Negara: Meksiko

  • Rupiah melemah seiring inflasi produsen AS lebih tinggi dari estimasi

    Rupiah melemah seiring inflasi produsen AS lebih tinggi dari estimasi

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari perkiraan.

    “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang ‘rebound’ menyusul data yang menunjukkan inflasi di tingkat produsen AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan, serta data pekerjaan AS klaim pengangguran yang lebih rendah,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu, tercatat data inflasi produsen naik menjadi 3,3 persen year-on-year (yoy) pada bulan Juli 2025, di atas ekspektasi pasar sebesar 2,5 persen.

    Secara bulanan, inflasi produsen berada di angka 0,9 persen pada bulan Juli, di atas estimasi pasar sebesar 0,2 persen.

    Adapun klaim pengangguran AS sebesar 224 ribu pada Juli, lebih rendah dari perkiraan sebesar 225 dan bulan sebelumnya yang sebesar 227 ribu.

    “PPI (Producer Price Index) semalam jauh lebih tinggi disebabkan oleh tarif bahan baku dan material yang mulai memberikan dampak pada biaya produksi,” ujar Lukman.

    Menurut dia, kebijakan tarif yang mempengaruhi PPI karena pada umumnya produsen di AS mengimpor bahan baku dari Kanada, Meksiko, dan sekitarnya, yang sudah terdampak tarif.

    Di sisi lain, kebijakan tarif tak mempengaruhi data inflasi konsumen AS yang di bawah perkiraan pasar. Seperti diketahui, inflasi konsumen mencapai 2,7 persen pada Juli 2025, di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,8 persen.

    “Penundaan tarif ke China masih terus diperpanjang, sehingga harga belum sepenuhnya tercermin pada produk konsumen di AS yang umumnya made in China,” ujar dia.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.155 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.115 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiap 25 Detik Bisa Keluar 1 Kendaraan Listrik

    Tiap 25 Detik Bisa Keluar 1 Kendaraan Listrik

    Wuxi

    Pabrik Yadea di Jinzhai, Anhui, China merupakan manufaktur cerdas yang terbesar. Kami berkesempatan melihat langsung bagaimana raksasa roda dua ini memproduksi kendaraan.

    Yadea memiliki 10 pabrik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, China, Vietnam, Thailand, Meksiko, dan Brasil, dengan 100 lini perakitan sepeda motor listrik dan kapasitas produksi tahunan maksimum sebesar 30 juta unit.

    Pabrik Jinzhai, sebagai pabrik produksi terbesar Yadea untuk produk premium di tingkat global, saat ini mampu menghasilkan 15.000 unit per hari, dengan kapasitas produksi bulanan rata-rata 500.000 sepeda motor listrik, dan kapasitas produksi tahunan maksimum 5 juta unit.

    Tingkat produksi rata-rata tercepat ialah bisa menghasilkan satu kendaraan listrik setiap 25 detik.

    “Produk paling advance di China dan paling maju dibanding brand lain,” kata Zhu Yi Dong, Head of Factory Yadea di Jinzhai, Anhui, China.

    Pabrik ini juga mengintegrasikan teknologi canggih dan sistem konveyor untuk mencapai produksi real-time.

    Yadea menyebut pabrik pintar itu menjaga suhu pada ±1°C, kesalahan pencampuran bahan baku di bawah 0,1 persen dan tingkat keberhasilan produksi pertama melebihi 99%.

    Fasilitas di sini punya luas 1.067 hektar. Fasilitas ini bagian dari rencana pembangunan fase pertama Yadea untuk produksi kendaraan roda dua dan komponen inti.

    Di lokasi yang sama, Yadea sudah membangun area untuk produksi kendaraan roda tiga seluas 557 hektar. Yadea akan menambah area pabrik seluas 640 hektar yang diproyeksikan menjadi kompleks terpadu yang mencakup penelitian dan pengembangan, pelatihan, fasilitas konferensi, akomodasi, wisata, dan kegiatan rekreasi.

    Selain itu, tim redaksi detikOto juga diajak masuk ke fasilitas lain yang berlokasi di Wuxi. Area ini memiliki luas 6.600 meter persegi dan terdiri dari 51 laboratorium kecil di enam bidang-lingkungan, listrik, mekanik, kendaraan lengkap, optik, dan ketahanan/keandalan. Di sini dapat dilakukan 220 uji komponen dan 41 uji kendaraan, yang mensimulasikan kondisi dunia nyata untuk memvalidasi arsitektur listrik dan komponen mekanik.

    Agenda kali ini juga menampilkan pameran khusus produk dari semua kategori dan menawarkan uji coba berkendara. Model andalan seperti Yadea Velax telah menjalani uji ketahanan getaran jutaan siklus dan penyesuaian ergonomis yang ekstensif untuk memberikan pengalaman berkendara listrik yang luar biasa.

