Negara: Malaysia

  • Harga BBM di Malaysia Turun, Langsung Diserbu 3 Juta Orang

    Harga BBM di Malaysia Turun, Langsung Diserbu 3 Juta Orang

    Jakarta

    Harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia ‘terjun bebas’. Pemerintah di sana memberikan subsidi BBM dengan research octane number (RON) 95. Bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dipangkas harganya jadi jauh lebih murah dibanding Pertalite dengan RON 90 di Indonesia.

    Dikutip dari situs resminya, Pemerintah Malaysia menerapkan Program Budi Madani RON95 (BUDI95). Program itu membuat setiap warga negara Malaysia menerima batas kelayakan bulanan sebanyak 300 liter bensin RON 95 bersubsidi. Program itu berlangsung mulai 30 September 2025 kemarin.

    Bersamaan dengan penerapan ini, harga bensin RON 95 di Malaysia juga turun. Harga bensin itu dari awalnya 2,05 ringgit (Rp 8.113) per liter menjadi 1,99 ringgit (Rp 7.875) per liter. Warga negara asing yang membeli bensin RON 95 di Malaysia akan dikenakan biaya 2,60 ringgit (Rp 10.269) per liter.

    Turunnya harga BBM di Malaysia tersebut langsung diserbu masyarakat Malaysia. Dikutip dari akun Facebook kementerian, Menteri Keuangan II Malaysia Datuk Seri Amir Hamzah Azizan turun ke lapangan meninjau pelaksanaan program subsidi tersebut. Hingga semalam, hampir 3 juta pengguna telah merasakan manfaat dari program subsidi BBM RON 95 tersebut.

    Program BUDI95 sejatinya telah diterapkan secara bertahap sejak 27 September 2025. Saat ini sebanyak 16 juta warga Malaysia yang memiliki MyKad (KTP) dan SIM aktif telah mulai menikmati subsidi RON95 dengan harga 1,99 per liter liter. Setiap orang berhak membeli BBM subsidi hingga 300 liter per bulan.

    Perbandingan dengan Harga BBM di Indonesia

    Di saat harga BBM di Malaysia turun, harga BBM di Indonesia justru banyak yang naik per 1 Oktober 2025. Ditambah, beberapa SPBU swasta di Indonesia juga masih mengalami kelangkaan stok BBM.

    Terpantau BBM nonsubsidi yang dijual Pertamina, Shell, Vivo, dan BP banyak yang naik. Di SPBU Pertamina misalnya, harga BBM jenis Pertamina Dex dan Dexlite mengalami kenaikan. Pertamina Dexlite naik menjadi Rp 13.700 per liter dari sebelumnya Rp 13.600 per liter. Selanjutnya harga Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 13.850 per liter menjadi Rp 14.000 per liter.

    Namun, harga Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green tak berubah. Banderol Pertamax per liter masih Rp 12.200, Pertamax Turbo Rp 13.100, dan Pertamax Green Rp 13.000.

    Sedangkan di SPBU Shell, harga seluruh jenis BBM-nya naik. Shell Super, bila pada bulan sebelumnya dijual Rp 12.580 per liter, maka pada 1 Oktober dibanderol Rp 12.890 per liter. Shell V-Power kini dijual Rp 13.420 per liter naik dari sebelumnya Rp 13.140 per liter. Sementara V-Power Diesel naik tipis dari Rp 14.130 per liter menjadi Rp 14.270 per liter. Terakhir V-Power Nitro+ kalau pada September harga per liternya Rp 13.300, kini Rp 13.590 per liter. Sayangnya, stok BBM di SPBU Shell kian menipis. Bahkan untuk Shell Super, di kawasan Jabodetabek sudah tak ada lagi stok yang tersisa.

    BBM di SPBU Vivo juga kompak naik. Revvo 92 misalnya dari Rp 12.610 per liter kini menjadi Rp 12.890 per liter. Revvo 90 juga naik harga dari Rp 12.530 per liter menjadi Rp 12.810 per liter.

    SPBU BP juga demikian, harga seluruh BBM yang dijual kompak naik. BP 92 kini dijual Rp 12.890 per liter, BP Ultimate Rp 13.420 per liter, dan BP Ultimate Diesel Rp 14.270 per liter.

