Negara: Malaysia

  • Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri Regional 2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com –
    Gubernur Aceh Muzakkir Manaf atau akrab disapa Mualem menyatakan bahwa setelah pengesahan APBD 2026, Pemerintah Aceh akan membeli kapal feri roro untuk melayani rute Krueng Geukuh (Aceh Utara) – Penang (Malaysia).
    Pernyataan tersebut disampaikan Mualem dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Malikussaleh (IKA Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Minggu (2/10/2025).
    “Kita bukan membelakangi Medan, tapi mereka mau sendiri,” kata Mualem.
    Mualem meminta masyarakat bersabar beberapa hari lagi hingga seluruh persiapan rampung.
    Menurutnya, pembukaan jalur dagang laut langsung antara Aceh dan Malaysia akan segera terwujud.
    Ia menegaskan bahwa ketergantungan perdagangan Aceh terhadap Medan harus segera dihentikan.
    Selain soal jalur dagang, Mualem juga memastikan bahwa penerbangan haji dan umrah akan dipusatkan dari Aceh.
    “Penerbangan haji dan umrah dipusatkan dari Aceh,” katanya.
    Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Herman Fithra menyerahkan gelar alumni kehormatan kepada Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf.
    Dengan penganugerahan ini, Mualem resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni Unimal.
    Adapun Ketua IKA Unimal yang dilantik dalam acara tersebut adalah Azhari Cage, anggota DPD RI asal Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai pimpin KTT ASEAN dan hadiri pertemuan APEC, PM Malaysia sakit

    Usai pimpin KTT ASEAN dan hadiri pertemuan APEC, PM Malaysia sakit

    “Pembatalan saat akhir ini dibuat atas nasihat tim medis, setelah YAB Perdana Menteri mengalami sakit belakang, yang menyebabkan pergerakan terbatas,”

    Kuala Lumpur (ANTARA) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dikabarkan mengalami sakit bagian belakang, yang dialami usai dirinya belakangan memimpin KTT Ke-47 ASEAN Malaysia dan menghadiri KTT APEC di Korea Selatan.

    Kabar itu disampaikan melalui keterangan resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

    Dalam keterangannya Kantor Perdana Menteri Malaysia menyampaikan permohonan maaf kepada publik, khususnya masyarakat di Pahang, Malaysia, karena rencana kunjungan kerja PM Anwar ke wilayah itu pada Minggu hari ini, terpaksa dibatalkan secara mendadak.

    “Pembatalan saat akhir ini dibuat atas nasihat tim medis, setelah YAB Perdana Menteri mengalami sakit belakang, yang menyebabkan pergerakan terbatas,” tulis keterangan itu.

    Tidak diketahui secara pasti sakit belakang yang dialami PM Anwar. ANTARA di Kuala Lumpur, berusaha meminta keterangan Sekretaris Politik Senior PM Anwar, Shamsul Iskandar, namun yang bersangkutan mengirimkan keterangan resmi yang sama dengan Kantor Perdana Menteri.

    Menurut keterangan, berdasarkan nasihat dokter, PM Anwar diimbau untuk menjalani istirahat yang cukup.

    “YAB Perdana Menteri memohon maaf setulusnya, khususnya kepada rakyat Pahang, yang telah bersiap sedia menyambut kehadiran beliau,” tulis keterangan itu.

    Belakangan Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN 2025, sibuk memimpin rangkaian KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait, tanggal 26–28 Oktober 2025, di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Dalam salah satu kesempatan kepada media di sela KTT ASEAN, PM Anwar sempat berseloroh bahwa dirinya kurang tidur.

    Seusai KTT ASEAN, Anwar langsung bergegas menuju Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC pada 31 Oktober–1 November 2025.

    Di sela-sela perhelatan dua KTT itu PM Anwar juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin ASEAN dan dunia.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ducati Tunjuk Pebalap WSBK Ini sebagai Pengganti Marquez

    Ducati Tunjuk Pebalap WSBK Ini sebagai Pengganti Marquez

    Jakarta

    Ducati resmi menunjuk pebalap WSBK Nicolo Bulega sebagai pengganti Marc Marquez yang absen karena cedera. Runner up WSBK 2025 itu akan melakoni debut MotoGP di dua putaran terakhir musim ini di Portimao (Portugal) dan Valencia (Spanyol).

