Negara: Meksiko

  • IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS

    IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 18:32 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon positif penundaan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang.

    IHSG ditutup menguat 86,45 poin atau 1,32 persen ke posisi 6.617,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,24 poin atau 0,84 persen ke posisi 753,49.

    “Pihak Gedung Putih (AS) mengatakan bahwa tarif mobil untuk Meksiko dan Kanada akan ditunda selama satu bulan,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Setelah pembicaraan dengan PM Kanada Justin Trudeau, juru bicara pers Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tarif tambahan.

    Dari sisi makroekonomi, rilis data terkini memberikan satu lagi sinyal potensi keretakan pada ekonomi AS.

    Data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS hanya menambah 77.000 pekerja di Februari 2025, atau jauh lebih sedikit dari estimasi pasar yang bertambah 140.000 dan lebih rendah dari jumlah penambahan 186.000 pekerja selama Januari 2025.

    Data dari ADP ini adalah yang terbaru dari serangkaian data ekonomi yang telah memicu kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS, di tambah lagi rencana tarif Presiden Trump juga turut memperkeruh prospek ekonomi AS.

    Dalam beberapa pekan terakhir, data telah menunjukkan penurunan pada belanja konsumen, penjualan ritel, aktivitas di sektor manufaktur, dan belanja konstruksi, sementara aktivitas di pasar perumahan tetap lesu.

    Semua data ini telah memperkuat perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2025 akan melambat secara signifikan.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 5,78 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 3,14 persen dan 2,21 persen.

    Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,09 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IMJS, BRRC, ECII, ASPI dan INPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FORU, PGUN, LMPI, JGLE dan RICY.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.057.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,40 miliar lembar saham senilai Rp12,31 triliun. Sebanyak 433 saham naik 194 saham menurun, dan 328 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 286,69 poin atau 0,77 persen ke 37.704,93, indeks Shanghai menguat 39,13 poin atau 1,17 persen ke 3.381,10, indeks Kuala Lumpur melemah 5,51 persen atau 0,35 poin ke posisi 1,558,91, dan indeks Straits Times melemah 20,92 poin atau 0,54 persen ke 3.919,32.

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif AS terhadap China

    Rupiah melemah dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif AS terhadap China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif AS terhadap China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 18:45 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengatakan, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis, dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap China.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Kamis melemah hingga 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.340 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.

    Walaupun pada hari ini Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan selama satu bulan atas tarif baru sebesar 25 persen terhadap Kanada Meksiko, namun tidak terhadap Negeri Tirai Bambu.

    “Presiden AS Donald Trump tidak membuat pengecualian dalam tarif 20 persennya terhadap Tiongkok, yang memicu kemarahan dan pembalasan dari Beijing,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.

    AS memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.

    Menyikapi kebijakan itu, China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya sendiri.

    Kanada juga akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap produk-produk Amerika yang bernilai 155 miliar dolar AS (sekitar Rp2.538 triliun) sebagai tanggapan pemberlakuan tarif impor 25 persen dari AS. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memastikan bahwa tarif impor terhadap produk AS itu akan terus diberlakukan hingga tarif serupa oleh AS dibatalkan.

    Begitu pula dengan Meksiko yang bakal menjatuhkan tarif balasan terhadap produk-produk yang diimpor dari Negeri Paman Sam usai Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 25 persen untuk produk Meksiko.

    Berdasarkan perkembangan terbaru, Trump disebut berencana untuk mengecualikan tarif terhadap produk pertanian tertentu yang dikenakan terhadap Kanada dan Meksiko. Selain itu juga potensi penghapusan tarif 10 persen pada impor energi Kanada seperti minyak mentah dan bensin.

    Di sisi lain, pasar menunggu rilis data Ketenagakerjaan Non-Pertanian AS bulan Februari 2025 yang \bakal menjadi isyarat tentang keputusan suku bunga AS pada Jumat (7/3) besok.

    “Setiap tanda-tanda kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang merupakan hal positif bagi dolar,” ujar Ibrahim.

    Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.315 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.371 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Dulu Atlet Olimpiade, Sosok Ryan Kini Jadi Buronan FBI Gegara Narkoba, Kepalanya Dihargai Rp163 M

    Dulu Atlet Olimpiade, Sosok Ryan Kini Jadi Buronan FBI Gegara Narkoba, Kepalanya Dihargai Rp163 M

    TRIBUNJATIM.COM – Kehidupan Ryan James Wedding dulu dan sekarang bertolak belakang.

