Negara: Malaysia

  • Pengamat Beberkan Tantangan Telkom di Era Perubahan

    Pengamat Beberkan Tantangan Telkom di Era Perubahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Information and Communication Technology(ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan ancaman disrupsi dan transformasi digital jadi tantangan bagi PT Telkom Indonesia (Telkom). Namun, ujarnya, Telkom berhasil survive di tengah ancaman yang harus dijalani tersebut. Meski tren bisnis ke arah over-the-top (OTT) di mana infrastruktur lebih banyak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan sementara OTT yang mendapat hasil lebih besar.

    Dia mengatakan, dengan waktu yang panjang Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah memimpin Telkom dengan dinamika perubahannya.

    Kemudian juga perkembangan digital membuat Telkom juga harus bertransformasi dengan cepat apalagi merupakan perusahaan telekomunikasi dan ICT. Sampai sekarang bisnis Telkom tetap tumbuh, meski memang ada tren penurunan. “Dibanding pemain telekomunikasi lainnya yang tinggal nama, Telkom Group masih terdepan,” ujar Heru saat dihubungi di Jakarta, dikutip Sabtu (7/12/2024).

    Heru menyebutkan SDM Telkom juga sangat mumpuni dan dipakai di banyak BUMN, sehingga kinerja Ririek perlu diapresiasi.

    “Walaupun memang dengan perkembangan model bisnis seperti FMC kemudian trend InfraCo, maka PR dan tantangan Telkom sangat dinamis dan terus ada sehingga kerja terus harus dilakukan,” kata Heru.

    Heru menilai sebenarnya direksi Telkom bekerja sangat maksimal, hanya komisaris Telkomnya sangat politis dan relawan sekali, padahal harusnya Telkom mesti dikembangkan secara profesional.

    Ia menekankan, harus ada kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto agar BUMN besar dikelola profesional. “Relawan atau politisi kalau harus masuk Komisaris BUMN, mungkin bisa ditempatkan di perusahaan yang kompetisinya rendah dan penguasaan lokal tinggi, sementara industri telekomunikasi kan kompetisi tinggi dan pemain banyak dari negara luar, ada Singtel, ada Qatar, atau Malaysia,” ujar Heru.

    Perjalanan Ririek Adriansyah

    Ririek Adriansyah memulai kariernya di Telkom pada 1990. Perjalanan Ririek menuju posisi puncak di perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air ini penuh dengan liku-liku perjuangan panjang yang mengesankan.

    Pria kelahiran 2 September 1963 ini tumbuh dan besar di Yogyakarta. dengan masa kecil yang penuh tantangan. Bahkan untuk sekadar bisa mendapatkan uang tambahan, Ririek kecil pernah menjadi pemungut puntung rokok.

    Ia mengenang di masa itu anak-anak kalau mau memperoleh tambahan uang pilihannya hanya dua, yaitu menjadi kondektur angkot atau tukang puntung. Dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas, Ririek semasa sekolah tetap tekun belajar. Hingga kemudian setelah lulus SMA, Ririek berhasil meneruskan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro.

    Ketika itu Ririek memperoleh beasiswa dari Telkom, perusahaan yang kemudian menjadi tempatnya menempuh perjalanan panjang kariernya di dunia telekomunikasi yang dimulai tahun 1990. Seiring berjalannya waktu, Ririek menapaki berbagai posisi penting di anak perusahaan Telkom. Pada periode 2004-2008, Ririek dipercaya menjabat sebagai Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom.

    Selanjutnya Ririek pindah ke PT Telin, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang layanan internasional. Di perusahaan ini Ririek menjabat sebagai Director of International Carrier Services pada 2008-2010 dan kemudian Director of Marketing and Sales hingga 2011. Perjalanan karier Ririek terus menanjak, hingga ia menduduki posisi President Director PT Telin pada 2011-2012.

    Kemudian pada 2012, Ririek balik ke PT Telkom sebagai Director of Compliance and Risk Management selama satu tahun. Lalu ia menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service hingga tahun 2014. Puncak karier Ririek di anak perusahaan Telkom ketika ia diangkat menjadi Direktur Utama Telkomsel pada Januari 2015 hingga Mei 2019.

    Di bawah komando Ririek, Telkomsel berhasil tumbuhan signifikan hingga menjadikannya sebagai pemimpin yang diakui di industri telekomunikasi Indonesia. Tak berhenti di Telkomsel, karier Ririek terus melejit.

    Foto: Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Ririek Menakhodai Telkom Terus Bertransformasi Jadi Pemain Global

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Tahun Buku 2018, Ririek dipilih sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia. Atas jasanya dalam menakhodai Telkom, Ririek yang merupakan teman satu angkatan politikus senior PDIP Pramono Anung di ITB, dianugerahi Bintang Jasa Nararya oleh negara.

    Ririek juga dikenal sebagai pemimpin yang berani dan visioner. Dengan kepiawaiannya, Ririek yang saat ini sudah lebih dari 12 tahun dipercaya menjabat Direksi Telkom, sejak 18 Mei 2023 mulai berinvestasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ketika itu Telkom membeli 29,708 lembar saham GOTO senilai US$ 150 juta atau setara Rp2,1 triliun. Selain Telkom, anak usahanya Telkomsel juga memiliki 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$ 300 juta, setara Rp4,29 triliun. Secara total, investasi Telkom di GOTO mencapai US$450 juta, atau setara Rp6,4 triliun.

    Di GOTO ini, konglomerat Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir, kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir, menggenggam saham sebanyak 1,05 miliar saham. Sebelumnya, Boy Thohir sempat memegang jabatan Komisaris Utama di GOTO. Namun, pada pertengahan 2023 memutuskan mundur.

    Oleh Ririek, GOTO dijadikan sebagai salah satu ladang pendapatan dalam investasi Telkom di masa depan. “Kalau secara accounting, naik-turunnya harga saham itu akan berpengaruh, tapi bukan di operasional,” kata Ririek di Kementerian BUMN Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Sebagai profesional yang mumpuni, Ririek yang tak pernah berkarier di perusahaan lain kecuali Telkom Group, kini terus berupaya menyukseskan langkah transformasi yang tengah Telkom lakukan, serupa dengan yang ia terapkan di setiap anak tangga kariernya, yaitu terus bertransformasi. Di bawah nakhoda Ririek, Telkom mengusung misi besar perusahaan untuk menuju transformasi digital menjadi pemain global. “Bagi saya, seorang pemimpin yang hebat tidak akan pernah berhenti untuk belajar,” tutur Ririek yang tak tergantikan jabatannya sebagai Dirut Telkom hingga saat ini.

