Negara: Malaysia

  • Kasus Pemerasan Penonton Malaysia di DWP 2024, Briptu Dodi Dijatuhi Sanksi Demosi 5 Tahun

    Kasus Pemerasan Penonton Malaysia di DWP 2024, Briptu Dodi Dijatuhi Sanksi Demosi 5 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Polda Metro Jaya, Briptu Dodi, dijatuhi sanksi demosi berupa penurunan pangkat dan jabatan selama 5 tahun. Keputusan ini diambil setelah ia menjalani sidang etik terkait kasus pemerasan terhadap WNA Malaysia di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 dengan kedok tes urine.

    Sidang etik berlangsung pada Rabu (8/1/2025) di ruang Sidang Divpropam Polri, Gedung TNCC. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Erdi A Chaniago, mengonfirmasi Briptu Dodi merupakan anggota Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.

    “Sidang dilakukan pukul 09.00 hingga 14.10 WIB. Briptu Dodi terbukti melakukan pelanggaran etik dengan menangkap dan memeras penonton DWP 2024 menggunakan kedok tes urine,” ujar Erdi.

    Atas perbuatannya, Briptu Dodi dijatuhi sanksi berupa demosi selama 5 tahun. Namun, ia menyatakan banding atas putusan tersebut.

    “Atas putusan itu, pelanggar menyatakan banding,” ungkap Erdi.

    Saat ini, Mabes Polri menyatakan fokus pada penyelesaian sidang etik sebelum memutuskan apakah kasus tersebut akan berlanjut ke ranah pidana.

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri berkomitmen menindak tegas pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.

    “Polri selalu bersikap proporsional dalam menangani kasus-kasus seperti ini. Setelah sidang etik selesai dan banding diputuskan, kami akan mengambil langkah berikutnya sesuai prosedur,” ujar Trunoyudo.

    Ia menambahkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut dilibatkan untuk memastikan transparansi dalam pengawasan kasus ini.

    “Semua pihak memiliki hak untuk mengawasi proses ini. Kompolnas sudah dilibatkan sejak awal,” imbuhnya.

    Saat ditanya mengenai kemungkinan penyelidikan pidana, Trunoyudo menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil banding sebelum membuat keputusan lebih lanjut.

    “Kita tidak bisa berandai-andai. Tunggu saja prosesnya selesai,” tutup Trunoyudo terkait kasus pemerasan DWP 2024 tersebut.

  • HMPV yang Merebak di China Berpotensi Jadi Pandemi? IDI Bilang Gini

    HMPV yang Merebak di China Berpotensi Jadi Pandemi? IDI Bilang Gini

    Jakarta

    Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berbicara soal potensi pandemi yang mungkin muncul akibat penyebaran Human metapneumovirus (hMPV). Dalam beberapa waktu terakhir hMPV mendadak jadi sorotan setelah merebak di beberapa negara seperti China dan Malaysia. Indonesia juga disebut sudah mencatat kasus hMPV.

    Meski ada sedikit tren kenaikan infeksi hMPV di China pada Desember 2024, anggota bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Prof Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) menuturkan bahwa potensi pandemi sangat kecil atau bahkan tidak ada.

    Oleh karena itu, dr Erlina mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir hMPV akan menjadi pandemi seperti COVID-19.

    “Bahwa kekhawatiran warganet akan pandemi itu saya kira tidak perlu sampai khawatir sedemikian rupa ya. Karena kalau kita ingin kembali pada definisi dari pandemi itu kan kalau penyakitnya ditemukan dan meningkat di hampir semua benua, dan menimbulkan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat,” kata dr Erlina dalam konferensi pers, Rabu (8/1/2025).

    dr Erlina menuturkan bahwa hingga saat ini jumlah kenaikan kasus tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan virus-virus pemicu masalah kesehatan pernapasan lain. Terlebih, seperti yang diketahui hMPV sebenarnya sudah ditemukan di dunia sejak tahun 2001 dan dampak kesehatannya cenderung ringan.