    Dulu berjuang membela negara sebagai atlet olimpiade, Wedding kini menjadi buronan FBI.

    Tak ayal, FBI menyelenggarakan sayembara, 

    Pihak FBI menawarkan Rp163 miliar ke publik yang mengetahui informasi mengenai keberadaannya.

    Usut punya usut, Ryan James Wedding terlibat pengedaran narkoba.

    Tak berhenti di situ, dia juga melakukan pembunuhan di Kanada.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sebab itu, mantan atlet Kanada itu diumumkan sebagai 10 buronan paling dicari oleh FBI, Kamis (6/3/20205).

    Sembilan buronan lainnya adalah: Omar Alexander Cardenas; Francisco Javier Roman-Bardales; Vitel’Homme Tidak Bersalah; Fausto Isidro Meza-Flores; Alejandro Rosales Castillo; Ruja Ignatova; Yulan Adonay Archaga Carias; Bhadreshkumar Chetanbhai Patel; dan Wilver Villegas-Palomino.

    Pengumuman tersebut disampaikan oleh Akil Davis, Asisten Direktur yang Bertanggung Jawab atas Kantor Lapangan FBI di Los Angeles, dalam sebuah konferensi pers di Los Angeles kemarin.

    “Wedding berubah dari tukang giling bubuk di lereng Olimpiade menjadi pengedar bubuk kokain di jalanan kota-kota AS dan di negara asalnya, Kanada,” kata  Akil Davis, asisten direktur Kantor Lapangan FBI di Los Angeles.

    Wedding memiliki nama alias “El Jefe,” “Giant,” “Public Enemy,” “James Conrad King,” dan “Jesse King,” dituduh menjalankan jaringan yang menyelundupkan kokain dari Kolombia melalui Meksiko dan California Selatan ke Kanada dan lokasi lain di AS.  

    Ia juga didakwa mengatur sejumlah pembunuhan yang terkait dengan kejahatan narkoba ini. 

    Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah $10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya, melengkapi hadiah FBI sebesar $50.000.

    BURONAN PALING DICARI – FBI pada Kamis (6/3/2025) mengumumkan bahwa Ryan James Wedding  (43)  ditambahkan ke daftar 10 buronan paling dicari saat ini.

    Tak hanya itu, Wedding dan Clark memerintahkan pembunuhan dua anggota keluarga di Ontario, Kanada, pada bulan November 2023 sebagai balasan atas pengiriman narkoba curian yang melewati California Selatan.

    Anggota keluarga lainnya selamat dari penembakan tersebut tetapi mengalami cedera fisik yang serius, menurut dokumen pengadilan.

    Wedding dan Clark juga diduga memerintahkan pembunuhan korban lain pada bulan Mei karena utang narkoba. 

    Clark dan Malik Damion Cunningham, 23, penduduk Kanada, didakwa atas pembunuhan korban lain pada tanggal 1 April di Ontario, Kanada.

    Wedding didakwa dengan delapan kejahatan federal, dua tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan zat terlarang, satu tuduhan konspirasi untuk mengekspor kokain, satu tuduhan memimpin perusahaan kriminal yang berkelanjutan, tiga tuduhan pembunuhan sehubungan dengan perusahaan kriminal dan kejahatan narkoba yang berkelanjutan, dan satu tuduhan percobaan melakukan pembunuhan sehubungan dengan perusahaan kriminal dan kejahatan narkoba yang berkelanjutan, menurut dakwaan.

    Selama penyelidikan, lebih dari satu ton kokain, tiga senjata api, puluhan butir amunisi, $255.400 dalam mata uang Amerika Serikat, dan lebih dari $3,2 juta dalam mata uang kripto disita, kata para pejabat.

    Sosok James Wedding

    Wedding lahir di Thunder Bay, Kanada, berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2002. 

    Dia adalah atlet mantan pemain papan seluncur salju.

    Ia dan wakilnya, Andrew Clark, didakwa pada bulan Juni 2024 karena menjalankan usaha kriminal dan melakukan pembunuhan terkait perdagangan narkoba. 

