Negara: Malaysia

  • Respons Malaysia, Menko Zulhas: Durian Jelas Buah Nasional Indonesia

    Respons Malaysia, Menko Zulhas: Durian Jelas Buah Nasional Indonesia

    Respons Malaysia, Menko Zulhas: Durian Jelas Buah Nasional Indonesia
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com- 
    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menilai, Indonesia memiliki dasar yang jauh lebih kuat untuk mengklaim durian sebagai buah nasional, ketimbang Malaysia.
    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024,
    Zulhas
    menyebutkan bahwa angka produksi buah
    durian
    di Indonesia jauh di atas Malaysia.
    “Indonesia memproduksi hampir 2 juta ton durian pada 2024 menurut BPS. Angka ini jauh di atas Malaysia. Dengan fakta ini, saya kira Durian adalah Buah Nasional Indonesia,” ujar Zulhas dalam siaran pers, Minggu (16/11/2025).
    Data BPS 2024 menunjukkan produksi durian Indonesia mencapai 1,96 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
    Produksi terbesar berasal dari sentra-sentra durian di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
    Sementara itu, sejumlah laporan regional menyebut produksi Malaysia jauh lebih rendah, meski nilainya meningkat lewat ekspor varietas premium seperti Musang King.
    Zulhas menambahkan bahwa durian bukan hanya komoditas, tetapi juga budaya dan sumber hidup jutaan petani.
    “Kalau bicara simbol nasional, ya harus berdiri di atas data dan realitas. Durian Nusantara itu kekuatan kita di Asia. Menurut data BRIN, Indonesia punya 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia dan hingga 2024 sekitar 114 terdaftar varietas unggul baru,” kata Zulhas.
    Demi memperkuat posisi Indonesia, pemerintah akan mendorong branding “Durian Nusantara”, meningkatkan standar produksi, dan memperluas potensi ekspor olahan durian ke pasar global.
    Diberitakan, Durian yang mempunyai julukan “raja buah” diusulkan menjadi buah nasional Malaysia oleh Asosiasi Produsen Durian atau Durian Manufacturer Association (DMA).
    Sebagai informasi, DMA berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah Malaysia dengan para produsen durian di negara tersebut.
    Dikutip dari
    The Straits Times
    , Senin (10/11/2025), DMA secara resmi telah meminta Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia untuk menetapkan durian sebagai buah nasional.
    Presiden DMA Eric Chan menilai bahwa durian bukan sekadar buah biasa di Malaysia, melainkan identitas nasional.
    “Setiap orang Malaysia, tanpa memandang latar belakang mereka, memiliki kisah tentang durian, sebuah kenangan, sebuah tradisi. Inilah satu hal yang mempersatukan kita semua,” ujar Chan.
    Varietas premium seperti Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24 telah banyak dikenal secara global.
    Hal itu menempatkan Malaysia sebagai rumah bagi durian kelas dunia.
    Status “geographical indication” (GI) durian Musang King yang diterbitkan oleh Perbadanan Harta Intelek Malaysia, baru-baru ini diperpanjang selama 10 tahun lagi hingga Maret 2034.
    Hal tersebut menegaskan statusnya sebagai produk nasional yang dilindungi, mencegah negara lain mengklaim atau menggunakan nama tersebut.
    “Perpanjangan GI ini seperti cap paspor bagi Musang King,” tutur Chan.
    “Itu membuktikan bahwa durian ini benar-benar berasal dari Malaysia. Kita semua bisa bangga, karena ini menunjukkan bahwa para petani dan produsen kita telah membangun merek global dari akar lokal,” sambungnya.
    Direktur Jenderal Departemen Pertanian Malaysia, Nor Sam Alwi, membenarkan bahwa pemerintah telah menerima permohonan resmi dari DMA.
    Ia menegaskan bahwa penetapan durian sebagai buah nasional memerlukan kajian komprehensif.
    “Keputusan untuk menobatkan sebuah buah sebagai buah nasional harus melalui pertimbangan menyeluruh oleh berbagai lembaga pemerintah,” jelasnya kepada
    The Star
    .
    Nor Sam menjelaskan, faktor-faktor seperti dampak sosial ekonomi, nilai ekspor, warisan budaya, penerimaan publik, serta kontribusi buah tersebut terhadap sektor pertanian nasional akan menjadi bahan pertimbangan utama.
    “Saat ini, kementerian sedang meninjau usulan ini bersama departemen dan lembaga terkait untuk memastikan keputusan yang diambil dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Maskapai Murah Negeri Jiran Terbaik di Dunia, Gimana Citilink–Lion Air?

