Negara: Meksiko

  • Pasar Saham AS Kehilangan Rp 65.200 T Imbas Kebijakan Tarif Trump

    Pasar Saham AS Kehilangan Rp 65.200 T Imbas Kebijakan Tarif Trump

    Jakarta

    Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif impor memicu kekhawatiran di kalangan investor. Kebijakan Trump mendorong aksi jual besar-besaran di pasar saham yang membuat indeks S&P kehilangan US$ 4 triliun atau sekitar Rp 65.200 triliun (kurs Rp 16.300) bulan lalu.

    Langkah Trump dinilai meningkatkan risiko ketidakpastian bagi para pelaku bisnis, konsumen, hingga para investor. Trump diketahui mengenakan tarif tinggi untuk sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, hingga China.

    Aksi jual pasar saham terpantau semakin dalam pada hari Senin. Indeks acuan S&P 500 turun 2,7%, menjadikan hal itu sebagai penurunan harian terbesar tahun ini. Bahkan Nasdaq Composite turun 4% atau menjadi penurunan harian terbesar sejak September 2022.

    S&P 500 pada hari Senin ditutup turun 8,6% dari rekor tertingginya pada 19 Februari atau setara US$ 4 triliun. Nasdaq yang sarat teknologi berakhir pada hari Kamis dengan penurunan lebih dari 10% dari level tertingginya pada bulan Desember.

    Trump pada akhir pekan lalu enggan memprediksi apakah AS dapat menghadapi resesi karena investor khawatir tentang dampak kebijakan perdagangannya.

    “Jumlah ketidakpastian yang telah diciptakan oleh perang tarif sehubungan dengan Kanada, Meksiko, dan Eropa, menyebabkan dewan dan jajaran eksekutif mempertimbangkan kembali jalan ke depan,” ujar CEO Lazard, Peter Orszag dikutip dari Reuters, Selasa (11/4/2025).

    “Orang-orang dapat memahami ketegangan yang sedang berlangsung dengan China, tetapi bagian Kanada, Meksiko, dan Eropa membingungkan. Kecuali jika itu diselesaikan selama bulan depan atau lebih, ini dapat benar-benar merusak prospek ekonomi AS dan aktivitas M&A,” tambah Orszag.

    Delta Air Lines pada hari Senin memangkas estimasi laba kuartal pertamanya hingga setengahnya, menyebabkan sahamnya turun 14% dalam aksi purnajual. CEO Delta Air Lines Ed Bastian menyalahkan kondisi itu dengan ketidakpastian ekonomi AS yang kian meningkat.

    Investor juga mengamati apakah anggota parlemen dapat meloloskan RUU pendanaan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah federal. Laporan AS tentang inflasi akan dirilis pada hari Rabu.

    “Pemerintahan Trump tampaknya sedikit lebih menerima gagasan bahwa mereka baik-baik saja dengan jatuhnya pasar, dan mereka bahkan mungkin baik-baik saja dengan resesi untuk mencapai tujuan mereka yang lebih luas,” kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird.

    S&P 500 membukukan keuntungan berturut-turut lebih dari 20% pada tahun 2023 dan 2024, dipimpin oleh teknologi megacap dan saham terkait teknologi seperti Nvidia dan Tesla yang berkontribusi besar bagi pasar. Pada hari Senin, sektor teknologi S&P 500 turun 4,3.

    Sementara itu Apple dan Nvidia keduanya turun sekitar 5%, dan Tesla milik Elon Musk anjlok 15% atau kehilangan sekitar US$ 125 miliar nilainya.Aset berisiko lainnya juga terdampak, dengan Bitcoin turun 5%.

    (ily/ara)

  • Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung – Page 3

    Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas turun pada perdagangan hari Senin karena aksi ambil untung mengimbangi dukungan dari permintaan aset safe haven yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik. Sementara investor emas saat ini tengah fokus pada data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Mengutip CNBC, Selasa (11/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.904,50 per ons setelah naik 2% pada minggu sebelumnya. Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi USD 2.910,90.