    Clark ditangkap di Meksiko dan diekstradisi ke AS pada bulan Oktober lalu.

    Jaksa menuduh bahwa Wedding, Clark dan lainnya mengatur pengiriman kokain yang seringkali berbobot ratusan pon dari California Selatan ke Kanada antara Januari dan Agustus 2024.

    Pengiriman kokain tersebut dikirim dari Meksiko ke Los Angeles.

    Narkoba itu  disimpan di “rumah penyimpanan” kemudian dikirim ke kurir untuk diangkut ke Kanada menggunakan truk gandeng jarak jauh, menurut Kantor Kejaksaan AS.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Pajak Impor Kanada-Meksiko Ditunda, Trump: Penangguhan Bakal Selamatkan Produsen Mobil AS – Halaman all

    Pajak Impor Kanada-Meksiko Ditunda, Trump: Penangguhan Bakal Selamatkan Produsen Mobil AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump memperlonggar kebijakannya, dengan menunda penerapan pajak sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko bagi produsen tertentu.

    Adapun pembebasan tarif ditujukan utamanya untuk mobil yang dibuat di Amerika Utara yang telah mematuhi perjanjian perdagangan bebas USMCA (Amerika Serikat-Meksiko-Kanada).

    Perjanjian USMCA memungkinkan barang untuk bergerak di antara ketiga negara itu dengan bebas tarif jika mereka mengikuti aturan tertentu.

    Aturan tersebut mengharuskan suatu produk dibuat sepenuhnya di Amerika Utara atau diubah secara substansial di Amerika Utara jika terbuat dari komponen dari negara lain.

    Untuk produk seperti mobil, 75 persen kontennya harus berasal dari Amerika Utara.

    Penangguhan rencananya bakal dilakukan selama satu bulan ke depan, dengan syarat produsen otomotif harus mematuhi perjanjian tersebut.

    “Produsen mobil dikecualikan dari tarif bea masuk sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan,” tegas Trump dalam press press conference yang dikutip dari Al Jazeera.

    Kesepakatan ini yang dinegosiasikan oleh Trump selama masa jabatan pertamanya, setelah adanya permohonan dari Ford, General Motors dan Stellantis, yang memiliki rantai pasokan yang membentang di seluruh Amerika Utara.

    “Presiden terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tambahan,” ujar Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    “Dia selalu membuka dialog terbuka dan dia akan selalu melakukan apa yang dia yakini benar untuk rakyat Amerika,” paparnya.

    Sebelum pelonggaran diberlakukan, Trump sempat mengenakan tarif tinggi pada mobil dan suku cadangnya yang diimpor ke Amerika Serikat, yang dikenal sebagai tarif “keamanan nasional”.

    Namun kebijakan Trump terkait kenaikan tarif impor dinilai dapat memicu efek buruk bagi produsen otomotif.

    Pengenaan tarif impor yang tinggi berpotensi mengganggu kelancaran pasokan komponen, yang bisa menyebabkan keterlambatan produksi, meningkatkan biaya, atau bahkan memaksa pabrik-pabrik otomotif untuk mengurangi tingkat produksi.

    Tak hanya itu, kebijakan pajak Trump pada akhirnya akan berdampak pada harga mobil yang diproduksi di AS.

    Mobil-mobil bisa dipatok lebih mahal, mengurangi daya saing mobil buatan AS, baik di pasar domestik maupun internasional, karena konsumen cenderung memilih produk dengan harga yang lebih kompetitif.

    Alhasil penjualan dalam industri otomotif AS menurun, merugikan daya saing industri otomotif AS dalam jangka panjang.

    Alasan tersebut yang membuat Trump melunak, memberikan sedikit kelegaan bagi pasar setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.

    Penundaan ini diharap dapat dimanfaatkan para produsen mobil untuk mengembangkan rencana mereka mengalihkan lebih banyak produksi dan investasi ke AS seperti permintaan Trump.

    Selain itu Trump penagguhan tarif pajak dapat memberikan waktu bagi para produsen mobil agar dapat menghadapi ketidakpastian lebih lanjut.

    Kendati begitu, Trump menegaskan bahwa ia belum sepenuhnya melunak dalam perang dagang dengan Kanada dan Meksiko. 