    (rgr/dry)

  • KCIC Tebar Diskon Tiket Kereta Cepat Whoosh Rp50.000, Cek Syarat Ketentuannya

    KCIC Tebar Diskon Tiket Kereta Cepat Whoosh Rp50.000, Cek Syarat Ketentuannya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menghadirkan promo diskon tiket Kereta Cepat WHOOSH Indonesia hingga Rp50.000 dalam rangka menyambut tanggal cantik 10.10 di bulan Oktober.  

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menuturkan bahwa promo ini ditujukan untuk mendorong minat masyarakat yang semakin tinggi, baik untuk perjalanan bisnis di hari kerja maupun wisata di akhir pekan. 

    “Kami melihat Whoosh semakin diminati bukan hanya sebagai transportasi bisnis, tapi juga sebagai moda pilihan untuk wisata. Dengan adanya promo diskon ini, kami ingin mendorong lebih banyak masyarakat untuk menikmati perjalanan nyaman dan efisien bersama Whoosh,” ujar Eva dalam keterangan resmi, Rabu (1/10/2025). 

    Pada hari kerja, mayoritas penumpang Whoosh adalah pelaku perjalanan bisnis, sementara di akhir pekan didominasi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara yang memanfaatkan Whoosh untuk mengunjungi berbagai destinasi liburan.

    Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, promo diskon hingga Rp50.000 ini tersedia melalui kolaborasi dengan Traveloka pada promo Traveloka 10.10 Travel Sale. 

    Penumpang yang membeli tiket Whoosh dalam periode promo ini juga berhak mendapatkan souvenir eksklusif yang dapat diambil langsung di loket stasiun Whoosh. 

    Proses penukaran dilakukan dengan menunjukkan tiket hasil pembelian promo kepada petugas untuk diverifikasi, dan souvenir akan diberikan selama persediaan masih tersedia.

    “Kami ingin memastikan perjalanan cepat dengan Whoosh semakin memberikan pengalaman menyenangkan, baik bagi pebisnis maupun wisatawan. Promo ini diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat untuk terus memanfaatkan Whoosh dalam setiap perjalanan,” tutup Eva.

    Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2025, jumlah penumpang Whoosh mencapai 580.300 orang atau tumbuh 4,56% dari bulan sebelumnya atau secara month to month (MtM). 

    Sementara secara kumulatif pada periode Januari hingga Juli 2025, jumlah pengguna Whoosh mencapai 3,5 juta orang atau tumbuh 7,02% dari periode yang sama tahun lalu. 

    Whoosh nyatanya juga diminati oleh para wisatawan. Sejak beroperasi, Whoosh telah melayani lebih dari 528.000 wisatawan asing, dengan 225.000 di antaranya berasal dari Malaysia.

    Berikut Syarat & Ketentuan Promo Kereta Cepat Whoosh:

    1. Diskon 3% s.d. Rp50.000 dengan minimum pembelian Rp500.000, dalam satu nomor pemesanan.

    2. Kupon tersedia dalam stok terbatas per hari.

    3. Berlaku untuk pemesanan melalui Traveloka App versi minimum 3.40.0 (Android/iOS) atau melalui situs web Traveloka versi desktop atau mobile.

    4. Berlaku untuk semua rute.

    5. Berlaku untuk semua metode pembayaran.

    6. Berlaku untuk satu kali pemesanan selama periode promo.

    7. Periode pemesanan: 1–10 Oktober 2025

    8. Periode perjalanan: sesuai ketersediaan jadwal

    9. Kupon diskon ini tidak dapat digabung dengan kupon diskon lainnya

  • Nama Fredy Pratama Mendadak Hilang dari Situs Red Notice Interpol, Ini Penjelasan Polisi

    Nama Fredy Pratama Mendadak Hilang dari Situs Red Notice Interpol, Ini Penjelasan Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama buronan kasus narkoba internasional Fredy Pratama menghilang dalam daftar red notice Interpol.

    Berdasarkan penelusuran Bisnis dalam situs red notice Interpol pada Rabu (1/10/2025) sekitar 08.45 WIB, nama gembong narkoba sudah tidak termasuk dalam buronan red notice yanh ditampilkan di web Interpol.

    Padahal, buruan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri itu nampak diperlihatkan di situs Interpol dalam beberapa tahun sebelumnya.

    Kala itu, dalam situs Interpol tercatat bahwa Fredy Pratama lahir pada 25 Juni 1985 di Banjarmasin dengan jenis kelamin laki-laki. Adapun, dalam foto yang diunggah Interpol, Fredy nampak memiliki rambut hitam panjang dengan mengenakan kaus berwarna biru.

