Negara: Meksiko

  • Begini Gerak Wall Street Menanti Pidato Powell

    Begini Gerak Wall Street Menanti Pidato Powell

    Jakarta: Indeks saham berjangka AS tercatat ditutup beragam pada Selasa waktu setempat.
     
    Saat ini investor tengah fokus pada pidato yang akan datang oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk isyarat lebih lanjut tentang suku bunga.
     
    Index Dow Jones Industrial Average turun 76,47 poin atau 0,17 persen menjadi 44.705,53. Sementara Nasdaq tercatat naik 76,96 poin atau 0,4 persen menjadi 19.480,91. Lalu S&P 500 naik 2,73 poin atau 0,045 persen menjadi 6.049.
     

    Pidato Powell tengah ditunggu
    Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara pada hari Rabu, yang berpotensi memberikan lebih banyak isyarat tentang rencana bank sentral untuk suku bunga.
     
    Pidatonya disampaikan hanya beberapa minggu sebelum pertemuan terakhir The Fed untuk tahun 2024, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
     
    Namun, prospek suku bunga jangka panjang telah berubah menjadi tidak pasti, terutama di tengah tanda-tanda inflasi yang masih tinggi.
     
    Prospek kebijakan perdagangan proteksionis di bawah Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menyebabkan kenaikan tarif impor, juga memicu kekhawatiran akan inflasi yang tinggi dalam jangka panjang.
     
    Trump baru-baru ini mengancam tarif yang lebih tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk blok BRICS, Kanada, dan Meksiko.
     
    Analis Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini bahwa mereka memperkirakan tarif akan menunda inflasi untuk mencapai target 2 persen Fed.
     
    Selain pidato Powell, fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Jumat.
    Investor memposisikan diri untuk pembacaan yang berpotensi kuat, di tengah tanda-tanda kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Inilah 5 Film Sejarah Terbaik yang Dijamin Pasti Seru

    Inilah 5 Film Sejarah Terbaik yang Dijamin Pasti Seru

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sinematik dan menggetarkan, kelima film sejarah ini telah mengukir jejak tak terhapuskan dalam industri perfilman global. Dari medan perang Salib hingga medan pertempuran Revolusi Prancis, setiap film memiliki kemampuan untuk mengangkat kisah-kisah heroik yang terlupakan dengan cara yang memukau penonton.

    Melalui keahlian sutradara ternama seperti Ridley Scott, Mel Gibson, dan Steven Spielberg, sejarah tidak lagi sekadar tulisan di buku, melainkan hidup dan bernapas di layar lebar. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima film sejarah yang harus Anda tonton:

    1. Kingdom Of Heaven

    Kingdom of Heaven adalah film epik berlatar belakang Perang Salib abad ke-12 yang bercerita tentang konflik antara Kristen dan Muslim di Yerusalem. Film ini disutradarai oleh Ridley Scott dan dirilis pada tahun 2005.

    Film ini bercerita tentang Balian de Ibelin (Orlando Bloom), seorang pandai besi dari Perancis yang pergi ke Yerusalem untuk mencari pengampunan Tuhan. Film ini juga dibintangi oleh Eva Green, Liam Neeson, Edward Norton, dan Marton Csokas.

    Sebagian besar syuting film ini berlangsung di Ouarzazate, Maroko, dan di Spanyol. Film ini menerima respons positif dari penonton dan meraih rating 7,2/10 dari 283 ribu pengulas di situs IMDb.

    2. Apocalypto

    Film Apocalypto adalah film aksi-petualangan yang menceritakan perjalanan Jaguar Paw, seorang pemuda dari suku Maya, untuk menyelamatkan keluarganya dari serangan suku Maya lainnya. Film ini berlatar belakang di Yucatán, Meksiko, sekitar tahun 1502.

    Film ini disutradarai oleh Mel Gibson dan dibintangi oleh Rudy Youngblood dan Morris Birdyellowhead. Berbeda dengan yang lainnya, film ini menggunakan bahasa Maya.

    Melalui penayangannya, film ini berhasil meraup lebih dari $120 juta di seluruh dunia. Film ini juga berhasil menembus tiga nominasi penghargaan Oscar pada 2007.

    3. Braveheart

    Film yang rilis pada 1995 ini mengisahkan sejarah Inggris dan Skotlandia melalui tokoh bernama William Wallace. William Wallace adalah seorang pemberontak dari Skotlandia, yang ingin bebas dari pemerintahan Inggris yang mencekam negerinya.

    Film ini disutradarai dan diproduksi oleh Mel Gibson, yang juga berperan sebagai William Wallace. Braveheart berlatar pada era pemerintahan Raja Edward I dari kerajaan Inggris. Dalam keseksesannya, film ini berhasil memenangi lima Academy Awards pada tahun 1996, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik.

