Negara: Meksiko

  • Presiden Negara Ini Jadi Buronan AS, Hadiahnya Naik Jadi Rp825 Miliar

    Presiden Negara Ini Jadi Buronan AS, Hadiahnya Naik Jadi Rp825 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) resmi menaikkan hadiah penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menjadi US$50 juta atau sekitar Rp825 miliar. Situasi ini menandai tekanan terbaru Washington terhadap pemimpin negara Amerika Latin yang dituduh sebagai pengedar narkoba kelas kakap.

    Dalam video yang diunggah ke media sosial pada Kamis (7/8/2025), Jaksa Agung AS Pam Bondi menuduh Maduro terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba transnasional yang berkolaborasi dengan kelompok kriminal terorganisasi seperti Tren de Aragua, Cartel of the Suns, dan Kartel Sinaloa dari Meksiko.

    “Dia adalah salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia dan merupakan ancaman bagi keamanan nasional kita. Oleh karena itu, kami menggandakan hadiahnya menjadi US$50 juta,” kata Bondi, seperti dikutip Al Jazeera pada Jumat (8/8/2025).

    Maduro sebelumnya telah didakwa oleh pengadilan federal AS pada 2020, di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, atas tuduhan konspirasi perdagangan narkoba. Saat itu, hadiah untuk penangkapannya ditetapkan sebesar US$15 juta, yang kemudian dinaikkan menjadi US$25 juta oleh pemerintahan Biden. Nilai tersebut setara dengan hadiah atas buronan teroris Osama bin Laden pasca serangan 11 September 2001.

    Bondi juga mengungkapkan bahwa Departemen Kehakiman AS telah menyita aset terkait Maduro senilai lebih dari US$700 juta, termasuk dua jet pribadi dan sembilan kendaraan. Ia menambahkan bahwa berton-ton kokain yang berhasil disita otoritas AS dapat ditelusuri langsung ke jaringan Maduro.

    “Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Maduro tidak akan lolos dari keadilan, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya yang keji,” tegas Bondi.

    Pemerintah Venezuela langsung merespons tuduhan tersebut. Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil menyebut langkah AS sebagai “tipuan paling konyol yang pernah ada” dan menyindir bahwa langkah itu hanya pengalihan isu dari skandal Epstein yang sedang menyeret elit politik AS.

    “Martabat tanah air kami tidak untuk diperjualbelikan. Kami menolak operasi propaganda politik yang kasar ini,” kata Gil dalam pernyataan di Telegram.

    Jaringan Narkoba

    AS sebelumnya menuduh Maduro dan rekan-rekan dekatnya mengoperasikan kartel narkoba berskala negara yang disebut Cartel of the Suns, bersama pejabat tinggi militer dan intelijen Venezuela.

    Salah satu tokoh kunci, Hugo Carvajal, mantan kepala intelijen militer Venezuela, telah diekstradisi ke AS dan mengaku bersalah atas empat dakwaan, termasuk konspirasi narkotika-terorisme.

    Carvajal sebelumnya adalah diplomat yang mewakili pemerintahan Maduro, namun membelot dan mendukung oposisi pro-AS. Ia ditangkap di Spanyol dan diekstradisi ke AS pada Juli 2023 setelah lebih dari satu dekade menjadi target buruan AS.

    Meski menjadi buronan AS, Maduro tetap mempertahankan kekuasaan. Ia kembali terpilih sebagai Presiden Venezuela pada 2024 dalam pemilu yang disebut “curang” oleh AS, Uni Eropa, dan sejumlah negara Amerika Latin.

    Pada Juni lalu, Washington dan Caracas diam-diam mencapai kesepakatan pertukaran tahanan: 10 warga AS dibebaskan dari penjara Venezuela, sementara Caracas menerima puluhan orang yang dideportasi dari AS di bawah kebijakan imigrasi baru pemerintahan Trump.