    “Ada sedikit penurunan harga emas karena aksi ambil untung yang ringan dan pasar saham yang melemah. Namun, kita mungkin akan melihat beberapa dorongan dari permintaan safe haven nanti,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

    Harga indeks saham berjangka AS turun karena kekhawatiran terus berlanjut bahwa tarif balasan dari sejumlah negara dapat memengaruhi pertumbuhan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

    Presiden AS Donald Trump menolak untuk memprediksi apakah AS dapat menghadapi resesi di tengah kekhawatiran pasar saham atas kebijakan tarif impor yang dijalankan sejak menjabat menjadi presiden usai dilantik.

    Sejak selasa lalu, Donald Trump memberlakukan tarif baru sebesar 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada, bersama dengan bea masuk baru pada barang-barang China. Namun dua hari kemudian, ia membebaskan banyak impor dari Meksiko dan beberapa dari Kanada dari tarif tersebut selama sebulan.

    “Ketidakpastian mengenai perang dagang dan resesi ekonomi global semuanya menguntungkan emas, rekor tertinggi mungkin terjadi lagi. Data yang lebih lemah dari perkiraan akan menguntungkan emas,” kata Wyckoff.

     

  • Tragis Bus Terbalik di Meksiko, 11 Orang Tewas

    Tragis Bus Terbalik di Meksiko, 11 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah bus terbalik pada Senin (11/3) waktu setempat di sepanjang jalan raya Meksiko selatan. Insiden itu menewaskan 11 orang.

    Dilansir AFP, Selasa (12/3/2025), 12 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi terluka.

    Dua di antaranya dalam kondisi kritis, demikian pernyataan pemerintah negara bagian Oaxaca.

    Pihak berwenang akan meluncurkan penyelidikan atas penyebab kecelakaan itu, yang terjadi di dekat komunitas Santo Domingo Narro, katanya.

    Kecelakaan jalan raya yang mematikan sering terjadi di Meksiko karena kecepatan tinggi, kondisi kendaraan atau jalan yang buruk, dan kelelahan pengemudi.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Daun Pepaya

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Daun Pepaya

    Jakarta

    Pepaya (Carica papaya) adalah tanaman yang banyak ditemukan di negara tropis, termasuk Indonesia. Buah dari tanaman ini dikenal karena rasanya yang manis, menyegarkan, dan kaya akan nutrisi.

    Selain buahnya, daun pepaya juga bisa dikonsumsi. Meski memiliki rasa yang pahit, daun pepaya memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah dengan buahnya. Inilah yang membuat daun pepaya kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati beragam penyakit.

    Biasanya, daun pepaya diolah dengan cara diseduh bersama air panas atau dikeringkan seperti teh. Air rebusan daun pepaya ini kemudian diminum untuk mengobati gangguan kesehatan, seperti sembelit, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya.

    Lantas, apa saja manfaat daun pepaya? Dikutip dari Healthline, berikut ulasannya.

    1. Mendukung Fungsi Pencernaan

    Daun pepaya dan ekstraknya kerap digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk masalah pencernaan, seperti perut kembung, heartburn, dan lain-lain.

    Daun pepaya mengandung serat, nutrisi yang mendukung kinerja sistem pencernaan, serta senyawa bernama papain.

    Papain dikenal karena memiliki kemampuan untuk memecah protein sehingga lebih mudah dicerna.

    Sebuah studi juga menemukan suplementasi papain dapat mengurangi masalah pencernaan, termasuk sembelit dan heartburn, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

    2. Membantu Mengendalikan Gula Darah

    Daun pepaya sejak lama digunakan oleh masyarakat Meksiko sebagai obat alami untuk diabetes dan mengendalikan kadar gula darah.

    Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun gula darah yang kuat. Ini karena daun pepaya dapat melindungi sel di pankreas yang memproduksi insulin dari kerusakan dan kematian sel.

    Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut pada subjek manusia untuk benar-benar mengetahui manfaat daun pepaya dalam pengelolaan kadar gula darah.

    3. Melawan Peradangan

    Daun pepaya mengandung senyawa yang bersifat antiinflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E.

    Sebuah penelitian menunjukkan ekstrak daun pepaya dapat secara signifikan mengurangi peradangan pada tikus dengan arthritis.

    Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah efek serupa juga berlaku pada manusia atau tidak.

    4. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Sebagian orang mengonsumsi air rebusan daun pepaya agar kulit mereka tampak awet muda. Ini dikarenakan enzim papain dalam daun pepaya memiliki efek mengeksfoliasi sel kulit mati.

    Daun pepaya juga berpotensi mengurangi sumbatan di pori, jerawat, serta rambut yang tumbuh ke dalam.

    5. Mendukung Pertumbuhan Rambut

    Air rebusan daun pepaya juga dipercaya dapat mendukung kesehatan dan pertumbuhan rambut. Beberapa penelitian menunjukkan salah satu faktor yang memengaruhi rambut rontok adalah stres oksidatif.

    Karenanya, mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti daun pepaya, diyakini dapat meningkatkan kesehatan rambut dengan mengatasi stres oksidatif.

    6. Berpotensi Mencegah Kanker Tertentu

    Daun pepaya juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah jenis kanker tertentu. Ekstrak daun pepaya diketahui memeiliki efek yang sangat kuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara.

    Kendati demikian, hal ini baru tampak pada uji tes tabung saja. Hasil yang serupa belum muncul pada uji coba terhadap hewan maupun manusia.

    (ath/kna)

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia terus menunjukkan tren bullish dan mendekati batas atas kisaran mingguan. Bias jual terhadap Dolar AS (USD) tetap dominan, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga beberapa kali pada 2025.

    Kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS turut menekan USD, yang kini berada di level terendah multi-bulan. Kondisi ini menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven.

    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, secara teknikal menunjukkan bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average saat ini mengindikasikan tren bullish yang masih kuat pada harga emas dunia.

    “Proyeksi hari ini menunjukkan potensi kenaikan emas hingga level USD 2.929. Namun, jika harga mengalami pembalikan (reversal), penurunan dapat mencapai USD 2.893 sebagai target terdekat,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).

    Pada sesi perdagangan Asia awal hari Senin (10/3/2025), harga emas telah menarik minat beli dan bertahan di sekitar level USD 2.915. Ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan yang agresif dari Presiden AS Donald Trump menjadi faktor pendorong permintaan emas.

    Trump baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang mengecualikan barang dari Kanada dan Meksiko di bawah Perjanjian USMCA, hanya dua hari setelah menerapkan tarif baru. Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa tarif 25% pada impor baja dan aluminium yang dijadwalkan berlaku mulai Rabu kemungkinan besar tidak akan ditunda.

    “Ketidakpastian kebijakan tarif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan aset safe-haven seperti emas dalam jangka pendek,” kata Andy.

     

  • Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

    Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dilaporkan telah meluncurkan penyelidikan terhadap kenaikan harga telur yang sangat tinggi.

    Penyelidikan dimaksudkan  untuk memeriksa apakah produsen telur  berkolusi untuk menaikkan biaya atau membatasi pasokan.

    Mengapa Hal Ini Penting

    Para pemilih secara mayoritas menyebut tekanan dan kekhawatiran ekonomi sebagai alasan utama mereka memilih kembali Presiden Donald Trump tahun lalu.

    Salah satu indikator utama meningkatnya kesulitan adalah harga telur, yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa tak lama setelah pelantikan Trump pada bulan Januari lalu.

    Trump berjanji untuk mengatasi harga telur dan barang serta jasa lain yang mahal pada “hari pertama” pemerintahannya.