     

  • Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Jakarta

    Belakangan, jika pelaku usaha asal Jerman dan Cina bertemu, hanya satu topik yang mendominasi pembicaraan, yakni ancaman kenaikan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Senin (25/11) lalu, dia mengumumkan bakal mengenakan tarif hukuman tambahan sebesar sepuluh persen pada impor dari Cina pada hari pertamanya menjabat.

    Trump juga ingin mengenakan tarif impor yang tinggi sebesar 25 persen pada Kanada dan Meksiko, satu-satunya negara tetangga AS. Kedua negara dituduh tidak berbuat banyak untuk memberantas arus migran dan penyelundupan narkoba di perbatasan.

    Hukuman dagang terhadap Cina dijatuhkan atas derasnya impor obat-obatan seperti fentanil, yang bertanggung jawab atas krisis kesehatan berupa kecanduan di Amerika Serikat.

    Beijing mengkritik pengumuman tarif sepihak dan menyerukan kepada AS “untuk tidak menganggap remeh niat baik Cina” untuk bekerja sama, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing. Pemerintah Tiongkok sudah melarang semua zat berbasis fentanil pada awal tahun 2019.

    Eropa ketar-ketir

    Uni Eropa sejauh ini belum disebutkan dalam pengumuman kenaikan tarif. Namun lingkaran politik dan bisnis di Eropa “pada dasarnya menunggu sampai UE dan Jerman muncul dalam daftar tersebut. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi kita,” kata Siegfried Russwurm, Presiden Federasi Industri Jerman, BDI.

    Selama kampanye pemilu, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 20 persen terhadap impor dari Eropa. Tarif hingga 60 persen seharusnya berlaku untuk produk asal Cina. Bahkan jika UE terbebas dari kenaikan pajak impor oleh AS, lonjakan tarif terhadap Cina juga akan menjadi merugikan UE lantaran terikat dalam jejaring rantai suplai.

    “Jika hal ini benar-benar terjadi, hal ini tentu tidak hanya akan berdampak pada perusahaan Cina saja. Lingkarannya juga akan jauh lebih besar,” kata Michael Müller, kepala bank investasi terbesar Cina, China International Capital Corporation, CICC. Perusahaan lain yang berproduksi di Cina juga akan terkena dampak, misalnya perusahaan Jerman. “Dengan Trump, kita akan menghadapi lebih banyak masalah serupa.”

    Konsumsi dorong ekonomi

    Jerman pun mempunyai surplus perdagangan yang besar dengan Amerika, yang terutama bersumber dari ekspor kendaraan bermotor dan mesin.

    Jika tarif impor diberlakukan, harga di pasar domestik di AS akan naik secara signifikan, terlebih dengan industri dalam negeri yang tidak mampu mengisi kekurangan suplai dalam waktu singkat.

    Pada awal tahun 2018, Donald Trump memberlakukan tarif hukuman sebesar 25 persen pada baja dan aluminium dari Eropa, antara lain, pada masa kepresidenannya yang pertama. Dia berdalih, impor logam mengancam nasional karena memperlemah industri di dalam negeri. Tapi buntutnya, malah negara non-Eropa yang mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia. UE tidak ikut serta dalam gugatan tersebut dan memilih merundingkan sistem kuota dengan Washington pada tahun 2021.

    Eropa dan Cina mendekat?

    Kembalinya “manusia tarif” ke Gedung Putih pada Januari 2025 mendatang turut menyebar kekhawatiran ke seluruh Eropa. “Tidak ada pemenang dalam fragmentasi ekonomi global,” kata Sabine Mauderer, Wakil Presiden Bundesbank Jerman, pada Pekan Keuangan Euro China Day di Frankfurt pekan lalu.

    “Kita semua tahu bahwa proteksionisme biasanya menyebabkan penurunan pertumbuhan. Dan proteksionisme akan sangat merugikan ketika kita menghadapi tantangan serupa di Cina dan Jerman. Kita berdua perlu memperkuat perekonomian kita. Tingkat pertumbuhan di kedua negara lebih rendah dibandingkan sebelumnya. .”

    Akankah Jerman mendekat kepada Beijing demi menstimulasi perekonomian dan mengamankan lapangan kerja? Menteri Luar Negeri Federal Annalena Baerbock harus menunjukkan kemampuan negosiasinya ketika berkunjung ke Cina pada Senin dan Selasa.