    Diketahui Marquez mengalami cedera di gelaran MotoGP Mandalika 2025. Sebelumnya Marquez digantikan oleh pebalap penguji Ducati, Michele Pirro, yang melakoni MotoGP Australia dan Malaysia. Namun hasilnya tidak begitu bagus. Pirro hanya mampu finis ke-18 di Phillip Island dan ke-17 di Sepang.

    Ducati kemudian melirik opsi lain, yakni Nicolo Bulega yang membalap untuk Team Aruba.it Racing Ducati di ajang WSBK. Ducati kemudian memberi kesempatan buat Bulega untuk menguji motor MotoGP Ducati Desmosedici di Sirkuit Jerez, Spanyol, belum lama ini. Ducati lalu memutuskan memberi kesempatan kepada Bulega untuk membalap di dua seri terakhir MotoGP 2025.

    “Ini akan menjadi pertaruhan besar. Saya sangat senang bisa mengakhiri musim seperti ini dengan kejutan di menit-menit terakhir,” ungkap Bulega dikutip dari Crash (2/10).

    Bulega mengatakan tidak memiliki ekspektasi apa pun dalam menjalani debutnya mengendarai motor MotoGP. Dia akan berusaha sebisa mungkin menikmati momen-momen terbaik dalam karier balapnya. “Saya termotivasi untuk melakukannya dengan baik dan memberikan segalanya,” kata dia.

    “Terima kasih kepada Ducati dan Ducati Corse atas kepercayaan mereka, kepada Claudio, Gigi, Mauro, Davide, Stefano, dan Serafino atas dukungan penuh mereka, dan juga kepada Team Aruba.it Racing yang telah menjadi pahlawan kami di akhir musim,” sambung Bulega.

    General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna pun menyambut baik kehadiran Bulega sebagai pengganti Marquez di sisa musim MotoGP 2025. Kata Gigi, Bulega menjadi rider yang berprestasi di WSBK. Maka itu, Ducati pun sangat percaya kepadanya dan bahkan bakal menjadikan Bulega sebagai salah satu pebalap penguji Ducati Desmosedici pada musim depan.

    “Nicolo telah menjadi bagian dari keluarga Ducati Corse sejak 2022, ketika kami ingin dia mengendarai motor Supersport,” ungkap Gigi. “Kami percaya pada Nicolo, dan dia membalasnya dengan dua musim sebagai protagonis utama di Superbike, di mana dia hampir meraih gelar dan menjadi titik acuan kami sebagai pebalap,” tambah dia.

    “Lebih lanjut, untuk tahun depan kami mengumumkan komitmennya, bersama Michele Pirro, dalam mengembangkan Desmosedici GP dengan ban (Pirelli) baru, dan kesempatan untuk balapan di dua GP terakhir adalah cara terbaik untuk memulai bekerja dalam peran barunya sebagai pebalap penguji,” ujar Gigi lagi.

    “Ini tentu akan sangat berat, tetapi saya harap dia bisa menikmati pengalaman ini. Bagi seorang pebalap muda, debut di kategori tertinggi balap motor adalah kepuasan yang luar biasa,” tukasnya.

    (lua/din)

  • Pangdam XII/Tanjungpura pastikan prajuritnya ikuti Latma Kekar Malindo

    Pangdam XII/Tanjungpura pastikan prajuritnya ikuti Latma Kekar Malindo

    Latma Kekar Malindo menjadi simbol kekuatan dan persaudaraan antara dua bangsa serumpun. Melalui latihan ini, TNI AD dan TDM tidak hanya berbagi pengalaman dalam taktik tempur, tetapi juga membangun rasa saling percaya dan sinergi dalam menjaga keama

    Pontianak (ANTARA) – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, memastikan kesiapan prajuritnya dalam mengikuti Latihan Bersama (Latma) Kekar Malindo Seri 48AB/2025 yang dilaksanakan oleh Yonif 641/Beruang.

    “Latihan bersama ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan ajang kehormatan bagi prajurit TNI untuk menunjukkan profesionalisme, disiplin, dan kemampuan di kancah internasional,” kata Jamallulael saat meninjau Pra Latma di Sungai Raya, Sabtu.

    Kegiatan tersebut merupakan tahap persiapan akhir sebelum pelaksanaan latihan bersama antara TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan Tentara Darat Malaysia (TDM) yang akan berlangsung di Sarawak, Malaysia, pada 1–12 November 2025.