    Akan  tetapi mengakui pada bulan Desember 2024 bahwa “sulit untuk menurunkan harga setelah harganya naik.”

    Apa yang Perlu Diketahui

    DOJ telah meluncurkan penyelidikan terhadap harga telur dan apakah kenaikan harga yang berkelanjutan terkait dengan konspirasi untuk menaikkan harga atau menahan persediaan untuk menciptakan kelangkaan palsu.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa investigasi tersebut masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan mengarah pada tindakan formal. 

    Media tersebut tidak dapat menyebutkan tim mana di DOJ yang akan memimpin investigasi tersebut.

    Masih belum jelas apa yang mendorong DOJ untuk melakukan penyelidikan ini.

    Namun, para ahli mengatakan bahwa harga telur telah melonjak secara nasional karena wabah flu burung, yang telah sangat mengurangi jumlah ayam petelur.

    Bulan lalu, pemerintahan Trump memperkenalkan rencana lima bagian untuk mengatasi melonjaknya harga telur.

    Akan  tetapi memperingatkan bahwa mungkin perlu waktu sebelum konsumen menyadari harga yang lebih rendah di kasir.

    Departemen Pertanian mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka akan menginvestasikan hingga $1 miliar untuk mengatasi tekanan inflasi dan bahwa mereka bekerja sama dengan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk mengurangi “pemborosan pengeluaran.”

    Apa Kata Orang

    Jurnalis Sam Stein, di X (Twitter): “Ketika Gedung Putih Biden menyatakan bahwa kenaikan harga oleh perusahaan mungkin menjadi penyebab tingginya biaya, pernyataan itu diejek oleh kaum konservatif. Sekarang, Departemen Kehakiman Trump sedang menyelidiki produsen telur yang lebih besar untuk melihat apakah mereka telah berkonspirasi untuk menaikkan harga atau menahan pasokan.”

    Perwakilan Demokrat Haley Stevens dari Michigan, pada X: “Harga telur sekarang rata-rata $5 per lusin, 20 persen lebih mahal daripada saat Trump dilantik. Seorang miliarder yang tidak dipilih yang telah menghasilkan $38 miliar dalam kontrak pemerintah, memecat inspektur jenderal.”

    Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan para petani Amerika pada hari Senin di Truth Social, sehari sebelum tarif baru yang menargetkan produk dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok mulai berlaku:

    “Kepada Para Petani Hebat Amerika Serikat: Bersiaplah untuk mulai memproduksi banyak produk pertanian untuk dijual DI DALAM Amerika Serikat. Tarif akan berlaku untuk produk luar negeri pada tanggal 2 April. Selamat bersenang-senang!”

    Apa yang terjadi selanjutnya

    Investigasi DOJ perlu memberikan temuannya tentang potensi kolusi dan tindakan lebih lanjut, tetapi masih belum jelas berapa lama investigasi akan berlangsung.

    Sementara itu, pemerintahan Trump sedang mengupayakan segala cara untuk menekan biaya.

    Harga telur saat ini

    Menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, harga telur hampir  dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.

    Dimana harga rata-rata telur satu lusin sekitar $8 (Rp 130 ribu).

    Gedung Putih mengubah arah perintah eksekutif Departemen Pendidikan 

    Sekitar 10 perusahaan mengendalikan sebagian besar telur yang diproduksi di Amerika dan mereka menentukan harga telur terlepas ada wabah flu burung atau tidak.

    Salah satu perusahaan tersebut, Cal-Maine Foods yang berkantor pusat di Mississippi, meningkatkan laba mereka hingga 7,5 kali lipat selama tahun pertama wabah flu burung meskipun tidak terjadi wabah pada ternak mereka sendiri pada tahun fiskal tersebut, demikian temuan Food and Water Watch.

    Selama tahun fiskal tersebut, dari Juni 2022 hingga Mei 2023, Cal-Maine menjual 7% lebih banyak telur daripada tahun fiskal 2021.