    Yadea telah memperkenalkan 4 model terbaru di Indonesia: Velax, RS20, Vekoo, dan Mia.

    Untuk mengatasi iklim tropis hujan yang panas dan lembab di Indonesia, Yadea di Indonesia telah menjalani peningkatan kualitas khusus dalam hal kedap air, tahan karat, dan perlindungan dari sinar matahari. Misalnya, lampu, saklar kombinasi, panel instrumen, dan kabel penghubung, komponen-komponen kunci ini semuanya memiliki rating IPX7; rangka, braket, lengan ayun, dan garpu depan menjalani uji tahan karat; bahan baja karbon digunakan untuk menjaga kekokohan dan menjalani uji getaran 300.000 siklus.

    (riar/rgr)

  • 148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 148 negara kini mengaku kedaulatan negara Palestina. Ini menjadi update terbaru, dari total 193 negara yang tergabung dalam PBB.

    Ke-148 negara itu merepresentasikan 75% dari total negara di dunia. Lalu apa saja negara itu?

    Berikut daftarnya dari yang terbaru mengakui hingga yang paling awal, dikutip dari beragam sumber seperti Al-Jazeera dan CNN International, Selasa (12/8/2025).

    1.Meksiko: 20 Maret 2025

    2.Armenia: 21 Juni 2024

    3.Slovenia: 4 Juni 2024

    4.Irlandia: 22 Mei 2024

    5.Norwegia: 22 Mei 2024

    6.Spanyol: 22 Mei 2024

    7.Bahama: 8 Mei 2024

    8.Trinidad dan Tobago: 3 Mei 2024

    9.Jamaika: 24 April 2024

    10.Barbados: 20 April 2024

    11.Saint Kitts dan Nevis: 29 Juli 2019

    12.Kolombia: 3 Agustus 2018

    13.Saint Lucia: 14 September 2015

    14.Takhta Suci: 26 Juni 2015

    15.Swedia: 30 Oktober 2014

    16.Haiti: 27 September 2013

    17.Guatemala: 9 April 2013

    18.Thailand: 18 Januari 2012

    19.Islandia: 15 Desember 2011

    20.Brasil: 3 Desember 2011

    21.Grenada: 25 September 2011

    22.Antigua dan Barbuda: 22 September 2011

    23.Dominika: 19 September 2011

    24.Belize: 9 September 2011

    25.Saint Vincent dan Grenadines: 29 Agustus 2011

    26.Honduras: 26 Agustus 2011

    27.El Salvador: 25 Agustus 2011

    28.Suriah: 18 Juli 2011

    29.Sudan Selatan: 14 Juli 2011

    30.Liberia: 1 Juli 2011

    31.Lesotho: 3 Mei 2011

    32.Uruguay: 16 Maret 2011

    33.Paraguay: 29 Januari 2011

    34.Suriname: 26 Januari 2011

    35.Peru: 24 Januari 2011

    36.Guyana: 13 Januari 2011

    37.Chile: 7 Januari 2011

    38.Ekuador: 27 Desember 2010

    39.Bolivia: 17 Desember 2010

    40.Argentina: 6 Desember 2010

    41.Republik Dominika: 15 Juli 2009

    42.Venezuela: 27 April 2009

    43.Pantai Gading: 1 Desember 2008

    45.Lebanon: 30 November 2008

    46.Kosta Rika: 5 Februari 2008

    47.Montenegro: 24 Juli 2006

    48.Timor Leste: 1 Maret 2004

    49.Malawi: 23 Oktober 1998

    50.Kirgistan: 1 November 1995

    51.Afrika Selatan: 15 Februari 1995

    52.Papua Nugini: 13 Januari 1995

    53.Uzbekistan: 25 September 1994

    54.Tajikistan: 2 April 1994

    55.Bosnia dan Herzegovina: 27 Mei 1992

    56.Georgia: 25 April 1992

    57.Turkmenistan: 17 April 1992

    58.Azerbaijan: 15 April 1992

    59.Kazakstan: 6 April 1992

    60.Eswatini: 1 Juli 1991

    61.Filipina: 1 September 1989

    62.Vanuatu: 21 Agustus 1989

    63.Benin: 1 Mei 1989

    64.Guinea Khatulistiwa: 1 Mei 1989

    65.Kenya: 1 Mei 1989 Etiopia: 4 Februari 1989

    66.Rwanda: 2 Januari 1989

    67.Bhutan: 25 Desember 1988

    68.Afrika Tengah: 23 Desember 1988

    69.Burundi: 22 Desember 1988

    70.Botswana: 19 Desember 1988

    71.Nepal: 19 Desember 1988

    72.Kongo: 18 Desember 1988

    73.Polandia: 14 Desember 1988

    74.Oman: 13 Desember 1988

    75.Gabon: 12 Desember 1988

    76.Sao Tome dan Principe: 10 Desember, 1988

    77.Mozambik: 8 Desember 1988

    78.Angola: 6 Desember 1988

    79.Kongo: 5 Desember 1988

    80.Sierra Leone: 3 Desember 1988

