Negara: Malaysia

  • Potret Peluncuran Satelit Nusantara Lima dengan Roket Falcon 9 SpaceX – Page 3

    Potret Peluncuran Satelit Nusantara Lima dengan Roket Falcon 9 SpaceX – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, sukses meluncurkan Satelit Nusantara Lima (SNL) ke orbit melalui roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Kamis (11/9) waktu setempat. Keberhasilan ini diraih setelah tiga kali penundaan akibat cuaca buruk.

    SNL memiliki kapasitas 160 Gigabit per Second (Gbps), menjadikannya satelit terbesar di Asia untuk layanan broadband. Dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), satelit berbobot 7,8 ton ini mampu menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia, bahkan hingga Filipina dan Malaysia.

    Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, menegaskan peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi kedaulatan antariksa nasional.

    “Kesuksesan ini menunjukkan Indonesia mampu membangun infrastruktur layanan internet modern. Dengan semangat kemerdekaan ke-80 tahun, kami berharap SNL membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan mendukung kedaulatan antariksa Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).

    Peluncuran SNL juga disaksikan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto, bersama para mitra strategis. Adi menambahkan, penundaan peluncuran adalah hal wajar dalam misi antariksa.

    “PSN mendukung penuh keputusan SpaceX untuk menjamin keamanan sistem dan keberhasilan misi,” katanya.

     

  • Dubes RI dan Negara-negara OKI di Rumania Gelar Aksi Kecam Israel

    Dubes RI dan Negara-negara OKI di Rumania Gelar Aksi Kecam Israel

    Jakarta

    Duta Besar Indonesia untuk Rumania merangkap Moldova, Meidyatama Suryodiningrat, bersama para duta besar negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina. Mereka mengecam tindakan Israel di Gaza, Palestina, dan serangan terbaru ke Doha, Qatar.

    Aksi solidaritas itu digelar di Kementerian Luar Negeri Rumania, Kamis (11/9/2025). Meidyatama mewakili para dubes negara-negara OKI menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Rumania terhadap Palestina dengan pengakuan negara Palestina dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina serta menyerukan agar komunitas internasional aktif menyerukan perdamaian.

    “Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk bersikap aktif menghentikan tindakan-tindakan Israel dan menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Meidyatama dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

    Menlu Oana-Silvia Țoiu menyambut para dubes negara-negara OKI di Rumania dan menyampaikan ucapan terima kasih atas dialog terbuka dan kerja sama yang erat. Menlu Oana-Silvia Țoiu menekankan urgensi perluasan akses kemanusiaan ke Gaza, pembaruan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

    Setelah pertemuan dengan Menlu Rumania, para dubes negara-negara OKI melakukan solidarity stand di depan Kedutaan Besar Palestina di Bucharest, Rumania. Para Dubes menyuarakan keprihatinan mendalam atas perkembangan situasi di Palestina dan mengecam keras serangan Israel ke Doha, Qatar.

    Dalam pernyataannya mewakili para dubes negara-negara OKI pada saat solidarity stand, Meidyatama juga menyampaikan seruan kepada seluruh negara untuk menghentikan tindakan-tindakan Israel di Palestina. Aksi solidaritas ini dihadiri oleh para dubes negara-negara OKI di Rumania, yaitu Indonesia, Aljazair, Mesir, Iran, Irak, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Libya, Malaysia, Maroko, Nigeria, Pakistan, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Turki.

    (dek/idh)

  • Bandara Supadio Pontianak Buka Rute Internasional Perdana ke Malaysia – Page 3

    Bandara Supadio Pontianak Buka Rute Internasional Perdana ke Malaysia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) resmi melayani penerbangan internasional perdana pada Jumat, 12 September 2025. Ditandai dengan penerbangan internasional perdana rute Kuching-Pontianak. 

    Penerbangan ini mengangkut 166 penumpang, salah satunya Menteri Pengangkutan Sarawak, Malaysia, Dato Sri Lee Kim Shin.

    Frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuching-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan dua kali dalam sehari. Sementara frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan empat kali dalam sepekan, dengan rincian hari meliputi Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. 

    Menteri Perhubungan (Menhub)Dudy Purwagandhi berharap, layanan penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut. 

    “Pontianak menjadi pintu masuk ke daerah-daerah strategis di wilayah Kalimantan Barat. Saya sangat berharap perekonomian dan pariwisata di kawasan ini dapat meningkat dengan adanya penerbangan yang melayani rute internasional,” ujar Menhub, Sabtu (13/9/2025).