    Adapun, buronan berkewarganegaraan Indonesia yang tercantum dalam red notice Interpol saat ini ada tujuh orang.

    Mereka adalah Pietruschka Evelina Fadil (64), Pietruschka Manfred Armin (66), Mendomba Randy (49), Kurniawan Edo (40), Daschbach Richard Jude (88), Nugroho Sofyan Iskandar (57), dan Djatmiko Febri Irwansyah (43).

    Dalam hal ini, Sekretariat National Central Bureau Interpol (Ses NCB Interpol) Brigjen Pol Untung Widyatmoko menjelaskan bahwa dalam daftar buronan yang masuk dalam red notice Interpol itu ada dua macam.

    Secara terperinci, ada buronan berstatus res notice yang ditampilkan untuk publik dan buronan yang hanya ditampilkan untuk aparat penegak hukum saja.

    “Dalam Red Notice Interpol memang ada dua tipe, satu published for public dan kedua published for law enforcement only,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (1/10/2025).

    Sekadar informasi, Fredy Pratama memiliki beberapa julukan seperti The Secret, Airbag, Mojopahit dan termasuk Casanova. 

    Setiap bulannya, jaringan Fredy disebut mampu selundupkan narkotika sebanyak 100 kg hingga 500 kg per bulan.

    Dalam memuluskan bisnisnya, Fredy Pratama menyelundupkan narkoba dari kawasan ‘Segitiga Emas’ menggunakan kemasan teh China yang kemudian dikirim ke Malaysia dan Indonesia. 

  • Viral Video Jalan Rusak Diunggah Bobon Santoso, Ternyata Lokasinya di Sintang Bukan Kapuas Hulu

    Viral Video Jalan Rusak Diunggah Bobon Santoso, Ternyata Lokasinya di Sintang Bukan Kapuas Hulu

    Liputan6.com, Pontianak – Tayangan video pendek yang diunggah influencer kuliner Bobon Santoso viral di media sosial. Video tersebut menyinggung soal jalan rusak di wilayah Kalimantan Barat yang berlubang dan banyak genangan lumpur. 

    “Beginikah wajah perbatasan negeri?” tulis Bobon di Instagram.

    Terkait unggahan viral itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan, jalan rusak yang dalam video tersebut bukan berada dalam wilayahnya.

    “Lokasinya sudah kami cek. Itu Dusun Jelemuk, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang,” ujar Fransiskus Diaan, Selasa (30/9/2025).

    Dirinye menjalaskan, si Kapuas Hulu memang ada juga Desa Jelemuk, lokasinya ada di Kecamatan Bika, dan Dusun Jelemuk di Desa Miau Merah, Kecamatan Silat Hilir.

    “Tetapi jalan di video itu bukan di Kapuas Hulu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Bupati Kapuas Hulu menjelaskan bahwa kekeliruan ini kemungkinan disebabkan oleh kesamaan nama wilayah antara dua kabupaten tersebut.

    Adapun jalur yang direkam oleh Bobon Santoso merupakan bagian dari Jalur Paralel Perbatasan, rute strategis yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat seperti Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Bengkayang, Sambas, hingga Aruk di perbatasan Indonesia-Malaysia. Jalur ini berstatus sebagai Jalan Nasional, sehingga kewenangan perbaikannya berada di tangan pemerintah pusat.

     

     

  • Penjualan Mobil RI Kalah Jauh dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya

    Penjualan Mobil RI Kalah Jauh dari Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil nasional di bulan Agustus 2025 memang mengalami kenaikan secara bulanan. Namun, masih jauh di bawah pencapaian penjualan Agustus 2024.

    Tak hanya itu, penjualan mobil nasional bulan Agustus 2025 juga jauh di bawah pencapaian pasar otomotif Malaysia di periode sama.

    Lalu apa penyebab penjualan mobil di Indonesia lebih rendah dibandingkan Malaysia?

    Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, pemicunya adalah masalah klasik. Yaitu, pajak tahunan kendaraan di Malaysia yang lebih rendah dibandingkan Indonesia.

    “Masalanya klasik. Pajak tahunan kendaraan di Malaysia yang rendah (sekitar 2-5% dari nilai kendaraan). Ini mendorong ‘remajakan armada’ dan pembelian baru, terutama di kalangan kelas menengah sebagai segmentasi pasar otomotif terbesar di manapun,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (30/9/2025).

