Kata Migrant Care soal Penembakan WNI di Malaysia: Masuk Kategori “Extrajudicial Killing”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Migrant Care
mengecam keras insiden
penembakan
pekerja migran Indonesia di Malaysia yang dinilai sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM).
Direktur Eksekutif Migrant Care,
Wahyu Susilo
, menyebut tindakan tersebut tergolong
extrajudicial killing
atau pembunuhan tanpa melalui prosedur hukum.
“Dalam perspektif HAM, insiden ini masuk kategori
extrajudicial killing.
Pemerintah Indonesia wajib melakukan protes keras terhadap pemerintah Malaysia atas tindakan ini,” ujar Wahyu kepada Kompas.com, Senin (27/1/2025).
Wahyu menyoroti bahwa
penembakan pekerja migran
Indonesia bukanlah kasus baru.
Berdasarkan data Migrant Care, sejak 2005 hingga 2025, tercatat sedikitnya 75 pekerja migran Indonesia yang ditembak hingga tewas oleh aparat bersenjata Malaysia, termasuk Polisi Diraja Malaysia.
“Kasus ini bukan yang pertama. Selama 20 tahun terakhir, sudah ada 75 pekerja migran kita yang ditembak mati,” ungkap dia.
“Ini menunjukkan adanya impunitas dan kurangnya upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran,” tegas Wahyu.
Menurut Wahyu, status pekerja migran sebagai
undocumented worker
atau non-prosedural tidak dapat dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan pelanggaran HAM.
“Apapun statusnya, mereka adalah manusia yang memiliki hak untuk mendapatkan keadilan,” jelas dia.
“Status pekerja migran yang tidak berdokumen tidak boleh menjadi alasan pembenaran untuk tindakan seperti ini,” ujar Wahyu.
Migrant Care mendesak pemerintah Indonesia untuk menjadikan insiden ini sebagai momentum untuk mengusut tuntas kasus-kasus serupa yang terjadi sebelumnya.
Wahyu menilai bahwa kasus-kasus ini terus berulang karena kurangnya pembelaan yang serius dari pemerintah.
“Jika tidak ada upaya tegas, aparat Malaysia yang melakukan
ekstrajudisial killing
akan terus merasa kebal hukum,” jelasnya. “Pemerintah Indonesia harus memastikan tidak ada lagi impunitas bagi pelaku pelanggaran HAM ini,” tambahnya.
Migrant Care meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomatik yang kuat terhadap Malaysia.
Selain itu, Wahyu menegaskan pentingnya meningkatkan perlindungan hukum bagi seluruh pekerja migran Indonesia, baik yang terdokumentasi maupun tidak.
“Kita tidak ingin impunitas itu dimiliki oleh aparat Malaysia yang melakukan penembakan atau ekstrajudisial killing, tapi dia tidak menjalani penghukuman,” pungkas Wahyu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Malaysia
-
/data/photo/2023/02/14/63eaeb51851e4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kata Migrant Care soal Penembakan WNI di Malaysia: Masuk Kategori "Extrajudicial Killing" Nasional 27 Januari 2025
-

Kelakar Anwar Ibrahim Soal Prabowo Dapat Gelar Lebih Tinggi
Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sempat berkelakar bahwa Presiden RI Prabowo Subianto mendapatkan gelar lebih tinggi daripada dirinya. Hal itu disampaikan Anwar saat keduanya memberikan keterangan pers setelah pertemuan di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025).
Adapun, Prabowo mendapatkan tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim pada kunjungan kenegaraannya ke Malaysia.
Pada saat memberikan keterangn pers, Prabowo menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas gelar tertinggi dari Kerajaan Johor itu serta penerimaan yang begitu besar untuk delegasi Indonesia.
“Saya juga mendapat kehormatan besar diterima oleh Yang Di-Pertuan Agong, diberi upacara militer kebesaran dan saya juga diberi gelar tertinggi dari Kerajaan Johor, Kesultanan Johor, yaitu gelar bintang kehormatan Darjah Kerabat Johor,” ujarnya, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/1/2025).
Tak lama setelah ucapan terima kasih itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim langsung menyoroti bahwa gelar itu lebih tinggi dari yang dimiliki olehnya yakni Datuk Sri.