    Latihan Kekar Malindo atau Keris Kartika Malaysia–Indonesia merupakan tradisi militer dua negara serumpun yang telah berlangsung selama lebih dari empat dekade. Latihan ini bertujuan memperkuat kerja sama pertahanan, meningkatkan profesionalisme prajurit, mempererat hubungan persaudaraan, serta menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.

    Jamallulael menyampaikan apresiasi atas semangat dan kesiapan personel Yonif 641/Beruang. Ia menegaskan bahwa latihan tersebut tidak hanya bersifat teknis dan taktis, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam memperkuat diplomasi pertahanan antara dua negara.

    Ia menambahkan, Latma Kekar Malindo menjadi simbol kekuatan dan persaudaraan antara dua bangsa serumpun. Melalui latihan ini, TNI AD dan TDM tidak hanya berbagi pengalaman dalam taktik tempur, tetapi juga membangun rasa saling percaya dan sinergi dalam menjaga keamanan kawasan.

    “Latihan bersama ini merupakan bagian dari diplomasi militer. Yang kita utamakan bukan hanya taktik dan strategi, tetapi kerja sama dan pertemanannya,” kata Jamallulael.

    Selain meninjau kesiapan latihan, Pangdam juga memberikan pengarahan kepada prajurit Yonif 641/Beruang agar selalu menjaga kehormatan dan disiplin selama menjalankan tugas, baik di dalam maupun luar negeri.

    Dalam arahannya, ia juga menekankan pentingnya menjauhi perilaku negatif yang dapat merusak masa depan prajurit, termasuk keterlibatan dalam judi online dan pinjaman online ilegal.

    “Bagi yang pernah terlibat judi online segera sadar dan hentikan. Yang belum, jangan pernah coba-coba. Kalau kalian masih sayang dengan masa depan dan status sebagai prajurit, jauhi itu,” tuturnya.

    Latihan Kekar Malindo menjadi salah satu bentuk nyata hubungan pertahanan yang harmonis antara Indonesia dan Malaysia. Melalui kegiatan ini, kedua angkatan darat memperkuat sinergi, memperluas kerja sama, serta menunjukkan komitmen menjaga keamanan dan stabilitas kawasan perbatasan.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DJP dan Kejaksaan Ungkap Skema Pencucian Uang Terpidana Pajak Rp58,2 Miliar

    DJP dan Kejaksaan Ungkap Skema Pencucian Uang Terpidana Pajak Rp58,2 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat bersama Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengungkap tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh terpidana TB, pelaku penggelapan pajak yang telah divonis bersalah. Kasus ini kini resmi dibawa ke pengadilan.

    Terpidana TB diketahui menjalankan berbagai skema pencucian uang atas hasil tindak pidana di bidang perpajakan, antara lain dengan menempatkan uang tunai ke sistem perbankan, mengonversi ke mata uang asing, mentransfer dana ke luar negeri, serta membelanjakannya dalam bentuk aset.

    Sebagai bagian dari proses hukum, aset senilai sekitar Rp58,2 miliar yang diduga berasal dari tindak pidana pajak telah dilakukan pemblokiran dan penyitaan, meliputi uang dalam rekening bank, obligasi, kendaraan, apartemen, dan bidang tanah.

    TB sebelumnya terbukti sebagai salah satu beneficial owner dari Wajib Pajak PT UP. Berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA) Nomor 5802 K/Pid.Sus/2024 tertanggal 19 September 2024. TB dijatuhi hukuman penjara tiga tahun dan denda sebesar Rp634,7 miliar.

    Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) setelah MA membatalkan vonis bebas pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 3 Agustus 2023. Pengungkapan kasus TPPU menjadi tindak lanjut dari vonis tersebut, menyusul penelusuran aset hasil kejahatan pajak yang dilakukan lintas yurisdiksi.

    DJP menjelaskan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini merupakan hasil sinergi lintas lembaga penegak hukum, dengan melibatkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kepolisian (Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

    Upaya itu turut didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Kementerian Hukum dan HAM RI. Selain itu, DJP juga berkoordinasi dengan otoritas perpajakan dari Singapura, Malaysia, British Virgin Islands, dan sejumlah negara lainnya, mengingat adanya transaksi keuangan lintas negara dalam perkara ini.

    Untuk menindaklanjuti hasil penyidikan, DJP menempuh mekanisme Mutual Legal Assistance (MLA) atau Timbal Balik dalam Masalah Pidana dengan pemerintah Singapura. Langkah ini ditempuh untuk meminta penyitaan aset dan dana yang diduga disembunyikan oleh terpidana TB di luar negeri.