    Ia juga akan terus memperketat kebijakan kepada kedua negara itu demi mencegah lonjakan imigrasi ilegal dan perdagangan obat-obatan terlarang yang masuk ke AS melalui Kanada dan Meksiko.

    Pasar Saham Rebound

    Pasca Trump mengumumkan rencana penangguhan selama satu bulan, sejumlah saham perusahaan otomotif dilaporkan rebound, seperti di antaranya Saham Ford naik lebih dari 5 persen.

    Lonjakan serupa juga disusul saham General Motors yang menguat melewati 7 persen. Selanjutnya saham Stellantis di AS melompat tinggi hingga tembus 9 persen.

    Sekitar tiga dari empat anggota S&P 500 berakhir lebih tinggi, Russell 2000 yang berfokus pada kapitalisasi pasar kecil ikut naik sekitar naik 1,12 persen ke level 5.842,63.

    Sementara itu, indeks Nasdaq Composite bertambah 1,46 persen menjadi 18.552,73.

    Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup menguat 485,60 poin (1,14 persen) pada level 43.006,59, kembali hijau setelah anjlok lebih dari 1.300 poin selama dua sesi terakhir.

    Saham teknologi seperti Microsoft dan Tesla juga menanjak dalam sesi tersebut, menandai perubahan setelah sektor tersebut memimpin penurunan pasar baru-baru ini.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Menilik Kans Pemangkasan Bunga Acuan kala Perang Dagang Memanas

    Menilik Kans Pemangkasan Bunga Acuan kala Perang Dagang Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketidakpastian akibat eskalasi perang dagang menyusul tarif impor Presiden AS Donald Trump, berisiko mempersempit ruang bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memangkas suku bunga acuan.

    Presiden Bank Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Trump telah menciptakan ketidakpastian ekonomi yang luar biasa, sehingga kecil kemungkinan The Fed dapat mengambil keputusan kebijakan moneter sebelum akhir musim semi tahun ini.

    Bostic menguraikan berbagai faktor yang menyebabkan ketidakpastian ini, termasuk kebijakan tarif dan perdagangan, fluktuasi inflasi, menurunnya kepercayaan konsumen, kebijakan imigrasi yang memengaruhi pasar tenaga kerja, serta perubahan dalam kebijakan energi, perpajakan, belanja pemerintah, dan geopolitik.

    “Dengan begitu banyak perubahan yang terjadi, sulit untuk mengetahui bagaimana semua ini akan berakhir. Saya akan terkejut jika ada kejelasan sebelum akhir musim semi atau awal musim panas. Kita harus benar-benar bersabar dalam menghadapi situasi ini,” jelas Bostic seperti dilansir Reuters, Jumat (7/3/2025).

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro meyakini ruang pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin sempit akibat perang dagang antara AS dengan China, Meksiko, dan Kanada.

    Asmo menjelaskan perang tarif dagang akan meningkat biaya impor sehingga berkontribusi kepada peningkatan inflasi di AS. Akibatnya, The Fed akan semakin sulit menurunkan suku bunga acuan Fed Funds Rate.

    Para pejabat Federal Reserve, sambungnya, sudah mewanti-wanti bahwa kenaikan tarif yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan peningkatan inflasi saat rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25 Januari lalu.

    Asmo menjelaskan prediksi awal Federal Reserve akan memangkas suku bunga hingga 75 basis poin (bps) selama 2025 yaitu masing-masing 25 bps pada Juni, September, dan Desember. Kendati demikian, eskalasi perang dagang diyakini akan membuat potensi pemangkasan Fed Funds Rate tersebut semakin sempit.

    “Jika risiko inflasi kembali melonjak, pemangkasan suku bunga mungkin tidak sebesar yang diharapkan,” ujar Asmo dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Sebagai informasi, perang dagang sendiri dimulai usai AS menaikkan tarif impor ke produk asal China, Meksiko, dan Kanada mulai 4 Maret 2025. AS resmi menaikkan tarif dari 10% menjadi 20% untuk barang elektronik asal China; AS juga menerapkan tarif 25% ke semua barang asal Meksiko dan Kanada.

    Akibatnya China, Meksiko, dan Kanada pun tidak tinggal diam. China mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15% untuk produk pertanian AS, serta pungutan tambahan sebesar 10% untuk produk pangan lainnya.

