Negara: Meksiko

  • Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengungkapkan bahwa upaya mereka untuk mengevakuasi puing-puing roket Starship yang meledak pekan lalu mengalami hambatan. Dalam pernyataannya pada Kamis 26 Juni, SpaceX menyebut keterlibatan pihak tak berwenang serta lokasi puing yang berada di wilayah Meksiko sebagai tantangan utama dalam proses evakuasi.

    Ledakan dramatis roket Starship terjadi saat uji coba di Texas dan menyebabkan serpihan beterbangan ke berbagai arah. Beberapa puing bahkan dilaporkan jatuh dan sebagian tenggelam di Sungai Rio Grande, dekat wilayah Matamoros, Meksiko.

    “Puing-puing akibat anomali tersebut merupakan milik sah SpaceX dan kami tengah berupaya untuk memulihkannya. Namun, upaya ini terhambat karena adanya pihak yang masuk tanpa izin ke properti pribadi,” tulis SpaceX melalui media sosial X.

    SpaceX menyatakan telah meminta bantuan dari pemerintah lokal dan federal Meksiko, serta menawarkan sumber daya dan dukungan untuk proses pembersihan lokasi.

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki dampak keamanan dan lingkungan dari peluncuran roket SpaceX, khususnya terhadap negara bagian Tamaulipas yang berbatasan langsung dengan Texas.

    “Kami sedang melakukan tinjauan umum untuk mengetahui pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Dari situ, kami akan memulai proses hukum, karena memang telah terjadi pencemaran,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers pagi.

    Ledakan roket Starship bukan yang pertama terjadi tahun ini. Pada Maret 2025, salah satu roket meledak di luar angkasa beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menghentikan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida. Sementara pada Januari, insiden serupa menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia dan bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    Ledakan beruntun ini menjadi tantangan serius bagi program ambisius SpaceX dalam mengembangkan Starship sebagai wahana pengangkut manusia ke Mars.

  • Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Berminggu-minggu Terbakar, Kapal Laut yang Angkut 3.000 Mobil Berakhir Tenggelam

    Jakarta

    Nasib nahas menimpa kapal kargo yang membawa lebih dari 3.000 mobil dari China. Setelah berminggu-minggu terbakar di laut, kapal tersebut akhirnya tenggelam di Samudera Pasifik.

    Kapal bernama Morning Midas berbendera Liberia itu pertama kali dilaporkan terbakar pada Selasa, 3 Juni 2026. Kapal akhirnya tenggelam pada Senin, 23 Juni 2026, di perairan internasional sekitar 724 km barat daya Adak, Alaska.

    Penjaga Pantai Amerika Serikat menyebut kapal itu terbalik sekitar pukul 17.35 waktu setempat, lalu tenggelam hingga kedalaman sekitar 16.400 kaki (sekitar 4.999 meter). Total ada 3.048 kendaraan di dalamnya, termasuk 681 mobil hybrid dan 70 mobil listrik (EV).

    Mengutip CBS News, Morning Midas berangkat dari Yantai, China, pada 26 Mei dengan tujuan Meksiko. Laporan awal menyebutkan asap besar terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik.

    Belum diketahui merek mobil apa saja yang diangkut kapal tersebut, namun seluruhnya disebut sebagai unit baru.

    Kerusakan akibat kebakaran diperparah oleh cuaca buruk dan rembesan air. Hal ini menyebabkan kapal tersebut tenggelam di perairan sedalam 16.400 kaki.

    Kapal itu dilaporkan memiliki 350 metrik ton minyak gas laut dan 1.530 metrik ton bahan bakar minyak sulfur yang sangat rendah di atas kapal.

    “Tidak ada polusi yang terlihat,” kata Petty Officer Cameron Snell, Juru Bicara Penjaga Pantai.

    Penjaga pantai mengatakan belum ada laporan tentang pencemaran yang terlihat, tetapi mereka terus memantau situasi. Dua kapal penyelamat juga masih berada di lokasi kejadian dan memiliki peralatan tanggap pencemaran di dalamnya, jika diperlukan.

    (riar/mhg)

  • 34 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal Misterius di Meksiko

    34 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal Misterius di Meksiko

    Mexico City

    Pihak berwenang Meksiko menemukan mayat 34 di kuburan massal di wilayah barat yang dilanda kekerasan kriminal. Kantor Kejaksaan negara bagian masih menyelidiki penemuan mayat ini.

    Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), Jaksa Salvador Gonzalez dalam sebuah konferensi pers mengatakan jenazah tersebut ditemukan selama pekerjaan konstruksi di Zapopan di negara bagian Jalisco. Wilayah ini menjadi rumah bagi salah satu kartel narkoba paling kuat di negara tersebut.

    Radar penembus tanah dan anjing pelacak mayat digunakan untuk mencari mayat. Mayat pertama ditemukan pada bulan Februari.

    Kelompok kriminal di negara Amerika Latin tersebut sering mengubur korban mereka di kuburan yang tidak bertanda, atau membakarnya agar tidak meninggalkan jejak.

    Jalisco adalah salah satu wilayah Meksiko yang paling parah terkena dampak krisis orang hilang yang telah menyebabkan lebih dari 127.000 orang menghilang.

    Negara bagian ini merupakan basis Kartel Generasi Baru Jalisco, salah satu kelompok penyelundup narkoba yang diklasifikasikan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai organisasi teroris.

    Ratusan kuburan telah ditemukan di seluruh negeri, seperti di Bartolina di negara bagian Tamaulipas di timur laut, di mana pihak berwenang menggali 500 kilogram jenazah antara tahun 2017 dan 2021.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • NASA Pakai Minecraft dan Fortnite untuk Ajari Orang Soal Gerhana Matahari

    NASA Pakai Minecraft dan Fortnite untuk Ajari Orang Soal Gerhana Matahari

    Jakarta

    National Aeronautics and Space Administration (NASA) punya cara unik untuk mengedukasi orang-orang mengenai Gerhana Matahari Total. Mereka menggunakan dua game kondang yang memiliki jumlah pemain begitu banyak nan aktif, yaitu Fortnite dan Minecraft.

    Program menarik tersebut pernah mereka lakukan pada 8 April 2024, ketika terjadinya fenomena langka Gerhana Matahari Total. NASA bersinergi dengan National Esports Association (NEA) untuk mewujudkan hal tersebut.

    Nama programnya adalah Look Up. Pada saat terjadi fenomena alam ini, orang-orang dapat melihatnya melalui siaran langsung yang tayang di akun Twitch NEA.

    Selama siaran langsung, penonton akan disuguhkan penampilan seorang streamer memainkan mode permainan bertema gerhana di Minecraft dan Fortnite. Jadi videonya bukan memperlihatkan kejadian Gerhana Matahari total yang ketika terjadi di dunia nyata.

    Dua game tersebut pun punya caranya masing-masing selama memberikan pembelajaran soal Gerhana Matahari. Melalui Fortnite, gamer akan ditunjukkan bagaimana serunya menjelajah area yang berbeda dari biasanya, dengan melewati berbagai macam jalur Gerhana Matahari Total. Sementara di Minecraft, streamer akan bermain di Bulan dan diminta memecahkan teka-teki serta menjawab pertanyaan tentang Gerhana.

    Memang tidak bisa dipungkiri, menyaksikan streaming yang dihadirkan NASA bukan cara ideal menikmati Gerhana Matahari Total. Namun perlu digarisbawahi, fenomena ini hanya bisa dilihat di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

    Jadi apabila orang-orang di luar wilayah itu ingin melihatnya secara langsung, dapat menyaksikannya melalui siaran langsungnya di kanal YouTube dan akun Twitch NASA.

    Sebagai tambahan informasi, Gerhana Matahari dibagi menjadi tiga jenis, yakni Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Sebagian, dan Gerhana Matahari Cincin.

    Lalu, kapan saja fenomena Gerhana Matahari terjadi lagi? Untuk diketahui, kejadian ini terjadi setiap 18 bulan di suatu tempat di Bumi. Tidak seperti Gerhana Bulan, Gerhana Matahari hanya berlangsung beberapa menit.

    Pada 29 Maret lalu, Gerhana Matahari Sebagian terjadi di wilayah Afrika barat laut, sebagian besar Eropa, Rusia barat laut, Islandia, Greenland, dan wilayah Amerika Utara bagian timur. Kemudian fenomena yang sama akan terjadi lagi pada 21 September 2025 di Samudra Pasifik Selatan dan Samudra Selatan, Selandia Baru, dan beberapa bagian Antartika.

