Negara: Meksiko

  • Donny Tekyang: Aset Kapitalis Bukan Emas tapi Orang Miskin, Gunakan Uang untuk Kontrol 90 Persen Populasi Manusia

    Donny Tekyang: Aset Kapitalis Bukan Emas tapi Orang Miskin, Gunakan Uang untuk Kontrol 90 Persen Populasi Manusia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wisdom motivator, Donny Tekyang mengungkapkan, aset para kapitalis atau orang kaya sebenarnya bukanlah emas, properti, atau saham. Aset para kapitalis sejatinya adalah orang-orang miskin (never ending poor people).

    Pandangan Donny Tekyang terkait aset para kapitalis diungkapkan melalui akun pribadi media sosial TikTok @tekyang88 yang dilihat Rabu (5/3/2025).

    Dalam penjelasannya, Donny Tekyang menjabarkan bahwa aset orang kapitalis atau orang kaya bukanlah emas, properti, ataupun saham, tapi adalah orang-orang miskin (never ending poor people) ini.

    Donny Tekyang juga menjelaskan cara kerja top piramid kaum kapitalis. Menurutnya, para kaum kapitalis ini memanfaatkan uang untuk mengontrol 90 persen populasi manusia untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sesuai desain mereka.

    Dia mencontohkan, makan fried chicken, burger, ice cream itu apakah pilihan diri sendiri? Menurutnya, tentu bukan. Semua itu hasil desain dari para kapitalis global.

    Di Amerika Serikat, harga sepiring makanan sayuran sehat bisa mencapai 20 dollar, tapi harga burger cuma sekitar 2 atau 3 dollar. “Bisa sepuluh kali lipat lebih murah harganya. Jadi pilihan bagi orang-orang miskin hanyalah junk food,” tuturnya.

    Nah, kasus yang sama juga terjadi di Meksiko, dimana orang-orang miskin hanya bisa minum Coca-Cola, karena harga air putihnya terlalu mahal.

    Pada akhirnya yang terjadi adalah rakyat Amerika 42 persen mengalami obesitas. Dampak dari obesitas adalah penyakit jantung, diabetes, asam urat dan kanker.

  • Masukan Ekonom terkait Langkah RI saat Terjadi Eskalasi Perang Dagang

    Masukan Ekonom terkait Langkah RI saat Terjadi Eskalasi Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada membuat banyak pihak resah. Lantas, bagaimana langkah yang harus diambil pemerintah Indonesia agar bisa memanfaatkan perang dagang tersebut?

    Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro meyakini pemerintah Indonesia harus mendekatkan diri ke pemerintah Amerika Serikat (AS).

    Asmo menjelaskan jika konflik perdagangan terus berlarut-larut maka akan menyebabkan perlambatan volume perdagangan global. Apalagi, sambungnya, China, Meksiko, dan Kanada menyumbang 43% dari keseluruhan impor AS.

    Kendati demikian, dia meyakini pemerintah bisa memanfaatkan situasi. Dia mengingatkan pada tahun lalu ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh barang elektronik, pakaian jadi, dan alas kaki, dengan total nilai US$42,5 miliar.

    Menurutnya, terdapat peluang besar untuk lebih meningkatkan ekspor produk-produk tersebut usai terjadi eskalasi perang dagang. Oleh sebab itu, Asmo mendorong pemerintah menegosiasikan pembebasan tarif untuk produk ekspor utama Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan AS.

    Selain itu, dia meyakini pemerintah bisa memperbarui program Generalized System of Preferences (GSP) untuk mempertahankan akses istimewa ke pasar AS.

    “Dengan pendekatan terpadu yang mencakup kebijakan perdagangan, stabilitas ekonomi, dan diplomasi strategis, Indonesia dapat mengambil peluang dari perang dagang dan mempertahankan pertumbuhan ekonominya,” jelas Asmo dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Di samping itu, dia menekankan perlunya mitigasi dampak negatif dengan menerapkan kebijakan diversifikasi pasar dengan memperluas perdagangan dengan negara lain.

    Pemerintah, sambungnya, juga dapat memberikan insentif pajak dan subsidi sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar melalui kebijakan moneter yang adaptif.

