Negara: Meksiko

  • Kebijakan Trump yang Tak Terduga Picu Ketidakpastian di Pasar Global, Termasuk Indonesia – Halaman all

    Kebijakan Trump yang Tak Terduga Picu Ketidakpastian di Pasar Global, Termasuk Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan ekonomi dan perdagangan yang diambil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, selama masa kepemimpinannya yang pertama (2016-2020) lalu telah menciptakan gelombang ketidakpastian di pasar global. 

    Kebijakan proteksionis yang diterapkannya, seperti peningkatan tarif impor dan perang dagang dengan China, tidak hanya memengaruhi perekonomian AS, tetapi juga berdampak signifikan pada negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Chief Economist Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kondisi pasar sangat erat kaitannya dengan liquidity, yang dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan kepercayaan (confidence) pelaku pasar. 

    “Ketika orang saling yakin satu sama lain dan confidence dalam melakukan transaksi, baik transaksi domestik maupun ekspor-impor, serta investasi langsung atau portofolio, liquidity akan meningkat,” ujarnya saat talkshow Market Outlook 2025: Trump Effect, Potensi Dagang, dan Peluang Indonesia di sela-sela BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (22/2/2025). 

    Namun, kata dia kebijakan Trump yang seringkali tidak terduga dan berubah-ubah menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada volatilitas pasar.

    David mengingatkan era Trump 1.0 (2016-2020), ketidakpastian yang berlangsung selama 1-2 tahun yang mengakibatkan melemahnya mata uang emerging market, termasuk rupiah.

    Juga  melemahnya mata uang Yuan yang sengaja dilakukan oleh China sebagai respons terhadap kebijakan AS dan terjadi tit for tat, tit for tat ini di mana yang Amerika menaikkan tarif dibalas lagi oleh Tiongkok dan seterusnya.

    “Dan kita berharap sebenarnya kali ini proses tit for tatnya tidak terjadi dan masuk ke meja perundingan dan pada akhirnya mereka bisa deal ya dari sisi kebijakan perdagangan maupun investasinya dari kedua belah atau pihaknya,” katanya.

    David melihat di semester pertama kemungkinan besar masih penuh dengan ketidakpastian dan suatu waktu market memang akan bergerak sesuai dengan news yang muncul. 

    “Seperti contoh 2 minggu lalu Trump mengatakan di hari Sabtu ya 2 minggu lalu itu dia akan menerapkan 25 persen tarif untuk Meksiko dan Kanada tapi beberapa hari kemudian di hari Rabu saya gak tau Trump malamnya mimpi apa gitu ya, di cancel gitu ya hanya 10 persen  jadi untuk Tiongkok yang lainnya ditunda selama 1 bulan,” katanya.

    Nah ini yang seperti kebijakan-kebijakan yang sifatnya berubah-ubah ini tentunya akan membuat pasarnya juga akan bergerak cukup volatile gitu ya dan ini salah satu isu yang pasti akan diikuti terus oleh pasar karena dampak ke sektorilnya akan cukup besar. 

    “Indonesia tidak bisa lepas dari itu ya jadi kenapa sekarang juga kelihatan kebanyakan juga market sedikit switching ya ke fixed asset salah satunya ataupun mencoba mengamankan mungkin profitnya sementara waktu cari yang lebih safe haven gitu ya nah ini juga ada kaitannya dengan itu,” katanya.

    Selama dealnya belum tercapai, kata dia artinya juga pertumbuhan ekonomi globalnya masih belum akan pulih masih relatively flat dan kita berharap sebenarnya ada terobosan-terobosan juga dari sisi kebijakan di dalam negeri juga bisa.

    Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas menyoroti peran China dalam menghadapi kebijakan Trump.

    Menurutnya, China saat ini lebih siap dan matang dalam menghadapi tekanan perdagangan dari AS.

    “China tidak hanya fokus pada AS, tetapi juga memperluas trade surplus-nya ke berbagai belahan dunia, seperti Afrika, India, Amerika Latin, dan Asia,” ujarnya.

    Benas juga menekankan pentingnya teknologi dalam menentukan arah ekonomi global ke depan.