    Penting juga untuk diingat, jangan pernah melihat langsung ke arah Matahari. Kalau kalian melakukannya, mata bisa rusak permanen. Cara terbaik menyaksikan peristiwa gerhana Matahari adalah menggunakan alat bantu seperti teleskop, kamera lubang jarum, kacamata Matahari, atau kamera DSLR dengan filter.

    (hps/fay)

  • Terungkap Terowongan Rahasia Penghubung AS-Meksiko, Jarang Orang Tahu

    Terungkap Terowongan Rahasia Penghubung AS-Meksiko, Jarang Orang Tahu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah terowongan misterius ditemukan menghubungkan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko. Kabarnya, terowongan itu dibangun untuk menyelundupkan narkoba antar dua negara.

    Mengutip USA Today, terowongan itu berada di Tijuana dengan San Diego. Panjangnya mencapai 2.918 kaki sekitar 889 meter dan menuju lebih dari 1.000 kaki (304 meter) ke wilayah AS.

    Tinggi terowongan dilaporkan mencapai 42 inci, lebarnya 28 inci dan sekitar 50 kaki di bawah tanah dalam titik terdalamnya.

    Kabarnya terowongan baru dibangun pada awal April 2025. Lokasi itu dilengkapi dengan sistem sangat canggih. Mulai dari kabel listrik, lampu, dan jalur untuk mengangkut barang dalam jumlah besar.

    Pintu masuk terowongan di Meksiko berada di Nueva Tijuana. Kini pihak berwenang telah menutupnya dengan ubin.

    Pejabat kepala petugas patroli Sektor San Diego, Jeffrey D. Stalnaker mengatakan penutupan terowongan sangat penting dengan tujuan melindungi nyawa orang AS.

    “Upaya kami terus memperkuat keamanan udara dan perbatasan laut negara, tidak heran organisasi teroris asing menggunakan rute bawah tanah. Penghentian terowongan penyelundupan narkotika penting untuk melindungi nyawa orang AS,” jelasnya.

    Temuan terowongan kali ini bukanlah yang pertama kali. Sejak 1995, pihak berwenang menemukan lebih dari 95 terowongan di San Diego.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengapa Banyak Orang di Dunia Ingin Punya Anak Tapi Takut Punya Anak?

    Mengapa Banyak Orang di Dunia Ingin Punya Anak Tapi Takut Punya Anak?

    PIKIRAN RAKYAT Orang-orang di seluruh dunia semakin sedikit yang memiliki anak, dan ini bukan semata-mata karena mereka tidak menginginkannya.

    Menurut temuan PBB, rata-rata tingkat kesuburan global kini turun hingga kurang dari setengah dari tingkatnya pada tahun 1960. Angka ini telah berada di bawah “tingkat pengganti” yang dibutuhkan untuk menjaga kestabilan jumlah penduduk di sebagian besar negara.

    Di tengah penurunan bersejarah tersebut, hampir 20% orang dewasa usia reproduksi dari 14 negara di seluruh dunia menyatakan bahwa mereka kemungkinan tidak akan bisa memiliki jumlah anak yang mereka inginkan, hal ini disampaikan dalam laporan yang dirilis minggu ini oleh United Nations Population Fund (UNFPA), badan PBB yang menangani kesehatan dan hak reproduksi. Namun, bagi sebagian besar dari mereka, penyebabnya bukan karena kemandulan yang menghalangi mereka untuk melakukan hal tersebut. Mereka menyebut berbagai faktor seperti keterbatasan finansial, hambatan dalam akses pelayanan kesehatan terkait kesuburan atau kehamilan, dan kekhawatiran terhadap kondisi dunia saat ini yang menjadi penghalang mereka dalam mewujudkan keputusan mereka sendiri terkait kesuburan dan reproduksi.

    Seperti dilansir TIME, “Ada banyak orang di luar sana yang bersedia memiliki anak —bahkan lebih banyak dari yang mereka miliki saat ini— jika kondisinya memungkinkan. Dan kewajiban pemerintah untuk menyediakan kesejahteraan dan jaminan sosial yang memungkinkan terciptanya keseimbangan kerja dan kehidupan, pekerjaan yang aman, pengurangan hambatan hukum, serta layanan kesehatan yang lebih baik,” kata Shalini Randeria, Presiden Central European University di Wina sekaligus penasihat eksternal senior dalam laporan UNFPA tersebut. Namun, menurut Randeria, kebijakan yang diterapkan sebagian pemerintah—seperti pemangkasan layanan Medicaid di AS atau pembatasan hak atas kesehatan dan otonomi reproduksi—merupakan langkah mundur bagi hak individu, sekaligus “kontraproduktif dari sudut pandang demografis.”

