Negara: Malaysia

  • Cegah Penyelundupan Barang Ilegal, RI dan Malaysia Patroli di Selat Malaka

    Cegah Penyelundupan Barang Ilegal, RI dan Malaysia Patroli di Selat Malaka

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan RI bersama Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) resmi membuka operasi laut Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-28 2024 pada Kamis (22/11) di Kompleks Penguatkuasaan Kastam Sg. Pulai, Johor, Malaysia. Operasi patroli ini dilakukan untuk mencegah perdagangan dan penyelundupan barang ilegal di perairan Selat Malaka.

    Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani mengatakan, Patkor Kastima 2024 merupakan agenda bilateral untuk meningkatkan penegakan undang-undang kepabeanan kedua negara. Selain itu, operasi tersebut juga dapat mencegah perdagangan dan penyelundupan barang ilegal di perairan Selat Malaka. Apalagi Selat Malaka menjadi salah satu perairan tersibuk di dunia yang rawan menjadi lokasi ketegangan geopolitik internasional.

    “Meski demikian, melalui Patkor Kastima dan patroli mandiri, Bea Cukai dan JKDM hingga saat ini terus berupaya mengamankan wilayah perairan masing-masing negara dari aktivitas ilegal,” kata Askolani dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).

    Askolani berharap dalam Patkor Kastima kali ini kedua pihak tidak hanya terbatas pada operasi taktis pengawasan di laut. Namun, juga dalam misi bertukar informasi dalam mengatasi penyelundupan dari dan ke wilayah masing-masing negara.

    Hal ini sebagai langkah mengatasi berbagai modus penyelundupan yang semakin berkembang, salah satunya dengan memanfaatkan batas negara dan celah perbedaan ketentuan aturan kepabeanan dari masing-masing negara. Adapun beberapa komoditas yang berisiko, seperti pasir timah dari Indonesia ke Malaysia, rokok ilegal dari Vietnam dan Thailand ke Indonesia yang kemungkinan juga diselundupkan ke Malaysia.

    “Selain itu, tentunya banyak ancaman kegiatan ilegal lainnya seperti penyelundupan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP), senjata api, komoditas CITES, baby lobster, tekstil dan produk tekstil, ballpress, bahan bakar minyak, minuman beralkohol, sumber daya alam, serta risiko human trafficking yang sangat membahayakan perekonomian masing-masing negara,” imbuh Askolani.

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan RI bersama Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) resmi membuka operasi laut Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-28 2024 pada Kamis (22/11) di Kompleks Penguatkuasaan Kastam Sg. Pulai, Johor, Malaysia. Foto: Dok. Bea Cukai

    Melalui Patkor Kastima ke-28, pihaknya terus berkomitmen melindungi masyarakat dan mengamankan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai di wilayah perairan Indonesia. Hal itu pun dapat terlihat dari capaian kinerja Patkor Kastima sebelumnya.

    “Dalam Patkor Kastima ke-27 tahun 2023 yang diselaraskan dengan operasi laut terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya Semester II, kami melakukan tujuh kali penegahan terhadap komoditas rokok, bahan bakar minyak, narkotika, senjata api dan ballpress. Kami harap Patkor Kastima ke-28 ini dapat menjadi ajang penguatan sinergi Bea Cukai dan JKDM, sehingga tercipta iklim yang kondusif di perairan kedua negara. Tak luput, kami mengimbau masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan operasi ini,” terang Askolani.

    (ara/ara)

  • Bareskrim Ungkap Pekerja Migran Ilegal Banyak Dijadikan PSK di Luar Negeri

    Bareskrim Ungkap Pekerja Migran Ilegal Banyak Dijadikan PSK di Luar Negeri

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabareskim Polri Komjen Pol Wahyu Widada mengungkapkan sejumlah nasib buruk yang diterima pekerja migran Indonesia yang dikirim secara ilegal ke luar negeri. Salah satu di antaranya, banyak pekerja migran Indonesia ilegal yang dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK).

    Hal ini disampaikan dalam konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jumat (22/11/2024).

    “Setelah sampai di negara lain, (korban) tidak dipekerjakan sesuai dengan apa yang dijanjikan, bahkan ada beberapa pekerja kita yang dijadikan pekerja seks komersial,” ujar Wahyu.