    Menariknya, Gedung Putih juga memberi kelonggaran pada sanksi energi dengan mengizinkan Chevron melanjutkan pengeboran minyak di Venezuela, membuka kembali peluang ekonomi bagi negara yang sebelumnya terisolasi.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan teknologi tak lagi berminat membuka pabrikannya di China. Ini jadi cara mereka untuk menghindari tarif yang ditetapkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) serta risiko ketegangan geopolitik.

    Beberapa industri diketahui memilih hengkang dari China karena masalah ini. Beberapa negara tercatat jadi tujuan baru untuk perusahaan teknologi bisa melakukan produksi sambil menekan dampak tarif AS.

    Salah satunya adalah perusahaan asal Swiss-AS, Logitech. Perusahaan itu memindahkan pabriknya dari China ke beberapa negara, termasuk tetangga Indonesia yakni Malaysia, Vietnam, Thailand, Meksiko, dan Taiwan.

    CEO Logitech, Hanneke Faber mengatakan relokasi pabriknya dilakukan untuk mengurangi dampak tarif AS. Produk seperti keyboard dan mouse buatan China terancam dibebankan tarif mencapai 30% oleh pemerintahan Donald Trump.

    “Saat ini kami sudah sedikit lebih baik dari 30%. Kami berada di jalur yang tepat,” kata Faber, dikutip dari Reuters.

    Menurutnya tidak akan ada lonjakan biaya karena relokasi. Bahkan Logitech menaikkan harga sebesar 10% untuk pasar AS sebagai cara untuk penyesuaian tarif baru.

    Hal serupa juga terjadi di industri smartphone. India jadi tempat favorit baru setelah beberapa perusahaan memindahkan fasilitas produksinya dari China.

    Apple diketahui telah merakit sejumlah model iPhone 16 Pro di negara tersebut. Perusahaan dikabarkan berambisi memproduksi seperempat total iPhone di India.

    Data Canalys juga mengungkapkan India menggeser dominasi China sebagai eksportir terbesar ke AS. Jumlahnya mencapai 44% pada kuartal II-2025 atau naik 13% dari tahun lalu, dan jauh lebih tinggi dari ponsel China ke AS hanya 25%.

    Sementara itu, produsen alat tambang Bitcoin asal China memiliki AS untuk pabrik baru mereka. Perusahaan yang melakukan hal tersebut seperti Bitmain, Canaan, dan MicroBT.

    Kini mereka memilih membangun lini perakitan di AS sebagai cara untuk menghindari tarif baru 20% dari Trump.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Jakarta

    Presiden Donald Trump secara resmi telah menerapkan tarif impor terhadap sejumlah negara mitra dagang Amerika Serikat mulai hari ini, Kamis 7 Agustus 2025 waktu setempat. Tarif baru tersebut berlaku untuk lebih dari 90 negara.

    Melalui unggahan di media sosialnya, Trump menyebut kebijakan tersebut akan membawa miliaran dolar masuk ke AS.

    “(Tarif resiprokal) telah berlaku tengah malam ini! Miliaran dolar sekarang mengalir ke Amerika Serikat,” tulis Trump di platform media sosial Truth Social, dikutip dari CNBC International, Kamis (7/8/2025).

    Melalui unggahan sebelumnya, Trump menyebut sasaran dari tarif tersebut yakni negara-negara yang selama ini telah mengalami surplus perdagangan dari AS. Menurut dia, negara-negara itu telah mengambil keuntungan dari AS selama bertahun-tahun.

    Trump sempat menunda waktu penerapan tarif yang sebelumnya berlaku 1 Agustus menjadi 7 Agustus. Beberapa pungutan tarif tertinggi jatuh pada Suriah sebesar 41%, Laos dan Myanmar masing-masing sebesar 40% serta Swiss 39%.

