Negara: Malaysia

  • CEO PowerCommerce Asia Bandingkan Kemudahan Jadi Pengusaha di Malaysia dan Keruwetan Indonesia

    CEO PowerCommerce Asia Bandingkan Kemudahan Jadi Pengusaha di Malaysia dan Keruwetan Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Founder & CEO PowerCommerce Asia, Hadi Kuncoro, menilai Indonesia tak cocok untuk pengusaha. Dia menanyakan peran pemerintah.

    “Mau yang corporate, mau yang UMKM, emang pernah dibantu ama pemerintah?Nggak pernah,” kata Hadi dikutip dari YouTube Big Thinkers ID, Sabtu (15/11/2025).

    Dia memaparkan bantuan dimaksud seperti keringanan pajak dan kemudahan mengurus perizinan.

    “Pernah denger dapat tax holiday? UMKM, enterpeneur? Enggak pernah. Pernah lu dibantu untuk mengurus izin dengan cepat? Faktanya urusan pajak aja jadi ruwet,” ujarnya.

    Selain itu, dia juga menanyakan bagaimana perlindungan pemerintah dari gangguan pihak eksternal.

    “Gua tanya, pernah engga dilindungi orang-orang yang punya production center? Dari segala macam premanisme, Ormas, dan lain-lain. Pernah enggak? Ada kebijakan yang melindungi itu?” sindirnya.

    Dia memberi contoh, saat dia ingin membangun perusahaan di Malaysia. Hadi langsung mendapat berbagai kemudahan.

    “Power commerce datang ke Malaysia sekitar tiga tahun lalu, kita bikin legal di sana, enggak lebih dari Rp50 juta bikin PT di sana, dan gua dapet tax holiday lima tahun,” imbuhnya.

    “Karena datang dari luar negeri, dan gue membawa digitalisasi,” tambahnya.

    Tidak hanya itu, semua perizinan tersebut bisa selesai hanya hitungan hari.

    “Dua minggu. Kebayang nggak?” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Indonesia Negara Nomor Satu, Singapura dan Malaysia Kalah

    Indonesia Negara Nomor Satu, Singapura dan Malaysia Kalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berhasil mengalahkan sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Malaysia, dalam hal pasar digital. Sektor ini jadi yang terbesar di kawasan mencapai 229,4 juta orang atau 80% populasi.

    Bukan hanya itu nilai ekonomi digital Indonesia juga diprediksi terus bertumbuh hingga 2030. Sebagai catatan, nilai ekonomi digital tahun lalu mencapai US$90 miliar.

    “Nilai ekonomi digital mencapai US$ 90 miliar (Rp 1.496 triliun) untuk tahun 2024 diproyeksikan akan lompat ke US$ 366 miliar (Rp 6.086 triliun) pada 2030. Ini melampaui teman-teman negara di ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, dalam acara FEKDI dan IFSE, Kamis (30/10/2025).

    Dalam data terbaru yang dirilis Google, Temasek, dan Bain, ekonomi digital RI sudah melampaui US$ 99 miliar pada 2025 dibanding Singapura yang senilai US$ 29 miliar. Ekonomi digital Indonesia menyumbangkan sepertiga dari perekonomian digital di seluruh negara Asia Tenggara yang diproyeksikan bernilai US$ 299 miliar.

    Mengutip survei APJII tahun 2025, Meutya menjelaskan penggunaan internet di Indonesia berjumlah 77% di desa dan 84% untuk masyarakat kota. Dia memberikan catatan penetrasi internet itu jadi PR kementerian yang dipimpinnya, seraya menyampaikan pula percepatan akan dilakukan di bidang infrastruktur.

    “Jadi ini yang masih menjadi PR bagi kami. Tahun 2024 kita ke 2025 kita ada kenaikan sekitar 1,5%. Di tahun 2025 kita akan melakukan percepatan-percepatan di banyak hal,” jelas Meutya.

    Salah satu pengembangan infrastruktur digital yang dilakukan Indonesia adalah melalui satelit. Indonesia diketahui telah meluncurkan Satria I pada tahun 2023 lalu.

    Satelit itu menyediakan jaringan internet untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Terdapat 27.865 titik layanan publik yang dilayani Satria I, termausk 1.631 titik di Papua.

    Perusahaan PSN juga baru saja meluncurkan satelitnya, Nusantara V. Satelit itu memiliki kapasitas broadband mencapai 370 Gbps, jadi yang tertinggi di Asia Tenggara dan Australia yang memiliki kapasitas 186 Gbps.