    Dua Maskapai Murah Negeri Jiran Terbaik di Dunia, Gimana Citilink–Lion Air?

    Bisnis.com, JAKARTA – Skytrax merilis daftar 20 maskapai berbiaya rendah (low-cost carriers/LCC) terbaik dunia tahun 2025.

    Adapun, dua maskapai dari Negeri Jiran yaitu Singapura dan Malaysia berada di puncak daftar tersebut.

    Sementara itu, berada di kelas yang sama, dua maskapai dari Indonesia yaitu Lion Air dan Citilink tak masuk daftar.

    Dilansir dari laman Skytrax, maskapai asal Malaysia, AirAsia dinobatkan sebagai Maskapai Penerbangan Berbiaya Rendah Terbaik Dunia selama 16 tahun berturut-turut pada tahun 2025, sedangkan maskapai Singapura, Scoot dinobatkan sebagai Maskapai Penerbangan Berbiaya Rendah Jarak Jauh Terbaik Dunia.

    Kemudian, Eurowings sebagai Maskapai Penerbangan Berbiaya Rendah Terbaik di Eropa, dan Allegiant Air sebagai Maskapai Penerbangan Berbiaya Rendah Terbaik di Amerika Utara.

    Daftar 20 Maskapai Low-Cost Terbaik versi Skytrax

    AirAsia
    Scoot
    IndiGo
    Eurowings
    Vueling Airlines
    Volotea
    Transavia France
    Iberia Express
    Flynas
    EasyJet
    Ryanair
    Jet2.com
    HK Express
    flyDubai
    Allegiant Air
    airBaltic
    JetSMART Airlines
    SKY Airline
    FlyArystan
    Jetstar Airways

  • Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2025

    Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara Regional 16 November 2025

    Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Banyuwangi BMX Supercross 2025, satu-satunya balap sepeda BMX di Indonesia yang masuk agenda resmi Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI), resmi dimulai di Sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi, selama dua hari, 15 – 16 November 2025.
    Sirkuit
    BMX
    Muncar
    Banyuwangi
    merupakan sirkuit
    supercross
    berstandar olimpiade yang pertama di Asia Tenggara.
    Bahkan usai gelaran Banyuwangi BMX Supercross, tim dari Latvia Eropa meminta izin menjadikan Sirkuit Muncar tempat pemusatan latihan bagi para atlet BMX mereka selama satu bulan mulai awal 2026 mendatang.
    Sebelumnya Sirkuit Muncar juga menjadi tempat pemusatan latihan bagi atlet Pelantas BMX untuk persiapan di kejuaraan internasional.
    Selain telah berstandar Olimpiade, sirkuit Muncar juga memiliki trek salah satu terpanjang di dunia. Sirkuit ini telah direvitalisasi Kementerian PU dengan melibatkan arsitek berpengalaman di dunia track BMX, Tom Ritzenthaler.
    Sirkuit Muncar memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Memiliki lintasan terpanjang di dunia, dengan panjang
    track
    465 meter, serta
    obstacle
    4
    high jump
    yang merupakan
    track
    terbanyak di dunia.
    Sirkuit ini juga dilengkapi dua
    start gate
    ketinggian 5 dan 8 meter, serta 7
    line
    yang memiliki karakteristik berbeda dan bisa digunakan untuk perlombaan berbagai kelas.
    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani optimistis hadirnya Sirkuit BMX Muncar yang telah memenuhi standar internasional,tidak hanya mencetak atlet berprestasi, tetapi juga menjadi magnet baru yang mendongkrak pariwisata dan perekonomian lokal.
    “Terima kasih khususnya kepada Kementerian PU, serta Kemenpora, PB ISSI, dan seluruh warga Muncar yang telah mendukung revitalisasi sirkuit ini menjadi standar
    Olympic
    yang tentunya telah mewujudkan komitmen pemkab untuk meningkatkan fasilitas olahraga, khususnya olahraga sepeda yang memiliki banyak potensi di daerah kita,” ujar Ipuk.
    Ipuk menambahkan pembangunan sirkuit internasional di Muncar ini akan menjadi ‘kawah candradimuka’ bagi bibit-bibit unggul atlet BMX nasional, terutama Banyuwangi.
    “Kehadiran sirkuit ini juga membuka peluang bagi Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah kejuaraan BMX kelas dunia di masa depan. Ini akan mendatangkan atlet,
    official
    , dan penggemar dari berbagai negara, yang otomatis akan menggerakkan ekonomi daerah,” kata Ipuk.
    Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan Banyuwangi menjadi satu-satunya di Indonesia, bahkan di ASEAN yang memiliki sirkuit dengan level internasional untuk supercross.
    “Bahkan di Asia hanya ada 3, Banyuwangi, Jepang, dan Cina yang berstandar Olimpiade,” kata Dadang.
    Sirkuit yang awalnya dibangun Pemkab Banyuwangi pada 2015 tersebut, kata Dadang, berpotensi menjadi rujukan bagi para pembalap dunia untuk berlatih, mengingat kualitas dan tantangan yang ditawarkan.
    “Bahkan, tim dari Latvia telah meminta ijin untuk bisa berlatih di Sirkuit Muncar selam asatu bulan pada awal tahun 2026. Ini menunjukkan sirkuit Muncar sangat diminati para rider dunia,” kata Dadang.
    Banyuwangi BMX Supercross 2025 kali ini iikuti 207 rider, selain dari berbagai daerah di Indonesia juga diikuti dari berbagai negara seperti Latvia, China, Malaysia, dan lainnya. (*)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Medco Power Bidik Ekspor 600 MW Listrik Hijau ke Singapura pada 2028

