Negara: Meksiko

  • Trump Palak China, Pabrik iPhone Buka-bukaan Dampaknya

    Trump Palak China, Pabrik iPhone Buka-bukaan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Foxconn, pabrik iPhone asal Taiwan, memperkirakan dampak tarif baru dari Presiden terpilih AS Donald Trump tidak akan terlalu berdampak pada perusahaannya dibandingkan dengan para pesaingnya.

    Young Liu, ketua produsen kontrak Apple di Foxconn melihat bahwa setiap tarif baru yang dikeluarkan dampak utamanya dirasakan oleh klien mereka, karena model bisnisnya didasarkan pada manufaktur kontrak.

    “Klien mungkin memutuskan untuk memindahkan lokasi produksi, tetapi melihat jejak global Foxconn, kami lebih unggul. Akibatnya, dampaknya terhadap kami cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pesaing kami,” katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2024).

    Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan awal pekan ini bahwa pada hari pertamanya menjabat, ia akan memberlakukan tarif 25% untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada, dan akan membebankan tarif tambahan 10% untuk barang-barang dari China.

    Foxconn memiliki fasilitas manufaktur besar di China termasuk pabrik perakitan iPhone raksasa. Namun, Foxconn telah meningkatkan investasinya di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Vietnam sebagai bagian dari upaya diversifikasi rantai pasokan.

    Di Meksiko, perusahaan ini sedang membangun fasilitas manufaktur besar untuk memproduksi server AI Nvidia GB200 AI.

    Liu mengatakan Foxconn hanya akan dapat membagikan lebih banyak rincian tentang rencana perusahaan di AS setelah 20 Januari, setelah Trump mulai menjabat dan kebijakan serta perubahan tarifnya menjadi lebih jelas.

    “Setelah itu, kami akan memiliki strategi yang sesuai,” kata Liu.

    “Apa yang Anda lihat sekarang adalah permainan antar negara, belum antar perusahaan. Apakah itu 25% atau tambahan 10%, hasilnya belum pasti karena mereka terus bernegosiasi. Kami terus beradaptasi dan menyempurnakan strategi global kami.” imbuhnya.

    (fab/fab)

  • Parade Planet Langka, Fenomena Astronomi Spektakuler di Langit Januari 2025

    Parade Planet Langka, Fenomena Astronomi Spektakuler di Langit Januari 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Fenomena astronomi merupakan momen istimewa yang jarang terjadi dalam sejarah. Parade planet pada Januari 2025 akan menjadi tontonan menakjubkan bagi para pencinta langit dan pengamat astronomi di seluruh dunia.

    Mengutip dari berbagai sumber, parade planet akan berlangsung mulai 21 Januari 2025 dan berlanjut selama empat minggu. Waktu terbaik untuk melihat fenomena ini adalah pukul 20.30 waktu setempat, setelah matahari terbenam.

    Enam planet akan terlihat di langit malam, yaitu Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus. Mars, Venus, Jupiter, dan Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang, sementara Neptunus dan Uranus memerlukan teleskop.

    Parade planet akan dapat diamati di beberapa wilayah, termasuk India, Amerika Utara, Meksiko, dan Kanada. Setiap wilayah memiliki kondisi cuaca dan visibilitas yang berbeda untuk mengamati fenomena ini.

    Merkurius diperkirakan akan bergabung dalam barisan berikutnya, yang berpotensi menciptakan penyelarasan tujuh planet yang sangat langka. Kehadiran Merkurius akan melengkapi spektakel astronomi ini.

    Parade planet, atau penyelarasan planet, terjadi ketika beberapa planet terlihat di langit malam pada saat yang sama. Fenomena ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para ilmuwan dan penggemar astronomi.