    (dce/dce)

  • Gandeng Toyota dan ITS, Produk Kopi Wonosalam Jatim Tembus Pasar Ekspor ke Jepang dan Jerman – Halaman all

    Gandeng Toyota dan ITS, Produk Kopi Wonosalam Jatim Tembus Pasar Ekspor ke Jepang dan Jerman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu lumbung penghasil kopi Excelsa terbesar di Indonesia, di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berhasil menembus pasar ekspor sejak 2022.

    Produk UMKM Kopi Wonosalam terdiri dari tiga jenis utama yaitu Robusta (65,8 persen), Excelsa (21,1 persen), dan Arabika (13,2 persen), dengan berbagai bentuk produk seperti green bean, roasted bean, dan ground bean, yang tersedia dalam dua grade: komersil dan premium.

    Sejak 2022, Koperasi Kopi Wonosalam telah melakukan ekspor kopi jenis Excelsa ke Malaysia dan Thailand.

    “Kami sudah mengekspor kopi jenis Excelsa ke Jepang 1 ton, ke Malaysia 12 ton, dan Jerman 200 kilogram dan langsung dilabeli rare disana,” ujar Pengawas Koperasi Kopi Wonosalam Edi, Jumat (6/12/2024).

    Saat ini, kata Edi, kapasitas produksi di kopi Wonosalam mencapai 20 ton per tahun.

    Koperasi Kopi Wonosalam menjadi salah satu proyek sukses PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam penerapan CSR. TMMIN membantu Koperasi Kopi Wonosalam membuka akses ekspor lebih luas melalui GPEI (Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia) atau Kementerian terkait ekspor.

    Edi mencoba mengingat ketika Toyota datang ke Wonosalam.

    Hal yang pertama ditanya oleh Toyota yaitu bukan produksi, tapi ke depan mau seperti apa?

    “Kami cerita mimpi kami. Pengin punya pabrik (kopi) di Wonosalam. Hingga saat ini kami masih punya mimpi bikin pabrik sendiri. Setelah sekian bulan, mimpi semakin nyata, kami dipandu Toyota. Kalau mau bikin pabrik, tahapan apa saja yang dilalui, dan bagaimana harus bersikap. Dan mental kami terbangun dan melihat potensi yang ada,” ujar Edi.

    Edi bercerita, pada 2022 Excelsa produksi Wonosalam masuk ke Malaysia, dan menyusul masuk ke Jerman dan langsung dilabeli rare Excelsa. Salah satu jenis langka, liberika, jenisnya cuma 5 persen di dunia.

    “Lalu, di 2024, masuk di Jepang, di event kopi dua tahun berturut turut,”.

    Tapi Edi mengaku, Koperasi Kopi Wonosalam masih banyak keterbatasan, volume, hingga biaya.

    Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari pilar pendidikan dalam program CSR TMMIN.

    “Kami ingin memastikan prinsip-prinsip TPS (Toyota Production System), seperti efisiensi dan standar operasional tinggi, dapat membantu meningkatkan kualitas produk UMKM, salah satunya melalui pendampingan kepada Koperasi Kopi Wonosalam bersama ITS,” ungkapnya di Jombang, Jawa Timur.

    Gandeng ITS terapkan TPS

    TMMIN melalui inisiatif CSR menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember, melakukan perbaikan di bidang agroindustri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Koperasi Kopi Wonosalam.

    Dalam kolaborasi ini, TMMIN mendampingi ITS untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Toyota Production System (TPS) ke Koperasi Kopi Wonosalam dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kopi dengan mengintegrasikan petani kopi lokal, sehingga dapat menghasilkan produk yang bukan hanya diterima oleh pasar domestik namun juga merambah ke pasar ekspor.

    UMKM Koperasi Kopi Wonosalam dibentuk pada 24 Juni 2021 dan menjadi platform utama untuk mengorganisir petani kopi di Kecamatan Wonosalam.

    Salah satu masalah utama dalam proses produksi Kopi Wonosalam adalah kurangnya penerapan 2S (Safety dan Standard Process) serta postur tubuh para petani yang tidak ergonomis.

    Hal ini berdampak pada keselamatan, kerapihan, kebersihan area kerja, dan akurasi dalam sortir biji kopi. 

    Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama yang diambil adalah dengan melakukan pelatihan bagi pekerja terkait penerapan 2S untuk meningkatkan pemahaman tentang keselamatan kerja, standar operasional, serta pentingnya kebersihan dan kerapihan area kerja.

    Selain itu, pengembangan alat sortir manual yang lebih efektif dan ergonomis akan membantu pekerja dalam memilah biji kopi dengan lebih akurat dan cepat. Penggunaan rak atau stack juga menjadi solusi dalam masalah penyimpanan.

    Dengan adanya rak area produksi menjadi lebih rapih, barang mudah ditemukan, dan ruang produksi menjadi lebih luas. Untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja fisik, akan dikembangkan juga mesin otomatisasi dengan biaya rendah (low-cost automation), yang diharapkan dapat mempercepat proses produksi, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas kopi yang dihasilkan

    TPS Berikan Tiga Solusi Utama

    Toyota Indonesia bersama dengan ITS mengimplementasikan TPS untuk memberikan tiga solusi utama dalam pengembangan Kopi Wonosalam yang berfokus pada Excellent Operation (Proses Produksi Terbaik), Expand Networking (Perluasan Jaringan), dan People Center (Pengembangan Sumber Daya Manusia).

     

  • Komentari Penghinaan Miftah ke Pedagang Es Teh, PM Anwar Ibrahim: Contoh Sikap Angkuh Tak Paham Agama!

    Komentari Penghinaan Miftah ke Pedagang Es Teh, PM Anwar Ibrahim: Contoh Sikap Angkuh Tak Paham Agama!

    ERA.id – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ikut menyoroti kasus penghinaan terhadap tukang es teh yang dilakukan oleh Utusan Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. PM Anwar menyebut tindakan Gus Miftah bersikap angkuh. 