    “Peningkatan hilirisasi industri juga diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan baku dan meningkatkan daya saing produk Indonesia,” tutup Asmo.

  • Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Menguap USD116 Miliar

    Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Menguap USD116 Miliar

    Jakarta: Elon Musk, yang pernah menjadi orang terkaya di dunia, kini harus menerima kenyataan pahit. Kekayaannya merosot drastis akibat anjloknya harga saham Tesla. 
     
    Dalam beberapa bulan terakhir, saham pabrikan mobil listrik tersebut terus tertekan, menyebabkan penurunan besar dalam kekayaan bersih Musk. 
    Apa yang sebenarnya terjadi?
    Melansir laman Forbes, Rabu, 5 Maret 2025, kekayaan Musk susut USD116 miliar. Berdasarkan data real-time dari Forbes, kekayaan Elon Musk anjlok sebesar USD7,1 miliar (sekitar Rp111 triliun) hanya dalam satu hari, membuat total kekayaannya kini berada di angka USD347,7 miliar (sekitar Rp5.448 triliun). 
     
    Padahal, pada Desember lalu, kekayaannya sempat mencapai rekor USD464 miliar (sekitar Rp7.272 triliun). Artinya, dalam beberapa bulan saja, Musk kehilangan sekitar USD116,3 miliar (sekitar Rp1.800 triliun).
     

    Saham tesla merosot, apa penyebabnya?
    Turunnya kekayaan Musk ini sejalan dengan anjloknya harga saham Tesla. Pada 17 Desember 2024, saham Tesla sempat mencapai puncak USD480 per lembar. Namun, kini nilainya telah jatuh ke USD272 per lembar, menandai titik terendah sejak Hari Pemilu di AS.

    Penyebab utama kejatuhan saham Tesla adalah kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko. 
    Kebijakan ini memicu gejolak di pasar saham, termasuk indeks S&P 500 yang turun lebih dari 1 persen ke level terendah tahun 2025.
     
    Tesla sangat terdampak karena Tiongkok merupakan pasar terbesar kedua bagi kendaraan listriknya. Selain itu, produsen mobil asal AS ini juga bergantung pada suku cadang impor dari Kanada. 
     
    Chief Financial Officer Tesla, Vaibhav Taneja, telah memperingatkan bahwa kebijakan tarif tersebut bisa memengaruhi bisnis dan profitabilitas perusahaan.
     

    Seberapa besar kerugian Elon Musk?
    Sebagai gambaran, total kerugian kekayaan Musk sebesar USD 116 miliar (Rp1.800 triliun) lebih besar dari total kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates, yang saat ini memiliki USD 108,1 miliar (sekitar Rp1.693 triliun). 
     
    Bahkan, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kekayaan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani, yang memiliki USD 85,6 miliar (sekitar Rp1.340 triliun).

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Video: Trump Lempar “Bom” Tarif, China hingga Kanada Membalas

    Video: Trump Lempar “Bom” Tarif, China hingga Kanada Membalas

    Jakarta, CNBC Indonesia- Genderang perang mulai ditabuh Presiden AS Donald Trump, setelah resmi memberlakukan kebijakan tarif baru terhadap barang-barang dari Meksiko, Kanada, dan China per 4 Maret 2025. Kebijakan itu sontak membuat bikin panas tiga negara tersebut. Lalu apa alasan Trump bersikeras menerapkan tarif untuk sejumlah negara tersebut? Dan seperti apa sikap negara-negara tersebut? Simak paparan Andi Shalini, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 05/03/2025) berikut ini.

  • Perang Dagang Makin Panas, Menko Airlangga Percepatan Aksesi RI Jadi Anggota OECD

    Perang Dagang Makin Panas, Menko Airlangga Percepatan Aksesi RI Jadi Anggota OECD

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Paris, Prancis untuk mempercepat aksesi Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD.

    Selama 3—5 Maret 2025, Airlangga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan Prancis Eric Lombard, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann, dan sejumlah Duta Besar Negara OECD seperti Australia, Jepang, Belanda, Inggris, Polandia, Irlandia, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan.