    “Revolusi industri yang dipicu oleh teknologi seperti AI, renewable energy, robotik, dan quantum computing akan menjadi penggerak utama ekonomi global,” paparnya.

    Ia optimis bahwa fokus China pada teknologi dalam rencana lima tahun ke depan (2020-2025) akan memberikan dampak positif bagi perekonomian global.

    Di tingkat domestik, Benas melihat beberapa sektor yang memiliki daya tahan dan potensi pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

    “Sektor properti, terutama perumahan, serta sektor jasa yang terkait, akan menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia,” ujarnya.

    Selain itu, program pemerintah seperti MBG (Makanan Berbasis Gizi) dan hilirisasi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait, seperti transportasi, logistik, dan kemasan.

    Digitalisasi juga menjadi sektor yang berkembang pesat di Indonesia, tidak hanya di sektor finansial tetapi juga non-finansial seperti e-commerce dan layanan on-demand.

    “Perkembangan digitalisasi memberikan efek beruntun pada sektor pendukung seperti logistik dan transportasi,” tambah Benas.

    Namun, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap crowding (kelebihan pemain) di sektor-sektor tersebut, yang dapat memicu konsolidasi di masa depan.

    Benas juga menyoroti peluang Indonesia dalam menghadapi pergeseran ekonomi global, terutama dengan fokus China yang mulai beralih dari low manufacturing ke ekonomi yang lebih maju. 

    “Indonesia memiliki potensi untuk mendapatkan spillover effect dari pergeseran ini, terutama jika mampu menarik investasi asing langsung (FDI) ke sektor manufaktur,” ujarnya.

    Dengan upah yang masih relatif rendah dan kebijakan pemerintah yang mendukung, Indonesia dapat menjadi destinasi menarik bagi investasi manufaktur. (*)

  • Dikunjungi Perwakilan Parlemen Inggris, Menko Airlangga Jajaki Penguatan Kerja Sama Sektor Pendidikan dan Ekonomi – Page 3

    Dikunjungi Perwakilan Parlemen Inggris, Menko Airlangga Jajaki Penguatan Kerja Sama Sektor Pendidikan dan Ekonomi – Page 3

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebelumnya mengungkapkan bahwa Indonesia tengah menjajaki pasar baru di Afrika, Timur Tengah, hingga Amerika Latin untuk memperluas jaringan perdagangan globalnya.

    Upaya ini dilakukan menyusul keanggotaan Indonesia dalam kelompok negara BRICS dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

    “Beberapa kerja sama akan segera diselesaikan. Diversifikasi pasar, seperti ke Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin, diharapkan bisa tercapai dengan BRICS maupun CPTPP,” kata Airlangga di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Meski pasar global tengah dibayangi dengan kebijakan tarif dagang baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap China, Airlangga menegaskan bahwa 83 persen perdagangan Indonesia berada di luar AS.

    “Kita harus menjalin kerja sama dengan 83 persen dunia,” jelasnya.

    Airlangga lebih lanjut menyampaikan bahwa perdagangan Indonesia masih lancar di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang terjadi menyusul kebijakan tarif impor baru.

    Dia menyebut, pemerintah terus memantau perkembangan dan kondisi perdagangan dunia saat ini.

    “Kalau melihat perkembangan yang ada, dari tren ini relatif belum terjadi disrupsi sampai dengan saat ini,” terang Airlangga.

    Dia juga menegaskan pemberlakuan tarif dagang sebesar 100 persen terhadap negara-negara anggota BRICS oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berlaku untuk Indonesia.

    Indonesia sendiri saat ini masih dikenakan tarif dagang 10-20 persen lantaran belum memiliki perjanjian dagang dengan Amerika Serikat.

    “Jadi apa yang disampaikan Amerika, baik itu terhadap Kanada maupun Meksiko kan di track. Kemudian terhadap China dinaikkan 10 persen, dan juga terkait dengan baja,” katanya.