    Beijing tidak ingin terlibat dalam persaingan dan menawarkan kerja sama obyektif kepada Berlin demi kepentingan bersama. Ibarat roda doa, Cina menegaskan kembali keinginannya untuk bekerja sama dengan Jerman dan Eropa dalam membangun tatanan dunia multilateral. Eropa tidak boleh membiarkan kebijakan perdagangannya didikte oleh Washington, demikian dikatakan di Beijing. Perusahaan Cina ingin memperluas aktivitasnya di Eropa karena pasar AS akhir-akhir ini semakin sulit bagi banyak industri karena peraturan yang ketat.

    Bagaimanapun, Beijing siap mendukung perekonomiannya sebaik mungkin, kata Jens Rübbert, kepala regional Asia-Pasifik di Landesbank Baden-Württemberg, LBBW, di Singapura. “Pemerintah Cina telah menyiapkan paket stimulus ekonomi yang sangat besar. Masih harus dilihat apakah itu akan cukup untuk masa depan atau apakah Cina akan menunggu lebih lama lagi untuk melihat apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Presiden Trump.”

    Berbeda dengan Amerika Serikat, konsumsi domestik di Tiongkok hanya mempunyai peran kecil dalam pertumbuhan ekonomi. Produk domestik bruto didukung oleh investasi publik dan, yang terpenting, ekspor.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Cara Brutal Paus Pembunuh Mangsa Ikan Terbesar di Laut

    Cara Brutal Paus Pembunuh Mangsa Ikan Terbesar di Laut

    Jakarta

    Sekelompok paus pembunuh di lepas pantai Meksiko telah mempelajari cara berburu hiu paus, spesies hiu terbesar di dunia, dengan taktik yang brutal. Paus pembunuh memang salah satu hewan yang paling cerdas.

    “Hewan-hewan itu telah menunjukkan pada kita berulang kali mereka sangat pandai mengembangkan strategi yang sangat khusus untuk menargetkan mangsa tertentu,” kata Volker Deecke, profesor konservasi satwa liar di Universitas Cumbria di Inggris yang dikutip detikINET dari Live Science, Senin (2/12/2024).

    Menurut National Ocean Service, hiu paus (Rhincodon typus) adalah ikan terbesar di laut, dengan berat hingga 40 ton dan biasanya tumbuh hingga 12 meter, bahkan dapat mencapai panjang lebih dari 18 meter.

    Sebagai perbandingan, paus orca (Orcinus orca) yang juga dikenal sebagai paus pembunuh, jarang melampaui 10 meter. Namun, peneliti menemukan bahwa predator tangguh ini mengembangkan strategi untuk mengalahkan hiu paus. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers in Marine Science.

    Para peneliti menganalisis foto dan rekaman video dari Teluk California selatan antara tahun 2018 dan 2024. Mereka mengamati empat peristiwa perburuan tersebut. Orca mulai menyerang hiu paus dengan kecepatan tinggi, untuk membuat mereka pingsan dan terbalik.

    Dalam posisi ini, hiu tidak dapat bergerak atau melarikan diri ke air yang lebih dalam. Orca kemudian menyerang daerah panggul hiu paus, menyebabkan mereka kehabisan darah dan memberi akses bagi orca ke hati hiu yang kaya nutrisi.

    Dalam tiga dari empat kejadian, seekor paus pembunuh jantan dewasa besar bernama Moctezuma terlibat dalam perburuan berkelompok. Kejadian keempat dikoordinasi paus betina yang sebelumnya terlihat bersama Moctezuma, yang menunjukkan ia mungkin mengajarkan taktik ini ke anggota kawanan lainnya.

    Belum jelas apakah ini perilaku baru atau sudah berlangsung lama tanpa terdeteksi. “Studi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa kelompok dan populasi paus pembunuh mengkhususkan diri pada beberapa jenis mangsa yang mereka buru menggunakan teknik berburu yang sangat khusus,” kata peneliti.

    “Karena itu, fakta bahwa hewan-hewan di Teluk California telah mengembangkan strategi untuk menyerang dan memakan hiu paus tidaklah terlalu mengejutkan, tapi tetap menarik,” tambah mereka.

    (fyk/fay)

  • Analisa Harga Emas Minggu Ini, Lanjut Turun atau Tambah Mahal Lagi? – Page 3

    Analisa Harga Emas Minggu Ini, Lanjut Turun atau Tambah Mahal Lagi? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perdagangan tipis selama libur mendukung harga emas pada Jumat. Sementara investor menghadapi volatilitas harga emas signifikan yang dipengaruhi oleh sentimen geopolitik yang terus berubah.

    Pasar emas memulai pekan ini dengan penurunan dramatis sebesar 3% pada Senin, setelah Presiden terpilih Donald Trump mencalonkan Scott Bessent, seorang finansial tradisional dari Wall Street, sebagai pemimpin Departemen Keuangan AS. Pasar memperkirakan Bessent akan membawa stabilitas bagi ekonomi AS.

