Negara: Meksiko

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar khawatir penerapan tarif Trump

    IHSG ditutup melemah seiring pasar khawatir penerapan tarif Trump

    Ancaman tarif Donald Trump ke Uni Eropa sebesar 25 persen jadi kekhawatiran pasar

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar, utamanya asing khawatir di tengah penerapan kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.

    IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83 persen ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15 persen ke posisi 731,79.

    “Ancaman tarif Donald Trump ke Uni Eropa sebesar 25 persen jadi kekhawatiran pasar,” ujar Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee kepada Antara di Jakarta, Kamis.

    Para pelaku pasar terus menilai dampak potensial dari meningkatnya ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.

    Pada Rabu, Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif “timbal balik” sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

    Selain itu, juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 2 April, bukan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu tanggal 4 Maret.

    Pada sisa pekan ini, para pelaku pasar menantikan rilis GDP Growth Rate kuartalan 2nd Est AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 3,1 persen menjadi 2,3 persen.

    Core PCE Price Index bulanan AS yang diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,3 persen, Personal Income bulanan AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0,3 persen, Personal Spending MoM AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 0,7 persen menjadi 0,1 persen, dan NBS Manufacturing PMI China yang diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 49,1 menjadi 50.

    Bursa saham Asia bergerak variatif karena Investor tetap berhati-hati menjelang “Two Sessions” pada pekan depan, yang mana pemerintah China akan menguraikan rencana kebijakannya untuk tahun mendatang. Perhatian utama akan tertuju pada rincian langkah-langkah stimulus fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    Meskipun demikian, sentimen tetap berhati-hati karena ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung, kurangnya stimulus yang agresif, dan meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan dengan AS.

    Di Jepang, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini, menyusul kenaikan inflasi kuartal keempat yang tidak terduga dan pertumbuhan upah yang kuat.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, saru sektor menguat yaitu sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 0,22 persen.

    Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,96 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang baku yang turun sebesar 1,69 persen dan industri 0,11 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MSIN, LABA, LIVE, AREA dan TAXI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VAST, WAPO, MDRN, KOTA, dan MREI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.139.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,51 miliar lembar saham senilai Rp12,98 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 113,80 poin atau 0,30 persen ke 38.256,17, indeks Shanghai menguat 7,85 poin atau 0,23 persen ke 3.388,06, indeks Kuala Lumpur melemah 2,11 persen atau 0,13 poin ke posisi 1,586,60, dan indeks Straits Times menguat 13,14 poin atau 0,34 persen ke 3.921,19.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini mengalami pelemahan signifikan, turun 120,7 poin atau 1,83% ke level 6.485,4 pada Kamis (27/2/2025). Koreksi ini menghapuskan kenaikan yang tercatat pada sesi perdagangan sebelumnya.

    Sebanyak 196 saham tercatat menguat, sementara 413 saham melemah dan 184 saham lainnya bertahan di posisi stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi di bursa mencapai Rp 12,5 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,5 miliar saham yang diperdagangkan pada 1,143 kali transaksi.

    Mayoritas sektor mengalami tekanan pada penutupan perdagangan IHSG hari ini. Sektor kesehatan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan sebesar 1,9%, diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 1,6%. Sektor barang baku turun 1,4%, infrastruktur melemah 1,3%, serta sektor barang konsumsi primer yang terkoreksi 1,2%.

    Di sisi lain, sektor barang konsumsi nonprimer menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan, meskipun hanya sebesar 0,2%.

    Sementara IHSG mengalami tekanan, pergerakan indeks saham di Asia menunjukkan hasil yang beragam. Indeks Shanghai (China) naik 0,2%, Straits Times (Singapura) meningkat 0,2%, dan Nikkei (Jepang) bertambah 0,3%. Sebaliknya, Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2%.

    Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, tekanan terhadap IHSG hari ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif baru yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski pemerintah AS telah menunda penerapan tarif impor dari Kanada dan Meksiko hingga 2 April mendatang, pasar tetap menunjukkan sikap hati-hati terhadap kebijakan tarif ini.

    “Pemerintahan Trump dalam waktu dekat diperkirakan akan mengumumkan tarif 25% terhadap impor dari Uni Eropa,” ungkap Pilarmas dalam risetnya terkait IHSG hari ini, Kamis (27/2/2025).
     

  • Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menyampaikan pelemahan signifikan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan oleh pelaku pasar asing yang keluar dari pasar saham Indonesia (foreign outflow).

