Dinkes Batam: HMPV Belum Terdeteksi, Ini Upaya Pencegahannya
Tim Redaksi
BATAM, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam menginformasikan bahwa mereka belum mendeteksi penyebaran virus Human Metapneumovirus (
HMPV
) yang berasal dari China, meskipun virus ini telah terdeteksi di Malaysia.
Meskipun demikian,
Dinkes Batam
tetap mengambil langkah antisipasi, mengingat tingginya angka penyebrangan orang antara Batam – Malaysia dan Batam – Singapura melalui Pelabuhan Internasional dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan dalam sebuah pesan singkat bahwa, “Kita belum menemukan adanya warga yang terjangkit HMPV di Batam.”
Walaupun belum ada kasus yang terkonfirmasi, Didi mengingatkan seluruh petugas kesehatan dan masyarakat untuk tetap waspada.
Ia menjelaskan, “Seluruh akun media sosial kami dan di puskesmas saat ini mulai kami gencarkan. Selain itu, kami juga mengedarkan imbauan dari Kementerian Kesehatan terkait pencegahan dan penanganan HMPV.”
Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko dan cara
pencegahan virus
ini.
Didi mengimbau kepada masyarakat Batam untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mereka.
1. Mencuci tangan secara teratur.
2. Menggunakan masker, terutama di tempat kerumunan.
3. Menghindari kerumunan sebanyak mungkin.
“Langkah-langkah seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan ini,” tegasnya.
Dalam upaya pencegahan dan penangkalan masuknya virus HMPV, pihak PT Bandara Internasional Batam juga telah mengambil tindakan.
M Badrudin, dari bagian Communication and Stake Holder Relation PT BIB, menyatakan bahwa mereka akan segera berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
Sebagai langkah awal, pihak bandara telah menyediakan karpet disinfektan di area kedatangan domestik dan internasional.
“Untuk detailnya kami meminta waktu ya mas, kami akan koordinasi dengan KKP. Namun langkah awal saat ini memang sudah dipasang karpet disinfektan di bagian kedatangan,” ujarnya.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Batam dapat menjaga kesehatan masyarakatnya dan mencegah penyebaran HMPV yang berasal dari luar daerah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Malaysia
-
/data/photo/2025/01/06/677bdf7ce232e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dinkes Batam: HMPV Belum Terdeteksi, Ini Upaya Pencegahannya Regional 6 Januari 2025
-

2 Polisi Didemosi 5 Tahun Terbukti Ikut Peras WN Malaysia di DWP
loading…
Dua polisi kembali dikenakan sanksi demosi 5 tahun seusai menjalani sidang KKEP terkait kasus pemerasan WN Malaysia saat menonton konser DWP. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA – Dua polisi kembali dikenakan sanksi demosi 5 tahun seusai menjalani sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) terkait kasus pemerasan WN Malaysia saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP).
Keduanya yakni Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom dan Bripka Wahyu Tri Haryanto. Keduanya telah menjalani sidang etik di Ruang Sidang Divpropam Polri, Mabes Polri, Senin, 6 Januari 2025.
Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago mengatakan, berdasarkan sidang etik keduanya terbukti terlibat dalam pemerasan warga Malaysia.
“Mutasi bersifat demosi selama 5 tahun di luar fungsi penegakan hukum (reserse),” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).
Putusan sidang KKEP juga menjatuhkan sanksi etika yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela.
“Kewajiban pelanggar untuk meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan secara tertulis kepada pimpinan Polri,” katanya.
Pelanggar juga diwajibkan mengikuti pembinaan rohani, mental, dan pengetahuan profesi selama satu bulan. Sementara itu, sanksi administratif berupa penempatan khusus (patsus) selama 30 hari terhitung mulai 27 Desember 2024-25 Januari 2025 di Ruang Patsus Biro Provos Divpropam Polri.
(jon)
-

Menang Banding, Eks PM Malaysia Najib Razak Bakal Jadi Tahanan Rumah
Jakarta, CNN Indonesia —
Eks Perdana Menteri Malaysia yang dipenjara karena kasus korupsi, Najib Razak, akan menjadi tahanan rumah untuk menjalani sisa hukuman setelah putusan pengadilan banding.
Majelis hakim di pengadilan banding mengabulkan permohonan Najib menggunakan dekrit kerajaan untuk membuat dia menjadi tahanan rumah.
Putusan itu juga akan mempermudah keinginan Najib.
“Mengingat tak ada gugatan [terhadap keputusan itu) tak ada pembenaran perintah tersebut tak dipatuhi,” kata salah satu dari tiga hakim, Mohamad Firuz Jaffril, dikutip AFP, Senin (6/1).
