Negara: Malaysia

  • 2 Perusahaan Jepang di Malaysia Didemo Pekerja Migran Bangladesh, Diduga Terkait Ekploitasi

    2 Perusahaan Jepang di Malaysia Didemo Pekerja Migran Bangladesh, Diduga Terkait Ekploitasi

    JAKARTA – Sekitar 100 buruh Bangladesh yang bekerja di perusahaan-perusahaan Malaysia berunjuk rasa pada hari Senin, 10 November. 

    Mengutip AP, demonstrasi ini digelar di Kementerian Kesejahteraan Ekspatriat dan Ketenagakerjaan Luar Negeri di ibu kota Bangladesh, Dhaka.

    Mereka menuntut upah yang belum dibayar, kompensasi yang adil, dan penindakan hingga tuntas dugaan penganiayaan oleh para majikan Malaysia.

    Demo buruh ini diinisiasi kelompok migran Bangladesh ‘Jaringan Kesejahteraan Migran’ yang berbasis di Malaysia dan Bangladesh.

    Para demonstran mengatakan perlakuan buruk meluas terhadap buruh migran di Malaysia, salah satu negara terkaya di Asia Tenggara. 

    Mereka juga menuntut upah belum dibayar dan kompensasi bagi 431 buruh Bangladesh yang mereka katakan dieksploitasi oleh dua perusahaan Malaysia, Mediceram dan Kawaguchi Manufacturing.

    Saat dikonfirmasi, dua perusahaan Malaysia sasaran demo ini belum memberikan komentar lebih lanjut. 

    Adapun banyak pabrik di Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya mengandalkan buruh migran, seringkali dari Bangladesh, Myanmar, dan Nepal, untuk mengisi pekerjaan padat karya di bidang manufaktur, perkebunan, atau konstruksi. 

    Pekerja lokal biasanya menghindari pekerjaan semacam itu karena kondisi kerja yang buruk dan upah yang rendah.

    Jaringan Kesejahteraan Migran mendesak otoritas Bangladesh dan Malaysia serta perusahaan internasional pemberi kerja buruh migran segera mengambil tindakan atas dugaan-dugaan yang disuarakan para demonstran ini.

    Adanya Pengaduan

    Kelompok tersebut dalam pernyataannya hari ini mengklaim adanya pengaduan yang diajukan ke Pemerintah Malaysia terhadap perusahaan Australia, Ansell, terkait dugaan kerja paksa dan kelalaian.

    Ansell diketahui pelanggan utama Mediceram, yang memproduksi sarung tangan untuk keperluan medis, industri, dan rumah tangga.

    Pengaduan terpisah diajukan juga terhadap Kawaguchi, yang memasok komponen plastik ke perusahaan-perusahaan besar Jepang, termasuk Sony Group.

    Pada Mei 2025, sekitar 280 pekerja migran Bangladesh yang bekerja di Kawaguchi menuntut ratusan ribu dolar dalam bentuk upah tertunggak dan uang lain yang terutang kepada mereka setelah perusahaan tersebut tutup lima bulan sebelumnya.

    Para pekerja di pabrik Kawaguchi di Port Klang mengajukan keluhan di Malaysia dan Bangladesh. Mereka mengklaim perusahaan telah menahan upah mereka hingga delapan bulan sebelum akhirnya tutup, setelah Sony dan Panasonic Holdings Corp., dua pelanggan utama Kawaguchi, menghentikan pesanan sebagai tanggapan atas tuduhan perlakuan buruk terhadap para pekerja.

    “Awalnya, mereka membayar gaji secara mencicil, artinya mereka memberikan 500–1000 ringgit (sekitar 120–240 dolar) per bulan sebagai biaya makan,” ujar mantan karyawan Kawaguchi, Omar Faruk, yang mulai bekerja di perusahaan tersebut pada tahun 2022. 

    “Setelah menahan gaji, perusahaan mulai mempertimbangkan untuk tutup. Kemudian, kami mengajukan keluhan kepada Komisi Tinggi Bangladesh di Malaysia.”