    81.Uganda: 3 Desember 1988

    82.Laos: 2 Desember 1988

    83.Chad: 1 Desember 1988

    84.Ghana: 29 November 1988

    85.Togo: 29 November 1988

    86.Zimbabwe: 29 November 1988

    87.Maladewa: 28 November 1988

    88.Bulgaria: 25 November 1988

    89.Tanjung Verde: 24 November 1988

    90.Korea Utara: 24 November 1988

    91.Niger: 24 November 1988

    92.Rumania: 24 November 1988

    93.Tanzania: 24 November 1988

    94.Hongaria: 23 November 1988

    95.Mongolia: 22 November 1988

    96.Senegal: 22 November 1988

    97.Burkina Faso: 21 November 1988

    98.Kamboja: 21 November 1988

    99.Komoro: 21 November 1988

    100.Guinea: 21 November 1988

    101.Guinea-Bissau: 21 November 1988

    102.Mali: 21 November 1988

    103.China: 20 November 1988

    104.Belarus: 19 November 1988

    105.Namibia: 19 November 1988

    106.Rusia: 19 November 1988

    107.Ukraina: 19 November 1988

    108.Vietnam: 19 November 1988

    109.Siprus: 18 November 1988

    110.Republik Ceko: 18 November 1988

    111.Mesir: 18 November 1988

    112.Gambia: 18 November 1988

    113.India: 18 November 1988

    114.Nigeria: 18 November 1988

    115.Seychelles: 18 November 1988

    116.Slowakia: 18 November 1988

    117.Sri Lanka: 18 November 1988

    118.Albania: 17 November 1988

    119.Brunei Darussalam: 17 November 1988

    120.Djibouti: 17 November 1988

    121.Mauritius: 17 November 1988

    122.Sudan: 17 November 1988

    123.Afghanistan: 16 November 1988

    124.Bangladesh: 16 November 1988

    125.Kuba: 16 November 1988

    126.Yordania: 16 November 1988

    127.Madagaskar: 16 November 1988

    128.Nikaragua: 16 November 1988

    129.Pakistan: 16 November 1988

    130.Qatar: 16 November 1988

    131. Arab Saudi: 16 November 1988

    132.Serbia: 16 November 1988

    133.Uni Emirat Arab: 16 November 1988

    134.Zambia: 16 November 1988

    135.Aljazair: 15 November 1988

    136.Bahrain: 15 November 1988

    137.Indonesia: 15 November 1988

    138.Irak: 15 November 1988

    139.Kuwait: 15 November 1988

    140.Libya: 15 November 1988

    141.Malaysia: 15 November 1988

    142.Mauritania: 15 November 1988

    143.Maroko: 15 November 1988

    144.Somalia: 15 November 1988

    145.Tunisia: 15 November 1988

    146.Turki: 15 November 1988

    147.Yaman: 15 November 1988

    148.Iran: 4 Februari 1988

    Sementara beberapa negara akan mengakui di sidang PBB September nanti. Berikut antara lain:

    Australia

    Kanada

    Prancis

    Malta

    Portugal

    Inggris

    Lalu negara mana saja yang belum sama sekali mengakui?

    Amerika Serikat

    Panama

    Jerman

    Italia

    Austria

    Denmark

    Lithuania

    Moldova

    Kroasia

    Latvia

    Yunani

    Eritrea

    Kamerun

    Myanmar

    Korea Selatan

    Jepang

    Israel

    Selandia Baru (masih akan diputuskan melalui sidang parlemen bulan ini)

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Spesies Pari Manta Baru Ditemukan, yang Ketiga Diketahui di Dunia

    Spesies Pari Manta Baru Ditemukan, yang Ketiga Diketahui di Dunia

    Jakarta

    Andrea Marshall telah mengabdikan hidupnya untuk mempelajari pari manta, mempelajari segala hal yang ia bisa tentang makhluk laut yang anggun ini. Maka, ketika ia melihat seekor pari manta yang tampak unik di lepas pantai timur Meksiko sekitar 15 tahun yang lalu, Marshall langsung tahu bahwa ia telah menemukan sesuatu yang penting.

    Dedikasinya tersebut berbuah manis. Marshall dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi spesies baru bernama Mobula yarae, atau pari manta Atlantik. Ini adalah spesies pari manta ketiga yang diketahui di dunia, bergabung dengan pari manta samudra raksasa (Mobula birostris) dan pari manta karang (Mobula alfredi).