Mantan Raja Malaysia Al Sultan Abdullah sebelumnya disebut memberi izin Najib untuk menjalani sisa hukuman enam tahun sebagai tahanan rumah.
Namun, Pengadilan Tinggi menolak banding tim hukum Najib karena menganggap pernyataan itu tak terbukti.
Di kesempatan ini, Firuz mengatakan bukti baru dari tim hukum Najib jelas.
“Oleh karena itu, kami bermaksud mengabulkan permohonan banding tersebut,” ujar dia.
Putusan itu bisa mengantar Najib ke Pengadilan Tinggi sekaligus menjadi bukti untuk memperkuat tawaran dia menjadi tahanan rumah.
Pakar hukum menilai putusan itu merupakan kemenangan hukum bagi Najib karena selangkah lebih dekat untuk menjadi tahanan rumah.
Pada Juli 2020, pengadilan menjatuhkan vonis 12 tahun penjara karena korupsi soal penjarahan dana kekayaan negara 1MDB dan menghadapi sejumlah kasus lain. Namun, dewan pengampunan mengurangi hukuman hingga setengahnya.
(isa/dna)
-

264 imigran Rohingya di Aceh Timur direlokasi ke penampungan
Banda Aceh (ANTARA) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 264 imigran etnis Rohingya yang mendarat di pesisir Pantai Seumilang, Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak Barat, direlokasi ke penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Senin, mengatakan imigran ilegal tersebut direlokasi menggunakan lima truk.
“Imigran etnis Rohingya tersebut terdiri sebanyak 117 orang laki-laki dan 147 orang. perempuan. Mereka mendarat Minggu (5/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka direlokasi ke Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, lokasi penampungan sementara imigran etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Timur,” katanya.
Syamsul Bahri mengatakan proses relokasi mendapat pengawalan ketat baik dari pihak kepolisian, Satpol PP Aceh Timur dan pihak terkait yakni International Organization Migration (IOM) maupun United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Relokasi atau pemindahan tersebut ke penampungan sementara supaya mereka berada di satu tempat bersama imigran etnis Rohingya yang sebelumnya sudah berada di Aceh Timur, kata Syamsul Bahri.
“Di lokasi penampungan sementara itu juga sudah ada 137 imigran etnis Rohingya lainnya yang sebelumnya mendarat di Kuala Parek dan Madat, Kabupaten Aceh Timur,” kata Syamsul Bahri.
Sementara itu, Abdul Kudus, imigran etnis Rohingya, mengatakan sebelum mendarat di Pantai Seumilang, mereka sempat mendarat di Pantai Langkawai, Malaysia. Namun, keberadaan mereka ditolak oleh otoritas negeri jiran tersebut.
“Kedatangan kami ditolak. Kami hanya diberikan bantuan makanan dan minuman. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan hingga mendarat di Kabupaten Aceh Timur,” kata Abdul Kudus.
Abdul Kudus menjelaskan mereka telah menempuh perjalanan selama 15 hari dari Myanmar. Setelah belasan hari terombang-ambing di laut lepas menggunakan dua kapal motor, akhirnya mereka terdampar di pesisir pantai wilayah barat Indonesia.
“Awalnya 274 orang dalam dua kapal. Namun, 10 orang meninggal dunia selama 15 hari terombang-ambing di laut. Jadi tersisa 264 orang hingga akhirnya mendarat di pesisir pantai,” katanya Abdul Kudus.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru mengatakan keberadaan imigran etnis Rohingya tersebut awalnya diketahui M Tayeub Abu Bakar yang sedang mencari ikan, Minggu (5/1) sekira pukul 22.00 WIB.
Nelayan tersebut melihat dua kapal motor bergandengan dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Saat itu, M Tayeub Abu Bakar belum melihat secara detail orang di dalam kapal tersebut. Merasa curiga, M Tayeub Abu Bakar menghubungi Polsek Peureulak Barat.
“Selang beberapa saat kemudian, kedua kapal tersebut mendarat di Pantai Seumilang dan penumpangnya turun. Setelah itu, baru diketahui penumpang kapal imigran etnis Rohingya,” kata Nova Suryandaru.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025 -

BYD Sealion 7 Tinggal Sejengkal Lagi Masuk Indonesia Tahun Ini
Jakarta, CNN Indonesia —
BYD Sealion 7 diduga akan masuk Tanah Air pada tahun ini. Sealion 7 meluncur di Malaysia pada November 2024 yang artinya tinggal sejengkal lagi masuk Indonesia.
SUV ini merupakan kakak dari Atto 3. Berbeda dengan Atto 3, SUV Sealion 7 menawarkan kabin yang lebih lapang. Ini bisa dilihat dari dimensinya.
Secara dimensi, BYD Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, dan tinggi 1.615 mm.