    Menhub Dudy menuturkan, konektivitas antara wilayah Pontianak dengan negara luar bisa akan semakin kuat berkat adanya penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio. 

    “Ke depan, semoga maskapai dan rute penerbangan dapat bertambah, sehingga akan memperluas peluang perdagangan dan investasi serta mempermudah pergerakan orang dan barang menuju pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” ungkapnya. 

  • Gaduh Lagi Cemaran Pestisida, Mi Instan Indonesia Sebenarnya Aman Nggak Sih?

    Gaduh Lagi Cemaran Pestisida, Mi Instan Indonesia Sebenarnya Aman Nggak Sih?

    Jakarta

    Kasus dugaan cemaran etilen oksida (EtO) kembali mencuat dan lagi-lagi menyeret mi instan produksi Indonesia. Otoritas keamanan pangan Taiwan melaporkan adanya residu EtO pada Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit, yang melebihi ambang batas aman versi regulasi setempat.

    Sebagai langkah cepat pemerintah Taiwan, produk Indomie dengan varian Soto Banjar Limau Kuit ditarik dari peredaran dan masyarakat diimbau tidak mengonsumsinya.

    Laporan resmi Food and Drug Administration (FDA) Taiwan menyebut satu batch Indomie Soto Banjar Limau Kuit dengan tanggal kedaluwarsa 19 Maret 2026 mengandung EtO di atas standar atau batas aman yang ditolerir. Produk yang terdeteksi mengandung residu pestisida itu dinilai tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan Taiwan.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan menarik seluruh stok Indomie Soto Banjar Limau Kuit dari pasaran, mengimbau masyarakat membuang produk dan berhenti mengonsumsinya, hingga melakukan investigasi terkait kemungkinan distribusi produk ke Hong Kong dan pasar internasional.

    Mereka juga memantau penjualan daring serta pergerakan lintas negara untuk memastikan konsumen tidak lagi mendapatkan akses pembelian Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit.

    “Pembelian produk melalui platform daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” tulis pernyataan CFS pada 9 September 2025.

    BPOM RI Buka Suara

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) langsung merespons laporan Taiwan tersebut. Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan bahwa produk yang ada di Taiwan bukan berasal dari eksportir resmi.

    “Produk tersebut bukan merupakan ekspor secara resmi dari produsen ke Taiwan,” tulis BPOM RI dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025.

    “Ekspor produk diduga dilakukan oleh trader dan bukan importir resmi dari produsen serta diekspor tanpa sepengetahuan produsen,” lanjut pernyataan tersebut.

    BPOM menegaskan bahwa saat ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah melakukan penelusuran bahan baku yang digunakan serta penyebab terjadinya temuan.

    “Hasil penelusuran akan dilaporkan segera kepada BPOM,” kata BPOM.

    Indomie Varian Sama di RI Aman Dikonsumsi

    BPOM sadar bahwa temuan ini membuat konsumen dalam negeri menjadi panik. BPOM menegaskan bahwa mi instan varian yang sama di dalam negeri aman untuk dikonsumsi.

    “Berdasarkan hasil penelusuran pada data registrasi BPOM, produk dengan varian tersebut telah memiliki izin edar BPOM sehingga dapat beredar di Indonesia dan tetap dapat dikonsumsi,” kata BPOM.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida adalah zat kimia berbentuk gas tak berwarna dengan bau manis. Dalam industri pangan, EtO digunakan untuk fumigasi, sterilisasi, dan pengawetan. Namun, menurut Cancer.gov, paparan jangka panjang EtO dapat menimbulkan efek kesehatan serius. Zat ini dikategorikan karsinogenik, dengan risiko:

    Kanker darah seperti limfoma dan leukemia,Kanker lambung dan kanker payudara,Gangguan reproduksi dan efek genotoksik pada sel.

    Meski beberapa negara masih memperbolehkan penggunaan EtO dalam batas tertentu, standar ambang batas berbeda-beda antar negara, sehingga sering menimbulkan perbedaan kebijakan ekspor-impor.

    Untuk diketahui, Taiwan menerapkan kadar EtO total harus tidak terdeteksi dalam produk pangan. Standar ini berbeda dengan standar beberapa negara lain termasuk Amerika, Uni Eropa, dan Indonesia yang memisahkan batasan syarat untuk EtO dengan 2-kloroetanol (2-CE) sebagai analitnya dan bukan sebagai batasan EtO total.

    Sampai saat ini, Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO.

