Negara: Malaysia

  • Kapan iPhone 17 Series Hadir di Indonesia? Ini Kata Erajaya (ERAA)

    Kapan iPhone 17 Series Hadir di Indonesia? Ini Kata Erajaya (ERAA)

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple resmi memperkenalkan iPhone 17 Series pada 9 September kemarin. Lantas kapan smartphone tersebut muncul di Indonesia? 

    Dalam laman resminya, Apple menyebut pelanggan di lebih dari 63 negara dan wilayah termasuk Australia, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Jepang, Malaysia, Meksiko, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, hingga Vietnam sudah bisa melakukan pre-order mulai Jumat, 12 September 2025 pukul 05.00 PDT. 

    Produk ini akan tersedia di pasaran mulai Jumat, 19 September 2025.Selanjutnya, iPhone 17 baru akan meluncur di 22 negara dan wilayah lain pada 26 September 2025. Indonesia belum tercantum dalam daftar tersebut.

    “Akan tersedia di 22 negara dan wilayah lainnya mulai Jumat, 26 September,” tulis Apple dikutip pada Kamis (11/9/2025). 

    Divisi Corporate Communications Erajaya Group, salah satu distributor resmi Apple di Indonesia yang menjual iPhone melalui jaringan ritel iBox, Erafone, dan Urban Republic, mengungkapkan mereka belum bisa memastikan jadwal ketersediaan iPhone 17 di Indonesia.

    “Terkait ketersediaan iPhone 17 di Indonesia kami belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut,” kata Divisi Corporate Communications Erajaya Group saat dihubungi Bisnis pada Kamis (11/9/2025). 

    Menilik pengalaman tahun lalu, peluncuran iPhone 16 Series di Indonesia mengalami jeda waktu cukup panjang dibanding negara tetangga. iPhone 16 Series, yang meluncur secara global pada September 2024, baru resmi tersedia di Indonesia pada 11 April 2025. 

    Kala itu, salah satu faktor yang membuat perilisannya mundur adalah persoalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang menjadi syarat bagi perangkat 4G dan 5G agar bisa dijual resmi di Indonesia. 

    iPhone 17 hadir dengan sejumlah peningkatan signifikan. Smartphone ini dibekali kamera depan Center Stage terbaru untuk pengalaman swafoto yang lebih baik, kamera utama 48MP Fusion dengan kualitas telefoto optik 2x, serta kamera 48MP Fusion Ultra Wide yang mampu menangkap detail lebih luas dan makro dengan presisi.

    Perangkat ini membawa layar Super Retina XDR berukuran 6,3 inci dengan teknologi ProMotion, yang diklaim lebih besar, lebih terang, serta mendukung pengalaman bermain gim dan menggulir layar lebih mulus. 

    Apple juga memperkenalkan Ceramic Shield 2 pada bagian depan, yang disebut tiga kali lebih tahan gores dibanding generasi sebelumnya, serta mampu mengurangi pantulan cahaya.

    Semua fitur tersebut ditenagai oleh chip A19 generasi terbaru untuk performa tinggi dan efisiensi daya. iPhone 17 tersedia mulai dari kapasitas penyimpanan 256GB dua kali lipat dari model entry generasi sebelumnya hingga 512GB, dengan pilihan lima warna: hitam, lavender, mist blue, sage, dan putih.

    Vice President of Worldwide iPhone Product Marketing Apple, Kaiann Drance, menyebut iPhone 17 sebagai lompatan besar yang menghadirkan berbagai fitur bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

    “iPhone 17 adalah peningkatan besar dengan fitur-fitur canggih yang membuat iPhone semakin berguna dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari layar ProMotion yang lebih besar dan lebih terang dengan ketahanan gores 3x lebih baik, baterai tahan seharian dengan pengisian lebih cepat, chip A19 yang bertenaga, sistem kamera 48MP Dual Fusion, hingga kamera depan Center Stage inovatif kamera depan terbaik kami sejauh ini,” kata Drance.

  • Pre-order iPhone 17 dan iPhone Air Dibuka Pekan Ini di Malaysia dan Singapura, Indonesia Termasuk? – Page 3

    Pre-order iPhone 17 dan iPhone Air Dibuka Pekan Ini di Malaysia dan Singapura, Indonesia Termasuk? – Page 3

    Berbeda dari generasi sebelumnya, iPhone 17 series tak lagi menawarkan opsi memori 128GB. Kini, raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut hanya menyediakan varian terendah mulai dari 256GB.

    Lantas, berapa harga iPhone 17 untuk setiap varian yang ditawarkan? Perlu diingat, banderol ini masih untuk pasar di AS. Jadi ada kemungkinan harga ini akan mengalami perubahan ketika iPhone 17 series rilis di Indonesia.

    Harga iPhone 17

    256GB – USD 799
    512GB – USD 999

    iPhone 17 tersedia dalam lima pilihan warna, mulai dari Lavender, Sage, Mist Blue, White, dan Black.

    Sesuai janji, Apple akhirnya mengumumkan lini smartphone terbaru mereka. iPhone 17 resmi diumumkan dalam Apple Event di Apple Park, Selasa (9/9/2025) jam 10 pagi waktu setempat.