    Dalam laporan tersebut, UNFPA bekerja sama dengan YouGov melakukan survei terhadap responden dari 14 negara di Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika—wilayah yang secara keseluruhan mewakili lebih dari sepertiga populasi dunia.

    “Ada kesenjangan antara jumlah anak yang ingin dimiliki seseorang dan jumlah anak yang benar-benar mereka miliki,” kata Randeria. “Bagi kami, penting untuk mencari tahu—dengan bertanya langsung pada mereka—apa yang menyebabkan kesenjangan itu.”

    Faktor Finansial Jadi Hambatan Utama

    Ilustrasi Seorang Pria Tidak Memiliki Uang freepik.com

    Hambatan paling signifikan yang diidentifikasi para responden survei sebagai alasan mereka tidak memiliki jumlah anak yang diinginkan adalah faktor ekonomi: 39% menyebutkan keterbatasan finansial, 19% keterbatasan dalam ketersediaan perumahan, 12% kurangnya layanan pengasuhan anak yang memadai atau berkualitas, dan 21% pengangguran atau ketidakamanan kerja.

    Harga semua jenis barang dan pelayanan telah naik dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi global mencapai tingkat tertinggi sejak pertengahan tahun 1990-an pada Juli 2022, menurut World Bank Group. Meskipun kini sudah menurun, level inflasi saat ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

    Meningkatnya biaya hidup telah berdampak besar pada perumahan dan pengasuhan anak. Di Amerika Serikat, contohnya, Departemen Keuangan menemukan bahwa harga rumah telah meningkat lebih cepat daripada pendapatan selama dua dekade terakhir, melonjak sekitar 65% sejak tahun 2000 jika disesuaikan dengan inflasi. Riset juga menunjukkan bahwa biaya pengasuhan anak di AS dalam beberapa tahun terakhir bahkan melampaui biaya perumahan atau kuliah bagi banyak keluarga.

    Krisis perumahan saat ini berdampak luas di “semua wilayah dan negara,” menurut laporan Program Pemukiman Manusia PBB (UN-Habitat) tahun lalu, yang memperkirakan bahwa antara 1,6 miliar hingga 3 miliar orang di seluruh dunia tanpa akses perumahan yang layak.   

    Tantangan Akses Reproduksi dan Layanan Kesehatan

    Ilustrasi Wanita Menatap Tes Kehamilan Negatif freepik.com

    Orang-orang mengutip bahwa faktor lain yang menghalangi mereka untuk memiliki jumlah anak yang diinginkan, termasuk hambatan dalam akses terhadap teknologi reproduksi berbantu (seperti IVF, In Vitro Fertilization) dan ibu pengganti (surrogacy)

    Sejumlah negara—termasuk Prancis, Spanyol, Jerman, dan Italia— telah melarang praktik ibu pengganti. Laporan UNFPA juga menunjukkan bahwa banyak negara membatasi atau bahkan melarang akses terhadap reproduksi berbantu dan ibu pengganti bagi pasangan sesama jenis. Di Eropa, contohnya, hanya 17 dari 49 negara yang memperbolehkan inseminasi medis bagi individu, tanpa memandang orientasi seksual atau identitas gender mereka, menurut laporan tersebut.  

    UNFPA mencatat bahwa, di tengah menurunnya angka fertilitas global, beberapa pemerintah mengambil “langkah-langkah drastis untuk mendorong kaum muda mengambil keputusan fertilitas yang sejalan dengan target nasional.” Namun, laporan tersebut menekankan bahwa “krisis yang sebenarnya” adalah “krisis dalam lembaga reproduksi—yaitu kemampuan individu untuk membuat pilihan bebas, terinformasi, dan tidak terkekang dalam segala hal mulai dari berhubungan seks, menggunakan kontrasepsi, hingga memulai sebuah keluarga.”

