Negara: Maroko

  • Rencana Trump dan Bayang-bayang Kegagalan Normalisasi Saudi-Israel

    Rencana Trump dan Bayang-bayang Kegagalan Normalisasi Saudi-Israel

    Jakarta

    Usulan tentang masa depan warga Palestina dari Gaza tampaknya mulai bermunculan sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Washington pada pekan lalu.

    Pada hari Senin (10/02), Trump mengklarifikasi bahwa penduduk Palestina tidak akan diizinkan untuk kembali ke Jalur Gaza jika rencananya untuk mendapatkan dan membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang menjadi kenyataan.

    “Mereka akan memiliki tempat tinggal yang jauh lebih baik… di komunitas yang sedikit jauh dari tempat mereka kini berada, di mana semua bahaya ini muncul,” kata Trump kepada stasiun televisi AS, Fox News.

    Trump melihat negara-negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania sebagai negara penampung utama bagi sekitar dua juta warga Palestina dari Gaza.

    Namun, para pakar hukum mengatakan bahwa mengusir warga Palestina dari Gaza melanggar hukum internasional. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan tentang “pembersihan etnis”.

    Gagasan kontroversial lainnya dikemukakan oleh PM Netanyahu. Belum lama ini, ia mengatakan kepada lembaga penyiaran Israel, Channel 14, bahwa “Saudi dapat mendirikan sebuah negara Palestina di Arab Saudi, mereka memiliki banyak lahan di sana.”

    Menanggapi hal ini, tidak hanya Mesir dan Yordania, tapi juga Arab Saudi menegaskan kembali bahwa menerima warga Palestina dari Gaza tidak akan terjadi.

    Penolakan Arab Saudi

    “Kerajaan menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak atas tanah mereka, dan mereka bukanlah penyusup atau imigran yang dapat diusir kapan pun pendudukan Israel yang brutal menginginkannya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang diunggah di X.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menggarisbawahi bahwa “hak-hak rakyat Palestina akan tetap kokoh dan tidak akan ada yang bisa merampas hak-hak tersebut dari mereka, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.”

    Komentar-komentar yang disuarakan dengan tajam tersebut menandai perubahan haluan 180 derajat dari persahabatan diplomatik antara AS dan pemimpin de facto Arab Saudi Mohammed bin Salman, atau MBS, selama masa jabatan pertama Trump dari tahun 2017 hingga 2021.

    “Pada tahun 2017, banyak harapan ditumpukan pada Trump, terutama oleh MBS, yang masih mengonsolidasikan kekuasaannya,” kata Sebastian Sons, peneliti senior di lembaga pemikir Center for Applied Research in Partnership with the Orient (CARPO) yang bermarkas di Bonn, Jerman, kepada DW.

    Pada tahun-tahun berikutnya, hubungan politik dan ekonomi antara kedua negara semakin erat.

    Meski Trump berhasil menengahi hubungan diplomatik, yang dijuluki Perjanjian Abraham, antara Israel dan Sudan, Bahrain, Maroko, dan Uni Emirat Arab, ia tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi sebelum ia digantikan oleh Joe Biden.

    Negosiasi AS antara Israel dan Arab Saudi terus berlanjut hingga serangan teror Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

    Sementara itu, setelah 15 bulan berlalu dan Trump kembali menjabat, banyak hal yang telah berubah.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Arab Saudi tak lagi pragmatis?

    “MBS tidak hanya tegas, tetapi juga sangat percaya diri. Ini dapat dilihat dari reaksinya terhadap pernyataan Trump dan Netanyahu mengenai warga Palestina dari Gaza,” kata Sebastian Sons.

    Dalam pandangan Sons, bagaimanapun juga, normalisasi dengan Israel tetap menjadi prioritas utama bagi Washington dan Yerusalem.

    “Lebih tinggi daripada untuk Arab Saudi saat ini,” kata Sons kepada DW.

    “Bagi Arab Saudi, normalisasi hubungan dengan Israel saat ini, dan penekanannya saat ini, adalah hal yang mustahil,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “hal itu berarti kehilangan kredibilitas serta MBS tidak melihat Netanyahu dan Trump sebagai mitra yang dapat diandalkan untuk mewujudkan solusi dua negara.”

    Para pengamat lain juga setuju.

    “Rencana Trump terkait Gaza akan membuat normalisasi Saudi-Israel semakin sulit,” kata Anna Jacobs, peneliti Teluk dan peneliti non-residen di lembaga think tank yang berbasis di Washington, Arab Gulf States Institute, kepada DW.