    Tim negosiasi Swiss pekan ini telah terbang ke AS untuk merundingkan kenaikan tarif yang dikenakan Trump ke negara tersebut. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Secara terpisah, Brasil dan India kini terkena pungutan sebesar 50%. Trump menaikkan tarif untuk India semula 25% menjadi 50% lantaran masih mengimpor minyak mentah dari Rusia. Namun, tambahan tarif 25% akan berlaku 21 hari setelah 7 Agustus.

    Sementara itu, negara dan kawasan lain telah berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS, seperti Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang semuanya kini terkena tarif 15%, serta Inggris yang berhasil negosiasi tarif jadi 10%.

    Negara-negara lain, termasuk China dan Meksiko , masih belum jelas. China saat ini sedang terlibat dalam semacam gencatan senjata perdagangan dengan AS. Sementara tarif yang diumumkan sebelumnya untuk Meksiko masih ditangguhkan.

    (rea/hns)

  • Ekonomi RI triwulan II tumbuh tinggi dibanding negara G20

    Ekonomi RI triwulan II tumbuh tinggi dibanding negara G20

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menko: Ekonomi RI triwulan II tumbuh tinggi dibanding negara G20
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 22:55 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025, yang mencapai 5,12 persen year-on-year (yoy), termasuk tertinggi di antara negara-negara G20 dan ASEAN.

    Di antara negara-negara G20, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 hanya sedikit lebih rendah dibandingkan China yang mencapai pertumbuhan 5,2 persen yoy.

    “Beberapa negara (memiliki pertumbuhan ekonomi) di bawah kita (Indonesia), mulai dari Malaysia, Singapura, kemudian berbagai negara lain termasuk Amerika yang dua persen, kemudian Korea juga rendah,” ujarnya di Jakarta, Selasa.

    Amerika Serikat dan Korea Selatan yang merupakan negara anggota G20 masing-masing mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 2,0 persen yoy dan 0,05 persen yoy.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan Arab Saudi (3,9 persen), Spanyol (2,8 persen), Belanda (1,5 persen), Prancis (0,7 persen), Italia (0,4 persen), Jerman (0,4 persen), dan Meksiko (0,1 persen).

    Pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa juga hanya menyentuh 1,4 persen yoy pada triwulan II 2025.

    Sementara, Malaysia dan Singapura yang merupakan negara anggota ASEAN, masing-masing mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen yoy dan 4,3 persen yoy.

    Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah Vietnam, yang mencapai 8 persen.

    “Sehingga, di antara negara G20 dan ASEAN kita salah satu yang tertinggi,” ucap Airlangga.

    Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 tumbuh 5,12 persen secara tahunan (yoy), didorong konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB), yakni sebesar 54,25 persen.

    Sektor ini juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Konsumsi rumah tangga terus tumbuh seiring meningkatnya belanja kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat. Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah,” ujar Edy.

    Sumber : Antara

  • Takut Terbakar di Tengah Laut, Raksasa Logistik AS Ini Tolak Angkut Mobil Listrik

    Takut Terbakar di Tengah Laut, Raksasa Logistik AS Ini Tolak Angkut Mobil Listrik

    Jakarta

    Raksasa perusahaan logistik asal Amerika Serikat, Matson, Inc., menolak mengangkut mobil listrik jenis hybrid dan full baterai untuk sementara waktu. Penolakan itu didasari kekhawatiran mengenai potensi terbakarnya mobil listrik saat proses pengangkutan.

    “Karena meningkatnya kekhawatiran akan keselamatan pengangkutan kendaraan bertenaga baterai litium-ion (dalam kapasitas) besar, Matson menangguhkan penerimaan kendaraan listrik (EV) bekas atau baru dan kendaraan plug-in hybrid untuk transportasi di atas kapal,” demikian pernyataan perusahaan dikutip dari Carscoops.

    “Mulai saat ini, kami telah berhenti menerima pemesanan baru untuk pengiriman (mobil listrik) ini ke/dari semua jenis perdagangan,” sambung pernyataan dari Matson, Inc.