    Komentar itu disampaikan oleh PM Anwar selama rapat bulanan Kementerian Keuangan Malaysia. PM Anwar mengaku mengetahui kejadian itu setelah dikirimkan video dari salah seorang kerabatnya di Indonesia.

    “Teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan (video itu) jadi viral. Saya merasa aneh. Itu sangat tidak biasa,” kata PM Anwar, dikutip Bernama, Jumat (6/12/2024). 

    PM Anwar lantas menyebut tindakan Gus Miftah itu tidak pantas dilakukan, terlebih hal itu menimbulkan kemarahan dari publik hingga Presiden Prabowo Subianto. Ia lantas menilai orang yang paham agama dan membicarakan tentang aqidah tidak akan melakukan hal tersebut. 

    Anwar pun menilai sikap Gus Miftah sebagai contoh keangkuhan dan kesombongan yang terjadi di kalangan orang tak tahu agama. 

    “Ini lah salah satu contoh sikap angkuh, sombong, yang terkadang tidak hanya terjadi di kalangan orang yang tak tahu agama, tak tahu akhlak. Orang yang paham agama, yang berbicara tentang Islam, iman, salat, sunah, (juga memiliki sikap sombong) jika keluar kata-kata penghinaan,” tegasnya. 

    Aksi Gus Miftah menghina pedagang es teh itu diketahui terjadi saat ia sedang mengisi kajian di sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah. Dalam potongan video itu, Gus Miftah mengolok-olok pedangan es teh disertai tawa terbahak-bahak.

    “Es teh mu masih banyak nggak? Masih? Ya sana dijual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” kata Gus Miftah di video viral.

    Tindakan itu lantas langsung mendapat kecaman dari publik hingga berujung teguran keras dari Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.  

    Setelah ditegur, Gus Miftah meminta maaf kepada Sonhaji, pedagang es teh yang ia hina. 

  • Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana
    Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com – Instagram: @ikhsan_tualeka

    MULUTMU
    harimau mu”, pepatah pendek ini barangkali bisa menjadi kesimpulan atas ‘drama’ yang dilatari ucapan bernada merendahkan dari
    Miftah Maulana
    Habiburrahman kepada Sunhaji, seorang penjual es teh keliling.
    Satu fragmen yang makin menyita perhatian publik mengingat status Miftah bukan hanya ulama atau mubaligh, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, tapi juga pejabat publik, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
    Menggunakan diksi yang terkesan menghina sambil tertawa menuai reaksi masif. Lebih dari 310.000 orang menandatangani petisi lewat change.org meminta Miftah dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden, tak terhitung berbagai meme dan komentar sarkas dari warganet yang dialamatkan kepadanya.
    Tidak saja dari masyarakat, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nisbi turut menyayangkan pernyataan Miftah. Hasan menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menjunjung adab kepada siapa pun.
    “Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia,” kata Hasan dalam video yang dibagikan, Rabu (4/12/2024).
    Miftah juga mengaku telah ditegur langsung oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” kata Miftah dalam video permintaan maafnya.
    Dari luar negeri, Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia turut memberikan komentar. Ia bahkan menjadikan peristiwa olok-olokan Miftah kepada Sunhaji sebagai analogi atau contoh kalangan ulama yang terkadang kurang tepat dalam menggunakan diksi dalam berceramah.
    Atas semua polemik dan ‘serangan balik’ kepadanya, Miftah menyambangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf. Belakangan, Sunhaji mendapat banyak simpati, beragam donasi maupun hadiah, hingga tawaran umroh gratis.
    Namun drama seolah tak berujung. Miftah akhirnya menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Itu disampaikan lewat video pendek yang beredar luas di media massa dan berbagai platform media sosial.
    Namun, meski telah minta maaf dan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, cerita masih terus berlanjut.
    Sejumlah potongan video lawas Miftah yang menggunakan diksi kurang elok sebagai seorang ulama turut beredar. Semua jejak digital itu berkelindan, menjadi semacam hukuman sosial.
    Fragmen dari drama yang melingkupi perjalanan Miftah sejauh ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi semua pejabat publik.
    Apalagi bagi mereka yang sebelumnya bukan siapa-siapa dan kemudian dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai pejabat di pemerintahan, mesti lebih berhati-hati dan mengedepankan etika, terutama dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
    Para pejabat publik harus menyadari bahwa jabatan yang diberikan kepada mereka tidak saja ikut meninggikan status sosial, tapi juga berkonsekuensi pada alokasi anggaran negara, yang itu dapat dari pajak rakyat.
    Sehingga rakyat dari kalangan atau segmen manapun mesti mendapat perlakuan sama, dihormati.
    Selanjutnya, bagi siapapun yang hidup di era majunya teknologi digital, terutama pemuka agama atau penceramah, mestinya ada dalam kesadaran penuh atas dampak dari setiap konten komunikasi yang disampaikan, baik itu berupa diksi atau istilah, gesture, maupun candaan yang dilontarkan.
    Boleh jadi, satu pernyataan atau sikap yang sedianya hendak disampaikan atau dikirimkan kepada kalangan terbatas, dan itu adalah hal yang lumrah dipahami secara tertutup, tapi menjadi liar dan multi interpretatif bagi kalangan luas atau segmen (kelompok agama/kultur) berbeda.
    Atau, misalnya, satu konten komunikasi itu disampaikan dengan maksud atau bertujuan sebagai candaan untuk kelompok internal dan segmen terbatas, tapi kemudian diterima sebagai sesuatu yang serius, bahkan melukai psikologi khalayak ketika tersebar di media sosial.
    Miftah misalnya, yang memang sejak lama dikenal ceplas-ceplos, kerap berceramah di akar rumput, bahkan di sarang maksiat seperti di Sarkem, Yogyakarta, tentu saja terbiasa menggunakan diksi yang barangkali menjadi kurang tepat dan dapat menghadirkan kontroversi untuk kalangan atau segmen lebih beragam.
    Kesadaran atas dampak dari satu konten komunikasi yang akan digunakan, membuat komunikator lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan atau menyampaikan suatu pesan komunikasi. Semua harus lebih terukur.
    Apalagi bila terdapat fasilitas perekaman atau kamera, baik itu yang disediakan oleh penyelenggara acara, maupun yang dilakukan secara mandiri oleh hadirin atau warga di lokasi kegiatan melalui kamera
    smartphone.
    Konten yang tadinya diperuntukkan atau konteksnya untuk kalangan terbatas, kemudian tersebar ke khalayak luas, tidak hanya dapat menuai kontroversi atau kegaduhan, bahkan bisa menjadi bumerang yang dapat menghancurkan kredibilitas dan reputasi pejabat publik sebagai penyampai atau komunikator pesan itu.
    Pada konteks ini, ada banyak contoh yang bisa dikemukakan, terutama dari kalangan pemuka agama yang berceramah sejatinya untuk kalangan sendiri secara tertutup.
    Contohnya, ceramah yang mengandung konten membandingkan ajaran agama, ketika hal itu tersebar luas, terutama melalui media sosial, memantik protes, bahkan kecaman dari pengikut agama berbeda.
    Tidak saja oleh pemuka agama atau penceramah, ada banyak pula contoh pejabat publik yang menuai protes dan kecaman karena penggunaan diksi atau istilah kurang relevan.
    Wiranto saat menjadi Menko Polhukam, diujung periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, mendapat protes luas dari masyarakat ketika menyebut pengungsi akibat gempa di Maluku adalah beban negara. Ia akhirnya minta dimaafkan.
    Atau yang paling terkini, Juru bicara Kantor Komunikasi Presiden Prabowo, Adita Irawati, yang akhirnya harus meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan karena menggunakan diksi ‘rakyat jelata’ saat memberikan keterangan perihal ‘kasus’ Miftah. Adita mengakui pemilihan kata yang ia gunakan tersebut kurang tepat.
    Protes terhadap tokoh publik yang keliru dalam berkomunikasi, membuat kita bisa memaklumi kalau Miftah kemudian mendapat kecaman begitu besar terutama dari warganet, mengingat kapasitasnya bukan hanya sebagai ulama atau penceramah, tapi juga merupakan pejabat publik.
    Dua latar belakang yang menyatu dalam diri Miftah, yang secara sosial sejatinya adalah penjaga dan penuntun moral publik, juga merupakan pemangku kewajiban, sebagai bagian penyelenggara negara atau pemerintahan, menjadi alasan utama pemakluman itu.
    Di era digital sanksi sosial terkadang justru lebih berat dari sanksi hukum. Serangan warganet dapat lebih ‘mematikan’ secara mental atau psikologi ketimbang palu hakim ketika memberikan vonis di pengadilan.
    Terlepas dari diksi, gestur atau konten komunikasi Miftah yang telah menuai badai, menjadi mulut harimau yang menerkam dirinya sendiri, ia telah bertanggung jawab, meminta maaf secara terbuka, bahkan mengundurkan diri dari jabatan publik yang diemban.
    Merupakan contoh sekaligus standar tinggi bagi banyak pejabat publik di negeri ini, di hari-hari ini, yang kerap mencari pembenaran diri atau apologi atas kesalahan yang dilakukan, ketimbang meminta maaf alih-alih mengundurkan diri.
    Bukan rahasia lagi, banyak pejabat publik yang terlihat sebagai pecundang, berani korupsi, makan uang rakyat. Namun setelah ditangkap, jangankan merasa bersalah, justru membenarkan diri dengan berbagai cara dan alibi.
    Seperti pula mereka yang telah dilantik sebagai pejabat publik, tapi ogah atau tak kunjung melaporkan harta kekayaan sebagai bagian dari transparansi dan upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
    Mifta yang setelah melakukan kesalahan, berjiwa besar, introspeksi diri, bahkan mundur dari jabatan untuk menjaga kehormatan dirinya dan marwah pemerintah yang baru saja dilantik.
    Sikap yang dapat menjadi contoh dan standar tinggi bagi pejabat negara lainnya.
    Sehingga kelak bila ada yang melakukan kesalahan, menyakiti keadaban publik, apalagi terkait penyalahgunaan kewenangan atau keluasan juga mau secara terbuka minta maaf, bahkan mundur dari jabatannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Drone dan Robotik Bisa Halau Ganoderma, Kok Bisa?

