Negara: Malaysia

  • Komdigi Targetkan Penetrasi 5G Sentuh 32% pada 2030, Masih Tertinggal dari Malaysia

    Komdigi Targetkan Penetrasi 5G Sentuh 32% pada 2030, Masih Tertinggal dari Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan penetrasi internet 5G pada 2030 ditargetkan dapat menyentuh 32% dari total populasi. Adapun pada awal 2025, penetrasi 5G Tanah Air masih berkisar 4%-5%.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pemerintah berupaya mendorong internet yang lebih baik kepada masyarakat, termasuk melalui jaringan 5G.

    “Pemerintahan mencanangkan 32 persen setidaknya jaringan 5G di itu bisa tersambung hingga tahun 2030,” kata Nezar, Senin (28/10/2025).

    Dia menjelaskan saat ini ketersediaan koneksi internet 5G di Indonesia masih sangat rendah. Per Oktober 2025, jumlahnya masih 10 persen dari total populasi, atau tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 80 persen.

    Komdigi mendorong kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam menghadirkan teknologi internet yang lebih baik ke depan.

    Sebelumnya, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan pada satu tahun pertama, pemerintahan Prabowo-Gibran cenderung fokus pada perbaikan ketahanan pangan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerataan pendidikan berkualitas, dan pemerataan ekonomi melalui koperasi.

    Adapun harapan akan terobosan serupa di sektor telekomunikasi (telko) dan teknologi informasi komunikasi (TIK) belum terwujud.

    Sigit menekankan bahwa sektor telko memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mencerdaskan bangsa di era digital, serta memperkuat ketahanan dan kedaulatan siber. Meski demikian, setelah satu tahun pemerintahan hingga Oktober 2025, perkembangan 5G di Indonesia hanya bergerak sedikit.

    “Ada kemajuan kebijakan seperti lelang pita 1,4 GHz untuk Broadband Wireless Access (BWA) dan konsultasi 2,6 GHz, tetapi penetrasi 5G masih rendah, berada di angka single-digit persentase sejak peluncuran komersial pada 2021, Indonesia tercatat tertinggal dalam peringkat performa broadband dibanding tetangga Asean,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (22/10/2025).

    Speedtest Global Index mengungkap pada Juli 2025 mengungkap kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara, baik untuk internet seluler maupun fixed broadband.

    Dalam hal internet seluler, Indonesia berada di peringkat 8 di Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata 42,85 Mbps pada Juli 2025, hanya unggul tipis dari Laos.

    Tidak hanya, Sigit, merujuk penilaian kualitas kematangan regulasi ITU. Menurut dashboard ICT Regulatory Tracker (Gen5 / ITU), Indonesia tercatat sebagai Generation 2 (G2) dengan skor ~57 pada 2024. Nilai ini masuk dalam kategori “Early open markets”. 

    Untuk diketahui, ITU ICT Regulatory Tracker adalah alat berbasis bukti yang dikembangkan oleh ITU untuk membantu pembuat kebijakan dan regulator memahami evolusi regulasi ICT.

    Tracker ini terdiri dari 50 indikator yang dikelompokkan dalam empat pilar: otoritas regulasi, mandat regulasi, rezim regulasi, dan kerangka kompetisi. Klasifikasi generasi (G1–G5) mencerminkan kemajuan dari regulasi monopoli tertutup ke pasar digital yang matang dan kolaboratif.

    Adapun “Early Open Market” (G2) berarti suatu negara masih dalam tahap di mana regulasi mulai membuka pasar untuk kompetisi, tetapi masih didominasi oleh pendekatan tradisional dengan intervensi pemerintah yang kuat.

  • Jawaban Trump di Pesawat saat Ditanya Gaji Pengatur Lalin Udara AS Terdampak Shutdown

    Jawaban Trump di Pesawat saat Ditanya Gaji Pengatur Lalin Udara AS Terdampak Shutdown

    JAKARTA – Petugas Air Traffic Controller (ATC) yang mengatur lalu lintas (lalin) udara di AS terdampak penutupan pemerintah atau shutdown.

    Lantas bagaimana kinerja lalin udara di AS?

    Petugas ATC diketahui bekerja untuk memandu pilot mulai dari memberikan petunjuk saat pesawat lepas landas hingga memberikan informasi rute perjalanan yang harus ditaati pesawat agar terhindar dari kecelakaan udara.

