Negara: Meksiko

  • Relokasi Industri ke Indonesia Dinilai Sangat Menguntungkan di Tengah Kenaikan Pajak AS – Halaman all

    Relokasi Industri ke Indonesia Dinilai Sangat Menguntungkan di Tengah Kenaikan Pajak AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menaikkan tarif pajak barang impor dari Kanada, Meksiko dan China.

    Kebijakan kenaikan pajak tersebut ditandatangani Trump pada Sabtu (1/2/2025), dimana kenaikan tarif pajak 25 persen diterapkan untuk barang dari Kanada dan Meksiko, serta bea masuk 10 persen untuk barang-barang dari China.

    Untuk mengakali tingginya pajak yang diterapkan AS, banyak industri memilih merelokasi fasilitas produksi mereka ke negara yang tarif impor di Amerika lebih rendah, seperti yang dilakukan manufaktur di China ke Indonesia.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto, menyebut industri yang merelokasi manufakturnya ke Indonesia pasti akan untung, hal tersebut juga diamini oleh para investor baru.

    “Sebenarnya merelokasi ke Indonesia itu pasti menguntungkan. Dari mereka yang melakukan relokasi ke Indonesia, mereka menyampaikan bahwa itu menguntungkan,” tutur Eko usai acara Dialog Nasional Optimalisasi Kawasan Industri di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

    Untuk rencana pengenaan pajak impor negara tujuan relokasi China, Kanada maupun Meksiko, Eko menilai situasi ekonomi global akan berkembang dan sangat dinamis.

    Artinya, sebuah kebijakan tidak akan serta merta mengubah situasi. Untuk relokasi dan investasi, setiap negara memiliki pandangan beragam akan situasi tersebut.

    “Kalau mereka merelokasi ke Indonesia berarti Indonesia menurut mereka punya potensi yang lebih baik daripada negara lain,” ucap Sekjen Kemenperin.

    Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar, menambahkan saat ini semakin ramai investasi baru hingga pihaknya sedikit kewalahan.

    “Terus terang kita lagi kerepotan karena beberapa relokasi yang ada dan itu relokasi bahkan bukan dari China saja,  tapi juga dari negara yang sebelumnya mereka membangun pabrik, misalkan di Vietnam dan sebagainya. Jadi intinya memang kita sudah nggak ada waktu lagi,” jelas Sanny.

    Sanny meminta dukungan dari pemerintah agar prosedur dan proses pengurusan investasi para pemodal baru bisa kian mudah untuk diakses.

    “Kita ini sebagai pengelola, sebagai pengembang harus didukung. Mulai dari urusan-urusan yang berhubungan dengan masalah perizinan, masalah untuk penyediaan infrastruktur dan utilitas, masalah menghadapi gangguan-gangguan keamanan gitu. Jadi saya rasa itu sudah nggak bisa ditawar-tawar lagi lah,” terang Sanny.

    Potensi ini harus mulai diperhatikan serius agar momentum untuk optimalisasi pertumbuhan ekonomi dengan target 8 persen bisa tercapai.

    “Kalau nggak ya kesempatan itu hilang. Pertumbuhan ekonomi jangankan 8 persen, 6 persen, 7 persen. Ini kalau nggak didukung oleh pertumbuhan industri manufaktur yang luar biasa itu nggak akan mungkin tercapai,” ucap Ketum HKI.

     

  • BEI segera rilis ‘short selling’ antisipasi ketidakpastian global

    BEI segera rilis ‘short selling’ antisipasi ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyampaikan BEI berencana meluncurkan beberapa instrumen keuangan baru, sebagai upaya untuk membantu investor menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian di tingkat global.

    Ia menyebut salah satu produk yang akan segera diperkenalkan yaitu Short Selling dan Intraday Short Selling (IDSS), yang diharapkan akan memberikan lebih banyak opsi strategi bagi investor, terutama saat pasar mengalami fluktuasi tinggi dalam waktu singkat.

    “Saat ini, proses finalisasi izin bagi Anggota Bursa (AB) yang akan menyediakan layanan Short Selling masih berlangsung,” ujar Jeffrey di Jakarta, Kamis.