    Mekanisme MLA tersebut menjadi bagian dari upaya penegakan hukum lintas yurisdiksi sekaligus memperkuat kerja sama internasional dalam pemulihan aset negara yang berasal dari tindak pidana perpajakan.

    DJP menegaskan, kolaborasi penegakan hukum ini merupakan bentuk komitmen menjaga penerimaan negara dan menegakkan keadilan bagi wajib pajak yang patuh. 

    “Tidak ada ruang bagi pelaku tindak pidana pajak untuk menikmati hasil kejahatannya, dan seluruh langkah penegakan hukum ini diambil demi memastikan sistem perpajakan yang adil, transparan, dan berintegritas,” ujar Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Jakarta Pusat Muktia Agus Budi Santosa dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

  • OPINI: Tantangan Independensi Pelaporan Keuangan

    OPINI: Tantangan Independensi Pelaporan Keuangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Peraturan Pemerintah mengenai Pelaporan Keuangan yang dinantikan oleh profesi akuntan dan para pelaku bisnis akhirnya dikeluarkan pada 19 September 2025.

    PP No. 43/2025 merupakan produk turunan dari UU No. 4/2023 Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) dan setidaknya membuat 3 hal penting: (1) siapa yang membuat laporan keuangan (LK), (2) apa dan bagaimana LK ini dilaporkan, serta (3) siapa yang akan menyusun standar LK yang akan digunakan para penyusun LK.

    Pihak yang wajib menyusun LK sesuai PP No.43/2025 menjadi lebih luas meliputi entitas di sektor keuangan dan pihak pihak yang melakukan interaksi bisnis dengan sektor keuangan baik yang berbadan hukum maupun tidak (Pasal 3). PP ini sangat penting untuk meningkatkan integritas LK di Indonesia, sebagai rujukan investor dan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan strategis

    PP No 43/2025 menegas-kan, penyusun LK harus-lah mereka yang memiliki kompetensi dan berintegri-tas (Pasal 5) salah satunya buktinya dengan menunjukan piagam Register Negara Akuntansi (RNA), setelah lulus ujian sertifikasi profesi akuntan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institute Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) dan Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

    Kepastian profesi akuntan sebagai syarat kompetensi penyusun LK tentu diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas LK secara keseluruhan. Hal ini juga menjadi angin segar bagi para akuntan beregister yang selama ini merasa sertifikasi profesi yang telah mereka miliki kurang diakui oleh dunia bisnis.

    Salah satu yang diatur dalam PP tersebut adalah lembaga yang akan menyusun Standar LK (SLK). Selama ini para penyusun LK menggunakan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar IAI (DSAK dan DSAS IAI). PP ini menjadi tonggak sejarah baru karena tanggung jawab menyusun standar akuntansi akan beralih kepada Komite Standar (KS) yang independen dan bertanggung jawab kepada Presiden (Pasal 11).

    KS terdiri atas Komite Pelaksana dan Komite Pengarah. Komite Pelaksana kemudian dibagi kembali menjadi tiga sub-komite yakni sub-komite pengelola dan konsultatif, sub-komite penyusun standar LK umum dan sub-komite penyusun standar LK syariah. Anggota ketiga sub-komite ini akan terdiri dari perwakilan berbagai pemangku kepentingan termasuk beberapa kementerian, lembaga tinggi negara seperti BPK, OJK, asosiasi profesi akuntan, perwakilan profesional, asosiasi industri dan akademisi.

    Unsur-unsur pemangku kepentingan yang beragam membuat penyusunan standar LK menjadi lebih inklusif. Namun ini juga akan menimbulkan tantangan tersendiri dengan makin banyaknya kepentingan sehingga makin sulit mencapai konsensus dalam pengambilan keputusan. Terlebih apabila yang akan duduk di komite penyusun adalah para pejabat di lembaga pemerintahan sebagai ex-officio dan tidak memiliki kompetensi teknikal di bidang standar akuntansi.

    SLK atau SAK di Indonesia dibuat untuk melindungi kepentingan publik yang memerlukan LK yang relevan dan objektif. SAK selama ini berkiblat pada standar akuntansi internasional (IFRS), namun IAI juga membuat standar akuntansi yang khas Indonesia dan tidak diatur oleh IFRS. Kentalnya peran pemerintah di dalam KS ini berpotensi mengancam independensi dan kualitas standar LK ke depan.