    Untuk mengamati parade planet, disarankan memilih lokasi dengan pencahayaan minimal dan pandangan langit yang luas. Teleskop dapat membantu melihat planet-planet yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

    Fenomena parade planet memberikan kesempatan unik untuk mengamati pergerakan planet-planet dalam tata surya. Setiap parade planet memiliki keunikan tersendiri dalam hal komposisi dan posisi planet.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • IHSG Nyungsep Jelang Libur Pilkada Serentak

    IHSG Nyungsep Jelang Libur Pilkada Serentak

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah menjelang libur nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
     
    IHSG ditutup melemah 37,78 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.277,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,67 poin atau 0,86 persen ke posisi 884,16.
     
    “Bursa regional Asia cenderung melemah, dimana pasar fokus perhatian setelah Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menaikkan tarif, terutama pada Tiongkok, Meksiko, dan Kanada,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 26 November 2024.
    Presiden terpilih AS Donald Trump berencana untuk menaikkan tarif tambahan sebesar 10 persen pada semua barang Tiongkok yang masuk ke AS, serta tarif sebesar 25 persen pada impor dari Meksiko dan Kanada, yang akan memberikan sentimen global yang berdampak kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global.
     
    Juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Washington-Liu Pengyu menyampaikan bahwa baik AS maupun Tiongkok tidak akan memenangkan perang dagang. Tentang masalah tarif AS terhadap Tiongkok, dimana Tiongkok percaya kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS saling menguntungkan.
     
    Pelaku pasar berharap dari sisi Pemerintah Tiongkok akan menerapkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi dampak dari meningkatnya tarif AS karena kebijakan yang akan dilakukan oleh AS akan membuat rentan terhadap fluktuasi aktivitas ekonomi Tiongkok.
     
    Dari dalam negeri, jelang libur terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024, pasar berharap pelaksanaan Pilkada tersebut berjalan aman, damai dan demokratis.
     
    Selain itu, diharapkan regulasi kebijakan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 dapat memperhatikan kondisi bisnis saat ini dan dapat mengakomodir kepentingan semua pihak, baik itu para pekerja dan pelaku usaha, dengan kenaikan itu tidak menekan pelaku usaha dan tidak berdampak pengurangan tenaga kerja.
     

    10 sektor saham melemah

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
     
    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor properti sebesar 0,66 persen.
     
    Sedangkan, sepuluh sektor melemah yaitu sektor energi turun paling dalam minus 0,89 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang masing- masing turun sebesar 0,82 persen dan 0,63 persen.
     
    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.218.508 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,68 miliar lembar saham senilai Rp11,48 triliun. Sebanyak 217 saham naik 364 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.
     
    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 496,29 poin atau 1,30 persen ke level 38.780,14, indeks Shanghai melemah 3,43 poin atau 0,10 persen ke posisi 3.263,76, indeks Kuala Lumpur menguat 7,67 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.597,45, dan indeks Straits Times melemah 14,63 poin atau 0,39 persen ke 3.731,39.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Welcome Perang Dagang Season 2 Trump: 3 Negara Kena, China & Sekutu AS

    Welcome Perang Dagang Season 2 Trump: 3 Negara Kena, China & Sekutu AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Dagang ‘season’ 2 presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya segera dimulai. Meski Trump baru akan dilantik awal 2025, ia sudah mengumumkan akan menjatuhkan sanksi kenaikan tarif impor ke tiga negara.

    Ketiga negara itu adalah China, sekutu AS Kanada dan Meksiko. Ia berjanji segera mengenakan tarif setelah dilantik 20 Januari.

    Khusus China, ia mengatakan akan memberi tarif tambahan sebesar 10% sementara khusus Kanada dan Meksiko akan ada kenaikan tarif 25%. Hal ini dikatakannya di akun media sosial Truth Social miliknya.

    Awalnya, ia mengatakan akan menaikkan tarif untuk Kanada dan Meksiko. Setelahnya, ia menegaskan yang sama ke China, menyinggung penyelundupan fentanil, obat yang kerap disalahgunakan di AS dan menjadi penyebab kematian overdosis, bahkan hingga 70.000 orang di 2021.