    Mengutip ABC News, Trump di atas pesawat kepresidenan AS Air Force One saat bertolak ke Jepang dari Malaysia pada Senin 27 Oktober mengatakan, shutdown pemerintah AS memengaruhi berkurangnya petugas pengendali lalin udara AS.

    Shutdown itu juga berdampak pada gaji dari pegawai pengendali lalin udara AS.

    Masih di atas Air Force One, Trump kemudian ditanya wartawan apakah gaji para petugas tersebut dibayarkan dalam situasi shutdown AS, Trump mengatakan “Ya, ada”.

    Meski demikian, Trump enggan menjelaskan lebih lanjut skema apa yang digunakan dalam pembayaran para petugas itu.

    Trump justru menuduh Partai Demokrat menjadi biang keladi shutdown pemerintah AS. Dia juga melempar tanggung jawab kepada Partai Demokrat untuk mencari solusi berkelanjutan untuk mendanai kinerja-kinerja pegawai pemerintah, termasuk petugas pengendali lalin udara AS.

    “Partai Demokrat dapat menyelesaikan masalah terkait pengendali lalu lintas udara,” kata Trump dalam kesempatan tersebut.

    “Mereka hanya perlu mengatakan, ‘Negara ini terbuka’. Kita hanya butuh lima suara. Partai Republik mendukung kita. Kita hanya butuh lima suara. Jadi mari kita lihat apa yang terjadi,” sambungnya.

    “Saya kira itu akan ditangani, tidak hanya para pengendali, tetapi juga orang lain,” tambah Trump.

    Senin 27 Oktober menjadi hari ke-27 penutupan atau shutdown pemerintah AS. Shutdown ini menjadi penutupan pemerintah terpanjang kedua dalam sejarah AS.

    Sebelumnya, shutdown pemerintah AS terpanjang terjadi selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump, yang berlangsung selama 35 hari dari Desember 2018 hingga Januari 2019.

  • Politik kemarin, Prabowo siapkan TNI ke Gaza hingga KKB ditangkap

    Politik kemarin, Prabowo siapkan TNI ke Gaza hingga KKB ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik kemarin yang menjadi sorotan, di antaranya Presiden Prabowo Subianto telah membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian TNI ke Gaza hingga Satgas Damai Cartenz menangkap anggota KKB penembak anggota Polri.

    Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:

    Presiden dan Panglima TNI bahas rencana pengiriman pasukan ke Gaza

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah berkomunikasi membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.

    “Mengenai komunikasi antara Presiden dan Panglima TNI, tentu berjalan dengan sangat baik. Setiap rencana strategis yang berkaitan dengan pengerahan kekuatan TNI selalu dibahas secara terarah, terpadu, dan lintas kementerian/lembaga,” kata Freddy kala menjawab pertanyaan Antara soal komunikasi antara Panglima TNI dan Presiden soal rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, di Jakarta, Senin.

    Menurut Freddy, setiap keputusan untuk mengirim pasukan perdamaian ke luar negeri pasti didasari oleh perintah dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden.

    Baca selengkapnya di sini.

    Hadiri KTT ASEAN-Jepang, Prabowo puji PM Jepang: Kuasai masalah utama

    Presiden RI Prabowo Subianto memuji gaya kepemimpinan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang dinilainya menguasai persoalan utama, usai menghadiri KTT Ke-28 ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

    Dalam rangkaian acara Puncak KTT Ke-47 ASEAN itu, Presiden Prabowo memuji Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri wanita pertama Jepang.

    “(Dia) Perdana Menteri wanita pertama Jepang. (Sanae Takaichi) menguasai persoalan utama,” kata Prabowo singkat menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti KTT ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur, Malaysia, melalui rekaman video yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Komisi VII DPR: Pujian Trump ke Prabowo layak diakui

    Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa pujian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Presiden Prabowo Subianto karena peran aktif di Timur Tengah layak diakui.

    Dia mengatakan pujian kepada Prabowo itu adalah pujian yang kesekian kalinya disampaikan pada acara-acara resmi pertemuan lintas negara. Menurut dia, hal tersebut patut dibanggakan oleh rakyat Indonesia.