    “Pertemuan dengan Sekjen OECD diperlukan untuk membahas langkah lanjutan terkait proses aksesi Indonesia, terutama penyampaian Initial Memorandum Indonesia pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri pada Juni 2025,” ujar Airlangga dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (5/3/2025).

    Proses aksesi Indonesia ke OECD sendiri harus melalui proses evaluasi yang mendalam terkait aspek tata kelola ekonomi, tata kelola publik, serta kemampuan, kapasitas, dan peran di tataran regional dan global.

    Airlangga menyatakan pemerintah tengah dalam tahap merampungkan dokumen Initial Memorandum untuk menilai kesesuaian antara kebijakan, regulasi, dan standar Indonesia terhadap instrumen OECD.

    Politisi Partai Golkar itu pun mengaku akan menyampaikan berbagai inisiatif dan reformasi kebijakan yang telah dilakukan Indonesia untuk mendorong proses aksesi OECD ini. Dia turut akan meyakinkan sejumlah Duta Besar negara OECD untuk menindaklanjuti komitmen dukungan terhadap aksesi Indonesia.

    “Dukungan dari beberapa negara mitra sudah dimanfaatkan, sementara komitmen beberapa negara yang lain perlu didorong realisasinya,” kata Airlangga.

    Sebagai informasi, pertemuan Airlangga dengan OECD ini dilakukan di tengah ekskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, Meksiko, dan Kanada.

    Perang dagang antara AS-China misalnya. Pemerintah AS mengumumkan kenaikan pungutan tambahan atas sejumlah barang asal China seperti penggandaan bea masuk atas semikonduktor asal China menjadi 50% dan penggandaan bea masuk atas kendaraan listrik asal China menjadi lebih dari 100%.

    Selain itu, tarif sebesar 20% akan berlaku untuk beberapa barang elektronik asal China yang banyak diminati konsumen AS seperti gawai, laptop, konsol permainan video, jam tangan pintar, speaker, hingga perangkat Bluetooth.

    Akibatnya, kini pemerintah China langsung merespons tarif baru dari AS tersebut. Kementerian Keuangan China dalam pernyataan resminya mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15% pada ayam, gandum, jagung, dan kapas asal AS, serta pungutan tambahan sebesar 10% pada kedelai, sorgum, daging babi, daging sapi, produk akuatik, buah-buahan, sayur-sayuran, dan impor susu asal AS mulai 10 Maret.

    Airlangga sendiri meyakini dengan bergabung ke OECD, Indonesia akan dapat meningkatkan daya saing dalam berbagai sektor dan bidang, termasuk dalam perdagangan dunia.

    “Pemerintah Indonesia optimis bahwa aksesi Indonesia ke OECD ini akan memberikan dampak positif yang luas, baik dalam peningkatan kualitas kebijakan ekonomi maupun dalam peningkatan kerja sama internasional yang lebih kuat,” tutupnya.

  • Perang Dagang Trump Ancam Stabilitas Ekonomi AS

    Perang Dagang Trump Ancam Stabilitas Ekonomi AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Perekonomian AS yang dipuji atas ketahanannya menghadapai pandemi, inflasi tinggi, dan kenaikan suku bunga yang cepat, kini harus menghadapi tantangan baru dari perang dagang yang dideklarasikan sendiri oleh Presiden Donald Trump. 

    Melansir Reuters, Rabu (5/3/2025), kebijakan tarif Trump tersebut dipandang oleh para ekonom sebagai sumber dari turunnya lapangan kerja, perlambatan pertumbuhan, dan kenaikan harga.

    Dampak kebijakan ini diperkirakan akan luas dan berkepanjangan, kecuali Trump mengubah arah di tengah gejolak pasar saham dan melemahnya kepercayaan konsumen serta dunia usaha. AS kini harus beradaptasi dengan lonjakan tarif sebesar 25% untuk sebagian besar barang impor dari Kanada dan Meksiko—dua mitra dagang terdekatnya—serta tarif tambahan 10% terhadap produk dari China.

    Kanada dan China telah mengumumkan tarif balasan terhadap produk AS, sementara Meksiko diperkirakan akan mengikuti langkah serupa dalam beberapa hari ke depan.