    Wahyu juga menyampaikan, para pelaku TPPO banyak mencari pekerja migran Indonesia secara ilegal untuk melakukan eksploitasi anak.

    “Pokoknya memperdaya anak melalui aplikasi online untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial. Kemudian juga dipekerjakan sebagai lady companion (LC) kalau di negara kita, kemudian juga sebagai PSK dan disalurkan ke beberapa negara lain di luar Indonesia,” ungkap Wahyu.

    Lebih lanjut, Wahyu juga menceritakan nasib-nasib menyedihkan lainnya yang dialami pekerja migran yang dikirim secara ilegal ke luar negeri. 

    Misalnya, para pekerja migran tersebut dipaksa untuk menandatangani surat perjanjian jaminan utang sehingga seolah-olah mereka punya utang yang harus dibayarkan. Perjanjian ini pun membuat korban dipaksa bekerja karena harus membayar perjanjian utang tersebut. 

    “Ini adalah modus untuk mengikat mereka, supaya mereka tetap mau bekerja,” tutur Wahyu.

    Wahyu mengungkapkan, banyak korban yang diimingi-imingi bekerja dengan gaji tinggi. Padahal, mereka dipekerjakan di perusahaan, pabrik, atau perkebunan-perkebunan ilegal di negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

    Selain itu, banyak dari korban dipaksa untuk memenuhi target dan jika tidak memenuhi target-target pekerjaan, maka mereka akan menerima konsekuensi berupa tindakan kekerasan dari para pelaku. 

    Dalam kasus TPPO yang telah diungkap, Wahyu menjelaskan bahwa modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku di antaranya adalah mengirimkan para pekerja migran Indonesia secara ilegal dengan menggunakan visa yang tidak sesuai seperti visa kunjungan, visa ziarah, maupun visa wisata.

    Para pekerja migran Indonesia juga diberangkatkan tanpa pelatihan kerja dan medical check-up dari perusahaan resmi yang telah terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan RI. 

    Wahyu juga menjelaskan jalur keberangkatan pekerja migran ilegal itu dilakukan melalui jalur tak resmi atau melalui jalur tikus di wilayah-wilayah perbatasan. Salah satu negara tujuan yang paling banyak dituju pekerja migran ilegal itu adalah Malaysia.

    Setibanya di luar negeri, para korban kebanyakan sudah diambil paspornya dan berkas administrasi lainnya oleh pelaku TPPO. Hal ini pun membuat korban tidak memungkinkan kembali ke Indonesia.

  • Pengobatan Kanker di Malaysia Belum Sesuai Harapan, Vidi Aldiano: Tanpa Nyanyi atau Syuting Aku Lebih Sakit Lagi

    Pengobatan Kanker di Malaysia Belum Sesuai Harapan, Vidi Aldiano: Tanpa Nyanyi atau Syuting Aku Lebih Sakit Lagi

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Vidi Aldiano mengakui, pengobatan kanker yang selama ini dilakukan di Penang, Malaysia belum sesuai harapan. Kondisi Vidi belum sepenuhnya sembuh total dari kanker ginjal stadium 3 yang dideritanya.

    Hasil pemeriksaan kesehatan melalui metode PET scan Vidi Aldiano di negeri Jiran itu masih belum sesuai keinginan. “Sejujurnya, hasil PET scan kemarin belum sesuai harapan saya. Tidak buruk, tetapi juga belum baik,” ungkap Vidi dalam akun media sosialnya yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (22/11/2024).

    Vidi Aldiano mengatakan, keputusannya langsung naik panggung dan bernyanyi dalam konser sahabatnya, Isyana Sarasvati seusai menjalani pengobatan kanker di Malaysia, merupakan obat untuk bisa sembuh.

    “Banyak banget dari kemarin yang concern dengan aktivitas saya, setelah kemarin balik dari Penang langsung nyanyi, langsung syuting. I just wanna say, you guys don’t worry about it karena mungkin banyak yang belum tahu bahwa ini adalah pilihan saya untuk berobat jalan,” tambahnya.

    Artinya, kata dia, setiap kali manggung, syuting, dan bisa berbagi karya, tawa, atau cerita di atas panggung, merupakan obat bagi dirinya.