    Malaysia, sambungnya, juga memberikan subsidi yang sama dengan Indonesia. Yakni, insentif untuk EV (electric vehicle/ mobil listrik) dan mobil hybrid sampai akhir tahun. Ini menjadi salah satu faktor turut mendongkrak penjualan mobil di negara tersebut.

    Hanya saja, imbuh dia, untuk EV yang dirakit di Malaysia ada pembebasan penuh pajak impor, cukai, dan penjualan hingga Desember.

    “Dan yang terakhir, ini kuncinya. Income rata-rata rakyat Malaysia itu sekitar US$11.970, ini tahun 2023, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai US$12.500-an di tahun 2025 ini. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya sekitar US$4.980-an. Dan, pendapatan rumah tangga perkotaan rata-rata Indonesia sekitar US$350-400 US, rata-rata di Malaysia sekitar US$1.500-1.700,” bebernya.

    “Jadi jelas ada kesenjangan ekonomi yang signifikan antara daya beli rakyat Malaysia dan Indonesia, sampai 2,5 kali,” cetus Yannes.

    Kesimpulannya, papar dia, penjualan mobil listrik di Malaysia pun berhasil melampaui Indonesia di tahun 2025. Terutama, ujarnya, karena kebijakan insentif yang lebih jangka panjang, dominasi produksi lokal yang berhasil, dan daya beli masyarakat kelas menengah di Malaysia yang superior.

    “Inilah yang menciptakan ekosistem adopsi EV yang lebih matang dari kita,” tukasnya.

    Belum lagi, tuturnya, Malaysia juga lebih unggul untuk rasio ketersediaan SPKLU per EV dibandingkan Indonesia. “Sekitar 0,273 versus 0,093. Lalu, distribusi di Malaysia lebih merata, sedangkan di Indonesia distribusi terkonsentrasi di Jawa,” ucapnya.

    Kualitas Kondisi Jalan di Malaysia Lebih Baik

    Dari pengalamannya saat berkunjung ke Malaysia, Yannes menyebut, jalanan di Malaysia hingga ke kampung semuanya aspal hotmix.

    “Karena pertumbuhan ekonomi Malaysia yang lebih merata antara kota dan desa, tidak terjadi penumpukan komuter di jam-jam sibuk yang menuju dan keluar dari kota besar. Intinya secara keseluruhan jalan di Malaysia berkualitas lebih baik, sehingga biaya logistik jauh lebih efisien dibandingkan Indonesia,” sebutnya.

    Kondisi ini mendorong kepercayaan konsumen untuk beli mobil baru, baik mobil listrik maupun mobil bensin.

    Hanya saja, imbuh dia, langkah pertama yang harus dilakukan di Indonesia agar bisa mengejar ketertinggalan dari Malaysia adalah memperbaiki pertumbuhan ekonomi makro.

    “Nah kita tunggu keberhasilan program Menkeu baru terkait gelontoran dana Rp200 triliun dan berbagai deregulasi agar dana yang parkir di bank-bank pemerintah dapat diputarkan ke sektor bisnis di dalam negeri. Yang terus terang masih dalam tahap awal, apakah berhasil atau tidak,” kata Yannes.

    Sebagai catatan, penjualan mobil nasional tercatat mengalami kenaikan 1,48% atau 902 unit secara wholesale (dari pabrik ke dealer) menjadi 61.780 unit dari Juli 2025 yang tercatat sebanyak 60.878 unit.

    Penjualan bulan Agustus 2025 ini melanjutkan tren kenaikan sejak Juni 2025. Di mana pada bulan Juni tercatat penjualan sebanyak 58.341 unit.

    Meski, jika dibandingkan penjualan bulan Agustus setahun sebelumnya yang mencapai 76.302 unit, masih tercatat penurunan sampai 19,03% atau 14.522 unit.

    Sementara itu, mengutip The Star, penjualan mobil di Malaysia pada bulan Agustus 2025 melonjak 0,6% secara tahunan menjadi 73.041 unit, dibandingkan Agustus 2024 yang cetak penjualan 72.580 unit.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sengkarut Polemik di Balik Kasus Kanker Payudara ‘Juara 1’ di RI

    Sengkarut Polemik di Balik Kasus Kanker Payudara ‘Juara 1’ di RI

    Jakarta

    Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menunjukkan terdapat 66.271 kasus baru kanker payudara setiap tahun, dengan 22.598 kematian. Angka ini menempatkan jenis kanker tersebut menjadi yang terbanyak dan paling mematikan pada perempuan di Tanah Air, disusul kanker leher rahim atau kanker serviks, hingga kanker ovarium.

