Negara: Malaysia

  • Donor Darah 477 Kali, Pria Tua ini Dijuluki Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Aksinya Tuai Pujian

    Donor Darah 477 Kali, Pria Tua ini Dijuluki Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Aksinya Tuai Pujian

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria donor darah 477 kali viral di media sosial.

    Aksinya tersebut membuat warga Malaysia terkagum.

    Pria tua tersebut bernama Encik Zulkarnaian.

    Ia diketahui telah mendonorkan darah lebih dari 400 kali sejak 1988.

    Encik Zulkarnain dengan tulus telah menyelamatkan banyak nyawa selama hampir empat dekade.

    Hal ini menjadikannya pahlawan tanpa tanda jasa yang layak mendapat penghargaan.

    Informasi tentang prestasi Zulkarnain pertama kali dibagikan oleh Derma Darah Kelantan melalui media sosial mereka. 

    Dikutip dari Tribun Trends, Kamis (3/1/2025), dalam video yang diposting, Zulkarnain tampak tersenyum bahagia saat mendonorkan darah untuk yang ke-477 kalinya.

    Buku catatan donor darah Zulkarnain yang turut dibagikan menunjukkan bahwa ia pertama kali mendonorkan darah pada 1988.

    Tahun tersebut menandai awal perjalanan mulianya yang tak kenal lelah.

    Derma Darah Kelantan juga menyebutkan Zulkarnain adalah seorang penderma apheresis permanen di Pusat Darah Nasional Malaysia dan telah menetap di Kelantan, tempat ia rutin mendonorkan darah.

    Tidak hanya mendonorkan darah utuh, Zulkarnain juga aktif menyumbangkan plasma apheresis, jenis donor darah yang lebih kompleks.

    DONOR DARAH – Pria Malaysia bernama Encik Zulkarnain tengah melakukan donor darah. Ia menjadi sorotan karena telah donor darah 477 kali sejak 1988. Encik juga dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa, Kamis (30/1/2025). (TikTok/Derma Darah Kelantan)

    Komitmen dan dedikasinya selama bertahun-tahun ini tidak luput dari perhatian rakyat Malaysia yang memujinya sebagai pahlawan sejati.

    Pujian dan ucapan terima kasih terus mengalir di kolom komentar media sosial, baik di TikTok maupun Facebook.

    Warga Malaysia merasa sangat berterima kasih atas kontribusinya yang besar.

    Salah satu warganet menceritakan dirinya pernah mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu dan membutuhkan 22 kantong transfusi darah.

    Pengalaman tersebut membuatnya sadar betapa pentingnya peran para donor darah yang tanpa pamrih telah memberikan nyawa bagi mereka yang membutuhkan.

    Seorang warganet lainnya menyampaikan apresiasi atas tindakan Zulkarnain, dengan menekankan bahwa setiap kali ia mendonorkan darah, ada ratusan nyawa yang terselamatkan.

    Bahkan, seorang wanita mengungkapkan bahwa setelah dirinya membutuhkan transfusi darah saat melahirkan, ia pun terinspirasi untuk mengikuti jejak Zulkarnain dan mulai mendonorkan darahnya.

    Sosok Zulkarnain bukan hanya sekadar contoh pengabdian dalam bentuk donor darah, tetapi juga sumber inspirasi bagi banyak orang.

    Dedikasinya yang luar biasa telah menyentuh banyak hati dan memberikan pelajaran tentang betapa besar pengaruh satu tindakan kebaikan dalam menyelamatkan hidup orang lain.

    Semoga kisah Zulkarnain ini menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam gerakan donor darah yang sangat vital untuk menyelamatkan nyawa.

    DONOR DARAH – Buku catatan donor darah Encik Zulkarnain. Ia telah donor darah 477 kali sejak 1988. Encik juga dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa, Kamis (30/1/2025). (TikTok/Derma Darah Kelantan)

    Kisah lainnya, curhatan seorang anak bak hidup kembali usai dapat hadiah dari ibu viral di media sosial.

    Hadiah yang diberi bukan barang melainkan donor ginjal.

    Seorang wanita bernama Ais Fashihah mendapat hadiah donor ginjal dari ibu tepat di hari ulang tahunnya.

    Kisah Ais viral usai ia bagikan di media sosial TikTok, @ais.fashihah, Selasa (27/8/2024), dikutip dari Tribun Sumsel.

    Ais Fashihah mengaku merasa bak dilahirkan kembali usai mendapat donor ginjal dari sang ibu.