  • Black Seadevil hingga Ikan Kiamat, Penghuni Laut Dalam Bermunculan

    Black Seadevil hingga Ikan Kiamat, Penghuni Laut Dalam Bermunculan

    Jakarta

    Februari 2025 menjadi saksi penampakan langka black seadevil yang biasanya menghuni laut dalam. Selain itu, ada sejumlah penampakan ikan langka lainnya yang terekam kamera.

    Hewan-hewan ini muncul ke permukaan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Berikut adalah lima penghuni laut dalam yang telah muncul secara tak terduga setelah bertahun-tahun, dikutip dari Indian Express.

    Black Seadevil atau Anglerfish Abyssal Humpback. Foto: screenshot1. Black Seadevil atau Anglerfish Abyssal Humpback

    Para peneliti di lepas pantai Tenerife, Spanyol menemukan sesuatu yang benar-benar ajaib. Anglerfish Abyssal Humpback yang merupakan penghuni laut dalam, tiba-tiba saja muncul ke permukaan.

    Rekaman video menunjukkan, ikan yang juga disebut sebagai Black Seadevil (Melanocetus johnsonii) ini berenang dekat dengan permukaan air. Ikan ini belum pernah dilihat oleh mata manusia, sehingga penemuan tersebut benar-benar mengejutkan para peneliti.

    Anglerfish Abyssal Humpback hidup di kedalaman laut yang sangat dalam. Ia cenderung hidup di kedalaman antara 200 hingga 2.000 meter di bawah permukaan. Biasanya, Anglerfish hidup sangat jauh di dalam laut sehingga mereka tidak pernah melihat Matahari. Ini menandai pertama kalinya ikan dewasa hidup dari spesies ini terekam di siang hari.

    Oarfish atau disebut juga ikan hari kiamat. Foto: CNN2. Oarfish Raksasa atau Ikan Hari Kiamat

    Dikenal sebagai ‘ular laut’ dan ‘ikan hari kiamat’, oarfish raksasa (Regalecus glesne) adalah penghuni laut dalam yang jarang muncul ke permukaan. Pada 2013, seekor oarfish sepanjang 5,4 meter terdampar di pantai California, Amerika Serikat (AS), membingungkan para ilmuwan.

    Peristiwa serupa terjadi pada 2017 di Filipina, ketika nelayan menemukan dua oarfish di dekat pantai, menyebabkan beberapa orang berspekulasi bahwa aktivitas seismik mungkin mendorong mereka naik ke atas. Di 2024, satu ikan ditemukan terdampar di pantai California, AS. Yang terbaru, di tahun ini, ikan hari kiamat terlihat di pantai Baja California Sur, Meksiko, pada 9 Februari 2025.

    Hiu Goblin atau Goblin shark, hiu aneh yang memiliki moncong dan warna merah muda keunguan. Foto: Florida Museum3. Hiu Goblin

    Hiu yang tampak berasal dari zaman prasejarah ini, biasanya ditemukan di kedalaman lebih dari 1.000 meter. Pada 2014, hewan dengan nama ilmiah Mitsukurina owstoni ini muncul ke permukaan di dekat dermaga pemancingan di Key West, Florida, AS.

    Moncong hiu goblin yang aneh dan memanjang serta rahang yang menonjol membuatnya menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Para ilmuwan yakin bahwa penangkapan yang tidak disengaja oleh kapal pukat laut dalam atau perubahan arus laut mungkin telah memaksanya ke permukaan.

    Ubur ubur laut dalam. Foto: Smithsonian Magazine4. Ubur-ubur Laut Dalam

    Salah satu ubur-ubur terlangka di dunia, Stygiomedusa gigantea, biasanya hanyut di zona senja laut (kedalaman 1.000-4.000 meter). Pada 2022, sebuah kapal selam laut dalam merekam penampakan tak terduga ubur-ubur besar ini yang melayang di dekat permukaan di lepas pantai Monterey Bay, California, AS. Spesimen itu memiliki lengan panjang seperti pita yang membentang hingga 10 meter, membuat para ilmuwan terkagum-kagum.

