Negara: Meksiko

  • Ngeri! Kerusuhan di Penjara Ekuador Tewaskan 6 Napi

    Ngeri! Kerusuhan di Penjara Ekuador Tewaskan 6 Napi

    Jakarta

    Enam narapidana (napi) tewas dalam kerusuhan di dalam sebuah penjara di kota Guayaquil, Ekuador. Insiden pada Jumat (6/10) sore waktu setempat ini merupakan kerusuhan mematikan terbaru yang menimpa sistem lembaga pemasyarakatan Ekuador.

    Sebuah peristiwa terjadi di salah satu blok sel penjara Guayas 1, yang mengakibatkan enam orang tewas, kata otoritas penjara nasional SNAI dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).

    Kantor kejaksaan mengatakan bahwa agen-agennya, bersama dengan polisi dan militer, “menjalankan protokol keamanan… sehubungan dengan gangguan yang terjadi pada Jumat sore tersebut.”

    Kantor kejaksaan menambahkan dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, bahwa “dalam beberapa jam mendatang, personel militer khusus akan melakukan penggerebekan dan pengintaian pertama di Paviliun 7, tempat asal insiden, untuk mengendalikan situasi.”

    Guayas 1 adalah salah satu dari lima fasilitas yang membentuk kompleks penjara besar di Guayaquil, sebuah kota pelabuhan.

    Sebelumnya pada akhir Juli lalu, kerusuhan di penjara Guayas 1 menyebabkan lebih dari 30 orang tewas.

    Konflik antara geng-geng kuat yang terkait dengan kartel Kolombia dan Meksiko telah menyebabkan lebih dari 430 kematian narapidana di Ekuador sejak tahun 2021. Para napi itu tewas dalam pembantaian yang meninggalkan jejak berupa mayat-mayat yang dibakar dan dipotong-potong.

  • Kecelakaan Bus di Meksiko, 18 Migran Tewas

    Kecelakaan Bus di Meksiko, 18 Migran Tewas

    Jakarta

    Sebuah bus yang membawa migran terbalik di Meksiko selatan pada hari Jumat, menyebabkan sedikitnya 18 penumpang tewas dan 27 orang terluka, kata pihak berwenang. Bus tersebut bertujuan AS.

    Dilansir AFP, Sabtu (7/10/2023), korban tewas, tiga di antaranya anak di bawah umur, berasal dari Venezuela dan Haiti, menurut pernyataan dari kantor kejaksaan di negara bagian Oaxaca.

    Kecelakaan itu terjadi sekitar subuh di jalan raya yang menghubungkan Oaxaca dan negara bagian Puebla yang berdekatan, katanya.

    Korban luka dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, tambahnya.

    Gambar yang dirilis oleh otoritas negara menunjukkan puing-puing bus tergeletak miring di jalan raya yang berkelok-kelok melewati perbukitan.

    Ribuan migran dari berbagai negara telah melakukan perjalanan melintasi Meksiko dengan bus, trailer yang penuh sesak, dan di atas kereta barang dalam upaya mencapai perbatasan AS-Meksiko.

    Mereka berisiko mengalami kecelakaan fatal, penculikan oleh kelompok kriminal, dan pemerasan oleh pejabat korup.

    Perbatasan AS-Meksiko adalah “jalur migrasi darat paling mematikan di dunia,” dengan 686 kematian dan orang hilang pada tahun 2022, kata IOM bulan lalu.

    Pada hari Minggu, setidaknya 10 migran Kuba tewas dan 25 lainnya luka-luka ketika sebuah truk kargo yang membawa mereka terbalik di negara bagian Chiapas di selatan.

    Pada awal Agustus, sedikitnya 18 orang tewas dan 23 lainnya luka-luka setelah sebuah bus yang membawa penumpang lokal dan migran dari negara-negara seperti India, Republik Dominika, dan beberapa negara Afrika jatuh ke jurang di negara bagian Nayarit.

    Dan pada bulan Desember 2021, 56 orang yang sebagian besar merupakan migran Amerika Tengah tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah truk penyelundup manusia yang membawa sekitar 160 orang terbalik di Chiapas.

    Pemerintah Meksiko mengaku kewalahan dengan banyaknya migran yang melintasi wilayahnya, yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah, Venezuela, Kuba, dan Haiti.

    Pihak berwenang Meksiko mengatakan mereka menahan lebih dari 189.000 migran pada bulan lalu, sementara patroli perbatasan AS melaporkan 1,8 juta penangkapan antara Oktober 2022 dan Agustus 2023.