    “Pencapaian ini memperkuat kedaulatan digital dan menjadi fondasi bagi pemeratan akses, pengembangan UMKM daerah, pertumbuhan ekonomi inklusif, serta percepatan ekosistem AI dan juga inovasi nasional,” ucapnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polrestabes Medan Gagalkan Penyelundupan 25 Kg Jaringan Malaysia

    Polrestabes Medan Gagalkan Penyelundupan 25 Kg Jaringan Malaysia

    Jakarta

    Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan menangkap seorang kurir narkoba di Asahan, Sumatera Utara. Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita 25 kilogram sabu.

    Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan hasil pengembangan dari kasus 2 kilogram sabu yang dibongkar pada 2024 lalu.

    “Awalnya tim mengembangkan tangkapan 2 kg sabu tahun 2024 dan dicocokkan dengan informasi masyarakat akan adanya pengiriman narkoba di seputaran TKP,” ujar Kombes Jean Calvijn, dalam keterangannya, Jumat (15/11/2025).

    Dari hasil pengembangan itu polisi menemukan sampan yang mencurigakan di perairan sungai Pantai Beting Kapah, Bagan Asahan. Pada Senin, 3 November 2025, tim Satresnarkoba Polrestabes Medan kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial HP (39).

    “Saat penangkapan dilakukan, tersangka HP, seorang nelayan dari Tanjung Balai, berusaha melarikan diri dengan melompat ke sungai,” imbuhnya.

    Namun, berkat kesigapan tim, tersangka berhasil ditangkap bersama dengan barang bukti yang berada di sampannya. Barang bukti tersebut antara lain 1 goni berisikan 11 kg sabu dalam kemasan teh Cina hijau, 1 goni berisikan 14 kg sabu dalam kemasan teh Cina hijau, 1 unit sampan yang digunakan untuk transportasi.

    Sampan nelayan yang digunakan untuk menyelundupkan 25 Kg sabu jaringan Malaysia (Foto:dok. Istimewa)

    “Total barang bukti sabu yang berhasil diamankan mencapai 25 kilogram,” imbuhnya.

    “Sabu 25 kg diperoleh dari DPO berinisial B, yang menyerahkan barang di perbatasan sungai dekat laut lepas,” sambungnya.

    Sabu tersebut rencananya akan diantar ke Pantai Pulo-Pulo untuk diserahkan kepada DPO berinisial Y, dengan iming-iming upah sebesar Rp 1 juta per kilogram (total upah Rp 25 juta).

    Polrestabes Medan saat ini masih melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap ketiga DPO B, X, dan Y, serta jaringan terkait lainnya. Selain itu, proses penyidikan juga akan mencakup Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk memiskinkan jaringan narkotika ini.

    (mea/imk)

  • RI Nego AS biar Produk Tekstil-Sepatu Nggak Kena Tarif 19%

    RI Nego AS biar Produk Tekstil-Sepatu Nggak Kena Tarif 19%

    Jakarta

    Indonesia masih melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS). Beberapa komoditas akan dinego agar bisa turun tarifnya dari kesepakatan yang ditetapkan sebelumnya sebesar 19%.

    Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan sejauh ini Indonesia bisa mendapatkan tarif 0% untuk produk-produk tertentu yang tidak bisa diproduksi sama sekali oleh AS. Kebanyakan komoditas yang bisa dapat 0% adalah komoditas perkebunan dan juga mineral kritis.

    “Iya mereka kan keluarkan executive order bahwa semua barang yang tidak bisa diproduksi di sana atau tidak tersedia bisa kena tarif 0. Banyak dari kita bisa berikan ke sana,” ungkap Edi dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (14/11/2025).

    Namun, Edi bilang ada juga peluang untuk komoditas lain mengalami penurunan tarif, meskipun tak sampai 0% tapi bisa di bawah 19%. Komoditas yang dimaksud adalah komoditas yang sebetulnya bisa diproduksi di AS, dibutuhkan masyarakat, namun tidak bisa disediakan dalam waktu dekat.

    Edi bilang produk pakaian jadi hingga alas kaki ‘made in Indonesia,’ bisa menjadi beberapa komoditas yang bisa dikurangi tarif impornya ke AS. Negosiasi juga akan dilakukan untuk komoditas tersebut.