    “Hati saya gembira melihat kalian gembira, itu sesuatu yang buat saya sebagai obat (kanker) yang enggak ada nilainya (tidak ternilai) di dunia ini. Buat semua teman-teman yang WhatsApp ke saya, DM (direct message) ke saya atau ke manajer saya menanyakan kabar, I’m good. Don’t worry,” terangnya.

    Vidi mengakui dorongan semangat menikmati hidup akan terus dilakukan meski kondisinya masih kurang baik. “Semua kerjaan yang aku ambil ini memang aku pilih yang memang sparks joy di hidup gue,” kata dia.

    Cara Vidi Aldiano mengobati kanker dilakukan dengan mengambil sejumah kegiatan sebagai terapi bagi dirinya, “Jadi tanpa aktivitas-aktivitas itu mungkin aku lebih sakit lagi dari sekarang. Aktivitas-aktivitas itu yang membuat aku masih terus bisa berjalan dan menikmati hidup,” tandasnya.

  • Batik Sepiak Belitung mitra PT Timah tembus pasar dunia

    Batik Sepiak Belitung mitra PT Timah tembus pasar dunia

    Pengelola Sepiak Belitung Bela Kartika Aprilia (ANTARA/HO-Humas PT Timah Tbk)

    Batik Sepiak Belitung mitra PT Timah tembus pasar dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 22 November 2024 – 15:01 WIB

    Elshinta.com – Batik Sepiak Belitung mitra PT Timah Tbk sukses menembus pasar dunia, sebagai langkah perusahaan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    “Alhamdulillah, berkat bantuan PT Timah Tbk saat ini pemasaran produk sudah dipasarkan di Jepang, Singapura, Korea dan Malaysia,” kata Pengelola Sepiak Belitung Bela Kartika Aprilia yang dirilis PT Timah di Pangkalpinang, Jumat.

    Ia mengatakan UMKM Sepiak Belitung yang bergerak dalam bidang fashion batik sudah menjadi mitra PT Timah Tbk sejak 2019 dan telah mendapatkan berbagai bantuan melalui berbagai program seperti program pendampingan, pendanaan, pelatihan hingga promosi, sehingga usahanya berhasil bertahan menghadapi tantangan pandemi dan terus berkembang hingga saat ini.

    “Kami sangat terbantu dengan program kemitraan PT Timah Tbk ini. Mulai dari pendanaan berupa pinjaman tanpa bunga, pelatihan pembuatan produk, hingga promosi ke luar negeri,” katanya.

    Menurut dia, dukungan yang diberikan PT Timah Tbk ini benar-benar membantu kami untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pemasaran, tidak hanya pemasaran dalam negeri tetapi juga ke luar negeri.

    “Bantuan dana pinjaman bergulir ini sangat membantu kami, terutama ketika pandemi melanda. Modal yang diberikan memungkinkan kami untuk mempertahankan produksi dan mengembangkan produk meskipun banyak kendala yang kami hadapi,” ujarnya.

    Ia menyatakan dengan adanya dukungan program PUMK PT Timah tidak hanya berdampak pada usahanya, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan pekerjaan.

    “Awalnya saya hanya memiliki satu tenaga kerja, seiring dengan perkembangan usahanya saat ini kini telah memiliki 23 tenaga kerja yang turut mendukung usahanya itu,’ katanya.

    Ia berharap dalam lima tahun ke depan, Sepiak Belitung menjadi merek yang dapat diterima secara nasional.

    “Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, target saya Sepiak Belitung menjadi merek yang diterima secara nasional. Saya berharap PT TIMAH Tbk akan terus mendukung, terutama dalam branding dan pemasaran, untuk mewujudkan target tersebut,” katanya.

    Departemen Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan mengatakan PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan UMKM di wilayah operasionalnya. 

    “Melalui Program PUMK ini, tidak hanya memberikan manfaat bagi mitra binaan, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    Ia menambahkan program PUMK PT Timah terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi banyak pelaku UMKM, seperti Sepiak Belitung, yang kini semakin berkembang dan siap memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas.