    Dalam unggahan tersebut, Ais menceritakan pengorbanan sang ibu yang dengan sukarela mendonorkan salah satu ginjalnya untuk dirinya.

    Ais semakin haru lantaran sang ibu memberikan ginjal untuknya yang berulang tahun ke 29 tahun.

    Ia lantas merasa hidup kembali atas pertolongan sang ibu.

    “29 tahun yang lalu, ibuku melahirkanku dengan utuh. Hari ini, di bulan kelahiranku, ibuku melahirkanku sekali lagi untuk melengkapi sesuatu yang hilang dari diriku. Ginjal baru, ia beri satu dengan suka hati agar aku merasakan hidup sekali lagi. Malaikat tak bersayap itu ternyata dirimu, mi,” katanya.

    “Apapun akan ku usahakan untuk kebahagiaanmu, meskipun tak akan pernah sepadan dengan semua pengorbanan dan kasih sayangmu. Tapi, akan kupastikan masa tuamu penuh suka cita dan berlinangan air mata bahagia, yayu janji. Semoga Allah membantu yayu. Aamiin

    Selamat ulang tahun, ais.
    16 Juli 2024.

    #transplantasiginjal
    #cintaibu,” tulisnya.

    Sejumlah warganet yang mengetahui hal itu ramai memberikan komentar.

    Tak sedikit yang haru dengan pengorbanan sang ibu untuk anaknya.

    Untuk diketahui, sang ibu memberikan ginjal lantaran Ais mengalami sindrom netrofik, adalah kelainan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urin.

    Sindrom nefrotik biasanya disebabkan oleh kerusakan pada kelompok pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan air dari darah.

    Kondisi tersebut membuat Ais mengalami pembengkakan, terutama di kaki dan pergelangan kaki kamu, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.

    “Penyebabnya syndrome netrofik. Udah ada dari bawaan lahir. Dan pemicunya kehamilan pertama dan keduaku,” ungkap Ais pada salah satu komentar.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Presiden yakin Malaysia selidiki kasus penembakan WNI dengan baik

    Presiden yakin Malaysia selidiki kasus penembakan WNI dengan baik

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (30/1), mengatakan ia yakin Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum Malaysia melakukan penyelidikan sebaik-baiknya terhadap kasus penembakan WNI di negara tersebut. Ia juga mengingatkan WNI agar tak melakukan aktivitas ilegal. (Suci Nurhaliza/Pradanna Putra Tampi/Yovita Amalia/Nanien Yuniar)

  • Prabowo Minta Malaysia Investigasi Aparat yang Tembak 5 WNI

    Prabowo Minta Malaysia Investigasi Aparat yang Tembak 5 WNI

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto berharap pihak pemerintah Malaysia melakukan investigasi atas penembakan terhadap lima orang WNI oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

    “Ya itu sedang kita tentunya berharap ada investigasi ya kan,” ujarnya kepada wartawan usai Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Prabowo juga memastikan telah membicarakan hal tersebut secara garis besar saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim awal pekan ini, Senin (27/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, penembakan terhadap lima WNI oleh APMM di Tanjung Rhu, Selangor itu menewaskan satu orang WNI.

    Adapun empat korban lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan.  Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, WNI yang mengalami penembakan oleh aparat Negeri Jiran itu diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Penembakan terjadi pekan lalu, Jumat (24/1/2025). 

    Prabowo pun berpesan agar ke depannya tidak ada lagi WNI yang ikut serta dalam kegiatan ilegal. Dia mengingatkan ada risiko yang bakal dihadapi. 

    “Sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing risikonya negara asing akan bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan,” paparnya.

  • Pekerja Migran Tewas Ditembak Aparat Malaysia, BP2MI Diminta Turun Tangan – Page 3

    Pekerja Migran Tewas Ditembak Aparat Malaysia, BP2MI Diminta Turun Tangan – Page 3

    Diketahui, lima warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) diduga melakukan pelanggaran prosedur dan ditembak di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

    Kejadian ini terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

    Saat itu, petugas patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menemukan kapal yang membawa lima PMI diduga ilegal melintas di perairan Tanjung Rhu.

    Setelah melakukan pengejaran dan mengalami empat kali tabrakan, APMM akhirnya melepaskan tembakan ke arah kapal PMI. Menurut APMM, tindakan ini dilakukan karena ada upaya perlawanan dari kapal WNI.

    Namun, menurut kesaksian korban yang berada di atas kapal, tidak ada perlawanan maupun senjata yang dibawa. Akibat insiden ini, satu WNI tewas, satu orang dalam kondisi kritis dan memerlukan operasi, serta tiga lainnya mengalami luka-luka.