    Harun Or Rasid Liton, yang bekerja di Mediceram, menuduh perusahaan tersebut tidak membayar meskipun ada perintah dari Pengadilan Perburuhan Malaysia.

    “Pengadilan memutuskan bahwa perusahaan akan membayar kami 1.000 ringgit per bulan, tetapi perusahaan hanya membayar cicilan pertama dan kemudian berhenti membayar,” ujarnya. 

    “Kemudian, kami terpaksa kembali ke Bangladesh. Sekarang kami menghadapi kesulitan berat dalam menghidupi keluarga kami,” sambungnya.

    Selain itu, terdapat banyak laporan kasus dugaan pelecehan terhadap pekerja Bangladesh di Malaysia, dan perselisihan antara karyawan dan perusahaan ditenggarai karena hubungan diplomatik antara Bangladesh dan Malaysia. 

    Kelompok-kelompok hak asasi pekerja telah menuntut pengawasan ketat terhadap kelompok agen perekrutan dan perantara yang berkuasa yang memonopoli pekerjaan semacam itu.

  • Pemprov Sumbar lirik Malaysia sebagai destinasi ekspor kuliner rendang

    Pemprov Sumbar lirik Malaysia sebagai destinasi ekspor kuliner rendang

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menerima lawatan Muhibbah dan Madani Roadshow yang dilakukan oleh organisasi Malaysia Madani, Persatuan Cendekiawan Minang Malaysia (PCMM), Wadah Penceradan Umat Malaysia, dan Kolej Dar Al Hikmah pada Senin, (10/11) di Auditorium Gubernur. Selain untuk mempererat hubungan antara negara serumpun melayu, pada kegiatan tersebut juga ditanda tangani Noto Kesepahaman terkait potensi kerja sama diberbagai bidang, terutama pengembangan usaha rendang dan produk UMKM lainnya ke Malaysia. (Melani Friati/Chairul Fajri/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Sampang Perketat Pengawasan Keberangkatan PMI Ilegal

    Pemkab Sampang Perketat Pengawasan Keberangkatan PMI Ilegal

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sampang, mulai memperketat pengawasan terhadap keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), menyusul meningkatnya kasus deportasi dari luar negeri.

    Dalam sepuluh bulan terakhir, tercatat 56 warga Sampang dideportasi dari Malaysia karena berangkat melalui jalur tidak resmi dan tanpa dokumen lengkap.

    Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Sampang, Uriantono Triwibowo menyebut bahwa pihaknya telah melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat dalam proses pengawasan di tingkat bawah.

    “Langkah ini bertujuan mencegah praktik perekrutan ilegal yang masih marak di beberapa wilayah, agar warga tidak mudah tergiur tawaran kerja dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

    Berdasarkan pemetaan, Kecamatan Sokobanah dan Banyuates menjadi daerah dengan jumlah calon PMI ilegal terbanyak.

    Kedua wilayah ini kini menjadi fokus utama kegiatan sosialisasi, pembinaan, serta pemberian informasi mengenai prosedur pemberangkatan yang sah.

    Selain sosialisasi, kami juga membuka layanan konsultasi bagi warga yang berminat bekerja di luar negeri agar memahami proses resmi serta perlindungan hukum yang bisa mereka peroleh.

    “Kami berharap pendekatan ini dapat mengurangi jumlah pekerja migran asal Sampang yang berangkat tanpa prosedur resmi,” harapnya. [sar/ian]

  • RI Diklaim Jadi Top 5 Produsen Keramik Dunia, Ekspor Melesat 17%

    RI Diklaim Jadi Top 5 Produsen Keramik Dunia, Ekspor Melesat 17%

    Bisnis.com, YOGYAKARTA — Indonesia masuk dalam top 5 besar produsen keramik dunia dengan kapasitas produksi mencapai 625 juta meter persegi. Kinerja ekspor keramik juga disebut mengalami peningkatan tahun ini. 