    “Saudi telah memperjelas posisi mereka bahwa pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka tidak dapat diterima,” katanya.

    Aziz Alghashian, peneliti senior di yayasan penelitian yang berbasis di Dubai, Observer Research Foundation, (ORF Middle East), juga mengamati bahwa Arab Saudi telah mengubah fokus politiknya dari pragmatisme menjadi ‘pertikaian’.

    “Saudi bersedia untuk berhadapan langsung dan berbeda pendapat dengan AS, bukannya bersikap pragmatis seperti di masa lalu,” katanya kepada DW.

    Menurutnya, kepercayaan diri ini didukung oleh dukungan publik berskala besar di Arab Saudi dan di seluruh negara Arab.

    “Sikap baru MBS sangat populer di jalanan Arab Saudi,” kata Alghashian.

    Namun, Sebastian Sons dari CARPO tidak mengesampingkan bahwa MBS dan Donald Trump pada akhirnya akan duduk bersama dan mencoba menemukan titik temu, karena keduanya juga perlu fokus pada kepentingan negara mereka.

    “Proyek perombakan ekonomi Arab Saudi, Visi 2030, perlu dijamin,” kata Sons, seraya menambahkan bahwa investasi AS adalah kunci dari proyek tersebut.

    Dan bagi AS, Arab Saudi tetap menjadi mitra utama di Timur Tengah.

    Sons memperkirakan Arab Saudi akan mengupayakan deeskalasi dalam waktu dekat yang dapat melengkapi kalkulasi politik Donald Trump.

    “Saya dapat membayangkan bahwa Trump juga berniat untuk mengajukan tuntutan maksimum untuk memperoleh setidaknya beberapa konsesi dari Arab Saudi,” kata Sons kepada DW.

    Namun, masih harus dilihat apakah hal ini juga mengarah pada pembahasan nasib warga Palestina di Gaza.

    Masa depan mereka masih dalam ketidakpastian setelah Hamas membatalkan gencatan senjata akhir pekan lalu. Saat ini, skenario terburuk bagi penduduk Gaza adalah kembalinya perang.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ISIS Siaga di Suriah, Langkah Trump Selanjutnya Bisa Menentukan Apakah ISIS Akan Bangkit Lagi – Halaman all

    ISIS Siaga di Suriah, Langkah Trump Selanjutnya Bisa Menentukan Apakah ISIS Akan Bangkit Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di berbagai penjara dan kamp penahanan di wilayah timur laut Suriah, kelompok militan ISIS terkurung tetapi memiliki kekuatan yang siap siaga, NBC News melaporkan.

    Untuk saat ini, penjara dan kamp tersebut dijaga oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh Amerika Serikat dan dipimpin oleh pasukan Kurdi.

    Keduanya bersatu untuk menghancurkan ISIS, namun ideologi radikal kelompok tersebut belum sepenuhnya dihancurkan.

    Sejak penggulingan diktator Suriah, Bashar al-Assad, akhir tahun lalu dan pemerintahan baru di AS, kekhawatiran akan kebangkitan ISIS mulai muncul kembali.

    Di utara Suriah, sekitar 10.000 terduga anggota ISIS dipenjara di 28 fasilitas, termasuk penjara terbesar di Al Sina, di pinggiran Hasakah.

    Penjara ini menahan ribuan pria, banyak di antaranya ditangkap selama pertempuran terakhir ISIS pada 2019.

    Salah satu tahanan, Ibrahim, seorang warga negara Maroko, mengakui dalam wawancara dengan NBC News bahwa ia adalah mantan pejuang ISIS, tetapi bersikeras bahwa ia tidak lagi menjadi ancaman.

    “Jika saya berbahaya, saya tidak akan menyerahkan diri,” ujarnya, sambil berharap bisa kembali ke negaranya.

    Bagi komandan SDF, Jenderal Mazloum Abdi, para tahanan ini tetap menjadi ancaman besar.

    “Mereka adalah garis keras,” katanya.

    “Kami memiliki banyak tahanan, dan mereka merupakan ancaman yang terus berlanjut.”

    Serangan ISIS ke Penjara Al Sina lebih dari tiga tahun lalu menunjukkan betapa serius ancaman ini.

    Dalam serangan tersebut, ratusan tahanan dibebaskan setelah serangan besar-besaran yang menewaskan puluhan penjaga.

    Pertempuran untuk menguasai penjara berlangsung selama lebih dari seminggu sebelum dipadamkan dengan bantuan militer AS.