     

  • Wamenaker Kutuk Keras Tindakan Aparat Malaysia Tembak WNI, Sebut Sudah di Luar Batas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 Januari 2025

    Wamenaker Kutuk Keras Tindakan Aparat Malaysia Tembak WNI, Sebut Sudah di Luar Batas Bandung 30 Januari 2025

    Wamenaker Kutuk Keras Tindakan Aparat Malaysia Tembak WNI, Sebut Sudah di Luar Batas
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan mengutuk tindakan aparat Malaysia yang menembak warga negara Indonesia (WNI). Ia juga menyebut perilaku itu di luar batas.
    “Dan yang pasti kita dari Kementerian Tenaga Kerja mengutuk dan mengecam perilaku aparat penegak hukum Malaysia yang menurut saya sudah di luar batas ya. Dia membunuh orang itu,” kata Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer usai menghadiri Sosialisasi Magang ke Jepang di Aula Husni Hamid, Kompleks Kantor Bupati Karawang, Kamis (30/1/2025).
    Noel menjamin negara melalui lembaga yang berwenang tak akan membiarkan kematian WNI di luar negari. 
    “Satu pun warga negara Indonesia dia itu warga negara Indonesia. Negara harus hadir terhadap kejadian itu,” kata Noel.
    Senada dengan Menteri Luar Negeri Sugiono, ia juga mendorong kejadian penembakan WNI oleh aparat hukum Malaysia diusut tuntas.
    Immanuel juga membandingkan bahwa Jepang dinilai lebih beradab ketimbang Malaysia. Sehingga, menjadi tujuan program magang.
    Sebagai informasi, insiden penembakan WNI ini bermula ketika kepolisian Malaysia, dalam hal ini Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), mendapati sebuah kapal yang diduga mengangkut pekerja migran Indonesia.
    Pada hari Jumat (25/1/2025), APMM menembaki kapal tersebut setelah diduga mendapat perlawanan.
    Dugaan perlawanan ini juga dibantah oleh para korban yang bersaksi kepada Kemenlu RI. Akibat dari penembakan ini, satu WNI tewas, sementara tiga lainnya mengalami luka.
    Kementerian Luar Negri RI pun mengirimkan nota diplomatik terkait insiden ini. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Penembakan 5 WNI di Malaysia, Prabowo Subianto: Jangan Ikut Kegiatan Ilegal

    Respons Penembakan 5 WNI di Malaysia, Prabowo Subianto: Jangan Ikut Kegiatan Ilegal

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto merespons kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Prabowo mengingatkan agar masyarakat tidak terlibat dengan kegiatan memasuki negara lain secara ilegal.

    “Kita tentunya berharap ada investigasi ya kan, tetapi sekali lagi saya ingatkan jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal,” ujar Prabowo Subianto seusai menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Prabowo Subianto mengatakan, jika menyelundup ke negara asing, maka risikonya negara asing tersebut akan mengambil tindakan. Dia mengingatkan agar masyarakat jangan sampai dibohongi oleh sindikat-sindikat yang menebar janji manis, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan memasuki negara lain secara ilegal.

    “Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Kita waspada, kita ingatkan,” ujar Prabowo.

    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa otoritas Malaysia kini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan lima WNI oleh APMM di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Presiden juga mengaku telah membicarakan penanganan kasus tersebut saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

    Selain itu, kepala negara juga memastikan para WNI itu akan dipulangkan ke Tanah Air. “Nanti ada yang mengurus itu,” ucap Prabowo Subianto.

    Diketahui, insiden lima WNI yang ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat (24/1/2025) dini hari waktu setempat.

    Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melaporkan satu WNI meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka. Penembakan terhadap lima WNI itu berlangsung sekitar pukul 03.00 waktu setempat, ketika kapal yang mereka naiki tanpa dokumen resmi dihentikan oleh patroli APMM.

  • Kemlu RI Sudah Minta Kesediaan Otoritas Malaysia Usut Kasus Penembakan WNI – Halaman all

    Kemlu RI Sudah Minta Kesediaan Otoritas Malaysia Usut Kasus Penembakan WNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Mirza Nurhidayat menyebut Kemlu telah meminta kesediaan pemerintah Negeri Jiran, Malaysia, untuk serius mengusut kasus penembakan patroli laut Malaysia terhadap warga negara Indonesia (WNI).