    Bukan Kasus Pertama

    Kasus cemaran EtO pada produk Indomie bukan yang pertama. Pernah terjadi pada Indomie varian lain. Namun saat itu, BPOM RI memastikan produk Indomie Rasa Ayam Spesial Aman dikonsumsi karena residu etilen oksida masih berada di bawah ambang batas maksimal 85 ppm. Ini mengacu pada regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 soal Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    “Dengan demikian, kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata pihak BPOM.

    Pada 2022, produk Mie Sedaap juga pernah mengalami kasus yang sama. Tiga negara termasuk Hong Kong, Singapura, hingga Malaysia meminta warganya untuk lebih hati-hati dalam konsumsi beberapa varian Mie Sedaap.

    Pihak Mie Sedaap saat itu juga sudah membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Tetangga RI Sudah Kewalahan, Banjir Duit Bisa Pindah ke Indonesia

    Tetangga RI Sudah Kewalahan, Banjir Duit Bisa Pindah ke Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia menemukan banyak tantangan baru untuk menjadi raja pusat data baru di dunia, termasuk mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan perlawanan ke China.

    Negeri jiran itu mendapatkan tekanan untuk melarang perusahaan China menggunakan wilayahnya sebagai pintu belakang mengakses chip AI dari AS. China, yang merupakan mitra dagang terbesar Malaysia, diketahui dilarang menggunakannya karena aturan pengendalian ekspor dari Washington.

    Mengutip Reuters, Malaysia telah mengumumkan mewajibkan izin untuk aktivitas terkait chip AS, termasuk buatan Nvidia, sejak Juli lalu. Izin tersebut mulai dari semua ekspor, pengiriman ulang dan transit chip berkinerja tinggi.

    Para ahli mengatakan pengawasan pada proyek tersebut nampaknya akan terus meningkat. Karena menurut mereka, Malaysia tengah mencoba menyelesaikan kesepakatan dagang dengan AS.

    Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS mengkhawatirkan soal pusat data yang berada di luar China. Tempat itu ditakutkan bisa membeli chip AI dan melatih modelnya di China serta mendukung penggunaan pada militer.

    Selain itu, Malaysia juga harus menghadapi masalah karena keterbatasan kapasitas jaringan listrik dan sumber daya air.

    Malaysia mulai jadi pilihan investasi dari sejumlah raksasa teknologi AS seperti Microsoft, Amazon dan Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google. Raksasa asal China juga berlomba masuk ke negara tersebut seperti Tencent, Huawei dan Alibaba.

    Tetangga Indonesia menawarkan biaya tanah dan listrik yang murah. Selain itu potensi permintaan pada AI dari lokal.

    Para perusahaan merasa lebih baik membangun di Johor, Malaysia dibandingkan di Singapura yang serba mahal.

    Reuters mencatat hingga Desember 2024, terdapat 12 pusat data operasional di Johor. Total kapasitasnya mencapai 369,9 MW.

    Laporan Knight Frank mengatakan bakal ada tambahan 28 pusat data lagi dengan total kapasitas diperkirakan sebesar 898,7 MW.

    Terkait investasi, Johor telah mengamankan 42 proyek dengan nilai 164,45 miliar ringgit (Rp 640 triliun) hingga kuartal kedua 2025. Jumlah itu menyumbang 78,6% kapasitas operasional IT di Malaysia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dilema Pajak Minimum Global 15%, Antara Kepentingan Investasi dan Penerimaan

    Dilema Pajak Minimum Global 15%, Antara Kepentingan Investasi dan Penerimaan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah masih mengkaji insentif alternatif untuk menggoda perusahaan multinasional menanamkan modal di Indonesia, lantaran tax holiday/allowance menjadi tidak relevan pasca penerapan pajak minimum global 15%.

    Adapun, Indonesia resmi menerapkan pajak minimum global sejak awal tahun ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 136/2024.

    Aturan yang sudah diterapkan puluhan negara lain itu mengharuskan penerapan pajak sebesar 15% bagi perusahaan multinasional dengan pendapatan global tahunan di atas 750 juta euro. Dengan demikian, persaingan antarnegara untuk menetapkan tarif pajak rendah (race to the bottom) demi menarik investasi bisa ditekan. 

    Masalahnya, selama ini Indonesia merupakan negara yang memberikan insentif pengurangan pajak hingga penghapusan pajak (tax allowance dan tax holiday) kepada perusahaan yang berinvestasi ke Indonesia sehingga tarif efektif pajak penghasilan (PPh) yang dibayarkan sangat rendah atau di bawah 15%.

    Penerapan pajak minimum global 15% di Indonesia pun membuat insentif tax allowance dan tax holiday menjadi kurang menarik atau bahkan tak relevan. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mencari jenis insentif lagi agar perusahaan multinasional tetap tertarik berinvestasi di Indonesia.

    Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bimo Wijayanto menjelaskan insentif pajak yang sedang disiapkan pemerintah bertujuan untuk memperkuat yang sudah ada.

    “Jadi hilirisasinya makin bagus, makin dalam, otomatis distribusi manfaatnya juga makin oke. Kita lagi rancang itu,” ujar Bimo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

    Kendati demikian, dia belum mau mendetailkan insentif pengganti tax holiday hingga tax allowance itu. Bimo meminta setiap pihak bersabar.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa pemerintahan masih memantau perkembangan negara lain. Dengan demikian, insentif pengganti yang ditawarkan Indonesia bisa tetap bersaing dibandingkan negara lain.

    “Jadi kita akan selalu membandingkan dengan negara-negara lain juga. Karena kita kan pasti harus melihat ketertarikannya dibandingkan banyak negara lain,” jelas Febrio di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Kepala Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai bahwa tidak semua insentif terkena dampak penerapan pajak minimum global. Menurutnya, insentif berbasis pengeluaran (expenditure-based) seperti immediate expensing maupun accelerated depreciation relatif lebih aman dibandingkan insentif berbasis penghasilan (income-based).

    Selain itu, instrumen berupa Qualified Refundable Tax Credit (QRTC) juga dinilai lebih kompatibel dengan aturan pajak minimum global. Skema ini memengaruhi besaran Adjusted Global Income alih-alih Adjusted Covered Tax sehingga tidak terlalu menekan tarif efektif perusahaan.

    “Di Asean sendiri, Singapura yang bergerak paling cepat, yang pada 2024 lalu sudah mengeluarkan kebijakan QRTC bernama Refundable Investment Credit [RIC]. Saya kira, kita bisa mengikuti langkah dari Singapura tersebut,” tutup Fajry.

    Persaingan dengan Negara Lain

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengindikasikan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan ulang penerapan pajak minimum global atau global minimum tax (GMT) 15% terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

    Susi tidak menampik bahwa pemerintah sudah resmi menerapkan pajak minimum global mulai tahun ini seperti amanat PMK No. 136/2024. Kendati demikian, Kemenko Perekonomian masih berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan terkait aturan itu.

    “Terkait dengan GMT, kita sedang diskusi dengan Kemenkeu karena sudah ada PMK-nya. Cuma, kan, sama dengan negara lain, pemberlakuannya kan masih kita pertimbangkan lagi. Negara-negara lain kan juga,” ujar Susi usai konferensi pers perkembangan KEK di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

    Susi menjelaskan bahwa negara-negara pesaing Indonesia menawarkan insentif pajak yang menarik di KEK-nya. Padahal, Indonesia juga tetap ingin menarik investasi asing lewat KEK.

    Dia merincikan, KEK di Thailand menawarkan penurunan tarif pajak penghasilan badan (CIT) 20% berdasarkan usahanya; pembebasan pajak usaha; insentif pajak untuk usaha pendukung industri 4.0; insentif maksimum untuk teknologi maju, litbang (R&D), robotika; dan pengurangan pajak investasi 70%—100% selama 5—10 tahun.

    Kemudian KEK di Malaysia menawarkan pengurangan pajak investasi 70%—100% selama 5 tahun; insentif reinvestasi 60% hingga 10 tahun berturut-turut; hingga insentif khusus untuk sektor strategis seperti manufaktur, ketahanan pangan, industri hijau.

    KEK di Vietnam menawarkan pengurangan pajak penghasilan badan 10% untuk proyek investasi besar, preferensi tarif CIT (10%–17%) hingga 15 tahun, pembebasan pajak 50% hingga 4 tahun, diskon pajak untuk 9 tahun berikutnya, hingga pembebasan bea impor dan masuk.

    Lalu KEK di Filipina menawarkan perusahaan ekspor penghapusan pajak penghasilan 4—7 tahun (bisa diperpanjang); pengurangan pajak tambahan hingga 10 tahun (biaya pelatihan, riset, bahan baku); perusahaan domestik dapat penghapusan pajak penghasilan 4—7 tahun; dan pengurangan pajak tambahan selama 5 tahun.

    Sementara KEK di India menawarkan insentif untuk perusahaan ekspor berupaya penghapusan pajak penghasilan 4—7 tahun dan tarif pajak penghasilan badan khusus (diskon 5%) atau pengurangan pajak tambahan hingga 10 tahun; perusahaan domestik mendapatkan penghapusan pajak penghasilan 4—7 tahun dan pengurangan pajak tambahan selama 5 tahun.