    Sikap pelaku pasar asing itu disebabkan oleh berbagai sentimen dari tingkat global, utamanya terkait ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke berbagai negara.

    Pertama, Hans menjelaskan pelaku pasar khawatir terhadap ancaman tarif AS ke Uni Eropa sebesar 25 persen, katanya saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

    Kedua, lanjutnya, pelaku pasar khawatir seiring adanya rencana penerapan tarif oleh AS untuk Meksiko dan Kanada, yang segera akan dilakukan pada pekan depan.

    “Kemarin pasar juga jatuh, karena rencana tarif untuk Meksiko dan Kanada segera terjadi minggu depan,” ujar Hans.

    Kemudian, ketiga, pelaku pasar khawatir seiring adanya sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China.

    “Lalu ada sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China,” ujar Hans.

    Seiring dengan itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga memastikan bahwa pelemahan IHSG seiring masih terjadinya dana asing keluar (foreign outflow) dari pasar modal Indonesia.

    Ia mengatakan saat ini pelaku pasar sedang bersikap “wait and see” terhadap data- data perekonomian AS, diantaranya data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV- 2024 dan data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS

    “Penantian US GDP Kuartal IV- 2024. penantian US PCE data,” ujar Nafan.

    Dari dalam negeri, Ia menyebut volatilitas yang tinggi di pasar saham juga disebabkan oleh kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif.

    “Serta kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif,” ujar Nafan.

    Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/02) sore, IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83 persen ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15 persen ke posisi 731,39.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.132.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,13 miliar lembar saham senilai Rp12,18 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Spesies Baru Mirip Buaya Ditemukan di Puncak Pohon di Hutan Meksiko

    Spesies Baru Mirip Buaya Ditemukan di Puncak Pohon di Hutan Meksiko

    Jakarta

    Sekelompok ilmuwan telah menemukan hewan bersisik mirip buaya di puncak pohon Meksiko selatan. Ternyata, hewan itu adalah spesies baru yang tidak terdeteksi karena bersembunyi di dedaunan.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, para peneliti mencari makhluk mirip kadal yang sulit ditangkap itu dalam lima ekspedisi antara 2015 hingga 2022 setelah foto-foto menarik hewan itu muncul pada 2014.

    Studi tersebut mencatat bahwa pencarian yang dilakukan sangat sulit. Para peneliti menghabiskan lebih dari 350 jam mencari di tanah dan memanjat sekitar 20 pohon untuk melihat dahan dan tajuknya.

    Akhirnya, seperti dikutip dari WIO News, mereka menemukan apa yang mereka cari. Mereka menemukan bahwa itu adalah spesies baru dan menamainya Abronia cunemica atau kadal buaya arboreal Coapilla.

    Kadal buaya arboreal Coapilla dapat tumbuh hingga panjang sekitar 24 cm dan memiliki tubuh bersisik berwarna kuning kecokelatan yang ditutupi bercak-bercak cokelat tua. Mereka memiliki mata kuning pucat dengan bintik-bintik gelap.

    Hewan ini tinggal di kanopi hutan, dengan ketinggian antara 3-19 meter, dan kebanyakan keluar pada pagi atau sore hari. Para peneliti juga menemukan dua kadal betina yang sedang hamil, dan dua kadal sedang menggigit-gigit di dasar hutan, setelah mereka diduga jatuh dari pohon di dekatnya.

    Ketika mereka menangkap kadal jantan, kadal itu berhenti menggigit kadal betina. Selain itu, mereka bertemu kadal betina dua kali dalam ekspedisi mereka dalam area sekitar 9 meter tetapi dengan jarak 97 hari.

    Menurut penelitian, kadal buaya arboreal Coapilla mungkin menjadi tidak aktif selama beberapa bagian dalam setahun. Para peneliti telah menamai spesies yang baru ditemukan itu ‘cunemica’ berdasarkan Cuñemo, nama asli bahasa Zoque untuk Coapilla. Nama umum tersebut merujuk pada daerah asal mereka.

    Tim peneliti menemukan kadal buaya arboreal Coapilla hanya di Coapilla, sebuah kota di negara bagian selatan Chiapas, sekitar 700 kilometer di tenggara Mexico City. Mereka belum mengungkap lokasi pasti spesies baru yang dilindungi itu.

    Para ilmuwan menemukan kelompok kadal buaya lain yang hanya ditemukan di Amerika Tengah, yang mendiami hutan dataran tinggi yang lembap. Kadal misterius ini tidak diketahui keberadaannya selama ini karena perilakunya yang misterius dan wilayah penyebarannya yang terbatas.