    Direktur Jenderal Industri Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier mengatakan saat ini total nilai investasi industri keramik nasional di Indonesia mencapai Rp224 triliun dengan serapan tenaga kerja tembus 40.000 orang di berbagai segmen rantai produksi.

    Dalam catatannya, pada periode tahun 2020-2024 total realisasi investasi di sektor keramik mencapai Rp20,3 triliun menyerap tenaga kerja sebanyak 10.000 orang. 

    “Penambahan investasi ini akan semakin memperkuat aliran rantai pasok keramik nasional serta sejalan dengan visi menjadikan Indonesia TOP 4 produsen keramik dunia,” kata Taufiek di agenda Annual Meeting 2025 World Ceramic Tiles Forum, Senin (10/11/2025).  

    Menurut Taufiek, prospek pengembangan industri keramik nasional masih sangat menarik kedepannya seiring dengan pasar dalam negeri yang terus meningkat dan maraknya pembangunan infrastruktur, properti dan konstruksi. 

    Terlebih, konsumsi keramik nasional masih rendahnya sekitar 2,2 meter persegi per kapita lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang mencapai 3 meter persegi per kapita dan rata-rata dunia sebesar 2,5 meter persegi per kapita.

    “Produk keramik Indonesia telah diekspor ke berbagai negara dengan nilai eksporpada periode Januari-Agustus 2025 mencapai US$31 juta,” jelasnya. 

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Eddy Suyanto mengatakan saat ini kinerja utilisasi produksi nasional periode Januari-Oktober 2025 berada di sekitar 72,5% atau meningkat tipis dibandingkan kinerja semester I/2025 yang berada di level 71%. 

    Perbaikan tingkat utilisasi produksi ini lantaran terjadinya peak season atau periode permintaan keramik yang meningkat pada semester kedua setiap tahun, khususnya Agustus-Desember.  

    Di sisi lain, kinerja positif tersebut juga didorong ekspor yang tumbuh sebesar 17% dengan pertumbuhan angka ekspor tertinggi ke Amerika Serikat (AS) 170%, Malaysia 50% dan Filipina 32%.

    Dalam catatannya, ekspor keramik pada 2023 mencapai 7,65 juga meter persegi, kemudian naik tahun berikutnya menjadi 11,7 juta meter persegi. Pada semester I/2025 ekspor mencapai 6,98 juta meter persegi. 

    “Dari sisi volume produksi keramik Januari-Oktober 2025 diperkirakan berkisar 392,7 juta meter persegi bertumbuh sekitar 16% dibanding periode yang sama di tahun lalu,” ujarnya. 

    Realisasi kinerja produksi tersebut dicapai meski sempat terjadi krisis pasokan gas pada Agustus 2025 yang memicu produksi terhenti 50%. 

    Menurut Edy, produksi periode berjalan ini didukung oleh katalis-katalis positif seperti PPn ditanggung pemerintah (PPN DTP), KUR untuk kontraktor dan pengusaha bahan bangunan, serta program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 350.000 unit.

  • Ada Konglomerat RI, Ini Daftar Crazy Rich Asia Serbu Data Center

    Ada Konglomerat RI, Ini Daftar Crazy Rich Asia Serbu Data Center

    Jakarta, CNBC Indonesia – Taipan di kawasan Asia tengah berlomba untuk membangun pusat data atau data center skala raksasa seiring ledakan kebutuhan komputasi kecerdasan buatan (AI). Dari Malaysia, India, Korea Selatan, Taiwan, hingga Thailand, proyek data center bernilai miliaran dolar bermunculan. Indonesia pun tak ketinggalan, dengan sejumlah konglomerat dalam negeri terjun memperlebar bisnis digital ini.

    Demam AI menjadi pemicu utama perlombaan tersebut. Perusahaan raksasa seperti Amazon, Google, Microsoft hingga Nvidia terus membutuhkan infrastruktur untuk melatih dan menjalankan model kecerdasan buatan, sehingga kapasitas data center global melonjak tajam.