    Sekretariat dari KS ini akan berada di dalam Kementerian Keuangan. Pendanaan dari KS ini akan berasal dari APBN walaupun juga terbuka dari sumber-sumber lain. Sekretariat dan kelompok kerja memiliki peranan yang sangat penting karena mereka yang akan menyusun agenda rapat, melakukan riset dan menyusun bahan rapat untuk sub-komite.

    Anggota KS yang merupakan para pejabat dan profesional, tidak bisa bekerja penuh waktu untuk pekerjaan KS ini sehingga akan sangat bergantung pada sekretariat dan kelompok kerja. Harapan kami, tim sekretariat dan kelompok kerja diisi oleh orang-orang berkompetensi tinggi, idealnya independen dari pemerintah dan bekerja penuh waktu untuk KS.

    Meningkatnya peran pemerintah di dalam penyusunan standar LK dalam PP tersebut bertentangan dengan rekomendasi World Bank dan juga kurang selaras dengan praktik-praktik di negara lain. Rekomendasi ROSC World Bank pada 2018 adalah untuk membentuk Financial Reporting Authority (FRA) sebagai lembaga penyusun standar LK yang independen dari pemerintah dan terpisah dari profesi akuntan.

    Lembaga penyusun independen ini adalah hal yang lazim dan lebih dulu dilakukan di berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, Inggris, Amerika, dan Korea. Independensi KS menjadi lebih penting lagi ketika suatu negara memiliki badan usaha yang perlu mengerjakan proyek-proyek pemerintah dan memerlukan kebijakan akuntansi khusus yang berbeda dengan bisnis pada umumnya.

    Kepentingan politis pada gilirannya secara sadar atau tidak sadar dapat mereduksi independensi KS. Standar akuntansi haruslah independen dari kepentingan politik atau sekelompok orang tertentu. PP No 43/2025 menjadi tonggak sejarah pelaporan keuangan dan selayaknya kita dukung demi ekosistem bisnis di Indonesia yang lebih akuntabel.

  • Menara Petronas 3 Kebakaran, Api Berasal dari Restoran

    Menara Petronas 3 Kebakaran, Api Berasal dari Restoran

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di gedung Menara Petronas 3, Kuala Lumpur, Malaysia. Foto-foto dan video yang diunggah di media sosial menunjukkan asap tebal mengepul dari puncak gedung tersebut.

    Kantor berita Malaysia, Bernama, melaporkan bahwa kebakaran pada Sabtu (1/11) pagi tersebut melibatkan sebuah restoran yang berada di lantai 57 gedung tersebut.

    Bernama kemudian melaporkan bahwa kobaran api telah dipadamkan oleh para petugas pemadam kebakaran.

    Harian Malaysia, The New Straits Times, Sabtu (1/11/2025), mengutip komandan operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Mohd Hafizan Hassan, melaporkan bahwa pihak berwenang diberitahu tentang kebakaran tersebut sekitar pukul 06.40.

    Mereka tiba di lokasi kejadian kurang dari 10 menit kemudian dan memadamkan api menggunakan sistem keselamatan kebakaran internal gedung, termasuk selang pemadam kebakaran dan sistem wet riser.

    Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Hassan menambahkan bahwa api berhasil dikendalikan pada pukul 07.04 dan padam sepenuhnya pada pukul 08.45 waktu setempat.

    Petronas Tower 3, gedung 60 lantai yang juga dikenal sebagai Menara Carigali, terletak di sebelah gedung Menara Kembar Petronas yang ikonik di Kuala Lumpur. Gedung ini memiliki ruang perkantoran, serta gerai ritel dan outlet makanan dan minuman.

    Lihat juga Video ‘Gedung Sekolah di Bogor Terbakar, Diduga Korsleting Listrik’:

    (ita/ita)

  • Terbongkar! Modus Cuci Uang Rp 58 M dari Kasus Pajak Lintas Negara

    Terbongkar! Modus Cuci Uang Rp 58 M dari Kasus Pajak Lintas Negara

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kanwil DJP Jakarta Pusat bersama Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta berhasil mengungkap tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh terpidana TB senilai Rp 58,2 miliar. TB sebelumnya telah divonis bersalah dalam perkara penggelapan pajak.