    Medco Power Bidik Ekspor 600 MW Listrik Hijau ke Singapura pada 2028

    Bisnis.com, BANDUNG — PT Medco Power Indonesia (Medco Power) menargetkan bisa mengekspor listrik hijau sebesar 600 megawatt (MW) ke Singapura pada 2028.

    Presiden Direktur Medco Power Indonesia Eka Satria menuturkan, ekspor itu bisa dilakukan lewat proyek yang tengah dibangun, yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pulau Bulan. Proyek senilai US$3 miliar itu dapat menghasilkan listrik sebesar 2 gigawatt peak (GWp).

    Dia mengatakan proyek itu ditargetkan rampung pada 2028. Dari total kapasitas, sebesar 600 MW dapat di ekspor ke Singapura melalui kabel bawah laut 400 kV.

    “Jadi ini bisa menjadi potensi ekspor pertama dari green energy. Manfaatnya besar, nanti ini bisa buat tenaga kerja, industri buat ke depan, devisa, green economy, di mana ini bisa mendukung green growth ke depan buat Indonesia,” tutur Eka dalam acara media Briefing di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Sabtu (15/11/2025).

    Eka menjelaskan,  Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 3.686 GW. Namun, baru sekitar 0,3% dari potensi tersebut yang saat ini dimanfaatkan.

    Menurutnya, besarnya potensi tersebut menjadi peluang besar bagi sektor swasta. Terlebih, dia memproyeksi pertumbuhan permintaan listrik nasional dapat mencapai sekitar 8% per tahun.

    “Jadi Indonesia punya potensi, kita bisa supply ke bentuk Indonesia, regional, dan juga active market ke depan,” ucap Eka.

    Lebih lanjut, Eka menyebut pihaknya terus mengakselerasi sejumlah proyek energi bersih. Ini terutama untuk pembangkit bertenaga panas bumi dan surya.

    Adapun beberapa proyek yang berjalan antara lain Ijen Geothermal 110 MW di Jawa Timur, Bonjol Geothermal 55 MW di Sumatera Barat, Samosir Geothermal 40 MW, serta pembangunan Solar PV 25 MWp di Bali Timur.

    “Jadi Indonesia ini tidak hanya dikaruniai banyak potensi oil and gas, ternyata potensi renewable-nya luar biasa, nomor satu,” kata Eka.

    Ekspor Listrik jadi Game Changer

    Dalam kesempatan terpisah, Eka menyebut proyek ekspor listrik, khususnya ke Singapura, sebagai peluang strategis yang dapat mendorong industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dipandang mirip dengan momentum ekspor LNG pada era 1970-80an.

    Namun, untuk mendorong industrialisasi, investor memerlukan kepastian regulasi dan iklim investasi yang kompetitif agar potensi besar energi terbarukan dalam negeri dapat lebih dimanfaatkan.