    “hMPV memang ada kenaikan di bulan Desember, tapi dibandingkan dengan virus-virus lainnya, itu paling bawah dia. Jadi kemungkinan pandemi sih saya kira nggak ada ya,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Tak Ragu Tindak Polisi di Kasus Pemerasan DWP, Kapolri: Komitmen Bersih-bersih Pelanggar – Halaman all

    Tak Ragu Tindak Polisi di Kasus Pemerasan DWP, Kapolri: Komitmen Bersih-bersih Pelanggar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan anggota polisi terhadap penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) masih berlanjut.

    Dalam hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika Polri berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan tak ragu menindak tegas para pelanggar.

    “Terhadap pelanggaran-pelanggaran, saya kira kita juga tidak pernah ragu-ragu untuk melakukam tindakan tegas dan itu menjadi komitmen kami walaupun dengan berbagai macam pandangan,” kata Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

    Mantan Kadiv Propam Polri ini menyebut dalam internal Korps Bhayangkara ada pemberian penghargaan atau reward untuk anggota yang berprestasi, dan memberikan hukuman kepada anggota yang berbuat pelanggaran.

    “Namun, itu adalah komitmen kita unttum terus melakukam bersih-bersih terkait dengan peristiwa-peristiwa ataupun pelanggaran yang ada, sehingga kita harapkan polri semakin baik,” jelasnya.

    Pemerasan Rp 2,5 Miliar

    Adapun kasus ini bermula dari beredar informasi ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

    Penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

    Namun Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim meralat uang hasil pemerasan WN Malaysia oleh oknum Polisi di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

    Menurutnya dari hasil penyelidikan uang pemerasan yang dilakukan anggota Polri hanya sebesar Rp 2,5 miliar.

    Perlu saya luruskan juga bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp 2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar,” ucap Abdul Karim di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024).

    Menurutnya, angka yang selama ini beredar tidak sesuai dengan fakta dari hasil yang didapatkan. 

    “Kita melakukan investigasi ini ya selalu berkoordinasi dengan Kompolnas pihak eksternal. Jadi kita terbuka,” kata Kadiv Propam.

    Pun demikian jumlah korban dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan.

    Abdul Karim menyebut korban Warga Negara Malaysia dari penyelidikan dan identifikasi yang ditemukan sebanyak 45 orang. 

    “Jadi jangan sampai ada yang jumlahnya cukup spektakuler. Jadi kita luruskan bahwa korban yang sudah kita datakan secara scientific dan hasil penyelidikan,” jelasnya.

    Kadiv Propam menegaskan pimpinan Polri ini serius dalam penanganan apapun bentuknya terhadap terduga pelanggar yang dilakukan oleh anggota. 

    Sejauh ini sudah ada dua korban yang melakukan pelaporan atau pendumasan ke Mabes Polri.

    “Ya itu sudah kita terima di Divpropam Mabes Polri ini. Jadi ada dua orang pendumasnya. Tentunya pendumas ini kita jaga ya inisialnya.

    Hingga saat ini, sudah ada 12 orang anggota polisi yang mendapatkan sanksi setelah menjalani sidang kode etik tersebut.

    Berikut daftar 12 polisi yang telah disidang etik:

    1. Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dipecat tidak hormat. Dia bersalah karena membiarkan bawahannya melakukan pemerasan kepada korban. 
    2. Mantan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia. Malvino dipecat karena mengamankan dan memeras penonton DWP.
    3. Mantan Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful, dipecat karena mengamankan dan memeras penonton DWP.
    4. Mantan Kanit 5 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadlan, didemosi 8 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    5. Mantan Panit 1 Unit 2 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin, didemosi 8 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    6. Mantan Bhayangkara Administrasi Penyelia Bidang Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik, didemosi 8 tahun. Dia terbukti memeras korban. 
    7. Mantan Bintara Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto, didemosi 5 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    8. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom, didemosi 5 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    9. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto, didemosi 5 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    10. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono, didemosi 5 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    11. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama, didemosi 5 tahun. Dia terbukti memeras korban.
    12. Mantan Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Briptu Dodi. Dia terbukti memeras korban.

