Negara: Malaysia

  • Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor, Pemerintah Malaysia Didesak Transparan dan Bertanggung Jawab – Halaman all

    Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor, Pemerintah Malaysia Didesak Transparan dan Bertanggung Jawab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

    Lima orang jadi korban, di mana satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

    Insiden yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB di perairan Tanjung Rhu, Malaysia ini menuai kecaman berbagai pihak terutama dari Indonesia.

    Ketua Umum Laskar Merah Putih (LMP) H.M Arsyad Cannu mengutuk keras insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) diduga dilakukan Otoritas Maritim Malaysia.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pekerja migran kita dan mendoakan agar empat orang yang saat ini tengah dirawat bisa segera diberikan kesembuhan,” kata Arsyad Cannu saat ditemui awak media di Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).

    Arsyad mengecam tindakan berlebihan APMM yang diduga terjadi karena pekerja migran tersebut akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.

    “Pemerintah Malaysia harus bertanggungjawab dan mengusut tuntas penggunaan kekuatan secara berlebihan dalam kasus ini,” tegas Arsyad. 

    Menurutnya, tindakan represif pihak keamanan Maritim Malysia adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan telah melecehkan martabat Bangsa Indonesia.

    “Kami meminta agar peristiwa hukum tersebut diselidiki secara transparan dan meminta kepada Pemerintah  Malaysia untuk memulihkan hak korban dan menyampaikan permintaan maaf,” ujar Arsyad.

    DPR Kecam

    Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari mengecam kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

    Putih Sari mendesak pemerintah Indonesia mendorong otoritas Malaysia untuk melakukan penyelidikan transparan atas kejadian tersebut.

    “Kami tentu Komisi IX DPR RI mengutuk tindakan tersebut. Kami dukung pemerintah meminta penyelidikan dilakukan secara transparan,” ujar Putih Sari, Selasa (28/1/2025).

    Politikus Partai Gerindra ini juga berharap para pelaku dihukum sesuai aturan setempat.

    “Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus dihukum sesuai aturan untuk menunjukkan bukti rasa menghargai Malaysia terhadap Indonesia,” katanya.

    Terlebih lagi, penembakan ini terjadi tidak lama sebelum Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

    “Ke depan tentu tidak boleh ada lagi kasus seperti ini, terlebih lagi baru saja Presiden Prabowo berkunjung ke Malaysia dalam rangka meningkatkan kerja sama antar negara,” kata dia. 

    Diketahui, lima warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja migran ditembak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) dini hari.

    Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur tengah memonitor insiden penembakan lima WNI tersebut.

    Peristiwa ini bermula ketika petugas patroli APMM yang tengah bertugas mendapati kapal berisi lima PMI melintas di perairan tersebut.

    Berdasarkan informasi dari Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM menembaki sebuah kapal yang diduga membawa WNI yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal.

    Penembakan tersebut dilakukan oleh APMM setelah WNI diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.

    Akibat kejadian penembakan lima WNI di Malaysia, satu orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya mengalami luka dan satu berada dalam kondisi kritis.

    WNI yang terluka kemudian menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia.

  • Pecah Tawa Prabowo dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Pajangan Mobil F1
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Pecah Tawa Prabowo dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Pajangan Mobil F1 Nasional 28 Januari 2025