    “Pada tanggal 20 Januari, sebagai salah satu dari banyak ‘Perintah Eksekutif’ pertama saya, saya akan menandatangani semua dokumen yang diperlukan untuk mengenakan tarif 25% pada Meksiko dan Kanada, pada SEMUA produk yang masuk ke Amerika Serikat, dan Perbatasan Terbuka yang konyol,” tulisnya, dikutip AFP, Rabu (27/11/2024).

    “Akan mengenakan tarif sebesar 10%, di atas tarif tambahan apa pun, pada semua produknya yang masuk ke AS sebagai tanggapan atas kegagalannya dalam mengatasi penyelundupan fentanil,” ujarnya lagi merujuk China.

    Tarif merupakan bagian penting dari agenda ekonomi Trump. Politisi Partai Republik itu berjanji untuk mengenakan bea masuk yang luas kepada semua negara saat ia sedang berkampanye menjelang kemenangannya pada tanggal 5 November.

    Banyak ekonom telah memperingatkan bahwa tarif akan merugikan pertumbuhan dan mendorong inflasi. Pasalnya tarif tersebut, terutama dibayarkan oleh importir yang membawa barang ke AS, sering kali membebankan biaya tersebut kepada konsumen.

    Namun, mereka yang berada di lingkaran dalam Trump bersikeras bahwa tarif merupakan alat tawar-menawar yang berguna bagi AS untuk digunakan guna mendorong mitra dagangnya agar menyetujui persyaratan yang lebih menguntungkan. Termasuk untuk mendatangkan kembali pekerjaan manufaktur dari luar negeri.

    Respons China, Kanada dan Meksiko

    Sementara China memperingatkan AS. Negeri itu mengatakan tak akan ada yang menang dalam kebijakan “perang dagang”.

    “China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS saling menguntungkan,” tegas China melalui juru bicara kedutaan besar di AS, Liu Pengyu.

    “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang,” tambahnya.

    Ia pun menjelaskan bahwa China sebenarnya sudah memerangi perdagangan fentanil, yang termasuk narkoba itu, dengan pemerintah Presiden AS saat ini Joe Biden. Bahkan kesepakatan sudah dibuat.

    “Pihak China telah memberi tahu pihak AS tentang kemajuan yang dibuat dalam operasi penegakan hukum terkait AS terhadap narkotika,” kata Liu lagi dimuat The Guardian.

    “Semua ini membuktikan bahwa gagasan China dengan sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke Amerika Serikat sepenuhnya bertentangan dengan fakta dan kenyataan,”tambahnya.

    Kanada sendiri berusaha meredam dampak ancaman Trump yang bisa menjadi bencana ekonomi di negara itu. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa ia telah melakukan percakapan yang “baik” dengan Trump segera setelah pengumuman presiden terpilih tersebut pada Senin malam.

    “Kami berbicara tentang bagaimana hubungan yang intens dan efektif antara kedua negara kita saling terjalin, serta beberapa tantangan yang dapat kita atasi bersama,” kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa.

    Hal sama juga dibenarkan seorang sumber senior pemerintah. Bahwa kedua pemimpin tersebut telah melakukan “percakapan yang produktif dan konstruktif yang berfokus pada perdagangan dan keamanan perbatasan” dan berjanji “untuk tetap berhubungan”.

    Trudeau juga telah membentuk tim menteri untuk melobi anggota parlemen AS dan anggota lingkaran dalam Trump. Sekitar 1,9 juta orang di Kanada bergantung pada perdagangan.

    Di sisi lain, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa tarif impor yang diusulkan oleh Trump tidak akan menghentikan migrasi ilegal atau perdagangan narkoba yang menuju AS. Paman Sam, kata dia, selama ini memang merupakan tujuan utama.

    “Presiden Trump, bukan dengan ancaman atau tarif fenomena migrasi akan dihentikan, begitu pula konsumsi narkoba di Amerika Serikat,” katanya kepada wartawan, membacakan surat yang akan dikirimnya kepada Trump yang berisi usulan dialog.