    Marshall, seorang ahli biologi konservasi dan salah satu pendiri Marine Megafauna Foundation, beserta tim ilmuwan mendeskripsikan spesies baru tersebut dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Juli lalu di jurnal Environmental Biology of Fishes.

    M. yarae dinamai Yara, mengambil nama putri duyung dari mitologi Brasil. Ciri-ciri utama yang membedakannya dari spesies lain adalah bercak putih berbentuk V di bahunya, warna yang lebih terang di sekitar mulut dan mata, serta bintik-bintik gelap di perutnya.

    M. yarae dapat tumbuh sebesar manta samudra raksasa, dengan lebar antara 4,5 hingga 6 meter. Tetapi para ilmuwan kebanyakan mengamati juvenilnya, yang ukurannya lebih kecil. Spesies baru ini juga sering ditemukan di perairan pesisir, habitat yang sama dengan manta karang. Ia hidup di perairan tropis dan subtropis Atlantik, membentang dari Amerika Serikat bagian timur hingga Brasil, termasuk Teluk Meksiko dan Laut Karibia.

    Selama bertahun-tahun, para ilmuwan hanya mengenali satu spesies pari manta, yakni pari manta samudra raksasa. Namun pada 2009, Marshall dan ilmuwan lainnya mendeskripsikan spesies kedua, yaitu pari manta terumbu. Saat itu, Marshall memiliki firasat bahwa spesies ketiga mungkin bersembunyi di Samudra Atlantik. Dan ternyata, ia benar.

    “Pernahkah saya berharap untuk mengidentifikasi spesies baru lagi? Tidak sama sekali. Tidak mungkin,” tulis Marshall dalam unggahan Instagram di 2022.

    “Jadi, itu adalah salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya ketika saya terjun ke perairan hangat di lepas pantai Yucatán di Meksiko sekitar setahun kemudian dan berhadapan langsung dengan apa yang langsung saya tahu sebagai spesies ketiga pari manta,” ujarnya seperti dikutip dari Smithsonian Magazine.

    Untuk mendukung pengamatan tersebut, Marshall menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti berbagai jenis pari manta, mencatat variasi halus dalam warna, pola, ukuran, habitat, dan perilaku. Pada 2017, ketika seekor pari manta betina muda terdampar mati di Florida, pengujian genetik mengonfirmasi bahwa M. yarae adalah spesies yang berbeda.

    Foto: Smithsonian Magazine

    Itu adalah keberuntungan, karena pari manta biasanya tenggelam ketika mati, seperti yang disampaikan oleh rekan penulis studi Jessica Pate, seorang ilmuwan peneliti di Marine Megafauna Foundation dan pendiri Florida Manta Project. Selain itu, tubuh pari manta terbuat dari tulang rawan, yang cenderung cepat membusuk setelah mati.

    DNA makhluk itu juga menunjukkan M. yarae terpisah dari manta samudra raksasa belum lama ini, memberikan para peneliti kesempatan langka untuk mempelajari evolusi dalam tindakan.

    “Anak-anak sering bertanya kepada saya, apakah di zaman sekarang ini masih ada yang bisa dijelajahi. Saya selalu tertawa dan akhirnya menceritakan kisah saya, karena saya adalah bukti nyata bahwa masih ada. Satu-satunya hambatan yang kita hadapi adalah berpikiran sempit dan berasumsi bahwa kita tahu segalanya, padahal sebenarnya kita baru menyentuh permukaannya saja,” tutur Marshall.

    Identifikasi spesies pari manta ketiga juga penting untuk konservasi. Kini setelah para ilmuwan mengetahui keberadaan spesies ini, mereka dapat menyesuaikan upaya mereka untuk melindungi makhluk laut ini dengan lebih baik. Karena M. yarae terutama hidup di sepanjang pantai di Samudra Atlantik bagian barat, ikan ini sangat rentan terhadap tabrakan perahu, tersangkut tali pancing, dan tertangkap secara tidak sengaja oleh nelayan.

    “Kita tidak bisa melindungi apa yang belum kita identifikasi secara resmi. Setelah kita membuktikan bahwa pari manta Atlantik ini unik, kita dapat menyesuaikan penelitian dan inisiatif konservasi kita untuk melindungi spesies ini,” ujar Pate.

    Pada awal 2024, Marshall menderita aneurisma otak dan stroke parah, dan sejak itu ia menjalani cuti sakit jangka panjang. Namun, selama ia tidak ada di sana, rekan-rekannya tetap melanjutkan penelitiannya.

    Ke depannya, para peneliti berharap untuk mempelajari lebih banyak lagi tentang M. yarae melalui inisiatif seperti studi penandaan satelit di Florida dan pemantauan populasi di Meksiko.