    Hiu berjumbai. Foto: Wikipedia5. Hiu Berjumbai

    Dianggap sebagai fosil hidup, hiu berjumbai (Chlamydoselachus anguineus) adalah spesies laut dalam yang menyerupai belut dengan kepala seperti hiu. Pada 2007, seorang nelayan di Jepang menangkap hiu berjumbai hidup yang berenang di dekat permukaan. Ini adalah penampakan yang sangat langka.

    Para ahli percaya bahwa predator laut dalam itu mungkin sakit atau bingung, yang menyebabkan kemunculannya yang tidak biasa di perairan dangkal.

    (rns/rns)

  • The Fed Wanti-Wanti Kebijakan Trump Bisa Hambat Penurunan Inflasi AS

    The Fed Wanti-Wanti Kebijakan Trump Bisa Hambat Penurunan Inflasi AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) menyebut ketidakpastian dari dampak beragam kebijakan Presiden Donald Trump berisiko menghambat upaya penurunan inflasi yang diperlukan bank sentral untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

    Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan ekspektasi dasarnya adalah The Fed masih dapat melakukan penurunan suku bunga sebanyak dua kali masing-masing sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini. 

    “Namun ketidakpastian mengenai hal ini (kebijakan-kebijakan Trump) cukup signifikan. Ada banyak hal yang dapat terjadi yang dapat mempengaruhi kedua arah tersebut,” katanya dikutip dari Reuters, Jumat (21/2/2025).

    Bostic, yang bukan anggota komite penetapan suku bunga The Fed tahun ini, mengatakan perekonomian AS tidak sedang menghadapi ledakan inflasi baru. Dia juga mencatat bahwa tingkat pengangguran yang masih rendah sebesar 4% menunjukkan pasar tenaga kerja dalam keadaan sehat. 

    Namun, lanjutnya, ada antusiasme dan kekhawatiran luas di kalangan dunia usaha mengenai bagaimana pajak impor baru, peraturan imigrasi, dan perubahan peraturan akan mempengaruhi prospeknya.

    Sejak menjabat pada 20 Januari 2025, Trump telah melakukan serangkaian tindakan – atau ancaman terhadap tindakan tersebut – untuk mengenakan tarif terhadap barang-barang dari mitra dagang utama AS, termasuk China, Meksiko, dan Kanada.

    “Singkatnya, para pelaku usaha khawatir bahwa tarif dapat meningkatkan biaya. Banyak yang merasa yakin bahwa jika hal itu terjadi, maka mereka dapat menanggung biaya yang lebih tinggi dalam harga mereka,” kata Bostic.

    Adapun, upaya menurunkan inflasi menuju target The Fed sebesar 2% terbukti lebih sulit dibandingkan perkiraan banyak orang. Indeks harga konsumen tercatat meningkat 3% dari secara year on year (yoy) pada Januari lalu, laju tercepat sejak Juni 2024.

    Sementara itu, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem melihat perubahan kebijakan ke depan akan meningkatkan risiko bahwa inflasi akan terhenti di atas target bank sentral sebesar 2%, atau bergerak lebih tinggi. Hal ini akan mengharuskan bank sentral untuk menahan inflasi lebih lama. 

    Selain itu, dalam skenario terburuk jika pasar kerja juga melemah, mereka akan terpaksa memilih antara melawan inflasi dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi atau melindungi perekonomian dengan kebijakan yang lebih longgar.

    Musalem, yang berbicara kepada Economic Club of New York, tidak memberikan ekspektasi dasar mengenai jumlah penurunan suku bunga yang mungkin dilakukan pada tahun ini, meskipun dia mengatakan bahwa kebijakan suku bunga harus diturunkan setelah konvergensi inflasi ke target 2% The Fed sudah terjamin.

    “Pasar dan beberapa survei menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi jangka pendek telah meningkat selama tiga bulan terakhir,” kata Musalem.

    Dia menambahkan, jika inflasi terjebak pada tingkat di atas target saat ini atau ekspektasi meningkat, jalur kebijakan moneter yang lebih ketat dibandingkan dengan jalur kebijakan moneter dasar (baseline) mungkin merupakan pilihan yang tepat.

    Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, yang biasanya merupakan salah satu pengambil kebijakan bank sentral yang lebih dovish, mengatakan sebelum kebijakan baru-baru ini dan ketidakpastian geopolitik, inflasi secara keseluruhan terlihat cukup baik dan turun secara substansial dari puncaknya pada pertengahan 2022. 

    Tarif yang diberlakukan Trump pada masa jabatan pertamanya tidak memiliki dampak material terhadap inflasi, kata Goolsbee, sebagian karena tarif tersebut lebih sempit dan mencakup cukup pengecualian sehingga jaringan pasokan tidak terpengaruh.

    Namun jika melihat rencana kebijakan tarif Trump yang lebih luas dan lebih tinggi, hal ini tergantung pada berapa banyak negara yang akan menerapkan tarif tersebut dan seberapa besar tarif yang akan diterapkan.

    “Dan semakin besar dampaknya terhadap dampak Covid-19, maka Anda akan semakin merasa gugup mengenai hal tersebut,” ujarnya.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan kebijakan bulan lalu. 

    Bank sentral AS diperkirakan akan kembali menahan suku bunga pada pertemuan 18-19 Maret mendatang karena para pejabat menunggu kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana kebijakan baru pemerintah mempengaruhi perekonomian. Pasar keuangan sekarang memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga Fed tahun ini.

  • Mendag Budi Optimistis Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 Bantu Kerek Ekspor RI

    Mendag Budi Optimistis Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 Bantu Kerek Ekspor RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini penyelenggaraan Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor nasional pada tahun ini.

    Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui seusai acara peluncuran Trade Expo Indonesia ke-40 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Adapun, Kemendag memasang target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% menjadi US$294,45 miliar pada 2025.

    “Sebenarnya itu kan [TEI 2025] dalam rangka mendorong target 7,1%. Karena kan banyak buyer nanti yang akan datang,” kata Mendag saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Melalui penyelenggaraan TEI 2025, pemerintah menargetkan transaksi mampu mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp408,25 triliun (asumsi kurs Rp16.330 per dolar AS).

    Terpisah, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan gelaran TEI 2025 akan mencatatkan transaksi yang tinggi di tengah perang dagang AS-China.

    Apalagi, kata dia, Presiden AS Donald Trump gencar melakukan perang dagang yang lebih menyasar ke Kanada, Meksiko, dan China. Untuk itu, dia berharap perang dagang ini tidak mengganggu perdagangan Indonesia.

    “Memang ada perang dagang AS-China, tapi prospek masih bagus untuk 2025 secara umum,” kata Eko kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025).

    Eko juga menyinggung target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% pada 2025 yang diramal dapat tercapai.

    “Target pertumbuhan ekspor 7,1% menurut saya masih moderat, harapannya tercapai, memang tantangannya tidak mudah terutama untuk produk ekspor yang electronic based,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memandang target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% di tahun ini akan sulit tercapai. Hal ini lantaran adanya dinamika global yang berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi.

    “[Target ekspor nasional 7,1%] berat sekali. Sulit terwujud, mengingat dinamika global berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan harga komoditas yang merupakan andalan ekspor kita,” kata Wijayanto kepada Bisnis.

    Dalam catatan Bisnis, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor hingga empat tahun ke depan.

    Pada 2026, Kemendag membidik ekspor mampu tumbuh 7,09% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau senilai US$315,31 miliar, dengan target ekspor UMKM adalah US$22,04 miliar atau tumbuh 14,05%.

    Pada tahun berikutnya, Kemendag juga menargetkan nilai ekspor mampu mencapai US$340,2 miliar atau tumbuh 7,89% yoy, dengan ekspor UMKM yang ditargetkan sebesar US$25,24 miliar atau tumbuh 14,48%.

    Selanjutnya, Kemendag juga menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 8,77% yoy atau US$370,04 miliar pada 2028, dengan pertumbuhan ekspor UMKM ditargetkan sebesar 15,03% atau US$29,03 miliar.

    Kemudian pada 2029, pemerintah menargetkan ekspor Indonesia dapat tumbuh 9,64% yoy atau mencapai US$405,69 miliar, dengan target ekspor UMKM senilai US$35,29 miliar atau naik 21,57%.