    “Trump menegaskan kembali peran aktif Prabowo dan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia. Ini sangat konsisten dengan amanah konstitusi dan perjuangan rakyat Indonesia,” kata Saleh di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    TNI AL beri brevet kehormatan kepada Wali Kota Tanjungpinang

    Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Muda TNI Bayu Alisyahbana memberikan brevet kehormatan penerbangan kepada Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah dalam upacara penganugerahan di Apron Lanudal Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

    Laksamana Muda TNI Bayu Alisyahbana mengatakan penyematan brevet kehormatan bukan sekadar seremoni, melainkan simbol penghormatan, pengakuan, dan sinergi strategis antara TNI Angkatan Laut, pemerintah daerah, serta masyarakat.

    “Brevet kehormatan ini mencerminkan penghargaan dan rasa terima kasih kami kepada tokoh-tokoh yang selama ini berperan aktif mendukung kegiatan penerbangan TNI Angkatan Laut. Sinergi antara kekuatan laut dan udara tidak mungkin berjalan optimal tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat,” katanya usai upacara di Tanjungpinang, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Satgas Damai Cartenz tangkap KKB penembak anggota Polri di Lanny Jaya

    Satgas Damai Cartenz, Senin (27/10) menangkap anggota KKB penembak anggota Polri di Lanny Jaya KKB Dugi alias Dugwi Telenggen terduga pelaku penembakan yang menewaskan Brigpol Joan Sibarani di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya,Papua Pegunungan pada 10 September 2024 lalu.

    “Memang benar KKB Dugi Telenggen ditangkap di Kampung Ulume, Kabupaten Lanny Jaya dan saat ini masih diperiksa penyidik,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani kepada Antara, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dilema dan Pilihan Strategis ASEAN di Bawah Kebijakan “Tarif Resiprokal” Amerika Serikat

    Dilema dan Pilihan Strategis ASEAN di Bawah Kebijakan “Tarif Resiprokal” Amerika Serikat

    Pada pagi hari waktu setempat, 26 Oktober, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memulai kunjungan resmi perdananya sekaligus menghadiri KTT ASEAN ke-47. Dalam rangkaian lawatan ke Asia kali ini, Gedung Putih hanya menjadwalkan satu hari untuk KTT ASEAN. Dibandingkan perhelatan KTT itu sendiri, hal yang tampaknya lebih menarik perhatian Washington adalah partisipasi dalam penandatanganan perjanjian damai Thailand–Kamboja. Media Politico bahkan melaporkan bahwa Gedung Putih menjadikan agenda tersebut sebagai prasyarat kehadiran AS di KTT ASEAN.

    Terlihat jelas bahwa pemerintahan AS saat ini menunjukkan minimnya kesabaran terhadap kerja sama bilateral maupun multilateral yang melibatkan negara-negara ASEAN. Faktanya, Kantor Urusan Multilateral pada Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik—yang menangani relasi AS–ASEAN serta isu kawasan Sungai Mekong—telah dibubarkan dalam restrukturisasi Departemen Luar Negeri AS. Selain itu, selama masa jabatan pertamanya, Trump hanya menghadiri KTT ASEAN pada 2017; dan kali ini besar kemungkinan menjadi satu-satunya kehadirannya di KTT ASEAN pada masa jabatan keduanya. Berbeda dengan periode pertama, kebijakan Washington terhadap Asia Tenggara kini jauh lebih keras. Penangguhan bantuan untuk negara-negara di kawasan serta peluncuran kebijakan “tarif resiprokal” menunjukkan bahwa pemaksaan ekonomi telah menjadi instrumen utama pemerintah AS untuk mencoba membentuk ulang pengaruhnya di Asia Tenggara.

    Dampak kebijakan luar negeri AS tersebut melampaui ekspektasi banyak negara ASEAN. Selama ini, sebagian elit strategis di kawasan memandang AS sebagai “hegemon yang murah hati”: tidak bernafsu ekspansi wilayah namun memiliki kapabilitas militer dan ekonomi untuk menopang tatanan kawasan, sekaligus memberi bantuan dan akses pasar bagi negara-negara ASEAN. Survei yang dilakukan ISEAS–Yusof Ishak Institute pada 3 Januari–15 Februari tahun ini terhadap elit strategis ASEAN menunjukkan, ketika ditanya “pihak mana yang paling Anda percaya dalam mendorong agenda perdagangan bebas global”, 19% responden masih memilih AS, sementara ASEAN dan Tiongkok masing-masing dipilih oleh 23,8% dan 20,6% responden. Jelas, banyak pihak tidak menyangka negara-negara ASEAN akan menjadi sasaran langsung kebijakan AS. Baru setelah kebijakan “tarif resiprokal” diterapkan, negara-negara ASEAN makin menyadari realitasnya: prasyarat yang menopang teori “hegemon yang murah hati” telah runtuh. Ng Eng Hen, mantan Menteri Pertahanan Singapura, menyatakan bahwa persepsi negara-negara Asia terhadap AS telah bergeser dari sebelumnya sebagai “kekuatan dengan legitimasi moral” menjadi “tuan tanah pemungut sewa”.