    Sengkarut persoalan dimulai dari keterlambatan diagnosis, akses layanan yang masih timpang, hingga rendahnya angka kesintasan dibandingkan negara lain. Hal ini yang juga disebut Kemenkes RI menjadi salah satu alasan di balik banyaknya pasien memilih berobat ke luar negeri.

    “Karena keterbatasan alat, itu antrenya bisa berapa bulan, bahkan sampai hitungan tahun. Saat pasien-nya didiagnosis masih stadium dini, nunggu tatalaksana-nya sudah stadium lanjut,” sesal Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr Siti Nadia Tarmizi saat ditemui di sela sesi Forum Jurnalis Kesehatan Menurunkan Kematian akibat Kanker Payudara di Indonesia, Senin (29/9/2025).

    Kenyataan tersebut sejalan dengan catatan 70 persen kasus kanker payudara baru ditemukan pada stadium lanjut. Saat kasus kanker berada di stadium lanjut, peluang sembuh berkurang di bawah 50 persen.

    Ketua Perhimpunan Pusat Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) dr Jaya Cosphiadi Irawan menekankan tren ini bahkan jauh tertinggal dengan negara tetangga, Malaysia.

    “Malaysia angka survival-nya jauh lebih baik,” ungkapnya.

    Ia menekankan bila investasi deteksi dini serta pengobatan di Indonesia tak diperkuat, risiko beban penyakit dan biaya yang dihadapi semakin besar.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Kanker Kemenkes RI Endang Lukito mengakui kesiapan deteksi alat dan tenaga dokter masih terbatas di banyak kabupaten kota wilayah terpencil, dengan tren berikut:

    Baru 169 kabupaten/kota yang memiliki layanan mamografi.Sebanyak 201 kabupaten/kota memiliki SDM, tetapi tidak memiliki alat.44 kabupaten/kota bahkan tidak memiliki SDM maupun alat sama sekali.

    Antrean Berobat hingga Berbulan-bulan

    Rata-rata, waktu tunggu pengobatan kanker di Indonesia bisa mencapai 9 hingga 15 bulan sejak diagnosis ditegakkan hingga terapi definitif dimulai. Keterlambatan ini berdampak langsung pada hasil pengobatan.

    “Kalau pasien menunggu enam minggu saja, tumor sudah bisa berkembang. Apalagi kalau sampai 12 minggu atau lebih, hasil terapinya tentu berbeda. Di Indonesia, keterlambatan seperti ini masih sangat tinggi,” jelas dr Cosphiadi.

    Angka kesintasan lima tahun kanker payudara di Indonesia hanya 54,5 hingga 56 persen, sementara di negara maju rata-rata 90 persen. India, dengan populasi terbanyak di dunia, juga memiliki rata-rata kesintasan lima tahun yang lebih baik yakni 66 persen.

    Sementara yang lebih rendah tercatat berada di Afrika Selatan dengan rata-rata 40 persen.

    “Target kita tentu ingin mencapai lebih dari 70 persen. Tapi itu hanya bisa dicapai jika deteksi dini benar-benar diperluas dan tata laksana lebih cepat,” kata Endang.

    Rasa Cemas-Waswas saat Diperiksa

    Masalah kanker di Indonesia tidak hanya terjadi pada medis, tetapi juga dari sisi psikologis. Banyak pasien menolak melakukan biopsi atau menunda pemeriksaan karena khawatir dengan hasil diagnosis.

    Adapula yang beralih ke pengobatan alternatif, menghindari kemungkinan menjalani operasi dan kemoterapi, tetapi kemudian tidak berhasil dan kembali datang ke rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut.

    Walhasil, beban finansial pasien menjadi lebih berat. dr Cosphiadi menyebut pada beberapa kasus, 80 persen pendapatan pasien dalam setahun hilang karena biaya pengobatan, kehilangan pekerjaan, dan keterbatasan produktivitas.

    Siasat Pemerintah

    Kementerian Kesehatan kemudian merumuskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanggulangan Kanker 2024 hingga 2027, yang mencakup:

    Penurunan angka kematian hingga 2,5 persen.Menemukan 60 persen kasus kanker pada stadium 1 sampai 2.Memastikan diagnosis ditegakkan maksimal 60 hari sejak pasien pertama kali datang ke faskes. Setiap provinsi minimal memiliki 2 RS paripurna dan setiap kabupaten/kota minimal 1 RS madya untuk layanan kanker.