  • Mengenal Virus HMPV yang Sedang Ramai di China dan Bedanya dengan Covid-19  – Halaman all

    Mengenal Virus HMPV yang Sedang Ramai di China dan Bedanya dengan Covid-19  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

    Bahkan, beberapa negara seperti Malaysia dan India melaporkan telah ditemukan kasus penyakit HMPV ini. 

    Lantas apa itu virus HMPV, dan apa perbedaannya dengan Covid-19? 

    Dilansir dari Deccan Herald,  HMPV adalah patogen virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada orang-orang dari semua kelompok usia. 

    Pertama kali ditemukan pada tahun 2001, virus ini termasuk dalam famili Paramyxoviridae dan berkerabat dekat dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV). 

    “HMPV menyebar melalui droplet pernapasan dari batuk atau bersin, serta dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi,” tulis Deccan Herald dilansir, Rabu (8/1/2025). 

    Virus ini diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan ringan hingga komplikasi berat. 

    Terutama pada populasi yang rentan seperti bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

    Virus ini tersebar luas di seluruh dunia dan cenderung mencapai puncaknya pada akhir musim dingin dan awal musim semi di wilayah beriklim sedang 

    Meskipun dapat bersirkulasi sepanjang tahun di beberapa wilayah.

    Gejala HMPV bervariasi tergantung pada usia, kesehatan umum, dan respons imun seseorang. 

    Kasus ringan biasanya disertai dengan hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, dan demam, menyerupai flu biasa. Gejala sedang mungkin meliputi batuk terus-menerus, mengi, dan kelelahan.

    Dalam kasus yang parah, terutama pada bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis, HMPV dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis, bronkiolitis, atau pneumonia.

    Penyakit Pernapasan Akut Berat (SARI) yang memerlukan rawat inap juga dapat terjadi. Gejala berat ini sangat mengkhawatirkan bagi kelompok berisiko tinggi.

    Penularan dan pencegahan

    HMPV menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pernapasan lainnya seperti RSV dan influenza. 

    Penularan utamanya terjadi melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. 

    Untuk mencegah penyebaran HMPV, menjaga kebersihan tangan dengan baik sangatlah penting, termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air.

    Etika pernapasan, seperti menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk serta mengenakan masker, juga dapat membatasi penyebaran. 

    Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara teratur mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh merupakan tindakan pencegahan tambahan.

    Kasus HMPV pada manusia yang ringan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu. 

    Pada kasus yang parah, mungkin butuh waktu lebih lama untuk merasa lebih baik. 

    Hanya saja, gejala yang menetap, seperti batuk, mungkin butuh waktu lebih lama untuk hilang.

    Diagnosa HMPV

    Ilustrasi virus HMPV (St. Michael’s Elite Hospital)

    Mendiagnosis HMPV hanya berdasarkan gejala bisa jadi sulit, karena mirip dengan infeksi pernapasan lain seperti RSV dan influenza. 

    Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) adalah alat diagnostik standar untuk mendeteksi RNA HMPV, sementara uji deteksi antigen menawarkan hasil yang lebih cepat.

    Di India, program pengawasan seperti ICMR dan Program Pengawasan Penyakit Terpadu (IDSP) secara rutin menguji virus pernapasan, termasuk HMPV, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memantau dan mengendalikan penyakit pernapasan.

    Pengobatan HMPV

    Saat ini, belum ada obat antivirus atau vaksin khusus yang tersedia untuk HMPV. Pengobatan bersifat suportif dan bergantung pada tingkat keparahan infeksi. 

    Untuk kasus ringan, istirahat, hidrasi yang cukup, dan obat bebas untuk mengatasi demam dan hidung tersumbat sudah cukup.

    Dalam kasus yang parah, terutama yang melibatkan pneumonia atau bronkiolitis, terapi oksigen dan rawat inap mungkin diperlukan. 

    Pasien yang mengalami gangguan pernapasan yang signifikan mungkin memerlukan ventilasi mekanis.