Sementara itu Sealon 7 punya panjang 4.830 mm, lebar 1.925 mm, tinggi 1.620 mm, dan jarak sumbu roda 2.930 mm.
Bagian depan Sealion 7 menawarkan perpaduan desain antara Seal dan Atto 3. Sedangkan desain bagian belakang mengadopsi gaya coupe.
SUV ini tersedia dua pilihan yakni varian Premium RWD dan varian Performance AWD.
BYD Sealion 7 Premium menawarkan satu motor elektrik ganda untuk menggerakkan roda belakang. Tenaga yang dihasilkan 308 hp dengan torsi 380 Nm.
Klaim perusahaan, varian ini bisa berakselerasi 0-100 km per jam dalam waktu 6,7 detik. Jarak tempuhnya mencapai 567 km dengan baterai penuh.
Untuk BYD Sealion 7 Performance dijejali dua motor penggerak. Satu motor menggerakkan kedua ban depan dan satunya lagi untuk memutar kedua roda belakang.
Total tenaga yang dihasilkan dari dua motor ini mencapai 523 hp dan torsi 690 Nm.
Varian Performance AWD atau versi teratas ini bergerak lebih cepat, diklaim 0-100 km per jam dalam 4,5 detik. Sedangkan varian ini sanggup mencapai 542 km dengan sekali cas.
BYD Sealion 7 menggunakan baterai Blade LFP khas BYD dengan kapasitas 82,56 kWh. Ada dua cara pengisian yaitu AC dan DC. Untuk pengisian cepat DC dari 10 ke 80 persen hanya membutuhkan waktu 32 menit.
Di Malaysia, harga BYD Sealion 7 Premium sekitar Rp651 juta, dan Performance Rp700 jutaan.
(tim/mik)
[Gambas:Video CNN]
-

Virus hMPV Merebak Luas di China dan Malaysia, Kemenkes Imbau Masyarakat Untuk Waspada – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Virus Human metapneumovirus (hMPV) mulai merebak di China. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini penyebaran virus HMPV dan influenza tipe A masih terbatas di wilayah China.
Meski begitu, Wabah hMPV di China sendiri dilaporkan terus memburuk hingga membuat banyak rumah sakit mengalami lonjakan pasien.
Adapun peningkatan infeksi penyakit pernapasan akut di China mulai memuncak pada tanggal 16 hingga 22 Desember 2024.
Mereka yang terkena hMPV biasanya mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa. Namun pada kasus lebih parah, gejalanya dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
Untuk penyebarannya, hMPV mirip dengan flu atau pilek biasa. Manusia bisa terinfeksi dari orang lain melalui batuk, bersin atau berkontak langsung. Umumnya penyakit ini memiliki resiko tinggi menular pada kalangan anak kecil, orang tua, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
HMPV sendiri bukanlah sebuah virus baru, virus ini sudah ditemukan sejak tahun 2001 . Namun, beberapa bukti serologis menunjukkan bahwa virus tersebut telah menyebar luas setidaknya sejak tahun 1958.
Meski penularan tidaklah separah Covid-19, Pusat pengendalian penyakit China (CDC) telah memperingatkan orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap kesehatan dan kebersihan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien di rumah sakit seperti yang terjadi saat pandemi Covid.
“Infeksi saluran pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada hari Jumat.
“Penyakit ini tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu saya rasa kita sekarang lebih berhati-hati terhadap wabah,” imbuhnya.
Tak hanya di China virus ini ternyata telah menyebar luas di Malaysia, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat sejauh ini sudah ada 327 sampel positif hMPV sepanjang tahun 2024.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencatat 225 sampel positif hMPV pada 2023.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan bahwa hMPV yang merebak luas di kalangan masyarakat disebabkan oleh virus dalam famili Pneumoviridae, dan bukanlah penyakit baru.
Kemenkes Imbau Untuk Waspada
Merespon lonjakan virus hMPV di sejumlah negara Asia, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama karena infeksi saluran pernapasan akan terus terjadi di masyarakat.
Kementerian menyarankan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker wajah, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
Sejauh ini Kemenkes belum menerapkan kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan dari dan ke China. Meski demikian Kemenkes akan terus melakukan pemantauan melalui surveilans dan pelaporan terhadap penyakit infeksi emerging atau penyakit menular jenis baru.
“Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada dengan memantau perkembangan kasus di berbagai media. Kalaupun terpaksa harus ke luar negeri, terlebih dahulu harus memastikan situasi dan kebijakan di negara tersebut serta terapkan protokol kesehatan,” ujar Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangan resminya.
-

Mengenal HMPV, Virus yang Serang Saluran Pernapasan, Menyebar Cepat di China – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – China kembali menghadapi lonjakan virus yang menyerang saluran pernapasan, yaitu HMPV.