    Dalam ajang Apple Event di Apple Park, Selasa (9/9/2025),  CEO Apple, Tim Cook, menyebut peluncuran hari ini sebagai langkah besar untuk masa depan perangkat mereka.

  • iPhone 17 Pro dan Pro Max Bisa Main Game AAA Frame Rate Tinggi

    iPhone 17 Pro dan Pro Max Bisa Main Game AAA Frame Rate Tinggi

    Jakarta

    Apple telah resmi meluncurkan produk terbarunya iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max. Dua varian ini bisa dipakai untuk main game AAA dengan frame rate yang tinggi.

    Mereka memperkenalkan generasi terbaru dari iPhone ini pada Rabu dini hari, 10 September 2025 pukul 00.00 WIB. Datang dengan chip A19 Pro, kedua ponsel pintar tersebut menjanjikan performa luar biasa, hingga fitur Apple Intelligence terbaru.

    “iPhone 17 Pro sejauh ini merupakan iPhone tercanggih yang pernah ada, menampilkan desain baru yang mencolok dan kemampuan yang mumpuni,” ujar CEO Apple, Tim Cook.

    SVP Worldwide Marketing, Greg Joswiak alias Joz, mengatakan kalau iPhone 17 Pro bukan cuma menawarkan tampilan yang baru. Menurutnya, desain yang diusung HP ini memiliki performa yang sangat kuat di antara para pendahulunya.

    “Dan ini dimulai dengan pendekatan baru yang sangat penting untuk manajemen termal, yang sangat penting bagi performa sistem. Kami mengelola daya dan suhu permukaan secara cermat untuk memastikan iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max selalu memberikan performa yang luar biasa, sekaligus tetap nyaman digenggam,” kata Joz.

    Lebih lanjut, Joz menjelaskan, setiap aspek dari desain ponsel ini dirancang untuk memaksimalkan kinerja dan membuka potensi penuh dari A19 Pro. Disampaikannya kalau HP ini dilengkapi CPU 6-inti yang bertenaga dan GPU 6-inti berkinerja tinggi, dengan Neural Accelerator yang terpasang di setiap inti GPU.

    Joz menambahkan, chipset ini memiliki cache lebih besar dibandingkan A18 Pro. Jadi ketika A19 Pro dipasangkan dengan desain termalnya, iPhone 17 Pro bisa memberikan kinerja berkelanjutan hingga 40% lebih baik daripada iPhone 16 Pro.

    “Menjadikannya ideal untuk tugas-tugas intensif seperti bermain game, mengedit foto dan video, menggunakan fitur-fitur Apple Intelligence terbaru, dan menjalankan model bahasa lokal yang besar. Jadi, Anda dapat memainkan game yang menuntut visual seperti Arknights: Endfield dengan ray tracing yang dipercepat perangkat keras pada frame rate yang lebih tinggi, berjam-jam lamanya,” tegas Joz, dikutip detikINET dari kanal YouTube Apple, Rabu (10/9/2025).

    SpesifikasiLayar: Super Retina XDR 6,3 inci (Pro) dan 6,9 inci (Pro Max), ProMotion 120Hz, kecerahan puncak 3000 nits.Chip: A19 Pro dengan CPU 6-core, GPU 6-core, dan Neural Engine 16-core.Penyimpanan: 256GB, 512GB, 1TB (Pro); tambahan 2TB (Pro Max).Kamera Belakang: Tiga kamera Fusion 48MP (Main, Ultra Wide, Telephoto), zoom optik 4x (100mm) dan 8x (200mm), zoom digital hingga 40x.Kamera Depan: Center Stage 18MP dengan sensor persegi, Dual Capture, video 4K HDR.Fitur Video: ProRes RAW, Apple Log 2, genlock, Dolby Vision HDR, 4K120 fps.Baterai: Daya tahan terbaik di iPhone, pengisian 50% dalam 20 menit dengan adaptor 40W.Desain: Aluminium unibody seri 7000, Ceramic Shield 2 (depan dan belakang), vapor chamber.Konektivitas: Chip N1 (Wi-Fi 7, Bluetooth 6, Thread), eSIM-only di beberapa negara.Sistem Operasi: iOS 26 dengan Apple Intelligence.Warna: Deep blue, cosmic orange, silver.Harga iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max

    iPhone 17 Pro akan tersedia dengan kapasitas penyimpanan 256 GB, 512 GB, dan 1 TB, dengan harga mulai dari USD 1.099 (AS) atau kisaran Rp 17 juta. Sementara itu, iPhone 17 Pro Max akan tersedia dalam pilihan 256 GB, 512 GB, 1 TB, dan untuk pertama kalinya, 2 TB, dengan harga mulai dari USD 1.199 (AS) atau kisaran Rp 18,5 juta.

    Pemesanan akan dibuka mulai Jumat, 12 September, di 63 negara dan wilayah termasuk Australia, Kanada, Tiongkok, Jerman, India, Jepang, Malaysia, Meksiko, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. Perangkat ini akan tersedia di toko mulai Jumat, 19 September.