    Kebijakan kawasan yang berjalan saat ini setidaknya menimbulkan tiga tantangan jangka menengah–panjang bagi ASEAN:

    Tekanan untuk “memilih kubu” kian meningkat

    Dari sisi ekonomi, lewat kebijakan tarif resiprokal, Washington berupaya mendorong “decoupling” ekonomi ASEAN dari Tiongkok—antara lain dengan menindak re-ekspor untuk menutup jalur masuknya produk Tiongkok ke pasar AS melalui negara-negara ASEAN, serta dengan menaikkan kriteria asal barang (rules of origin) agar membatasi permintaan ASEAN atas produk antara yang dibuat di Tiongkok. Dari sisi politik dan keamanan, AS memasukkan banyak isu tersebut ke dalam agenda ekonomi-perdagangan, berupaya menggunakan tarif sebagai alat tekan agar negara-negara ASEAN menyelaraskan posisi dengan AS dalam kompetisi terhadap Tiongkok.

    Kebijakan AS memecah ASEAN dan melemahkan pengaruh normatifnya

    Menghadapi tekanan maksimal Washington, ASEAN gagal menyusun posisi tawar kolektif; sebagian anggota memilih langkah unilateral untuk memperoleh kelonggaran. Singapura—ekonomi paling maju di ASEAN—mendapat tarif dasar 10%, sementara Myanmar dan Laos yang kurang berkembang menghadapi tarif ekspor ke AS hingga 40%; kesenjangan kebijakan ini berpotensi memperlebar jurang pembangunan intra-ASEAN. Penguatan aliansi Filipina–AS juga memperdalam fragmentasi strategis antar anggota. Dalam isu yang menyentuh kepentingan kekuatan besar, konsensus ASEAN akan makin sulit tercapai. Selain itu, selama ini ASEAN mendukung sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai inti. Kebijakan tarif resiprokal AS jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip fundamental WTO, seperti perlakuan negara paling diuntungkan (Most-Favoured-Nation/MFN), sehingga mengikis otoritas normatif ASEAN dalam tatanan perdagangan internasional dan menyalahi visi integrasi ekonomi kawasan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.

    Lingkungan dagang ASEAN–AS tetap sarat ketidakpastian

    Laporan UNDP menunjukkan kenaikan harga akibat tarif baru berpotensi menurunkan total ekspor Asia Tenggara ke AS sebesar 9,7%, dengan Vietnam berisiko merugi lebih dari US$25 miliar. Negara-negara yang meneken perjanjian dagang dengan AS kini wajib menindak re-ekspor—namun bagaimana definisi operasional dan standar penilaiannya tetap tidak jelas. Di luar itu, negara-negara ASEAN akan berada di bawah pengawasan AS dalam jangka panjang; begitu suatu produk diklasifikasikan sebagai hasil re-ekspor, ekspor ke AS dapat dikenai tarif punitif hingga 40%.

    Kesimpulan

    Kebijakan AS yang keras terhadap ASEAN menciptakan risiko besar di bidang ekonomi dan keamanan, namun sekaligus mendorong refleksi dan penyesuaian strategis yang lebih dalam. Masa depan ASEAN pada akhirnya ditentukan oleh kemampuannya untuk: (i) memperkuat persatuan internal, (ii) menjalankan strategi penyeimbangan yang luwes dan pragmatis, serta (iii) memperdalam kemitraan lintas kawasan, khususnya dengan negara-negara Global South—agar krisis saat ini dapat diubah menjadi peluang historis untuk memperdalam integrasi kawasan dan mencapai kemandirian strategis yang sesungguhnya.

  • 91 Persen Kasus Perkosaan Remaja di Kedah Ternyata ‘Suka Sama Suka’

    91 Persen Kasus Perkosaan Remaja di Kedah Ternyata ‘Suka Sama Suka’

    GELORA.CO – Fenomena mengkhawatirkan tengah terjadi di Kedah, Malaysia. Polisi setempat mencatat, sebagian besar kasus perkosaan yang melibatkan remaja di bawah umur ternyata berawal dari hubungan suka sama suka antara kedua pihak.