     

  • Gerhana Bulan Total Minggu Depan, Catat Jadwal dan Lokasinya

    Gerhana Bulan Total Minggu Depan, Catat Jadwal dan Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gerhana bulan total akan terjadi di tengah bulan Ramadhan, tepatnya pada 13-14 Maret 2025. Gerhana bulan total kali ini menandai fenomena yang pertama kali terjadi sejak 2022 lalu.

    Gerhana bulan total akan membuat bulan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai bulan darah atau blood moon. Namun, fenomena blood moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari.

    Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.

    Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat bulan terbit.

    Tidak seperti saat gerhana matahari, melihat bulan selama gerhana bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.

    Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.

    Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 dini hari.

    Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

    Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.

    Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

    Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.

    (fab/fab)

  • Tarif Impor Trump: Ancaman Ekonomi untuk Meksiko dan Kanada – Halaman all

    Tarif Impor Trump: Ancaman Ekonomi untuk Meksiko dan Kanada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini memberikan peringatan kepada Kanada dan Meksiko terkait dampak dari kebijakan tarif impor 25 persen yang diberlakukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Peringatan ini mencerminkan kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi kedua negara tersebut.

    Menurut Julie Kozack, juru bicara IMF, kebijakan tarif yang dikenakan oleh AS terhadap Meksiko dan Kanada diprediksi akan memiliki dampak yang signifikan.

    Kozack menjelaskan, “Tarif AS yang dikenakan pada Meksiko dan Kanada akan berdampak buruk yang signifikan pada negara-negara tersebut.” Kebijakan ini berpotensi menciptakan dinamika baru yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi global, termasuk menimbulkan ancaman inflasi.

    Mengapa Kebijakan Tarif Ini Diterapkan?

    Penerapan tarif tinggi ini bermula dari upaya Trump untuk menanggulangi isu imigrasi ilegal dan perdagangan narkotika, terutama fentanyl.

    Dia berpendapat bahwa tarif ini akan tetap diberlakukan sampai kedua negara, Kanada dan Meksiko, mengambil langkah tegas untuk memberantas perdagangan narkotika dan menghentikan imigran yang melintasi perbatasan secara ilegal.

    Meskipun ada pengecualian sementara bagi kedua negara, Trump berjanji akan mengumumkan kebijakan perdagangan lebih lanjut di masa mendatang.

    Apa Dampak Ekonomi dari Tarif Tinggi Ini?

    Ketika AS memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang impor, produsen di Meksiko dan Kanada terpaksa menanggung biaya tambahan.

    Ini akan berdampak langsung pada inflasi di kedua negara karena meningkatnya biaya produksi, yang pada akhirnya mendorong harga barang di pasar domestik, terutama di sektor yang sangat bergantung pada impor bahan baku dan komponen.

    Seperti yang dijelaskan oleh Bryan Yu, kepala ekonom di Central 1 Credit Union, dampak dari kebijakan AS ini dapat menyebabkan “kontraproduktif” jika Kanada merespons dengan kebijakan balasan, yang hanya akan membatasi respons kebijakan moneter dan merugikan konsumen, produsen, serta keuangan pemerintah Kanada.

    Apakah Terdapat Dampak Jangka Panjang?

    IMF memperkirakan bahwa jika tarif ini tetap bertahan dalam jangka panjang, perekonomian Meksiko dan Kanada, yang sangat tergantung pada perdagangan internasional, dapat mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

    Selain itu, tarif tinggi dapat mengganggu rantai pasokan internasional, mengurangi efisiensi, dan meningkatkan biaya operasional bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada impor bahan mentah atau barang jadi.

    Peringatan IMF menyiratkan bahwa negara-negara tersebut harus bersiap menghadapi kemungkinan dampak yang merugikan akibat kebijakan tarif AS.