    Menurut Center for Reproductive Rights, 40% perempuan di usia reproduksi di dunia hidup di bawah hukum aborsi yang ketat. Banyak negara—termasuk Brazil, Filipina, dan Polandia, di antara yang lainnya— memberlakukan pembatasan aborsi. Pada 2022, Mahkamah Agung Amerika Serikat mencabut putusan penting Roe v. Wade, yang menghapuskan hak konstitusional atas aborsi. Sejak saat itu, lebih dari selusin negara bagian di AS telah menerapkan larangan total atau pembatasan aborsi. Ada banyak laporan menyebutkan bahwa perempuan hamil ditolak mendapatkan perawatan kritis karena undang-undang tersebut, dan banyak perempuan mengaku tidak merasa aman untuk hamil di negara bagian yang melarang aborsi.

    Meski semakin banyak perempuan di dunia yang kebutuhan perencanaan keluarganya telah terpenuhi, PBB menemukan bahwa sekitar 164 juta perempuan masih belum mendapatkan akses tersebut hingga tahun 2021, menurut laporan yang dirilis tahun 2022.

    Selain menganggap akses terhadap perencanaan keluarga sebagai hak asasi manusia, PBB juga menekankan bahwa hal ini merupakan kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan.

    Ketakutan akan Masa Depan yang Tak Pasti

    Ilustrasi Pasangan Menatap Cakrawala freepik.com

    Sekitar 14% responden dalam laporan UNFPA mengatakan kekhawatiran mereka tentang situasi politik atau sosial, seperti perang dan pandemi, telah atau akan menyebabkan mereka memiliki anak lebih sedikit dari yang diinginkan. Sekitar 9% responden juga menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap perubahan iklim atau kerusakan lingkungan telah atau akan mempengaruhi keputusan mereka untuk memiliki lebih sedikit anak dari yang direncanakan.

    Kekerasan dan konflik global meningkat dalam beberapa tahun terakhir.  Periode antara tahun 2021 dan 2023 tercatat sebagai masa paling penuh kekerasan sejak berakhirnya Perang Dingin, menurut World Bank Group. Jumlah korban tewas dalam konflik bersenjata dan jumlah konflik itu sendiri meningkat dalam satu dekade terakhir.

    Kekerasan tersebut turut memicu pada meningkatnya pengungsian global selama bertahun-tahun: Lebih dari 122 juta orang di seluruh dunia terpaksa mengungsi, menurut laporan badan pengungsi PBB pada hari kamis, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah yang tercatat satu dekade lalu.

    Dampak pandemi global ini semakin terasa, bahkan belum menunjukkan tanda-tanda mereda karena Covid-19 terus menyebar, menghasilkan varian baru, dan berdampak pada jutaan orang dengan masa pemulihan yang bisa berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Di luar Covid-19, wabah penyakit menular menjadi semakin umum terjadi—dan para ahli memperkirakan bahwa di tahun-tahun mendatang risiko wabah meningkat menjadi epidemi dan pandemi akan semakin meningkat.

    Dalam survei Program Pembangunan PBB tahun 2024, yang secara statistik mewakili sekitar 87% populasi global, sekitar 56% responden mengatakan mereka memikirkan tentang perubahan iklim harian atau mingguan. Sekitar 53% dari responden juga mengatakan mereka lebih khawatir tentang perubahan iklim sekarang dari tahun sebelumnya. 1/3 dari responden mengatakan bahwa perubahan iklim secara signifikan mempengaruhi keputusan-keputusan besar dalam hidup mereka.

    “Saya ingin punya anak, tapi makin lama makin sulit,” kata seorang perempuan berusia 29 tahun dari Meksiko dalam laporan tersebut. “Hampir mustahil membeli atau menyewa tempat tinggal dengan harga terjangkau di kota saya. Saya juga tidak ingin melahirkan anak di masa perang dan kondisi planet yang memburuk jika itu berarti si anak harus menderita karenanya.” (Naomi Dongoran/PKL Polban) ***

  • Gennaro Gattuso Berjanji Menciptakan “Keluarga” di Timnas Italia

    Gennaro Gattuso Berjanji Menciptakan “Keluarga” di Timnas Italia

    JAKARTA – Pelatih baru Tim Nasional (Timnas) Italia, Gennaro Gattuso, berjanji untuk memulihkan semangat dan menciptakan keluarga di tim yang tengah babak belur, dengan tujuan mengamankan kualifikasi untuk Piala Dunia 2026 setelah Azzurri absen dua kali berturut-turut.