    Kepala Polisi Kedah, Datuk Adzli Abu Shah, mengatakan sejak Januari hingga September tahun ini terdapat 100 kasus perkosaan yang dilaporkan. Dari jumlah itu, 91 kasus melibatkan hubungan yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama. Data tersebut diungkapkan dalam laporan Berita Harian, Minggu (27/10/2025).

    “Tren ini sangat memprihatinkan. Karena itu, saya menegaskan bahwa upaya untuk menanganinya tidak boleh berhenti,” ujar Adzli kepada wartawan saat meninjau Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Hosba, Kedah, kemarin.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian, Dinas Pendidikan Negeri Kedah (JPN), guru, dan lembaga terkait perlu bekerja sama secara intensif untuk mengatasi persoalan tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Direktur Dinas Pendidikan Kedah Abdul Rahim Mat turut hadir mendampingi kunjungan tersebut.

    Adzli juga mengingatkan orang tua agar lebih waspada, terutama terhadap aktivitas anak remaja mereka di luar rumah pada malam hari. “Peran keluarga sangat penting untuk mencegah anak-anak terlibat dalam aktivitas yang bisa berujung pada masalah hukum,” ujarnya.

  • Indonesia Dorong Pembentukan Sekretariat RCEP, Koordinator Blok Ekonomi Asia-Pasifik

    Indonesia Dorong Pembentukan Sekretariat RCEP, Koordinator Blok Ekonomi Asia-Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah sedang mendorong pembentukan Sekretariat Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai langkah memperkuat koordinasi dan memastikan

    relevansi kerja sama ekonomi kawasan. Indonesia bahkan menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Sekretariat RCEP di Jakarta.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, dorongan tersebut disampaikan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) RCEP ke-5 di Kuala Lumpur pada Senin (27/10/2025).

    “Pembentukan Sekretariat RCEP ini penting untuk penguatan koordinasi, peningkatan transparansi, dan memastikan relevansi kerjasama RCEP,” ujar Susiwijono dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).

    Indonesia, yang berperan sebagai Initiator dan Country Coordinator RCEP, menilai penguatan kelembagaan akan menjadi kunci bagi keberlanjutan kerja sama ekonomi di tengah dinamika global.

    RCEP sendiri mencakup 15 negara anggota, yaitu 10 negara Asean (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja) dan 5 mitra (China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru) yang mewakili total 28,6% populasi dunia dan 28% PDB global.

    Selain anggota tetap, empat negara lain yakni Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, dan Chile juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dalam salah satu blok perdagangan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

    Pertemuan para pemimpin RCEP kali ini menghasilkan Joint Leaders’ Statement on RCEP yang menegaskan kembali komitmen negara anggota untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral, menjunjung tinggi aturan dan prinsip WTO, serta menjaga pasar tetap terbuka, adil, dan berbasis aturan.

    “Pernyataan ini secara eksplisit juga mengakui peran penting RCEP dalam integrasi dan kerja sama ekonomi regional,” tambah Susiwijono.

    KTT RCEP ke-5 juga menyepakati langkah konkret ke depan, mulai dari implementasi penuh perjanjian RCEP, percepatan proses aksesi anggota baru, hingga pembentukan Sekretariat RCEP sebagai kerangka institusional permanen.

    Selain itu, negara anggota juga sepakat menyiapkan General Review on RCEP yang ditargetkan dimulai pada 2027, guna memastikan perjanjian tetap adaptif terhadap dinamika ekonomi global.

  • Prabowo dan Panglima TNI Matangkan Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza

    Prabowo dan Panglima TNI Matangkan Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Agus Subiyanto disebut telah berkomunikasi untuk membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membenarkan terkait dengan tersebut.

    “Mengenai komunikasi antara Presiden dan Panglima TNI, tentu berjalan dengan sangat baik. Setiap rencana strategis yang berkaitan dengan pengerahan kekuatan TNI selalu dibahas secara terarah, terpadu, dan lintas kementerian/lembaga,” kata Freddy dikutip dari Antara, Senin (27/10/2025).

    Menurut Freddy, setiap keputusan untuk mengirim pasukan perdamaian ke luar negeri pasti didasari oleh perintah dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden.