    Kekhawatiran Matson, Inc. tentunya beralasan, sebab pada awal Juni 2025 lalu telah terjadi peristiwa kebakaran kapal laut milik perusahaan logistik, Morning Midas. Kapal itu mengalami kebakaran di lepas Pantai Alaska saat sedang berlayar dari China menuju Meksiko dengan mengangkut 3.000 mobil, di mana 800 di antaranya merupakan mobil listrik (full baterai dan hybrid).

    Kapal Morning Midas yang terbakar tersebut sangat sulit dipadamkan. Setelah tiga minggu proses pemadaman, dengan kondisi cuaca buruk, dan masuknya air, kapal tersebut akhirnya tenggelam. Dan beruntungnya, seluruh awak kapal bisa diselamatkan.

    Selain berkaca dari kasus itu, keengganan Matson, Inc. membawa mobil elektrifikasi lantaran perusahaan tersebut belum memiliki dek terbuka yang luas untuk tempat parkir kendaraan listrik yang diangkut.

    Kapal-kapal Matson, Inc. masih mengandalkan peti-peti kontainer untuk mengangkut kendaraan, sehingga jika mobil listrik ditaruh di dalam peti kontainer tersebut dan lantas terjadi insiden kebakaran, maka akan sulit terdeteksi.

    Sekadar informasi, perusahaan logistik Matson, Inc. melayani beberapa wilayah, seperti Hawaii, Alaska, Guam, dan Mikronesia. Dengan perubahan kebijakan baru ini, artinya suplai kendaraan listrik ke pulau-pulau tersebut agak sedikit terhambat.

    (lua/rgr)

  • BPK tekankan urgensi MIKTA SAIs sebagai platform dinamis kolaborasi

    BPK tekankan urgensi MIKTA SAIs sebagai platform dinamis kolaborasi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menekankan urgensi pertemuan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) SAIs (Supreme Audit Institutions) sebagai platform dinamis untuk kerja sama dan kolaborasi antar negara-negara anggota.

    “Dukungan dan komitmen kelembagaan diberikan kepada MIKTA SAIs untuk turut berkontribusi dalam menghadapi isu global dan mendukung forum komunitas SAI lainnya,” katanya dalam pertemuan secara virtual para Ketua SAI anggota MIKTA SAIs, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Senin.

    Pertemuan ini diinisiasi oleh SAI Korea yang merupakan Ketua MIKTA tahun 2025 dan menjadi tindak lanjut atas pertemuan MIKTA SAIs di Seoul pada tahun 2024. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua SAI Korea Choe Jaehae, serta dihadiri oleh Auditor General Australia Caralee McLiesh, dan Deputy President SAI Turki Orhan YAŞA.

    Pertemuan MIKTA SAIs 2025 mengumpulkan aspirasi tentang operational guidelines dan work plan MIKTA SAIs.

    SAI Korea juga mengusulkan penyelenggaraan working-level seminar pada akhir September 2025 di Seoul dengan tema “The Role of Supreme Audit Institutions According to National Development Stages”.

    “(Kami) menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan SAI negara-negara MIKTA terhadap MIKTA SAIs. (Kami) berharap MIKTA SAIs dapat mempererat solidaritas di antara SAI anggota utamanya dalam menghadapi isu global,” kata Choe Jaehae.

    Forum kerja sama MIKTA digagas pada pertemuan informal Menteri Luar Negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, pada tahun 2012. Secara resmi, wadah ini berdiri pada pertemuan pertama MIKTA Foreign Ministers’ Meeting tahun 2013 di sela sesi ke-68 Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

    Sebagai forum “middle power”, MIKTA berperan sebagai ‘consensus maker’ dan ‘bridge builder’ antara negara-negara berkembang dan maju.