    Drone dan Robotik Bisa Halau Ganoderma, Kok Bisa?

    Jakarta: Serangan ganoderma pada perkebunan kelapa sawit diyakini sudah menimbulkan tekanan di pusaran rantai pasok minyak sawit, baik itu di tataran nasional, regional, maupun global.
     
    Serangan ganoderma atau penyakit busuk pangkal batang sangat membahayakan tanaman kelapa sawit karena dapat mengakibatkan kematian tanaman, sehingga memengaruhi turunnya hasil produksi.
     
    Pasokan minyak sawit dunia cenderung stagnan, bahkan menurun dari tahun ke tahun sejak paling tidak lima tahun lalu. Penurunan pasokan minyak sawit dunia tersebut selalu dikemukakan oleh pakar proyeksi pasar minyak nabati dunia Thomas Milke, setiap kali diadakan pertemuan sawit internasional, termasuk di Indonesia, India dan Belanda.
    Sekitar 85 persen dari total produksi minyak sawit dunia berasal dari Indonesia dan Malaysia. Indonesia adalah produsen terbesar, diikuti oleh Malaysia. Kombinasi kedua negara ini mendominasi pasar minyak sawit global dan pasokan minyak sawit dunia.
     
    Ketika pasokan minyak sawit dari kedua negara tersebut turun maka harga sawit akan meningkat. Harga minyak kedelai lebih tinggi dari minyak sawit telah menjadi kenyataan.
     
    Ketua Perkumpulan Roundtable Ganoderma Management (RGM) Darmono Taniwiroyono mengatakan kesulitan dalam mendongkrak produktivitas minyak sawit di Iandonesia karena serangan danoderma. Menurut dia ini akan berdampak kepada keberhasilan implementasi program nasional menuju kecukupan pangan dan energi dari industri kelapa sawit.
     
    “Sebagai contoh, ketika pasokan menurun, peningkatan serapan minyak sawit untuk meningkatkan penggunaan B35 ke B40 kemudian ke B50 bisa dilaksanakan dengan mengurangi porsi untuk ekspor, karena tidak mungkin lagi mengurangi penyediaan minyak sawit untuk pangan,” kata Darmono Taniwiroyono, dikutip Jumat, 6 Desember 2024.
     