    “Ya kita meminta kesediaan pemerintah Malaysia untuk betul-betul serius menangani hal ini, dan saya rasa itu pun sudah disampaikan oleh bapak Menteri Luar Negeri dalam pernyataannya,” kata Mirza di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Mirza belum mengetahui apakah nota diplomatik yang sebelumnya dilayangkan oleh pemerintah Indonesia sudah direspons oleh otoritas Malaysia. 

    “Saya akan cek lagi, tapi semoga sudah ada respon,” ungkapnya.

    Diketahui Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) memberondong tembakan terhadap sebuah kapal yang ditumpangi 5 WNI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Kejadian itu terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.

    Saat sedang berpatroli, APMM mendapati sebuah kapal dan memintanya untuk menepi. Namun APMM mengklaim terjadi perlawanan hingga mengakibatkan mereka memberondong tembakan ke arah kapal. 

    Hal ini menyebabkan satu WNI meninggal, dan empat lainnya luka-luka. Dari empat korban luka, dua orang kritis dan tengah dirawat di rumah sakit di Malaysia.

    Korban Bantah Narasi Otoritas Malaysia

    Dugaan awal, kelima orang WNI itu merupakan pekerja migran non prosedural dan menaiki kapal untuk keluar dari Malaysia lewat jalur ilegal di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

    Dari lima orang yang menjadi korban penembakan patroli laut Malaysia, hanya satu orang yang membawa identitas berupa paspor.

    KBRI Kuala Lumpur sudah mendapat informasi kekonsuleran untuk menemui para korban luka-luka. Pertemuan sudah dilangsungkan pada Rabu 29 Januari 2025. 

    Dua WNI yang ditemui dalam kondisi stabil, HA dan MZ membantah adanya perlawanan dengan senjata tajam dari warga Indonesia yang berada di atas kapal sebagaimana dinarasikan otoritas Malaysia.

    “Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).

    Kemlu Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia

    Selain itu Kemlu RI juga mengirim nota diplomatik atas peristiwa tersebut. 

    Nota diplomatik dikirim untuk mendesak Malaysia menyelidiki kejadian penembakan tersebut, termasuk dugaan tindakan hukum penggunaan kekuatan secara berlebihan.

    Sementara jenazah B yang tewas ditembak patroli laut Malaysia, telah dipulangkan ke tanah air. Jenazah B diterbangkan dari Kuala Lumpur menuju Pekanbaru dan diteruskan perjalanan darat menuju kampung halaman almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau, Rabu (29/1).

     

  • Sidang Etik Kasus Polisi Peras Penonton di DWP Rampung, Kompolnas Desak Kasusnya Dibawa ke Pidana

    Sidang Etik Kasus Polisi Peras Penonton di DWP Rampung, Kompolnas Desak Kasusnya Dibawa ke Pidana

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri membawa kasus polisi peras penonton di acara Djakarta Wharehouse Project (DWP) 2024 dibawa ke ranah pidana seusai sidang etik kasus tersebut rampung.

    Anggota Kompolnas, Muhammad Choirul Anam mengatakan, sidang etik tersebut rampung pada Jumat (24/1/2025) lalu dan menyeret 35 polisi di tingkat Polsek Kemayoran hingga Polda Metro Jaya.

    “Kami mengapresiasi Propam ya, yang awalnya 18, terus proses berkembang sesuai dengan penyidikan menjadi 35 orang dengan kisaran PTDH, demosi, menyatakan perbuatan itu tercela,” katanya saat dihubungi Kamis (30/1/2025).

    Anam meminta Polri segera membawa kasus tersebut ke ranah pidana. Alasannya, agar anggota polisi yang terlibat tak hanya dikenai sanksi etik.

    “Terkait pidana, kalau kami, simultan saja. Ya sekarang bisa diproses penyelidikannya, ya sambil menunggu banding,” ungkapnya tentang polisi memeras penonton DWP.

    Anam berharap Polri tak perlu menunggu proses banding yang diajukan para polisi rampung. Apabila hal tersebut dilakukan, maka kasus tersebut bakal makin berlarut-larut.

    “Ini memang pilihan, ada yang menunggu dulu, ada yang langsung simultan. Ya kami berharapnya simultan,” ungkapnya tentang kasus polisi memeras penonton DWP.

    Kasus ini mencuat setelah akun X @Twt_Rave meunggah tuduhan bahwa sejumlah oknum Polri melakukan penangkapan dan pemerasan terhadap lebih dari 400 penonton asal Malaysia.