“Lebih tinggi dari Datuk Sri,” ujar Anwar sambil disambit tawa seluruh peserta acara, termasuk Prabowo yang berdiri di sampingnya.
Prabowo lalu menyampaikan bahwa gelar kehormatan yang didapatkannya dan penyambutan delegasi Indonesia oleh Malaysia menjadi lambang hubungan yang erat antara Indonesia dan Malaysia, serta keluarga Kesultanan Johor.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menceritakan, hubungannya dengn Sultan Ibrahim sudah terjalin sekitar 45 tahun yang lalu. Saat itu keduanya pernah sama-sama mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS).
“Waktu itu saya masih kurus. Jadi hubungan ini lama, saya juga merasa kalau ke Malaysia saya ini pulang kampung. Karena saya dulu besar di Malaysia, saya sekolah di Malaysia, keluarga saya di Malaysia. Keluarga saya, orang tua saya sangat dekat dulu dengan pendiri-pendiri Malaysia, founding fathers of modern Malaysia,” ungkap Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan itu lalu berpesan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama, serta hubungan sejarah, darah, budaya maupun etnis.
“Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas. There must be a special relationship between Malaysia and Indonesia,” tuturnya.
-

Malaysia Tembak Mati Warga Indonesia, Pemerintah Didorong Kirim Nota Diplomatik
Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mengecam keras penembakan yang dilakukan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) kepada lima Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dia pun mendorong, pemerintah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia. Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur harus meminta penjelasan kepada otoritas Malaysia terkait kasus tersebut.
Dia pun meminta, pemerintah Malaysia harus terbuka soal kasus tersebut. Jangan sampai pemerintah Malaysia menutup-nutupi kasus itu dan berusaha melindungi aparat yang bersalah.
“Melalui jalur diplomatik, pemerintah harus meminta Malaysia terbuka. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” tegas Politikus PKB ini.
Soleh juga mendesak pemerintah Indonesia membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Pemerintah harus mengambil langkah tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut. Semua instansi terkait harus segera berkoordinasi dan duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut,” tegas Soleh.
Menurutnya, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kementerian Luar Negeri, Polri, dan TNI harus bergerak bersama dalam mengusut kasus itu. “Mereka bisa membentuk tim investigasi untuk mengungkapkan perkara tersebut,” katanya.
Dia berpendapat, jika ada aparat Malaysia yang bersalah, maka mereka harus ditindak tegas dan dijatuhi hukuman setimpal. Sebab, mereka telah menghilangkan nyawa warga negara Indonesia.
“Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Keadilan harus ditegakkan. Tentu, hal itu bergantung dengan diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia,” paparnya.
Soleh menambahkan, pemerintah harus memberikan pendampingan hukum terhadap para korban dan mengurus pemulangan jenazah korban ke Indonesia. Korban yang terluka juga harus dibawa pulang ke tanah air.
“Kami juga meminta masyarakat yang ingin bekerja di Malaysia untuk menempuh jalur resmi, sehingga tidak menimbulkan masalah,” kata Soleh. [hen/but]
-
/data/photo/2021/12/22/61c29b5ca1559.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Berasal dari Riau Nasional 27 Januari 2025
WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Berasal dari Riau
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI)
Kementerian Luar Negeri
(Kemenlu) RI, Judha Nugraha, mengungkapkan identitas satu orang
pekerja migran Indonesia
yang tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Satu orang tersebut berinisial B dan berasal dari Riau.
“Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025,
KBRI Kuala Lumpur
telah mendapat informasi dari PDRM (Polis Diraja Malaysia) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau,” kata Judha dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (27/1/2025).
Jenazah korban, lanjut Judha, juga dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi.
Ia menegaskan bahwa pihak KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaraan jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal.
“Sedangkan untuk 4 WNI yang luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil,” ungkap dia. “KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang, 29 Januari,” tambahnya.
Judha menegaskan, pihaknya terus melakukan penanganan insiden penembakan yang mengakibatkan lima korban dari PMI.
Adapun peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (24/1/2025), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.
APMM diduga melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor saat berpatroli.
Di kapal tersebut terdapat lima PMI yang menjadi korban.
“Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak-hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia,” pungkas Judha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/27/679765b0ecbdf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja Nasional 27 Januari 2025
Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
menyinggung soal masalah tenaga kerja dalam kunjungannya ke
Malaysia
pada Senin (27/1/2025).
Hal itu disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Perdana Menteri Malaysia
Anwar Ibrahim
di Kuala Lumpur.
“Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dirinya membahas banyak kerja sama bersama Anwar Ibrahim.
“Intinya adalah keputusan politik, the political will bahwa Indonesia dan Malaysia harus kerja sama dengan erat. Hal-hal lain kita bisa selesaikan,” jelasnya.
”
Technical problems we can solve. The important thing is the political and strategic will.
Kita yakin kita bisa selesaikan masalah sepadan,
we will solve it
,” imbuh Prabowo.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di tengah kasus penembakan
pekerja migran Indonesia
di Malaysia.
Insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima
Pekerja Migran Indonesia
(PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Akibatnya, satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
Kronologi yang disampaikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 waktu setempat.
“Saat itu, patroli APMM mendapati sebuah kapal yang mengangkut lima PMI sedang melintas di perairan tersebut,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Akibat kejadian ini, satu PMI dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya berada dalam kondisi kritis.
“Tiga PMI lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia,” ujar Christina.
Ia mengecam keras tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan secara berlebihan dalam insiden tersebut.
“Kami mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM), yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya terluka,” tegasnya.
Christina juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta berharap para PMI yang selamat segera pulih.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan mendoakan agar empat korban lainnya segera mendapatkan kesembuhan,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Lawatan ke Malaysia, Prabowo Terima Penghargaan dari Sultan Ibrahim
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan Lawatan Kenegaraan pertamanya ke Malaysia pada pagi ini, Senin, (27/1/2025). Kedatangannya disambut oleh Yang Di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Melansir Instagram resmi Anwar Ibrahim, lawatan ini dimulai dengan istiadat Sambutan Negara yang mencakup pemeriksaan pasukan Kawalan Kehormatan dari Batalion Pertama Rejimen Renjer Diraja.
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan kepada Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga akan menerima Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) yang merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara. (Instagram/anwaribrahim_my)
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan kepada Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga akan menerima Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) yang merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara. (Instagram/anwaribrahim_my)
Setelah itu, Sultan Ibrahim menerima kunjungan hormat dari Presiden Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, Sultan Ibrahim menganugerahkan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K.1) kepada Presiden Prabowo. Acara dilanjutkan dengan Majlis Santapan Negara yang turut dihadiri delegasi dari kedua negara.
“Lawatan kenegaraan ini mencerminkan hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia, yang juga merupakan dua negara pendiri ASEAN,” sebagaimana disebut dalam akun resmi @anwaribrahim_my, dikutip Senin, (27/1/2025).
Selain itu, tambah Anwar, kunjungan ini menandai komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama bilateral demi kemakmuran kedua negara dan stabilitas kawasan ASEAN.
(hsy/hsy)
-
Pertemuan Hangat Prabowo dan Anwar Ibrahim di Malaysia, Diwarnai Penyambutan Adat hingga Jamuan Teh – Page 3
Sementara itu, Anwar Ibrahim memaknai kunjungan dan penghargaan yang diterima Prabowo sebagai bentuk persahabatan dan kekeluargaan yang erat dengan Malaysia. Bahkan, dia menyebut penghargaan tersebut lebih tinggi dari gelar yang dimilikinya.
“Tentunya kita senang dengan perkembangan ini menunjukkan kestimewaan, keunikan persahabatan, dan hubungan yang tidak berlaku di antara negara-negara lain,” ujar Anwar.
Pertemuan pun ditutup dengan agenda jamuan minum teh bersama. Suasana penuh keakraban tampak saat kedua pemimpin berbincang sambil menikmati hidangan dan diiringi alunan musik serta tarian dari kedua negara.
Dalam pertemuan ini, turut hadir mendampingi Prabowo antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
-

Monkey Forest Bali Jadi Tujuan Wisata Utama, Pengunjung Capai 2.500 Per Hari
Gianyar, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025, Bali semakin dipadati oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Salah satu lokasi wisata yang banyak dikunjungi adalah Monkey Forest yang terletak di Ubud, Gianyar, Bali.