    “Kerja sama dan saling pengertian diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut dan perang tarif hanya akan membahayakan perusahaan-perusahaan umum,” tambahnya.

    Ia menunjuk produsen mobil seperti General Motors dan Ford. Keduanya beroperasi di Meksiko demi keuntungan kedua negara.

    “Mengapa mengenakan pajak kepada mereka yang membahayakan mereka? Itu tidak dapat diterima dan akan menyebabkan inflasi dan kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat dan Meksiko,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • Dibayangi Tarif Baru Donald Trump, Wall Street Kembali Cetak Rekor

    Dibayangi Tarif Baru Donald Trump, Wall Street Kembali Cetak Rekor

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi pada Selasa (26/11/2024) setelah pernyataan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump tentang kebijakan tarif ternyata hanya menimbulkan sedikit gejolak di Wall Street. Namun, apabila kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, dampaknya dapat mengguncang ekonomi global.

    S&P 500 naik 0,6% ke level tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average naik 123 poin atau 0,3% ke rekornya sendiri yang dicapai sehari sebelumnya, sementara Nasdaq Composite naik 0,6%, didorong oleh kenaikan Microsoft dan big tech lainnya.

    Secara keseluruhan, S&P 500 naik 34,26 poin ke 6.021,63. Dow Jones naik 123,74 poin ke 44.860,31, sementara Nasdaq bertambah 119,46 poin ke 19.174,30.

    Dilansir dari AP, Donald Trump berencana memberlakukan tarif baru secara luas terhadap Meksiko, Kanada, dan China segera setelah ia resmi menjabat. Berbeda dari tarif yang diberlakukan pada masa jabatan pertama Trump, rencana tarif kali ini diproyeksikan mencakup berbagai produk secara luas. Rencana Trump tersebut saat ini menjadi sorotan para investor.

    Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury relatif stabil setelah penurunan tajam sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun sedikit naik menjadi 4,29% dari 4,28% pada hari sebelumnya, meskipun masih di bawah level akhir pekan lalu di 4,41%.

    Pada saat Wall Street mencetak rekor, di pasar kripto, Bitcoin terus melemah setelah sebelumnya mencapai US$ 99.000 untuk pertama kalinya pada akhir pekan lalu. Nilainya kini turun ke US$ 91.000.

  • IHSG ditutup melemah jelang libur Pilkada serentak

    IHSG ditutup melemah jelang libur Pilkada serentak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah jelang libur Pilkada serentak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 17:55 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/11) sore ditutup melemah menjelang libur nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

    IHSG ditutup melemah 37,78 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.277,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,67 poin atau 0,86 persen ke posisi 884,16.

    “Bursa regional Asia cenderung melemah, dimana pasar fokus perhatian setelah Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menaikkan tarif, terutama pada China, Meksiko, dan Kanada,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Presiden terpilih AS Donald Trump berencana untuk menaikkan tarif tambahan sebesar 10 persen pada semua barang China yang masuk ke AS, serta tarif sebesar 25 persen pada impor dari Meksiko dan Kanada, yang akan memberikan sentimen global yang berdampak kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global.

    Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington-Liu Pengyu menyampaikan bahwa baik AS maupun China tidak akan memenangkan perang dagang.

    Tentang masalah tarif AS terhadap China, dimana China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS saling menguntungkan.

    Pelaku pasar berharap dari sisi pemerintah China akan menerapkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi dampak dari meningkatnya tarif AS karena kebijakan yang akan dilakukan oleh AS akan membuat rentan terhadap fluktuasi aktivitas ekonomi China.

    Dari dalam negeri, jelang libur terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024, pasar berharap pelaksanaan Pilkada tersebut berjalan aman, damai dan demokratis.