    (rns/afr)

  • Rupiah melemah dipengaruhi ancaman tarif Trump terhadap tembaga

    Rupiah melemah dipengaruhi ancaman tarif Trump terhadap tembaga

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi ancaman tarif Trump terhadap tembaga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait ancaman tarif perdagangan terhadap tembaga.

    “Trump menambah sentimen negatif dengan mengancam akan mengenakan tarif pada tembaga,” ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan informasi dari Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Trump memperketat kebijakan perdagangan dengan memerintahkan penyelidikan terhadap potensi tarif baru pada impor tembaga.

    Langkah dari AS ini bertujuan untuk memperkuat industri domestik AS yang mendukung sektor kendaraan listrik, perangkat keras militer, dan infrastruktur jaringan listrik.

    Faktor lain dari pelemahan kurs rupiah ialah isyarat Trump terkait tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko yang akan tetap berjalan sesuai rencana.

    Presiden AS sempat menandatangani perintah eksekutif pada awal Februari untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap impor dari Kanada dan Meksiko. Kemudian, pemberlakuan tarif atas produk dari kedua negara tersebut di AS ditangguhkan selama 30 hari.

    Setelah hampir sebulan, Trump tetap bersikukuh dengan rencana untuk memberlakukan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.

    “Pungutan atas impor dari kedua negara tersebut tepat waktu dan sesuai jadwal meskipun kedua (negara itu) telah berupaya untuk memperkuat keamanan perbatasan,” ungkap Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan pasa Rabu di Jakarta melemah hingga 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.371 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.387 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.316 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Siap-Siap Harga Minyak Membara, Naik karena Ini

    Siap-Siap Harga Minyak Membara, Naik karena Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak dunia naik untuk hari kedua pada Selasa (25/2/2025). Kenaikan ini dipicu oleh sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran, produsen minyak di Timur Tengah.

    Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 15 sen atau 0,2%, menjadi US$74,93 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 23 sen atau 0,3%, menjadi US$70,93 per barel.

    Kedua kontrak naik pada sesi Senin. Padahal sebelumnya Jumat, turun US$2.

    “Dalam jangka pendek, saya terus berpikir minyak mentah sedang mencari basis,” kata analis pasar IG Tony Sycamore.

    “Sanksi baru AS yang diumumkan pada Iran semalam kemungkinan akan membantu hal ini seperti halnya komitmen menteri perminyakan Irak untuk mengendalikan kelebihan pasokannya,” katanya.

    AS pada Senin menjatuhkan sanksi baru kepada lebih dari 30 pialang, operator tanker, dan perusahaan pelayaran atas peran mereka dalam mengangkut minyak Iran. Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin membuat ekspor minyak mentah Iran menjadi nol.

    Iran adalah produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi 3,2 juta barel per hari pada Januari. Beberapa analis menyebut untuk saat ini, kekuatan permintaan bahan bakar di Barat juga mendukung pasar minyak.

    “Margin penyulingan yang kompleks secara global tampak kuat, dengan retakan bahan bakar minyak dan sulingan yang kuat, khususnya di USGC dan NEW yang diuntungkan oleh permintaan minyak pemanas dari cuaca dingin,” kata analis Sparta Commodities Neil Crosby dalam sebuah catatan, mengacu pada Pantai Teluk AS dan Eropa Barat Laut.

    Data harga LSEG menunjukkan, margin untuk kilang minyak di Singapura yang memproses minyak mentah acuan regional Dubai rata-rata US$3,50 per barel pada bulan Februari sejauh ini, dibandingkan dengan US$2,30 per barel bulan lalu, Namun, kenaikan secara keseluruhan dibatasi oleh prospek permintaan yang tidak pasti dan kurangnya indikator ekonomi baru dari konsumen utama China.

    Sementara itu, Trump mengatakan pada Senin bahwa tarif terhadap impor Kanada dan Meksiko yang dijadwalkan mulai pada tanggal 4 Maret, meskipun ada upaya oleh kedua mitra dagang untuk mengatasi kekhawatiran Trump tentang keamanan perbatasan dan fentanil. Analis mengatakan tarif akan berdampak buruk bagi pertumbuhan permintaan minyak global.