    Pecah Tawa Prabowo dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Pajangan Mobil F1
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ada momen lucu saat Presiden
    Prabowo Subianto
    bertemu PM Malaysia
    Anwar Ibrahim
    di
    Menara Kembar Petronas
    , Kuala Lumpur pada Senin (27/1/2025).
    Dalam momen tersebut, Prabowo diberi hadiah helm oleh Anwar Ibrahim.
    Helm itu diketahui adalah helm dari tim Mercedes AMG Petronas F1.
    Saat penyerahan hadiah itu, terdapat hiasan mobil F1 yang terpajang di ruangan tersebut.
    Prabowo spontan menunjuknya.
    Petugas yang memberikan hadiah itu pun spontan menjawab,
    “Mobilnya enggak bisa, Pak (diberikan). Maaf, Pak,” kata petugas itu sambil tertawa.
    Prabowo, Anwar Ibrahim, serta hadirin yang ada di seisi ruangan pun tertawa.
    Pertemuan antara kedua tokoh itu berlangsung hangat.
    Adapun Anwar Ibrahim menyebut Prabowo adalah sahabat duka laranya selama berpolitik di Malaysia.
    Lantaran hubungan dekat itulah, Anwar Ibrahim menyebut akan meningkatkan perdagangan Malaysia dengan Indonesia lebih dari negara manapun di dunia.
    “Hal-hal bisa kita dapat dari Indonesia harus diutamakan dibanding membeli dari negara-negara lain,” ujar Anwar Ibrahim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Riau Korban Penembakan di Malaysia Akan Dimakamkan di Pulau Rupat

    Warga Riau Korban Penembakan di Malaysia Akan Dimakamkan di Pulau Rupat

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Salah satu warga negara Indonesia (WNI) bernama Basri yang menjadi korban tewas akibat penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) berasal dari Bengkalis, Riau.

    Hal ini diungkapkan oleh istri almarhum, Nurhaida, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (28/1/2025).

    Menurut Nurhaida, jenazah Basri akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, setelah dipulangkan ke Indonesia.

    “Insyaallah dikebumikan di Pulau Rupat tempat kelahirannya. Saya masih dalam perjalanan ke Rupat,” kata Nurhaida.

    Diketahui, pada Jumat (24/1/2025), lima orang pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan oleh APMM di Perairan Tanjung Rhu. Dua di antaranya berasal dari Riau, dua lainnya dari Aceh, dan satu dari Kepulauan Riau. 

  • WNI Tewas Ditembak Aparat Malaysia, Kinerja Kementerian P2MI Disorot – Page 3

    WNI Tewas Ditembak Aparat Malaysia, Kinerja Kementerian P2MI Disorot – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti kinerja Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam menangani fenomena pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Hal itu merespons kasus penembakan terhadap lima warga negara Indonesia (WNI) oleh otoritas maritim Malaysia.

    Menurut Cucun, Kementerian P2MI harus segera membuat terobosan untuk mengurangi jumlah pekerja migran Indonesia ilegal yang bekerja di luar negeri.

    “Harus ada terobosan untuk menyelamatkan warga kita agar tidak semakin banyak yang tergiur bekerja di luar negeri secara unprocedural, yang kemudian banyak menjadi korban perdagangan orang, bahkan hingga kekerasan,” kata Cucun dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).

    Cucun menilai Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian P2MI sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi para pekerja migran yang jumlahnya besar.

    Sejumlah isu yang dialami para pekerja migran ilegal kerap menjadi sorotan, salah satunya kekerasan. Selain itu juga ada penyekapan hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO) WNI di sejumlah negara yang dipaksa bekerja sebagai admin judi online.

    Dengan berbagai macam isu tersebut, menurut Cucun, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding tengah ditantang untuk membuktikan kinerjanya.

    “Ini tantangan perlindungan kehadiran negara melalui Menteri P2MI, rakyat sangat ingin melihat kinerjanya,” ujar Cucun.

    Ke depan, Cucun berharap Kementerian P2MI segera menemukan solusi untuk menyelesaikan sejumlah isu yang merugikan, bahkan sampai mengancam nyawa para PMI. Termasuk mereka yang bekerja secara ilegal di luar negeri.

    “Kita berharap Kementerian PPMI bisa segera menyelesaikan PR-PR terkait PMI, termasuk pekerja yang berangkat ke luar negeri tanpa jalur resmi seperti ini,” tutur Cucun.

    Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat berpatroli.

    Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

    Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli. Sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.

    “Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang,” lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.

    Lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.