    “Kami memiliki informasi intelijen bahwa ISIS berencana menyerang penjara lagi,” kata Abdi.

    “Jika mereka berhasil, ISIS bisa bangkit kembali.”

    Kamp Al Hol

    Sekitar 26 mil di sebelah timur Hasakah, Kamp Al Hol menampung sekitar 40.000 orang, 93 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak, berdasarkan data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Banyak dari mereka adalah keluarga anggota ISIS, dan pejabat SDF memperingatkan bahwa kamp tersebut menjadi sarang bagi generasi militan berikutnya.

    “Pola pikir radikal berkembang di dalam kamp ini,” kata Jihan Hanan, direktur Al Hol.

    “Mereka semakin ekstrem.”

    Dengan sumber daya yang terbatas, penjagaan hanya bisa dilakukan di perimeter, sehingga kekerasan di dalam kamp sering kali tidak dapat dicegah.

    Di bagian yang disebut “The Annex”, istri-istri anggota ISIS asing dan anak-anak mereka ditahan.

    Banyak dari mereka telah berada di sana selama enam tahun tanpa ada minat dari negara asal mereka untuk memulangkan mereka.

    Langkah Trump Bisa Jadi Penentu

    Pasukan SDF sangat bergantung pada bantuan militer dan dukungan finansial dari Amerika Serikat.

    Namun, keputusan Presiden Donald Trump untuk membekukan bantuan luar negeri AS selama 90 hari, serta dorongannya untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dapat membuat bantuan yang sangat dibutuhkan tidak sampai ke SDF dan pemerintahan Kurdi.

    Jenderal Abdi dan Direktur Hanan sepakat bahwa solusi terbaik adalah memulangkan para tahanan ke negara asal mereka, tetapi banyak negara enggan menerima mereka kembali.

    Dengan pemerintahan Bashar al-Assad yang digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), situasi politik di Suriah berubah drastis.

    Meskipun SDF mempertahankan otonomi Kurdi di timur laut Suriah, dinamika politik baik di dalam negeri maupun luar negeri terus bergeser.

    Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mendukung HTS dan telah lama memandang SDF sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki, yang dianggap sebagai organisasi teroris.

    Keputusan Trump untuk menarik 2.000 tentara AS yang masih bertugas di Suriah dapat membuka jalan bagi kebangkitan ISIS.

    Jika pasukan AS ditarik, kekosongan keamanan yang tersisa bisa dimanfaatkan oleh kelompok militan.

    “Kekosongan keamanan ini bisa menjadi ancaman besar bagi kami,” ujar Hanan.

    “Kami mungkin bisa bertahan selama beberapa bulan, tetapi setelah itu, situasinya akan tidak terduga.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • 30 Duta Besar Hadiri Peluncuran ‘Asia Africa Spirit’ Jelang Peringatan ke-70 KAA – Halaman all

    30 Duta Besar Hadiri Peluncuran ‘Asia Africa Spirit’ Jelang Peringatan ke-70 KAA – Halaman all

    30 Duta Besar Hadiri Peluncuran ‘Asia Africa Spirit’ Jelang Peringatan ke-70 KAA

    TRIBUNNEWS.COM – komunitas yang mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Teman Parekraf Nasional (Tepanas) bersama komunitas Kedutaan Besar, Sektor Swasta, Ambassador & CEO Club meluncurkan gerakan ‘Asia Africa Spirit’, pada belum lama ini di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

    Panca R Sarungu, Chief Community Officer Tepanas, gerakan ini diluncurkan untuk memperingati ulang tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pada bulan April 2025 akan genap berusia 70 tahun.

    Pada peringatan itu, kata dia, akan diadakan berbagai kegiatan di Jakarta, dan -tentu saja- di Bandung tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.

    “Dengan keterbatasan dana pemerintah, peringatan ulang tahun ke-70 Konferensi Asia
    Afrika ini tidak diadakan oleh pemerintah secara besar-besaran seperti saat kita
    memperingati ulang tahun ke 60 yang lalu. Oleh karena itu kami sangat menyambut baik
    dan mendukung penuh Asia Africa Spirit yang diluncurkan oleh Ambassador & CEO Club
    dan komunitas TePaNas,” ujar Wisnu Shindutrisno yang hadir mewakili Kementerian
    Pariwisata, dikutip Rabu (12/2/2025).