    Sementara itu, luas kawasan KEK di Thailand yang mencapai 622.000 hektare, Malaysia yang capai 2,14 juta hektare, Vietnam yang capai 1,62 Ha, Filipina yang capai 70.476 hektare, dan India yang capai 39.205,73 hektare. Sebagai perbandingan, Indonesia baru mempunyai KEK dengan total luas wilayah 23.797,88 hektare.

    “Jadi sebenarnya kalau kita lihat potensi pengembangan KEK kita masih sangat besar, khususnya untuk mendorong pengembangan dari luasan area maupun bentuk-bentuk insentif fiskal maupun non fiskal yang masih bisa kita kembangkan lagi ke depan,” simpul Susi.

  • Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana terus memperluas layanan komputasi dan bisnis data center dengan menyasar berbagai wilayah perbatasan termasuk Johor Bahru, Malaysia.

    Telkom berkomitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama di bisnis infrastruktur digital nasional dan global dengan pengelolaan 35 data center yang terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional. 

    Hingga September 2025, total kapasitas data center Telkom telah mencapai 48 megawatt (MW) dengan tingkat utilisasi rata-rata 76%.

    Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan capaian ini merupakan pencapaian strategis karena menunjukkan fundamental bisnis digital Telkom yang terus tumbuh. 

    “Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri,” ujar Awaluddin, Jumat (12/9/2025).

    Sementara itu, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, mengatakan kebutuhan data center akan makin tinggi sejalan digitalisasi, cloud, keamanan data, serta tuntutan regulasi lokal yang mendorong lokalisasi data di Indonesia. 

    “Ke depannya sesuai dengan rencana kami bahwa memang data center ini konsep bisnisnya memang konsepnya adalah borderless.,” ungkap Honesti. 

    Honesti menjelaskan dengan konsep borderless dalam bisnis data center artinya Telkom akan menjalin kemitraan dengan pemain global yang punya teknologi serta permintaan internasional. 

    Dengan kolaborasi, Telkom menargetkan standar layanan yang setara operator kelas dunia dan memperluas cakupan hingga Asia Tenggara. 

    Telkom saat ini sudah mengelola data center 17MW di Singapura dan tengah mematangkan rencana ekspansi data center di Batam, Johor, hingga kawasan strategis perbatasan lain.

    “Kami lagi berekspansi untuk bisa melihat peluang pembangunan data center yang ada di sekitar boundary Asia Tenggara terutama yang di Indonesia, Batam, dan Singapura, dan Johor,” kata Honesti. 

    Merujuk pada laporan info memo, pendapatan Telkom dari bisnis komputasi awan dan data center pada semester I/2025 hanya Rp921 miliar. Secara total, pendapatan Telkom Group yang sebesar Rp71 triliun. 

  • Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Bisnis.com, FLORIDA – Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah meluncur menuju orbit setelah pelepasan menggunakan Falcon 9 di SpaceX berhasil dilakukan. Satelit terbesar di Asia dengan bendera Indonesia itu sempat melakukan empat kali percobaan untuk meluncur namun terhalang cuaca hingga faktor teknis. Bahkan dalam percobaan peluncuran ke-3, roket sebesar 7,8 ton itu harus dihentikan peluncurannya ke luar angkasa 30 detik sebelum jadwal.

    “Bukan main [senangnya hati], berkat doa semua [Satelit Nusantara Lima berhasil diluncurkan]. Setelah wingsnya dibuka, maka perlu 145 hari menuju orbit. Titik aman 3 minggu dari sekarang,” kata Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN pada Kamis, (11/9/2025) waktu Florida Amerika Serikat alias Jumat (12/9/2025) pagi di Tanah Air.

    Sosok yang dinobatkan sebagai Bapak Satelit Indonesia itu menyebut Nusantara Lima akan melayani kebutuhan Indonesia dengan teknologi satelit dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, sebagian kapasitas akan dimanfaatkan oleh Filipina dan Malaysia.

    1. Nusantara Lima Mengorbit pada Peluncuran ke-4

    Satelit Nusantara Lima pada tahap awal, diinformasikan oleh SpaceX diluncurkan pada 8 September 2025 pada pukul 20.02 waktu setempat. Akan tetapi, hingga batas akhir peluncuran pukul 22.02 waktu Florida, satelit Nusantara Lima tidak mendapatkan izin terbang karena terjadi petir dan tumpukan awan cumulonimbus.