    Pengumuman potensi gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada awal pekan juga meredakan kekhawatiran geopolitik, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven).

    Namun, emas kembali mendapatkan dukungan sebagai aset aman sehari kemudian setelah Trump mengancam Meksiko dan Kanada dengan tarif 25% serta mengusulkan tarif 10% untuk semua produk dari China.

    Bakal Hadapi Volatilitas Harga

    Chantelle Schieven, Kepala Riset di Capitalight Research, mengatakan bahwa pasar emas kemungkinan akan menghadapi volatilitas dalam waktu dekat karena pasar terus bereaksi terhadap pernyataan Trump menjelang pelantikannya.

    “Saat ini, kita berada dalam mode menunggu dan melihat, dan pasar akan sangat sensitif karena kita belum tahu seperti apa pemerintahan baru nantinya,” ujar Schieven, dikutip dari Kitco, Senin (2/12/2024).

    “Kita tidak tahu seberapa banyak komentarnya hanya sekadar retorika atau seberapa keras ia akan mendorong kebijakan-kebijakannya.”

    Dalam jangka pendek, Schieven memprediksi harga emas kemungkinan akan bergerak dalam rentang antara USD 2.500 hingga USD 2.750 per ons. Meskipun ini mungkin membuat frustrasi beberapa investor dan pedagang, ia menekankan bahwa periode konsolidasi ini akan sehat untuk pasar emas.

    “Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan volatilitas ini,” katanya. “Harga emas masih mengalami kenaikan yang signifikan dan cukup stabil. Menurut saya, ini adalah konsolidasi yang sehat.”

    Koreksi Pasar Emas Belum Berakhir?

    Meskipun pasar emas mengakhiri pekan ini dengan catatan positif, beberapa analis percaya bahwa penurunan besar pada Senin mungkin menandakan bahwa arah pergerakan harga cenderung melemah.

    Naeem Aslam, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, mengatakan bahwa meskipun harga emas telah pulih sebagian pekan ini karena inflasi yang masih tinggi, kemungkinan masih ada ruang untuk koreksi lebih lanjut. “Kami pikir harga bisa sedikit turun lagi, karena koreksi saat ini belum sepenuhnya selesai,” jelasnya.

    Alex Kuptsikevich, Analis Pasar Utama di FxPro, mencatat bahwa meskipun pedagang bearish saat ini mendominasi aksi harga emas, pasar tetap relatif tangguh. Menurutnya, level USD 2.540 per ons adalah level kunci yang harus diperhatikan; jika harga turun di bawah ini, level USD 2.400 bisa menjadi target berikutnya.

    Namun, ia juga mencatat bahwa emas batangan berhasil mempertahankan dukungan kuat di atas USD 2.600.

    “Kenaikan lambat tetapi stabil dari Selasa hingga Jumat menunjukkan minat beli yang hati-hati, yang menunjukkan minat berkelanjutan bahkan di level tinggi secara historis. Penutupan mingguan dan bulanan di atas USD 2.670 dapat menjadi sinyal untuk kenaikan lebih lanjut,” ujarnya.

     

  • BOLA TERPOPULER: Penyesalan Roberto Mancini Melatih Arab Saudi – Persela Tambah Amunisi

    BOLA TERPOPULER: Penyesalan Roberto Mancini Melatih Arab Saudi – Persela Tambah Amunisi

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita bola terpopuler yang menjadi sorotan pada Minggu 1 Desember 2024.

    Mulai dari penyesalan Roberto Mancini setelah melatih Arab Saudi.

    Hingga Persela Lamongan tambah amunisi.

    Simak berita terpopuler selengkapnya:

    Roberto Mancini menyesal pernah melatih Arab Saudi 

    Roberto Mancini kini mengungkapkan penyesalannya setelah dipecat oleh Timnas Arab Saudi.

    Penyesalan itu ternyata bukan karena dirinya dipecat.

    Namun karena soal Timnas Italia.

    Mancini juga menyinggung soal bonus besar yang ternyata tak sebesar yang diberitakan.

    Roberto Mancini sebenarnya masih terikat kontrak lama dengan Timnas Arab Saudi.

    Pelatih yang punya banyak pengalaman itu semula diikat hingga tahun 2027.

    Namun, performa buruk Timnas Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat federasi sangat geram.

    Hingga akhirnya diputuskan pada 24 Oktober 2024 lalu, Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) resmi memecat Roberto Mancini.

    Mancini pun dikabarkan menerima pesangon sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp339 miliar atas pemecatannya itu.