    Ia melanjutkan, BEI menargetkan peluncuran instrumen tersebut dalam waktu dekat, kemungkinan sekitar bulan Maret 2025 atau awal kuartal II-2025.

    “Dengan adanya strategi baru ini, investor diharapkan dapat lebih optimal dalam mengelola portofolio mereka di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tantangan,” ujar Jeffrey.

    Jeffrey menyampaikan saat ini ketidakpastian sedang melanda pasar di tingkat global, diantaranya faktor utama yang memicu adalah kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap China, serta dinamika ekonomi dengan negara lain, seperti Kanada dan Meksiko.

    Menurutnya, kebijakan yang telah diumumkan oleh AS, namun kemudian ditunda menciptakan ketidakpastian yang semakin besar bagi pasar global.

    “Dampaknya tidak hanya terasa di negara-negara besar, tetapi juga mempengaruhi stabilitas ekonomi di Indonesia,” ujar Jeffrey.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imbas Negosiasi Tarif Trump, Meksiko Kini kerahkan 10.000 pasukan Garda Nasional di Perbatasan AS – Halaman all

    Imbas Negosiasi Tarif Trump, Meksiko Kini kerahkan 10.000 pasukan Garda Nasional di Perbatasan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil dari negosiasi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko mulai ditunjukkan realisasinya di lapangan pada hari Rabu (5/2/2025) waktu setempat.

    Hal ini bisa dilihat dari pengerahan jajaran truk Garda Nasional dan Tentara Meksiko yang mulai diturunkan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko yang memisahkan Ciudad Juárez dan El Paso, Texas,

    Adapun pasukan yang diturunkan oleh pemerintah Meksiko tersebut menjadi gelombang pertama dari 10.000 pasukan yang dijanjikan oleh Presiden Claudia Sheinbaum.

    Pengerahan pasukan ke perbatasan utara Meksiko tersebut menjadi bentuk komitmen Sheinbaum setelah Presiden AS, Donald Trump menunda ancaman tarif.

    Anggota Garda Nasional yang mengenakan masker dan bersenjata tersebut tampak menyisir semak-semak di sepanjang penghalang perbatasan di pinggiran Ciudad Juárez.

    Di dalam operasinya tersebut, mereka menyisir sejumlah perangkat yang digunakan oleh para imigran ilegal untuk menyeberang ke AS seperti sejumlah tangga darurat dan tali yang disembunyikan di parit.

    Patroli Garda Nasional Meksiko tersebut juga terlihat di bagian lain perbatasan AS-Meksiko lainnya di dekat Tijuana.

    “Akan ada pengawasan permanen di perbatasan,” kata José Luis Santos Iza, salah satu pemimpin Garda Nasional Meksiko yang memimpin penempatan pasukan di kota Ciudad Juarez pada Rabu.

    “Operasi ini terutama untuk mencegah perdagangan narkoba dari Meksiko ke Amerika Serikat, terutama fentanyl.” ungkap Santos Iza kepada media saat mendampingi kedatangan pasukan pertama di Ciudad Juarez.

    Setidaknya 1.650 pasukan diperkirakan akan dikirim ke Ciudad Juárez, menurut data pemerintah Meksiko

    Hal ini juga menjadikan kota tersebut menjadi salah satu penerima penguatan militer perbatasan terbesar di Meksiko.

    Setelah Juarez, Tijuana menjadi kota kedua yang menerima pengetatan perbatasan terketat di Meksiko dengan 1.949 pasukan dijadwalkan untuk melakukan operasi di sana..

    Tindakan Meksiko yang mulai mengerahkan pasukannya di perbatasan AS-Meksiko ini sendiri terjadi sebagai hasil negosiasi dengan Donald Trump.

    Seperti yang diketahui sebelumnya, Trump akhirnya mengumumkan bahwa ia akan menunda pemberlakuan tarif yang memberatkan negara tetangganya tersebut selama setidaknya sebulan. 

    Sebagai imbalannya, Sheinbaum berjanji akan mengirimkan pasukan garda nasional Meksiko untuk memperkuat perbatasan dan memberantas penyelundupan fentanyl.