    (hps/fay)

  • Kolektor Rugi Rp1,47 Miliar, Busro Didakwa Curi Uang Kuno hingga 57 Kali

    Kolektor Rugi Rp1,47 Miliar, Busro Didakwa Curi Uang Kuno hingga 57 Kali

    Surabaya (beritajatim.com) – Moch Busro diadili di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya atas kasus pencurian uang kuno milik seorang kolektor, Budi Setiawan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rocky Selo Handoko mendakwa Busro melakukan tindak pidana pencurian secara berkelanjutan karena aksinya dilakukan berulang kali hingga menyebabkan kerugian miliaran rupiah.

    Dalam dakwaan yang dibacakan di persidangan, JPU mengungkapkan Busro beraksi sejak 2 September 2024 hingga 9 Juni 2025. Korban, Budi Setiawan, kehilangan koleksi uang kuno yang disimpan di rumahnya di Jalan Bawean, Surabaya.

    Modus yang dilakukan Busro terbilang lihai. Ia kerap berpura-pura membantu urusan administratif korban, seperti tanda tangan cek, perpanjangan buku tabungan, hingga pengurusan STNK. Saat rumah dalam keadaan sepi, Busro menyelinap ke ruang tamu dan menguras isi kardus berisi uang kuno yang diletakkan di atas rak lemari tanpa pengaman.

    Yang mengejutkan, pencurian ini dilakukan sedikitnya 57 kali dalam kurun waktu setahun lebih. Barang yang diambil bukan sembarangan, mulai dari koin dollar Australia, euro, ringgit Malaysia, yen Jepang, hingga lembaran uang langka bergambar Soekarno dan Suharto. Jumlahnya mencapai ribuan keping dan lembar.

    Lebih jauh, hasil curian itu dijual kepada Sinchan Collection milik Moh. Iksan. Transaksi dilakukan di warung kopi kawasan Jalan Nias dan Jalan Pandegiling, Surabaya. Uang hasil penjualan dipakai Busro untuk membeli mobil Grand Livina Xgear, motor Honda Beat Street, perhiasan emas, serta berlibur bersama keluarga.

    “Akibat perbuatan terdakwa, saksi Budi Setiawan mengalami kerugian sekitar Rp1,47 miliar,” tegas JPU Rocky Selo Handoko.

    Atas tindakannya, Busro didakwa melanggar Pasal 362 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP tentang pencurian berlanjut. [uci/beq]

  • 7
                    
                        Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah
                        Nasional