    Kepala ekonom KPMG Diane Swonk mengatakan kebijakan ini tidak hanya akan memicu lonjakan harga tetapi juga dapat menghambat permintaan. Jika konsumen mulai mengurangi belanja dan perusahaan menahan investasi serta perekrutan akibat ketidakpastian yang meningkat, dampaknya bisa meluas ke seluruh perekonomian.

    Swonk juga menyoroti risiko tambahan, seperti potensi pengetatan kredit oleh bank yang lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman kepada usaha kecil. Kemungkinan resesi pada awal tahun depan tidak bisa diabaikan, menurutnya.

    Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa dampaknya bisa meluas ke seluruh Amerika Utara, mengingat betapa besarnya ketergantungan ekonomi Kanada dan Meksiko pada ekspor ke AS. Jika negara-negara ini terus memperketat kebijakan balasan mereka, pukulan terhadap ekonomi AS bisa semakin dalam.

    “Saat ini kita memiliki banyak perang dagang di berbagai bidang,” kata Swonk. 

    Analisisnya menunjukkan tingkat tarif efektif yang tersebar di sekitar US$3 triliun impor AS dapat meroket menjadi 16% pada awal 2026 dari tingkat dasar saat ini sekitar 3% jika Trump menindaklanjuti semua ancamannya. 

    “Itu akan menjadi tingkat tertinggi sejak 1936,” selama Depresi Besar, dan ‘membuat Anda menggoda dengan stagflasi’—kondisi ekonomi di mana pertumbuhan yang lemah, pengangguran yang tinggi, dan inflasi yang terus-menerus yang menjadi ciri khas tahun 1970-an.

     Meskipun ekonomi AS saat ini diatur secara berbeda dari tahun 1930-an atau 1970-an, tindakan Trump dan ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya masih mengejutkan pasar yang berharap bahwa penerapan tarif hanya merupakan gertakan untuk mendapatkan pengaruh dalam negosiasi dengan mitra dagang.

    Indeks S&P 500 telah mengalami penurunan tajam sejak Trump pada hari Senin memupuskan ekspektasi penangguhan tarif di menit-menit terakhir, dan saat ini turun sekitar 5,5% dari level tertinggi sepanjang masa pada tanggal 19 Februari. Imbal hasil obligasi negara AS telah jatuh ke level terendah sejak Oktober.

  • Rupiah Dibuka Makin Perkasa dari Dolar AS, Segini Sekarang – Page 3

    Rupiah Dibuka Makin Perkasa dari Dolar AS, Segini Sekarang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) berdampak pada pelemahan dolar AS, yang turut mendorong penguatan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

    Dikutip dari ANTARA, Rabu (5/3/2025), pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, rupiah tercatat menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi 16.431 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di 16.445 per dolar AS.

    Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi AS menjadi faktor utama di balik pergerakan ini.

    Pelemahan Dolar AS Akibat Kebijakan Tarif Impor

    Indeks dolar AS melemah ke level 105,6, posisi terendah sejak awal Desember 2024. Penyebab utama pelemahan ini adalah kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Langkah ini memicu kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi AS ke depan.

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin (3/3) bahwa tarif impor sebesar 25 persen untuk produk asal Kanada dan Meksiko mulai berlaku pada Selasa (4/3).

    Sebelumnya, kebijakan ini telah ditandatangani sejak 1 Februari namun mengalami penundaan satu bulan. Selain itu, AS juga mengenakan tarif impor 10 persen terhadap barang asal China sebagai langkah lanjutan untuk menekan peredaran fentanil di dalam negeri, sehingga total tarif impor terhadap produk China meningkat menjadi 20 persen.

     

  • Harga Emas Antam Makin Tak Terkendali, Tembus Termahal Lagi – Page 3

    Harga Emas Antam Makin Tak Terkendali, Tembus Termahal Lagi – Page 3

    Harga emas naik pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah meningkatnya konflik perdagangan menyusul pemberlakuan tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (5/3/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.914 per ons. Sedangkan harga emas batangan telah naik lebih dari 11% sepanjang tahun ini dan mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 pada tanggal 24 Februari.