    “PT Timah Tbk terus mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah operasional perusahaan melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dan lainnya, untuk menaikkan kelas pelaku usaha mikro di daerah ini,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Lantang Tunjuk Indonesia

    Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Lantang Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda ‘kiamat’ muncul di mana-mana, menyusul perubahan iklim dan pemanasan global yang makin terasa dampaknya.

    Pendiri Microsoft Bill Gates yang kerap berbicara soal isu lingkungan, baru-baru ini mengungkap fakta baru dalam blog personalnya pada Februari lalu. Dalam pemaparannya, Gates juga turut menyinggung Indonesia. 

    Pendiri Microsoft itu membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip dari blog personalnya, Jumat (22/11/2024).

    Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

    Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

    Solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’, yang mana ia turut menjadi salah satu investornya.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

    Minyak Sawit dan Indonesia

    Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

    “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

    Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

    “Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

    Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

    “MInyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

    Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

    Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

    Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

    Dengan solusi tersebut, Gates berharap dampak perubahan iklim bisa ditanggulangi agar tanda ‘kiamat’ tak mengguncang kehidupan manusia lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Indonesia mendukung resolusi konflik di Laut Merah dan Laut Hitam

    Indonesia mendukung resolusi konflik di Laut Merah dan Laut Hitam

    Indonesia menyuarakan pendapat yang sama dari delegasi lain yang telah menyerukan penyelesaian apa pun, khususnya terhadap konflik yang masih terjadi di Laut Merah dan Laut Hitam saat ini.

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia mendukung upaya penyelesaian konflik yang terjadi di kawasan Laut Merah dan Laut Hitam, yang disampaikan dalam Sidang Dewan International Maritime Organization (IMO Council) ke-133 yang diselenggarakan di Markas Besar IMO London, Inggris.

    Kepala Bagian Organisasi dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Ayu Kharizsa dalam keterangan, di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa hal itu disampaikan delegasi Indonesia saat menghadiri Sidang IMO tersebut.

    Indonesia menyatakan hal itu sejalan dengan delegasi negara-negara lain yang menyerukan resolusi damai untuk konflik di wilayah tersebut, yang berdampak pada pelayaran kapal-kapal internasional.

    “Terkait dengan isu konflik di Laut Merah dan Laut Hitam yang berdampak terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui wilayah tersebut, Indonesia menyuarakan pendapat yang sama dari delegasi lain yang telah menyerukan penyelesaian apa pun, khususnya terhadap konflik yang masih terjadi di Laut Merah dan Laut Hitam saat ini,” kata Ayu.

    Delegasi Indonesia yang menghadiri sidang tersebut terdiri dari beberapa perwakilan, antara lain dari Kementerian Perhubungan, KBRI London, Basarnas, PT. Biro Klasifikasi Indonesia, PT Pelindo Jasa Maritim, PT Pertamina International Shipping, dan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri.

    Ayu menyampaikan bahwa Juru Bicara Delegasi Republik Indonesia, yakni Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan (Deops) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) R Eko Suyatno.

    Selain mengikuti jalannya persidangan, Indonesia juga melaksanakan beberapa agenda di sela-sela sidang, antara lain pertemuan bilateral dengan beberapa negara, seperti pertemuan dengan Malaysia, pertemuan dengan Australia, pertemuan dengan Glofouling Partnership Project, serta menjadi sponsor Coffee Break.

    Pada pertemuan bilateral dengan Malaysia membahas tentang rencana pembukaan jalur Ro-Ro Dumai-Melaka, dukungan dari Pemerintah Malaysia untuk mencapai kesepakatan mengenai penyiapan peraturan lalu lintas dan peraturan kargo lintas batas, serta potensi rute RoRo di Batam-Johor.

    Sedangkan saat bertemu Australia, Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia memiliki hubungan ekonomi yang kuat dan berkembang, yang difasilitasi oleh Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

    Kerja sama itu didorong dengan mempertimbangkan potensi salah satu jalur pelayaran langsung. Delegasi Indonesia meyakini dapat memasok kebutuhan Australia dalam hal pangan, pertanian, furnitur, rumah tangga, dan lain-lain serta menyambut baik investasi Australia di sektor maritim.

    Saat menjadi sponsor Coffee Break, Indonesia membagikan syal produk UMKM Kota Cilegon dan kopi khas Indonesia sebagai buah tangan untuk para delegasi negara anggota IMO.