    Grace Sabandar, Pendiri Ambassador & CEO Club menyatakan peluncuran Asia Africa Spirit
    ini dihadiri sebanyak 30 Duta Besar dan perwakilan negara sahabat.

    Dirinya mengharapkan para Duta Besar bisa mendukung berbagai acara yang akan dilakukan pada bulan April mendatang.

    Sejumlah kegiatan itu di antaranya pameran digital destinasi, pariwisata negara-negara Asia dan Afrika, fashion show oleh istri/suami para Duta Besar, fun run, film festival, dan berbagai kegiatan lainnya.

    Selain para Duta Besar, peluncuran Asia Africa Spirit juga dihadiri oleh para kolaborator, di
    antaranya adalah Sekuya, W3GG, CET Network, Perkumpulan Berdikari & Setara, LA
    LIGA, Fjall Solutions, Badan Perfilman Indonesia, dan IADERN, yang akan mengadakan
    berbagai kegiatan di bidang Pariwista, Ekonomi Kreatif, Teknologi Blockchain & AI,
    Lingkungan Hidup, Olahraga, Gaming, dan lainnya.

    Atas inisiasi ini, Duta Besar Maroko untuk Indonesia yang juga Ketua Korps Diplomatik, YM Ouadia Benabdellah, menyerukan untuk terus meningkatkan hubungan antara 2 benua besar yaitu Asia dan Afrika, di sektor ekonomi, pemerintahan, sosial budaya, pariwisata, dan lainnya.

    Dia juga mengapresiasi adanya gerakan Asia Africa Spirit yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dan Pemerintah
    Daerah Jawa Barat, yang kegiatan utamanya akan diselenggarakan oleh GlobalExhibit dan
    RajaMICE.

  • Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza – Halaman all

    Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dikabarkan akan mengadakan pertemuan darurat para menteri luar negeri untuk membahas rencana Presiden AS Donald Trump terkait pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.

    Pertemuan ini diinisiasi oleh Iran sebagai respons diplomatik terhadap rencana tersebut.

    Mengutip PressTV, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan upaya diplomatik yang intens selama beberapa hari terakhir.

    Araghchi berdiskusi dengan para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Aljazair, Turki, Pakistan, Malaysia, dan Gambia, yang saat ini memegang jabatan sebagai presiden bergilir OKI.

    Dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, Araghchi menekankan pentingnya mengadakan pertemuan guna membahas dan menghadapi upaya kolonial yang bertujuan untuk memindahkan paksa penduduk Palestina dari Jalur Gaza.

    Usulan Iran ini mendapatkan dukungan luas dari negara-negara anggota OKI.

    Waktu pasti pelaksanaan pertemuan tersebut belum diumumkan, tetapi pertemuan diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, menurut seorang koresponden IRNA pada Rabu (12/2/2025) yang mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri Iran.

    Sebelumnya, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan atau mendukung rencana eksodus paksa warga Gaza ke negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan bahkan Arab Saudi.

    Iran mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dan mengambil sikap kolektif terhadap tindakan ini.

    “Rencana pemindahan paksa ini adalah kelanjutan dari upaya kolonial untuk menghapus Palestina,” kata Araghchi, menekankan pentingnya tindakan internasional yang cepat dan tegas.

    Ia juga mengutuk upaya terang-terangan untuk menormalisasi genosida dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh rezim pendudukan.

    Araghchi lebih lanjut mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel yang menyarankan “pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi.”

    Ia menyebut pernyataan ini sebagai bentuk agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagai ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan regional.

    Menegaskan kembali pentingnya tindakan kolektif, Araghchi mendorong OKI untuk mengambil langkah signifikan dalam menghadapi skema gabungan AS-Israel tersebut.

    “Masyarakat internasional, khususnya negara-negara regional dan Islam, harus segera mengambil langkah-langkah mendesak untuk mencegah legitimasi tindakan kriminal ini,” tegasnya.

    Pengamat mengatakan bahwa pertemuan OKI mendatang akan menjadi platform penting bagi negara-negara anggota untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap krisis yang berkembang, serta memperkuat dukungan mereka terhadap kedaulatan Palestina.

    Daftar Anggota OKI

    Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah organisasi antarpemerintah dengan 57 negara anggota yang memiliki perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.

    OKI Didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam.

    Pertemuan itu digelar sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel. 

    OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011 pada saat pertemuan 38 dewan Menteri Luar Negeri di Astana, Kazakhstan.

    OKI saat ini mempunyai 57 negara anggota. Beberapa di antaranya bukan merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim.

    Berikut daftar negara anggota OKI.