    Meski begitu, pesangon ‘Firaun’ yang dijuluki media Italia tersebut, segera dibantah oleh Roberto Mancini dalam wawancara.

    Pria berusia 60 tahun itu menganggap media suka melebih-lebihkan, namun ia juga tak menampik perihal pesangon besar yang diterima.

    “Soal pesangon Firaun, media suka berfantasi,” kata Roberto Mancini dalam wawancara bersama Il Giornale, Rabu (27/11/2024).

    Mancini pun bercerita mengenai hubungannya dengan Timnas Arab Saudi yang menurutnya baik-baik saja meski segalanya tidak berjalan lancar.

    Bekas pelatih Manchester City ini bahkan mengaku puas dengan kinerjanya, selama melatih Arab Saudi ia sudah mencatatkan 18 laga.

    Dengan rincian tujuh kemenangan, enam kekalahan dan lima kali hasil imbang, Mancini mengaku para pemain Arab Saudi juga nurut pada ucapanya.

    “Hubungan saya (dengan Timnas Arab Saudi) baik. Selalu ada ketersediaan dan kolaborasi yang luar biasa.”

    “Secara pribadi, meskipun segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan saya, saya puas. Saya bekerja dengan baik dengan tim.”

    “Para pemain mengikuti saya dan saya pikir saya memberi mereka landasan yang baik untuk membangun sesuatu yang positif,” kata Mancini.

    Meski begitu, ada penyesalan yang tak bisa Mancini tampik perihal melatih tim nasional, khususnya saat memutuskan pergi dari Italia.

    Mancini tak memungkiri tawaran menggiurkan dari Arab Saudi membuatnya memilih meninggalkan Timnas Italia pada 2023 lalu.

    Padahal, ia masih terikat kontrak hingga Juli 2026, dan hal itu menjadi penyesalan yang tak ingin diulanginya lagi.

    “Saya tidak menyangkal bahwa, bagi seorang pelatih, (tertarik) tawaran angka yang begitu tinggi, meski (sebenarnya) lebih rendah dari yang diberitakan di surat kabar.”

    “Dan menempatkan Anda dalam tekanan. Namun hal itu tidak menentukan. Itu berdampak, tapi bukan hanya karena itu saya meninggalkan bangku cadangan tim nasional.”

    “Saya tidak akan melakukannya lagi. Apakah saya pernah menyesali pilihan yang salah?”

    “Meninggalkan tim nasional Italia adalah pilihan salah yang tidak akan saya ambil lagi,” ujar Mancini.

    2. Pemain terbaik musim lalu masih belum gacor di Persebaya

    Pemain Persebaya Surabaya, Francisco Rivera mendapat sorotan karena belum mampu tampil gacor seperti musim lalu saat membela Madura United.

    Musim lalu, Rivera mampu mencetak 9 gol dan 16 assist dari 32 penampilannya.

    Pemain asal Meksiko itu menjadi ruh serangan Madura United.

    Berkat catatan impresif tersebut, Rivera dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 2023/2024.

    Bersama Persebaya musim ini, Rivera baru mengemas 2 assist dari 11 pertandingan.

    “Dia (Rivera) melakukan pengorbanan besar, karena secara teknis saya melakukan perubahan, dan dia harus berlari lebih banyak,” kata Pelatih Persebaya, Paul Munster, Kamis (28/11/2024).

    “Mungkin di Madura tidak, dia hanya bertahan dan hanya menunggu mencetak gol, di sini dia harus bekerja keras, dan bekerja di tim saya, tidak ada pemain yang hanya jalan-jalan,” tambahnya.

    Ubahan permainan itu yang dinilai Paul Munster menjadikan Rivera harus beradaptasi kembali, karena memiliki peran berbeda dengan musim lalu.

    Namun ia senang karena Rivera terus menunjukkan peningkatan setiap pertandingan, memahami skema permainan yang Paul Munster inginkan.

    “Selangkah demi selangkah terus maju. Saya masih melatihnya untuk menjadi pemain yang lebih baik. Jelas bagaimana dia bermain dan juga dalam situasi taktis. Dia belajar dan dia menikmatinya,” tegas Paul Munster.

    Pembuktikan terdekat Rivera saat Persebaya menyambangi kandang Madura United di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, Senin (2/12/2024) mendatang.

    Pelatih 42 tahun itu tidak terlalu mempersoalkan Rivera tidak segacor dulu waktu di Madura, karena perannya berbeda.

    “Jadi mereka akan melakukan semua yang saya minta, karena yang terpenting adalah menang,” pungkasnya.

    3. Persela Lamongan tambah kekuatan

    Persela Lamongan bakal memanfaatkan transfer paruh musim untuk menambah kekuatannya dalam mengarungi paruh kedua Liga 2 2024-2025.