    Juru Bicara Delegasi Republik Indonesia sekaligus Deops Basarnas R Eko Suyatno mengungkapkan bahwa partisipasi Indonesia pada sidang ini menunjukkan peran aktifnya sebagai anggota Dewan IMO 2024-2025.

    Eka menyampaikan apresiasi kepada World Maritime University (WMU) dan International Maritime Law Institute (IMLI) yang telah memberikan kesempatan kepada perwakilan dari Indonesia untuk dapat melanjutkan studi di WMU dan IMLI guna meningkatkan kapasitas dalam bidang pengelolaan pelabuhan dan perkapalan serta hukum maritim internasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri P2MI: Pekerja migran hasilkan devisa Rp227 triliun per tahun

    Menteri P2MI: Pekerja migran hasilkan devisa Rp227 triliun per tahun

    Kedua terbesar setelah minyak dan gas, salah satunya adalah pekerja migran. Sebenarnya kalau ini dikelola secara baik itu akan menjadi pemecah masalah pengangguran,.

    Temanggung (ANTARA) – Pekerja migran Indonesia menghasilkan devisa sekitar Rp227 triliun per tahun, kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.

    “Kedua terbesar setelah minyak dan gas, salah satunya adalah pekerja migran. Sebenarnya kalau ini dikelola secara baik itu akan menjadi pemecah masalah pengangguran,” kata Abdul Kadir Karding, di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat.

    Menurut dia, pengangguran terus bertambah, sehingga salah satu solusi adalah selain memperkuat dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Indonesia, juga kirim pekerja ke luar negeri.

    “Itu sebenarnya peluangnya besar, bekerja di luar negeri, penghasilannya jauh lebih besar dari pada di Indonesia,” katanya.

    Ia mencontohkan lulusan SMA/SMK di Korea gajinya bisa Rp18 juta-Rp23 juta di berbagai sektor, kalau perawat di Eropa di atas Rp20 juta. Di Kanada dengan sertifikat khusus bisa Rp59 juta-Rp80 juta.

    “Jadi peluangnya sangat terbuka lebar, problemnya adalah kalau ditinggal anak itu rasanya gimana, syaratnya gampang bahasa saja baru tambah skil. Bahasanya siapkan sejak awal jauh lebih bagus,” katanya pula.

    Ia menuturkan kenapa banyak kejadian perlakuan tidak adil terhadap pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri, karena mereka berangkat tidak mengikuti prosedural atau ilegal.

    “Yang terdaftar menurut BI hampir 5 juta pekerja Indonesia di luar, tetapi banyak aktivis menyampaikan yang tidak terdaftar jauh lebih banyak. Paling banyak yang tidak terdaftar itu di Arab, Malaysia, dan sebagian di Hong Kong dan Taiwan,” katanya lagi.

    Dia menyampaikan Kementerian P2MI bertugas mengurangi orang yang berangkat kerja ke luar negeri tanpa keterampilan.

    Pewarta: Heru Suyitno
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kisah Cinta Nissa Sabyan dan Ayus dari Heboh Selingkuh hingga Menikah Diam-diam

    Kisah Cinta Nissa Sabyan dan Ayus dari Heboh Selingkuh hingga Menikah Diam-diam

    Jakarta, Beritasatu.com – Kisah cinta Nissa “Sabyan” dan Ayus penuh kontroversi. Kedua personel grup band Sabyan Gambus mulanya ketahuan selingkuh hingga meretakkan rumah tangga Ririe Fairus. Belakangan terungkap Nissa dan Ayus sudah menikah secara diam-diam.

    Kisah cinta Nissa Sabyan dan Ayus bermula dari kebersamaan keduanya dalam Sabyan Gambus. Band religi itu mencapai puncak kesuksesan pada 2018. Lagu-lagu bertema islami yang dilantunkan Nissa sebagai vokalis sangat populer, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga Malaysia.

    Seiring dengan melambungnya nama Sabyan, Nissa dan Ayus banjir job. Sabyan dapat tawaran konser di mana-mana. Mereka harus tour ke berbagai kota untuk menghibur penggemar.

