Negara: Meksiko

  • Meksiko Tangkap Migran yang Dituduh Sulut Kebakaran Tewaskan 39 Orang

    Meksiko Tangkap Migran yang Dituduh Sulut Kebakaran Tewaskan 39 Orang

    Jakarta

    Otoritas Meksiko telah menangkap seorang migran yang dituduh menyulut kebakaran yang menewaskan 39 orang di pusat penahanan imigrasi dekat perbatasan Amerika Serikat.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/4/2023), tiga petugas imigrasi dan seorang penjaga keamanan swasta juga telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan atas kebakaran tersebut.

    Pihak berwenang menuduh orang-orang yang bertanggung jawab atas fasilitas di Ciudad Juarez tersebut tidak melakukan apapun untuk mengevakuasi para tahanan saat kebakaran terjadi.

    Sara Irene Herrerias, seorang jaksa penuntut yang mengkhususkan diri pada hak asasi manusia, mengatakan pada konferensi pers, bahwa surat perintah penangkapan juga telah dikeluarkan untuk penjaga lain yang diburu sehubungan dengan tragedi itu.

    Dia tidak menyebutkan identitas migran yang ditangkap tersebut. Migran itu dituduh menyalakan api di sel tempat dia ditahan bersama 67 pria lainnya, tampaknya sebagai protes terhadap deportasi.

    Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez mengatakan bahwa korban tewas terdiri dari 18 warga Guatemala, tujuh warga Salvador, tujuh warga Venezuela, enam warga Honduras dan satu warga Kolombia.

    Yang terluka adalah 10 orang Guatemala, delapan orang Honduras, lima orang Salvador dan lima orang Venezuela, katanya. Dari antara mereka, sejauh ini hanya satu yang telah dipulangkan dari rumah sakit.

    Rodriguez mengatakan bahwa sebanyak delapan orang telah diidentifikasi sebagai yang diduga bertanggung jawab atas kegagalan penanganan kebakaran tersebut.

    (ita/ita)

  • G20 Fokus Bahas Privasi Data, Bukan Keamanan Siber

    G20 Fokus Bahas Privasi Data, Bukan Keamanan Siber

    Jakarta, CNN Indonesia

    Meski tak membahas isu keamanan siber, Konferensi Tingkat Tinggi G20, Bali, akan menyentuh isu keamanan data pengguna.

    “Jadi keamanan siber itu sendiri sebenarnya tidak dibahas di G20, tetapi privasi data adalah sesuatu yang sedang kami bicarakan secara intensif,” ujar Delegasi Digital Economy Working Group (DEWG) G20 dari Kanada, Iyad Dakka, kepada wartawan Selasa (30/8) di Nusa Dua, Bali.

    Ia menjelaskan data pribadi menjadi permasalahan yang didiskusikan secara intensif selama DEWG G20. Terlebih, yang menjadi bagian dari salah satu isu prioritas yaitu arus data lintas negara.

    Isu mengenai arus data lintas negara merupakan pembahasan ihwal kedaulatan data masyarakat dan tata kelola data secara global. Terlebih, Indonesia terbilang negara yang pesat dalam hal pertumbuhan pengguna internet dalam urutan tiga Asia, setelah China dan India.

    Menurut Iyad, fokus pembahasan itu dilakukan untuk menguatkan perlindungan data pribadi sistem elektronik yang selama ini kerap digunakan oleh sederet platform teknologi global.

    “Terkait aliran data dan lintas batas, kita dapat mengamankan privasi masyarakat dan itu benar-benar tergantung dengan ekonomi digital, yang berarti terkait dengan keamanan untuk semua,” kata Iyad yang menjabat sebagai Director International Affairs and Trade Policy di Innovation, Science and Economic Development Canada.

    Sidang keempat DEWG G20 dimulai pada Senin (29/8) dan berakhir pada Selasa (30/8). Namun hingga kini hasil sidang tersebut belum kunjung diumumkan kepada awak media.

    Lewat pertemuan ini, para delegasi melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri bidang digital G20 yang disebut ‘The Bali Package’.

    Kemudian rancangan deklarasi itu akan kembali dibahas oleh para Menteri bidang digital G20 dalam forum Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) 1 September 2022.

    Kanada hanya satu dari sederet delegasi negara yang hadir secara luring dalam DEWG di Nusa Dua Bali. Beberapa negara seperti Australia, Brazil, India, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat turut hadir dalam sidang tertutup itu.

    Sementara, delegasi dari Argentina hadir secara virtual.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]