    Pejabat senior AS dan Meksiko pada hari Kamis berjanji untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mengatasi migrasi tidak teratur melalui langkah-langkah seperti modernisasi keamanan perbatasan, meningkatkan jalur hukum dan mengatasi akar permasalahannya.

    Kedua negara berkomitmen untuk memperluas “jalur yang aman, tertib dan sah bagi para migran” namun dengan “konsekuensi yang ketat” bagi mereka yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas setelah pembicaraan di Mexico City.

    (eva/eva)

  • Mayat Dimutilasi dan Disebar Bikin Meksiko Gempar

    Mayat Dimutilasi dan Disebar Bikin Meksiko Gempar

    Monterrey

    Penduduk Kota Monterrey, Meksiko, diselimuti ketakutan. Rentetan tindak kekerasan terjadi dan terbaru, mayat-mayat yang dimutilasi dan potongan tubuh manusia ditemukan di tujuh lokasi terpisah di wilayah industri tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/9/2023), potongan tubuh dan jenazah itu diduga berasal dari 12 orang. Otoritas setempat menyebut temuan mayat itu tampaknya merupakan serangan terkoordinasi, dan kemungkinan besar dipicu oleh konflik internal dalam kelompok kriminal yang berbasis di negara bagian Tamaulipas, yang bertetangga dengan negara bagian Nuevo Leon yang menjadi lokasi Monterrey.

    “Dari pesan-pesan yang ditinggalkan (di dekat jenazah), ada korelasinya,” sebut Jaksa Agung Nuevo Leon, Pedro Jardon, saat menjawab pertanyaan wartawan soal temuan mayat dalam kondisi mengenaskan itu.

    Temuan mayat dimutilasi di sejumlah daerah ini mengingatkan pada periode berdarah 2010-an, ketika konflik antarkartel menyelimuti Kota Monterrey. Pada saat itu, ada banyak mayat yang ditinggalkan begitu saja di jalanan atau digantung di jembatan.

    Kebrutalan seperti itu dilaporkan sebagian besar telah mereda di Monterrey, yang baru-baru ini dipilih menjadi lokasi pabrik mobil Tesla yang baru.

    Foto-foto dari pesan yang beredar di pers lokal dan di media sosial menunjukkan pembunuhan itu dilakukan oleh Kartel Timur Laut, dan merupakan pembalasan atas dugaan penyusupan ke dalam kelompok kriminal tersebut.

    Kantor Jaksa Agung setempat belum mengonfirmasi keaslian foto-foto yang beredar. Tindak kekerasan yang melibatkan kelompok kriminal diketahui sering terjadi di Meksiko.

    Jalisco diketahui menjadi wilayah yang paling parah dilanda kekerasan geng kriminal di Meksiko, dengan beberapa tindak kekerasan dikaitkan dengan kartel Jalisco New Generation yang merupakan salah satu kelompok kriminal terbesar di negara tersebut.

    Sejak pemerintah federal Meksiko, pada akhir 2006 lalu, melancarkan serangan anti-narkoba yang didukung militer, tercatat lebih dari 340.000 pembunuhan terjadi dan sekitar 100.000 orang dilaporkan hilang, dengan sebagian besar dari mereka disebut terkait dengan organisasi kriminal.

    (aud/lir)

  • 4 Hal Diketahui soal Penemuan Diduga Jasad Alien di Meksiko

    4 Hal Diketahui soal Penemuan Diduga Jasad Alien di Meksiko

    Jakarta

    Jasad diduga alien ditemukan di Meksiko. Hal tersebut membuat para senator Meksiko melakukan pertemuan yang membahas berbagai kesaksian bahwa adanya makhluk lain selain manusia di alam semesta.

    Berikut sederet informasi terkini soal penemuan jasad diduga alien di Meksiko.

    Sesosok jasad dengan bentuk aneh diduga sebagai alien ditemukan di Meksiko. Kehebohan jasad mirip alien itu terjadi saat seorang jurnalis Meksiko bernama Jaime Maussan, yang juga seorang penggemar UFO sejak lama, menunjukkan dua makhluk bertubuh kecil dipajang dalam kotak kepada para politisi Meksiko dalam rapat pada Selasa (12/9) waktu setempat.

    Usai rapat tersebut, para senator Meksiko melakukan pertemuan resmi membahas berbagai kesaksian bahwa adanya mahkluk lain selain manusia di alam semesta ini.