    “MIKTA SAIs diharapkan dapat berfungsi sebagai platform bagi kelima SAI untuk memberikan tanggapan dan solusi bersama dalam mengatasi permasalahan yang muncul di tingkat global, regional dan nasional, melalui berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pemeriksaan,” ungkap Ketua BPK.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia Negara Nomor 1 Dunia Menurut Studi Harvard, AS Kalah Jauh

    Indonesia Negara Nomor 1 Dunia Menurut Studi Harvard, AS Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berhasil menjadi negara nomor 1 dunia, bahkan mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

    Setidaknya begitu menurut studi yang dilaporkan Universitas Harvard. Lebih spesifik, predikat nomor 1 tersebut untuk negara dengan tingkat berkembang (flourishing) tertinggi di dunia. 

    Laporan dari Universitas Harvard berjudul ‘Global Flourishing Study’ melibatkan lebih dari 203 ribu responden dari 22 negara. 

    Subjek yang dijadikan faktor dalam pemeringkatannya adalah kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, dan spiritualitas.

    Masing-masing responden disurvei dengan tujuh variabel serta data demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, agama, dan riwayat pribadi.

    Indonesia disebut menjadi negara yang paling berkembang dengan nilai skor 8,3. Ada juga negara seperti Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) berada di peringkat 12 dalam daftar dan Inggris di ranking ke-20 dari 22 negara.

    Para peneliti menjelaskan temuan tersebut menyoroti pepatah lama soal uang bukanlah segalanya. Kesejahteraan bukan terkait kekayaan atau kesehatan fisik saja.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail.

    Dalam laporan, tim peneliti mencatat banyak negara maju memang unggul dalam keamanan finansial. Sayangnya hal ini tak diikuti dengan aspek yang penting dalam kehidupan.

    “Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, namun justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial,” kata para peneliti.

    Indonesia, meski bukan negara terkaya, unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial. Kedua faktor itu penting menciptakan hubungan dan komunitas yang kuat.

    Jepang sebagai salah satu negara kaya dan masyarakat yang hidup lebih lama, dinilai sebagai negara dengan masyarakat yang tidak berkembang.

    Jepang hanya mampu meraup nilai 5,89. Respondennya paling sedikit menjawab menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan apakah mereka memiliki teman dekat.

    Selain Jepang, negara lain yang juga mengumpulkan poin relatif kecil adalah Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Nah, itu dia hasil laporan Universitas Harvard terkait negara yang masyarakatnya paling berkembang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kerusuhan di Penjara Meksiko, 7 Napi Tewas-11 Terluka

    Kerusuhan di Penjara Meksiko, 7 Napi Tewas-11 Terluka

    Jakarta

    Perkelahian terjadi di sebuah penjara di negara bagian Varacruz, Meksiko timur. Insiden itu menyebabkan tujuh narapidana di lokasi meninggal dunia.

    “Akibat kerusuhan tersebut, kami melaporkan kematian tragis tujuh narapidana dan 11 orang lainnya yang terluka,” demikian pernyataan dari Kementerian Keamanan Negara dilansir AFP, Senin (4/8/2025).

    Kerusuhan pertama kali pecah pada Sabtu (2/8). Tidak mereda, perkelahian lalu berlanjut di sepanjang malam.

    Pasukan negara bagian Veracruz, bersama dengan dukungan militer, berhasil memasuki penjara pada Minggu (3/8) pagi dan mendapatkan kembali kendali. Setelah perkelahian tersebut, tiga narapidana dipindahkan ke penjara lain di Veracruz.

    Media lokal melaporkan bahwa para narapidana memulai kerusuhan setelah meminta pihak berwenang untuk menjamin keselamatan mereka ketika menghadapi ancaman dari narapidana yang dituduh sebagai bagian dari kelompok kriminal yang kejam.

    Konflik antara kartel dan kelompok kejahatan terorganisir lainnya di Meksiko sering kali terjadi di dalam penjara, yang mengalami kelebihan kapasitas.

    Bulan lalu, kerusuhan penjara di negara bagian Sinaloa di barat laut menyebabkan tiga narapidana tewas.