    7 Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah Nasional

    Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    PERISTIWA
    mengejutkan yang terjadi di Nepal tentu disebabkan oleh banyak faktor, tak berbeda dengan demonstrasi besar-besaran di Indonesia tempo hari.
    Namun, biasanya faktor-faktor tersebut membutuhkan pemicu. Dan di Nepal pemicunya adalah kebijakan pemerintahnya yang memberlakukan larangan terhadap sekitar 26 platform media sosial besar, termasuk Facebook, X (Twitter), YouTube, Instagram, WhatsApp, dan lainnya, pada awal September 2025.
    Media sosial adalah separuh dari kehidupan dari Gen Z. Sehingga cukup bisa dipahami mengapa kebijakan tersebut mendadak menjadi pemicu pecahnya amarah “Gen Z” di Nepal, lalu membuat mereka turun ke jalan, dan berakhir dengan pertunjukan kemarahan atau amuk massa yang jauh lebih masif dibanding Indonesia.
    Sebenarnya, kebijakan pelarangan sebagian besar platform media sosial di Nepal bukan karena pemerintahannya benar-benar ingin melarang.
    Jika kita dalami, penyebab utamanya adalah kegagalan, boleh jadi disengaja atau hanya kebetulan, dari platform-platform tersebut untuk mendaftarkan diri pada pemerintahan Nepal, sebagaimana telah diminta sebelumnya.
    Pemerintah Nepal terpantau telah memberikan tenggat selama tujuh hari sejak 28 Agustus 2025, bagi perusahaan media sosial untuk mendaftar kepada pemerintah dan telah menetapkan kantor di mana pendaftaran harus dilakukan beserta pejabat pengaduan yang bisa dihubungi.
    Namun platform-platform besar itu gagal mematuhi tenggat waktu tersebut, sehingga membuat pemerintah Nepal terpaksa harus memutuskan untuk memblokir akses terhadap platform-platform tersebut pada 4 September 2025.
    Di satu sisi, pemerintah Nepal memang gagal memberikan narasi yang memuaskan atas kebijakan pelarangan tersebut.
    Di sisi lain, pemerintah Nepal justru menyampaikan bahwa tujuan larangan adalah untuk menangani penyebaran misinformasi,
    hate speech,
    dan kehadiran platform-platform tanpa ikatan regulasi yang jelas.
    Walhasil, banyak pengamat dan kelompok hak asasi manusia akhirnya melihat narasi tersebut sebagai bentuk sensor dan upaya pembungkaman atas kebebasan berekspresi (
    freedom of speech
    ).
    Menanggapi itu, pada 8 September 2025, aksi unjuk rasa besar terjadi di Kathmandu, khususnya di sekitar Gedung Parlemen dan area Maitighar Mandala.
    Ribuan pemuda yang tergabung dalam gerakan “Protes Gen Z” turun ke jalan, menuntut pencabutan larangan terhadap media sosial sambil menyoroti isu korupsi dan pengangguran.
    Demonstrasi yang semula damai kemudian berubah menjadi perlawanan yang diiringi oleh kekerasan.
    Di sisi lain, Kepolisian mulai menggunakan gas air mata, peluru karet, dan bahkan peluru tajam. Sehingga 19 orang setidaknya tercatat tewas dalam bentrokan tersebut, yang membuat perlawanan justru semakin menjadi-jadi.
    Larangan media sosial bukan hanya penyebab langsung demonstrasi, tetapi juga simbol atau semacam pemicu dari ketegangan, terutama antara generasi muda dan pemerintahan setempat.
    Ketegangan tersebut khususnya terkait masalah korupsi, kebebasan berpendapat, dan frustrasi terhadap masa depan para generasi muda, sebagaimana analisis saya terhadap perlawanan sosial di Indonesia tempo hari.
    Selama ini, platform-platform media sosial sudah lazim menjadi sarana utama bagi generasi muda Nepal untuk menyuarakan kritik, menyebarkan informasi, dan mengorganisir aksi.
    Ketika akses itu dicabut secara tiba-tiba, tidak pelak dianggap sebagai serangan langsung terhadap ruang digital yang mereka anggap milik bersama. Ekspresipun akhirnya berpindah ke dunia nyata.
    Dengan kata lain, demonstrasi yang berujung kerusuhan di Nepal mencerminkan akumulasi ketidakpuasan sosial-ekonomi yang sudah cukup dalam dan lama di satu sisi dan bersifat multidimensi di sisi lain.
    Krisis harga kebutuhan pokok, terutama bahan makanan dan energi, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat bak air bah berbondong-bondong turun ke jalan.
    Lonjakan inflasi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan pendapatan rumah tangga membuat kelompok kelas menengah ke bawah dan masyarakat miskin semakin terdesak secara sosial dan ekonomi.
    Selain faktor ekonomi, ada dimensi struktural di dalam masyarakat Nepal yang memperburuk situasi.
    Sistem politik yang masih rapuh pasca-transformasi republik sering kali gagal memberikan respons cepat terhadap kebutuhan rakyat.
    Elite politik kerap terjebak dalam persaingan kekuasaan yang dangkal, sementara kebijakan publik yang pro-rakyat gagal dihadirkan.
    Ketidakpuasan publik terhadap korupsi, birokrasi yang lamban, dan kesenjangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan turut menambah rasa frustrasi generasi muda.
    Kombinasi ini melahirkan persepsi bahwa negara tidak hadir untuk melindungi dan bekerja demi rakyatnya di dalam masa krisis.
    Kerusuhan yang terjadi juga mengindikasikan adanya ketegangan antara generasi muda dengan struktur sosial lama.
    Anak muda Nepal yang sudah lama berhadapan dengan tingkat pengangguran tinggi merasa tidak memiliki masa depan yang pasti di dalam negeri mereka sendiri.
    Banyak dari generasi muda Nepal ini, terutama Gen Z, bermigrasi ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah atau India, untuk mencari penghidupan.
    Ketika peluang domestik semakin sempit dari hari ke hari, frustrasi mereka menjadi semakin mudah bertransformasi menjadi aksi-aksi massif yang frontal.
    Demonstrasi pun akhirnya menjadi wadah ekspresi politik sekaligus pelarian emosional atas kekecewaan yang sudah menumpuk bertahun-tahun.
    Masalah-masalah yang dirasakan oleh masyarakat Nepal tersebut berpadu dengan lemahnya kapasitas negara dalam mengelola demonstrasi.
    Aparat keamanan sering kali bertindak represif, mirip dengan di Indonesia, yang justru memperburuk ketegangan dan memicu eskalasi kerusuhan.
    Bukannya menjadi sarana mediasi, intervensi aparat malah memperlihatkan wajah negara yang cenderung mengutamakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri.
    Hal tersebut tak pelak memperkuat narasi oposisi bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat, melainkan hanya menjaga status quo bagi elite politik dan ekonomi yang sudah sedari dulu hidup dalam kemewahan.
    Pun tak berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, sebagaimana sempat saya bahas dalam beberapa tulisan terdahulu, dari perspektif sosial-ekonomi, demonstrasi masif di Nepal merepresentasikan jurang ketidaksetaraan yang makin menganga.