    “Selain itu, beberapa produk kita yang dibutuhkan mereka dan tidak bisa disediakan dalam waktu dekat, kita upayakan untuk bisa dikerjasamakan dengan tarif lebih rendah,” ujar Edi.

    “Itu bisa jadi pakaian jadi, sepatu, karena kan yang dibangun di sana kan industri lebih di atasnya kan,” tambahnya menjelaskan.

    Meski telah mendapat diskon tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%, Indonesia masih negosiasi dengan AS untuk mendapatkan tarif impor yang jauh lebih rendah, bahkan untuk beberapa produk khusus bisa mendapatkan 0%.

    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya, mengatakan komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif 0% adalah produksi asli Indonesia yang tidak bisa diproduksi di AS, seperti kelapa sawit hingga karet.

    Indonesia juga menawarkan agar komoditas yang menyangkut rantai pasok kesehatan juga diberikan tarif impor 0% oleh Amerika.

    “Sudah kita bicara kan untuk produk yang Amerika tak bisa produksi, seperti sawit, kakao, rubber itu seluruhnya diberikan 0. Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang jadi supply chain di industri medical,” papar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025) yang lalu.

    Sebelumnya, beberapa negara Asia Tenggara sudah mendapatkan kesepakatan tarif 0% dalam perundingan di sela-sela KTT ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia bulan lalu. Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja mendapatkan penurunan tarif menjadi 0% untuk beberapa barang khusus.

    Airlangga menjamin Idonesia pun akan mendapatkan hal yang sama usai negosiasi selesai dilakukan. Paling lambat negosiasi bisa kelar di bulan November.

    (hal/hns)

  • Pertamina Tawarkan Produksi Massal Olahan Minyak Goreng Bekas (SAF) di COP 30 Brasil

    Pertamina Tawarkan Produksi Massal Olahan Minyak Goreng Bekas (SAF) di COP 30 Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menggaungkan pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis ekonomi sirkular. Langkah tersebut dipresentasikan Pertamina untuk mengejar Net Zero Emission (NZE) 2060 dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP 30 Brasil.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa SAF menjadi salah satu terobosan utama perusahaan dalam menghadirkan bahan bakar penerbangan rendah karbon. Menurut dia, inovasi tersebut sekaligus menjadi solusi konkret bagi ekonomi hijau Indonesia.

    “Produk SAF menjadi inovasi Pertamina dalam menyediakan bahan bakar ramah lingkungan untuk industri penerbangan. Kami membangun ekosistem SAF dari hulu hingga hilir tidak hanya menawarkan bahan bakar rendah karbon, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular berbasis pemanfaatan limbah jelantah,” ujar Simon melalui keterangan resmi dikutip Kamis (13/11/2025).

    Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang kali dan tidak lagi layak untuk dikonsumsi. Minyak ini ditandai dengan warna kecoklatan, aroma tengik, dan adanya endapan, serta menjadi limbah rumah tangga berbahaya jika dibuang sembarangan karena dapat mencemari lingkungan dan kesehatan. 

    Simon menuturkan ekosistem terintegrasi yang dibangun Pertamina mencakup seluruh rantai pasok SAF, mulai dari pengumpulan minyak goreng bekas (used cooking oil/UCO) hingga proses pengolahan dan distribusinya ke maskapai penerbangan.

    Untuk tahap pengumpulan bahan baku, Pertamina Patra Niaga menggandeng Noovoleum melalui sistem UCollect yang terhubung dengan aplikasi MyPertamina. Terhitung sejak September 2024 hingga September 2025, sistem tersebut mengumpulkan sekitar 116.782 liter jelantah dari 35 titik pengumpulan di berbagai daerah. Volume itu diperkirakan meningkat seiring pengembangan produksi dan penerapan mandatori SAF nasional.

    Pada sisi produksi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui fasilitas green refinery di Cilacap kini mampu menghasilkan SAF hingga 238.000 kiloliter per tahun. Selanjutnya, Pertamina International Shipping (PIS) menangani distribusi ke fasilitas penyimpanan sebelum Pertamina Patra Niaga menyalurkannya ke sejumlah bandara, termasuk Soekarno-Hatta di Cengkareng dan I Gusti Ngurah Rai di Denpasar. Produk SAF tersebut telah digunakan Pelita Air dalam operasi penerbangan komersial.