    Guna menunjukkan komitmen kesepahaman antara kedua negara, AS juga akan melakukan lebih banyak upaya untuk menghentikan perdagangan senjata dari Amerika yang selama ini diselundupkan oleh sejumlah pihak ilegal guna mempersenjatai kartel narkoba di Meksiko

    Selama perjalanan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio ke negara-negara di Amerika Latin, diplomat top Amerika tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Meksiko atas pengiriman pasukan tersebut.

    (Tribunnews.com/Bobby) 

  • Rupiah diperkirakan sulit berbalik menguat terhadap dolar AS

    Rupiah diperkirakan sulit berbalik menguat terhadap dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) Rupiah akan sulit rebound berbalik menguat karena investor masih mengantisipasi data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa Indonesia pada Jumat (7/2).

    “Rupiah dan mata uang regional lainnya terpantau melemah pada sesi pagi ini, rupiah diperkirakan akan sulit rebound berbalik menguat,” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, penguatan kurs Rupiah dalam dua sesi terakhir didukung faktor kekhawatiran perang dagang global yang mereda. Namun, penguatan Rupiah dan mata uang emerging lainnya dinilai takkan berlanjut mengingat ketidakpastian atas kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam ekonomi maupun politik masih akan terus faktor yang meredam sentimen investor.

    Untuk penundaan rencana kebijakan tarif AS sebesar 25 persen ke Kanada dan Meksiko akan kembali menjadi beban ketika tenggat waktu 30 hari telah berakhir.

    Terkait kondisi domestik, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan di atas 5 persen dianggap masih netral. Artinya, tidak terlalu menekan maupun mendukung nilai tukar rupiah. “Faktor US masih sangat mendominasi,” kata dia.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah hingga 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.309 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.292 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Hari Ini Diproyeksi Sideways, Investor Pilih Saham Big Caps untuk Investasi Jangka Panjang

    IHSG Hari Ini Diproyeksi Sideways, Investor Pilih Saham Big Caps untuk Investasi Jangka Panjang

    Jakarta, Beritasatu.com  – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diproyeksi bergerak di level psikologis 7.000 sepanjang perdagangan, Rabu (5/2/2025). Pasar cenderung sideways sejak akhir Januari di tengah gempuran sentimen negatif perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara mitra dagangnya China, Kanada, dan Meksiko.

    Investor cenderung bersikap konservatif sepanjang dua pekan ini. Hal ini dapat terlihat dari nilai transaksi harian yang di bawah RNTH Rp 12,8 triliun. Hari ini saja, nilai transaksi tidak lebih dari Rp 11,5 triliun.

    Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, saat ini investor dapat memanfaatkan momen untuk trading jangka pendek. Selain itu, Azis juga melihat ada peluang untuk investor mengakumulasi saham-saham big caps untuk investasi jangka panjang.

    “Sebenarnya saat ini adalah momen yang tepat untuk mengakumulasi saham, terutama big caps,” kata Azis kepada Beritasatu.com di BEI Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Menurut Azis, berdasarkan prediksi pergerakan IHSG hari ini, harga saham-saham big caps saat ini sudah terdiskon cukup besar. Padahal, fundamental emiten-emiten big caps masih tergolong baik.

    Diketahui, saham-saham big caps yang terhimpun dalam indeks LQ45 hari ini terkoreksi 1,05%. Beberapa di antaranya termasuk saham-saham big banks yang kompak terkoreksi.

    BBCA misalnya, posisinya sore hari ini ditutup pada level 9.125 atau terkoreksi 0,54%. Posisinya jauh lebih rendah dibandingkan posisi pada pertengahan Januari lalu yang menyentuh 9.900.

    “Secara jangka pendek dan menengah, saham-saham second liner dan third liner memang masih menjadi trend untuk trading. Ketika memang saham big caps itu turun, biasanya saham third liner atau second liner yang akan menjadi diburu oleh pelaku pasar untuk trading-trading jangka pendek hingga menengah,” ucap Aziz.

    Memang, saham-saham LQ45 yang secara valuasi memang sudah terhitung murah dan bisa untuk trading-trading jangka pendek. Azis berpesan kepada para investor untuk mencermati peluang ke depan dan tidak terpaku pada ketidakpastian ekonomi global.