    Selain Presiden, keputusan pengiriman prajurit juga dibahas oleh lintas kementerian seperti Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.

    “Pembahasan tingkat kementerian diperlukan untuk memastikan langkah yang diambil selaras dengan kebijakan luar negeri Indonesia dan prinsip non-blok,” jelas Freddy.

    Hingga saat ini, TNI masih menunggu keputusan pemerintah terkait pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah Gaza.

    Sambil menunggu keputusan tersebut, TNI mempersiapkan pasukan agar tetap dalam kondisi siap untuk dikirim ke Gaza menjalankan misi perdamaian.

    “Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia, berdasarkan pada legal standing nasional dan internasional,” jelas Freddy.

    Untuk diketahui, Prabowo kembali menegaskan sikap untuk mendukung terciptanya perdamaian di Gaza dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN–United States (US) yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10).

    Lebih dari itu, menurut Presiden Prabowo Indonesia juga siap mengerahkan pasukan perdamaian di wilayah yang harus dilindungi dan ditegakkan.

    “Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar. Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian. Membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia,” kata Prabowo dalam forum tersebut.

  • China Ajak ASEAN Jaga Perdagangan Bebas di Tengah Tarif AS

    China Ajak ASEAN Jaga Perdagangan Bebas di Tengah Tarif AS

    Kuala Lumpur, Beritasatu.com – China mendesak penguatan hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih terbuka dalam pertemuan puncak ASEAN Plus Three di Kuala Lumpur, Malaysia. Seruan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan KTT tersebut lebih awal.

    Dalam kunjungannya ke Asia, Trump sebelumnya menandatangani beberapa kesepakatan, termasuk pakta gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand, serta empat perjanjian perdagangan regional.

    Namun, Gedung Putih menegaskan bahwa tidak ada satu pun dari kesepakatan itu yang menurunkan tarif tinggi AS terhadap negara-negara Asia Tenggara, seperti Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    “Pesan kami kepada negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa Amerika Serikat 100% mendukung Anda dan akan menjadi mitra yang kuat untuk banyak generasi mendatang,” ujar Trump dikutip dari Reuters, Senin (27/10/2025).

    Setelah Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio meninggalkan Malaysia menuju Jepang, pertemuan dilanjutkan oleh pejabat tinggi Dewan Eropa, serta negara-negara anggota ASEAN. Fokus utama diskusi adalah memperkuat kerja sama ekonomi dan menyusun kesepakatan perdagangan baru.

    Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dalam pidatonya menyerukan agar semua pihak menjunjung tinggi perdagangan bebas, menolak proteksionisme, dan memperkuat integrasi ekonomi regional.

    “Penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Timur yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun,” ucap dia.

    Dalam kesempatan itu, blok Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang mencakup 10 negara ASEAN bersama China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru juga menyerukan percepatan upaya ekspansi perdagangan dan penambahan anggota baru.

    KTT ASEAN Plus Tiga kali ini menjadi ajang penting dalam menentukan arah hubungan ekonomi kawasan di tengah rivalitas perdagangan antara AS dan China.

  • Trump Ketemu Xi Jinping, Nasib China Tinggal Tunggu Waktu

    Trump Ketemu Xi Jinping, Nasib China Tinggal Tunggu Waktu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China bersiap melanjutkan kesepakatan terkait nasib raksasa aplikasi buatan China, TikTok, menurut Menteri Perdagangan AS Scott Bessent. Dalam keterangannya bulan lalu, Bessent mengatakan kedua negara sudah mencapai titik temu dalam penetapan ‘kerangka’ kesepakatan, dalam perbincangan di Madrid.

    Presiden AS Donald Trump juga sudah menandatangani perintah eksekutif untuk memfasilitasi transaksi antara induk TikTok asal China, ByteDance, dengan entitas di AS.

    “Kami telah mencapai kesepakatan di Madrid, dan saya yakin hari ini semua detailnya sudah rampung, dan kedua pemimpin [Trump dan Xi Jinping] akan menyelesaikan transaksi tersebut pada Kamis mendatang di Korea,” ujar Bessent.

    Sebagai informasi, Trump dijadwalkan untuk bertemu empat mata dengan Presiden China Xi Jinping pada 30 Oktober mendatang di Korea Selatan. 

    Bessent menolak membahas lebih detail ihwal perjanjian antara AS dan China. Namun, ia menjelaskan tugasnya untuk membuat China menyetujui transaksi tersebut.