  • Perang Dagang AS-China, Menko Airlangga Blak-blakan Nasib RI

    Perang Dagang AS-China, Menko Airlangga Blak-blakan Nasib RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap nasib perdagangan Indonesia di tengah perang dagang AS vs China.

    Menko Airlangga mengeklaim bahwa hingga saat ini perang dagang AS—China belum mendisrupsi perdagangan Indonesia.

    Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif tambahan 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko. AS juga mengenakan tarif tambahan 10% untuk impor dari China dalam perang dagang.

    “Indonesia sekarang dengan Eropa maupun dengan Amerika kan tidak mendapatkan prevalensi tarif. Jadi kita tetap kena 10–20% karena kita belum ada FTA [perjanjian perdagangan bebas],” kata Airlangga seusai acara Launching Trade Expo Indonesia ke-40 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Dengan demikian, lanjut Airlangga, pemerintah optimistis dengan perdagangan ke depan seiring dengan adanya resiliensi. “Diharapkan kita optimis dengan perdagangan kita dan kita juga punya resiliensi,” ujarnya.

    Ke depan, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau dampak dari perang dagang AS—China. “Tetapi dengan trade seperti sekarang, kita masih optimis dalam situasi seperti ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan, dengan adanya kebijakan Trump 2.0, Indonesia harus melihat perdagangan ke seluruh dunia dengan menjalin kerja sama terhadap 83% di dunia.

    Terlebih, kata dia, Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan bahwa Indonesia harus memaksimalkan perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    “Kita sudah dengan Kanada sudah selesai dan tinggal legal drafting, mungkin itu harus didorong. Dengan Mercosur, dengan Eurasia, kemudian juga kita dorong dengan GCC, kemudian juga tentu yang paling dekat dengan Eropa,” jelasnya.

    Selain itu, pemerintah juga berharap dengan aksesi Indonesia kepada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) akan membuka pasar termasuk Inggris, Kanada, dan Amerika Latin.

    “Kemudian juga kita juga membuka kemarin kerjasama dengan negara global south, dengan negara selatan dalam fora seperti BRICS, dan juga aksesi OECD yang terus berlanjut,” pungkasnya.

  • Ada Kabar Baik Perang Dagang AS-China dari Trump & Xi Jinping

    Ada Kabar Baik Perang Dagang AS-China dari Trump & Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan kesepakatan dagang dengan China. Hal ini terjadi setelah presiden Partai Republik itu telah menjatuhkan tarif 10% terhadap produk Negeri Tirai Bambu yang masuk ke wilayahnya.

    Mengutip AFP, Trump memberikan isyarat ini dengan merujuk kembali kesepakatan antara Washington dan Beijing, yang pernah tercipta 2020 lalu. Menurutnya, kesepakatan ini dapat diperbaharui dalam waktu dekat.

    “Pada tahun 2020, AS telah menyetujui kesepakatan dagang besar dengan China dan kesepakatan baru mungkin (dilakukan),” ujarnya, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Satu bulan memasuki masa jabatan keduanya, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif besar-besaran pada sekutu dan musuh. Ia menargetkan China serta negara-negara tetangga Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa.

    Pada awal Februari, ia mengenakan bea masuk tambahan sebesar 10% pada semua produk yang diimpor dari China. Ia juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% pada semua mobil impor, dan bea masuk yang sama atau lebih tinggi pada farmasi dan semikonduktor saat ia meningkatkan tekanan pada beberapa mitra dagang AS terbesar.

    Trump juga awalnya mengumumkan tarif sebesar 25% untuk semua impor Kanada dan Meksiko, sebelum berbalik arah beberapa jam sebelum tarif tersebut mulai berlaku dengan memberikan penangguhan selama satu bulan pada prinsipnya hingga 1 Maret. Dan, dia menandatangani perintah eksekutif minggu lalu yang memberlakukan tarif baru sebesar 25% untuk baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret mendatang.