    Gattuso menggantikan Luciano Spalletti, yang dipecat bulan ini setelah kalah 0-3 dari Norwegia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Spalletti resmi mengundurkan diri setelah mengawasi pertandingan terakhirnya, kemenangan 2-0 melawan Moldova.

    “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya tentu berharap dapat melaksanakan tugas tersebut. Saya tahu pekerjaan ini tidak akan mudah, tetapi tidak ada yang mudah dalam hidup ini,” kata Gattuso, yang baru-baru ini meninggalkan klub Kroasia, Hajduk Split, setelah finis di posisi ketiga di liga utama negara tersebut.

    Dijuluki “Ringhio” (Growler) karena sikapnya yang ulet di lapangan, pria berusia 47 tahun ini memperoleh 73 caps untuk Timnas Italia dan merupakan anggota kunci dari skuad pemenang Piala Dunia 2006.

    Para suporter berharap karakternya yang kuat dapat membantu tugas membawa juara dunia empat kali itu ke Piala Dunia 2026, yang akan dimainkan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

    Italia, yang berada di urutan ketiga dalam Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026, akan menjamu Estonia pada 5 September 2025 sebelum menghadapi Israel tiga hari kemudian.

    “Tujuan saya adalah siapa pun yang datang ke tempat latihan datang dengan antusiasme besar dan untuk menciptakan kekeluargaan,” kata Gattuso, yang menurut sumber di Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) diberi kontrak satu tahun.

    Gattuso menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di AC Milan, di mana ia memenangi dua gelar Liga Champions dan dua gelar Serie A, sebelum kembali melatih klub tersebut dari tahun 2017 hingga 2019. Sebagai seorang manajer, ia memenangi Coppa Italia bersama Napoli pada 2020.

    “Tujuan utama adalah untuk menciptakan rasa memiliki bagi tim Azzurri,” kata Gattuso selama presentasinya di sebuah hotel mewah di pusat Kota Roma, seperti dilansir ESPN.

    Pelatih baru tersebut mengatakan bahwa ia yakin para pemain merasakan tekanan karena tidak lolos kualifikasi untuk dua Piala Dunia berturut-turut. Hal itu membebani kinerja tim.

    “Kita harus pandai bereaksi. Hanya mereka yang bereaksi dan memberikan segalanya yang dapat keluar dari situasi ini,” katanya.

    Saat ini, Italia baru mengemas tiga poin dari dua laga yang sudah dijalani, satu menang dan satu kekalahan.

    Italia tergabung di Grup I bersama Norwegia, Israel, Estonia, dan Moldova.

  • 10 Orang Tewas dalam Penembakan Brutal di Meksiko

    10 Orang Tewas dalam Penembakan Brutal di Meksiko

    JAKARTA – Sepuluh orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka dalam penembakan di rumah di kota Irapuato, Meksiko. Otoritas keamanan meluncurkan operasi penyelidikan mencari pelaku penembakan.

    Media lokal melaporkan penembakan itu terjadi selama perayaan keagamaan setempat.

    Kantor kejaksaan di Guanajuato, tempat serangan itu terjadi, mengonfirmasi serangan tersebut.

    “Menurut data awal, 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat proyektil senjata api,” kata kantor keamanan sipil Irapuato dalam pernyataan di media sosial dilansir Reuters, Rabu, 25 Juni.

    Pemerintah setempat mengutuk kekerasan tersebut dan menyatakan solidaritasnya dengan para korban, kerabat, dan warga lainnya yang terkena dampak “tindakan pengecut ini.”

     

  • Rugi! Raksasa Otomotif Jepang Mau Tutup Pabrik-PHK 20.000 Pekerja

    Rugi! Raksasa Otomotif Jepang Mau Tutup Pabrik-PHK 20.000 Pekerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan otomotif raksasa Jepang, Nissan Motor Co., diperkirakan akan menghadapi pengawasan ketat dari para pemegang sahamnya dalam rapat umum yang akan datang. Perusahaan yang sedang dilanda krisis ini akan menyajikan rencana pemulihan yang ambisius di tengah catatan kerugian finansial terparah dalam dua dekade terakhir.

    Mengutip Reuters, Selasa (24/6/2025), saham perusahaan telah anjlok sekitar 36% selama setahun terakhir dan pembayaran dividen telah ditangguhkan. Nissan melaporkan kerugian bersih sebesar US$4,5 miliar pada tahun fiskal lalu, dan tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan kembali mencetak laba tahun ini.