    Pemerintah menetapkan mandatori penggunaan SAF sebesar 1% pada 2026 sebagai langkah awal penerapan bahan bakar berkelanjutan di industri penerbangan nasional. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen global yang diusung International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk memangkas emisi karbon hingga 11,2 gigaton pada 2050.

    Secara global, SAF diperkirakan mampu mengurangi 718 juta ton CO₂ pada periode tersebut. Khusus SAF berbahan baku jelantah, potensi penurunan emisi dapat mencapai 80% dibandingkan avtur konvensional.

    Agung menjelaskan, Indonesia memiliki kapasitas pasokan jelantah yang besar bersama China dan Malaysia. Pada 2023, Indonesia memasok sekitar 300.000 metrik ton jelantah per tahun, dan angkanya diproyeksikan meningkat hingga 800.000 metrik ton per tahun.

    Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan keikutsertaan Pertamina dalam COP 30 mencerminkan dukungan perusahaan terhadap strategi transisi energi yang menyesuaikan kondisi ekonomi negara berkembang.

    “Seiring kebijakan mandatori, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat produksi SAF dunia. Pertamina akan terus mendukung program keberlanjutan demi tercapainya target Net Zero Emission,” kata Agung.

  • Buka-bukaan Menkes Bakal Ubah Rujukan BPJS: Nggak Perlu 3 Kali, Keburu Wafat

    Buka-bukaan Menkes Bakal Ubah Rujukan BPJS: Nggak Perlu 3 Kali, Keburu Wafat

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewacanakan perubahan besar sistem rujukan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Ia menilai, sistem berjenjang yang berlaku saat ini sering kali memperlambat penanganan pasien dengan kondisi gawat darurat, sekaligus menimbulkan pemborosan biaya layanan.

    “Kita akan ubah rujukannya berbasis kompetensi supaya bisa menghemat BPJS juga,” kata Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (13/11/2025).

    Selama ini, pasien BPJS yang membutuhkan layanan lanjutan harus melalui mekanisme rujukan berjenjang dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, ke rumah sakit tipe C, lalu tipe B, sebelum akhirnya sampai ke rumah sakit tipe A.

    Padahal, tidak semua jenis penyakit memerlukan proses berlapis demikian.

    “Sekarang kalau orang misalnya kena serangan jantung dan butuh bedah jantung terbuka, dia dari puskesmas masuk dulu ke rumah sakit tipe C, di tipe C rujuk lagi ke tipe B, ujungnya ke tipe A. Padahal yang bisa lakukan itu sudah jelas tipe A,” lanjut Menkes.

    Menurut Budi, sistem tersebut tidak hanya memakan waktu, tetapi juga membuat biaya BPJS membengkak karena satu pasien bisa dicover tiga kali, di tiga rumah sakit berbeda.

    “Harusnya BPJS nggak usah keluar uang tiga kali. Cukup sekali saja, langsung dinaikin ke rumah sakit yang paling atas. Dari sisi BPJS lebih efisien, dari sisi masyarakat juga senang, nggak perlu rujuk tiga kali, keburu wafat nanti dia kan,” ucapnya.

    Budi menegaskan, sistem baru yang sedang disiapkan akan berbasis pada kompetensi layanan rumah sakit, bukan sekadar tingkatan administratif. Artinya, pasien akan langsung dirujuk ke fasilitas yang memang memiliki kemampuan menangani penyakitnya.

    “Lebih baik pasien langsung dikirim ke tempat di mana dia bisa dilayani sesuai anamnesa awalnya,” jelasnya.

    Langkah ini diharapkan bisa memangkas waktu penanganan kasus darurat dan mempercepat akses masyarakat pada layanan spesialistik yang sesuai kebutuhan medisnya.

    Revisi Tarif INA-CBG’s

    Selain sistem rujukan, Kemenkes juga tengah menyiapkan perubahan sistem tarif INA CBG’s, yaitu mekanisme pembayaran klaim layanan rumah sakit yang digunakan BPJS Kesehatan.

    Budi menjelaskan, selama ini kelompok tarif INA-CBG’s yang digunakan di Indonesia mengacu pada sistem dari Malaysia, sehingga seringnya tidak sesuai dengan kondisi dan pola penyakit di Indonesia.

    “Rumah sakit banyak yang komplain, BPJS juga merasa bayarnya kok kebanyakan seperti ini. Jadi kita duduk bareng dengan organisasi profesi, rumah sakit, kolegium, untuk kita sederhanakan, supaya nggak memberatkan administrasi dan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.