    Eka menegaskan bahwa proyek ekspor listrik berbasis energi tenaga surya ke Singapura, seperti yang sedang digarap Medco Power di Pulau Bulan merupakan peluang yang tidak akan datang dua kali. 

    Dia menggambarkan momen ini dengan keputusan Indonesia mengembangkan LNG pada masanya, yang membawa devisa, industri, dan lapangan kerja.

    “Kita membutuhkan devisa dan investasi (FDI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (GROW). Proyek ekspor listrik ini memenuhi kedua hal tersebut. Ini baik untuk negara kita,” tegasnya di sela Singapore International Energy Week (SIEW) 2025, Selasa (28/10/2025).

    Namun, Ketua Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) ini juga menyoroti bahwa Indonesia harus waspada. Pasalnya, negara seperti Malaysia (Sarawak) dan Thailand juga agresif menawarkan listrik hijau ke Singapura.

    “Kita berkompetisi. Potensi ini kalau tidak digarap secepatnya ya hilang. Yang rugi kita sendiri,” katanya.

    Saat ini pihaknya tengah menanti terbitnya izin ekspor listrik dari pemerintah Indonesia. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kabar terbaru terkait proyek energi hijau hasil kerja sama antara Indonesia dan Singapura. 

    Dia menjelaskan, dalam kerja sama tersebut, Indonesia akan mengekspor listrik bersih ke Singapura. Sementara itu, pemerintah Singapura telah memastikan akan memulai pengembangan kawasan industri hijau yang potensial di wilayah Bintan, Batam, dan Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). 

    “Sudah tentu ekspor listrik ini saling menguntungkan. Jangan ada satu negara yang merasa lebih hebat daripada negara lain, kita saling menguntungkan,” ujar Bahlil di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025, Jumat (10/10/2025). 

    Kabar terbaru, Bahlil mengatakan, pemerintah sedang membahas mekanisme secara lebih detail terkait aturan di masing-masing negara sebelum mulai melaksanakan proyek tersebut.

  • Cerita Bikers Touring ke Makkah Naik Xmax, Ungkap Rute Paling Ramah dan Paling Bahaya

    Cerita Bikers Touring ke Makkah Naik Xmax, Ungkap Rute Paling Ramah dan Paling Bahaya

    Jakarta

    Seorang bikers yang disapa Om Daeng melakukan perjalanan penuh tantangan dari Indonesia ke makkah, Arab Saudi. Menggunakan Yamaha Xmax, Om Daeng tiba di kota suci setelah menempuh lebih dari 27 ribu km, melintasi 12 negara, dan menghabiskan delapan bulan di atas motor matic bongsor tersebut.

    “Perjalanan ini bukan hanya soal jarak, tapi pelajaran tentang keberanian, ketulusan dan persaudaraan di banyak negara,” kata Om Daeng dalam keterangan resmi (16/11).

    Dari semua negara yang ia lintasi, China menjadi rute paling berkesan. “China itu lengkap banget. Gurun ada, salju ada, makanannya enak, jalurnya panjang sekali. Semua ada di situ,” tuturnya.

    Bikers Yamaha Xmax yang akrab disapa Om Daeng ini touring dari Indonesia ke Makkah Foto: Dok. Om Daeng

    Selain alam yang ekstrem, ia juga beberapa kali merasakan keramahan warga lokal selama singgah. Banyak yang memberi bantuan spontan mulai minuman, hingga sapaan hangat yang menambah energi di tengah perjalanan panjang.

    Malaysia dan Kazakhstan juga menjadi negara yang memberi pengalaman tak terlupakan. Di Malaysia, ia bahkan mendapat sambutan luar biasa dari para komunitas motor setempat. Bahkan ada yang memberikan ban Xmax gratis kepada Om Daeng. Kazakhstan pun memberikan kesan serupa.

    “Mereka sangat ramah. Ada yang memberi uang, ada yang memberi minum. Mereka menghargai perjalanan kami,” sambung dia.

    Namun tidak semua negara menghadirkan rasa nyaman. Afghanistan menjadi jalur paling menantang sekaligus paling berbahaya dalam ekspedisi ini. Kondisi jalan sulit dan situasi keamanan yang tidak menentu membuatnya harus ekstra waspada. Meski berat, ia berhasil melewati rute tersebut tanpa insiden besar.