    Selain itu, metode skrining payudara kini dikombinasikan, SADANIS (pemeriksaan klinis) ditambah USG, agar deteksi lebih akurat.

    Kanker adalah penyakit kompleks dan heterogen. Penanganannya membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, akademisi, swasta, dan komunitas.

    “Ini bukan hanya urusan dokter. Harus ada governance yang kuat, akademisi yang mengawal, serta partisipasi masyarakat untuk edukasi dan deteksi dini. Kalau tidak, kita akan terus tertinggal,” pinta dr Cosphiadi.

    Belum lagi, layanan paliatif yang juga harus diperluas. Saat ini, hanya 1 persen dari kebutuhan yang terpenuhi, padahal 80 persen pasien kanker stadium lanjut memerlukannya.

    Meski strategi nasional sudah disusun, tantangannya tetap besar. Tanpa percepatan deteksi dini, pemerataan layanan, serta edukasi publik yang konsisten, angka kematian akibat kanker payudara akan terus tinggi.

    “Kalau kita tidak hati-hati berinvestasi sekarang, biaya sosial dan ekonomi di masa depan akan jauh lebih besar. Investasi pada deteksi dini bukan sekadar soal kesehatan, tapi juga penyelamatan generasi,” pungkas dr Cosphiadi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Perjuangan Jessie J Lawan Kanker Payudara, Kini Harus Operasi Kedua”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Polda Metro Jaya sita 1,14 ton narkoba senilai Rp1,13 triliun

    Polda Metro Jaya sita 1,14 ton narkoba senilai Rp1,13 triliun

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya bersama jajaran polres mengungkap 1.719 kasus narkoba dan menyita 1,14 ton barang bukti dengan nilai total mencapai Rp1,13 triliun dalam tiga bulan terakhir, yakni sejak Juli hingga September 2025.

    “Jumlah tersangka sebanyak 2.318 orang, di antaranya enam orang sebagai produsen, satu tersangka sebagai bandar, 769 tersangka sebagai pengedar dan 1.542 tersangka sebagai pecandu atau pemakai atau korban,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Ahmad David di Jakarta, Selasa.

    Dia merinci barang bukti yang disita, yakni sabu sebanyak 604 kilogram (kg), 221 kg ganja, 67,7 kg sabu cair, 23 ribu butir ekstasi, 569 ribu butir obat keras, 9,1 kg tembakau sintetis, 19,8 kg bibit sintetis, 6 kg ketamin, dan 164 kg happy five.

    “Keseluruhan barang bukti ini apabila dikonversi dengan nilai jual di peredaran gelap narkoba senilai Rp1,13 triliun dan telah menyelamatkan 4.563.791 nyawa manusia masyarakat Jakarta dari bahaya narkoba,” ujar Ahmad.

    Menurut dia, sebagian narkoba yang disita itu berasal dari jaringan Iran, China, dan Malaysia, dengan modus operandi menggunakan sistem drop point, jasa pengiriman dan media sosial.

    Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Suheri mengatakan barang bukti narkoba yang disita itu kemudian dimusnahkan.

    “Polda Metro Jaya akan melaksanakan pemusnahan barang bukti narkoba hasil pengungkapan dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran selama periode Juli-September 2025, dengan total 1,14 ton,” tutur Asep.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bukan Indonesia, Media China Justru Sebut Vietnam Sebagai Dalang Sanksi FIFA ke FAM

    Bukan Indonesia, Media China Justru Sebut Vietnam Sebagai Dalang Sanksi FIFA ke FAM

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Salah satu media asal China mengungkal hal menarik terkait sanksi yang dijatuhkan FIFA ke Federasi sepakbola Malaysia, FAM.

    Media China 163 dalam laporannya menyebut Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) adalah pihak yang melaporkan Malaysia ke FIFA.

    Laporan yang diajukan itu terkait penggunaan pemain naturalisasi ilegal pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027, 10 Juni lalu.

    VFF disebut media ini mengajukan protes ke FIFA terkait pemain naturalisasi timnas Malaysia usai kalah 0-4 pada Juni lalu.

    “Setelah pertandingan, Asosiasi Sepak Bola Vietnam mengajukan protes mengenai dugaan penggunaan pemain naturalisasi secara ilegal oleh tim Malaysia dalam pertandingan tersebut,” tulis 163 dalam laporannya.

    “Selanjutnya, FIFA meluncurkan penyelidikan, dan setelah beberapa bulan memverifikasi semua dokumen yang diserahkan oleh Malaysia untuk pemain naturalisasi, akhirnya memutuskan bahwa beberapa dokumen telah dirusak dan dipalsukan,” tulis media tersebut.