    “Pada Maret nanti biasanya akan ada musim pembagian dividen terutama pada saham-saham seperti big banks. Ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mengambil posisi dan melakukan akumulasi. Ketika memang nanti sudah mendekati dividen, kita saham-saham big banks atau big caps yang lainnya itu akan naik, kita bisa melakukan taking profit di situ,” tutup Azis dalam menanggapi pergerakan IHSG hari ini.
     

  • IHSG ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Februari 2025 – 18:06 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor infrastruktur.

    IHSG ditutup melemah 52,26 poin atau 0,80 persen ke posisi 7.017,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,07 poin atau 1,12 persen ke posisi 800,94.

    “Di sisi ekonomi, investor mengantisipasi laporan penggajian swasta ADP terbaru, data perdagangan internasional, dan Indeks Layanan ISM,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen year on year (yoy) secara kumulatif sepanjang 2024.

    Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara kumulatif pada 2024 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp22.138,96 triliun.

    Dari mancanegara, sebelumnya, pada Senin (05/02), Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk menghentikan pungutan yang lebih agresif atas Kanada dan Meksiko.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat dipimpin oleh sektor barang baku sebesar 0,53 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor teknologi yang naik masing- masing sebesar 0,31 persen dan 0,09 persen.

    Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor infrastruktur paling dalam minus 1,36 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 1,19 persen dan 1,19 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SONA, SAFE, OBAT, AIMS dan SMDM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LION, DNAR, TAXI, SHID dan JGLE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.279.166 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,82 miliar lembar saham senilai Rp11,59 triliun. Sebanyak 243 saham naik 327 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 33,11 poin atau 0,09 persen ke level 38.831,48, indeks Shanghai melemah 21,11 poin atau 0,65 persen ke posisi 3.229,49, indeks Kuala Lumpur menguat 33,11 poin atau 0,09 persen ke posisi 38.831,48, dan indeks Straits Times menguat 5,39 poin atau 0,14 persen ke 3.817,62.

    Sumber : Antara

  • Rupiah kembali menguat hingga 58 poin jadi Rp16.293 per dolar AS

    Rupiah kembali menguat hingga 58 poin jadi Rp16.293 per dolar AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah kembali menguat hingga 58 poin jadi Rp16.293 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Februari 2025 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat hingga 58 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.293 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.351 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut menguat ke level Rp16.308 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.365 per dolar AS.

    “Kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda semalam menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko (terkait penundaan implementasi kebijakan tarif perdagangan AS kepada kedua negara tersebut),” ujar Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Seperti diketahui, Trump melakukan penundaan rencana memberlakukan kebijakan tarif perdagangan terhadap Kanada dan Meksiko.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum disebut telah sepakat untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan Trump menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba. Karena itu, pemberian tarif sebesar 25 persen akan ditunda selama 30 hari.

    Di samping itu, Tiongkok telah mengumumkan tarif balasan atas barang-barang AS mengingat Negeri Paman Sam tersebut baru memberlakukan kebijakan tarif ke Negeri Tirai Bambu sebesar 10 persen.

    Balasan yang diberikan Tiongkok sebesar 15 persen atas batu bara dan gas alam cair, serta tarif 10 persen atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu.

    “Tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping,” ucapnya.

    Sikap ini dinilai menunjukkan resolusi atas konflik perdagangan yang meningkat mungkin takkan segera terjadi, sehingga membuat pasar dan bisnis tak yakin tentang masa depan hubungan ekonomi AS-Tiongkok.

    “Meningkatnya ketegangan perdagangan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perang dagang skala penuh antara dua ekonomi terbesar di dunia,” ungkap Ibrahim.

    Sumber : Antara

  • Daya Beli Masyarakat RI Masih Rendah, Pemerintah Perlu Genjot Sektor Riil

    Daya Beli Masyarakat RI Masih Rendah, Pemerintah Perlu Genjot Sektor Riil

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 54,04% terhadap pertumbuhan ekonomi 2024 dan tumbuh 4,94%. Pertumbuhan ini lebih baik jika dibandingkan 2023 yang tumbuh 4,82%. Namun konsumsi rumah tangga RI ini dinilai masih rendah.

    Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad berpendapat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di bawah 5% ini mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia masih lemah.

    “Kalau kita lihat, mengacu ke laporannya BPS, konsumsi rumah tangga kita belum bisa tembus di atas 5%” kata Tauhid dalam acara Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Rabu (5/2/2024).

    Tauhid berpendapat untuk bisa menaikkan konsumsi masyarakat ini, pemerintah harus menggenjot sektor-sektor riil. Sebab sektor inilah yang bisa secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga daya beli bisa ikut meningkat.

    “Saya kira ini yang kemudian menjadi poin bagaimana pendekatan lain yang kemudian bisa meningkatkan daya beli. Daya beli ini yang perlu tadi mungkin disampaikan Pak CT (Chairul Tanjung), sektor riil ini yang seharusnya bisa bekerja,” terangnya.

    “Kita bersyukur memang ini ada upaya efisiensi (anggaran K/L), cuma kan alokasi ke sektor riil-nya ini belum disampaikan. Baru kita efisiensi ya. Memang sudah ada buat makan berisi gratis, tapi kalau nilainya hanya segitu, rasanya buat sektor riil belum tumbuh lebih besar,” sambung Tauhid.

    Tauhid mencontohkan pemerintah bisa memberikan bantuan atau tambahan insentif untuk sektor industri dalam negeri yang saat ini masih dalam tekanan. Contohnya industri tekstil dan alas kaki ataupun sektor padat karya lainnya.

    “Misalnya apa, untuk industri atau untuk apa yang kemudian bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan baru atau pendapatan. Ini yang kemudian mungkin bisa dikeluarkan kebijakan-kebijakan baru dari yang sudah ada,” terang Tauhid.

    “Memang kemarin sudah ada paket insentif, tapi rasanya masih kurang untuk mendorong daya beli masyarakat tumbuh, terutama di menengah bawah. Apalagi bagi beberapa industri yang sekarang ini layoff. Tekstil kemudian alas kaki dan sebagainya,” jelasnya lagi.

    Belum lagi sejumlah sektor padat karya ini diperkirakan akan semakin tertekan imbas perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, dan China. Membuat dorongan di sektor riil ini menjadi semakin penting untuk dilakukan.

    “Ini harus dibangkitkan lagi yang kemudian bisa (daya beli) tumbuh begitu. Jadi saya kira itu yang perlu dilakukan ya. Mungkin melalui mitra kerjanya, Komisi XI dengan pemerintah bagaimana ini bisa memperkuat pertumbuhan ya,” jelas Tauhid.

    Secara terpisah, sebelumnya Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung menilai sektor riil perlu lebih diikutsertakan dalam bauran kebijakan ekonomi nasional. Terutama jika pemerintah saat ini benar-benar ingin mengejar target Indonesia Emas 2045.

    “Akan bagus kalau bauran kebijakan itu juga mengikutsertakan sektor riil. Jadi bauran kebijakan antara fiskal, moneter dan sektor riil inilah yang bisa membuat orkestrasi Indonesia menuju era emas 2045,” ujar CT.

    Pria yang akrab disapa CT ini mengungkapkan bahwa keikutsertaan sektor riil tersebut perlu dilakukan lantaran selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak didorong oleh sektor rill dan investasi. Sementara itu, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 hanya berkontribusi sebanyak 6-8%.

    (fdl/fdl)

  • Pengumuman! Merger Honda-Nissan Dikabarkan Batal

    Pengumuman! Merger Honda-Nissan Dikabarkan Batal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana merger antara dua raksasa otomotif Jepang, Honda dan Nissan, dilaporkan batal. Hal ini disampaikan oleh seorang sumber kepada Nikkei, Rabu (5/2/2025).

    Dalam informasi sumber tersebut, diungkapkan bahwa merger ini batal lantaran Honda menjajaki kemungkinan Nissan untuk menjadi anak perusahaan. Hal ini berbeda dengan niatan awal merger yang memposisikan sebagai penggabungan yang setara.

    “Honda telah menjajaki kemungkinan Nissan untuk menjadi anak perusahaan. Pengaturan tersebut menyimpang dari semangat perundingan yang awalnya dibingkai sebagai penggabungan yang setara,” kata sumber tersebut.