    Hubungan Nissa dengan Ayus sebagai pendiri sekaligus pemain keyboard Subyan Gambus belakangan makin mesra dan saling cinta. Namun, kisah cinta Nissa “Sabyan” dan Ayus saat itu belum sampai ke telinga publik.

    Ririe Fairus pernah melontarkan ucapan akan memberikan restu apabila mantan suaminya, Ahmad Fairuz atau Ayus, menikah dengan Nissa ‘Sabyan’. – (Instagram/-)

    Perselingkuhan Nissa “Sabyan” dan Ayus menggegerkan jagat maya sejak Februari 2021. Netizen terus mengulik kisah cinta terlarang Nissa Sabyan dengan Ayus.     

    Nissa “Sabyan” dituding sebagai pelakor alias perebut laki orang. Ayus sayogianya sudah menikah dengan Ririe Fairus dan dikarunia dua anak.

    Hebohnya kabar perselingkuhan membuat Ayus langsung buka suara. Melalui video yang diunggah ke media sosial, Ayus meminta maaf kepada handai tolan atas gencarnya berita perselingkuhannya dengan Nissa “Sabyan” dan mengakhu khilaf.

    “Saya dengan penuh kesadaran dan ketulusan ingin memohon maaf kepada istri, keluarga, teman-teman Sabyan dan semua yang merasa tidak nyaman dengan kekhilafan yang saya lakukan,” kata Ayus saat itu.

    Ayah Nissa “Sabyan”, Komar juga membantah putrinya selingkuh dengan Ayus. Komar tidak terima Nissa dibilang pelakor. Ia menegaskan bahwa Nissa anak baik-baik.

    “Itu (perselingkuhan) cuma bohonglah. Orang tua lebih paham anaknya gimana,” katanya.

    Adik Ayus, Fadhila Nova dalam sebuah wawancara di sebuah kanal Youtube mengatakan perselingkuhan Ayus dengan Nissa “Sabyan” awalnya diketahui Ririe Fairus pada Juli 2019 melalui chat di mesra di hand phone Ayus.

    Sejak itu mahligai rumah tangga Ririe Fairus dan Ayus sudah tak harmonis, tetapi hebohnya baru pada Februari 2021, sebulan setelah Ririe menggugat cerai Ayus. 

    “Dengan berat hati saya mengatakan bahwa memang benar abang saya berselingkuh dengan Nissa Sabyan,” kata Fadhila.

    Nissa Sabyan dan Ayus telah menikah pada Juli 2024 – (Beritasatu/Instagram)

    Ririe Fairus kemudian resmi cerai dengan Ayus pada 24 Maret 2021. Meski sudah pisah, Ririe dan Ayus tetap saling bersatu membesarkan kedua anaknya.

    Pekan lalu, Ririe Fairus mengunggah ke Instagram sebuah video dirinya bersama Ayus dan dua anaknya, disertai kata-kata menyentuh. 

    “Bersama demi anak yang kita cinta. Walaupun kamu sudah memiliki kehidupan baru, tetapi ada satu ikatan kita yang tak akan pernah berubah,” tulis Ririe.

    Unggahan di akun @ririe_fairus itu sontak bikin heboh. Netizen menebak bahwa itu isyarat kalau Ririe sudah rela melepaskan Ayus menikah dengan Nissa “Sabyan”.

    Benar saja ternyata Nissa “Sabyan” dan Ayus sudah resmi menikah pada Kamis (4/7/2024) malam. Pernikahan berlangsung di rumah Nissa “Sabyan” di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.  

    “Resmi (menikah) sah secara negara, Undang-Undang Perkawinan, dan di hadapan Allah Swt. (Akad nikah) dilangsungkan di rumah Khairunisa di Jatiwaringin, Kamis, 4 Juli 2024, sehabis Isya,” kata Kepala KUA Pondok Gede Ahmad Sumroni di kantornya, Kamis (21/11/2024).

    Prosesi akad nikah Ayus dengan Nisssa “Sabyan” hanya dihadiri 10 orang saja dari keluarga kedua mampelai. Meski demikian, Ahmad memastikan bahwa pernikahan itu sudah sah secara agama dan tercatat di buku negara.

    Demikian kisah cinta Nissa “Sabyan” dan Ayus.