    Sejalan, Kanada membalas dengan tarif 25% atas impor barang dari AS senilai US$30 miliar, yang nantinya akan diperluas menjadi US$155 miliar. Sementara Meksiko akan mengumumkan rincian tarif balasan untuk barang asal AS paling lambat pada 9 Maret 2025.

    Ketidakpastian kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengubah kebijakan perdagangannya dengan menunda tarif 25% untuk barang tertentu dari Kanada dan Meksiko selama satu bulan.

    Pengecualian ini berlaku untuk barang-barang yang berada dalam daftar kesepakatan perdagangan AS-Meksiko-Kanada, atau USMCA. Langkah ini menambah ketidakpastian di pasar keuangan dan dunia usaha, yang sudah terdampak oleh kebijakan tarif yang terus berubah.

    Pengecualian ini berlaku hingga 2 April dan mencakup dua mitra dagang terbesar AS. Awalnya, Trump hanya membebaskan Meksiko, tetapi kemudian merevisi kebijakannya untuk memasukkan Kanada dalam daftar pengecualian.

  • Trump Tunda Pengenaan Tarif buat Meksiko dan Kanada

    Trump Tunda Pengenaan Tarif buat Meksiko dan Kanada

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pengenaan tarif pada produk dari Meksiko dan Kanada yang tercantum dalam United States, Mexico, Canada Trade Agreement (USMCA). Penundaan tersebut berlaku selama satu bulan.

    USMCA adalah perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani selama pemerintahan pertama Trump antara AS, Meksiko, dan Kanada. Langkah tersebut diambil setelah Trump berdialog dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, dan negosiasi antara pejabat Kanada dan pemerintahan AS.

    “Setelah berbicara dengan Presiden Claudia Sheinbaum dari Meksiko, saya telah sepakat bahwa Meksiko tidak diharuskan membayar tarif atas apa pun yang termasuk dalam Perjanjian USMCA,” tulis Trump di Truth Social, dikutip dari CNN, Jumat (7/3/2025).

    Trump mengatakan kebijakan tarif ditunda hingga 2 April. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Presiden Sheinbaum. Ia juga menyebut hubungan keduanya cukup baik dan sama-sama bekerja keras menghentikan imigran gelap masuk AS, serta memerangi peredaran Fontanel.

    Sheinbaum, dalam sebuah unggahan di X berterima kasih kepada Trump atas diskusi tentang tarif. Sheinbaum mengatakan bahwa hampir semua perdagangan Meksiko dengan AS termasuk dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

    “Hampir semua perdagangan yang kita lakukan dengan Amerika Serikat berada dalam Perjanjian Meksiko, Amerika Serikat, Kanada. Ada bagian yang berkaitan dengan aturan asal, tetapi semuanya secara praktis berada dalam perjanjian perdagangan,” kata Sheinbaum.

    Diketahui sekitar 50% impor dari Meksiko dan 36% impor dari Kanada tercakup dalam perjanjian dengan AS. Barang-barang yang ada di USMCA termasuk mobil, yang diumumkan Trump pada hari Rabu akan dikenakan penangguhan tarif selama satu bulan.

    Pemerintah AS menyatakan penundaan itu akan memberi waktu bagi produsen mobil untuk memindahkan lebih banyak produksi ke AS guna menghindari pengenaan tarif. Namun, hal itu hampir pasti tidak akan terjadi karena butuh usaha masif, investasi besar-besaran, dan perencanaan yang strategis.

    Energi dari Kanada tidak termasuk dalam USMCA. Namun, pemerintah Trump pada Kamis untuk sementara waktu mengurangi tarif kalium Kanada menjadi 10% (dari tarif 25% yang diberlakukan pada hari Selasa) untuk memberi sedikit kelonggaran bagi petani.