    Atase Kejaksaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok bersama otoritas setempat melakukan gerak cepat dalam rangka mempercepat proses pemulangan 20 WNI pekerja informal di Myanmar. Mereka diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan …

  • Anggota DPR: Bukti Malaysia Hargai Indonesia, Penembak 5 PMI Harus Dihukum
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Anggota DPR: Bukti Malaysia Hargai Indonesia, Penembak 5 PMI Harus Dihukum Nasional 28 Januari 2025

    Anggota DPR: Bukti Malaysia Hargai Indonesia, Penembak 5 PMI Harus Dihukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
    Putih Sari
    mengecam kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (
    APMM
    ).
    Putih Sari mendesak pemerintah Indonesia mendorong otoritas Malaysia untuk melakukan penyelidikan transparan atas kejadian tersebut.
    “Kami tentu Komisi IX DPR RI mengutuk tindakan tersebut. Kami dukung pemerintah meminta penyelidikan dilakukan secara transparan,” ujar Putih Sari saat dihubungi, Selasa (28/1/2025).
    Politikus Partai Gerindra ini juga berharap para pelaku dihukum sesuai aturan setempat.
    “Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus dihukum sesuai aturan untuk menunjukkan bukti rasa menghargai Malaysia terhadap Indonesia,” katanya.
    Terlebih lagi, penembakan ini terjadi tidak lama sebelum Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
    “Ke depan tentu tidak boleh ada lagi kasus seperti ini, terlebih lagi baru saja Presiden Prabowo berkunjung ke Malaysia dalam rangka meningkatkan kerja sama antar negara,” kata dia. 
    Diketahui, lima warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja migran ditembak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) dini hari.
    Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur tengah memonitor insiden penembakan lima WNI tersebut.
    Peristiwa ini bermula ketika petugas patroli APMM yang tengah bertugas mendapati kapal berisi lima PMI melintas di perairan tersebut.
    Berdasarkan informasi dari Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM menembaki sebuah kapal yang diduga membawa WNI yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal.
    Penembakan tersebut dilakukan oleh APMM setelah WNI diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.
    Akibat kejadian penembakan lima WNI di Malaysia, satu orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya mengalami luka dan satu berada dalam kondisi kritis.
    WNI yang terluka kemudian menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri P2MI Minta Kemlu Lakukan Investigasi Internal Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia – Page 3

    Menteri P2MI Minta Kemlu Lakukan Investigasi Internal Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan investigasi internal untuk mengusut kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh otoritas maritim Malaysia.

    “Agar teman-teman Kemlu dengan kepolisian yang ada di sana untuk melakukan internal investigasi,” kata Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

    Karding mengatakan investigasi internal ini perlu dilakukan agar pemerintah Indonesia tidak hanya menerima kronologi maupun penyebab penembakan dari pihak Malaysia saja, tetapi juga mendapat versi lainnya.

    Dengan begitu, pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah-langkah lanjutan untuk melindungi warganya di luar negeri, khususnya Malaysia.

    “Agar versinya tidak hanya dari versi polisi Malaysia, tapi versinya juga ada versi dari kita. Ini kan supaya kita bisa mengambil langkah-langkah yang terbaik ke depan dalam rangka menlindungi warga kita,” ujar Menteri P2MI.

    Di sisi lain, kata Karding, Kementerian P2MI terus melakukan pendampingan kepada para korban. Sebab, terbuka kemungkinan kasus ini bergulir ke proses hukum, karena kelima WNI yang tertembak diduga merupakan pekerja migran ilegal.

    Karding juga mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemlu melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.

    “Kita terus melakukan pendampingan terus menerus. Ke depan kemungkinan ada proses hukum, karena mereka dituduh, satu ilegal, kedua melawan petugas,” ucap Karding.

    “Maka pasti harus ada pendampingan hukum di sana nanti, baik mitigasi maupun nonmitigasi. Kita dorong ke Kedutaan di sana atau perwakilan kita di luar negeri karena memang kewenangan luar negeri itu kewenangan Kemenlu,” imbuh Karding.