    Sebagai contoh, Budi menyebut kategori konsultasi rawat jalan yang sebelumnya hanya satu jenis, kini diubah menjadi 159 jenis untuk mencerminkan variasi kebutuhan pasien.

    “Jadi pembayarannya bisa lebih pas, pasien juga dilayani lebih baik, nggak perlu datang dua atau tiga kali untuk hal yang sama,” katanya.

    “Tujuannya agar masyarakat mendapatkan pelayanan cepat dan tepat, tanpa berbelit, dan BPJS juga lebih hemat dalam pembiayaan,” pungkas Menkes.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Adopsi AI Indonesia Paling Tinggi, tapi Masih Jadi Konsumen

    Adopsi AI Indonesia Paling Tinggi, tapi Masih Jadi Konsumen

    Jakarta

    Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan dalam adopsi kecerdasan buatan (AI). Ini terungkap berdasarkan laporan terbaru e-Conomy SEA 2025 yang dirilis hasil kolaborasi Google, Temasek, Bain & Company.

    Masifnya penggunaan teknologi AI ini membuat Indonesia berada pada posisi strategis sebagai pemimpin AI di kawasan Asia Tenggara.

    Country Director Google Indonesia, Veronica Utami mengungkapkan Indonesia termasuk ke dalam jajaran 20 besar negara tertinggi di dunia yang memanfaatkan Nano Banana dengan menghasilkan 18 juta image generation setiap harinya.

    “Minat dan adopsi AI yang sangat kuat dari konsumen juga mendorong momentum komersial dimana Indonesia menunjukkan momentum komersial terkuat untuk aplikasi AI di seluruh kawasan, dengan memimpin dalam pertumbuhan pendapatan aplikasi berbasis AI yang melonjak hingga 127% antara paruh pertama 2024 dan paruh pertama 2025, tertinggi di Asia Tenggara,” tutur Veronica di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

    Lebih dari sekadar penggunaan harian, pemanfaatan teknologi teranyar ini terlihat di dunia kerja, yakni 79% pengguna aktif mempelajari dan meningkatkan keterampilan terkait AI.

    “Motivasi utama mereka adalah untuk meningkatkan efisiensi, menghemat waktu riset dan perbandingan (51%), mendapatkan rekomendasi yang lebih personal (35%), serta keamanan yang lebih baik (32%),” ucapnya.

    Meski momentum pengguna sangat kuat, laporan itu juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi. Jumlah startup AI di Indonesia masih sekitar 45+ dan hanya menyumbang 4% dari total pendanaan untuk kawasan ASEAN-10, di mana angka itu jauh di bawah negara seperti Singapura (495+ startup) dan Malaysia (60+).

    “AI ini bukan sekedar fase teknologi, tetapi mentransformasi cara bisnis, cara kita beroperasi dan juga berkembang. Urgensinya bagi Indonesia itu jelas, kita harus secara strategis mengubah antusiasme dan keterbukaan pengguna dalam mengodopsi teknologi tersebut,” ungkap Veronica.

    Dalam laporan e-Conomy SEA 2025 ini menggarisbawahi urgensinya bahwa Indonesia perlu secara strategis mengubah antusiasme pengguna dan momentum pasar menjadi inovasi dalam negeri.

    Veronica mengungkapkan bahwa persoalan tersebut dapat diatasi dengan kolaborasi antara investor, pembuat kebijakan, dan pelaku bisnis untuk membangun infrastruktur, mengembangkan talenta, memastikan adopsi dan integrasi AI yang cerdas, serta memperkuat kepercayaan melalui tata kelola yang baik.

    “Indonesia berada pada posisi yang sangat kuat untuk mengamankan kepemimpinannya di masa depan Asia Tenggara yang digerakkan oleh AI,” ucapnya.

    (agt/rns)

  • Laporan Baru: Investor Lebih Percaya Tanam Duit ke Startup Singapura

    Laporan Baru: Investor Lebih Percaya Tanam Duit ke Startup Singapura

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak investor yang lebih percaya menanamkan investasi ke startup AI yang ada di Singapura. Ini terungkap dalam Laporan e-Conomy SEA 2025 dari Google, Temasek, Bain & Company.

    Dalam laporan itu, seluruh investor (100%) memperkirakan pendanaan akan meningkat di Singapura, baru diikuti Vietnam (79%) dan Malaysia (64%), sementara Indonesia hanya 50%.