    Sementara, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan terapi dan vaksin yang ditargetkan, tindakan pencegahan dan intervensi medis dini tetap menjadi kunci untuk mengelola infeksi HMPV.

    HMPV bukanlah patogen baru dan kasusnya telah dilaporkan di seluruh dunia. 

    Di India, sistem pengawasan seperti ICMR dan IDSP memantau tren penyakit pernapasan, termasuk HMPV, bersama patogen lain seperti influenza dan RSV.

    Pemerintah telah menekankan ketahanan infrastruktur kesehatan dan jaringan pengawasannya, yang tetap waspada untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman yang muncul.

    Persamaan dan Perbedaan antara HMPV dan COVID-19

    HMPV dan Covid-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, keduanya merupakan patogen pernapasan.

    Tapi, keduanya berbeda secara signifikan dalam virologi, dinamika penularan, dan dampak kesehatan masyarakat.

    Persamaannya meliputi cara penularannya — keduanya menyebar melalui droplet pernapasan, kontak langsung, dan permukaan yang terkontaminasi. 

    Keduanya dapat menyebabkan gejala pernapasan ringan hingga berat.

    Seperti batuk, demam, dan sesak napas, dan keduanya sangat berbahaya bagi populasi yang rentan, termasuk bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Perbedaannya terletak pada virus yang mendasarinya Covid-19 memiliki spektrum gejala yang lebih luas.

    Termasuk hilangnya rasa dan penciuman serta potensi lebih tinggi untuk komplikasi sistemik seperti pembekuan darah dan kegagalan multi-organ.

    Vaksin dan perawatan antivirus tersedia untuk Covid-19. Sedangkan penanganan HMPV terbatas pada perawatan suportif tanpa antivirus atau vaksin khusus yang tersedia saat ini.

  • Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Jakarta

    Hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez sudah retak sejak 10 tahun lalu. Bahkan, hingga sekarang, keduanya belum mau bertemu dan saling bicara. Lantas, adakah peluang mereka berdamai?

    Disitat dari Motosan, mantan pebalap MotoGP yang saat ini membalap di WSBK dan Reli Dakar, Danilo Petrucci yakin, Rossi dan Marquez akan musuhan selamanya. Dia belum menemukan alasan keduanya damai atau saling memaafkan.

    “Saya pikir, semuanya akan segera berakhir. Namun, saya sekarang sadar, itu (hubungan buruk Rossi-Marquez) tidak akan berakhir. Apa yang terjadi antara Vale dan Marc pada musim 2015 tak akan pernah berakhir,” ujar Petrucci, dikutip Rabu (8/2).

    Danilo Petrucci Foto: Getty Images/Steve Wobser

    Perselisihan Rossi dan Marquez memang dimulai dari rentetan kejadian di musim 2015. Momen tersebut bermula di Argentina, kemudian berlanjut ke Malaysia dan Spanyol. Sejak saat itu hingga sekarang, mereka tak pernah bertegur sapa.

    Bahkan, meski sudah berlalu hampir satu dekade, Rossi dan Marquez masih mengungkit insiden di masa lalu tersebut. Mereka punya cerita masing-masing dan sama-sama merasa benar.

    Retaknya hubungan Rossi dan Marquez juga berdampak ke penggemar mereka di seluruh dunia. Kini, pendukung The Doctor dan The Baby Alien kerap kali bertengkar di media sosial untuk membela jagoan masing-masing.

    “Itu masuk akal bagi mereka berdua, tetapi tidak bagi para penggemar. Hanya mereka berdua yang tahu apa yang sebenarnya terjadi (di MotoGP 2015), apa yang terjadi sebelumnya, apa yang mereka katakan atau tidak katakan satu sama lain sepanjang musim,” ungkapnya.

    “Setiap kali salah satu dari keduanya bicara, ada bagian yang ditambahkan yang tidak diketahui kita semua, termasuk kita yang berada di paddock. Masing-masing dari keduanya yakin mereka benar. Kalau tidak, setelah hampir 10 tahun, kita tak akan membahasnya lagi,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Virus HMPV Bukan Penyakit Baru, Hanya Bersifat Ringan Seperti Flu Biasa  – Halaman all

    Virus HMPV Bukan Penyakit Baru, Hanya Bersifat Ringan Seperti Flu Biasa  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Lonjakan infeksi saluran pernapasan baru-baru ini di China utara dan wilayah lain di Asia memicu gelombang ketakutan dan misinformasi di media sosial.