    Ini merupakan pertemuan pertama di negara tersebut yang membahas tentang kehidupan di luar Bumi. Pada sidang senat pada Selasa (12/9), anggota parlemen diperlihatkan dua tubuh keriput dengan kepala menciut, dan rekaman video ‘fenomena anomali yang tidak dapat dijelaskan’ oleh Jaime Maussan, seorang jurnalis olahraga yang menjadi penggemar UFO.

    Maussan mengatakan sisa-sisa tersebut berusia lebih dari 1.000 tahun dan merupakan milik ‘makhluk non-manusia yang bukan bagian dari evolusi terestrial kita’.

    Jasad diduga alien di Meksiko (Foto: ABC Australia)2. Disebut Bukan Bagian Manusia

    “Saya dapat menegaskan kalau kedua jasad ini tidak ada hubungannya dengan manusia,” kata Jose de Jesus Zalce Benitez, direktur Institut Ilmiah untuk Kesehatan dari angkatan laut Meksiko, dalam ruang sidang tersebut.

    Namun, bukan berarti mereka disebut sebagai alien. Para ilmuwan yang bekerja dengan National Laboratory of Mass Spectrometry dengan Akselerator di National Autonomous University of Mexico (NAUM) melakukan serangkaian tes, termasuk analisis DNA dan sinar-X 3D.

    “Tentu saja ini semua dibuat-buat,” kata Julieta Fierro, ilmuwan di Institut Astronomi NAUM.

    Profesor Fierro menunjukkan kalau penanggalan karbon-14, yang biasanya digunakan untuk menentukan usia spesimen, tidak bisa dilakukan jika makhluk ini berasal dari planet lain karena senyawa kimiawi mereka berbeda.

    Ia juga menyebutkan akan menjadi proses yang sulit untuk membawa alien dari Peru melewati bea cukai ke Meksiko.

    3. NASA Menyelidiki UFO

    Masih terkait dengan alien, NASA melaporkan temuan obyek terbang tak dikenal oleh fenomena anomali tak dikenal atau tim studi independen UAP. Laporan ini dimaksudkan untuk membantu NASA menentukan bagaimana mereka akan mengumpulkan data UAP di masa depan, dengan harapan dapat menjelaskan fenomena tersebut.

    Dalam pernyataannya, badan tersebut mengatakan “saat ini terdapat sejumlah pengamatan berkualitas tinggi terhadap UAP, sehingga mustahil untuk menarik kesimpulan ilmiah soal sifatnya”.

    Kasus makhluk diduga alien di Meksiko menuai banyak kritik. Baca berita di halaman selanjutnya.

  • 11 Eks Polisi Meksiko Dinyatakan Bersalah Atas Pembunuhan 17 Migran

    11 Eks Polisi Meksiko Dinyatakan Bersalah Atas Pembunuhan 17 Migran

    Jakarta

    Sebanyak 11 mantan petugas polisi Meksiko dinyatakan bersalah dalam pembunuhan 17 migran yang ditembak dan dibakar di dekat perbatasan Amerika Serikat.

    Kantor kejaksaan Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah berhasil mendapatkan vonis bersalah terhadap 11 petugas polisi yang didakwa melakukan pembunuhan, sementara satu lagi dinyatakan bersalah karena penyalahgunaan jabatan.

    Setelah persidangan yang berlangsung lebih dari tiga bulan, hakim Patricio Lugo Jaramillo, dikutip kantor berita AFP, Jumat (15/9/2023), memutuskan bahwa ada cukup bukti untuk memvonis bersalah para mantan petugas polisi tersebut.

    Pembunuhan itu terjadi pada 21 Januari 2021 di komunitas Santa Anita di negara bagian Tamaulipas, dekat perbatasan dengan Amerika Serikat, yang menjadi negara tujuan 16 migran dari Guatemala dan satu migran dari Honduras.

    Para korban “kehilangan nyawa karena luka tembak dan kemudian dibakar”, demikian bunyi pernyataan jaksa.

    Awalnya, 12 petugas polisi didakwa melakukan pembunuhan, namun salah satu dari mereka diringankan tuntutannya menjadi penyalahgunaan wewenang sebagai imbalan atas kerja sama dalam penyelidikan.

    Mayat-mayat hangus itu ditemukan di dalam sebuah truk di Camargo, daerah sengketa antara kartel narkoba di dekat perbatasan dengan negara bagian Texas, AS.