    Pertumbuhan ekonomi Nepal memang lebih banyak dinikmati oleh kalangan terbatas di perkotaan. Sementara sebagian besar masyarakat kelas bawah dan pedesaan justru masih hidup dengan keterbatasan infrastruktur, layanan kesehatan, akses pendidikan bahkan pangan.
    Ketimpangan ini menciptakan persepsi dan rasa ketidakadilan sosial di tengah-tengah generasi muda Nepal, yang hanya membutuhkan satu trigger untuk berubah menjadi ledakan sosial berupa protes masal.
    Walhasil, kerusuhan pada akhirnya bukan lagi tentang harga barang atau kebijakan jangka pendek, tetapi berubah menjadi isu kegagalan sistemik dalam mendistribusikan kesejahteraan secara adil kepada masyarakat Nepal.
    Tak pula bisa dipungkiri ada
    effect domino
    dari gerakan demonstrasi masif yang terjadi di Indonesia jelang akhir Agustus lalu.
    Jika diperhatikan secara komparatif di media-media sosial, terutama di Asia dan Asia Tenggara,
    effect domino
    dari Indonesia memang terjadi, terutama di negara-negara seperti Filipina, Thailand, dan tentunya Nepal ini.
    Effect domino
    terjadi di negara-negara yang pemerintahannya dianggap cenderung korup, oligarkinya kuat, atau politik dinastinya menonjol, pun negara yang masih mempertahankan sistem tradisional seperti di Nepal, tapi kinerja penguasanya cenderung dianggap sangat tidak memuaskan.
    Namun, negara-negara yang memiliki sistem pemerintahan yang kuat, tingkat konsolidasi elitenya juga sangat tinggi, sekalipun tidak terlalu demokratis, tapi berkinerja baik, seperti Singapura, banyak sedikitnya juga Malaysia,
    effect domino-
    nya sangat mudah ternetralisasi oleh publik negara itu sendiri.
    Sementara negara-negara yang memang sudah didominasi oleh elite politik dan militer, hampir bisa dipastikan sulit untuk terimbas efek domino, karena ruang publiknya cenderung dikontrol secara ketat.
    Salah satu indikasi
    effect domino
    tersebut di Nepal adalah bendera
    One Piece
    yang juga digunakan di Nepal dan cukup masif beredar di media sosial Filipina dan Thailand.
    Di Nepal, memang banyak demonstran muda mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak dengan topi jerami alias ikon Straw Hat Pirates dari manga/anime
    One Piece
    yang digadang-gadang sebagai simbol perlawanan terhadap sensor dan korupsi pemerintah.
    Lantas pertanyaannya, mengapa Gen Z?
    Tentu tidak berbeda dengan Indonesia tempo hari. Gen Z di Nepal jumlahnya juga sangat besar. Di Indonesia, Gen Z menjadi generasi terbesar, sekitar 26 persen dari total penduduk berdasarkan data Pemilu 2024 lalu.
    Apalagi jika memakai kacamata sosiolog Hungaria Karl Mannheim, misalnya, generasi bukan hanya soal usia biologis, melainkan juga kesadaran kolektif yang terbentuk melalui pengalaman historis bersama.
    Gen Z dan Gen Milenial sudah sulit dipisahkan jika keduanya berada pada isu yang sama.
    Gen Z di Nepal tak berbeda dengan Gen Z di belahan dunia lainnya. Mereka tumbuh di era digitalisasi global, keterhubungan yang intens melalui media sosial, serta ekspektasi pada mobilitas sosial yang lebih baik.
    Namun, ketika harapan tersebut berbenturan dengan realitas struktural berupa pengangguran, ketimpangan, dan yang aktual kini sensor digital, misalnya, maka otomatis terbentuklah kesadaran kolektif untuk melawan.
    Demonstrasi pun menjadi ekspresi politis dari “unit generasional” yang merasa hak-hak fundamental mereka telah diabaikan. Dan ekspresi tersebut ternyata merepresentasikan perasaan publik secara umum. Klop sudah.
    Dari perspektif teori ruang publik Jürgen Habermas, misalnya, media sosial berfungsi sebagai arena deliberasi dan artikulasi kepentingan publik.
    Bagi Gen Z, tak terkecuali di Nepal, platform digital seperti Facebook, Instagram, dan X bukan sekadar alat komunikasi, tetapi ruang politik yang memungkinkan mereka membangun identitas, solidaritas, dan narasi tandingan terhadap negara.
    Sehingga larangan media sosial yang diberlakukan pemerintah akan serta-merta dilihat sebagai upaya menutup ruang publik digital, yang justru mempercepat mobilisasi berpindah ke jalanan.
    Dengan kata lain, ketika ruang komunikasi formal dibatasi, generasi muda akan mencari kanal ekspresi alternatif melalui aksi kolektif, yang berpotensi berujung kerusuhan jika keresahan sudah mencapai titik “kemuakan kelas dewa”.
    Laurie Rice dan Kenneth Moffett di dalam buku mereka, “The Political Voices of Generation Z”(2021), mengafirmasi mengapa Gen Z cenderung tidak sama dengan generasi sebelumnya di dalam berekspresi, karena mereka lebih progresif dan berani.
    Gen Z, kata Rice dan Moffett, memiliki orientasi politik yang cenderung lebih progresif dibandingkan generasi Milenial maupun generasi X.
    Dari sisi pandangan, gen Z lebih terbuka terhadap keberagaman, lebih peduli pada inklusivitas, dan lebih getol menuntut transparansi dari institusi politik.
    Bahkan kedua penulis ini menemukan bahwa tingkat kepercayaan Gen Z terhadap institusi tradisional, seperti partai politik dan lembaga pemerintah, cenderung rendah.
    Hal ini menimbulkan pola partisipasi yang lebih banyak bergerak di luar sistem formal, misalnya melalui gerakan sosial atau kampanye digital.
    Kendati demikian, dalam hemat saya, pola tersebut berlangsung dalam kondisi normal. Jika titik didihnya sudah tercapai, pemicunya tepat, maka pembakaran dan perlawanan masif akan menjadi model partisipasi yang masuk akal.
    Dengan kata lain, toh Gen Z memang sudah kurang percaya pada institusi elite dan pemerintahan.
    Lalu, saat institusi-institusi ini melakukan hal-hal di luar etika dan kewajaran, bahkan terkesan meremehkan masyarakat banyak, termasuk generasi muda, apalagi sampai membatasi ruang gerak generasi muda, maka hal-hal di luar nalar dan perkiraan pun akhirnya bisa masuk akal di mata para Gen Z.
    Singkat kata, sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin berpesan kepada pemerintah bahwa diakui atau tidak, pemerintahan hari ini di sini dimenangkan oleh Generasi Z. Bahkan suara generasi yang satu ini menjadi penentu pemilihan tempo hari.
    Di permukaan, Gen Z memang mudah terpukau populisme, bahkan hanya dengan tarian dan jogetan ala kadarnya.
    Namun, dalam hemat saya, hal itu baru sekedar gambaran preferensi dan kesukaan politik semata, belum menjadi gambaran kepercayaan penuh.
    Maka raihlah kepercayaan penuh dari generasi ini, dengan perbaikan yang berarti di segala lini sekaligus benar-benar menyentuh akar persoalan, jika tak ingin “grievances” dari Gen Z kita berubah menjadi “Revenge”.
    Gen Z memang mudah terpukau, tapi tidak berarti mereka tak kritis dan tak bernyali seperti yang terjadi di Nepal itu. Mohon dicatat!
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Proyek Raksasa RI Mau ‘Ikat’ Bumi, Modalnya Triliunan