    Terpidana TB diketahui melakukan berbagai skema pencucian uang atas hasil tindak pidana di bidang perpajakan, antara lain dengan menempatkan uang tunai ke sistem perbankan, mengonversi ke mata uang asing, mentransfer dana ke luar negeri, serta membelanjakannya dalam bentuk aset.

    Sebagai bagian dari proses penegakan hukum, sejumlah aset senilai sekitar Rp 58,2 miliar yang diduga berasal dari tindak pidana pajak telah dilakukan pemblokiran dan penyitaan, mencakup uang dalam rekening bank, obligasi, kendaraan, apartemen, dan bidang tanah.

    “Kasus baru ini kini telah resmi dibawa ke pengadilan,” tulis DJP lewat keterangan tertulis, Sabtu (1/11/2025).

    Terkait aset dan dana yang diduga disembunyikan oleh Terpidana TB di luar negeri, DJP saat ini sedang menempuh mekanisme Mutual Legal Assistance (MLA) atau Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura untuk meminta penyitaan aset terkait.

    Terpidana TB sebelumnya terbukti sebagai salah satu Beneficial Owner dari Wajib Pajak PT UP. Ia telah dijatuhi hukuman berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor 5802 K/Pid.Sus/2024 tanggal 19 September 2024, yang telah berkekuatan hukum tetap.

    Mahkamah Agung juga telah menjatuhkan hukuman penjara selama tiga tahun serta denda sebesar Rp 634,7 miliar, setelah membatalkan vonis bebas pada pengadilan tingkat pertama di PN Jakarta Pusat tanggal 3 Agustus 2023.

    Keberhasilan pengungkapan kasus TPPU ini merupakan hasil sinergi lintas lembaga penegak hukum antara DJP, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kepolisian (Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri), serta PPATK, dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Kementerian Hukum dan HAM RI.

    Selain itu, DJP juga berkoordinasi dengan otoritas perpajakan dari Singapura, Malaysia, British Virgin Islands, dan beberapa negara lainnya, mengingat adanya transaksi keuangan lintas negara dalam perkara ini.

    Sebagai informasi, ada pada tahun 2023 silam DJP Jakarta Pusat telah menyerahkan tersangka tindak pidana perpajakan berinisial TB kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (29/3). Dirinya dikabarkan menyebab kerugian negara hingga Rp 317 miliar.

    Adapun pelanggaran pidana yang dimaksud terkait Wajib Pajak PT Uniflora Prima (PT UP) yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan untuk tahun 2014. Sedangkan tersangka TB sendiri merupakan beneficial owner atau penerima manfaat dari PT UP.

    Sementara itu, dijelaskan bahwa kasus ini bermula pada 2014 saat PT UP menjual asetnya sebesar US$ 120.000.000 yang hasil penjualannya dilarikan ke luar negeri. Akibat dari aksi tersebut mengakibatkan kerugian negara setidaknya Rp 317 miliar.

    (shc/fdl)

  • HP Samsung Galaxy Dukung QRIS Tap, Bayar Pakai NFC Makin Praktis

    HP Samsung Galaxy Dukung QRIS Tap, Bayar Pakai NFC Makin Praktis

    Jakarta

    Samsung Electronics Indonesia menyambut positif peluncuran resmi QRIS Tap oleh Bank Indonesia (BI). Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam mempercepat transformasi digital nasional dan memperkuat ekosistem pembayaran yang praktis, cepat, serta aman.

    “Kami menyambut dengan antusias inisiatif Bank Indonesia yang telah resmi meluncurkan QRIS Tap untuk konsumen Indonesia. Inovasi ini tidak hanya mendorong percepatan digitalisasi dalam pembayaran elektronik dan sektor transportasi. Hal ini juga sejalan dengan visi kami untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih mudah bagi pengguna Samsung Galaxy. ujar Selvia Gofar, Head of Group MX Category Management, Samsung Electronics Indonesia dikutip dari keterangan resmi.

    Melalui teknologi Near Field Communication (NFC) yang sudah tertanam di jutaan perangkat Samsung Galaxy, pengguna kini dapat bertransaksi cukup dengan menempelkan ponsel ke mesin pembayaran yang mendukung QRIS Tap, tanpa perlu memindai kode QR seperti sebelumnya.