    Selain itu, diharapkan regulasi kebijakan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 dapat memperhatikan kondisi bisnis saat ini dan dapat mengakomodir kepentingan semua pihak, baik itu para pekerja dan pelaku usaha, dengan kenaikan itu tidak menekan pelaku usaha dan tidak berdampak pengurangan tenaga kerja.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor properti sebesar 0,66 persen.

    Sedangkan, sepuluh sektor melemah yaitu sektor energi turun paling dalam minus 0,89 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang masing- masing turun sebesar 0,82 persen dan 0,63 persen.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.218.508 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,68 miliar lembar saham senilai Rp11,48 triliun. Sebanyak 217 saham naik 364 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 496,29 poin atau 1,30 persen ke level 38.780,14, indeks Shanghai melemah 3,43 poin atau 0,10 persen ke posisi 3.263,76, indeks Kuala Lumpur menguat 7,67 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.597,45, dan indeks Straits Times melemah 14,63 poin atau 0,39 persen ke 3.731,39.

    Sumber : Antara

  • China soal Tarif Impor Trump: Tak Ada yang Menang dalam Perang Dagang

    China soal Tarif Impor Trump: Tak Ada yang Menang dalam Perang Dagang

    Jakarta, CNN Indonesia

    China merespons rencana Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang ingin menaikkan tarif impor dari negara mereka, Meksiko, dan Kanada hingga 25 persen.

    Beijing bahkan menilai rencana itu sama saja dengan menabuh genderang perang dagang oleh Trump.

    China menyatakan bahwa baik pihaknya maupun Amerika Serikat tidak akan menang dalam perang dagang di antara kedua negara.

    Pernyataan ini dilontarkan oleh juru bicara Kedutaan Besar China untuk AS, Liu Pengyu, pada Senin (25/11) usai Amerika Serikat mematok tarif pajak tinggi bagi barang yang diimpor dari China.

    “Tidak ada yang akan menang dalam perang dagang atau perang tarif,” kata Liu dilansir AFP.

    Sebelumnya, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada Senin (25/11) bahwa dirinya bakal langsung menerapkan pajak ‘besar-besaran’ untuk barang impor dari Meksiko, Kanada, dan China pada hari pertama dirinya menjabat.

    Langkah tersebut, kata Trump, dilakukan untuk mencegah imigran-imigran ilegal dari ketiga negara tersebut untuk datang ke AS lewat wilayah perbatasan ketika terjadi aktivitas ekspor dan impor barang.

    Selain itu, tindakan ini juga dilakukan untuk mencegah obat-obatan terlarang dari Meksiko, Kanada, dan China masuk ke AS.

    “Tarif ini akan tetap berlaku hingga Narkoba, khususnya Fentanyl, dan semua Imigran Ilegal menghentikan Invasi ke Negara kita!” lanjut Trump.

    Trump menegaskan bahwa AS bakal mematok pajak sebesar 10 persen untuk barang-barang yang diimpor dari China. Jumlah tarif pajak barang impor tersebut meningkat dari jumlah yang sudah ditetapkan saat ini.

    Trump mengeklaim bahwa ada banyak obat-obatan terlarang dari China yang beredar di AS. Obat-obatan terlarang ini sudah membuat keresahan di bidang kesehatan Negeri Paman Sam. Sebab, barang haram tersebut telah menyebabkan banyaknya korban jiwa karena peristiwa overdosis.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bos BI Waspadai Perang Tarif Dagang Usai Trump jadi Presiden AS

    Bos BI Waspadai Perang Tarif Dagang Usai Trump jadi Presiden AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mewaspadai perang tarif yang akan dilakukan Presiden AS Donald Trump saat mulai memimpin pada 2025.

    Perry melihat dari kebijakan ekonomi maupun politik yang akan berbeda dari petahana Joe Biden, Trump akan mengutamakan ekonomi negaranya atau inward looking.

    “Artinya apa? Kepada negara mitra akan menerapkan tarif perdagangan yang tinggi. Terutama kepada negara yang mengalami surplus besar terhadap AS, yakni China, Eropa, Meksiko, dan Vietnam,” ujarnya dalam konferensi pers pekan lalu. 