    Sebelumnya, Federasi tertinggi sepakbola dunia, FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)

    Sanksi ini diberikan setelah temuan soal adanya dokumen palsu dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia.

    Keputusan mengejutkan ini diumumkan oleh Komite Disiplin FIFA pada Jumat (26/9/2025) malam

    FAM dan para pemain melakukan pelanggaran serius terhadap Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.

    Sanksi yang didapatkan Federasi Malaysia berawal dari laga Malaysia menghadapi Vietnam pada 10 Juni 2025 di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. 

  • ​Masuki Zona Kuning, Armada Global Sumud Flotilla Makin Dekat Berlabuh di Gaza

    ​Masuki Zona Kuning, Armada Global Sumud Flotilla Makin Dekat Berlabuh di Gaza

    Tunisia: Pelayaran Global Sumud Flotilla diperkirakan akan merapat ke Gaza, Palestina, dalam dua hingga tiga hari ke depan. Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, menyampaikan bahwa armada terdepan saat ini hanya berjarak sekitar 300 nautical mile (Nm) dari garis pantai Gaza. 

    Husein yang berada di Kapal Observer Summertimes, hingga Senin, 29 September 2025 terus mengejar 42 armada lain yang sudah berada di zona kuning pelayaran dalam upaya menembus blokade Gaza. Menurutnya, jika tak ada hambatan ataupun serangan dari Zionis Israel, estimasi waktu tempuh bisa lebih singkat. 

    “Jarak kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang saat ini berada paling depan, hanya tinggal sekitar 300-an nautical miles dari Gaza. Dan insya Allah, hanya dalam dua atau tiga hari ke depan, kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusian untuk Gaza, sudah tiba di Gaza,” ujarnya dalam pertemuan virtual bersama relawan dan aktivis IGPC.

    Husein menjelaskan bahwa dirinya sempat mengalami kendala teknis ketika Kapal Observer Nusantara yang ditumpanginya rusak di perairan Sisilia, Italia. Sejak kemarin, ia beralih ke Kapal Observer Summertimes untuk melanjutkan perjalanan. Saat ini, kapal tersebut sudah berada di perairan internasional tenggara Kreta, Yunani, guna menyusul 42 armada yang menunggu di zona kuning.
     

    Zona kuning sendiri menjadi titik waspada bagi armada Global Sumud Flotilla, terletak di barat daya perairan Siprus dan tenggara Kepulauan Kreta. Dari titik tersebut, seluruh kapal harus melanjutkan perjalanan melewati zona merah, wilayah berbahaya dalam radius 100 Nm dari Gaza, yang kerap menjadi lokasi serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan.

    Husein menuju zona kuning bersama 21 relawan dari 10 negara lain, seperti Malaysia, Italia, Afrika Selatan, hingga Maroko. “Saya di Kapal Summertimes bersama 21 relawan, dan aktivis dari 10 negara lainnya. Ada yang dari Malaysia, Italia, Afrika Selatan (Afsel), Maroko, dan lain-lain,” jelasnya.

    Sementara itu, relawan Indonesia lainnya, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman, masih tertahan di perairan Italia akibat kapal yang mereka tumpangi rusak. Bahkan, kapten kapal dilaporkan meninggalkan pelayaran dan menolak melanjutkan perjalanan.
     
    IGPC desak Presiden Prabowo mengambil sikap

    Di sisi lain, IGPC menyoroti belum adanya pernyataan resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Padahal, ada warga Indonesia yang ikut serta dalam aksi tersebut bersama ratusan relawan dari 45 negara.

    Husein menilai, seharusnya Prabowo bisa mencontoh langkah Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mendukung keterlibatan warganya. 

    “Kami meminta agar Pak Prabowo Subianto, cukup hanya me-mention (menyebut) Global Sumud Flotilla sebagai bentuk partisipasinya dalam memberikan perlindungan terhadap warga-warga Indonesia yang ikut dalam aksi kemanusian menembus blokade Gaza ini,” ujarnya.

    “Hal tersebut dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negara lain, seperti PM Anwar dan lain-lain dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya dalam misi kemanusian Global Sumud Flotilla ini,” terangnya.

    Selain Husein, dua nama lain dari Indonesia yang terlibat dalam konvoi laut kemanusiaan ini adalah Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman dari Aqsa Working Group (AWG).