    Nissan pun menolak memberikan proyeksi laba tahunan secara penuh, dan memperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 200 miliar yen ($1,38 miliar) pada kuartal pertama.

    Penurunan penjualan kendaraan secara global, termasuk di pasar penting seperti China dan bahkan di pasar domestik Indonesia, menjadi salah satu pemicu utama.

    Untuk mengatasi kemerosotan ini, Nissan telah meluncurkan rencana restrukturisasi besar-besaran yang dikenal sebagai “Re:Nissan”. Rencana ini mencakup langkah-langkah drastis seperti penutupan tujuh lokasi produksi global, termasuk beberapa pabrik di Jepang dan Meksiko.

    Selain itu, akan ada rencana pemangkasan sekitar 11.000 hingga 20.000 pekerjaan di seluruh dunia. Bahkan, beredar kabar bahwa kantor pusat global Nissan juga akan dijual sebagai bagian dari upaya efisiensi.

    Para pemegang saham diperkirakan akan menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja perusahaan dan menuntut akuntabilitas dari manajemen. Rapat ini akan menjadi platform krusial bagi jajaran direksi, termasuk CEO Nissan yang baru, Ivan Espinosa, untuk meyakinkan para investor bahwa strategi yang diusung akan mampu membalikkan keadaan dan mengembalikan profitabilitas perusahaan. 

    Di tengah situasi yang sulit ini, Nissan berjanji akan fokus pada pengurangan biaya variabel, meningkatkan efisiensi produksi, dan mempercepat pengembangan kendaraan baru. Mereka juga menargetkan pengurangan waktu pengembangan kendaraan dari 37 bulan menjadi 30 bulan. Selain itu, Nissan berencana untuk lebih agresif dalam ekspansi kendaraan listrik (EV) dan mengembangkan model-model hybrid e-Power untuk mendorong penjualan, terutama di pasar seperti Indonesia di mana penjualan mereka terus menurun.

    Seorang analis otomotif terkemuka, Kenji Tanaka, mengatakan bahwa rencana Re:Nissan terdengar menjanjikan di atas kertas, tetapi implementasinya akan menjadi kunci. Menurutnya, Nissan harus menunjukkan hasil nyata dalam waktu singkat untuk memulihkan kepercayaan pasar.

    “Tantangan yang dihadapi Nissan tidak hanya datang dari internal, tetapi juga dari persaingan pasar yang semakin ketat, terutama dengan munculnya merek-merek China yang menawarkan harga kompetitif,” tutur Tanaka.

    “Pasar global berubah dengan cepat, dan Nissan harus lebih adaptif. Mengandalkan nama besar saja tidak lagi cukup.”

    Meski begitu, rencana penutupan pabrik dan PHK mulai ditanggapi dengan ketakutan oleh sejumlah serikat pekerja dan pemerintah daerah. Mereka mengaku sebenarnya memahami situasi, namun masih merasa enggan untuk mendukung rencana ini.

    “Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi diperlukan untuk masa depan Nissan,” ujar seorang juru bicara perusahaan yang enggan disebutkan namanya.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sidang DPR, Puan Soroti Isu Ojol hingga Dampak Konflik Perang – Page 3

    Sidang DPR, Puan Soroti Isu Ojol hingga Dampak Konflik Perang – Page 3

    “Pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2026, harus telah mengantisipasi hal tersebut yang dapat berdampak pada kapasitas APBN untuk menjalankan pembangunan nasional,” papar Puan.

    Puan mengingatkan agar kerangka ekonomi 2026 berisi sejumlah langkah antisipasi terhadap perkembangan situasi nasional dan global.

    “KEM-PPKF Tahun 2026 juga harus berisikan kebijakan berbagai perkembangan terkini antara lain putusan Mahkamah Konstitusi untuk pendidikan dasar gratis,” jelasnya.

    Sementara dalam fungsi diplomasi parlemen, Puan menyebut DPR akan menerima kunjungan dari beberapa duta besar negara sahabat, serta melakukan lawatan kerja ke Meksiko, Kazakhstan, Mongolia, Belarus, Tiongkok, dan Jepang.

    Puan lantas mengajak masyarakat untuk terus mengawasi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPR sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Rakyat Indonesia dapat turut mengawasi dan berpartisipasi dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugas DPR RI sesuai dengan mekanisme dan ketentuan,” tutup Puan.