    (sef/sef)

  • Donald Trump Pastikan Tarif Impor AS ke Kanada dan Meksiko Berlaku Sesuai Jadwal – Page 3

    Donald Trump Pastikan Tarif Impor AS ke Kanada dan Meksiko Berlaku Sesuai Jadwal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan tarif impor AS dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

    Dilaporkan, Trump sempat ditanya apakah tarif impor yang sempat ditunda atas Kanada dan Meksiko akan segera berlaku kembali.

    “Tarif diberlakukan tepat waktu, sesuai jadwal,” ungkap Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari CNBC International, Selasa (25/2/2025)

    “Jadi tarif akan diberlakukan, ya, dan kami akan menguasai banyak wilayah,” ucap dia.

    Pada 1 Februari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25% atas produk dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas impor sumber energi dari Kanada.

    Trump mendasarkan perintah eksekutif tersebut pada dugaan kegagalan Meksiko dan Kanada untuk menghentikan kejahatan dan perdagangan narkoba di perbatasan AS masing-masing.

    Sempat Ada Keputusan Penundaan

    Namun, Trump menghentikan tarif baru tersebut dua hari kemudian, setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membuat janji terpisah untuk meningkatkan upaya pengawasan perbatasan mereka.

    Saat itu, Trump mengatakan tarif impor atas barang-barang Kanada akan dihentikan selama 30 hari, dan bea atas impor Meksiko juga akan ditunda dalam kurun waktu serupa.

    Ia mengatakan, selama kurun waktu tersebut, pemerintahannya akan terlibat dalam negosiasi dengan Meksiko dan mengejar kesepakatan ekonomi final dengan Kanada.

    Selain Kanada dan Meksiko, Trump juga mengenakan tarif 10% atas impor dari China dan mengumumkan rencana untuk mengenakan “tarif timbal balik” pada mitra dagang Amerika.

    China sendiri telah membalas dengan tarif yang ditargetkan pada impor AS, yang memicu kekhawatiran bahwa perang dagang antara kedua negara adikuasa itu dapat meningkat,

    Sebelum Trump menghentikan tarif impor pada dua negara tetangga AS itu, baik Trudeau maupun Sheinbaum mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif balasan pada impor Amerika.

     

     

  • Kuasa Usaha Meksiko Ajak Mahasiswa di Sukabumi Manfaatkan Hubungan Bilateral Negara

    Kuasa Usaha Meksiko Ajak Mahasiswa di Sukabumi Manfaatkan Hubungan Bilateral Negara

    Liputan6.com, Sukabumi – Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Meksiko di Indonesia, Alonso Martin Gomez-Favilamenjadi pembicara dalam forum diskusi ‘Ambassador Talk’ bersama puluhan mahasiswa Nusa Putra University, Sukabumi, Jawa Barat. 

    Pada kegiatan ‘Ambassador Talk’ dengan topik kebijakan luar negeri dan diplomasi budaya itu, Alonso menyampaikan pentingnya memegang nilai bersama, kolaborasi multilateral, dan pertukaran budaya. Menurutnya, hal itu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. 

    “Kami semakin banyak belajar dan lebih dari satu sama lain Meksiko adalah negara yang jauh lebih mirip dengan Indonesia seperti yang telah kami bagikan dalam forum diskusi,” ujar Alonso Martin Gomez-Favila di Nusa Putra University, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jumat (21/2/2025). 

    Pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan menjadi bagian penting dalam menghadapi isu global tersebut. Selain isu utama seperti ketidakpastian geopolitik, ketergantungan ekonomi, serta isu lingkungan dan energi.

    “Strategi ke depan adalah dengan meningkatkan diversifikasi kemitraan, memperkuat aliansi diplomatik, meningkatkan keamanan, serta fokus pada pembangunan berkelanjutan,” jelasnya. 

    Dia mengatakan, pentingnya meningkatkan soft power melalui diplomasi budaya sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan kedua negara, disamping kemampuan adaptasi perubahan global.

    Lebih lanjut, Alonso mengungkapkan, bahwa sejak 2001, Indonesia dan Meksiko telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pendidikan dan budaya.

    Dirinya juga menyoroti partisipasi aktif Meksiko dalam acara pemuda MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) yang turut serta berkolaborasi dalam diplomasi budaya.

    “Salah satu wujud nyata kerja sama tersebut adalah adanya institusi pendidikan yang dinamai sesuai dengan negara mitra, seperti Escuela República de Indonesia di Meksiko dan Sekolah Dasar Republik Meksiko di Jakarta,” terang dia.