    Beberapa informasi di media sosial bahkan ada menunjukkan bahwa pandemi serupa Covid-19 mungkin akan segera terjadi.

    Sebagai informasi, China dilaporkan sedang menghadapi lonjakan infeksi saluran pernapasan mirip flu yang gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat yang disebabkan oleh human metapneumovirus atau HMPV.

    Otoritas kesehatan di Malaysia, India, Kazakhstan dan tempat lain juga telah mencatat kasus HMPV.

    Namun, dilansir dari VOA, klaim bahwa HMPV adalah virus misterius, atau spekulasi bahwa virus baru mungkin muncul dari China, adalah salah.

    HMPV adalah virus terkenal yang ditemukan pada tahun 2001 di Belanda, dan termasuk dalam famili virus Pneumoviridae, yang mencakup virus sinsitial pernapasan, yang umumnya dikenal sebagai RSV.

    Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan, dengan gejala serupa dengan flu biasa.

    “Tidak ada ‘penyakit misterius’ yang beredar di Tiongkok saat ini,” kata kantor pers WHO dilansir dari VOA, Rabu (8/1/2025). 

    HMPV merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas.   (Bloomberg)

    Dengan meningkatnya kekhawatiran akan “virus China baru” di India, Menteri Kesehatan Jagat Prakash Nadda mengatakan kepada publik pada tanggal 6 Januari bahwa “HMPV bukanlah virus baru.”

    “Tidak ada alasan untuk khawatir. Kami terus memantau situasi,” katanya.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan HMPV paling aktif selama akhir musim dingin dan musim semi dan dapat “beredar secara bersamaan selama musim virus pernapasan” dengan RSV dan influenza, yang umumnya dikenal sebagai flu.

    Media berita AS Nexstar melaporkan bahwa CDC sedang memantau laporan peningkatan kasus HMPV di China, mengutip juru bicara lembaga tersebut.

    “CDC menyadari adanya laporan peningkatan HMPV di Tiongkok dan secara berkala melakukan kontak dengan mitra internasional serta memantau laporan peningkatan penyakit tersebut,” kata juru bicara tersebut.

    Data dari Sistem Pengawasan Virus Pernapasan dan Enterik Nasional CDC, yang memantau aktivitas virus di Amerika Serikat, menunjukkan kasus HMPV telah meningkat di AS sejak 2 November tetapi masih mendekati tingkat “pra-pandemi” yang umum.

     

     

  • Indonesia Gabung BRICS, Ini Untung dan Ruginya – Page 3

    Indonesia Gabung BRICS, Ini Untung dan Ruginya – Page 3

    Sebelumnya, Brasil, yang memegang posisi kepresidenan BRICS untuk tahun 2025, mengumumkan pada Senin, 6 Januari 2025, Indonesia telah diterima sebagai anggota penuh blok tersebut. Sebelumnya, status Indonesia adalah sebagai negara mitra BRICS.

    Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan bahwa para pemimpin BRICS telah menyetujui pencalonan Indonesia pada Agustus 2023. Namun, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia ini baru secara resmi bergabung setelah terbentuknya pemerintahan baru tahun lalu.

    “Pemerintah Brasil menyambut bergabungnya Indonesia dalam BRICS,” demikian pernyataan resmi dari Brasil seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (7/1/2025).

    “Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berbagi komitmen dengan negara-negara anggota BRICS lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global, serta berkontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan.”

    BRICS awalnya dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada 2009, kemudian menambahkan Afrika Selatan pada 2010. Tahun lalu, blok ini kembali diperluas dengan memasukkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

    Arab Saudi telah diundang untuk bergabung, namun belum mengambil langkah tersebut.