    Saham Nissan anjlok lebih dari 4% sebelum perdagangan dihentikan sementara oleh Bursa Efek Tokyo menyusul laporan tersebut. Saham Honda terus diperdagangkan dan ditutup naik lebih dari 8%, sebagai tanda kelegaan investor bahwa kesepakatan itu akan dibatalkan.

    Honda, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, dan Nissan, produsen terbesar ketiga, tahun lalu mengatakan mereka tengah berdiskusi untuk merger dan membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan. Hal ini dilakukan untuk menghadapi ancaman besar dari BYD asal China dan pendatang EV lainnya.

    Menanggapi laporan ini, Nissan dan Honda mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa laporan Nikkei tidak didasarkan pada informasi yang diumumkan oleh perusahaan dan bahwa mereka bermaksud untuk menyelesaikan arah masa depan pada pertengahan Februari dan mengumumkannya pada saat itu juga.

    Perkembangan tersebut menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana Nissan yang terpukul keras dapat mengatasi krisis terbarunya tanpa bantuan eksternal. Nissan sedang menjalankan rencana pemulihan, yang bertujuan untuk memangkas 9.000 karyawan dan 20% dari kapasitas global.

    “Honda, dengan nilai pasar hampir lima kali lebih besar dari Nissan, semakin khawatir tentang kemajuan saingannya yang lebih kecil dalam rencana pemulihan,” kata sumber lainnya.

    Pembicaraan kerja sama itu bertepatan dengan gangguan yang ditimbulkan oleh potensi tarif dari Presiden AS Donald Trump. Tarif terhadap Meksiko akan lebih menyakitkan bagi Nissan daripada bagi Honda atau Toyota.

    “Investor mungkin khawatir tentang masa depan (dan) pemulihan Nissan. Nissan juga memiliki risiko paparan tarif AS-Meksiko yang lebih besar daripada Honda dan Toyota,” kata analis Morningstar, Vincent Sun.

    (sef/sef)

  • Bahaya Perang Dagang AS-China, RI Bisa Kena Getahnya

    Bahaya Perang Dagang AS-China, RI Bisa Kena Getahnya

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah kenaikan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Kondisi ini dinilai akan memberikan dampak secara tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Apa dampaknya?

    Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad menjelaskan, imbas perang dagang ini komoditas ekspor China berpotensi tidak akan diterima di sejumlah negara maju, termasuk AS. Akibatnya, Negeri Tirai Bambu itu harus mencari pasar baru di negara-negara berkembang.

    Menurutnya salah satu negara yang paling berpotensi menjadi sasaran pasar ekspor produk China adalah Indonesia. Jika itu benar terjadi, Tauhid mengatakan Indonesia bisa kebanjiran sejumlah komoditas impor.

    Parahnya, menurut Tauhid, China tidak akan segan-segan menjual produksi mereka dengan harga yang sangat murah. Akibatnya produksi dalam negeri akan kalah saing.

    “Ketika trade war, tentu terutama China yang akan banyak korban, itu dia akan mengeksplorasi banyak negara-negara berkembang yang produknya itu akan kalah punya daya saing,” kata Tauhid dalam acara Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Rabu (5/2/2024).

    “Bayangkan misalnya dia punya 100 juta ton besi baja, itu kalau di Amerika ditolak, di Meksiko ditolak, larinya ke kita dengan harga yang sangat murah,” sambungnya.

    Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah bisa memperkuat kebijakan anti-dumping. Begitu juga dengan upaya pengetatan impor ilegal oleh lembaga terkait seperti Bea Cukai.

    “Nah apakah kita siap memperkuat kebijakan anti-dumping atau produk lain? Saya kira sisi itu yang kemudian kita perkuat ya, dari sisi perdagangan,” ucapnya.

    “Bagaimana kemudian Bea Cukai juga berperan yang kemudian, ya semi-semi katakan legal ataupun ilegal ini, seringkali masuk dalam arus jasa atau rangkai nilai yang masuk dalam kehidupan sosial,” tambah Tauhid lagi.

    (fdl/fdl)