    “Pengakuan resmi ini baru permulaan,” ujar Pate dalam pernyataannya. “Di Florida, kami melihat pari manta ini di daerah dengan lalu lintas perahu yang padat dan pembangunan pesisir. Memahami kebutuhan habitat dan pola pergerakan mereka sangat penting untuk perlindungan mereka,” tutupnya.

    (rns/fay)

  • Geger Perintah Trump Hajar Kartel Narkoba Pakai Kekuatan Militer

    Geger Perintah Trump Hajar Kartel Narkoba Pakai Kekuatan Militer

    Jakarta

    Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat geger banyak pihak. Orang nomor satu di AS itu akan menurunkan Pentagon demi melawan kartel narkoba di Amerika Latin.

    Dirangkum dari berbagai sumber seperti The New York Times, The Wall Street Journal, dan AFP, mereka melaporkan Washington pada Jumat (8/8) kemarin menetapkan beberapa kelompok penyelundup narkotika sebagai organisasi “teroris”.

    Trump bahkan dilaporkan telah memerintahkan Pentagon untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kartel-kartel yang dianggap sebagai organisasi teroris.

    Selain itu, disebutkan juga Trump telah menyiapkan berbagai opsi, yakni menggunakan pasukan khusus dan penyediaan dukungan intelijen yang sedang dibahas, dan bahwa setiap tindakan akan dikoordinasikan dengan mitra-mitra asing.

    Pernyataan Gedung Putih

    Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, meskipun tidak mengonfirmasi laporan tersebut, dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “prioritas utama Trump adalah melindungi tanah air, itulah sebabnya ia mengambil langkah berani untuk menetapkan beberapa kartel dan geng sebagai organisasi teroris asing.”

    Sebelumnya, otoritas Amerika Serikat telah menetapkan kartel Tren de Aragua di Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam kelompok pengedar narkoba lainnya yang berakar di Amerika Latin sebagai kelompok teroris pada bulan Februari lalu.

    Kedutaan Besar AS di Meksiko merilis pernyataan pada Jumat malam, yang menyatakan bahwa kedua negara akan menggunakan “setiap alat yang kami miliki untuk melindungi rakyat kami dari kelompok-kelompok pengedar narkoba”.

    Namun, Kementerian Luar Negeri Meksiko menekankan bahwa Meksiko “tidak akan menerima keterlibatan pasukan militer AS di wilayah kami”.

    Janji Trump

    Pada Maret lalu, Trump pernah berjanji kalau dia akan “berperang” melawan kartel-kartel narkoba Meksiko, yang ia tuduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Trump juga menuding kartel-kartel Meksiko membanjiri AS dengan narkoba, khususnya fentanil.

    Menanggapi laporan potensi aksi militer AS terhadap kartel, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum menegaskan pada hari Jumat (8/8) bahwa “tidak akan ada invasi” ke negaranya.

    Sheinbaum telah berupaya keras untuk menunjukkan kepada Trump bahwa ia bertindak melawan kartel-kartel Meksiko.

    “Kami bekerja sama, kami berkolaborasi, tetapi tidak akan ada invasi. Itu sama sekali tidak mungkin,” ujarnya.

    Meksiko Tolak Jika Militer AS Masuk

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, meminta rakyatnya tidak khawatir dengan aturan baru Trump ini. Dia menegaskan “tidak akan ada invasi ke Meksiko”.

    “Tidak akan ada invasi ke Meksiko,” kata Sheinbaum, dilansir kantor berita AFP.

    Pernyataan itu dikeluarkan setelah media AS, The New York Times melaporkan bahwa Trump diam-diam telah menandatangani perintah eksekutif untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kartel-kartel yang telah dinyatakan oleh pemerintahannya sebagai organisasi teroris.

    “Kami diberitahu bahwa perintah eksekutif ini akan segera dikeluarkan dan tidak ada hubungannya dengan partisipasi personel militer atau institusi mana pun di wilayah kami,” kata Sheinbaum dalam konferensi pers rutinnya di pagi hari.

    Kementerian Luar Negeri Meksiko kemudian mengatakan bahwa Meksiko “tidak akan menerima partisipasi pasukan militer AS di wilayah kami.”

    Pernyataan tersebut disampaikan menyusul pernyataan yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di Meksiko, yang menyatakan bahwa kedua negara akan menggunakan “setiap alat yang kami miliki untuk melindungi rakyat kami dari kelompok-kelompok penyelundup narkoba”.

    Duta Besar AS untuk Meksiko, Ronald Johnson, menuliskan di media sosial X bahwa kedua negara “menghadapi musuh bersama: kartel-kartel kriminal yang kejam.”

    Sheinbaum diketahui telah berupaya keras untuk menunjukkan kepada Trump bahwa ia bertindak melawan kartel-kartel di negaranya, yang ia tuduh membanjiri Amerika Serikat dengan narkoba, khususnya fentanil.