    Turki, Azerbaijan, dan Malaysia juga sudah mendaftar secara resmi, sementara beberapa negara lain telah menyatakan ketertarikan bergabung.

    Nama “BRICS” berasal dari sebuah istilah ekonomi yang digunakan pada awal 2000-an untuk menggambarkan negara-negara yang diprediksi bakal mendominasi perekonomian global pada 2050.

    Sebelum bergabungnya Indonesia, BRICS mencakup hampir 45 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto global—berdasarkan paritas daya beli.

  • Proteksionisme Trump Jadi Ujian Perdana Keanggotaan RI di BRICS

    Proteksionisme Trump Jadi Ujian Perdana Keanggotaan RI di BRICS

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. Keanggotaan Indonesia itu menjadi momentum bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, untuk menjalankan politik luar negerinya secara lebih aktif.

    Banyak pro dan kontra. Apalagi BRICS sering bersikap oposan terhadap kebijakan-kebijakan Barat yang dipelopori oleh Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, peta politik global, juga mulai berubah. Konservatisme kembali bangkit dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. 

    Trump yang dikenal sebagai pengusung kebijakan populis dan lebih melihat ke sektor domestik alias inward looking, tidak tinggal diam dengan eksistensi kelompok kerja sama negara yang semula hanya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan itu. 

    Saat ini BRICS, termasuk dengan bertambahnya Indonesia, merepresentasikan 35% PDB global. BRICS dalam beberapa momen juga sangat gencar menjadi poros alternatif yang menentang hegemoni Barat di bidang ekonomi. Dedolarisasi menjadi salah satu misi BRICS untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap Amerika Serikat.

    Donald TrumpPerbesar

    Namun demikian, sosok Donald Trump yang akan dilantik pada bulan ini sebagai presiden AS menjadi tantangan bagi kampanye dedolarisasi BRICS. Pengalaman beberapa tahun lalu, kebijakan populisme Trump pada periode pertamanya sebagai presiden telah membawa ketidakstabilan dunia.

    Perang dagang, terutama dengan China, benar-benar mengguncang ekonomi global. Kebijakan ini sepertinya juga akan berlanjut dalam periode keduanya menjadi presiden yang segera dimulai dalam beberapa hari ke depan. Tarif bakal kembali menjadi senjata.

    Populisme Trump dengan segala bentuk kontroversinya jelas akan mempengaruhi relasi AS dan Indonesia yang sekarang telah menyandang status sebagai anggota penuh BRICS. Apalagi jika Indonesia ikut cawe-cawe dalam kampanye dedolarisasi. Sebagai catatan, pada tanggal 2 Desember 2024 lalu, Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif 100% kepada BRICS jika ‘ngotot’ membuat mata uang baru.

    “Gagasan bahwa Negara-negara BRICS mencoba untuk menjauh dari dolar sementara kita berdiri dan menonton sudah berakhir,” kata Trump.

    Ancaman itu kendati masih bersifat retorika, tetap tidak bisa dianggap remeh. Pengalaman perang dagang beberapa tahun lalu menjadi bukti. Di sisi lain, kepentingan Indonesia terhadap AS cukup besar. AS merupakan negara tujuan ekspor utama asal Indonesia. AS bahkan terus mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia.

    Data Neraca Perdagangan AS terhadap RI 2020-2024

    Tahun
    Ekspor
    Impor
    Defisit

    2020
    7.383
    20.198,2
    12.815,2

    2021
    9.380,8
    27.048
    17.667,3

    2022
    9.836
    34.542,8
    24.706,8

    2023
    9.838,3
    26.798,4
    16.960

    2024
    9.236,9
    25.611,3
    16.374

    (dalam juta US$, 2024 Januari-November) sumber:Cencus.gov

    Sebaliknya bagi Indonesia, perdagangan dengan AS terus begerak positif. BPS mencatat ada tahun 2021 misalnya, surplus neraca perdangan antara Indonesia dengan AS mencapai US$14,5 miliar. Tahun 2022, terjadi lonjakan surplus hingga mencapai US$16,5 miliar. Namun pada tahun 2023, surplus negara perdagangan Indonesia dengan AS menyusut menjadi US$11,9 miliar.