    (ygs/ygs)

  • Daftar Barang yang Bakal Lebih Mahal Imbas Tarif Impor Trump – Page 3

    Daftar Barang yang Bakal Lebih Mahal Imbas Tarif Impor Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tarif tidak akan menyebabkan harga lebih tinggi. Namun, perekonomian AS tampaknya tidak sependapat. Inflasi yang sebelumnya relatif terkendali, perlahan-lahan naik karena tarif.

    Mengutip CNN, ditulis Minggu (3/8/2025), ronde terbaru pajak impor yang lebih tinggi dari Trump mulai berlaku pekan depan akan langsung membuat barang-barang impor dari negara-negara terdampak menjadi lebih mahal di AS.

    Pelaku bisnis meski telah berupaya menanggung sebagian biaya tersebut, kini mungkin terpaksa membebankan sebagian biaya itu kepada konsumen. Hal ini berarti harga lebih tinggi bagi warga AS.

    Berikut sejumlah barang yang terkena dampak:

    Komputer dan Barang Elektronik Lainnya

    Komputer merupakan salah satu barang teratas yang diimpor AS tahun lalu, berdasarkan data Departemen Perdagangan AS. Negara-negara teratas yang mengekspor komputer dan produk elektronik lainnya ke AS tahun lalu adalah China, Meksiko, Taiwan, Vietnam dan Malaysia.

    Barang-barang dari China sudah dikenakan tarif minimal 30% meski dengan beberapa pengecualiaan. Namun, tarif itu dapat segera melonjak lebih tinggi lagi jika kesepakatan dagang dengan China tidak tercapai sebelum 12 Agustus.

    Barang-barang dari Meksiko dapat dikirim ke AS bebas bea jika mematuhi kesepakatan dagang yang ditandatangani Trump pada masa jabatan pertamanya.

    Sementara itu, barang-barang dari Taiwan, Vietnam, dan Malaysia akan dikenakan tarif hampir dua kali lipat dari tarif saat ini pada pekan depan.

    Kenaikan harga meski relatif kecil secara keseluruhan, komputer membebani konsumen hampir 5% lebih tinggi pada Juni tahun ini dibandingkan tahun lalu, menurut data Indeks Harga Konsumen.

    Meskipun bukan termasuk dalam lima besar sumber komputer produksi asing, India masih merupakan pemasok utama komputer dan barang elektronik lainnya ke AS. Barang-barang dari sana akan dikenakan tarif minimal 25%.

    Ekonom di Yale Budget Lab prediksi tarif yang diumumkan Trump pada Kamis pekan ini jika diberlakukan tanpa batas waktu, dapat menyebabkan harga komputer dan barang elektronik lainnya naik 18,2% dalam jangka pendek dan 7,7% dalam jangka panjang.

  • Warga AS Kencangkan Ikat Pinggang! Ini Daftar Barang Naik Harga Gegara Trump

    Warga AS Kencangkan Ikat Pinggang! Ini Daftar Barang Naik Harga Gegara Trump

    Jakarta

    Kebijakan Presiden Donald Trump mengerek tarif impor ke banyak negara bakal memicu kenaikan harga barang di Amerika Serikat (AS). Meski Trump menyangkal bahwa tarif membuat harga-harga naik, namun data ekonomi berkata sebaliknya.

    Mengutip CNN, Sabtu (2/8/2025), hal itu tercermin dari inflasi yang sebelumnya relatif stabil mulai merangkak naik akibat tarif tersebut. Kenaikan tarif yang akan berlaku minggu depan langsung membuat barang impor dari negara-negara terdampak menjadi lebih mahal di pasar AS.

    Meski banyak pelaku usaha berusaha menanggung sebagian beban biaya ini, pada akhirnya mereka kemungkinan besar terpaksa membebankannya kepada konsumen. Alhasil, harga barang untuk masyarakat Amerika akan naik.