     

    Seorang WNI yang tewas diberondong lebih dari 100 peluru di Texas, Amerika Serikat diketahui bernama Vita. Hal ini terungkap lewat situs GoFundMe yang dibuat oleh kerabatnya. Dilansir NBC News, penembakan itu terjadi sekitar pukul 01:30 Selasa di seb…

  • Heboh Kasus Penembakan PMI di Malaysia, PAN: Usut Tuntas – FAJAR

    Heboh Kasus Penembakan PMI di Malaysia, PAN: Usut Tuntas – FAJAR

    Fajar.co.id, Jakarta — 5 orang pekerja migran Indonesia (PMI) ditembak di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat, 24 Januari 2025. Insiden ini menambah daftar buruknya penanganan PMI di negeri jiran tersebut.

    Mewakili Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulat, mengucapkan duka cita dan belasungkawa yang mendalam atas ditembaknya kelima PMI tersebut.

    Kejadian ini termasuk salah satu tindakan terburuk karena dilaporkan menyebabkan satu orang meninggal, satu orang dalam kondisi kritis, dan tiga orang lainnya dirawat di beberapa rumah sakit di kawasan Selangor.

    “PAN mengecam keras atas sikap dan tindakan berlebihan yang dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dalam menangani PMI. Walaupun diduga hendak masuk secara tidak prosedural, namun tidak selayaknya mereka ditembak. Itu melanggar HAM dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Saleh, Selasa (27/1/2025).

    Karena itu, PAN mendesak semua otoritas terkait untuk segera mengusut tuntas tragedi ini. Pemerintah Indonesia diminta untuk memantau secara seksama penanganan kasus ini oleh pihak Malaysia. Jangan ada hal-hal yang ditutupi. Semuanya harus dibuka secara transparan berdasarkan asas kemanusiaan dan keadilan.

    “Saya dengar, sampai hari ini pihak APMM belum memberi akses kepada aparat Indonesia untuk menjenguk para korban yang sedang dirawat. Tidak ada alasan dan keterangan yang diberikan terkait larangan itu. Semoga saja tidak ada upaya menutup-nutupi fakta atas insiden berdarah ini,” katanya.

    PAN melalui anggota DPR yang duduk di komisi dan posisi terkait dipastikan akan ikut mengawasi penanganan kasus ini. Tidak hanya di dalam negeri, kalau dibutuhkan PAN siap berangkat ke Malaysia. Pengawasan seperti ini sangat penting untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

  • Usai Prabowo Temui Anwar Ibrahim, RI-Malaysia Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri Kelapa Sawit – Halaman all

    Usai Prabowo Temui Anwar Ibrahim, RI-Malaysia Sepakat Perkuat Kerja Sama Industri Kelapa Sawit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia dan Malaysia sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, salah satunya terkait dengan pengelolaan industri kelapa sawit.

    Kelapa sawit merupakan komoditas utama Indonesia dan Malaysia. Dua negara ini adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia yang mencakup 80 persen dari produksi global. 

    Adapun kesepakatan ini tercipta ketika Presiden Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025).

    Menteri Perdagangan Budi Santoso turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Pada pertemuan, Presiden Prabowo mengatakan, setiap negara yang dikunjungi selalu mengatakan perlu kelapa sawit,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2025).

    “Presiden Prabowo pun berharap kerja sama Indonesia dan Malaysia untuk sektor ini dapat ditingkatkan,” lanjutnya. 

    Budi tak lupa mengapresiasi dukungan Malaysia dalam peningkatan kerja sama di sektor kelapa sawit. 

    Ia pun berharap kolaborasi Indonesia dan Malaysia tetap berlanjut untuk mengatasi munculnya hambatan-hambatan ekspor sawit baru di berbagai negara.

    Setelah ini, ia memastikan Kementerian Perdagangan RI siap menindaklanjuti berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama di sektor kelapa sawit.    

    Sebagai informasi, Malaysia adalah tujuan ekspor keenam dan sumber impor kelima bagi Indonesia.

    Pada periode Januari—November 2024, total perdagangan Indonesia dan Malaysia tercatat sebesar 21,06 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

    Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar 10,97 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat 10,09 miliar dolar AS.