    Lihat juga Video ‘HRW Sebut Arab Saudi Bunuh Ratusan Migran Ethiopia di Perbatasan’:

    (ita/ita)

  • 4 Hal Diketahui soal Penemuan Diduga Jasad Alien di Meksiko

    Geger Jasad Alien Dipamerkan di Parlemen Meksiko, Berujung Hujan Kritik

    Graves yang sebelumnya berpartisipasi dalam rapat dengar pendapat di parlemen AS soal UFO dan UAP pada Juli lalu, mengatakan bahwa penampakan fenomena yang tidak bisa dijelaskan di wilayah udara ‘sangat jarang dilaporkan’.

    Maussan dalam presentasinya di Kongres Meksiko menyebut spesimen itu ditemukan di area dekat Garis Nazca kuno di wilayah Peru dan telah menjalani carbon-dated atau penanggalan karbon oleh Universitas Nasional Otonomi Meksiko (UNAM), dan disimpulkan itu berusia sekitar 1.000 tahun.

    Dia mengklaim spesimen itu tidak berkerabat dengan spesies apa pun di Bumi ini. Namun demikian, diketahui juga bahwa temuan serupa di masa lalu ternyata adalah mumi jasad anak-anak.

    Menteri Peru Bantah Klaim Maussan Soal Jasad Itu Makhluk Bukan Manusia

    Menteri Kebudayaan Peru Leslie Urteaga, dalam tanggapannya, menegaskan tidak ada lembaga ilmiah di negaranya yang mengidentifikasi jasad itu sebagai makhluk bukan mansuia. Urteaga justru mempertanyakan bagaimana spesimen itu bisa meninggalkan Peru dan dipamerkan di Meksiko.

    “Ada laporan kriminal dari Kementerian Kebudayaan terhadap beberapa orang yang memiliki hubungan dengan pria-pria ini,” ucap Urteaga kepada wartawan setempat, merujuk pada Maussan dan rekan-rekannya.

    “Saya akan meminta informasi untuk melihat apa yang terjadi…tentang pemindahan benda-benda pra-Hispanik, karena saya memahami bahwa benda-benda tersebut adalah bagian dari sisa-sisa kerangka pra-Hispanik,” tegasnya.

    “Apa yang mereka inginkan adalah menghilangkan kekuatan yang dimiliki penemuan ini, namun hanya dengan kesaksian, dengan pertanyaan dan tanpa satu pun bukti,” sebut Maussan. “Kami telah melakukan investigasi selama bertahun-tahun… mereka ingin datang ke sini untuk menyelidiki hanya dengan bicara,” ucapnya.

    (nvc/imk)

  • AS Tangkap Pria Meksiko yang Bantai 5 Tetangganya

    AS Tangkap Pria Meksiko yang Bantai 5 Tetangganya

    Texas

    Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang pria yang dituduh membantai lima tetangganya, setelah dia ditegur untuk berhenti menembakkan senapan di halaman rumahnya. Pria berkewarganegaraan Meksiko itu berhasil ditangkap setelah otoritas penegak hukum AS melakukan perburuan selama berhari-hari.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), Francisco Oropesa yang berusia 38 tahun ini berhasil kabur dari lokasi kejadian dan menghindari aparat berwenang sejak menembak mati lima orang tetangganya di kota kecil Cleveland di negara bagian Texas pada Jumat (28/4) pekan lalu.

    “Kami sekarang menahan pria ini,” ucap Sheriff San Jacinto County, Greg Capres, dalam konferensi pers pada Selasa (2/5) malam waktu setempat.

    “Dia ketahuan bersembunyi di dalam lemari di bawah beberapa cucian,” tuturnya.

    Oropesa dituduh menyerang sejumlah tetangganya, setelah dia kesal karena ditegur agar berhenti menembakkan senapan semi-otomatis AR-15 miliknya di halaman rumahnya, karena suara senapan yang bising membuat bayi tetangganya tidak bisa tidur.

    Tetangga Oropesa memintanya untuk melepas tembakan di sisi halaman rumahnya yang lain. Namun Oropesa menolak dan tetangganya lantas melaporkan insiden itu kepada polisi. Namun sebelum polisi tiba, Oropesa mendatangi rumah tetangganya dan langsung menembaki mereka hingga tewas.

    Sedikitnya lima orang tewas dalam insiden brutal ini, dengan para korban berusia antara sembilan tahun hingga 31 tahun. Beberapa orang lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit akibat banyak luka tembak.