    Peremajaan sawit rakyat

    Peningkatan produktivitas dapat ditempuh melalui peremajaan sawit rakyat (PSR). Namun keberhasilan PSR tidak hanya ditentukan oleh tertanamnya bibit unggul dengan produktivitas tinggi di lapangan tetapi sangat ditentukan juga oleh keberhasilan tanaman bertahan dari serangan kumbang tanduk di lima tahun pertama dan dari serangan ganoderma di lima tahun berikutnya, atau 10 tahun setelah ditanam.
     
    Pada kesempatan webinar Ganoderma yang diadakan oleh RGM di Bogor, 3 Desember 2024, Darmono mewanti-wanti jangan sampai petani peserta PSR kecewa gara-gara setelah berumur 10 tahun kebunnya harus diremajakan lagi.
     
    Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, yang hadir sebagai salah satu pembicara memberikan kalkulasi yang rinci terhadap dampak yang ditimbulkan oleh mengganasnya serangan ganoderma di perkebunan kelapa sawit.
     

    Suasana webinar “Potensi Pemanfaatan Teknologi Drone dan Robotik dalam Pengendalian Ganoderma”. Foto: ist
     

    Sahat Sinaga berkesimpulan kondisi ini sangat serius dan pemerintah harus memberikan perhatian khusus terutama kepada perkebunan kelapa sawit rakyat, yang mencapai 41 persen dari total luasan16.38 juta hektare.
     
    “Jika dapat dilibatkan seluruh pemangku kepentingan kelapa sawit, Sahat Sinaga masih optimis keberhasilan peningkatan produktivitas, apalagi jika kepada petani memperoleh manfaat yang lebih dari hasil peningkatan produktivitas sawit,” ujar Sahat Sinaga.
     
    Pakar ganoderma Henny Hendarjanti menekankan perlunya sinergi nasional. Menurutnya para pelaku usaha masih jalan dengan caranya masing-masing, bahkan masih ada yang tidak peduli. 
     
    Kehadiran Ketua Umum DMSI diharapkan bisa mendorong bagi terwujudnya sinergi gerakan nasional pengendalian ganoderma. Guna mendukung keterlibatan petani, forum webinar menyepakati dibentuknya Dokter Kesehatan Perkebunan Sawit Rakyat (DKPSR), yang diusulkan oleh Sahat Sinaga yang salah satu tugasnya adalah memonitor kondisi kesehatan sawit rakyat dengan memanfaatkan penginderaan menggunakan satelit yang teknologinya semakin canggih menjangkau seluruh perkebunan kelapa sawit rakyat dalam waktu yang cepat dengan presisi tinggi.
     
    Darmono menyampaikan ada tiga pilar tindakan utama dalam gerakan nasional pengendalian Ganoderma yaitu:

    Tindakan mititigatif terhadap lingkungan di dalam tanah dan udara.
    Tindakan preventif yang harus dilakukan di pembibitan, penanaman, TBM dan TM.
    Tindakan kuratif.

    Tindakan kuratif merupakan tantangan besar yang tetap harus diupayakan dan diperlukan keterlibatan seluruh pakar terkait, beyond plant pathologist & agronomist, dengan teknologi canggih terkini, termasuk teknologi robotik yang dikembangkan oleh tim peneliti ITS yang hadir memberikan update secara offline diwakili oleh Aulia MT Nasution.
     
    Pada paparannya Aulia mengungkapkan pengembangan prototype teknologi ribotik untuk pengendalian Ganoderma, memberikan bukti kemajuan adanya pengaruh penghambatan pertumbuhan Isolate Ganoderma dan adanya sensitivitas deteksi jejak keberadaan infeksi ganoderma yang dilakukan secara in-vitro.
     
    Dia mengungkapkan implementasi teknologi robotik pada perkebunan sawit masih jarang dan sangat terbuka peluang lebar peluang untuk pengembangannya dengan harapan penggunaan robot diharapkan dapat secara akurat mendeteksi keberadaan Ganoderma di dalam tanah untuk kemudian bisa dihancurkan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Pesta Pernikahan Habiskan Rp70 Juta Gagal Akibat Banjir, Pengantin Pilih Ikhlas, Aksinya Viral

    Pesta Pernikahan Habiskan Rp70 Juta Gagal Akibat Banjir, Pengantin Pilih Ikhlas, Aksinya Viral

    TRIBUNJATIM.COM – Meski acara respesi gagal karena tergenang banjir, sepasang pengantin tetap menikmati pesta pernikahannya.

    Diketahui, mereka sudah menyebar seribu undangan, memesan makanan, dekorasi, hingga baju untuk foto bersama.

    Tetapi persiapan tersebut sirna setelah banjir menggenangi wilayah mereka.

    Kejadian ini dialami pasangan Nur Izzatul Asma Mustafa (22) dan Mohamed Khairie Mohamed Kamal (28) di Negara Bagian Kedah, Malaysia.

    Pasangan pengantin ini justru berhasil mengubah bencana banjir menjadi situasi yang lebih berkesan di hari pernikahan. 

    Mereka tetap antusias menggelar pesta pernikahan di tengah-tengah banjir yang sedang melanda wilayahnya.

    Keluarga mereka awalnya telah menyebar lebih kurang 1.000 undangan untuk kerabat dan kolega.

    Mereka pun tetap mengadakan acara pernikahan sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan.  

    Nah, keduanya terlihat ‘berdamai’ dengan situasi banjir kala hari pernikahan tersebut datang.

    Salah satunya dengan mengenakan busana pernikahan yang sudah disiapkan, mereka asyik berfoto di tengah-tengah banjir.

    Sebagaimana dilansir Media Malaysia, Astro Awani, pada Sabtu (30/11/2024).

    Nur Izzatul mengaku, awalnya tak menyangka pesta pernikahannya bakal berubah drastis di menit-menit terakhir.

    Namun, dia dan suaminya, memutuskan untuk tidak ambil pusing.

    Dia mengatakan, rencana mereka telah dibuat sejak Mei 2024.

    Pasangan pengantin pilih foto di tengah banjir (Astro Arwani)

    Mereka pun bukan hanya telah mendistribusikan kartu undangan, melainkan juga memesan berbagai keperluan.

    Seperti dekorasi atau pelaminan, pakaian pernikahan, penata rias, dan suvenir, dengan biaya total sekitar 20.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 70 juta).

    Untungnya, banyak hal bisa disiasati.

    Salah satunya, makanan bisa dikemas untuk dibagikan kepada kolega dan keluarga karena banjir yang semakin parah.