    Dengan demikian, pada periode tersebut, Indonesia masih mencatatkan surplus neraca dagang sebesar 882 juta dolar AS.

    Perdagangan Indonesia-Malaysia Pada 2023

    Pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 23,2 miliar dolar AS.

    Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar 12,5 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar 10,8 miliar dolar AS.

    Jadi, pada tahun itu, Indonesia mencatatkan surplus terhadap Malaysia sebesar 1,7 miliar dolar AS.

    Pada 2023, komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia ke Malaysia di antaranya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati maupun hewani, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga.

    Di sisi lain, komoditas impor nonmigas utama Indonesia dari Malaysia di antaranya adalah reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis; plastik; mesin dan perlengkapan elektronik; bahan kimia organik; serta besi dan baja.

    Dari sisi investasi, pada 2023, Malaysia adalah sumber Foreign Direct Investment (FDI) ke-5 bagi Indonesia.

    Pada tahun tersebut, investasi Malaysia di Indonesia tercatat sebesar 4,06 miliar dolar AS, naik 21,4 persen dari tahun sebelumnya.

     

     

  • Uya Kuya-Verrel Bramasta Turut Menyoroti Penembakan 5 WNI di Malaysia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Uya Kuya-Verrel Bramasta Turut Menyoroti Penembakan 5 WNI di Malaysia Nasional 28 Januari 2025

    Uya Kuya-Verrel Bramasta Turut Menyoroti Penembakan 5 WNI di Malaysia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja migra oleh aparat Malaysia, turut disorot artis yang menjadi anggota DPR.
    Penembakan yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) lalu ini telah mengakibatkan seorang WNI meninggal dunia, dan empat lainnya luka-luka. Tindakan aparat pun dinilai sebagai perbuatan yang berlebihan, meskipun para WNI itu diketahui merupakan pekerja ilegal.
    Anggota Komisi IX Surya Utama alias
    Uya Kuya
    menyayangkan tindakan otoritas Malaysia tersebut. Meskipun, menurutnya, mereka juga memiliki wewenang untuk menegakkan hukum di wilayahnya.
    “Kita sangat sayangkan ini terjadi. Walaupun di satu sisi ini adalah hak dari pemerintah Malaysia untuk menegakkan hukum di sana, tapi di satu sisi kan kita menyesalkan kenapa sampai ada korban,” ujar Uya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Senin (27/1/2025) malam.
    Sementara itu, anggota Komisi X DPR,
    Verrell Bramasta
    mendesak Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kuala Lumpur mengusut tuntas persoalan ini.
    Ia pun mengecam tindakan aparat Malaysia atas insiden ini.
    “Saya turut berduka cita yang paling mendalam kepada korban WNI yang tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia. Kita negara tetangga. Satu rumpun. Seharusnya tidak terjadi hal-hal seperti ini. Saya sangat sedih dan juga mengecam keras Pemerintah Malaysia atas tragedi ini,” ujar Verrell kepada
    Kompas.com
    , Selasa (28/1/2025).
    Verell pun meminta Kemenlu mendesak pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas persoalan ini.
    Menurutnya, aparat Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) telah melakukan tindakan berlebihan.
    “Kalau memang karena WNI tersebut adalah pekerja migran ilegal, seharusnya ada dialog antara P2MI dan juga pemerintah Malaysia dalam penanganan Pekerja Migran non-prosedural/ilegal,” ujarnya.
    “Sehingga bisa ditangani secara manusiawi. Serta jika memang terbukti melakukan excessive use of force (kekuatan secara berlebihan), maka harus tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” imbuh Verrell.
    Hal senada disampaikan Uya. Menurutnya, meskipun tindakan para WNI itu ilegal, mereka tak layak untuk ditembak. 
    Ia pun mendesak agar aparat kepolisian Malaysia dapat menyelidikan kasus ini secara menyeluruh, dan tanpa ditutup-tutupi. Terlebih selama ini, Malaysia memiliki hubungan baik dengan Indonesia.
    “Jadi kita minta Malaysia juga harus tuntaskan kasus ini secara menyeluruh dan fair. Dengan objektif lah. Dan segera beri izin kepada PMI yang luka-luka bertemu dengan konsuler kita,” desak Uya.
     