    Proyek Raksasa RI Mau ‘Ikat’ Bumi, Modalnya Triliunan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk memperpanjang pembangunan kabel laut lewat proyek proyek Indonesia Cable Express (ICE). Proyek itu akan dilakukan hingga ke Afrika dan Samudra Atlantik.

    “Perkembangan AI dan cloud membuat permintaan makin tinggi. Telkom lewat Telin ingin memperluas proyek ICE hingga belting the world,” katanya beberapa waktu lalu.

    Tak main-main, Telkom menyiapkan investasi senilai US$200 juta atau Rp 3,27 triliun untuk proyek itu. Dana akan digunakan dalam tiga inisiatif.

    Salah satunya adalah pembangunan tiga rute tambahan. Ini mulai dari Singapura-Jepang lewat Selat Luzon, Timur Tengah menuju Eropa dan Manado ke Amerika bagian utara.

    Inisiatif kedua adalah melakukan akuisisi jalur kabel laut lintas Samudra Atlantik yang menghubungkan Eropa serta Amerika. Terakhir adalah mengakusisi kabel laut menghubungkan Afrika.

    Sebagai informasi, proyek ICE merupakan konsorsium pembangunan infrastruktur kabel fiber optik dasar laut. Proyek tersebut memiliki nilai investasi US$2,66 miliar (Rp 43 triliun) dan kontribusi Telkom pada ICE diperkirakan sekitar US$420-620 juta (Rp 6,8-10,1 triliun).

    Proyek ICE terdahulu menghubungkan berbagai wilayah, dari Asia Pasifik dengan Amerika dan Timur Tengah.

    Pembangunan sistem ICE yang sudah berjalan terdiri atas 7 proyek yaitu Indonesia-Singapura-Malaysia, Singapura-Indonesia, Singapura-Indonesia-Malaysia-Vietnam-Filipina-Korea-Jepang, Singapura-India-Mesir, Jepang-Amerika Serikat, Hong Kong-Indonesia-Papua Nugini-Cile, dan Indonesia-Australia.

    Melalui proyek tersebut, Telkom ingin Indonesia menjadi hub internet dunia. Sejauh ini perusahaan telah terlibat pada pembangunan dan pengelolaan jaringan serta optik sepanjang 177.443 kilometer, dengan mayoritas berada di Indonesia mencapai 112.743 kilometer.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Serambi Mekah

    Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Serambi Mekah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim gabungan Bea Cukai bersama Polri gagalkan upaya penyelundupan narkotika di Padang Kasah, Kabupaten Aceh Timur, Aceh pada Jumat (05/09). Dalam operasi bersama tersebut, petugas menyita 77 bungkus berisi 155.000 butir diduga MDMA dan 4 bungkus berisi 4.299 gram metamfetamina/sabu dari rumah seorang warga setempat.

    Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini merupakan hasil kerja sama erat lintas instansi, khususnya NIC Bareskrim Polri, Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh, serta Bea Cukai Langsa.

    “Sinergi antara Bea Cukai dan Polri menjadi kunci dalam menutup ruang gerak jaringan narkotika internasional. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan di jalur laut dan darat, terutama di wilayah perbatasan yang rawan dijadikan pintu masuk barang terlarang,” ujarnya dalam pernyataan resmi dikutip Kamis (11/9/2025).