    Menurut konsultan properti Cushman & Wakefield, kapasitas data center di Asia-Pasifik diproyeksikan melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 29 gigawatt (GW) pada 2030 dari 12GW pada 2024.

    Di Malaysia, YTL Power International milik konglomerat Francis Yeoh menjadi salah satu pemain yang tampil menonjol. Perusahaan ini membangun kawasan pusat data seluas 664 hektare di Johor, bekerja sama dengan Nvidia untuk membangun infrastruktur AI. Dari total rencana investasi US$4,3 miliar, sekitar US$2,4 miliar sudah digelontorkan untuk membangun kapasitas 200MW.

    Johor kini muncul sebagai pusat baru data center karena pasokan lahan, listrik, dan air yang melimpah. PM Anwar Ibrahim bahkan menegaskan ambisi Malaysia menjadi negara terdepan AI pada 2030, demikian dikutip dari laporan Forbes, Senin (10/11/2025).

    Di India, taipan Gautam Adani bekerja sama dengan Google menggelontorkan US$15 miliar untuk membangun kampus pusat data terbesar di Andhra Pradesh. Mukesh Ambani juga berencana membangun pusat data AI berkapasitas 1GW di Gujarat.

    Korea Selatan menyaksikan SK Group bekerja sama dengan Amazon Web Services untuk membangun pusat data senilai US$5 miliar di Ulsan, sementara Kakao dan Samsung terus memperluas investasi infrastruktur komputasi canggih.

    Di Taiwan, Foxconn milik Terry Gou bersama Nvidia membangun fasilitas AI 100MW senilai US$1,4 miliar. Thailand pun bergerak cepat, dengan Central Pattana, Gulf Development, serta B.Grimm Power menggandeng mitra global untuk membangun pusat data di negara tersebut.

    Konglomerat RI Tak Mau Kalah

    Di Indonesia, sinyal perluasan data center juga terlihat. DCI Indonesia sudah menjadi salah satu operator pusat data terbesar di Asia Tenggara.

    Pada Agustus, DCI Indonesia menjadi perusahaan publik paling berharga kedua di Indonesia dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 37 miliar.

    IPO pada 2021 menjadikan para pendirinya, Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia,sebagai miliarder. Sugiri mengatakan perusahaan tersebut meningkatkan kapasitas untuk memenuhi lonjakan permintaan.

    DCI, yang saat ini memiliki kapasitas 119MW di Jakarta, berencana meningkatkan kapasitas lebih dari sepuluh kali lipat menjadi 1,9GW, termasuk fasilitas hyperscale baru di Pulau Bintan.

    Kesuksesan DCI menarik konglomerat lain masuk ke sektor ini, seperti Sinar Mas Group (Franky Widjaja) bermitra dengan K2 Strategic untuk membangun data center di kawasan Jakarta.

    Lalu ada Triputra Group (Theodore Rachmat) yang bekerja sama dengan ST Telemedia dari Singapura untuk membangun dan memperluas jaringan pusat data nasional. Selain itu, investor teknologi dan telekomunikasi besar RI juga tengah menyiapkan langkah serupa untuk menangkap peluang pertumbuhan AI.

    Namun, percepatan pembangunan pusat data yang sangat intensif ini menimbulkan kekhawatiran terkait pasokan listrik dan air. Beberapa pengembang, seperti YTL, berinvestasi pada energi surya, sementara yang lain menjajaki opsi lepas pantai, seperti rencana Samsung Electronics dan OpenAI untuk membangun pusat data terapung.

    Namun laporan PwC memperkirakan bahwa pada 2030, energi hijau hanya dapat menutupi kurang dari sepertiga tambahan kebutuhan listrik.

    “Kesenjangannya sangat besar, dan menutupnya adalah sesuatu yang sangat penting,” tulis laporan itu.