    Daftar HP Samsung dukung QRIS Tap

    Samsung memastikan dukungan QRIS Tap dapat dinikmati di berbagai lini produk Galaxy, mulai dari seri entry-level hingga flagship. Pengguna Galaxy A17, A26, A36, hingga seri premium seperti Galaxy S25FE, S25 Edge, S25 Ultra, Z Flip7, dan Z Fold7 sudah bisa merasakan kemudahan transaksi ini.

    “Pengguna Samsung Galaxy, termasuk Galaxy A17 hingga Galaxy Z Fold7, sudah dapat langsung merasakan kemudahan QRIS Tap berkat dukungan teknologi NFC di perangkat mereka. Dengan jutaan perangkat Samsung Galaxy ber-NFC yang aktif di Indonesia, inovasi ini siap diakses oleh berbagai lapisan pengguna,” ungkap Selvia

    Selain kemudahan, Samsung juga menekankan aspek keamanan dalam setiap transaksi digital. Seluruh perangkat Galaxy dibekali sistem keamanan Samsung Knox, yang melindungi data pengguna di berbagai lapisan sistem operasi.

    Teknologi ini memastikan transaksi QRIS Tap berlangsung aman dari risiko pencurian data atau serangan siber, memberikan rasa tenang bagi pengguna saat melakukan pembayaran digital.

    Inovasi QRIS Tap memungkinkan pengguna melakukan transaksi hanya dengan menempelkan perangkat NFC di mesin EDC atau terminal pembayaran yang kompatibel. Teknologi ini tidak hanya berlaku untuk pembayaran di merchant, tetapi juga akan diterapkan di transportasi publik seperti KRL, LRT MRT dan Transjakarta.

    Menariknya, QRIS kini juga sudah mulai digunakan lintas negara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang, memperluas kenyamanan pengguna Galaxy saat bepergian di Asia.

    (afr/afr)

  • KTT APEC 2025: Momen Keakraban Xi Jinping dan Prabowo di Sesi Foto Bersama

    KTT APEC 2025: Momen Keakraban Xi Jinping dan Prabowo di Sesi Foto Bersama

    Bisnis.com, GYEONGJU — Terdapat momen menarik dari formasi sesi foto bersama (family photo) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, memperlihatkan posisi strategis Presiden Prabowo Subianto, yang berdiri di barisan depan bersama para pemimpin utama kawasan Asia Pasifik.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, dari susunan yang terlihat, Presiden Prabowo berdiri di barisan depan diapit oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung selaku tuan rumah di sisi kiri dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di sisi kanan.

    Bahkan, sebelum memulai sesi foto terlihat orang nomor satu di Indonesia itu menyalami tangan dari Presiden China Xi Jinping dan melakukan obrolan dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon.

    Posisi ini berbeda saat agenda APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), di mana dalam sesi pertemuan para pemimpin ekonomi Asia-Pasifik, Prabowo duduk diapit oleh Kepala Eksekutif Hong Kong (China) John Lee di sebelah kiri, dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di sebelah kanan.

    Namun, pengaturan penempatan kursi ini ternyata mengikuti urutan alfabet berdasarkan nama ekonomi anggota APEC, yang menjadi tradisi resmi dalam setiap pertemuan tingkat tinggi AELM.

    Di barisan yang sama untuk sesi foto, juga berdiri para pemimpin dari Malaysia, Selandia Baru, dan Filipina di sisi kanan Prabowo, serta China, Chile, dan Kanada di sisi kiri. Sedangkan di barisan belakang tampak sejumlah kepala pemerintahan dari Amerika Serikat, Vietnam, Thailand, Singapura, Rusia, hingga Meksiko dan Peru.

    Penempatan posisi dalam family photo APEC bukan sekadar simbol protokoler, melainkan juga mencerminkan status diplomatik dan kontribusi ekonomi tiap negara anggota dalam forum kerja sama tersebut.

    Dengan ditempatkannya Presiden Prabowo di barisan tengah, Indonesia menunjukkan pengakuan atas peran aktifnya dalam isu rantai pasok global, transisi energi, dan kemitraan strategis lintas kawasan.

    “Dan kami semua telah belajar dari sejarah bahwa Indonesia telah memimpin pembentukan semangat [di KTT Asia-Afrika] Bandung. Dan jika melihat elemen-elemen kunci dari semangat Bandung, itu adalah keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme. Dan nilai-nilai ini merupakan pilar yang sangat kuat bagi kebijakan luar negeri Korea Selatan,” kata Lee Jae-myung saat melakukan pertemuan bilateral dengan Prabowo.