    (sef/sef)

  • AS Tetapkan Kartel Narkoba Termasuk Sinaloa sebagai Teroris Global

    AS Tetapkan Kartel Narkoba Termasuk Sinaloa sebagai Teroris Global

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) menetapkan sejumlah kartel narkoba yang berasal dari Amerika Latin sebagai organisasi “teroris global”. Terdapat kartel narkoba ternama Sinaloa asal Meksiko dan kartel Tren de Aragua asal Venezuela dalam daftar kartel narkoba yang ditetapkan sebagai “teroris global” tersebut.

    Langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump itu, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025), menjadi langkah terbaru dalam tindakan kerasnya yang semakin intensif terhadap para anggota geng kriminal di AS, dan upayanya mengusir para migran tanpa dokumen sah atau migran pelaku kriminal dari negara tersebut.

    Trump menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari lalu, hari pertamanya kembali ke Gedung Putih, dan menciptakan proses untuk penetapan itu, dengan menyebut kartel-kartel narkoba “merupakan ancaman keamanan nasional yang lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh kejahatan terorganisir tradisional”.

    Pemberitahuan federal AS yang dirilis pada Rabu (19/2) waktu setempat menyebut setidaknya delapan kartel narkoba yang masuk daftar “teroris global” tersebut.

    Selain Sinaloa dan Tren de Aragua, kelompok tersebut mencakup geng kejahatan internasional MS-13 yang berasal dari El Salvador, kemudian sindikat Meksiko seperti Kartel Teluk, Kartel Generasi Baru Jalisco, Kartel Timur Laut, Keluarga Michoacan Baru dan Kartel Bersatu.

    Penetapan sebagai organisasi teroris global memperluas kemampuan pemerintah AS untuk memerangi kelompok-kelompok tersebut.

    Langkah terbaru AS itu memicu kekhawatiran Meksiko soal Washington akan menggunakan penetapan semacam itu sebagai alasan untuk melakukan intervensi di wilayahnya dalam memerangi kartel narkoba, seperti yang pernah diserukan oleh beberapa anggota parlemen Partai Republik.

    Pemberitahuan publik yang dirilis Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio menyatakan bahwa organisasi-organisasi yang ditetapkan sebagai “teroris global” merupakan “orang-orang asing yang telah melakukan atau berusaha melakukan… tindakan terorisme yang mengancam keamanan warga negara Amerika Serikat atau keamanan nasional, kebijakan luar negeri, atau perekonomian Amerika Serikat”.

    Pada hari pertama kembali menjabat Presiden AS bulan lalu, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan AS dan berjanji untuk mendeportasi “jutaan” migran.

    Dia berpendapat bahwa kelompok itu menyalurkan sejumlah besar obat-obatan terlarang yang berbahaya ke AS dan terlibat dalam pemerasan, penyelundupan migran, dan rentetan tindak kejahatan lainnya.

    Trump menjadikan keamanan perbatasan sebagai inti dari kampanye pilpresnya tahun 2024 lalu. Dia sering menggunakan kata-kata keras dalam melabeli migran Venezuela sebagai penjahat kejam dan menuduh negara-negara lainnya mengosongkan penjara mereka dan mengirimkan pembunuh ke AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Jakarta

    Mobil produksi Indonesia laris manis di pasar luar negeri. Tahukah detikers, mobil apa saja yang banyak diekspor? Simak data ekspor mobil dari Indonesia berikut ini, lengkap dengan merek dan model-modelnya.

    Data Ekspor Mobil Indonesia

    Dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di situs resminya, ada 33.971 unit mobil utuh (CBU) dari Indonesia yang diekspor dalam bulan Januari 2025. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024 yang jumlah ekspornya 29.505 unit.

    Sementara jika melihat data ekspor sepanjang tahun 2024, industri otomotif Indonesia mengekspor sebanyak 472.194 unit CBU. Jumlah tersebut menurun 6,5 persen dibandingkan ekspor sepanjang 2023 yang mencatatkan 505.134 unit.

    Selain mengekspor mobil utuh (CBU), industri otomotif Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) dan dalam bentuk komponen. Selama 2024, tercatat ekspor CKD mencapai 46.311 unit, turun 29,6 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 65.781 unit. Sementara ekspor komponen mobil 2024 ada sebanyak 153.075.695 buah.