Tempat wisata satu ini juga dikenal dengan nama Mandala Suci Wenara Wana, yang merupakan kawasan cagar alam sekaligus kompleks candi.
General Manager Monkey Forest Anak Agung Bhaskara mengatakan, jumlah wisatawan baik domestik maupun asing, mengalami peningkatan pada liburan panjang kali ini.
Menurutnya, peningkatan wisatawan ini lebih signifikan dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu.
Sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi Monkey Forest Bali pada momen libur panjang. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)
“Liburan panjang kali ini kami mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terutama untuk wisatawan domestik dan asal China, yang lebih tinggi dibandingkan Nataru kemarin,” ujar Anak Agung Bhaskara katanya kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).
Ia menjelaskan, lonjakan pengunjung terjadi pada Jumat, (24/1/2025). Saat ini, Monkey Forest menerima sekitar 2.500 pengunjung setiap hari yang datang untuk menikmati suasana alam, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pihak pengelola Monkey Forest juga menawarkan pengalaman baru bagi pengunjung. Salah satunya adalah layanan foto keliling yang dinamakan Jungle Snap. Dengan layanan ini, pengunjung dapat mengabadikan momen liburan mereka di dalam kawasan hutan.
“Ini adalah inovasi terbaru kami yang disebut Jungle Snap. Pengunjung bisa langsung mendapatkan foto ketika berkeliling di dalam hutan di Monkey Forest Bali,” tambah Anak Agung Bhaskara.
Monkey Forest menawarkan keindahan alam yang dapat dinikmati dengan berkeliling di tengah hutan yang luasnya mencapai 27 hektare. Hutan ini dihuni lebih dari 115 spesies tumbuhan serta berbagai jenis satwa, termasuk monyet, yang membuat suasana semakin menarik bagi para wisatawan.
Kenyamanan pengunjung juga sangat diperhatikan. Salah satu pengunjung dari Jawa Tengah, Irfan asal Wonogiri, Jawa Tengah mengungkapkan, dirinya sengaja datang berlibur bersama keluarga pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
Wisatawan mancanegara berinteraksi dengan monyet di Monkey Forest Bali. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)
“Tempatnya bagus, nyaman, dan enak untuk berkeliling. Pelayanannya juga ramah,” katanya.
Kenyamanan yang sama juga dirasakan oleh wisatawan asing asal Malaysia, Emili. Ia mengaku senang liburan di Bali dan Monkey Forest menjadi salah satu tujuan destinasi wisatanya saat liburan ke Indonesia.
“Kami sudah enam hari di Bali, suka dengan makanannya, tempatnya nyaman, dan orang-orangnya sangat ramah,” ungkap Emili.
Selain berkeliling menikmati keindahan hutan, pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang pura yang ada di tengah kawasan Monkey Forest. Salah satu daya tarik unik adalah sesi foto bersama monyet.
Dengan membayar Rp 50.000, pengunjung dapat berfoto selfie dengan monyet yang duduk di pangkuan mereka. Petugas akan memberikan makan jagung untuk menarik perhatian monyet agar berpose, seolah-olah monyet tersebut sedang memegang ponsel dan berfoto bersama pengunjung.
Untuk masuk ke kawasan Monkey Forest, pengunjung membayar tiket dengan tarif yang bervariasi. Untuk wisatawan asing, tiket masuk pada Sabtu dan Minggu adalah Rp 120.000, sementara pada Senin hingga Jumat dibanderol Rp 100.000.
Untuk wisatawan domestik yang datang ke Monkey Forest Bali, tiket masuk adalah Rp 100.000 pada akhir pekan dan Rp 80.000 pada hari kerja.
-

Presiden dianugerahi tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor di Malaysia
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim (dua kiri) di Istana Negara Malaysia, Senin (27/1/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden dianugerahi tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor di Malaysia
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Senin, 27 Januari 2025 – 15:55 WIBElshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) dalam kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Senin. Sebagaimana keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, penghargaan tersebut diserahkan langsung Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia.
Penghargaan Darjah Kerabat Johor yang didirikan pada 31 Juli 1886 merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi Kerajaan Johor. Dengan seruan “Muafakat Itu Berkat” (Concord is a Blessing), penghargaan ini diberikan kepada raja-raja Melayu, kerabat dekat kerajaan, serta pemimpin negara asing yang berjasa dalam memperkuat hubungan bilateral.