    Selain mendatangkan pemain baru, Persela juga bakal melepas sejumlah pemain yang dinilai belum bisa memberikan kontribusi maksimal untuk Laskar Joko Tingkir.

    Transfer paruh musim rencananya baru akan dibuka mulai 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025 mendatang.

    “Akan ada beberapa pemain yang kita datangkan untuk mengisi kekurangan tim. Soal siapa saja, kita masih diskusikan dengan tim pelatih maupun manajemen,” kata Pelatih Persela, Zulkifli Syukur, Jumat (29/11/2024).

    Diakui, pihaknya  sudah membidik beberapa pemain yang berpotensi didatangkan bergabung dengan Persela  tim asuhannya.

    Hanya saja, Zulfikar belum bersedia menyebutkan nama-nama pemain yang akan dilepas, karena masih dalam pertimbangan pelatih.

    Harus dipahami, bongkar pasang  pemain itu adalah hal yang normal, yang pada prinsipnya  untuk membuat tim ini lebih berkembang lagi.

    Atmosfir yang beredar,  pemain yang sedang menjadi sorotan publik pecinta  sepakbola Lamongan adalah Lukman Ahmed-Shaibu. 

    Penampilannya bersama Persela sejauh ini dinilai belum memenuhi ekspektasi dan belum mencerminkan kapasitasnya sebagai legiun asing. 

    Dari lima kali penampilannya bersama Persela, Lukman belum sekalipun berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.  

  • Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap Presiden terpilih Donald Trump memikirkan kembali rencananya untuk mengenakan tarif pada Meksiko dan Kanada. Hal tersebut dinilai dapat mengacaukan hubungan dengan sekutu dekat AS tersebut.

    Mengutip dari Reuters pada Sabtu (20/11/2024), Biden berharap dia memikirkannya kembali. Menurutnya, kebijakan tarif tersebut adalah hal yang kontraproduktif untuk dilakukan.

    “Kami memiliki situasi yang tidak biasa di Amerika – kami dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan dua sekutu: Meksiko dan Kanada. Dan hal terakhir yang perlu kami lakukan adalah mulai mengacaukan hubungan tersebut,” kata Biden kepada wartawan di Nantucket, Massachusetts, tempat dia menghabiskan liburan Hari Thanksgiving bersama keluarganya.

    Pada awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko hingga mereka menghentikan obat-obatan terlarang dan migran yang melintasi perbatasan, dalam sebuah tindakan yang tampaknya melanggar kesepakatan perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada. 

    Menanggapi hal tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan dia tidak secara khusus membahas tarif dalam panggilan telepon yang dia lakukan dengan Trump pada Rabu pekan ini. Dia menambahkan bahwa keduanya telah sepakat bahwa akan ada hubungan yang baik antara kedua negara.

    Setelah panggilan telepon tersebut, Trump mengatakan Sheinbaum telah “setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko, dan ke Amerika Serikat, yang secara efektif menutup Perbatasan Selatan kita.” 

    Namun, Sheinbaum mengatakan dia telah menyusun strategi yang memperhatikan para migran sebelum mereka mencapai perbatasan AS. 

    Biden, yang bertemu dengan Trump di Gedung Putih awal bulan ini, menegaskan kembali bahwa dia ingin transisi antara pemerintahannya yang akan berakhir dan pemerintahan presiden terpilih yang akan datang berjalan lancar.

    “Dan semua pembicaraan tentang apa yang akan dia lakukan atau tidak lakukan, saya pikir mungkin ada sedikit perhitungan internal di pihaknya ” kata Biden.

    Biden juga mengatakan dia bersyukur bahwa pemerintahannya, dengan sedikit keberuntungan, akan membuat lebih banyak kemajuan di Timur Tengah, dengan memperhatikan perjanjian gencatan senjata baru-baru ini antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

    Adapun, dia memberikan perkembangan terbaru terkait tiga warga asal AS yang sempat ditahan di China. Biden mengaku telah berbicara dengan ketiga warga tersebut yang baru-baru ini dibebaskan setelah ditahan di China.

    “Saya sangat senang mereka sudah pulang,” katanya.

    Adapun, Trump juga mengancam tarif baru terhadap China. Biden mencatat bahwa dia dan Presiden China, Xi Jinping, telah membuat saluran telepon langsung antara kedua pemimpin dan jalur komunikasi langsung antara kedua militer mereka.

    “Satu hal yang saya yakini tentang Xi adalah dia tidak ingin membuat kesalahan. Dia mengerti apa yang dipertaruhkan,” ujar Biden.