  • AS Kerahkan 1.500 Tentaranya ke Perbatasan Meksiko, Ada Apa?

    AS Kerahkan 1.500 Tentaranya ke Perbatasan Meksiko, Ada Apa?

    Washington DC

    Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengerahkan, untuk sementara, sebanyak 1.500 tentara tambahan ke perbatasan Meksiko. Pasukan tambahan AS itu akan membantu untuk mengamankan perbatasan kedua negara.

    Pengerahan pasukan tambahan itu dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi potensi meningkatnya praktik imigrasi ilegal ketika pembatasan perbatasan yang diterapkan selama pandemi virus Corona (COVID-19) dicabut akhir bulan ini. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023).

    Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder, menjelaskan bahwa pengerahan selama 90 hari dari tentara yang bertugas aktif itu akan melengkapi pekerjaan Patroli Perbatasan AS, namun tidak akan menjalankan tugas penegakan hukum.

    Pasukan tambahan itu, sebut Ryder, akan melakukan pemantauan berbasis darat, entri data dan dukungan untuk gudang-gudang demi meringankan tugas agen-agen perbatasan, serta ‘mengisi celah kemampuan kritis’.

    Disebutkan juga bahwa pasukan tambahan itu akan bergabung dengan 2.500 tentara Garda Nasional AS yang terlebih dulu ditugaskan di perbatasan.

    Pembatasan COVID-19 bernama ‘Title 42 restrictions’ akan diakhiri pada 11 Mei mendatang, yang memungkinkan otoritas AS untuk segera mengusir para migran non-Meksiko ke wilayah Meksiko tanpa diberi kesempatan untuk mencari suaka.

    Biden yang kembali maju capres untuk Partai Demokrat pada pilpres 2024, telah bergulat dengan rekor jumlah migran yang ditangkap karena secara ilegal menyeberangi perbatasan AS-Meksiko sejak dia menjabat tahun 2021 lalu.

  • Kecelakaan Bus Wisata di Meksiko, 18 Orang Tewas

    Kecelakaan Bus Wisata di Meksiko, 18 Orang Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan bus wisata yang jatuh ke jurang menewaskan 18 orang di Meksiko. Lebih dari 20 penumpang juga dilaporkan terluka akibat insiden itu.

    Dilansir AFP, Senin (1/5/2023), kecelakaan terjadi di negara bagian Nayarit. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat setempat kepada AFP.

    Bus tersebut sedang mengangkut wisatawan dalam perjalanan sejauh 220 kilometer dari Guadalajara ke pantai Guayabitos di Nayarit. Pejabat perlindungan sipil, Pedro Nunez, mengatakan bus tersebut keluar jalur sebelum terjatuh.

    Belum diketahui penyebab kecelakaan Sabtu malam itu. Nunez menambahkan bahwa semua penumpang adalah warga negara Meksiko.

    (lir/lir)

  • Nahas 2 Penumpang Tewas dalam Kebakaran Balon Udara di Meksiko

    Nahas 2 Penumpang Tewas dalam Kebakaran Balon Udara di Meksiko

    Mexico City

    Nasib nahas menimpa tiga penumpang sebuah balon udara di Meksiko. Dua orang tewas dan satu terluka usai balon udara yang ditumpanginya kebakaran saat terbang di atas situs arkeologi Teotihuacan yang terkenal di dekat Mexico City.

    “Para penumpang melompat dari balon,” kata pemerintah negara bagian Meksiko dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (2/4/2023).

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/4). Korban yang menderita luka bakar adalah seorang anak. Sementara korban tewas teridentifikasi sebagai seorang wanita berusia 39 tahun dan seorang pria berusia 50 tahun, tanpa menyebutkan nama mereka.

    Anak di bawah umur itu menderita luka bakar tingkat dua di wajah serta patah tulang paha kanan. Tidak disebutkan apakah ada penumpang lain di balon udara itu.

    Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan gondola balon terbakar di langit yang sangat cerah.

    Beberapa operator tur menawarkan penerbangan balon udara di atas Teotihuacan, sekitar 45 mil (70 kilometer) timur laut Mexico City, dengan harga sekitar 150 Dolar.

    Dengan Piramida Matahari dan Bulan, dan Avenue of the Dead, Teotihuacan adalah tujuan wisata yang populer, sebuah monumen yang bertahan hingga periode pra-Columbus.

    (fas/fas)