    Penindakan ini berawal ketika Satgas NIC Bareskrim Polri memberikan informasi mengenai aktivitas sebuah boat dari Malaysia yang diduga membawa narkotika. Tim gabungan kemudian melakukan pemantauan sejak 24 Agustus 2025, disertai patroli darat dan laut berulang kali.

    Puncak operasi terjadi pada tanggal 5 September 2025 sekitar pukul 00.30 WIB. Tim gabungan menemukan rumah yang dijadikan tempat penyimpanan narkotika di Desa Padang Kasah, Aceh Timur. Dari lokasi tersebut, petugas mengamankan seorang perempuan berinisial S (29), sementara seorang laki-laki berinisial J yang diduga suami S berhasil melarikan diri. Pemeriksaan lebih lanjut mengonfirmasi barang bukti terdiri atas 77 bungkus MDMA setara 155.000 butir dan 4 bungkus sabu dengan total berat 4.299 gram..

    Dari hasil perhitungan, narkotika yang diamankan diperkirakan dapat menyelamatkan 176.495 jiwa dari potensi penyalahgunaan. Jika dikonversikan ke biaya rehabilitasi, nilai penyelamatan negara mencapai Rp282,69 miliar. Barang bukti dan tersangka kemudian diserahkan kepada NIC Bareskrim Polri untuk proses hukum lebih lanjut.

    “Penindakan ini menunjukkan komitmen kami dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkotika. Dengan menggagalkan peredaran narkotika dalam jumlah besar ini, ratusan ribu jiwa berhasil diselamatkan. Bea Cukai akan terus memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum guna menjaga generasi bangsa dari ancaman narkotika,” tutup Budi.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan roket luar angkasa SpaceX kembali memutuskan menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada hari ini Rabu (10/9/2025) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025) di Indonesia.

    Penundaan ini menjadi yang ketiga sejak jadwal awal ditetapkan Senin, 8 September 2025 pukul 20.02 waktu Florida, Amerika Serikat. 

    Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima menyebutkan penundaan kali ini merupakan lanjutan dari kejadian sebelumnya di mana satelit dibatalkan 30 detik sebelum peluncuran. 

    “Setelah gagal scrub [diluncurkan kemarin, 9 September waktu Florida)] ada kekhawatiran di roketnya yang mereka [SpaceX] sekarang lagi verifikasi. Namun memverifikasinya mereka minta perpanjangan waktu sampai 24 jam,” kata Adi di Florida. 

    SpaceX menjelaskan setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, maka peluncuran akan dijadwalkan ulang pada Jumat pagi waktu Indonesia.  Dia menjelaskan waktu terbaik peluncuran dilakukan maju 1 menit yakni 19.59 sampai jam 21.59 waktu Florida. 

    “Tadinya mereka berharap pengecekan bisa selesai dalam 6 jam, tapi sepertinya kendala cuaca dan lainnya, sehingga butuh waktu lebih lama,” katanya. 

    Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, namun peluncurannya ditunda hingga esok hari. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.

  • SpaceX Tunda Lagi Peluncuran Satelit Nusantara Lima Karena Cuaca & Teknis

    SpaceX Tunda Lagi Peluncuran Satelit Nusantara Lima Karena Cuaca & Teknis

    Orlandop

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) kembali harus mundur. Roket Falcon 9 yang digadang-gadang bakal mengantar satelit itu ke orbit belum bisa lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (10/9) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025).

    Penundaan kali ini dipicu kombinasi dua faktor: kondisi cuaca yang tak kunjung stabil dan masalah teknis pada roket Falcon 9 milik SpaceX.

    “Peluncuran terpaksa ditunda karena ada awan cumulonimbus di selatan Beppu Beach, serta beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki pada roket,” jelas Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono.

    Menurutnya, peluang cuaca mendukung di jendela peluncuran Rabu (10/9/2025) hanya 50-70%. Padahal sehari sebelumnya, tim sempat optimistis dengan perkiraan 80% peluang aman.

    “Arah anginnya masih 50-50. Kami tetap pantau terus,” tambah Satrio.

    Selain cuaca, tim SpaceX menemukan beberapa komponen Falcon 9 yang tidak sesuai standar setelah upaya peluncuran sebelumnya dihentikan (scrub). Awalnya perbaikan diperkirakan selesai dalam enam jam, namun karena cuaca buruk, waktu verifikasi membengkak hingga melewati batas jendela peluncuran.

    Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima Foto: Adi FIda Rahman/detikINTE

    Akibatnya, SpaceX meminta tambahan waktu 24 jam. Peluncuran ulang kini dijadwalkan pada Kamis (11/9) dengan jendela pukul 18.59-20.59 waktu setempat atau Jumat (12/9) pukul 07.59-09.59 WIB pagi.

    “Semoga besok jadi,” kata Satrio dengan nada optimistis.