    “Kami bekerja sama, kami berkolaborasi, tetapi tidak akan ada invasi. Itu sama sekali tidak mungkin,” ujar presiden perempuan pertama Meksiko itu.

    Ia mengatakan bahwa dalam “setiap panggilan telepon” dengan para pejabat AS, Meksiko bersikeras bahwa hal itu “tidak diizinkan.”

    Halaman 2 dari 5

    (zap/lir)

  • Trump Buru Kartel, Presiden Meksiko Pastikan Tak Ada Intervensi Militer AS

    Trump Buru Kartel, Presiden Meksiko Pastikan Tak Ada Intervensi Militer AS

    JAKARTA – Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan anggota militer AS tidak akan memasuki wilayah Meksiko setelah laporan berita menyebutkan Washington mungkin akan mengambil tindakan tersebut untuk memerangi kartel narkoba.

    Sebelumnya pada Jumat, 8 Agustus, The New York Times melaporkan Presiden AS Donald Trump telah menandatangani arahan kepada Pentagon untuk mulai menggunakan kekuatan militer terhadap beberapa kartel narkoba Amerika Latin.

    Dilansir Reuters, Sheinbaum mengatakan pemerintahnya telah diberitahu tentang perintah yang akan datang tetapi itu tidak ada hubungannya dengan operasi militer AS di tanah Meksiko.

    Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengumumkan sanksi terhadap aset empat individu yang terkait dengan Kartel del Noreste yang berbasis di Meksiko, termasuk artis hip-hop populer El Makabelico.

    Departemen Keuangan mengatakan sanksi tersebut menargetkan tiga “anggota tingkat tinggi” Kartel del Noreste (Kartel Timur Laut), pecahan dari Los Zetas, serta Ricardo Hernandez, musisi berusia 34 tahun yang dikenal sebagai El Makabelico yang memiliki jutaan pengikut di media sosial.

    Departemen Keuangan AS mengatakan konser dan acara El Makabelico digunakan untuk mencuci uang atas nama organisasi, “dengan 50 persen royalti dari platform streaming langsung masuk ke grup tersebut.

    Juru bicara YouTube mengatakan platform tersebut telah “menghentikan saluran yang terkait dengan sanksi yang diumumkan” oleh Departemen Keuangan AS.

    “YouTube berkomitmen untuk mematuhi hukum sanksi AS yang berlaku,” kata pernyataan itu dilansir Reuters, Kamis, 7 Agustus.

    Sementara juru bicara Spotify menerangkan perusahaan sedang meninjau keputusan tersebut dan akan mematuhi kewajiban hukumnya.

    DEL Records, yang didaftarkan Hernandez sebagai labelnya di media sosial, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Kementerian Keuangan mengidentifikasi tiga individu lainnya sebagai Abdon Rodriguez, Antonio Romero, dan Francisco Esqueda.

    Washington mengatakan individu-individu yang dikenai sanksi tersebut telah memainkan peran penting dalam kegiatan kartel, termasuk perdagangan narkoba, pemerasan, dan pencucian uang.

    Kementerian Keuangan juga mengatakan telah menjatuhkan sanksi kepada dua “anggota berpangkat tinggi” kartel tersebut pada Mei.

    Kartel tersebut termasuk di antara kartel-kartel yang pada bulan Februari ditetapkan sebagai organisasi teroris global oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

    “Departemen Keuangan akan terus gigih dalam upayanya untuk mengutamakan Amerika dengan menargetkan kartel narkoba teroris. Kartel-kartel ini meracuni warga Amerika dengan fentanil dan melakukan operasi penyelundupan manusia di sepanjang perbatasan barat daya kami,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

    Kartel del Noreste dianggap sebagai salah satu organisasi perdagangan narkoba paling kejam di Meksiko dan memiliki pengaruh signifikan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, khususnya di Laredo, Texas.

  • Trump Perintahkan Militer Lawan Kartel Narkoba, Meksiko Ingatkan Ini!

    Trump Perintahkan Militer Lawan Kartel Narkoba, Meksiko Ingatkan Ini!

    Jakarta

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan bahwa “tidak akan ada invasi ke Meksiko”. Ini disampaikannya menyusul laporan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan militer AS untuk menargetkan kartel-kartel narkoba Amerika Latin.

    “Tidak akan ada invasi ke Meksiko,” kata Sheinbaum, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025). Ini dikatakannya setelah media AS, The New York Times melaporkan bahwa Trump diam-diam telah menandatangani perintah eksekutif untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kartel-kartel yang telah dinyatakan oleh pemerintahannya sebagai organisasi teroris.

    “Kami diberitahu bahwa perintah eksekutif ini akan segera dikeluarkan dan tidak ada hubungannya dengan partisipasi personel militer atau institusi mana pun di wilayah kami,” kata Sheinbaum dalam konferensi pers rutinnya di pagi hari.