    Dalam kasus pemerasan penonton DWP asal Malaysia ini, akun tersebut menyebut para penonton tersebut menjalani tes urine mendadak, dan meskipun hasil tes negatif, mereka diduga diperas hingga total 9 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 32 miliar.

  • Puan Minta Kasus Penembakan PMI Diusut Tuntas

    Puan Minta Kasus Penembakan PMI Diusut Tuntas

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar kasus penembakan WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh aparat Malaysia diusut tuntas. Politikus PDI Perjuangan itu juga mendorong Pemerintah untuk melakukan mitigasi agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

    “Lindungi warga negara Indonesia yang menjadi korban dan memitigasi, jangan sampai terjadi lagi hal seperti itu,” tegas Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Seperti diketahui, lima WNI yang diduga PMI ilegal menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim (APMM). Satu orang bernama Basri tewas dalam kejadian ini, sementara 4 lainnya mengalami luka-luka di mana 2 di antaranya dalam kondisi kritis.

    Jenazah Basri kini sudah tiba di tempat asalnya yakni Riau, namun 4 PMI yang terluka masih dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Puan meminta Pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan keselamatan PMI.

    “Kementerian terkait kemudian aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti hal tersebut, menyelidiki, mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” ujar Puan.

    Puan pun mendukung langkah Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama instansi terkait lainnya yang kini tengah berupaya meminta transparansi dari otoritas Malaysia untuk mengusut tuntas insiden itu.

    Apalagi dari pengakuan korban, mereka tidak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia saat kejadian. Indonesia menduga ada penggunaan kekuatan secara berlebihan atau excessive use of force oleh pihak Malaysia dalam peristiwa ini. [kun]

  • Sidang Etik Polisi Pemeras Penonton DWP Selesai: Total 35 Anggota Terlibat, Hampir Semua Banding
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Sidang Etik Polisi Pemeras Penonton DWP Selesai: Total 35 Anggota Terlibat, Hampir Semua Banding Megapolitan 30 Januari 2025

    Sidang Etik Polisi Pemeras Penonton DWP Selesai: Total 35 Anggota Terlibat, Hampir Semua Banding
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (
    Kompolnas
    ) Muhammad Choirul Anam menyatakan, sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terkait kasus polisi peras penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 telah selesai pada Jumat (24/1/2025).
    Anam melaporkan, total ada 35 anggota polisi yang menjadi pelanggar dalam perkara tersebut.
    “Sidang etik sudah berakhir sejak Jumat kemarin dengan 35 orang. Kami mengapresiasi Propam ya, yang awalnya 18, terus proses berkembang sesuai dengan penyidikan menjadi 35,” ujar Anam saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (30/1/2025).
    Anam berujar, ke-35 pelanggar tersebut menerima sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan hingga demosi.
    Meski begitu, Anam mengungkapkan, sebagian besar dari ke-35 pelanggar itu mengajukan banding atas sanksi yang dia terima dalam sidang KKEP.
    “Soal banding, hampir semua banding. Jadi tidak beberapa (mengajukan banding). Ya hampir semua,” ungkap Anam.
    Anam mengatakan, sejauh ini Kompolnas memantau proses keberlanjutan kasus pemerasan polisi terhadap penonton DWP agar tidak terhenti sampai KKEP saja. Dia berharap agar Polri melanjutkan kasus tersebut ke ranah pidana.
    Anam menjelaskan bahwa proses pidana dapat berlangsung secara simultan dengan sidang banding atau diproses bersamaan.
    “Terkait pidana, kalau kami, simultan saja. Ya sekarang bisa diproses penyelidikannya, ya sambil menunggu banding. Kan banding itu 21 hari pemberkasan dan 3 hari
    declare
    bandingnya. Jadi ada 24 hari,” ungkap Anam.
    “Masing-masing orang berbeda-beda ya. Kalau yang di awal-awal, ya tinggal beberapa hari lagi. Kalau yang baru-baru kemarin, ya masih lama. Sehingga bisa simultan saja,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, mulanya sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
    Pemerasan itu terjadi saat WNA asal Malaysia tersebut tengah menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13 hingga 15 Desember 2024.
    Ke-18 anggota polisi berbagai macam pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.
    Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.
    Selepas pengumuman penanganan perkara ini oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram dengan nomor ST/429/XII/KEP/2024.
    Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana.
    Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi berujar, 34 anggota yang dimutasi itu dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan
    pemerasan penonton DWP
    asal Malaysia.
    “Dalam rangka pemeriksaan (
    kasus pemerasan penonton DWP
    ),” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.