  • Waswas Kebijakan Trump, RI Mau Dorong Lagi Fasilitas Pembebasan Tarif GSP

    Waswas Kebijakan Trump, RI Mau Dorong Lagi Fasilitas Pembebasan Tarif GSP

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tengah mengantisipasi kebijakan tarif impor tinggi yang rencananya diterapkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satunya berkaitan dengan fasilitas generalized system of preferences (GSP).

    Sebagai informasi, GSP adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah RI tetap mengantisipasi rencana tarif tinggi impor AS kendati saat ini perdagangan antara kedua negara juga sudah diberlakukan tarif.

    Airlangga menyebut Indonesia sebelumnya sudah pernah berunding dengan AS terkait dengan fasilitas pembebasan tarif bea masuk impor itu ketika periode pertama pemerintahan Trump.

    “Mungkin kita sih akan dorong [pengajuan GSP] karena kita statusnya sebagai country strategic partner, dan saat sekarang kita sudah menandatangani Four Pillars of Indo-Pacific Economic Framework [IPEF],” jelas Airlangga saat ditemui usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Airlangga menilai positioning Indonesia kini sudah lebih baik apabila ingin berunding soal pembebasan tarif dimaksud, apalagi kini RI tengah berproses untuk aksesi keanggotaan OECD.

    Namun, apabila tidak berhasil, maka Indonesia masih memiliki alternatif yakni investasi dari China. Seperti diketahui, China juga merupakan mitra dagang terbesar Indonesia serta salah satu negara dengan penanaman modal asing (PMA) terbesar di Tanah Air.

    Menurut Airlangga, bagaimanapun negara-negara mitra perdagangan Indonesia membutuhkan mineral kritis dari Indonesia dalam rantai pasoknya.

    “Jadi tinggal kita bagaimana me-manage itu. Kemarin kita ke Amerika juga dibahas bagaimana marketing dari critical mineral, yang akan dikerjasamakan dengan berbagai negara,” papar Politisi Partai Golkar itu.

    Adapun rencana kebijakan Trump itu turut diwaspadai juga oleh Bank Indonesia (BI). Gubernur BI Perry Warjiyo melihat dari kebijakan ekonomi maupun politik yang akan berbeda dari petahana Joe Biden, Trump akan mengutamakan ekonomi negaranya atau inward looking.

    “Artinya apa? Kepada negara mitra akan menerapkan tarif perdagangan yang tinggi. Terutama kepada negara yang mengalami surplus besar terhadap AS, yakni China, Eropa, Meksiko, dan Vietnam,” ujarnya dalam konferensi pers pekan lalu.

  • China Ngamuk Diacak-acak Amerika, Dunia Bisa Kacau

    China Ngamuk Diacak-acak Amerika, Dunia Bisa Kacau

    Jakarta, CNBC Indonesia – China memberi peringatan akan mengambil tindakan tegas jika Amerika Serikat (AS) meningkatkan kebijakan kontrol perdagangan chip.

    Langkah ini ditempuh China demi melindungi perusahaan-perusahaan dari negara tersebut, menyusul laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan pembatasan ekspor baru secepatnya pada minggu ini.

    Pekan lalu, Kamar Dagang AS menginformasikan kepada para anggotanya melalui email bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk menambahkan sebanyak 200 perusahaan chip China ke dalam daftar hitam perdagangan, yang akan mencegah sebagian besar pemasok AS untuk mengirim ke perusahaan-perusahaan tersebut.

    Ditanya tentang laporan pada konferensi pers reguler, juru bicara kementerian perdagangan He Yadong mengatakan bahwa China sangat menentang jika AS memperluas alasan keamanan nasional, dan penyalahgunaan kontrol yang menargetkan perusahaan-perusahaan China.

    AS sendiri telah memperketat kontrol atas semikonduktor di tengah kekhawatiran bahwa China dapat menggunakan teknologi canggih untuk memperkuat militernya.

    “Tindakan ini sangat mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, mengacaukan keamanan industri global, dan membahayakan upaya kerja sama antara China dan AS, serta industri semikonduktor global,” kata He Yadong, dikutip dari Reuters, Jumat (29/11/2024).

    “Jika AS bersikeras untuk meningkatkan kontrol, China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak dari perusahaan-perusahaan China,” tambahnya.

    Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan tambahan pada penjualan peralatan semikonduktor dan chip memori AI ke China.

    Biden akan meninggalkan jabatannya sebagai Presiden AS pada Januari mendatang, dan ada kekhawatiran bahwa janji Presiden terpilih Donald Trump untuk menerapkan tarif tambahan pada China dapat memicu perang dagang.