    Sementara harga emas berjangka AS naik 0,8% ke USD 2.925,1.

    “Penerapan tarif membawa ketidakpastian tingkat tinggi ke pasar, dan produk-produk safe haven seperti emas dan perak terus berkinerja baik,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

    “Dolar mengalami tekanan terhadap beberapa mata uang utama lainnya, sehingga hal itu juga memberikan dukungan,” tambahnya.

    Tarif baru Trump sebesar 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada pukul 05.01 GMT. Ia juga menggandakan bea masuk atas barang-barang China menjadi 20%. China langsung membalas dengan tarif tambahan sebesar 10%-15% atas impor AS tertentu mulai 10 Maret dan serangkaian pembatasan ekspor baru untuk entitas AS tertentu.

    Indeks dolar AS turun 0,7%, mencapai level terendah sejak Desember dan membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

    Fokus investor beralih ke laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada hari Rabu dan laporan penggajian nonpertanian AS pada hari Jumat untuk petunjuk tentang lintasan suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

  • 3 Lokasi Ini Diduga Jadi Tempat Berawalnya Kehidupan di Bumi

    3 Lokasi Ini Diduga Jadi Tempat Berawalnya Kehidupan di Bumi

    Jakarta

    Ada banyak teori mengenai asal mula kehidupan di Bumi. Namun planet kita menjadi satu-satunya tempat di Alam Semesta yang diketahui punya kehidupan.

    Mulai dari mikroskopis hingga kehidupan yang sangat besar. Meski begitu, masih banyak misteri di mana tepatnya kehidupan itu bermula.

    Ada berbagai teori dan bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Dalam hal ini, dengan melihat susunan kimiawi kehidupan, kita bisa menduga bahwa kehidupan pertama ada di tempat tersebut.

    Tempat yang Diduga Sebagai Titik Awal Kehidupan di Bumi

    Dilansir Big Think, terdapat 3 tempat yang dianggap sebagai titik awal kehidupan, yakni ventilasi hidrotermal di laut dalam, kolam air panas di daratan, dan meteorit dari luar angkasa-memberikan petunjuk menarik tentang bagaimana kehidupan bisa muncul.

    1. Ventilasi Hidrotermal (Retakan Dasar Laut)

    Mengutip situs National Geographic, ada teori yang menyatakan bahwa kehidupan mungkin dimulai di kedalaman laut, tepatnya di sekitar ventilasi hidrotermal di dasar laut.

    Retakan di dasar laut itu menyemburkan cairan panas berupa air, metana, senyawa hidrogen, amonia, dan lain-lain.

    Di sekitar retakan itulah, miliaran tahun yang lalu, ada oksida nitrogen dalam air laut yang bisa bereaksi dalam campuran panas hingga 400° C dengan berbagai unsur untuk menciptakan molekul penyusun kehidupan, yakni asam amino dan protein.

    Di tahun 2019, para peneliti dari University College London, membeberkan bahwa mereka telah menciptakan protosel (kumpulan lipid berbentuk bulat yang terorganisasi sendiri dan teratur secara endogen) dalam lingkungan ventilasi hidrotermal yang disimulasikan di laboratorium. Protosel itu bukanlah kehidupan, tetapi merupakan cikal bakal.

    Ilmuwan menemukan sistem ventilasi hidrotermal bernama “white smokers,” yang disebut “Lost City Complex” atau “Kompleks Kota Hilang”.

    Area yang menyerupai kondisi dasar laut di Zaman Hadean, yang dihuni oleh makhluk yang tidak bergantung pada sinar matahari.

    2. Shallow Ponds (Kolam Dangkal)

    Shallow Ponds merupakan sebuah kolam kecil yang dangkal yang memiliki kedalaman 10 -100 cm. Di tahun 2019, tim Massachusetts Institute of Technology melaporkan bahwa perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 10 cm mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari apa yang dipercayai banyak ilmuwan sebagai bahan utama dalam memulai kehidupan di Bumi, nitrogen.