    Sementara itu, pada tahun 2024, data sampai November, ekspor nonmigas Indonesia ke AS tercatat mencapai US$23,8 miliar. AS adalah negara eksportir terbesar kedua barang asal Indonesia. Nomor satu China. Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS dari Januari-November 2024 kalau mengacu kepada data Cencus.gov mencapai US$16,3 miliar.

    Dengan porsi hubungan dagang antara Indonesia dan AS yang cukup besar, pemerintah tetap perlu berhati-hati mengambil kebijakan luar negerinya. Salah mengambil dosis kebijakan, bisa menjadi bencana bagi perekonomian.

    Apalagi, pada periode pertama Trump berkuasa, Indonesia sempat mendapat ancaman akan dinvestigasi oleh otoritas perdagangan AS karena kebijakan pajak digital yang menyasar korporasi-korporasi multinasional asal negeri Paman Sam.

    Komentar Pemerintah Soal BRICS

    Di sisi lain, Wakil Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa Indonesia tak pernah mengganggu kepentingan Amerika Serikat (AS) setelah resmi bergabung menjadi anggota penuh aliansi BRICS.

    Menurutnya, setiap ancaman yang dilontarkan oleh Presiden Terpilih Donald Trump tidak perlu dikhawatirkan. Mengingat Indonesia menganut politik bebas aktif dalam sikap geopolitiknya.

    “Tidak harus khawatir [dengan AS] karena kita kan bebas aktif, ya. Kita boleh kerja sama dengan berbagai pihak dan kita tidak mengganggu kepentingan AS dalam hal ini,” katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/1/2025) malam.

    Presiden Prabowo Subianto Perbesar

    Dia menjelaskan bahwa ancaman Trump karena adanya penerapan konsep dedolarisasi atau menghapus penggunaan dollar AS dalam transaksi yang menjadi agenda BRICS, merupakan hak negara.

    Bahkan, Mari melanjutkan bahwa saat ini banyak negara yang sudah memiliki sistem serupa untuk mengurangi ketergantungan transaksi dagang dengan dollar AS.

    “Kalau toh ada [ancaman Trump soal dedolarisasi], itu kan istilahnya hak negara, ya. Kita mau melakukan transaksi, sekarang pun kita kan sudah punya sistem untuk bisa langsung [transaksi tanpa dollar AS]. Kalau kita berdagang dengan China, itu sudah ada sistemnya, Rupiah langsung ke Yuan, dan Malaysia juga punya sistem itu,” tuturnya

    Mari menyebut bahwa sejauh ini pun belum ada protes mengejutkan dari AS mengenai sistem transaksi ini. Mengingat, diversifikasi itu memang sudah dilakukan. Contohnya, yuan diperhitungkan sebagai mata uang transaksi dagang, tanpa harus dikonversi terlebih dahulu ke dolar AS.

    Penggunaan mata uang lain selain dolar, kata Mari Elka, merupakan suatu perkembangan dalam keuangan internasional yang pasti akan terjadi. Namun di sisi lain, dolar masih dominan untuk digunakan dalam transaksi dagang, maupun sebagai aset.

    “Jadi sebetulnya selama ini belum ada yang protes ya bahwa kita melakukan itu. Dan saya rasa itu suatu perkembangan dalam dunia keuangan internasional yang memang akan terjadi lambat laun,” imbuhnya.

  • Squid Game 2 Ditonton 126,2 Juta Kali dalam 11 Hari, Cetak Sejarah!

    Squid Game 2 Ditonton 126,2 Juta Kali dalam 11 Hari, Cetak Sejarah!

    Jakarta

    Squid Game 2 ditonton hingga 126,2 juta kali dalam 11 hari di Netflix. Angka ini mencetak rekor untuk jumlah penonton terbanyak dalam kurun waktu tersebut. Dalam empat hari, Squid Game Season 2 meraup 68 juta penonton.