     

    Hikayat SMK dan Pesantren Durian di Pegunungan Cilacap

  • Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Pransiskus, dikabarkan meninggal. Akan tetapi, hal itu dikonfirmasi merupakan hoaks. Saat ini Paus Fransiskus yang merupakan paus tertua dalam lebih dari satu abad memang tengah mengalami penurunan kesehatan. Spekulasi pun beredar tentang siapa yang selanjutnya akan terpilih sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Paus berusia 88 tahun itu menderita pneumonia di kedua paru-parunya selama akhir pekan dan akan tetap dirawat di rumah sakit saat ia berjuang melawan infeksi.

    Secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus, meskipun selalu salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan mengenakan tiara kepausan.

    Setelah kematian atau pengunduran diri seorang paus, sebuah konklaf diadakan di Kapel Sistina Vatikan, tempat para kardinal mengambil bagian dalam putaran pemungutan suara untuk menentukan kepala Gereja berikutnya. Hanya 138 dari 253 kardinal yang dapat bertindak sebagai elektor dalam konklaf berikutnya dan tidak ada kardinal yang berusia di atas 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara.

    Jumlah tersebut dinaikkan pada bulan Desember tahun lalu oleh Paus Fransiskus dari 120, yang menurut peraturan Paulus VI adalah jumlah maksimum kardinal yang boleh mengambil bagian sebagai pemilih dalam sebuah konklaf.

    Berikut adalah para calon terdepan untuk menjadi paus berikutnya, dilansir dari New York Post.

    Kandidat Pengganti Paus Fransiskus

    Kardinal Pietro Parolin, 70, Italia

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan milik Paus Fransiskus selama 11 tahun dan telah menjadi favorit sebagai paus berikutnya.

    Parolin dianggap sebagai seorang yang moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Takhta Suci, menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2014 oleh Paus Fransiskus. Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    Kardinal Fridolin Ambongo Besungu, 65 

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans yang memungkinkan para pendeta memberkati pasangan yang tidak menikah dan pasangan sesama jenis batal demi hukum di benua Afrika. Besungu berhasil memperoleh restu eksplisit dari Paus Fransiskus dalam pertemuan darurat pada tahun 2023 tak lama setelah ajaran tersebut dirilis.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri. Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada tahun 2019.

    Kardinal Wim Eijk, 71, Belanda

    Willem Jacobus Eijk, mantan dokter medis, secara luas dipandang sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada tahun 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral,” yang dengan tegas menentang dukungan Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama. Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik. Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan paus tentang masalah tersebut sama sekali tidak dapat dipahami. Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Luis Antonio Tagle, 67, Filipina

    Luis Antonio Tagle menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama dari Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antardepartemen untuk Para Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dianggap condong ke kiri secara politik dan telah mengkritik perlakuan Gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. Dalam sebuah wawancara tahun 2015, ia mengatakan sikap keras Gereja terhadap kaum gay, orang yang bercerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Raymond Burke, 76, Amerika Serikat

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut, pendukung Misa Latin dan kritikus publik terhadap kecenderungan liberal Paus Fransiskus.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi. Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2010.

    Kardinal Matteo Zuppi, 69, Italia

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai Uskup Agung Bologna, Italia menjadikannya orang dalam di Vatikan di bawah Fransiskus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kebijakan Trump yang Tak Terduga Picu Ketidakpastian di Pasar Global, Termasuk Indonesia – Halaman all

    Kebijakan Trump yang Tak Terduga Picu Ketidakpastian di Pasar Global, Termasuk Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan ekonomi dan perdagangan yang diambil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, selama masa kepemimpinannya yang pertama (2016-2020) lalu telah menciptakan gelombang ketidakpastian di pasar global. 

    Kebijakan proteksionis yang diterapkannya, seperti peningkatan tarif impor dan perang dagang dengan China, tidak hanya memengaruhi perekonomian AS, tetapi juga berdampak signifikan pada negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Chief Economist Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kondisi pasar sangat erat kaitannya dengan liquidity, yang dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan kepercayaan (confidence) pelaku pasar. 

    “Ketika orang saling yakin satu sama lain dan confidence dalam melakukan transaksi, baik transaksi domestik maupun ekspor-impor, serta investasi langsung atau portofolio, liquidity akan meningkat,” ujarnya saat talkshow Market Outlook 2025: Trump Effect, Potensi Dagang, dan Peluang Indonesia di sela-sela BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (22/2/2025). 

    Namun, kata dia kebijakan Trump yang seringkali tidak terduga dan berubah-ubah menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada volatilitas pasar.