    Sejumlah analis juga mempertanyakan apakah ekspansi pusat data ini berpotensi menciptakan gelembung. Namun Jitesh Karlekar, direktur riset pusat data Asia-Pasifik di JLL, menilai bahwa dengan lompatan besar penggunaan AI di sektor kritis seperti kesehatan, pendidikan, dan pertahanan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alarm Industri Keramik: Produksi Turun Drastis, Pasar Global Susut

    Alarm Industri Keramik: Produksi Turun Drastis, Pasar Global Susut

    Bisnis.com, YOGYAKARTA — Produksi keramik global mengalami koreksi mendalam hingga 10,8% pada 2024. Penurunan ini menjadi salah satu koreksi terdalam dalam satu dekade terakhir setelah mencapai puncak produksi pada 2018-2019 dan penurunan 2024. 

    Vice Chairman World Ceramic Tiles Forum (WCTF) Raul Carnicer menegaskan pentingnya kolaborasi global di tengah perubahan ekonomi dan regulasi yang semakin cepat. 

    “Dalam konteks global saat ini, ketika kondisi ekonomi dan regulasi semakin berkembang, kolaborasi menjadi lebih penting dari sebelumnya bagi industri kita,” ujar Raul dalam Annual Meeting 2025 WCTF, Senin (10/11/2025).

    Data WCTF mencatat dinamika signifikan dalam produksi keramik dunia selama 2020–2024. Produksi global pada 2020 mencapai 1,28 triliun meter persegi, naik ke 1,33 triliun meter persegi pada 2021 dan 1,35 triliun meter persegi 2022. 

    Namun, produksi turun menjadi 1,26 triliun meter persegi 2023 dan merosot lebih dalam menjadi 1,13 triliun meter persegi pada 2024, atau turun 10,8%.

    Raul menilai pembahasan tantangan bersama, khususnya terkait sektor perumahan menjadi kunci untuk menjaga daya saing industri. Dia juga menyebut banyak isu yang terus berulang dalam beberapa tahun terakhir tetapi semakin kompleks.

    Menurut Raul, isu yang paling menonjol mencakup biaya energi dan karbon, akses bahan baku, transportasi, kesejahteraan dan keselamatan pekerja, serta kinerja lingkungan produk konstruksi sepanjang siklus hidup, termasuk jejak karbon.

    “Pertemuan ini bukan hanya menjadi ruang evaluasi tantangan, tetapi juga kesempatan untuk menonjolkan keunggulan produk berbasis keramik,” tuturnya. 

    Dia menantikan diskusi mengenai kontribusi keramik terhadap keamanan energi, efisiensi, dan ketahanan terhadap api, yang dinilai belum sepenuhnya dikenal atau dihargai publik. Raul juga menegaskan pentingnya standardisasi dalam memperkuat industri global. 

    Dalam laporannya, China tetap menjadi produsen terbesar, tetapi turun tajam dari 856 miliar meter persegi (2020) menjadi 731 miliar meter persegi pada 2022, lalu jatuh ke 792,9 juta meter persegi pada 2023 sebelum sedikit naik ke 825 juta meter persegi pada 2024.

    Di sisi lain, Brasil turun dari puncaknya 104 miliar meter persegi pada 2021 menjadi 927 juta meter persegi (2022) dan 792 juta meter persegi pada 2023, kemudian naik tipis ke 825 juta meter persegi pada 2024.

    Sementara itu, Indonesia melonjak dari 304 juta meter persegi pada 2020 menjadi 410 juta meter persegi pada 2021–2022, lalu melejit ke 412 juta meter persegi pada 2023 dan turun menjadi 393 juta pada 2024.

    Jepang relatif stabil 410–420 juta meter persegi pada 2020–2023, lalu ke 393,84 juta meter persegi pada 2024 dan Malaysia turun dari 14,70 juta meter persegi pada 2020 menjadi 10,70 juta meter persegi pada 2024). 

    Lebih lanjut, Turki stabil 89 juta meter persegi pada 2020–2021, kemudian turun ke 56 juta meter persegi pada 2023–2024 dan India naik signifikan dari 11,5 miliar meter persegi pada 2020 menjadi 28 miliar meter persegi pada 2023), namun diperkirakan menurun ke 26 miliar meter persegi pada 2024. 