    Kementerian Luar Negeri Meksiko kemudian mengatakan bahwa Meksiko “tidak akan menerima partisipasi pasukan militer AS di wilayah kami.”

    Pernyataan tersebut disampaikan menyusul pernyataan yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di Meksiko, yang menyatakan bahwa kedua negara akan menggunakan “setiap alat yang kami miliki untuk melindungi rakyat kami dari kelompok-kelompok penyelundup narkoba”.

    Duta Besar AS untuk Meksiko, Ronald Johnson, menuliskan di media sosial X bahwa kedua negara “menghadapi musuh bersama: kartel-kartel kriminal yang kejam.”

    Sheinbaum telah berupaya keras untuk menunjukkan kepada Trump bahwa ia bertindak melawan kartel-kartel di negaranya, yang ia tuduh membanjiri Amerika Serikat dengan narkoba, khususnya fentanil.

    “Kami bekerja sama, kami berkolaborasi, tetapi tidak akan ada invasi. Itu sama sekali tidak mungkin,” ujar presiden perempuan pertama Meksiko itu.

    Ia mengatakan bahwa dalam “setiap panggilan telepon” dengan para pejabat AS, Meksiko bersikeras bahwa hal itu “tidak diizinkan.”

    The New York Times melaporkan bahwa perintah Trump memberikan dasar resmi untuk operasi militer di laut atau di tanah asing terhadap kartel-kartel tersebut.

    Sebelumnya pada bulan Februari lalu, pemerintahan Trump menetapkan delapan kelompok penyelundup narkoba sebagai organisasi teroris. Enam berasal dari Meksiko, satu dari Venezuela, dan yang kedelapan berasal dari El Salvador.

    Dua minggu lalu, pemerintahannya menambahkan geng Venezuela lainnya, Kartel Matahari, yang telah mengirimkan ratusan ton narkotika ke Amerika Serikat selama dua dekade.

    Pada hari Kamis lalu, Departemen Kehakiman AS menggandakan hadiah uang menjadi US$50 juta untuk penangkapan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang dituduh memimpin Kartel Matahari.

    Venezuela telah menepis tuduhan tersebut, dan Menteri Luar Negeri Yvan Gil menyebutnya “tipuan paling konyol yang pernah kita lihat.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Wajib Tahu! Ini Gaya & Modus Terbaru Kuras Rekening Pakai OTP

    Wajib Tahu! Ini Gaya & Modus Terbaru Kuras Rekening Pakai OTP

    Jakarta, CNBC Indonesia – One Time Password (OTP) kerap digunakan sebagai gerbang masuk modus terbaru Malware. Lewat cara ini, pelaku kejahatan dengan mudah masuk ke rekening bank dan mengurasnya hingga habis.

    Laporan dari peneliti ZLabs dari perusahaan keamanan Zimperium menjelaskan terdapat kampanye pencuri SMS besar-besaran. Jumlahnya mencapai lebih dari 107 ribu sampel malware yang terhubung dengan tindakan kejahatan tersebut.

    Para pelaku akan mencoba mengakses ke perangkat pengguna Android. Berikutnya adalah mencuri informasi sensitif para korbannya.

    Modusnya dengan membuat laman download aplikasi palsu atau lewat bot Telegram. Para pelaku akan menyebar iklan aplikasi palsu dan korban yang tertipu akan masuk ke link tersebut.

    Berikutnya, malware akan melakukan tugasnya membuat pengguna ponsel memberikan izin membaca pesan SMS mereka, dikutip dari Mashable, Sabtu (9/8/2025).

    Sementara di Telegram, peneliti menemukan ada 2.600 bot yang melakukan kejahatan. para bot itu akan membuat seakan pengguna tengah ditawari aplikasi Android bajakan gratis.

    Setelah akses di tangan para pelaku, mereka akan menggunakan data pribadi untuk keuntungan finansial. Salah satunya adalah OTP yang digunakan bank dan lembaga keuangan lain sebagai alat verifikasi untuk mengakses platform.

    Tim peneliti menyebutkan 113 negara menjadi korban pencurian tersebut. Mayoritas berada di India dan Rusia, namun korban berjumlah besar juga datang dari Brasil, Meksiko, Amerika Serikat (AS), Ukraina, dan Spanyol.

    Untuk menghindari kejahatan ini, pengguna harus berhati-hati pada link yang diterimanya. Sementara itu Google meminta pengguna memanfaatkan fitur Google Play Protect untuk menghindari infeksi malware pada perangkat.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Perintahkan Pentagon Pakai Kekuatan Militer Lawan Kartel Narkoba

    Trump Perintahkan Pentagon Pakai Kekuatan Militer Lawan Kartel Narkoba

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump bergerak untuk menargetkan kartel-kartel narkoba Amerika Latin dengan kekuatan militer. Media-media AS melaporkan hal ini pada hari Jumat (8/8) waktu setempat, setelah Washington menetapkan beberapa kelompok penyelundup narkotika sebagai organisasi “teroris” awal tahun ini.