    Berikut sederet barang yang bakal naik imbas tarif Trump:Komputer dan produk elektronik lainnya

    Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa komputer merupakan salah satu barang impor utama AS tahun lalu. Negara pemasok terbesar adalah China, Meksiko, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia.

    Barang dari China sudah dikenakan tarif minimal 30%, meski ada beberapa pengecualian, dan bisa naik lebih tinggi jika tidak ada kesepakatan dagang dengan Beijing sebelum 12 Agustus.

    Sementara itu, produk dari Meksiko masih bebas bea jika memenuhi ketentuan perjanjian dagang yang diteken Trump di masa jabatan pertamanya. Produk dari Taiwan, Vietnam, dan Malaysia justru akan dikenai tarif hampir dua kali lipat dari tarif saat ini mulai minggu depan.

    Meski secara umum kenaikan harga masih moderat, harga komputer pada Juni tahun ini tercatat hampir 5% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. India memang bukan pemasok lima besar, tapi tetap menjadi pemain penting untuk produk komputer dan elektronik di AS, yang akan dikenai tarif minimal 25%.

    Menurut perkiraan ekonom di Yale Budget Lab, tarif yang diumumkan Trump, jika berlaku tanpa batas waktu, bisa mendorong harga komputer dan elektronik naik 18,2% dalam jangka pendek dan 7,7% dalam jangka panjang.

    Pakaian

    Seperti elektronik, sebagian besar pakaian yang dijual di AS berasal dari luar negeri. Pemasok utamanya adalah China, Vietnam, Bangladesh, India, dan Indonesia.

    Tarif baru yang dikenakan Trump pada negara-negara ini punya dampak besar pada harga pakaian, apalagi ini termasuk salah satu kategori impor terbesar AS. Yale Budget Lab memperkirakan harga pakaian bisa melonjak 37,5% dalam jangka pendek dan 17,4% dalam jangka panjang.

    Jam tangan

    Jam tangan menjadi salah satu ekspor utama Swiss ke AS, dan akan dikenai tarif resiprokal sebesar 39%. Tahun lalu, Swiss mengirim jam tangan senilai lebih dari US$ 4 miliar ke pasar ASa. Harga produk kulit, termasuk jam tangan, diperkirakan naik 39,7% dalam jangka pendek dan 18,9% dalam jangka panjang.

    Sepatu

    China, Vietnam, dan Indonesia adalah produsen sepatu utama untuk pasar AS, dan ketiganya akan dikenai tarif minimal 19% mulai minggu depan. Sama seperti jam tangan, banyak sepatu menggunakan bahan kulit, sehingga berpotensi mengalami kenaikan harga serupa.

    Minuman beralkohol

    Minuman anggur dan spirit impor mencakup 35% pendapatan pasar alkohol AS, menurut Wine and Spirits Wholesalers of America. Tarif untuk produk dari Uni Eropa-pemasok utama minuman beralkohol seperti wine, wiski, dan vodka-akan naik dari 10% menjadi 15%.

    Furnitur

    Vietnam menjadi pemasok utama furnitur impor AS, disusul China.

    Mainan

    China dan Vietnam adalah pemasok terbesar mainan ke AS. Produsen mainan sudah mengingatkan adanya potensi kenaikan harga akibat tarif barang China, dan kenaikan tarif untuk produk Vietnam juga akan menambah tekanan harga.

    Kapan kenaikan harga akibat tarif akan terasa?

    Sejauh ini, banyak perusahaan belum sepenuhnya membebankan tarif kepada konsumen. Bahkan, demi mengantisipasi pajak impor yang lebih tinggi, sebagian sudah menimbun stok barang selama beberapa bulan terakhir.

    Hal ini pula yang membuat ekonom Goldman Sachs memperkirakan dibutuhkan sekitar delapan bulan hingga dampak kenaikan biaya impor benar-benar tercermin penuh pada harga barang konsumsi di tingkat konsumen.

    (ily/hns)