    “Kita bisa lihat di sini [Cape Canaveral] hujan turun. Dan kita lihat ada kilat beberapa. Memang itu standard operating procedure bahwa kalau ada kilat dan [awan] cumulonimbus itu [peluncuran satelit] harus dijadwal tapi karena window-nya [waktu terbaik peluncuran] sudah selesai pukul 22.02 maka dipindahkan 1 hari. Karena tidak bisa lebih dari 22.02,” katanya di arena pemantauan peluncuran SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

    Kondisi lebih baik terjadi pada percobaan peluncuran ke-2. Nusantara Lima telah menyelesaikan pengisian bahan bakar dan menyalakan mesin. Akan tetapi, 30 detik sebelum roket Falcon 9 meluncur, otoritas udara Amerika menyatakan peluncuran tidak dapat dilakukan.

    “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat clearance weather dari Air Force. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi diberhentikan,” kata Adi, Selasa (9/9/2025) malam waktu setempat.

    Selanjutnya pada percobaan peluncuran ke-3, SpaceX meminta perpanjangan waktu. Pembatalan peluncuran saat detik terakhir membuat perusahaan roket milik orang terkaya di dunia Elon Musk itu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem operasi dan saluran bahan bakar.

    Peluncuran akhirnya dilakukan dengan sempurna pada percobaan peluncuran ke-4. Jadwal penerbangan yang disiapkan dari pukul 19.58 pada satu jam awal masih menunggu pergeseran awan. Hingga akhirnya pada pukul 21.56 waktu Florida, roket mendapatkan konfirmasi meluncur.

    “Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.

    2. Gunakan Teknologi Boeing

    Proyek Satelit Nusantara Lima memiliki kapasitas bandwidth lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) dengan usia operasional mencapai lebih dari 15 tahun. Satelit ini menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) berbasis Ka-Band, dilengkapi XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer dengan manufakturnya dikerjakan oleh Boeing Satellite Systems International, Inc.

    Dengan bobot peluncuran sekitar 7.800 kilogram, satelit ini dibangun dengan platform Boeing 702MP dan ditempatkan pada slot orbit 113 derajat bujur timur.

    3. Telan Biaya Investasi Termurah Capai Rp7,5 Triliun

    Total investasi yang digelontorkan untuk satelit Nusantara Lima mencapai Rp7,5 triliun atau sekitar Rp1 triliun kurang per ton. CEO PSN Adi Rahman Adiwoso menyebut dengan teknologi yang ditanamkan maka Nusantara Lima akan menjadi salah satu satelit paling efisien yang tersedia di pasar. Dia menyebut, untuk membangun stasiun bumi dengan teknologi yang ditanamkan ini hanya membutuhkan beberapa juta rupiah.

    Pembiayaan untuk Nusantara Lima sendiri sebagian besar berasal dari internal pemegang saham. Sedangkan 25% lainnya berasal dari lembaga keuangan yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sedangkan asuransi yang digunakan dari Tanah Air adalah Sinar Mas.

    4. Merupakan Satelit Merah Putih yang Dibangun Swasta

    Satelit Nusantara Lima merupakan satelit milik perusahaan swasta PT Pasifik Satelit Nusantara. Pelaku usaha satelit sejak era 1990-an ini memulai bisnis dari modal disetor Rp40 juta. Adi menyebutkan, perusahaan pada tahap awal membeli satelit milik Telkom yang hendak dijual murah US$50.000 kepada pihak asing. Sebagai anak negeri yang memahami teknologi satelit, Adi bersama mitra kemudian nekat membeli satelit bekas itu.

    “Ada beberapa perbaikan yang dibutuhkan, setelah dihitung-hitung tidak besar,” katanya.

    Memulai startup satelit bermodal awal Rp40 juta, bisnis awal satelit itu kemudian menghasilkan pendapatan US$40 juta. PSN kemudian berkembang menjadi perusahaan satelit swasta terbesar di Tanah Air dan memiliki stasiun bumi dari ujung barat hingga timur Indonesia.

    “Total satelit yang sudah kita miliki ada puluhan sejak pertama kali,” katanya.

  • Serba-serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5 yang Terbesar di Asia

    Serba-Serbi Peluncuran Satelit Nusantara 5, Kapasitas Terbesar di Asia Milik PSN

    Bisnis.com, FLORIDA – Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) tengah meluncur menuju orbit setelah pelepasan menggunakan Falcon 9 di SpaceX berhasil dilakukan. Satelit terbesar di Asia dengan bendera Indonesia itu sempat melakukan empat kali percobaan untuk meluncur namun terhalang cuaca hingga faktor teknis. Bahkan dalam percobaan peluncuran ke-3, roket sebesar 7,8 ton itu harus dihentikan peluncurannya ke luar angkasa 30 detik sebelum jadwal.