    Meksiko, sebagai salah satu mitra dagang terbesar AS, akan sangat terpengaruh.

    Dalam situasi ini, penting bagi para pejabat untuk berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah responsif untuk menghindari dampak inflasi yang lebih besar yang dapat memengaruhi ekonomi regional secara keseluruhan.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • IMF Beri Peringatan: Kebijakan Trump Pukul Ekonomi, Bakal Picu Inflasi bagi Meksiko dan Kanada – Halaman all

    IMF Beri Peringatan: Kebijakan Trump Pukul Ekonomi, Bakal Picu Inflasi bagi Meksiko dan Kanada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Kanada dan Meksiko untuk bersiap menghadapi pukulan ekonomi imbas kebijakan tarif impor 25 persen yang diberlakukan Donald Trump.

    “Tarif AS yang dikenakan pada Meksiko dan Kanada akan berdampak buruk yang signifikan pada negara-negara tersebut,” kata Juru bicara IMF, Julie Kozack, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Peringatan ini diungkap Kozack lantaran kebijakan tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada, dapat memicu langkah balasan.

    Berpotensi menciptakan dinamika baru yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi global, termasuk ancaman inflasi.

    Ancaman ini mulai muncul setelah Donald Trump yang menjabat sebagai Presiden AS per 20 Januari kemarin memberlakukan tarif impor terhadap tiga mitra dagang utama AS yakni China, Kanada, dan Meksiko.

    Untuk China Trump mempertimbangkan tarif sebesar 10 persen pada impor barang-barang buatan Tiongkok, berlaku mulai 1 Februari 2025. 

    Sementara bagi Meksiko dan Kanada, tarif impor yang ditetapkan Trump yakni sebesar 25 persen.

    Menurut Trump langkahnya ini dapat menanggulangi imigrasi ilegal dan perdagangan obat-obatan terlarang.  

    Adapun kenaikan tarif tersebut akan tetap diberlakukan sampai kedua negara mengambil langkah tegas untuk memberantas perdagangan narkotika khususnya fentanyl.

    Serta menghentikan imigran yang melintasi perbatasan secara ilegal. 

    Meski kini ada pengecualian sementara bagi Kanada dan Meksiko, namun Trump berjanji akan mengumumkan kebijakan perdagangan lebih lanjut.

    Dampak kebijakan AS

    Imbas AS memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang tersebut, produsen di Meksiko dan Kanada harus menanggung biaya tambahan.

    Hal ini berpotensi menyebabkan inflasi di kedua negara, karena biaya produksi meningkat.

    Pada gilirannya bisa mendorong harga barang-barang di pasar domestik, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada impor bahan baku dan komponen.

    Allhasil Kenaikan biaya impor bisa mengurangi daya saing barang-barang yang diproduksi di Meksiko dan Kanada.

    Perekonomian negara-negara tersebut, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, bisa mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi jika tarif ini bertahan lama.

    Tarif yang tinggi juga dapat mengganggu rantai pasokan internasional, mengurangi efisiensi dan meningkatkan biaya operasional bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada impor bahan mentah atau barang jadi.

    IMF memprediksi bahwa dampak ini tidak hanya akan memukul Meksiko dan Kanada secara langsung, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi regional.

    Meksiko, misalnya, sebagai salah satu mitra dagang terbesar AS, sangat terpengaruh oleh kebijakan tarif tersebut.

    Lebih lanjut, meski guncangan ekonomi mungkin akan memaksa bank sentral memangkas biaya pinjaman, IMF menghimbau para pejabat untuk  harus hati-hati terhadap tekanan inflasi.

    “Pembalasan Kanada secara ekonomi kontraproduktif dan membatasi respons kebijakan moneter, yang merugikan konsumen, produsen, dan keuangan pemerintah Kanada,” tulis Bryan Yu, kepala ekonom di Central 1 Credit Union, dalam laporannya kepada para investor.

    (Tribunnews.com / Namira)