  • Vidi Aldiano Ungkap Kondisinya Pasca Jalani PET-Scan Kanker di Penang

    Vidi Aldiano Ungkap Kondisinya Pasca Jalani PET-Scan Kanker di Penang

    Jakarta

    Penyanyi Vidi Aldiano membagikan kondisi terkininya setelah melakukan pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography) Scan di Penang, Malaysia. Seperti yang diketahui sebelumnya, suami dari aktris Sheila Dara ini sempat didiagnosis mengidap kanker ginjal. Hingga saat ini, ia juga masih menjalani perawatan terkait kondisi tersebut.

    Dalam unggahannya di media sosial, Vidi menjelaskan dirinya menjalani PET Scan untuk memeriksakan kondisinya saat ini. Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan terbarunya itu masih belum sesuai dengan harapannya.

    “Jadi bukan buat treatment tapi untuk PET Scan. To be honest hasil PET Scannya belum sesuai dengan harapan saya. Hasilnya nggak buruk tapi belum baik juga,” kata Vidi dikutip dari unggahan Instagram-nya, Jumat (22/11/2024).

    PET Scan merupakan salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat fungsi dan metabolisme organ dan jaringan dalam tubuh. Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan bahan radioaktif yang disebut radioisotop atau tracer yang diberikan pada pasien.

    Meski hasil pemeriksaannya belum sesuai dengan harapan, Vidi meminta para penggemarnya untuk tidak khawatir dengan hal tersebut. Terlebih ada banyak penggemar yang sebenarnya khawatir, lantaran Vidi masih sangat aktif bekerja di dunia entertainment.

    Menurut Vidi, menjaganya untuk tetap aktif bekerja menjadi salah satu cara untuknya bisa tetap bahagia dan sehat selama menjalani perawatan.

    “Banyak yang belum tahu ini adalah pilihan saya untuk berobat jalan. Setiap kali gue manggung, syuting, bisa berbagi karya dan tawa, berbagi cerita di atas panggung atau bentuk di platform lain itu adalah obat bagi saya. Hati yang gembira melihat gembira itu sebuah obat yang nggak ada nilainya,” sambung Vidi.

    Vidi mengatakan dirinya optimis dalam menjalani perawatan kanker yang dialaminya. Walaupun hasil pemeriksaan belum memuaskan, ia akan tetap terus bersemangat melawan penyakitnya.

    “Aku masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Polisi Tangkap Pelaku TPPO di Bondowoso, Dua TKW Terlantar di Malaysia

    Polisi Tangkap Pelaku TPPO di Bondowoso, Dua TKW Terlantar di Malaysia

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial MAA (45), warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, ditangkap oleh Satreskrim Polres Bondowoso atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). MAA diduga mengirim dua tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia dengan janji pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART), namun kenyataannya, kedua korban terlantar selama 13 bulan tanpa menerima gaji.

    Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardhono, menjelaskan bahwa kedua korban, berinisial IM dan MS, mengalami nasib tragis selama berada di Malaysia.

    “IM bahkan ditangkap oleh pihak imigrasi Malaysia dan ditahan selama lima bulan. Sementara MS dideportasi oleh pemerintah Malaysia tanpa mendapatkan hak gaji,” ujar Lintar dalam konferensi pers di Mapolres Bondowoso, Jumat (22/11/2024).

    Kondisi memprihatinkan yang dialami korban akhirnya mendorong mereka melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Berdasarkan laporan tersebut, polisi berhasil menangkap MAA yang diduga bertanggung jawab atas pengiriman ilegal tersebut.

    Menurut AKBP Lintar, MAA dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

    “Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp600 juta,” tegasnya.

    Kapolres Bondowoso mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan ke luar negeri yang tidak jelas prosedurnya. “Selalu pastikan jalur resmi dan konsultasikan kepada instansi terkait agar tidak menjadi korban TPPO,” pungkasnya.

    Kasus ini menambah daftar panjang tindak pidana perdagangan orang yang menimpa tenaga kerja Indonesia. Keberhasilan polisi dalam mengungkap kasus ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku lainnya untuk menghentikan praktik ilegal yang merugikan banyak pihak. [awi/beq]