    Afghanistan (Diskors 1980–Maret 1989)
    Aljazair 
    Chad 
    Guinea 
    Indonesia 
    Iran 
    Kuwait 
    Lebanon 
    Libya 
    Malaysia 
    Mali 
    Maroko 
    Mauritania 
    Mesir (Diskors Mei 1979–Maret 1984)
    Niger 
    Pakistan (Menghalangi keanggotaan India)
    Palestina
    Arab Saudi 
    Senegal 
    Sudan 
    Somalia 
    Tunisia 
    Turki 
    Yaman
    Yordania 
    Bahrain 
    Oman 
    Qatar 
    Suriah 
    Uni Emirat Arab 
    Sierra Leone 
    Bangladesh 
    Gabon 
    Gambia 
    Guinea-Bissau 
    Uganda 
    Burkina Faso 
    Kamerun 
    Komoro 
    Irak 
    Maladewa 
    Jibuti 
    Benin 
    Brunei Darussalam 
    Nigeria 
    Azerbaijan 
    Albania 
    Kirgizstan 
    Tajikistan 
    Turkmenistan 
    Mozambik 
    Kazakhstan 
    Uzbekistan 
    Suriname 
    Togo 
    Guyana 
    Pantai Gading

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2024 Dapat 37 Poin, Kalah dari Malaysia – Halaman all

    Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2024 Dapat 37 Poin, Kalah dari Malaysia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Transparency International Indonesia (TII) merilis hasil survei indeks persepsi korupsi (IPK) negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

    Survei tahunan tersebut dimaksudkan untuk mengukur risiko korupsi sektor publik di sebuah negara.

    Untuk Indonesia, skor IPK RI di tahun 2024 berada pada skor 37. Indonesia menempati urutan 99 dari 180 negara.

    Deputi Transparency International Indonesia, Wawan Heru Suyatmiko, menyebut skor IPK Indonesia naik 3 poin, dari 2023 yang berada pada skor 34.

    “Ini CPI (corruption perception indeks) Indonesia sepanjang 2024 ada dengan skor 37 ranking 99. Artinya apa? Artinya terjadi peningkatan 3 poin dari tahun 2023 ke 2024, dari 34 ke 37,” kata Wawan dikutip dari tayangan di YouTube Transparency International Indonesia, Selasa (11/2/2025).

    Wawan mengatakan, terdapat negara di dunia yang memiliki skor IPK yang sama dengan Indonesia.

    “Kita bersama dengan Argentina, kebetulan Argentina ini bagian dari BRICS, bagian dari G20 yang kita sebutkan tadi bahwa masyarakat ekonomi global pun ada angkanya di bawah rata-rata dan ini jadi catatan,” tutur Wawan.

    “Selain itu, ada Ethiopia, Maroko, dan Lesotho. Sehingga skor 30 ini menjadi catatan yang sangat penting,” lanjutnya.

    Wawan bilang mayoritas IPK di negara-negara ASEAN mengalami penurunan. 

    Kata dia, Singapura mengalami kenaikan, dari skor 83 ke 84. Sementara Malaysia stagnan pada skor 50.

    Selain itu, Timor Leste dari skor 43 ke 44, naik satu poin. Vietnam turun satu poin, dari dari skor 41 ke 40. 

    “Indonesia, kita naik dari 34 ke 37. Thailand turun satu poin dari 35 ke 34,” kata Wawan.

    Sementara, Laos mengalami kenaikan 5 poin yang cukup drastis, dari skor 28 ke 33.

    Filipina turun dari skor 34 ke 33. Kamboja turun dari skor 22 ke 21. Terakhir, Myanmar turun dari skor 20 ke 16.

    Lebih lanjut, Wawan tak memungkiri beberapa negara di ASEAN mengalami penghambatan dari upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. 

    “Hal ini ditandai dengan tadi yang naik ada beberapa Indonesia dan Singapura, tetapi Malaysia stagnan, rata-rata kenaikannya juga, Timor Leste dan Vietnam mendekati rata-rata global dan Asia Facific,” ujarnya.

     

  • Indeks Persepsi Korupsi RI 2024 Naik Tipis ke 37, Masih di Bawah Vietnam

    Indeks Persepsi Korupsi RI 2024 Naik Tipis ke 37, Masih di Bawah Vietnam

    Bisnis.com, JAKARTA — Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia sepanjang 2024 naik ke 37 atau dari tahun sebelumnya yakni 34 pada 2023. 