    Lihat juga Video Trump Resmi Teken Tarif Impor Tinggi Buat Meksiko, Kanada dan China

    (ily/ara)

  • Harga Minyak Menguat Tipis Imbas Ketidakpastian Tarif Trump hingga Kenaikan Produksi OPEC+ – Page 3

    Harga Minyak Menguat Tipis Imbas Ketidakpastian Tarif Trump hingga Kenaikan Produksi OPEC+ – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak mengalami penurunan selama tiga sesi berturut-turut pada hari Rabu. Anjloknya harga minyak mentah dunia ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi mulai April, serta ketegangan perdagangan yang meningkat akibat tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (6/3/2025), berikut data terbaru harga minyak Brent dan WTI:

    -Minyak Brent turun USD 1,80 atau 2,53% menjadi USD 69,24 per barel.

    -Minyak WTI (West Texas Intermediate) turun USD 2,05 atau 3% menjadi USD 66,21 per barel.

    Harga minyak sempat mencapai titik terendah dalam beberapa tahun sebelum akhirnya sedikit pulih:

    -Brent turun hingga USD 68,33, level terendah sejak Desember 2021.

    -Minyak mentah AS turun ke USD 65,22, level terendah sejak Mei 2023.

    Pernyataan Pejabat AS Memberikan Harapan Pasar

    Harga minyak sedikit pulih setelah Kepala Departemen Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan di Bloomberg TV bahwa Trump akan membuat keputusan akhir terkait kemungkinan pemberian keringanan tarif bagi industri tertentu.

    Menurut sumber terpercaya, tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berlaku, namun ada pertimbangan untuk menghapus tarif 10% pada impor energi Kanada, seperti minyak mentah dan bensin, selama memenuhi aturan asal dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).

     

     

  • Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Kenaikan harga emas itu didorong meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung.

    Sementara itu, perhatian pasar beralih ke data penggajian pada Jumat pekan ini untuk mendapatkan wawasan tentang langkah kebijakan moneter the Federal Reserve atau bank sentral AS.

    Mengutip CNBC, Jumat (7/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2.915,83 per ounce setelah naik dalam tiga sesi terakhir. Harga emas berjangka AS stabil di USD 2.926,6.

    Harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 32,70 per ounce, palladium naik 0,4% menjadi USD 946,58, dan platinum stabil pada USD 965,76.

    “Kami hanya melihat tekanan aksi ambil untung dari kenaikan terakhir, fundamental yang mendasarinya masih bullish. Hal lain yang memberikan sedikit tekanan pada pasar emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi,” kata Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dikutip dari CNBC.

    Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai tingkat tertinggi lebih dari satu minggu, mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

    Emas sebagai aset safe haven telah naik lebih dari 10% sejak awal tahun di tengah ketidakpastian geopolitik dan mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 pada 24 Februari.

    AS menerapkan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa dan menambahkan bea lebih lanjut pada barang-barang Cina. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengkonfirmasi akan membebaskan produsen mobil dari tarif Kanada dan Meksiko selama sebulan, dengan syarat mematuhi aturan perdagangan bebas yang ada.

    Semua mata tertuju pada laporan gaji non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat, yang diperkirakan oleh ekonom-ekonom yang disurvei Reuters akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan pada Februari.

     

     

  • China Sesalkan AS Pakai Isu Fentanil soal Terapkan Tarif Tambahan – Page 3

    China Sesalkan AS Pakai Isu Fentanil soal Terapkan Tarif Tambahan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah China menyesalkan Amerika Serikat (AS) yang kembali menggunakan isu fentanil sebagai alasan mengenakan kebijakan tarif tambahan terhadap barang-barang asal Tiongkok.

    Menurut Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, pemerintah Tiongkok memiliki satu buku putih yang dengan tegas mengatur bahan-bahan terkait fentanil. Wang menyebut, penggunaan fentanil di AS adalah masalah internal yang tak ada hubungannya dengan China.

    “Saya ingin menegaskan bahwa AS harus menghormati fakta. Mereka harus mengambil tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, bukan justru melemparkan tanggung jawab kepada China,” kata Wang dalam Konferensi Pers Kongres Rakyat Nasional (NPC) tentang Ekonomi di Media Center, Beijing, Kamis (6/3/2025).

    Wang menyampaikan, apabila Amerika Serikat terus menggunakan isu fentanil sebagai alasan mengenakan tarif tambahan terhadap China, maka AS telah dianggap mencampuradukkan fakta dan melakukan tindakan yang sewenang-wenang.

    “Sejak pemerintahan baru AS berkuasa, kita semua dapat melihat bahwa mereka telah mengeluarkan berbagai kebijakan perdagangan dan investasi yang semakin memperketat tarif impor,” ujar Wang.