    “Saya yakin kami telah berhasil mencapainya dalam dua hari terakhir,” ujarnya, dikutip dari TechCrunch, Senin (27/10/2025).

    Trump berulang kali memperpanjang tenggat untuk menegakkan hukum yang mewajibkan ByteDance menjual operasional TikTok ke entitas AS, atau diblokir permanen di negeri Paman Sam.

    Berdasarkan ketentuan perintah eksekutifnya, operasi TikTok di AS, termasuk algoritma rekomendasi, kode sumber, dan moderasi konten, akan berada di bawah kendali dewan direksi baru, dengan Oracle bertanggung jawab atas operasi keamanan.

    Oracle yang dipimpin oleh Larry Ellison (sekutu Trump), Fox Corp (pemilik Fox News), Andreessen Horowitz, dan Silver Lake Management dilaporkan sebagai investor dalam usaha patungan baru untuk menjalankan operasional TikTok di AS.

    Komentar terbaru Bessent terkait kesepakatan AS dan China untuk nasib TikTok dibuat di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam kesempatan itu, negosiator perdagangan AS dan China juga mengatakan telah menyepakati kerangka terkait tarif dan isu-isu perdagangan lainnya.

    Negosiator perdagangan AS, Jamieson Greer, mengatakan kepada awak media bahwa logam tanah jarang (LTJ) dibahas dalam diskusi bilateral tersebut. Namun, tak diumbar lebih lanjut apa isi diskusinya.

    Sebelumnya, China mengatakan akan memperketat pembatasan kontrol ekspor untuk LTJ yang krusial untuk manufaktur, semikonduktor, dan produk-produk teknologi lainnya.

    “Kami berbicara soal perpanjangan ‘gencatan senjata’, LTJ, dan tentu saja banyak topi lainnya,” kata Greer.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Sebut Ekonomi Digital ASEAN Sentuh Rp 16.600 T di 2030

    Prabowo Sebut Ekonomi Digital ASEAN Sentuh Rp 16.600 T di 2030

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pasar ekonomi digital di Asia Tenggara akan terus berkembang. Di tahun 2030, ASEAN diperkirakan akan memiliki nilai pasar ekonomi digital hingga US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.600 triliun (kurs Rp 16.600).

    Hal ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Korea Selatan di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia. Mulanya dia menegaskan pentingnya penguatan kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

    Dia menekankan penguatan mekanisme kerja sama ekonomi menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Menurutnya, kemitraan ekonomi komprehensif regional perlu diimplementasikan sepenuhnya dan kawasan perdagangan bebas ASEAN dan Korea Selatan perlu ditingkatkan.

    Khususnya di sektor ekonomi digital yang terus meningkat nilai perdagangannya. Dia menyebutkan Asia Tenggara menjadi salah satu pasar ekonomi digital paling dinamis dan potensial di dunia.

    “Rantai pasokan regional harus diperkuat. ASEAN berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pasar digital paling dinamis di dunia. Nilai barang dagangan bruto digital kawasan ini diproyeksikan mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030,” kata Prabowo dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).

    Orang nomor satu di Indonesia itu menilai sinergi antara potensi digital ASEAN dan kekuatan teknologi Korea Selatan dapat menjadi motor penggerak transformasi kawasan.

    Prabowo meyakini ASEAN dan Korea Selatan dapat memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi untuk mendorong kemajuan dalam infrastruktur digital, pengembangan talenta, dan tata kelola AI, membentuk masa depan digital yang berkelanjutan dan inklusif.

    “Kami bercita-cita agar ASEAN berkembang pesat sebagai mesin vital pertumbuhan global,” ujar Prabowo.

    Meski demikian, Prabowo mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas sebagai fondasi bagi pembangunan ekonomi. Dia turut menegaskan dukungan Indonesia terhadap peran konstruktif Korea Selatan dalam menjaga perdamaian dunia.

    “Indonesia mendukung upaya Korea Selatan untuk menjadi mitra bagi perdamaian dan keamanan, meredakan ketegangan, mendorong dialog, dan membangun keterlibatan yang konstruktif karena kemitraan kawasan-Korea Selatan harus menjadi kekuatan untuk kebaikan yang membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi semua,” pungkas Prabowo.

    Tonton juga video “Prabowo Apresiasi AS, Sebut Bantu Mediasi Konflik Thailand-Kamboja” di sini:

    (hal/rrd)