    Hal tersebut berdasarkan temuan Transparency International Indonesia (TII) yang dirilis setiap tahunnya secara global di 180 negara. 

    “Hari ini CPI Indonesia sepanjang 2024 ada dengan skor 37 dan rangkingnya 99. Artinya apa? Terjadi peningkatan 3 poin dari tahun 2023 ke 2024,” ujar Deputi Sekjen TII Wawan Heru Suyatmiko pada Peluncuran CPI 2024, disiarkan melalui YouTube TII, Selasa (11/2/2025). 

    Sebagaimana diketahui, skor CPI Indonesia sebelumnya mengalami tren menurun sejak pencapaian tertingginya di angka 40 pada 2019 lalu. 

    Skor IPK atau CPI dalam sekitar lima tahun terakhir sejak 2019 itu yakni 37 pada 2020, 38 pada 2021, 34 pada 2022 dan 34 pada 2023. 

    Adapun pada 2024, peringkat Indonesia di 180 negara juga naik yakni ke peringkat ke-99 dari sebelumnya ke-115 pada 2023 lalu.

    Terdapat beberapa negara yang memiliki skor yang sama dengan Indonesia. Salah satunya adalah Argentina yang sama-sama merupakan anggota BRICS dan G20. Negara-negara lain meliputi Maroko, Ethiopia serta Lesotho. 

    Di Asean, dari segi skor CPI, Indonesia masih menduduki peringkat ke-5 di bawah Singapura (83), Malaysia (50), Timor Leste (43) dan Vietnam (41). Namun, skor Indonesia terpantau naik dari tahun sebelumnya jika dibandingkan sejumlah negara Asean lain. 

    Untuk diketahui, Transparency International (TI) setiap tahunnya merilis skor CPI di 180 negara. Skor itu berdasarkan 13 sumber data stabil dan kredibel dadi 12 lembaga survei. Di Indonesia, skor CPI ditarik dari 9 sumber data.

    Yaitu Bertelsmann Foundation Transformation Index 2024, Economic Intelligence Unit Country Ratings 2024, S&P Global Insights Risk Ratings 2023, IMD World Competitiveness Yearbook 2024, PERC Asia Risk Guide 2024, PRS International Country Risk Guide 2024, Varieties of Democracy Project, World Economic Forum EOS 2024 dan World Justice Project Rule of Law Index 2024.

  • SMP Labschool Kebayoran Rayakan Hari Budaya Internasional dengan 14 Perwakilan Negara – Page 3

    SMP Labschool Kebayoran Rayakan Hari Budaya Internasional dengan 14 Perwakilan Negara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool Kebayoran menyelenggarakan acara tahunan “Labschool International Culture Day” (LICD) 2025, Jumat 7 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan serta merayakan keberagaman budaya dari berbagai negara, sekaligus menjadi wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi dan memahami nilai-nilai budaya global.

    Dengan tema “Beyond the Horizon: Discovering the World’s Cultural Wonder,” acara berlangsung pada pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dengan partisipasi dari 14 negara, yakni Italia, Belanda, Taiwan, Inggris, Perancis, Republik Irlandia, Spanyol, Australia, Polandia, Belgia, Norwegia, Meksiko, India, dan Maroko.

    Sejumlah tamu undangan turut hadir, termasuk Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, Wali Kota Jakarta Selatan beserta jajaran, Pengelola Sekolah Laboratorium (PSL) Universitas Negeri Jakarta, pimpinan sekolah, serta dewan guru SMP Labschool Kebayoran.

    Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), serta OSIS dan MPK SMP Labschool Kebayoran. Para perwakilan negara yang hadir memaparkan budaya khas mereka, termasuk aktivitas sehari-hari, sistem pendidikan, hingga kerja sama internasional.

    “Kami berharap acara ini dapat memupuk pemikiran yang terbuka, empati, toleransi, dan pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya internasional. Dengan pemahaman yang lebih baik, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan harmoni global,” ujar salah satu perwakilan sekolah.

     

  • Hari Budaya Internasional, Siswa SMP di Jakarta Diberikan Pemahaman Mengenai Keberagaman Dunia – Halaman all

    Hari Budaya Internasional, Siswa SMP di Jakarta Diberikan Pemahaman Mengenai Keberagaman Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool Kebayoran, Jakarta menyelenggarakan acara tahunan “Labschool International Culture Day” (LICD) 2025. 

    Kepala BPS Labschool UNJ Prof. Totok Bintoro mengatakan acara yang menitikberatkan pada perayaan keanekaragaman budaya dari berbagai negara ini menjadi media bagi para siswa.