Human Metapneumovirus (HMPV) telah menyebabkan lonjakan kasus di seluruh provinsi Cina utara musim dingin ini, terutama di kalangan anak-anak.
Foto dan video orang-orang yang mengenakan masker di rumah sakit di China muncul di platform media sosial terkait dengan HMPV ini.
Otoritas kesehatan China telah menerapkan langkah-langkah baru untuk memantau dan mengelola penyebaran kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.
Meskipun demikian, Beijing telah meremehkan perkembangan tersebut sebagai kejadian musim dingin tahunan.
“Infeksi saluran pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin.”
“Penyakit ini tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dikutip dari The Independent.
Lantas, apa itu HMPV?
HMPV adalah virus yang biasanya menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa.
Biasanya, penderita akan mengalami batuk atau mengi, hidung meler, atau sakit tenggorokan.
Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi anak-anak kecil, orang dewasa berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena HMPV.
Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Infeksi HMPV lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.
Mengutip Mayo Clinic, kemungkinan orang yang baru pertama kali terkena HMPV bisa mengalami gejala yang parah.
Itulah sebabnya anak kecil memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami gejala yang parah.
Biasanya, orang akan mendapatkan kekebalan dari infeksi pertama dan kemudian lebih mungkin mengalami gejala ringan seperti flu biasa jika terinfeksi HMPV lagi.
Orang dewasa berusia di atas 65 tahun dan orang dengan masalah pernapasan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah juga bisa mengalami gejala parah.
Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 10 persen hingga 12 persen penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.
Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5 persen hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.
Terdapat beberapa kesamaan antara HMPV dan Covid-19, yakni kedua virus tersebut menyebabkan penyakit pernapasan pada orang-orang dari segala usia.
Dikutip dari Mint, HMPV dan Covid-19 kemungkinan besar menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui sekresi dari batuk dan bersin serta kontak pribadi yang dekat.
Virus juga menyebar dengan menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Menurut Science Direct, Covid-19 tampaknya sensitif terhadap suhu dan, oleh karena itu, bersifat musiman.
Demikian pula HMPV bersirkulasi dalam musim tahunan yang berbeda, kata CDC AS.
Meskipun HMPV dapat dideteksi sepanjang tahun, infeksi biasanya mencapai puncaknya di Amerika Serikat dari akhir musim dingin hingga awal musim semi.
Sayangnya, untuk saat ini belum ada vaksin untuk mencegah HMPV lebih menular.
Namun, pasien dapat membantu mencegah penyebaran HMPV dan virus pernapasan lainnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
Pasien yang memiliki gejala seperti flu harus menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
Hindari berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain.Malaysia Laporkan 327 Kasus pada 2024
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) merebak di China (Kolase Tribunnews/net)
Malaysia pada tahun 2024 telah mencatat sebanyak 327 kasus infeksi HMPV, naik 45 persen dari 225 kasus pada tahun 2023.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan bahwa HMPV bukanlah penyakit baru.
Kementerian menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama karena infeksi saluran pernafasan akan terus ada di tengah masyarakat.
Ia menyarankan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
“Masyarakat diimbau untuk secara proaktif menjaga kesehatan mereka dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai,” kata Kementerian Kesehatan Malaysia, dikutip dari The Straits Times.
“Ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang berisiko,” lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa peningkatan infeksi saluran pernafasan pada awal dan akhir tahun merupakan fenomena yang diharapkan dan dilaporkan secara serupa di negara lain, terutama yang memiliki musim dingin, seperti China.
Dikatakannya akan memantau perkembangan infeksi saluran pernafasan di dalam dan luar negeri, meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil tindakan yang tepat.
Provinsi utara China baru-baru ini mengalami tren peningkatan kasus HMPV di antara orang-orang yang berusia di bawah 14 tahun.
Menurut pernyataan resmi, terjadi peningkatan infeksi penyakit pernapasan akut di China pada minggu tanggal 16 hingga 22 Desember 2024, demikian dilaporkan Reuters.
Kemenkes RI Minta Waspada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memastikan bahwa HMPV belum ditemukan di Indonesia.
“Terkait merebaknya kasus flu A dan juga virus HMPV di Tiongkok, saat ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia,” kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com.
Saat ini, Kemenkes belum menerapkan kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan dari dan ke China.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada dengan memantau perkembangan kasus di berbagai media.”
“Kalaupun terpaksa harus ke luar negeri, terlebih dahulu harus memastikan situasi dan kebijakan di negara tersebut serta terapkan protokol kesehatan,” ujar Widyawati.
(Tribunnews.com/Whiesa) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)