    The New York Times melaporkan bahwa Trump telah memerintahkan Pentagon untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kartel-kartel yang dianggap sebagai organisasi teroris.

    The Wall Street Journal mengatakan bahwa Trump memerintahkan berbagai opsi untuk dipersiapkan, dengan penggunaan pasukan khusus dan penyediaan dukungan intelijen yang sedang dibahas, dan bahwa setiap tindakan akan dikoordinasikan dengan mitra-mitra asing.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025), juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, meskipun tidak mengonfirmasi laporan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “prioritas utama Trump adalah melindungi tanah air, itulah sebabnya ia mengambil langkah berani untuk menetapkan beberapa kartel dan geng sebagai organisasi teroris asing.”

    Sebelumnya, otoritas Amerika Serikat telah menetapkan kartel Tren de Aragua di Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam kelompok pengedar narkoba lainnya yang berakar di Amerika Latin sebagai kelompok teroris pada bulan Februari lalu.

    Kedutaan Besar AS di Meksiko merilis pernyataan pada Jumat malam, yang menyatakan bahwa kedua negara akan menggunakan “setiap alat yang kami miliki untuk melindungi rakyat kami dari kelompok-kelompok pengedar narkoba”.

    Namun, Kementerian Luar Negeri Meksiko menekankan bahwa Meksiko “tidak akan menerima keterlibatan pasukan militer AS di wilayah kami.”

    Sebelumnya pada Maret lalu, Trump berjanji untuk “berperang” melawan kartel-kartel narkoba Meksiko, yang ia tuduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Trump juga menuding kartel-kartel Meksiko membanjiri AS dengan narkoba, khususnya fentanil.

    Menanggapi laporan potensi aksi militer AS terhadap kartel, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum menegaskan pada hari Jumat (8/8) bahwa “tidak akan ada invasi” ke negaranya.

    Sheinbaum telah berupaya keras untuk menunjukkan kepada Trump bahwa ia bertindak melawan kartel-kartel Meksiko.

    “Kami bekerja sama, kami berkolaborasi, tetapi tidak akan ada invasi. Itu sama sekali tidak mungkin,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS Janji Berikan Rp814 Miliar, Jika Bisa Tangkap Sosok Ini

    AS Janji Berikan Rp814 Miliar, Jika Bisa Tangkap Sosok Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah fantastis senilai US$50 juta atau sekitar Rp814 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

    Angka ini dua kali lipat dari tawaran sebelumnya sebesar US$25 juta yang ditetapkan pemerintahan Trump pada Januari lalu.

    Washington menuduh Maduro sebagai salah satu bandar narkoba terbesar di dunia yang bekerja sama dengan kartel internasional untuk membanjiri AS dengan kokain yang dicampur fentanyl.

    Jaksa Agung AS Pam Bondi menyebut Maduro berkolaborasi dengan sindikat kejahatan Venezuela Tren de Aragua, Cartel of the Suns, dan kartel narkoba Sinaloa dari Meksiko.

    “Sia adalah salah satu bandar narkoba terbesar di dunia dan ancaman bagi keamanan nasional kami. Oleh karena itu, kami menggandakan hadiahnya menjadi US$50 juta,” kata Bondi, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (9/8/2025).

    “Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Maduro tidak akan lolos dari keadilan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan-kejahatannya yang menjijikkan,” tambahnya.

    Bondi juga mengungkap bahwa Departemen Kehakiman AS telah menyita lebih dari US$700 juta aset yang terkait dengan Maduro, termasuk dua jet pribadi, sembilan kendaraan, serta berton-ton kokain yang dilacak langsung kepada presiden tersebut.

    Pemerintah Venezuela langsung membalas tuduhan itu. Menteri Luar Negeri Yvan Gil menyebut langkah AS sebagai “asap pengalih perhatian paling konyol yang pernah ada” dan menuduhnya dirancang untuk mengalihkan perhatian dari kontroversi Jeffrey Epstein di AS.

    “Martabat tanah air kami tidak untuk dijual. Kami menolak operasi propaganda politik yang kasar ini,” tegasnya.

    Maduro sendiri sudah didakwa di pengadilan federal AS sejak 2020 pada masa jabatan pertama Trump, bersama sejumlah pejabat senior Venezuela, atas tuduhan perdagangan narkoba.

    Saat itu, AS menawarkan hadiah sebesar US$15 juta untuk penangkapannya. Hadiah itu kemudian dinaikkan oleh pemerintahan Biden menjadi US$25 juta, jumlah yang sama yang pernah ditawarkan AS untuk penangkapan Osama bin Laden setelah serangan 11 September 2001.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]