    “Mereka mengeksplorasi, menghargai, dan menyerap nilai-nilai budaya yang beragam, serta meningkatkan wawasan global,” kata Totok dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).

    Dengan tema tahun ini, “Beyond the Horizon: Discovering the World’s Cultural Wonder,” acara berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dan menghadirkan partisipasi dari 14 perwakilan negara, yaitu Italia, Belanda, Taiwan, Inggris, Perancis, Republik Irlandia, Spanyol, Australia, Polandia, Belgia, Norwegia, Meksiko, India, dan Maroko. 

    Selain itu, Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, Walikota Jakarta Selatan beserta jajaran, Pengelola Sekolah Laboratorium (PSL) Universitas Negeri Jakarta, Pimpinan Sekolah, serta Dewan Guru SMP Labschool Kebayoran turut hadir dalam perayaan tersebut.

    “Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), serta OSIS dan MPK SMP Labschool Kebayoran,” kata dia.

    Dalam kunjungan ini, para perwakilan negara yang hadir memaparkan budaya khas mereka, mulai dari aktivitas sehari-hari, sistem pendidikan, hingga kerja sama internasional yang mereka jalin.

    Acara LICD ini juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai keberagaman budaya dunia.

    “Kami berharap acara ini dapat memupuk pemikiran yang terbuka, empati, toleransi, dan pengertian yang lebih dalam tentang keberagaman budaya internasional. Dengan pemahaman yang lebih baik, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan harmoni global,” ujarnya.

    Para siswa dan civitas akademika Labschool Kebayoran turut berpartisipasi aktif dalam meramaikan acara ini, yang menampilkan berbagai atraksi budaya, kuliner internasional, serta pertunjukan seni.

     

     

  • Polisi Spanyol Tangkap 2 Napi Kabur dari Penjara dengan Keamanan Super Ketat di Portugal

    Polisi Spanyol Tangkap 2 Napi Kabur dari Penjara dengan Keamanan Super Ketat di Portugal

    JAKARTA – Polisi Spanyol menangkap kembali dua dari lima narapidana yang melakukan pelarian spektakuler tahun lalu dari penjara dengan keamanan tinggi di Portugal.

    Warga Argentina dan Inggris itu diketahui bekerja untuk geng narkoba di Alicante.

    elima orang tersebut melarikan diri dari penjara Vale de Judeus selama jam berkunjung pada September dengan bantuan tangga panjang yang disediakan oleh seorang kaki tangan di luar.

    Dua warga negara Portugis dan satu warga negara Georgia ditangkap kembali pada bulan berikutnya – satu di Maroko, satu di Portugal, dan yang terakhir di Italia.

    Dilansir Reuters, Jumat, 7 Februari, kini polisi Spanyol juga menangkap warga Inggris Mark Cameron Roscaleer (36) yang dipenjara karena kejahatan kekerasan termasuk perampokan dan penyiksaan yang dilakukan di Portugal, dan warga negara Argentina Rodolfo Jose Lohrmann (61).

    Lohrmann menjalani hukuman 17 tahun penjara karena kejahatan termasuk perampokan bank dan sedang menunggu ekstradisi ke negara asalnya.

    Polisi mengatakan mereka telah menemukan keduanya melakukan pemerasan yang terkait jaringan narkoba di Spanyol tenggara setelah seorang korban ancaman pembunuhan melaporkan kejadian tersebut.

    Rekaman polisi menunjukkan momen penangkapan di bengkel mobil, petugas melompat keluar dari beberapa mobil dan menjepit para buronan ke tanah.

  • AMAN-25 di Karachi galang kemampuan hadapi terorisme dan bajak laut

    AMAN-25 di Karachi galang kemampuan hadapi terorisme dan bajak laut

    Karachi (ANTARA) – Latihan perang multilateral AMAN Exercise 2025 yang digelar oleh Angkatan Laut Pakistan di Karachi pada 7–11 Februari bertujuan menggalang kemampuan angkatan laut dari berbagai negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan bajak laut.

    Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda (Laksda) Abdul Munib saat acara pembukaan AMAN Exercise 2025 (AMAN-25) di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy), Karachi, Jumat, menilai ancaman-ancaman itu merupakan tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara di berbagai belahan dunia.