    “Pihak katering setuju untuk mengantarkan pesanan makanan,” kata Nur Izzatul, mengutip Kompas.com.

    “Tetapi kami harus mengemas semua makanan beserta suvenir untuk didistribusikan kepada kerabat dan kolega memakai truk,” lanjutnya.

    Ia bahkan harus menyewa homestay pada H-4 acara karena rumahnya di Kampung Alor Ganu terendam banjir setinggi pinggang.

    Sayangnya, akses jalan dari Pekan Kepala Batas menuju homestay yang mereka tempati di Titi Besi, Kepala Batas, juga ditutup untuk kendaraan ringan karena ketinggian air yang meningkat.

    Meski sedih dengan apa yang terjadi, Nur Izzatul dan suaminya menganggap hari pernikahan mereka bersejarah karena harus dirayakan di tengah banjir.

    “Kami mengambil foto-foto kenangan dengan mengenakan pakaian pengantin di atas perahu dan kendaraan roda empat dengan latar belakang area banjir. Itu sangat menyenangkan,” katanya.

    Sementara itu, pengantin pria mengaku kecewa karena ia dan keluarganya tidak dapat merayakan resepsi pernikahan bersama, mengingat banyak rute yang terputus akibat banjir.

    Meski begitu, ia bersyukur prosesi pernikahannya telah selesai.

    “Saya biasanya melihat kasus pernikahan di tengah banjir di televisi dan media sosial.”

    “Dan saya tidak menyangka kali ini saya dan istri akan mengalaminya, tapi kami menerimanya, karena mau bagaimana lagi,” ucap Mohamed Khairie Mohamed Kamal.

    Pasangan pengantin pilih foto di tengah banjir (Astro Arwani)

    Kejadian unik lainnya juga dilakukan sepasang pengantin yang tampak berboncengan menaiki motor saat hujan.

    Mereka santai mengendarai motor tak terganggu hujan lebat.

    Bahkan mereka masih menggunakan baju pernikahan.

    Hingga akhirnya potret sepasang pengantin ini menjadi viral di media sosial.

    Diketahui, video viral ini terjadi di Malaysia. 

    Seorang pengguna X membagikan video pasangan pengantin melaju di tengah derasnya hujan, terlihat tanpa beban dan bahagia meskipun cuaca kurang mendukung.

    Pengantin wanita, yang masih mengenakan gaun songket pernikahannya yang indah, terlihat dalam momen unik dan menggemaskan.

    Dia mengambil alih kemudi motor, sementara suaminya duduk di belakang sebagai penumpang.

    Pemandangan pasangan yang menikmati momen spontan dan penuh canda ini cukup untuk membuat siapa saja tersenyum.

    Caption yang menyertai unggahan tersebut berbunyi:

    “Temui pasangan pengantin langka ini yang masih mengenakan baju pengantin, mengendarai motor bersama di tengah hujan deras. Ini adalah momen manis yang pasti akan menjadi kenangan indah.”

    Netizen pun tidak tinggal diam, mereka langsung membanjiri kolom komentar dengan reaksi mereka.

    “Sangat jarang melihat istri yang mengendarai motor,” komentar salah seorang netizen.

    “Kenangan seumur hidup yang tidak bisa diulang,” tambah seorang netizen.

    “Ini benar-benar momen yang tak terlupakan,” komentar lainnya.

    “Itu seperti pengantin wanita yang kabur,” kata yang lain.

    Salah satu komentar yang cukup menggelitik berbunyi, “Saya yakin orang yang menyewakan gaun pengantin pasti menangis setelah melihat video ini.” 

    Beberapa komentar yang lucu menyoroti betapa pasangan ini menikmati petualangan spontan di hari spesial mereka, meski pakaian pengantin mereka mungkin terkena sedikit hujan dan kotoran.

    Momen sederhana namun mengharukan ini berhasil mencuri perhatian banyak orang.

    Menunjukkan bahwa kadang-kadang kenangan yang paling berkesan tercipta dari momen-momen yang tidak terduga dan penuh ketulusan.

    Sikap santai pasangan ini dan cinta yang mereka bagi terlihat jelas, dan tak heran jika video ini menyentuh hati banyak orang.

    Sepasang pengantin masih pakai baju pernikahan menerjang hujan menaiki motor di Malaysia (WorldOfBuzz)

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • PM Malaysia Anwar Ibrahim Soroti Miftah Maulana yang Menghina Penjual Es Teh

    PM Malaysia Anwar Ibrahim Soroti Miftah Maulana yang Menghina Penjual Es Teh

    Jakarta: Polemik penghinaan penjual es teh oleh Miftah Maulana atau Gus Miftah kini telah melintasi batas negara. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut menyoroti insiden yang menjadi perbincangan panas di Indonesia tersebut. Dalam sebuah acara resmi bersama Kementerian Keuangan Malaysia, Anwar menyampaikan pandangannya tentang video viral itu.

    “Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah di media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Teman-teman di Indonesia mengirimkan video itu ke saya, dan itu jadi viral,” ujar Anwar dalam acara Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan di Kuala Lumpur, yang dikutip Kamis 5 Desember 2024.

    Anwar menilai, tindakan tersebut mencerminkan kesombongan yang tidak hanya dimiliki oleh orang awam, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang mendalami agama. “Orang yang bicara soal Islam, akidah, salat, dan sunnah, tapi ketika muncul ucapan seperti itu, kalau dilihat, itu menghina. Saya merasa aneh,” imbuhnya.

    Anwar juga menyebut bahwa insiden ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi masyarakat maupun tokoh agama, tentang pentingnya menjaga sikap dan ucapan, terutama terhadap mereka yang kurang mampu.

    Baca juga: Petisi Copot Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden Tembus 249 Ribu Tanda Tangan

    Petisi Pencopotan Gus Miftah Meroket
    Sementara itu, desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden terus menguat. Petisi daring di situs Change.org dengan judul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden” telah mendapatkan lebih dari 249 ribu tanda tangan hingga Jumat (6/12).

    Aksi Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh di sebuah acara pengajian memicu kemarahan publik. Dalam video yang viral, ia terlihat menyebut pedagang tersebut dengan kata-kata kasar, yang kemudian disambut gelak tawa dari para hadirin. Sang penjual hanya terdiam, sementara momen itu menjadi sorotan tajam warganet.
    Reaksi Publik dan Imbauan Evaluasi
    Pemrakarsa petisi, Dika Prakasa, menilai tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal mendukung pedagang kecil. “Apa yang dilakukan Gus Miftah mencerminkan karakter beliau. Untuk itu, segera copot Gus Miftah agar jajaran bapak sejalan dengan bapak,” tulis Dika dalam petisi tersebut.