    Tunisia: Pelayaran Global Sumud Flotilla diperkirakan akan merapat ke Gaza, Palestina, dalam dua hingga tiga hari ke depan. Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, menyampaikan bahwa armada terdepan saat ini hanya berjarak sekitar 300 nautical mile (Nm) dari garis pantai Gaza. 
     
    Husein yang berada di Kapal Observer Summertimes, hingga Senin, 29 September 2025 terus mengejar 42 armada lain yang sudah berada di zona kuning pelayaran dalam upaya menembus blokade Gaza. Menurutnya, jika tak ada hambatan ataupun serangan dari Zionis Israel, estimasi waktu tempuh bisa lebih singkat. 
     
    “Jarak kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang saat ini berada paling depan, hanya tinggal sekitar 300-an nautical miles dari Gaza. Dan insya Allah, hanya dalam dua atau tiga hari ke depan, kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusian untuk Gaza, sudah tiba di Gaza,” ujarnya dalam pertemuan virtual bersama relawan dan aktivis IGPC.

    Husein menjelaskan bahwa dirinya sempat mengalami kendala teknis ketika Kapal Observer Nusantara yang ditumpanginya rusak di perairan Sisilia, Italia. Sejak kemarin, ia beralih ke Kapal Observer Summertimes untuk melanjutkan perjalanan. Saat ini, kapal tersebut sudah berada di perairan internasional tenggara Kreta, Yunani, guna menyusul 42 armada yang menunggu di zona kuning.
     

     
    Zona kuning sendiri menjadi titik waspada bagi armada Global Sumud Flotilla, terletak di barat daya perairan Siprus dan tenggara Kepulauan Kreta. Dari titik tersebut, seluruh kapal harus melanjutkan perjalanan melewati zona merah, wilayah berbahaya dalam radius 100 Nm dari Gaza, yang kerap menjadi lokasi serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan.
     
    Husein menuju zona kuning bersama 21 relawan dari 10 negara lain, seperti Malaysia, Italia, Afrika Selatan, hingga Maroko. “Saya di Kapal Summertimes bersama 21 relawan, dan aktivis dari 10 negara lainnya. Ada yang dari Malaysia, Italia, Afrika Selatan (Afsel), Maroko, dan lain-lain,” jelasnya.
     
    Sementara itu, relawan Indonesia lainnya, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman, masih tertahan di perairan Italia akibat kapal yang mereka tumpangi rusak. Bahkan, kapten kapal dilaporkan meninggalkan pelayaran dan menolak melanjutkan perjalanan.
     

    IGPC desak Presiden Prabowo mengambil sikap

    Di sisi lain, IGPC menyoroti belum adanya pernyataan resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Padahal, ada warga Indonesia yang ikut serta dalam aksi tersebut bersama ratusan relawan dari 45 negara.
     
    Husein menilai, seharusnya Prabowo bisa mencontoh langkah Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mendukung keterlibatan warganya. 
     
    “Kami meminta agar Pak Prabowo Subianto, cukup hanya me-mention (menyebut) Global Sumud Flotilla sebagai bentuk partisipasinya dalam memberikan perlindungan terhadap warga-warga Indonesia yang ikut dalam aksi kemanusian menembus blokade Gaza ini,” ujarnya.
     
    “Hal tersebut dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negara lain, seperti PM Anwar dan lain-lain dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya dalam misi kemanusian Global Sumud Flotilla ini,” terangnya.
     
    Selain Husein, dua nama lain dari Indonesia yang terlibat dalam konvoi laut kemanusiaan ini adalah Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman dari Aqsa Working Group (AWG).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Ratusan iPhone Total Rp 10 Miliar Diselundupkan Lewat Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Terungkap Modusnya

    Ratusan iPhone Total Rp 10 Miliar Diselundupkan Lewat Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Terungkap Modusnya

    Dugaan awal, ponsel-ponsel ilegal tersebut akan diedarkan di Indonesia dengan memanfaatkan momen sepi penumpang di pelabuhan. Namun, gerak-gerik pelaku berhasil terendus petugas yang tengah melakukan pengawasan rutin.

    Zaky menegaskan, pihaknya terus memperkuat pengawasan di wilayah Kepulauan Riau, terutama Batam dan Bintan, yang sering dijadikan pintu masuk barang elektronik ilegal.

    “Batam dan Bintan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kami berkomitmen menjaga perbatasan dari praktik penyelundupan yang merugikan negara dan masyarakat,” tegasnya.