Selain itu, Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama (D.K I) juga memiliki nilai historis dan simbolis yang mendalam. Tanda jasa ini dilengkapi dengan kalung emas yang bertuliskan nama Sultan Abu Bakar dalam aksara Jawi, melambangkan kejayaan dan persatuan. Tidak hanya itu, bintang besar berdesain sembilan sudut menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh Kerajaan Johor.
Sebagai penerima tanda kehormatan ini, Presiden Prabowo bergabung dalam daftar tokoh-tokoh dunia yang sebelumnya dianugerahi penghargaan serupa.
Mereka di antaranya Sultan Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien (1960), Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah (1969), Presiden Soeharto (1990), Pengiran Isteri Mariam (1997), Hamad bin Isa al Khalifa (2017), dan Pengiran Muda Mahkota al-Muhtadee Billah (2023).
Penganugerahan ini turut mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, yang terus diperkuat melalui kerja sama di berbagai bidang strategis. Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra utama Malaysia di kawasan Asia Tenggara.
Selain mempererat hubungan bilateral, penghargaan ini menjadi simbol penghormatan atas kontribusi kepemimpinan Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan dan memajukan kolaborasi antarnegara. Momen ini menegaskan pentingnya persahabatan antara kedua negara, yang diharapkan dapat terus berkembang di masa depan.
Presiden Prabowo tiba di Istana Negara Malaysia dan disambut secara Kenegaraan oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim serta Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Kunjungan ini diawali dengan upacara penyambutan kenegaraan yang digelar di Peterana Diraja, Istana Negara. Lagu kebangsaan kedua negara, “Indonesia Raya” dan “Negaraku”, berkumandang dalam suasana khidmat.
Dentuman meriam sebanyak 21 kali turut menandai penghormatan kepada Presiden Prabowo. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden melakukan pertemuan dengan Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. Pertemuan ini membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia di berbagai bidang strategis.
Sebagai penutup kunjungan kenegaraan, Presiden Prabowo menghadiri jamuan santap siang kenegaraan yang diselenggarakan oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. Kunjungan Presiden Prabowo ke Malaysia ini diharapkan semakin memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Malaysia di berbagai sektor, dalam rangka kepentingan dan kemajuan kedua negara.
Sumber : Antara
-

Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Darjah Kerabat Johor di Malaysia
GELORA.CO -Dalam kunjungan kerjanya di Malaysia, Presiden RI Prabowo Subianto dianugerahi penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia pada Senin, 27 Januari 2025.
Dalam video yang dirilis Sekretariat Presiden RI tampak Raja Malaysia mengenakan jas hitam berpeci mengalungkan tanda kehormatan berupa kalung emas bertuliskan nama Sultan Abu Bakar dalam aksara Jawi kepada Prabowo yang menggunakan Beskap hitam.
Penghargaan Darjah Kerabat Johor yang didirikan pada 31 Juli 1886 merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi Kerajaan Johor yang diberikan kepada raja-raja Melayu, kerabat dekat kerajaan, serta pemimpin negara asing yang berjasa dalam memperkuat hubungan bilateral.
Selain itu, Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama (D.K I) juga memiliki nilai historis dan simbolis yang mendalam.
Tanda jasa ini dilengkapi dengan kalung emas yang bertuliskan nama Sultan Abu Bakar dalam aksara Jawi, melambangkan kejayaan dan persatuan. Tidak hanya itu, bintang besar berdesain sembilan sudut menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh Kerajaan Johor.
Prabowo bergabung dalam daftar tokoh-tokoh dunia yang sebelumnya dianugerahi penghargaan serupa. Di antaranya adalah Sultan Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien (1960), Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah (1969), Presiden Soeharto (1990), Pengiran Isteri Mariam (1997), Hamad bin Isa al Khalifa (2017), dan Pengiran Muda Mahkota al-Muhtadee Billah (2023).
Penganugerahan ini turut mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, yang terus diperkuat melalui kerja sama di berbagai bidang strategis. Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra utama Malaysia di kawasan Asia Tenggara