    David mengingatkan era Trump 1.0 (2016-2020), ketidakpastian yang berlangsung selama 1-2 tahun yang mengakibatkan melemahnya mata uang emerging market, termasuk rupiah.

    Juga  melemahnya mata uang Yuan yang sengaja dilakukan oleh China sebagai respons terhadap kebijakan AS dan terjadi tit for tat, tit for tat ini di mana yang Amerika menaikkan tarif dibalas lagi oleh Tiongkok dan seterusnya.

    “Dan kita berharap sebenarnya kali ini proses tit for tatnya tidak terjadi dan masuk ke meja perundingan dan pada akhirnya mereka bisa deal ya dari sisi kebijakan perdagangan maupun investasinya dari kedua belah atau pihaknya,” katanya.

    David melihat di semester pertama kemungkinan besar masih penuh dengan ketidakpastian dan suatu waktu market memang akan bergerak sesuai dengan news yang muncul. 

    “Seperti contoh 2 minggu lalu Trump mengatakan di hari Sabtu ya 2 minggu lalu itu dia akan menerapkan 25 persen tarif untuk Meksiko dan Kanada tapi beberapa hari kemudian di hari Rabu saya gak tau Trump malamnya mimpi apa gitu ya, di cancel gitu ya hanya 10 persen  jadi untuk Tiongkok yang lainnya ditunda selama 1 bulan,” katanya.

    Nah ini yang seperti kebijakan-kebijakan yang sifatnya berubah-ubah ini tentunya akan membuat pasarnya juga akan bergerak cukup volatile gitu ya dan ini salah satu isu yang pasti akan diikuti terus oleh pasar karena dampak ke sektorilnya akan cukup besar. 

    “Indonesia tidak bisa lepas dari itu ya jadi kenapa sekarang juga kelihatan kebanyakan juga market sedikit switching ya ke fixed asset salah satunya ataupun mencoba mengamankan mungkin profitnya sementara waktu cari yang lebih safe haven gitu ya nah ini juga ada kaitannya dengan itu,” katanya.

    Selama dealnya belum tercapai, kata dia artinya juga pertumbuhan ekonomi globalnya masih belum akan pulih masih relatively flat dan kita berharap sebenarnya ada terobosan-terobosan juga dari sisi kebijakan di dalam negeri juga bisa.

    Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas menyoroti peran China dalam menghadapi kebijakan Trump.

    Menurutnya, China saat ini lebih siap dan matang dalam menghadapi tekanan perdagangan dari AS.

    “China tidak hanya fokus pada AS, tetapi juga memperluas trade surplus-nya ke berbagai belahan dunia, seperti Afrika, India, Amerika Latin, dan Asia,” ujarnya.

    Benas juga menekankan pentingnya teknologi dalam menentukan arah ekonomi global ke depan.

    “Revolusi industri yang dipicu oleh teknologi seperti AI, renewable energy, robotik, dan quantum computing akan menjadi penggerak utama ekonomi global,” paparnya.

    Ia optimis bahwa fokus China pada teknologi dalam rencana lima tahun ke depan (2020-2025) akan memberikan dampak positif bagi perekonomian global.

    Di tingkat domestik, Benas melihat beberapa sektor yang memiliki daya tahan dan potensi pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

    “Sektor properti, terutama perumahan, serta sektor jasa yang terkait, akan menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia,” ujarnya.

    Selain itu, program pemerintah seperti MBG (Makanan Berbasis Gizi) dan hilirisasi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait, seperti transportasi, logistik, dan kemasan.

    Digitalisasi juga menjadi sektor yang berkembang pesat di Indonesia, tidak hanya di sektor finansial tetapi juga non-finansial seperti e-commerce dan layanan on-demand.

    “Perkembangan digitalisasi memberikan efek beruntun pada sektor pendukung seperti logistik dan transportasi,” tambah Benas.

    Namun, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap crowding (kelebihan pemain) di sektor-sektor tersebut, yang dapat memicu konsolidasi di masa depan.

    Benas juga menyoroti peluang Indonesia dalam menghadapi pergeseran ekonomi global, terutama dengan fokus China yang mulai beralih dari low manufacturing ke ekonomi yang lebih maju. 

    “Indonesia memiliki potensi untuk mendapatkan spillover effect dari pergeseran ini, terutama jika mampu menarik investasi asing langsung (FDI) ke sektor manufaktur,” ujarnya.

    Dengan upah yang masih relatif rendah dan kebijakan pemerintah yang mendukung, Indonesia dapat menjadi destinasi menarik bagi investasi manufaktur. (*)