    Dari ‘Top 10 Non-English Show Overview’, Squid Game: Season 2 ada di angka 58,2 juta views minggu ini. Serial ini dikejar dengan series terdahulunya, Squid Game: Season 1 dengan 13,6 juta penonton minggu ini.

    Squid Game: Season 1 meraih 265,2 juta penonton pada 91 hari penayangan perdananya. Tapi, sepertinya Squid Game: Season 2 bakal lebih tinggi lagi pencapaiannya. Bahkan, series ini menjadi #1 show di 91 negara termasuk negara-negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Bahrain, India, Jepang, sampai Arab Saudi.

    INSERT IMAGE ‘Top 10 Non-English Show Overview’, Squid Game: Season 2. Foto: Netflix

    Di Indonesia, 10 besar show paling banyak ditonton pun juga series dari Hwang Dong-hyuk. Squid Game 2 menduduki posisi 10 besar dalam dua minggu terakhir.

    Di posisi kedua, ada When the Phone Rings yang masuk 10 besar dalam tujuh minggu terakhir. Nah, baru, di posisi ke-3 ada Squid Game 1 yang masuk 10 besar bahkan dalam 13 minggu terakhir.

    Selain series dari luar, serial Indonesia yang juga banyak ditonton adalah Pay Later: Season 1 yang dimainkan oleh Amanda Manopo hingga Fajar Sad Boy. Series ini masuk 10 besar selama 17 minggu.

    ‘Top 10 Shows in Indonesia’, ada Pay Later. Foto: Netflix

    Squid Game tayang perdana pada tahun 2021, memperkenalkan penonton pada kompetisi mematikan yang memikat pemain dengan janji hadiah uang tunai sebesar 45,6 miliar won. Seong Gi-hun (Lee Jung-jae), memasuki permainan dan dimanipulasi oleh kekuatan di luar pemahamannya.

    Salah satu dalang tersebut adalah Front Man (Lee Byung-hun), sosok misterius yang membantu mengelola permainan. Squid Game 2 baru dimulai tiga tahun setelah musim pertama dan membahas bagaimana Gi-hun berusaha mengakhiri permainan Squid Game untuk selama-lamanya.

    (ask/ask)

  • 11 Polisi Sudah Disanksi Etik Buntut Pemerasan Penonton DWP, Ini Daftarnya

    11 Polisi Sudah Disanksi Etik Buntut Pemerasan Penonton DWP, Ini Daftarnya

    loading…

    Sebanyak 11 dari 18 anggota polisi yang diduga terlibat pemerasan penonton DWP asal Malaysia telah menjalani sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP). Mereka dijatuhi sanksi pecat hingga demosi. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 11 dari 18 anggota polisi yang diduga terlibat pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia telah menjalani sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP). Mereka dijatuhi sanksi pecat hingga demosi.

    “Iya sampai sekarang sudah 11 orang (disidang etik),” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Adrimulan Chaniago kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Berdasarkan hasil sidang etik kesebelas anggota Polri itu, tiga di antaranya dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Lalu, tiga anggota disanksi demosi 8 tahun dan lima lainnya disanksi demosi 5 tahun ke jabatan lebih rendah di luar fungsi penegakan hukum (reserse).

    Berikut daftar lengkap anggota Polri yang telah disidang etik dan mendapatkan sanksi:
    1. Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dipecat tidak hormat. Dia terbukti membiarkan bawahannya melakukan pemerasan kepada penonton DWP.

    2. Mantan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia dipecat karena terlibat mengamankan dan memeras penonton DWP.

    3. Mantan Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful dipecat karena terlibat mengamankan dan memeras penonton DWP.

    4. Mantan Kanit 5 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadlan, didemosi delapan tahun, karena terbukti ikut memeras korban.

    5. Mantan Panit 1 Unit 2 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin, didemosi delapan tahun, karena terbukti ikut memeras korban.

    6. Mantan Bhayangkara Administrasi Penyelia Bidang Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik, didemosi delapan tahun, karena terbukti ikut memeras korban.

    7. Bintara Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto, didemosi lima tahun, karena terbukti ikut memeras korban.