    Dari sisi konsumsi per kapita, negara-negara pemain industri keramik mengalami kontraksi -3,94% secara tahunan pada 2023. Hal ini menggambarkan pelemahan konsumsi yang diproyeksi berlanjut hingga tahun ini. 

  • Kapal Migran Ilegal Tenggelam di Malaysia, 13 Orang Tewas

    Kapal Migran Ilegal Tenggelam di Malaysia, 13 Orang Tewas

    Kuala Lumpur

    Otoritas Malaysia dan Thailand telah menemukan setidaknya 13 jenazah saat mereka mencari korban selamat dalam insiden tenggelamnya sebuah kapal yang mengangkut para migran ilegal di dekat perbatasan kedua negara. Sejauh ini, sebanyak 13 orang lainnya berhasil diselamatkan.

    Para pejabat setempat, seperti dilansir AFP, Senin (10/11/2025), melaporkan bahwa kapal yang terbalik dan tenggelam itu mengangkut sekitar 70 migran yang berusaha mencapai daratan Malaysia. Kebanyakan migran dalam kapal itu berasal dari etnis minoritas Rohingya di Myanmar yang mengalami penindasan.

    Kapal itu terbalik dan tenggelam di dekat Pulau Tarutao, Thailand bagian selatan, empat hari lalu. Pulau Tarutao terletak tepat di sebelah utara resor Pulau Langkawi di Malaysia.

    Kepolisian setempat menyebut kapal yang tenggelam itu diyakini merupakan bagian dari kelompok yang lebih besar, sekitar 300 orang, yang terbagi ke dalam setidaknya dua kapal.

    Upaya pencarian dan penyelesaian saat ini dipusatkan di perairan sekitar Langkawi. Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia untuk negara bagian Kedah dan Perlis, Romli Mustafa, mengatakan bahwa tim penyelamat sejauh ini telah menemukan tujuh jenazah, yang semuanya teridentifikasi sebagai warga Rohingya.

    “Otoritas Thailand juga sedang melakukan operasi (pencarian dan penyelamatan), dan mereka telah menemukan enam jenazah,” ujar Romli dalam konferensi pers.

    Dengan demikian sejauh ini total 13 jenazah telah ditemukan. “Kami memperkirakan akan menemukan lebih banyak korban hari ini,” ucap Romli, yang menyebut arus laut diperkirakan membawa lebih banyak korban ke arah selatan menuju ke perairan Malaysia.

    Romli juga menambahkan bahwa sedikitnya 12 kapal dikerahkan untuk mencari korban selamat di area perairan seluas 250 mil laut persegi — kira-kira luasnya sama dengan daratan Singapura.

    Sementara itu, Kepolisian Langkawi melaporkan bahwa sebanyak 13 orang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup, dengan semuanya merupakan warga Rohingya dan Bangladesh.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ranjau Lukai Tentaranya, Thailand Setop Perjanjian Damai dengan Kamboja

    Ranjau Lukai Tentaranya, Thailand Setop Perjanjian Damai dengan Kamboja

    Jakarta

    Pemerintah Thailand mengumumkan pada hari Senin (10/11) bahwa mereka menghentikan sementara implementasi perjanjian damai dengan negara tetangga Kamboja. Ini dilakukan setelah ledakan ranjau darat melukai dua tentara Thailand di dekat perbatasan kedua negara.

    Kesepakatan tersebut, yang disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dimaksudkan untuk memastikan berakhirnya permusuhan secara permanen setelah bentrokan perbatasan pada bulan Juli lalu. Bentrokan tersebut menewaskan sedikitnya 43 orang dan membuat lebih dari 300.000 warga sipil di kedua belah pihak mengungsi.