    Trump berjanji untuk memberlakukan tarif tambahan 10% untuk semua impor dari China, di atas tarif yang sudah ada.

    Dia menuduh Beijing tidak melakukan cukup banyak hal untuk menghentikan aliran obat-obatan terlarang ke AS dari Meksiko.

    (dem/dem)

  • 29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    TRIBUNJATENG.COM – Apa itu Black Friday? Berikut tentang hari promo belanja besar-besaran yang digelar di beberapa negara Jumat minggu ke-4 November.

    Apa Itu Black Friday?

    Black Friday adalah istilah untuk hari Jumat setelah hari Thanksgiving di Amerika Serikat.

    Black Friday dirayakan pada hari Jumat keempat setiap bulan November.

    Pada tahun ini Black Friday jatuh pada Jumat 29 November 2024

    Pada hari itu, banyak toko menawarkan penjualan barang dengan harga promosi yang sangat tinggi.

    Namun hanya dalam waktu 24 jam untuk menarik konsumen berbelanja hadiah Natal dan tahun baru.

    Biasanya toko akan buka lebih awal pada tengah malam atau bahkan mereka akan memulai penjualan pada saat hari Thanksgiving.

    Black Friday secara rutin menjadi hari belanja tersibuk di Amerika Serikat sejak 2005.

    Meski begitu Black Friday bukanlah hari libur resmi di Amerika Serikat.

    Tetapi di California dan beberapa negara bagian lain memperingati “The Day After Thanksgiving”

    sebagai hari libur bagi pegawai pemerintah negara bagian.

    Tak hanya di Amerika Serikat, Black Friday ternyata juga ada di beberapa negara.

    Seperti Kanada yang mulai mengadakan Black Friday sejak 2012.

    Sebelum munculnya Black Friday di Kanada, hari libur yang paling sebanding adalah Boxing Day.

    Namun Black Friday di Amerika Serikat tampaknya memberikan potongan harga yang lebih dalam atau lebih ekstrem daripada penjual Kanada.

    Di Meksiko, Black Friday menjadi inspirasi bagi pemerintah dan industri ritel untuk menciptakan diskon akhir pekan tahunan dan persyaratan kredit yang diperpanjang.

    Sebutan Black Friday di Meksiko adalah El Buen Fin, yang berarti “Akhir pekan yang baik” dalam bahasa Spanyol.

    Delapan puluh ribu ritel di Kota Meksiko mengambil bagian dalam acara tersebut.

    El Buen Fin telah ada sejak 2011 dan berlangsung pada November di akhir pekan sebelum hari Senin.

    Di mana hari libur Revolusi Meksiko didorong dari tanggal semula 20 November.

    Pada akhir pekan ini, penjual memperpanjang jam buka toko mereka dan menawarkan promosi khusus.

    Termasuk persyaratan kredit yang diperpanjang dan promosi harga.

    Di Costa Rika Black Friday dikenal sebagai Viernes Negro, sedangka di Panama, Black Friday pertama kali dirayakan pada 2012.

    Hal itu sebagai langkah dari Pemerintah untuk menarik pariwisata lokal ke ibu kota negara.

    Selama tahun pertama, menurut sensus imigrasi pemerintah, tempat itu diyakini telah menarik arus masuk sekitar 35.000 wisatawan daerah.

    Satu lagi di Belanda, Black Friday muncul pada 2015.

    Beberapa tahun sebelumnya, sudah ada sejumlah ritel besar maupun kecil yang menggunakan Black Friday dalam pemasarannya.

    Kini popularitas Black Friday telah berkembang pesat di Belanda.

    Diperkirakan jumlah toko yang berpartisipasi telah meningkat menjadi lebih dari 125 selama periode Black Friday 2017.

    Sedangkan pada 2018, 166 toko bergabung dengan platform black Friday terbesar di Belanda.

    Sejarah istilah Black Friday

    Selama berabad-abad, kata sifat “black” telah diterapkan sebagai suatu yang membawa bencana.

    Banyak peristiwa telah digambarkan sebagai “Black Friday” (Jumat Kelabu).

    Penggunaan “Black Friday” yang paling awal diketahui untuk merujuk pada hari setelah Thanksgiving.

    Istilah “Black Friday” dan “Black Saturday” digunakan oleh polisi di Philadelphia dan Rochester 

    untuk menggambarkan kerumunan dan kemacetan lalu lintas yang menyertai dimulainya musim belanja Natal.

    Pada 1961, kota dan pedagang di Philadelphia berusaha memperbaiki kondisi tersebut.

    Seorang ahli hubungan masyarakat merekomendasikan untuk mengubah nama Balck Friday itu menjadi “Jumat Besar” dan “Sabtu Besar”. (*)