    “Kolam-kolam ini bisa saja sedalam 10 hingga 100 sentimeter, dengan luas permukaan puluhan meter persegi atau lebih. Kolam-kolam ini akan mirip dengan Kolam Don Juan di Antartika saat ini, yang memiliki kedalaman sekitar 10 cm pada musim panas.” ujar Sukrit Ranjan, seorang postdoc di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer, dan Planet (EAPS) MIT, dikutip dari situs MIT News.

    Kolam Don Juan di Antartika. Foto: Pierre Roudier/ Flick via laman MIT News.

    Nitrogen di kolam dangkal, dalam bentuk oksida nitrogen, punya peluang besar untuk terakumulasi cukup banyak. Mereka akan bereaksi dengan senyawa lain, serta menghasilkan organisme hidup pertama.

    Sementara, para peneliti menyebut kalau nitrogen di lautan yang lebih dalam, justru akan lebih sulit untuk menciptakan kehadiran.

    3. Kawah Asteroid (Dampak Komet)

    Di antara 3,8 dan 4,1 miliar tahun yang lalu, Bumi dihujani oleh asteroid dan komet. Peristiwa itu yang dikenal sebagai “Late Heavy Bombardment”.

    Komet sebagian besar mengandung semua bahan untuk asam amino (bahan penyusun protein) termasuk molekul seperti metana, es air, karbon dioksida, dan amonia, dan es air.

    Ranjan menyebut bahwa saat komet menghantam permukaan Bumi, sejumlah besar energi dilepaskan.

    “Energi itu bisa digunakan untuk menyusun ulang molekul ke keadaan energi yang lebih tinggi,” ungkap Ranjan.

    Sekelompok ilmuwan pada tahun 2020 juga telah menemukan bukti ada mikroba purba 1,3 kilometer di bawah kawah tumbukan Chicxulub, area bekas luka yang ditinggalkan oleh hantaman asteroid yang memusnahkan dinosaurus.

    Saat bongkahan batu angkasa besar itu menghantam tempat itu (sekarang jadi Semenanjung Yucatán di Meksiko), ia memecahkan batuan dasar, sehingga menciptakan sistem bawah tanah yang kemudian dibuahi oleh cairan hidrotermal, serta bahan organik apa pun yang ada di asteroid.

    (khq/fds)

  • Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah, Harga BBM Bakal Turun? – Page 3

    Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah, Harga BBM Bakal Turun? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia turun ke posisi terendah dalam beberapa bulan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah laporan mengenai rencana OPEC+ untuk melanjutkan peningkatan produksi pada bulan April. Sementara tekanan harga minyak lebih lanjut diterapkan oleh tarif AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China serta tarif pembalasan Beijing.

    Harga minyak Brent berjangka ditutup 58 sen lebih rendah, atau 0,8%, pada USD 71,04 per barel. Harga terendah sesi ini adalah USD 69,75 per barel, terendah sejak September.

    Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen per barel atau 0,2%, menjadi USD 68,26. Harga acuan sebelumnya turun menjadi USD 66,77 per barel, terendah sejak November.

    “Tren penurunan harga minyak saat ini terutama disebabkan oleh keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi dan penerapan tarif AS,” kata Ahli Strategi Komoditas Phillip Nova, Darren Lim.

    Ia mengatakan faktor lainnya adalah keputusan Presiden Donald Trump untuk menghentikan semua bantuan militer AS ke Ukraina setelah bentrokan di Ruang Oval dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy minggu lalu.

    OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, pada hari Senin memutuskan untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April sebesar 138.000 barel per hari, yang pertama sejak 2022.

    Langkah tersebut mengejutkan pasar, kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB.

    “Perubahan strategi OPEC terlihat seperti mereka lebih mengutamakan politik daripada harga. Politik tersebut kemungkinan terkait dengan upaya Donald Trump,” kata Schieldrop, merujuk pada seruan presiden AS untuk menurunkan harga minyak.

    Tarif AS  sebesar 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari EST (0501 GMT) pada hari Selasa, dengan tarif 10% pada energi Kanada, sementara tarif pada impor barang-barang Tiongkok dinaikkan menjadi 20% dari 10%.

    Para analis memperkirakan tarif akan mengekang aktivitas ekonomi dan permintaan energi, sehingga membebani harga minyak.