    “Bukan main [senangnya hati], berkat doa semua [Satelit Nusantara Lima berhasil diluncurkan]. Setelah wingsnya dibuka, maka perlu 145 hari menuju orbit. Titik aman 3 minggu dari sekarang,” kata Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN pada Kamis, (11/9/2025) waktu Florida Amerika Serikat alias Jumat (12/9/2025) pagi di Tanah Air.

    Sosok yang dinobatkan sebagai Bapak Satelit Indonesia itu menyebut Nusantara Lima akan melayani kebutuhan Indonesia dengan teknologi satelit dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, sebagian kapasitas akan dimanfaatkan oleh Filipina dan Malaysia.

    1. Nusantara Lima Mengorbit pada Peluncuran ke-4

    Satelit Nusantara Lima pada tahap awal, diinformasikan oleh SpaceX diluncurkan pada 8 September 2025 pada pukul 20.02 waktu setempat. Akan tetapi, hingga batas akhir peluncuran pukul 22.02 waktu Florida, satelit Nusantara Lima tidak mendapatkan izin terbang karena terjadi petir dan tumpukan awan cumulonimbus.

    “Kita bisa lihat di sini [Cape Canaveral] hujan turun. Dan kita lihat ada kilat beberapa. Memang itu standard operating procedure bahwa kalau ada kilat dan [awan] cumulonimbus itu [peluncuran satelit] harus dijadwal tapi karena window-nya [waktu terbaik peluncuran] sudah selesai pukul 22.02 maka dipindahkan 1 hari. Karena tidak bisa lebih dari 22.02,” katanya di arena pemantauan peluncuran SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

    Kondisi lebih baik terjadi pada percobaan peluncuran ke-2. Nusantara Lima telah menyelesaikan pengisian bahan bakar dan menyalakan mesin. Akan tetapi, 30 detik sebelum roket Falcon 9 meluncur, otoritas udara Amerika menyatakan peluncuran tidak dapat dilakukan.

    “Jadi 30 detik itu, mereka harus dapat clearance weather dari Air Force. Nah, mereka tidak memberikan clearance pada detik-detik terakhir. Mereka mengatakan terlalu risiko, jadi diberhentikan,” kata Adi, Selasa (9/9/2025) malam waktu setempat.

    Selanjutnya pada percobaan peluncuran ke-3, SpaceX meminta perpanjangan waktu. Pembatalan peluncuran saat detik terakhir membuat perusahaan roket milik orang terkaya di dunia Elon Musk itu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem operasi dan saluran bahan bakar.

    Peluncuran akhirnya dilakukan dengan sempurna pada percobaan peluncuran ke-4. Jadwal penerbangan yang disiapkan dari pukul 19.58 pada satu jam awal masih menunggu pergeseran awan. Hingga akhirnya pada pukul 21.56 waktu Florida, roket mendapatkan konfirmasi meluncur.

    “Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.

    Satelit Nusantara 5 yang dimiliki PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) meluncur dari Florida, Amerika Serikat pada Kamis, 11 September 2025 dengan menggunakan roket milik SpaceX, Falcon 9./Istimewa-PSN. 

    2. Gunakan Teknologi Boeing

    Proyek Satelit Nusantara Lima memiliki kapasitas bandwidth lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) dengan usia operasional mencapai lebih dari 15 tahun. Satelit ini menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) berbasis Ka-Band, dilengkapi XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer dengan manufakturnya dikerjakan oleh Boeing Satellite Systems International, Inc.

    Dengan bobot peluncuran sekitar 7.800 kilogram, satelit ini dibangun dengan platform Boeing 702MP dan ditempatkan pada slot orbit 113 derajat bujur timur.

    3. Telan Biaya Investasi Termurah Capai Rp7,5 Triliun

    Total investasi yang digelontorkan untuk satelit Nusantara Lima mencapai Rp7,5 triliun atau sekitar Rp1 triliun kurang per ton. CEO PSN Adi Rahman Adiwoso menyebut dengan teknologi yang ditanamkan maka Nusantara Lima akan menjadi salah satu satelit paling efisien yang tersedia di pasar. Dia menyebut, untuk membangun stasiun bumi dengan teknologi yang ditanamkan ini hanya membutuhkan beberapa juta rupiah.

    Pembiayaan untuk Nusantara Lima sendiri sebagian besar berasal dari internal pemegang saham. Sedangkan 25% lainnya berasal dari lembaga keuangan yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sedangkan asuransi yang digunakan dari Tanah Air adalah Sinar Mas.