    Wang menjelaskan, langkah AS untuk mengenakan tarif tambahan secara sepihak ini merupakan bentuk bullying. Selain itu, kebijakan ini juga dinilai telah melanggar aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    “Kebijakan ini tidak hanya merusak hubungan ekonomi dan perdagangan yang normal antara China dan AS, tetapi juga mengganggu stabilitas rantai pasokan global dan menghambat pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Wang.

    Wang berujar, pada akhirnya kebijakan penambahan tarif ini akan merugikan rakyat dan perusahaan-perusahaan AS sendiri.

    “Kita bisa melihat bahwa setelah pengumuman tarif ini, pasar modal AS langsung mengalami penurunan, dengan tiga indeks saham utama yang merosot tajam,” ujarnya.

    Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada akan dimulai pada hari Selasa, yang memicu kekhawatiran baru akan perang dagang Amerika Utara.

  • Ganjar Akui Lowbat, Rupiah Beralih Merah

    Ganjar Akui Lowbat, Rupiah Beralih Merah

    GELORA.CO -USAI berhasil mencetak penguatan di sesi perdagangan kemarin, upaya Rupiah untuk melanjutkan gerak positif terkesan kesulitan di tengah masih bertahannya sentimen bersahabat di pasar global. Serangkaian laporan menyebutkan, pelaku pasar yang kembali mengapresiasi perkembangan terkini dari Gedung Putih, di mana Presiden AS Donald Trump menunda penaikkan tarif pada produk otomotif asal Kanada dan Meksiko.

    Langkah penundaan selama sebulan tersebut juga membuka opsi untuk diperpanjang, yang sekaligus mencerminkan melunak nya sikap Trump menghadapi rangkaian aksi balasan dari seluruh negara mitra dagang terbesar AS. Sikap melunak Trump ini kemudian dijadikan bekal oleh pelaku pasar untuk terus mengangkat nilai tukar mata uang utama dunia hingga melemah posisi Indeks Dolar AS.

    Pantauan menunjukkan, nilai tukar Euro, Poundsterling, Dolar Australia dan Dolar Kanada yang kompak melanjutkan gerak penguatan usai tersebar nya kabar dari Gedung Putih tersebut. Pantauan juga memperlihatkan, penguatan mata uang utama dunia yang berlanjut hingga sesi perdagangan Kamis 6 Maret 2025 di Asia.

    Namun sambutan pelaku pasar di Asia terkesan belum setara. Hal ini terlihat dari gerak nilai tukar mata uang Asia yang masih bervariasi dan cenderung terjebak di rentang terbatas. Kinerja bervariasi mata uang Asia juga terlihat konsisten hingga sesi perdagangan sore. Mata uang Yuan China, Ringgit Malaysia dan Peso Filipina terkesan stabil menjejak zona penguatan tipis, sedang Baht Thailand dan Rupee India mencoba bertahan di zona penguatan sangat tipis dan rentan beralih melemah. Terlebih pada Baht Thailand, yang akhirnya semakin merosot di sesi sore untuk sekaligus menjadi mata uang dengan pelemahan terburuk di Asia dengan runtuh hingga kisaran 0,52 persen.

    Situasi dan pola identik juga terjadi pada Rupiah, di mana setelah sempat mampu konsisten menjejak di zona penguatan hingga pertengahan sesi perdagangan pagi, secara perlahan Rupiah beralih ke zona pelemahan tipis. Tinjauan menunjukkan, Rupiah yang sempat dengan meyakinkan mengkandaskan Dolar AS di kisaran Rp16.249 di titik terkuatnya. Secara keseluruhan, Rupiah hanya mampu konsisten bergerak di rentang moderat.

    Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat bertengger di kisaran Rp16.325 per Dolar AS alias melemah tipis 0,1 persen. Pelaku pasar tidak mendapatkan suntikan sentimen domestik yang meyakinkan dalam menjalani sesi perdagangan kali ini. Sentimen domestik hiburan datang dari mantan calon presiden Ganjar Pranowo yang dengan nada humor mengakui dirinya sebagai Lowbat karena hanya mendapatkan belasan persen suara dalam pemilihan presiden 2024 lalu.