    Tentara Kerajaan Thailand mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa ledakan ranjau di provinsi Sisaket menyebabkan seorang tentara mengalami cedera kaki parah, sementara tekanan dari ledakan tersebut menyebabkan seorang tentara lainnya mengalami nyeri dada.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/11/2025), juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, mengatakan bahwa Bangkok akan menghentikan “tindak lanjut deklarasi bersama”, yang berarti perjanjian damai dengan Kamboja yang ditandatangani di Kuala Lumpur, Malaysia pada akhir Oktober lalu, beberapa bulan setelah kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata.

    Langkah selanjutnya yang direncanakan sebagai bagian dari implementasi perjanjian tersebut termasuk pembebasan 18 tentara Kamboja yang ditahan di Thailand.

    Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan dalam konferensi pers bahwa “kami pikir ancaman keamanan telah mereda, tetapi kenyataannya tidak berkurang.”

    Otoritas Kamboja tidak segera mengomentari insiden tersebut. Namun, Kamboja sebelumnya telah membantah tuduhan Thailand tentang penanaman ranjau darat baru di sepanjang perbatasan.

    Kementerian Pertahanan Kamboja dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/11) menjanjikan “komitmen teguh” untuk perdamaian.

    Kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah berselisih mengenai beberapa bagian perbatasan mereka sejak lebih dari satu abad.

    Tonton juga Video: Thailand-Kamboja Memanas Lagi! Bentrok Terjadi di Perbatasan

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Topan Super Fung-wong Filipina Menewaskan Dua Orang

    Topan Super Fung-wong Filipina Menewaskan Dua Orang

    Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Senin, 10 November 2025.

    Rangkuman sejumlah informasi pilihan selama 24 jam terakhir ini kami awali dengan laporan dari Filipina.

    Topan di Filipina menelan jiwa

    Setidaknya dua orang tewas di Filipina akibat Topan Super Fung-wong yang menghantam wilayah tengah dan timur negara itu.

    Hujan deras dan angin kencang telah memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah Bicol menjelang pendaratannya yang diperkirakan di Luzon utara.

    [Datawrapper map]

    Lebih dari satu juta orang telah dievakuasi dari daerah-daerah rawan menjelang pendaratan topan super di Provinsi Aurora pada Minggu malam waktu setempat.

    Para pejabat mengimbau warga untuk mematuhi perintah evakuasi.

    Angin kencang dengan kecepatan 185 kilometer per jam dan hembusan hingga 230 kilometer per jam telah menghantam banyak wilayah Luzon.

    Kapal pengungsi Rohingya tenggelam

    Sebuah kapal yang mengangkut puluhan pengungsi Rohingya dari Myanmar tenggelam di dekat perbatasan Thailand-Malaysia.

    Menurut badan maritim Malaysia pada hari Minggu (09/11) ratusan orang hilang, tujuh orang tewas, dan 13 orang telah diselamatkan.

    Polisi dan badan maritim mengatakan para penumpang diyakini terbagi menjadi tiga kapal kecil begitu kapal tersebut mendekati Malaysia.

    Waktu dan lokasi pasti insiden tersebut tidak diketahui. Nasib dua kapal lainnya juga tidak jelas, kata para pejabat.

    Gambar-gambar dari badan tersebut menunjukkan satu korban selamat ditutupi dengan selembar kain dan satu lagi di atas tandu.

    Petinggi BBC mengundurkan diri

    Dua petinggi BBC mengundurkan diri setelah dikritik atas penyuntingan pidato Presiden AS Donald Trump oleh stasiun penyiaran tersebut.

    BBC mengatakan direktur jenderal Tim Davie dan kepala berita Deborah Turness mengumumkan pengunduran diri mereka pada hari Minggu.

    Siaran publik Inggris tersebut dikritik karena menyunting pidato yang disampaikan Trump pada 6 Januari 2021, sebelum para pengunjuk rasa menyerang Gedung Capitol AS di Washington.

    Para kritikus mengatakan cara penyuntingan pidato tersebut untuk dokumenter BBC menyesatkan dan memotong bagian di mana Trump mengatakan ia ingin para pendukung berdemonstrasi secara damai.

    Dalam surat kepada staf, Davie mengatakan bahwa pengunduran dirinya setelah lima tahun adalah “sepenuhnya keputusan saya.”