    Masyarakat juga menyampaikan kekhawatiran bahwa perbuatan Gus Miftah bisa mencoreng citra pemerintahan, khususnya dalam perannya sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang kerukunan beragama.
    Apa Langkah Selanjutnya?
    Dengan perhatian yang kini meluas hingga luar negeri, termasuk komentar dari PM Malaysia Anwar Ibrahim, tekanan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau posisi Gus Miftah semakin besar. Akankah pemerintah merespons aspirasi masyarakat dengan tindakan konkret, atau insiden ini akan berlalu begitu saja?

    Hingga kini, Gus Miftah sendiri tetap bungkam soal desakan pencopotannya. Sementara itu, publik menunggu langkah tegas dari Istana. Apa akhir dari polemik ini? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

    Jakarta: Polemik penghinaan penjual es teh oleh Miftah Maulana atau Gus Miftah kini telah melintasi batas negara. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut menyoroti insiden yang menjadi perbincangan panas di Indonesia tersebut. Dalam sebuah acara resmi bersama Kementerian Keuangan Malaysia, Anwar menyampaikan pandangannya tentang video viral itu.
     
    “Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah di media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Teman-teman di Indonesia mengirimkan video itu ke saya, dan itu jadi viral,” ujar Anwar dalam acara Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan di Kuala Lumpur, yang dikutip Kamis 5 Desember 2024.
     
    Anwar menilai, tindakan tersebut mencerminkan kesombongan yang tidak hanya dimiliki oleh orang awam, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang mendalami agama. “Orang yang bicara soal Islam, akidah, salat, dan sunnah, tapi ketika muncul ucapan seperti itu, kalau dilihat, itu menghina. Saya merasa aneh,” imbuhnya.
    Anwar juga menyebut bahwa insiden ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi masyarakat maupun tokoh agama, tentang pentingnya menjaga sikap dan ucapan, terutama terhadap mereka yang kurang mampu.
     
    Baca juga: Petisi Copot Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden Tembus 249 Ribu Tanda Tangan

    Petisi Pencopotan Gus Miftah Meroket

    Sementara itu, desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden terus menguat. Petisi daring di situs Change.org dengan judul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden” telah mendapatkan lebih dari 249 ribu tanda tangan hingga Jumat (6/12).
     
    Aksi Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh di sebuah acara pengajian memicu kemarahan publik. Dalam video yang viral, ia terlihat menyebut pedagang tersebut dengan kata-kata kasar, yang kemudian disambut gelak tawa dari para hadirin. Sang penjual hanya terdiam, sementara momen itu menjadi sorotan tajam warganet.

    Reaksi Publik dan Imbauan Evaluasi

    Pemrakarsa petisi, Dika Prakasa, menilai tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal mendukung pedagang kecil. “Apa yang dilakukan Gus Miftah mencerminkan karakter beliau. Untuk itu, segera copot Gus Miftah agar jajaran bapak sejalan dengan bapak,” tulis Dika dalam petisi tersebut.
     
    Masyarakat juga menyampaikan kekhawatiran bahwa perbuatan Gus Miftah bisa mencoreng citra pemerintahan, khususnya dalam perannya sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang kerukunan beragama.

    Apa Langkah Selanjutnya?

    Dengan perhatian yang kini meluas hingga luar negeri, termasuk komentar dari PM Malaysia Anwar Ibrahim, tekanan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau posisi Gus Miftah semakin besar. Akankah pemerintah merespons aspirasi masyarakat dengan tindakan konkret, atau insiden ini akan berlalu begitu saja?
     
    Hingga kini, Gus Miftah sendiri tetap bungkam soal desakan pencopotannya. Sementara itu, publik menunggu langkah tegas dari Istana. Apa akhir dari polemik ini? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kemendagri apresiasi kesepakatan Persidangan ke-39 KK/JKK Malindo

    Kemendagri apresiasi kesepakatan Persidangan ke-39 KK/JKK Malindo

    Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA dalam sambutannya saat menjamu Delegasi Malaysia di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (5/12/2024). ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri

    Kemendagri apresiasi kesepakatan Persidangan ke-39 KK/JKK Malindo
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 18:37 WIB

    Elshinta.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekaligus Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA mengapresiasi kesepakatan yang dihasilkan dalam Pertemuan Delegasi Malaysia dan Indonesia pada Persidangan ke-39 tahun 2024, Kelompok Kerja/Jawatankuasa Kerja Pembangunan Sosio Ekonomi Indonesia-Malaysia (KK/JKK Malindo).

    “Kami mengapresiasi berbagai kesepakatan dari pertemuan ini. Berbagai hal yang harus ditindaklanjuti nantinya akan kami sampaikan kepada kementerian-kementerian terkait,” kata Safrizal dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    “Hasil pertemuan ini tentu saja akan kita gunakan untuk mendukung kegiatan Sosek Malindo di masa mendatang, sehingga pekerjaan kita dalam membangun kerja sama di perbatasan kedua negara bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara,” sambungnya.

    Dia juga mempromosikan berbagai kerajinan khas Aceh hasil produksi UMKM binaan Dekranasda Aceh kepada rombongan Delegasi Malaysia. Sebelumnya, Ketua Delegasi Malaysia Encik Hamzah bin Ishak menyampaikan apresiasi atas pembicaraan dan kesepakatan-kesepakatan yang dicapai dari hasil pembahasan kedua delegasi.

    Encik Hamzah juga mengapresiasi sambutan pemerintah dan masyarakat Aceh yang sangat ramah dan terbuka. Untuk diketahui, Sosek Malindo adalah organisasi bilateral untuk pembangunan sosial ekonomi antar-dua negara, yaitu Indonesia Malaysia. Pedoman pokok organisasi yang telah berdiri sejak 1985 ini adalah bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah perbatasan.

    Tugas utama KK/JKK Sosek Malindo adalah membuat kajian terhadap proyek-proyek yang dikerjakan bersama, di kawasan perbatasan untuk kesejahteraan masyarakat kedua negara. Kewenangan Ketua KK Sosek Malindo berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dakam Negeri yang saat ini dijabat oleh Safrizal ZA.

    Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan Risalah KK/JKK Sosek Malindo ke-39 oleh Safrizal ZA selaku Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri mewakili Delegasi Indonesia dan Encik Hamzah bin Ishak selaku Ketua Delegasi Malaysia.

    Sumber : Antara

  • Pekerja XL Axiata Minta Proses Merger Transparan, Kemenaker Bilang Begini

    Pekerja XL Axiata Minta Proses Merger Transparan, Kemenaker Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemenaker buka suara usai serikat pekerja XL Axiata melakukan aksi mogok kerja. Pekerja menuntut transparansi dalam proses merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).

    Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri menyampaikan, perusahaan sejak awal sebaiknya telah menginformasikan ke serikat pekerja terkait rencana merger, termasuk perkembangannya.

    “Kalau di perusahaan ada serikat pekerja, sebaiknya sejak awal rencana merger, mereka ini sudah diinformasikan termasuk perkembangannya,” kata Indah kepada Bisnis, Jumat (6/12/2024).

    Menurutnya, transparansi dalam hal merger menjadi penting. Pasalnya, dampak dari merger tidak hanya soal bisnis usaha saja, tapi juga berdampak pada pekerja.

    Oleh karena itu, dia menilai baik pekerja dan pengusaha sama-sama berhak untuk mengetahui proses merger tersebut.

    “Dalam hal aksi korporasi tersebut, pekerja dan pengusaha sama-sama berhak untuk lanjut atau tidak,” ujarnya.

    Dalam catatan Bisnis, serikat pekerja XL Axiata melakukan aksi mogok kerja dengan cuti massal. Cuti massal digelar selama satu hari pada Jumat (6/12/2024). 

    Ketua Umum Serikat Pekerja XL Mustakim menyampaikan, aksi ini berisiko sedikit mengganggu layanan yang diberikan XL Axiata kepada lebih dari 58 juta pelanggan perusahaan. Namun, untuk layanan kritis diharapkan tidak mengalami gangguan. 

    “Total karyawan yang melakukan cuti massal di kantor pusat dan regional mencapai hampir 1.000 orang dari total sekitar 1.600 pegawai XL Axiata,” kata Mustakim kepada Bisnis, Jumat (6/12/2024).

    Dia menuturkan, aksi cuti massal ini merupakan bentuk kekecewaan kepada Axiata Malaysia yang tidak melibatkan karyawan dan kurang transparan dalam menjalankan proses merger dengan Smartfren.

    Pasalnya, saat XL Axiata dan Axis Indonesia merger pada 2014, proses merger sangat terbuka dan serikat pekerja dilibatkan. Saat itu manajemen XL dan Axis mengumpulkan para pegawai dan menjabarkan mengenai proses, tahapan, dan hak-hak karyawan bagi yang ingin bergabung maupun yang menolak.

    Karyawan juga ditawarkan perhitungan paket jika bersedia atau menolak bergabung dengan perusahaan baru.  

    Dalam kasus merger XL Axiata-Smartfren, kata Mustakim, karyawan sama sekali tidak dilibatkan bahkan sekelas jajaran direksi pun, kata Mustakim, tidak mengetahui proses merger. 

    “Informasi tertutup. Belakangan kami tahu tidak ada informasi yang jelas juga ke board of directors [BoD]. Kami tidak tahu juga di sana ada dinamika apa,” ungkapnya.

  • TMMIN-ITS terapkan prinsip sistem produksi Toyota dorong UMKM kopi

    TMMIN-ITS terapkan prinsip sistem produksi Toyota dorong UMKM kopi

    Kita berharap hilirisasi bukan hanya di tambang tapi di kopi,

    Jombang, Jawa Timur (ANTARA) – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerapkan prinsip sistem produksi Toyota (Toyota Production System/TPS) untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kopi.

    Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam di Jombang, Jawa Timur, Jumat menyatakan hal tersebut dilakukan pihaknya sebagai inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang berfokus pada tiga pilar utama yaitu lingkungan, pendidikan, dan sosial.

    Ia menyatakan, ITS sebagai salah satu universitas yang dinilai telah mampu memahami prinsip TPS di lingkungan pendidikan telah berkolaborasi dengan TMMIN melalui proyek terbarunya untuk melakukan perbaikan di bidang agroindustri UMKM bersama Koperasi Kopi Wonosalam di Jombang, Jawa Timur.

    Dalam kolaborasi ini, pihaknya mendampingi ITS untuk mengimplementasikan prinsip produksi perusahaan ke Koperasi Kopi Wonosalam dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi dengan mengintegrasikan petani lokal, agar dapat menghasilkan produk berkualitas global.

    “Kita berharap hilirisasi bukan hanya di tambang tapi di kopi,” katanya.

    Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam melihat proses pengolahan Kopi Wonosalam di Jombang, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024). (ANTARA/HO-Toyota)

    Adapun prinsip TPS merupakan cara memproduksi suatu barang yang sering disebut sebagai sistem Lean Manufacturing atau Just-in-Time (JIT) yang berarti setiap proses hanya menghasilkan hal-hal yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya.

    Selanjutnya, ada konsep ‘Jidoka’ yang diartikan sebagai otomatisasi dengan sentuhan manusia, seperti ketika masalah terjadi maka peralatan akan berhenti untuk mencegah produk cacat.

    Dari penerapan sistem produksi ini, TMMIN menyatakan akan memberikan tiga solusi bagi pelaku UMKM kopi Wonosalam, antara lain yakni perbaikan proses produksi, penguatan kolaborasi dengan pihak ketiga seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan dinas terkait, guna mendukung pengembangan dan memperkenalkan Kopi Wonosalam ke pasar global.

    Selanjutnya, meningkatkan keterampilan anggota koperasi salah satunya dengan penerapan Sort, Straighten, Shine, Standardize, Sustain (5S).

    Adapun produk UMKM Kopi Wonosalam terdiri dari tiga jenis, yaitu robusta 65,8 persen, excelsa 21,1 persen, dan arabika 13,2 persen, dengan berbagai bentuk produk.

    Sejak tahun 2022, Koperasi Kopi Wonosalam telah melakukan ekspor kopi jenis excelsa ke Malaysia dan Thailand, serta pihak TMMIN membantu koperasi ini membuka akses ekspor lebih luas melalui Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024