    “Ini saatnya untuk menggalang kerja sama dan upaya-upaya bersama untuk menciptakan keamanan maritim daripada harus berusaha sendiri. Cakupan, jangkauan, dan beragamnya jenis ancaman di laut menunjukkan tak ada satu negara pun, sekuat apapun mereka, yang mampu menghadapi ancaman-ancaman itu sendirian,” kata Laksamana Muda Munib.

    Oleh karena itu, Angkatan Laut Pakistan yakin latihan multilateral seperti AMAN dapat meningkatkan kemampuan angkatan laut masing-masing negara, sekaligus menggalang kerja sama dan membangun interoperabilitas antarangkatan laut.

    Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda Abdul Munib (dua kiri) menggelar jumpa pers selepas upacara pembukaan AMAN Exercise 2025 di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, Karachi, Pakistan, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.

    Dalam kesempatan yang sama, Abdul Munib secara khusus menyoroti Samudera Hindia sebagai salah satu jalur utama perdagangan, logistik, dan rute pelayaran militer (SLOC) negara-negara dunia. Dia melanjutkan dalam rangkaian AMAN Exercise negara-negara peserta juga akan berdialog berdiskusi membahas ancaman-ancaman dan potensi ancaman non-tradisional yang dapat tumbuh di kawasan.

    “Penting untuk memahami akar ancaman di kawasan Samudera Hindia (IOR), dan bagaimana itu berkembang, juga penting bagi kita untuk memahami kemampuan pasukan yang menjaga perairan internasional ini dalam bekerja sama,” sambung Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan.

    Oleh karena itu, AMAN Exercise pun menjadi salah satu cara untuk mempertemukan berbagai pengalaman, gagasan dan pikiran, sekaligus meminggirkan perbedaan.

    “Terkadang, negara-negara yang berkompetisi pada akhirnya dapat menjadi dekat dan bekerja sama, karena mereka meyakini ada tujuan bersama yaitu menciptakan stabilitas di laut,” kata Laksamana Muda Munib.

    AMAN-25 diikuti oleh kurang lebih 60 negara, termasuk Indonesia. TNI Angkatan Laut yang mewakili Indonesia dalam latihan multilateral itu mengirimkan satu kapal fregat ringan serbaguna-nya (MRLF) KRI Bung Tomo-357 untuk berlatih bersama-sama dengan 30 kapal perang dari Angkatan Laut Pakistan dan negara-negara peserta.

    Dari 60 negara peserta, ada 11 kapal asing yang turut serta, yaitu BNS Somudra Joy (Bangladesh), PLANS Baotou-133 dan PLANS Gaoyouhu-966 (China), KRI Bung Tomo-357 (Indonesia), JS Murasame (Jepang), HMS Jazan dan HMS Hail (Arab Saudi), KD Terengganu-174 (Malaysia), RNOV Sadh (Oman), SLNS Vijayabahu (Sri Lanka), USS Lewis B. Puller (Amerika Serikat), IRIS Jamaran-76 (Iran), dan Abu Dhabi P-191 (Uni Emirat Arab).

    Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, Komandan KRI Bung Tomo sekaligus Komandan Satgas Latma AMAN Exercise 2025 TNI AL (tujuh kiri), berfoto bersama delegasi angkatan laut dari berbagai negara saat acara pembukaan AMAN Exercise 2025 di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, Karachi, Pakistan, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.

    Sementara itu, negara-negara peserta AMAN-25 mencakup Australia, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Belarusia, Brazil, Brunei, Burundi, Kamboja, Kanada, China, Komoros, Ceko, Djibouti, Mesir, Fiji, Perancis, Jerman, Indonesia, Iran, Irak, Italia, Jepang, dan Yordania.

    Kemudian, ada pula Kazakhstan, Kenya, Arab Saudi, Kuwait, Libya, Malaysia, Maladewa, Maroko, Myanmar, Belanda, Nigeria, Oman, Palestina, Filipina, Qatar, Romania, Rusia, Rwanda, Seychelles, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, dan Sri Lanka.

    Negara-negara lain yang juga turut serta mencakup Swiss, Tajikistan, Tanzania, Thailand, Timor Leste, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Uganda, Inggris, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.

    Dalam rangkaian AMAN-25, Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko yang saat ini menjabat sebagai Komandan KRI Bung Tomo, bertindak sebagai Komandan Satgas Latma AMAN Exercise 2025 TNI AL. Kolonel Dedi turut menghadiri upacara pembukaan AMAN-25 di Karachi, Jumat, bersama Atase Pertahanan (Athan) RI untuk Pakistan Kolonel Inf. Henru Hidayat Susanto.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025