    Kemungkinan, kata Perry, Trump akan mulai melaksanakan tarif perdagangan yang tinggi pada semester II/2025.

    Misalnya, AS akan mematok tarif sebesar 25% untuk besi alumuniun maupun kendaraan dari Eropa. Hal serupa juga akan berlaku kepada barang-barang China yang masuk ke Negeri Paman Sam tersebut.

    Tarif yang tinggi ini kemudian kami sebut sebagai fragmentasi perdagangan, yang kemudian akan menyebabkan perlambatan ekonom di negara terdampak.  

    “China yang selama ini melambat kemungkinan akan lebih melambat. Uni Eropa yang mau naik [ekonominya], kemungkinan enggak jadi naik,” tutur Perry.

    Alhasil, dirinya melilhat ekonomi global berpotensi tumbuh lebih lambat dari yang berbagai lembaga perkirakan.

    Salah satunya Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang sebelumnya memprediksi ekonomi global akan tumbuh 3,2%. Melalui kondisi perang tarif ini, berpotensi prediksi tersebut terpangkas menjadi 3,1%. 

    Sebelumnnya, Direktur IMF Asia-Pasifik Krishna Srinivasan pada sebuah forum di Cebu memperingatkan aksi perang tarif dapat merusak prospek ekonomi di kawasan Asia, meningkatkan biaya dan mengganggu rantai pasokan. 

    “Tarif balasan yang saling balas mengancam akan mengganggu prospek pertumbuhan di seluruh kawasan, sehingga menyebabkan rantai pasokan menjadi lebih panjang dan kurang efisien,” katanya dikutip dari Reuters, Selasa (19/11/2024).

    Tarif dapat menghambat perdagangan global, menghambat pertumbuhan di negara-negara pengekspor, dan berpotensi meningkatkan inflasi di Amerika Serikat, sehingga memaksa Bank Sentral AS untuk memperketat kebijakan moneternya, meskipun prospek pertumbuhan global kurang baik.

    Di Indonesia, AS tercatat menjadi mitra dagang utama. Perdagangan Indonesia dengan AS pun selalu membuah surplus bagi Tanah Air. Berbanding terbalik dengan China di mana neraca perdagangan Indonesia selalu defisit.

    Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menjelaskan bahwa Trump hanya akan memberikan sanksi tarif tersebut terhadap negara yang memiliki surplus lebih besar, seperti China, Vietnam, dan Meksiko.

    Meskipun neraca dagang Indonesia dengan AS juga surplus, tetapi tidak sebesar ketiga negara tersebut. Untuk itu, dampaknya pun tidak akan terlalu terasa di dalam negeri. 

  • 6 Tewas dan 10 Luka-luka dalam Penembakan di Bar Meksiko

    6 Tewas dan 10 Luka-luka dalam Penembakan di Bar Meksiko

    Jakarta

    Setidaknya enam orang tewas dan 10 orang luka-luka pada Minggu (24/11), dini hari dalam serangan bersenjata di sebuah bar di kota Villahermosa, di negara bagian Tabasco di tenggara Meksiko.

    “Orang-orang bersenjata” memasuki bar “untuk mencari orang tertentu” dan tembakan mengenai orang-orang di dekatnya, kata wakil jaksa penuntut negara Gilberto Melquiades dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung, dilansir AFP, Senin (25/11/2024).

    Setidaknya lima orang ditemukan tewas di tempat kejadian, tempat yang dikenal sebagai “DBar,” sementara yang lain meninggal setelah dibawa ke rumah sakit, kata pejabat itu.

    Penembakan itu terjadi dua minggu setelah serangan serupa di kota Queretaro, wilayah di Meksiko tengah yang hingga kini terhindar dari kekerasan yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Serangan itu menewaskan 10 orang dan melukai tujuh orang.