    Berdasarkan informasi yang diterima Uya, hingga kini pihak Kemenlu belum bisa memberikan pendampingan kekonsulerang kepada para WNI yang menjadi korban penembakan itu.
    Padahal, sebagai WNI, mereka memiliki hak pendampingan dari pemerintah ketika menghadapi persoalan di luar negeri, sekalipun mereka ilegal.
    “Karena yang saya dengar, hingga saat ini, konsuler masih belum bisa diizinkan bertemu untuk mendengar penjelasan dari pihak WNI yang luka-luka. Jadi baru dapat izin itu hari Rabu untuk bertemu mereka. Jadi sangat disesalkan. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi,” tuturnya.
    Sementara Verell meminta agar para korban selamat mendapat perlindungan dari Kemenlu, KBRI Kuala Lumpur dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
    “Karena ada keluarga, teman, yang menunggu mereka di rumah. Bisa perlindungan lewat P2MI, Kemlu, dan KBRI. Karena saya setuju, apa yang dilakukan oleh APMM ini sangat berlebihan,” katanya.
    Pada saat yang sama, Uya mendorong pemerintah Indonesia untuk menindak para calo dan mafia yang memberangkatkan pekerja migran secara ilegal keluar negeri.
    Dia mencontohkan, ketika perbatasan di Batam diperketat, para PMI tetap saja bisa berangkat secara ilegal melalui jalur lain, seperti Kalimantan.
    “Karena kebanyakan yang diberangkatkan orang-orang yang tidak punya pengetahuan secara benar, tidak teredukasi baik tentang pekerja legal tuh gimana. Sampai sana mereka dipekerjakan di ladang, di tempat-tempat di pabrik, gaji kadang enggak dikasih, pulang pun enggak bisa,” katanya.
    “Kalau sudah melewati batas keimigrasian, jangka waktu keimigrasian, juga mereka enggak bisa keluar main keluar saja. Kecuali mereka keluar gelap lagi, selundup-selundup lagi,” imbuh Uya.
     
    Insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, mengakibatkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
    Kronologi yang disampaikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), peristiwa ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 waktu setempat.
    “Saat itu, patroli APMM mendapati sebuah kapal yang mengangkut lima PMI sedang melintas di perairan tersebut,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
    Akibat kejadian ini, satu PMI dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya berada dalam kondisi kritis. “Tiga PMI lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia,” ujar Christina.
    Ia mengecam keras tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan secara berlebihan dalam insiden tersebut.
     
    “Kami mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM), yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya terluka,” tegasnya.
    Christina juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta berharap para PMI yang selamat segera pulih.
    “Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan mendoakan agar empat korban lainnya segera mendapatkan kesembuhan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Besok, KBRI Kuala Lumpur Temui 4 WNI Korban Luka Penembakan di Perairan Malaysia

    Besok, KBRI Kuala Lumpur Temui 4 WNI Korban Luka Penembakan di Perairan Malaysia

    loading…

    Dirjen Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu Judha Nugraha menyatakan KBRI Kuala Lumpur akan menemui 4 WNI yang sedang dirawat di rumah sakit, Rabu (29/1/2025). FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan telah mendapatkan akses kekonseleran dari otoritas Malaysia untuk bertemu dengan warga negara Indonesia ( WNI ) yang menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia , beberapa waktu lalu. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur akan menemui 4 WNI yang sedang dirawat di rumah sakit.

    Dirjen Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu Judha Nugraha menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperbolehkan KBRI Kuala Lumpur, 4 orang korban luka telah mendapat perawatan di rumah sakit. Saat ini, kondisi mereka dalam keadaaan stabil.

    “KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang (29/1),” kata Judha dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).

    Sementara, kata dia, WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi.

    “KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” ujarnya.

    Dia menyampaikan, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan.

    “Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia,” pungkasnya.

    (abd)