    Merek dan Model yang Terbanyak Diekspor

    Mengawali tahun 2025, ada 9 merek mobil yang sudah diekspor. Berikut ini sederet mobil ekspor terlaris Januari dan model-model yang selama ini diekspor:

    1. Toyota

    Ekspor pada Januari 2025: 10.365 unit

    Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selama ini mengekspor sejumlah model, seperti Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    2. Daihatsu

    Ekspor pada Januari 2025: 9.412 unit

    Daihatsu selama ini mengekspor Gran Max minibus dan pikap. Selain merek sendiri, pabrikan Daihatsu juga mengekspor merek Toyota dan Mazda. Beberapa mereknya seperti Mazda Bongo, Toyota Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo.

    3. Mitsubishi

    Ekspor pada Januari 2025: 6.868 unit

    Mitsubishi Indonesia banyak memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Model yang diekspor antara lain Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Di luar mereknya sendiri, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia.

    4. Hyundai

    Ekspor pada Januari 2025: 2.948 unit

    Pabrik Hyundai di indonesia memproduksi dua model untuk kebutuhan ekspor, yaitu Creta dan Stargazer.

    5. Suzuki

    Ekspor pada Januari 2025: 1.830 unit

    Suzuki Indonesia mengekspor ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Tahiti, hingga Barbados. Beberapa model yang diekspor adalah Ertiga, Carry, APV, dan XL-7.

    6. Honda

    Ekspor pada Januari 2025: 1.706 unit

    Honda Indonesia mengekspor mobil untuk memenuhi pasar Filipina, Thailand, Meksiko, Vietnam, hingga Brunei Darussalam. Model yang diekspor antara lain Honda Brio dan BR-V.

    7. Isuzu

    Ekspor pada Januari 2025: 440 unit

    Isuzu Indonesia selama ini mengekspor truk Traga untuk beberapa negara yang di kawasan Amerika Selatan dan Asia.

    8. Chery

    Ekspor pada Januari 2025: 281 unit

    Chery Indonesia sejak 2022 memproduksi mobil lewat pabrik rekanan, yaitu Handal Indonesia Motor. Sejak November 2024, Chery mulai mengekspor Omoda 5 dengan setir kiri menuju Vietnam.

    9. Wuling

    Ekspor pada Januari 2025: 41 unit

    Wuling Indonesia selama ini mengekspor beberapa model, seperti Air ev, BinguoEV, Formo Max, Confero, Formo, Cortez, dan Alvez.

    Itulah tadi sederet mobil produksi Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Tiga merek besar Indonesia selalu berada di posisi tertinggi, yaitu Toyota, Daihatsu, kemudian Mitsubishi.

    (bai/row)

  • Hashim Sebut Toyota Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Manufaktur di Kawasan Selatan Dunia – Halaman all

    Hashim Sebut Toyota Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Manufaktur di Kawasan Selatan Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengusaha yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa Toyota ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur di kawasan selatan dunia.

    Hal itu diungkap Hashim dalam acara Indonesia Economic Summit di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    “Saya sudah bertemu dengan Toyota. Mereka bilang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur untuk kawasan selatan dunia,” katanya.

    Ia mengatakan, Toyota Indonesia telah melakukan ekspor kepada 80 negara di dunia.

    Pada 2024, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil dari Indonesia ke berbagai negara sebanyak 472.194 unit.

    Selama 12 bulan itu, Toyota menjadi produsen dengan jumlah ekspor terbanyak, yaitu 166.531 unit. Angka ini naik 21 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dari 2023 sebanyak 137.661 unit.

    Hashim mengatakan Toyota Indonesia juga mengekspor mobil ke Meksiko. Mereka berniat meningkatkan jumlahnya.

    Namun, agar bisa merealisasikan hal tersebut, Toyota Indonesia disebut membutuhkan perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) antara RI dan Meksiko.

    Hashim menyatakan siap membantu terciptanya perjanjian perdagangan tersebut.

    “Mereka butuh free trade agreement dengan Meksiko. Di situlah saya berperan. Saya bisa membantu perusahaan yang membutuhkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara lain,” ujar Hashim.