    Identitas pria di Louvre terungkap

    Pedro Elias Garzon Delvaux, remaja berusia 15 tahun, telah terungkap identitasnya sebagai “Manusia Fedora” di lokasi perampokan Museum Louvre.

    Berbagai teori di internet beredar tentang orang asing berpakaian rapi ini dan apakah ia seorang detektif, orang dalam, atau sekedar AI.

    Sebagai penggemar Sherlock Holmes dan Hercule Poirot yang tinggal bersama orangtua dan kakeknya di Rambouillet, 30 kilometer dari Paris, Pedro memutuskan untuk duduk manis mengikuti perkembangan di media.

    Remaja itu santai saja dengan apa pun yang akan terjadi selanjutnya.

    “Saya menunggu dihubungi untuk pembuatan film,” katanya sambil menyeringai.

  • 8
                    
                        Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa
                        Regional

    8 Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa Regional

    Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa
    Tim Redaksi
    GOWA, KOMPAS.com
    – Tiga oknum anggota TNI diduga memeras seorang sopir angkutan antar daerah dengan modus mengaku sebagai polisi dan menangkap calon tenaga kerja Indonesia (TKI).
    Dua warga sipil telah diamankan polisi, sementara tiga oknum TNI diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom), Senin (10/11/2025).
    Korban berinisial AI (20), sopir angkutan dari Kabupaten Bulukumba menuju Barru.
    Ia dihentikan dua pelaku di wilayah Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten
    Gowa
    , pada Jumat (7/11/2025).
    Para pelaku menanyakan penumpang yang dibawa AI, dan ia menyebut para penumpang akan ke Kalimantan dan selanjutnya ke Malaysia untuk bekerja sebagai TKI.
    Kedua pelaku lalu mengaku sebagai anggota kepolisian yang bertugas menangkap pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
    Korban kemudian dibawa ke sebuah posko salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Swadaya, Sungguminasa.
    Di tempat itu, korban diminta menyerahkan uang Rp 50 juta agar dilepas, atau akan dibawa ke Polres Gowa untuk proses hukum.
    “Di situ saya dimintai uang Rp 50 juta tapi saya tidak sanggup kemudian dan akhirnya turun menjadi Rp 30 juta setelah mereka (pelaku) berkoordinasi dengan Pak Kanit,” kata AI saat dikonfirmasi Kompas.com di Mapolres Gowa, Senin (10/11/2025).
    AI kemudian mentransfer Rp 30 juta ke rekening seorang perempuan berinisial HM (27). Merasa diperas, AI melapor ke Polres Gowa.
    Tim Jatanras Polres Gowa dipimpin Ipda Aditya Pamungkas melakukan pengembangan kasus.
    Pada Sabtu (8/11/2025) pukul 23.00 WITA, polisi menangkap NT (55) di Jalan Swadaya, lokasi pemerasan.
    Polisi mengamankan uang tunai Rp 3 juta sebagai barang bukti. NT disebut sebagai pihak yang dipanggil “Pak Kanit”.
    Polisi kemudian mengamankan HM di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (10/11/2025) pukul 03.00 WITA.
    Dari keterangan NT dan HM, terungkap bahwa dua pria yang sebelumnya menghentikan korban bukan polisi, melainkan oknum TNI berinisial Prada FA, Prada FI, dan Prada YO.
    “Ada tiga orang warga sipil yang kami amankan dan keterlibatan mereka tidak aktif, hanya mereka mendapatkan imbalan dari pemerasan tersebut dan ada juga sekedar menerima uang transferan dari korban. Selanjutnya uang tersebut ditransfer ke pelaku utama,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/11/2025).
    Tiga oknum TNI tersebut sempat menjalani pemeriksaan di Markas Kodim 1409/Gowa, kemudian diserahkan ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIV/Hasanuddin, Makassar.
    “Permasalahan tersebut sudah dilimpahkan ke Pomdam,” kata Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto melalui pesan singkat, Senin (10/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.