    Satelit Nusantara 5 yang telah ditegakkan sebelum peluncuran dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat. Satelit milik Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini diantarkan ke orbit menggunakan roket yang dapat digunakan kembali Falcon 9 dari SpaceX./Istimewa-PSN. 

    4. Merupakan Satelit Merah Putih yang Dibangun Swasta

    Satelit Nusantara Lima merupakan satelit milik perusahaan swasta PT Pasifik Satelit Nusantara. Pelaku usaha satelit sejak era 1990-an ini memulai bisnis dari modal disetor Rp40 juta. Adi menyebutkan, perusahaan pada tahap awal membeli satelit milik Telkom yang hendak dijual murah US$50.000 kepada pihak asing. Sebagai anak negeri yang memahami teknologi satelit, Adi bersama mitra kemudian nekat membeli satelit bekas itu.

    “Ada beberapa perbaikan yang dibutuhkan, setelah dihitung-hitung tidak besar,” katanya.

    Memulai startup satelit bermodal awal Rp40 juta, bisnis awal satelit itu kemudian menghasilkan pendapatan US$40 juta. PSN kemudian berkembang menjadi perusahaan satelit swasta terbesar di Tanah Air dan memiliki stasiun bumi dari ujung barat hingga timur Indonesia.

    “Total satelit yang sudah kita miliki ada puluhan sejak pertama kali,” katanya.

  • Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Jakarta

    Taiwan melaporkan satu batch produk Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia yang mengandung residu etilen oksida. Kadar residu yang terdapat dalam Indomie tersebut ada di tingkat yang tidak memenuhi standar negara tersebut.

    Menurut Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, batch Indomie itu memiliki batas kedaluwarsa 19 Maret 2026. Sementara itu, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan meminta seluruh produk untuk tidak dikonsumsi.

    “Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” demikian tulis laporan CFS.

    Kejadian ini bukan kejadian pertama bagi Indomie. Pada tahun 2023, Malaysia sempat menarik dua produk mi instan, yaitu Indomie Rasa Ayam Spesial dan Ah Lai Curry Noodles dari Malaysia. Namun, setelah melakukan serangkaian pengujian, Malaysia menyebut kedua produk tersebut dibuat sesuai standar yang berlaku.

    Penarikan yang dilakukan oleh Malaysia menyusul pernyataan Departemen Kesehatan Taiwan yang mengatakan kedua produk itu mengandung etilen oksida.

    Mereka menemukan pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187 mg/kg etilen oksida, sedangkan pada produk Malaysia ditemukan sebanyak 0,065 mg/kg etilen oksida.

    Pada saat itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan bahwa produk Indomie Rasa Ayam Spesial Aman dikonsumsi karena residu etilen oksida masih berada di bawah ambang batas maksimal 85 ppm. Ini mengacu pada regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 soal Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    “Dengan demikian, kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata pihak BPOM.

    Pada tahun 2022, produk Mie Sedaap juga pernah mengalami kasus serupa. Tiga negara termasuk Hong Kong, Singapura, hingga Malaysia meminta warganya untuk lebih hati-hati dalam konsumsi beberapa varian Mie Sedaap.

    Pihak Mie Sedaap saat itu juga sudah membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida dalam produk makanan digunakan sebagai pengawet dan pembunuh bakteri serta jamur. Menurut BPOM, etilen oksida merupakan pestisida yang digunakan sebagai fumigasi dan dalam jumlah kecil juga dapat digunakan sebagai bahan pensteril.

    Dikutip dari Cancer.gov, etilen oksida dalam keadaan suhu kamar merupakan gas yang tidak memiliki warna dan memiliki aroma manis. Etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

    Limfoma dan leukemia menjadi dua jenis kanker yang paling sering dikaitkan dengan paparan etilen oksida. Etilen oksida juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung dan payudara.

    Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan jumlah residu etilen oksida pada makanan umumnya sangat kecil. Residu biasanya juga menguap melalui proses pemasakan.

    “Biasanya kalau makan mi instan itu dimasak dulu kan? Ketika dimasak itu udah menguap karena itu kan bentuknya gas. Jadi kecil sekali sebetulnya,” jelas Prof Zullies dalam acara detik Pagi, Jumat (28/4/2023).

    “Yang berisiko mengalami karsinogenesis atau kanker dengan etilen oksida adalah mereka yang memang kerjanya itu setiap hari misalnya terpapar itu. Contohnya orang-orang yang memang bekerja di pabrik etilen oksida atau pabrik yang menggunakan etilen oksida sebagai bahan yang digunakan untuk menggunakan bahan lagi di industri kimia,” sambungnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)