    Satelit Nusantara Lima sebelumnya juga gagal mengudara pada Selasa (9/9) waktu Amerika atau Rabu (10/9) WIB, bahkan hanya 30 detik sebelum lepas landas. Saat itu, 45th Weather Squadron menilai kondisi terlalu berisiko akibat cuaca ekstrem.

    Meski tertunda, kondisi satelit dipastikan tetap prima. “Yang penting barangnya masih oke. Satelit ini punya banyak karakter, tapi semua sudah disiapkan dengan baik,” ujar Satrio.

    Persiapan peluncuran satelit nusantara lima Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

    Satelit Nusantara Lima menggunakan platform Boeing 702MP dan memiliki kapasitas lebih dari 160 Gbps. Kehadirannya diharapkan memperkuat konektivitas broadband ribuan pulau di Indonesia serta kawasan Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Malaysia. Satelit ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.

    Kini semua mata tertuju pada upaya peluncuran berikutnya. Publik di Indonesia maupun penggemar antariksa global berharap cuaca bersahabat dan roket Falcon 9 siap terbang tanpa hambatan.

    (afr/afr)

  • Langka! SpaceX Pamer Nusantara Lima di Pelindung Satelit Jelang Peluncuran

    Langka! SpaceX Pamer Nusantara Lima di Pelindung Satelit Jelang Peluncuran

    Jakarta

    SpaceX tengah berjuang untuk meluncurkan Satelit Nusantara Lima setelah tertunda dua kali akibat cuaca buruk di lokasi peluncuran Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Penampakan satelit nasional itu pun dipamerkan oleh perusahaan Elon Musk.

    Dalam foto yang dirilis SpaceX, satelit terpasang di dalam payload fairing, yaitu penutup pelindung bagian atas roket yang akan menjaga satelit selama fase awal penerbangan menembus atmosfer. Tentunya, foto tersebut diabadikan sebelum berada di tempat peluncuran.

    Foto satelit di dalam payload fairing ini yang kemudian dipublikasikan menjadi pemandangan yang langka. Hal itu terjadi karena beberapa faktor dan kebijakan perusahaan, tetapi bisa pengecualian kalau sudah mendapatkan izin dari klien.

    Foto Satelit Nusantara Lima diperlihatkan SpaceX di akun X ketika mereka akan meluncurkan di percobaan kedua. Roket sudah menghitung mundur hingga 30 detik sebelum lepas landas, namun peluncuran dihentikan secara mendadak karena izin cuaca tidak dikeluarkan oleh pihak berwenang.

    CEO PSN, Adi Rahman Adiwoso, menjelaskan kronologi penundaan tersebut. “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat weather clearance dari Air Force K45. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi peluncuran diberhentikan. Tidak diizinkan untuk diluncurkan karena alasan cuaca. Peluncuran akan dicoba besok, jamnya hampir sama,” ujar Adi.

    Air Force K45 kemungkinan besar merujuk pada 45th Weather Squadron (45 WS), yakni unit cuaca di bawah Space Launch Delta 45 yang berbasis di Patrick Space Force Base, Florida. Skuadron ini memiliki tugas vital yaitu memantau kondisi cuaca dan memberikan rekomendasi untuk setiap peluncuran roket dari Cape Canaveral dan Kennedy Space Center.

    Tim ini bekerja sama dengan FAA, NASA, dan perusahaan seperti SpaceX untuk memastikan keselamatan. 45WS menyampaikan data prakiraan, observasi, dan peringatan kondisi atmosfer mulai dari jam hingga detik terakhir sebelum peluncuran.

    Mereka berpegang pada Launch Weather Commit Criteria, termasuk batas kecepatan angin, keberadaan awan petir, dan risiko bahaya lain yang bisa membahayakan misi. Jika salah satu parameter tidak terpenuhi, peluncuran bisa langsung dibatalkan demi keselamatan roket, muatan, dan publik di sekitar area peluncuran.

    CEO PSN Adi Rahman Adiwoso Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Penundaan di detik-detik akhir peluncuran bukan hal baru. Banyak misi NASA maupun komersial pernah mengalami scrub (penghentian) mengalami serupa akibat cuaca yang tidak sesuai kriteria. Meski mengecewakan, keputusan tersebut diambil untuk melindungi aset bernilai ratusan juta dolar dan keselamatan publik.

    Agenda peluncuran telah dijadwalkan keesokan harinya 10 September waktu Florida atau pada pagi harinya tanggal 11 September waktu Indonesia.

    Peluncuran dengan Falcon 9 akan mengikuti skema dua tahap. Stage 1 (booster) yang memberikan dorongan awal sebelum kembali mendarat untuk digunakan ulang, dan Stage 2 yang akan membawa satelit menuju orbit target.

    Setelah itu, payload fairing akan terlepas dan satelit Nusantara Lima dilepaskan ke orbit transfer geostasioner sebelum bermanuver menuju orbit finalnya di 113 derajat Bujur Timur.

    Dengan kapasitas 160 Gbps dengan 101 spot beam Ka-band, Nusantara Lima akan mendukung penyediaan layanan internet cepat di Indonesia. Bahkan, jangkauan kawasan satelit ini bisa mencakup wilayah Filipina dan Malaysia.

    (agt/agt)