    Sekretaris Keamanan Publik Federal Omar Garcia Harfuch mengatakan pada hari Minggu bahwa pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum “berkoordinasi” dengan otoritas setempat untuk mengklarifikasi apa yang terjadi di Tabasco.

    Negara bagian di tenggara, yang menjadi tempat fasilitas produksi minyak berada, telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir.

    (aik/aik)

  • Netanyahu Resmi Jadi Buronan ICC, Apakah Bisa Ditangkap di RI?

    Netanyahu Resmi Jadi Buronan ICC, Apakah Bisa Ditangkap di RI?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu resmi menjadi buronan mahkamah Pidana Internasional (ICC), Kamis (21/11/2024). Hal ini menjadi resmi setelah ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap kepala pemerintahan Israel itu.

    Dalam sebuah pernyataan, selain Netanyahu ICC menjatuhkan perintah penangkapan kepada mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan juga Kepala Militer Hamas Mohammed Deif. Ketiganya dituding telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam pertempuran di Gaza.

    “Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu sekarang secara resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard, dikutip AFP.

    Langkah baru ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu. Karena salah satu negara dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut wajib menangkapnya di wilayah mereka.

    Dalam situsnya, negara-negara tersebut merupakan negara yang telah meratifikasi Statuta Roma, yang diadopsi pada tahun 1998 dan diimplementasikan pada 2002. Dalam hal ini, Indonesia bukanlah merupakan salah satu negara yang meratifikasi Statuta Roma, sehingga perintah penangkapan ICC ini tidak berlaku di RI.

    Berikut daftar anggota ICC sesuai dengan Statuta Roma berdasarkan situsnya:

    Afganistan

    Albania

    Andorra

    Antigua dan Barbuda

    Argentina

    Armenia

    Australia

    Austria

    Bangladesh

    Barbados

    Belgia

    Belize

    Benin

    Bolivia

    Bosnia dan Herzegovina

    Botswana

    Brasil

    Bulgaria

    Burkina Faso

    Cabo Verde

    Kamboja

    Kanada

    Republik Afrika Tengah

    Chad

    Cile

    Kolombia

    Komoro

    Kongo

    Kepulauan Cook

    Kosta Rika

    Pantai Gading

    Kroasia

    Siprus

    Republik Ceko

    Republik Demokratik Kongo

    Denmark

    Djibouti

    Dominika

    Republik Dominika

    Ekuador

    El Salvador

    Estonia

    Fiji

    Finlandia

    Perancis

    Gabon

    Gambia

    Georgia

    Jerman

    Ghana

    Yunani

    Granada

    Guatemala

    Guinea

    Guyana

    Honduras

    Hongaria

    Islandia

    Irlandia

    Italia

    Jepang

    Yordania

    Kenya

    Kiribati

    Latvia

    Lesoto

    Liberia

    Liechtenstein

    Lithuania

    Luksemburg

    Madagaskar

    Malawi

    Maladewa

    Mali

    Malta

    Kepulauan Marshall

    Mauritius

    Meksiko

    Mongolia

    Montenegro

    Namibia

    Nauru

    Belanda

    Selandia Baru

    Nigeria

    Nigeria

    Makedonia Utara

    Norwegia

    Palestina

    Panama

    Paraguay

    Peru

    Polandia

    Portugal

    Republik Korea

    Republik Moldova

    Rumania

    Saint Kitts dan Nevis

    Santo Lusia

    Saint Vincent dan Grenadines

    Samoa

    San Marino

    Senegal

    Serbia

    Seychelles

    Sierra Leone

    Slowakia

    Slovenia

    Afrika Selatan

    Spanyol

    Suriname

    Swedia

    Swiss

    Tajikistan

    Timor Leste

    Trinidad dan Tobago

    Tunisia

    Uganda

    Britania Raya

    Republik Bersatu Tanzania

    Uruguay

    Vanuatu

    Venezuela

    Zambia

     

    (luc/luc)