    Aadarsh Baijal, Senior Partner Bain & Company, mengatakan banyak investor berpikir bisa menemukan startup AI dengan fokus global di Singapura. Sebab negara itu punya rekam jejak dan telah membangun ekosistemnya.

    “Jadi, sebagian alasannya adalah karena fokus saat ini adalah membangun startup AI yang berpotensi memiliki basis target global dengan AI sebagai intinya. Mereka memperkirakan sebagian besar startup jenis ini akan muncul di Singapura,” kata Aadarsh, melalui sambungan video conference, Kamis (13/11/2025).

    Menurut Aadarsh, pertumbuhan terbesar akan lebih banyak terlihat di pasar Singapura. Sementara untuk Indonesia, dia mengatakan banyak investor yang melihat pertumbuhan pendapatan berasal dari pasar terbesar yakni Indonesia.

    Diharapkan juga akan ada pergeseran. Jadi bukan hanya berfokus pada pasar global, namun juga lebih banyak keterlibatan dan nuansa lokal.

    “Oleh karena itu, saya berharap akan melihat lebih banyak pendanaan yang keluar dari Singapura dan masuk ke pasar-pasar tersebut, dan sebagian besar akan masuk ke pasar-pasar yang lebih besar seperti Indonesia,” jelasnya.

    Dalam laporan yang sama juga disebutkan jumlah startup AI di Singapura berkisar lebih dari 495 perusahaan. Jauh lebih banyak dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, seperti 60 Malaysia, 45 di Indonesia, 20 di Thailand, Vietnam sebanyak 40, dan Fillipina.

    Terkait hal ini, Country Director Google indonesia Veronica Utami mengatakan ada banyak faktor yang ingin disoroti oleh laporan itu. Termasuk mendorong banyak pemain untuk berinovasi dan produksi.

    “Kedua, juga dari sisi, ini perbedaan yang saya rasa cukup besar antara startup AI dan startup teknologi konvensional. Startup AI membutuhkan daya komputasi dengan pemrosesan tinggi, yang berarti juga memerlukan capital expenditure (capex) yang besar. Dan itu berlaku terus-menerus. Jadi, mungkin hambatan untuk masuk (barrier to entry) memang lebih tinggi. Itu hanya hipotesis saya,” jelas Veronica.

    Laporan itu juga melihat jumlah pendanaan di Indonesia mengalami penurunan sejak 2021. Saat itu sebanyak 649 pendaan tercatat, sementara selama enam bulan pertama tahun 2025 hanya 20 dan menurun dari tengah tahun kedua 2024 sebanyak 22 pendanaan.

    Tren yang sama juga terjadi di seluruh Asia Tenggara. Pada 2021 tercatat 2.697 investasi, menurun hingga 191 investasi pada pertengahan tahun pertama 2025.

    Aadarsh mengatakan penurunan itu bisa juga karena investor mencari apa yang bisa didapatkan setelah berinvestasi. Hal ini membuat mereka berhati-hati, termasuk mungkin beralih ke sektor lain untuk berinvestasi.

    “tetapi akan datang dalam bentuk baru, seperti di bidang AI atau di beberapa sektor yang sedang berkembang,” dia menjelaskan.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Memanas! Kamboja Tuding Thailand Tembak Mati 1 Warga Sipil di Perbatasan

    Memanas! Kamboja Tuding Thailand Tembak Mati 1 Warga Sipil di Perbatasan

    Phnom Penh

    Kamboja dan Thailand kembali saling tuding setelah bentrokan terbaru pecah di sepanjang perbatasan yang menjadi sengketa. Phnom Penh menuduh tentara Thailand menembak mati satu warga sipil di perbatasan, setelah Bangkok menyebut ledakan ranjau yang baru ditanam Kamboja telah melukai tentaranya.

    Bentrokan terbaru di perbatasan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (13/11/2025), memaksa Thailand menangguhkan implementasi perjanjian damai dengan Kamboja, yang penandatanganannya disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Malaysia bulan lalu.

    Saat mengumumkan penangguhan tersebut pada Senin (10/11) waktu setempat, Bangkok menuduh Phnom Penh menanam ranjau darat baru di area perbatasan, yang meledak dan melukai empat tentaranya yang sedang berpatroli.

    Dua hari kemudian, atau pada Rabu (12/11) waktu setempat, para pejabat dari kedua negara melaporkan adanya baku tembak di area perbatasan, tepatnya antara Provinsi Sa Kaeo di Thailand dan Provinsi Banteay Meanchey di Kamboja.

    Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet mengatakan satu warga sipil tewas dan tiga orang lainnya luka-luka

    “Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat kemanusiaan dan perjanjian terbaru untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai,” sebut Hun Manet dalam pernyataan via Facebook.

    Namun Bangkok menyalahkan Phnom Penh, dengan juru bicara militer Thailand, Wintai Suvaree, menuduh tentara Kamboja telah “melepaskan tembakan ke wilayah Thailand”. Dikatakan oleh Wintai bahwa tentara-tentara Thailand “berlindung dan melepaskan tembakan peringatan sebagai respons”.

    Dia menyebut insiden yang berlangsung sekitar 10 menit itu tidak memicu korban jiwa dari pihak Thailand.

    Kementerian Informasi Kamboja kemudian membagikan foto dan video yang diduga menunjukkan warga sipil yang terluka, termasuk seorang pria yang dirawat di dalam ambulans dengan kaki berlumuran darah. AFP tidak dapat memverifikasi asal-usul foto dan video tersebut.

    Bentrokan terbaru di perbatasan itu kembali mengobarkan ketegangan setelah konflik berdarah berlangsung selama lima hari pada Juli lalu. Setidaknya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang terpaksa mengungsi selama bentrokan yang diwarnai saling menembakkan roket, artileri berat, dan serangan udara itu terjadi.

    Perselisihan antara Kamboja dan Thailand ini berpusat pada sengketa perbatasan yang dipetakan selama masa penjajahan Prancis di wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak mengklaim beberapa kuil di area perbatasan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Tanda Kiamat Muncul di Mana-mana, Sudah Terasa di Indonesia

    Tanda Kiamat Muncul di Mana-mana, Sudah Terasa di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda ‘kiamat’ kenaikan suhu di Bumi sudah sering terasa di beberapa wilayah. Bahkan para ahli mengingatkan suhu bisa melampaui kesepakatan dalam konferensi iklim tahun 2015.

    Salah satu prediksi diungkapkan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Lembaga itu mengungkapkan suhu global rata-rata pada 2024 hingga 2028 akan melebihi batas 1,5 derajat celcius dari kesepakatan dan sejak pre-industrial.

    Sementara, Copernicus yang merupakan lembaga pengawas iklan Uni Eropa mencatat bulan Mei 2024 jadi yang terpanas sepanjang sejarah. Fenomena suhu panas itu sudah dirasakan selama 12 bulan sebelumnya dengan catatan rekor tertinggi.

    Suhu Bumi juga tercatat kian panas dari waktu ke waktu. Jurnal Earth System Science Data dari 57 ilmuwan menuliskan peningkatan suhu tahun 2023 terjadi lebih signifikan dari tahun sebelumnya.

    Fenomena ini sebenarnya tak begitu mengejutkan. Pada 2023, Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menyebutkan level gas panas dalam atmosfer tercatat jadi yang tertinggi.

    Tahun yang sama juga tercatat jumlah karbon dioksida jadi yang tertinggi ketiga selama 65 tahun terakhir.

    Semua tren ini membuat perubahan iklim yang cukup signifikan. Dari cuaca yang berubah dan sulit diprediksi, bencana alam hingga gelombang panas terus terjadi.

    Di sejumlah wilayah juga terlihat tanda-tanda tersebut. Misalnya sejumlah sekolah di Fillipina sempat tutup setelah terjadi gelombang panas beberapa waktu, serta rekor cuaca panas juga terjadi di Indonesia, Malaysia, Maldives dan Myanmar.

    Sementara India merasakan gelombang panas dalam waktu yang cukup banyak. Mengakibatkan sekolah ditutup dan banyak orang meninggal.

    Saat suhu rata-rata Bumi melampaui 1,5 derajat, ilmuwan mengingatkan situasi yang bertambah parah. Salah satunya terumbu karang akan punah.

    Akibat lainnya adalah melelehnya gunung es dan musnahnya sejumlah tumbuhan dan hewan. Selain itu cuaca ekstrem bisa sampai membunuh manusia dan menghancurkan infrastruktur.

    Sebenarnya sejumlah ilmuwan telah melontarkan beberapa idenya untuk memperkecil dampak perubahan iklim. Termasuk menyetop penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan energi terbarukan, yang seharusnya bisa lebih digencarkan lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]