    Salah satu momen paling emosional terjadi saat mengambil miqat di Thaif. “Bayangkan 70 km memakai ihram tanpa helm. Itu momen paling spiritual,” ujarnya. Pengalaman itu menjadi titik kulminasi perjalanan yang penuh rasa lelah, namun juga penuh pembelajaran.

    Bikers Yamaha Xmax yang akrab disapa Om Daeng ini touring dari Indonesia ke Makkah Foto: Dok. Om Daeng

    Menariknya, perjalanan ini awalnya dilakukan tanpa sponsor. Ia memilih Xmax karena itu satu-satunya motor yang ia punya. Barulah setelah perjalanan viral, dukungan mulai datang, termasuk dari pelumas Lupromax yang diklaim bisa menjaga performa motor tetap optimal di berbagai kondisi ekstrem: gurun, salju, hingga banjir.

    “Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan besar ini. Ini menunjukkan pelumas anak bangsa sanggup bekerja di kondisi ekstrem,” ujar Kartiko Soemargono, Direktur Utama PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk.

    Tak berhenti sampai di Makkah, Om Daeng sudah menyiapkan target lanjutan. Ia berencana melanjutkan ekspedisi menuju London dalam empat hingga lima bulan ke depan.

    “Siapkan semuanya. Fisik, mental, logistik, perlengkapan. Jangan berangkat tanpa persiapan matang,” pesannya untuk para rider yang ingin mengikuti jejaknya.

    (lua/riar)

  • Video: Minat Investor Naik, Proyek Pangan Jadi Motor Ekonomi Baru

    Video: Minat Investor Naik, Proyek Pangan Jadi Motor Ekonomi Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur PT Ground Source Group, Agustinus Susanto, menilai ketahanan pangan memiliki prospek investasi besar, terutama di wilayah terluar seperti Natuna. Ia menjelaskan bahwa hampir 60% kebutuhan pangan di Natuna masih harus didatangkan dari luar daerah, bahkan dari Singapura dan Malaysia karena produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti daging segar dan telur.

    Menurutnya, potensi produksi pangan di Natuna sebenarnya ada, namun terkendala skala investasi yang terlalu besar untuk ditanggung masyarakat maupun pemerintah daerah. Keterbatasan pendanaan inilah yang membuka peluang bagi investor dan pelaku industri untuk masuk, sekaligus memperkuat kemandirian pangan kawasan perbatasan.

    Selengkapnya saksikan dialog Bunga Cinka bersama Direktur PT Ground Source Group Agustinus Susanto di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (12/11/2025).

  • Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    JAKARTA – Industri farmasi dan kosmetik Indonesia disebutkan banyak melakukan ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Oseania. Capaian ekspor itu mencakup berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, suplemen kesehatan hingga bahan baku seperti minyak atsiri.

    Di sektor industri kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar dengan produk-produk inovatif. PT Prioritas Jaya Indonesia misalnya, telah mengekspor varian sabun pepaya (merek Jinzu dan Thai) ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria dan Kepulauan Pasifik.

    Selain itu, varian parfum (merek Honor dan Vlagio) juga telah diekspor ke Malaysia dan Filipina. Hal serupa juga dilakukan oleh PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo dengan merek dorzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga menorehkan capaian dengan mengekspor produk merek Shumi ke Jepang dan merek Secrets ke Nigeria.

    Kekuatan manufaktur Indonesia juga didukung oleh pabrik-pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (LOréal), yang merupakan pabrik LOréal grup terbesar di dunia mendedikasikan 60 persen kapasitas produksinya untuk pasar ekspor.

    Produknya telah menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di ASEAN, Uni Emirat Arab, Pakistan, Australia, Korea dan Afrika Selatan. Demikian pula Unilever Indonesia dengan berbagai mereknya yang telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara.

    Di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah berhasil mengekspor produk-produk andalannya ke Filipina, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.

    BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, turut berkontribusi dengan mengekspor enam produk obat ke Afghanistan, tiga produk obat ke Singapura dan dua produk obat ke Kamboja. PT Phapros juga telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru dan Kamboja.

    Grup farmasi besar, seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Benua Amerika (Amerika Serikat, Kanada) dan Afrika (Nigeria). PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi dan Kanada.

    Keunikan produk herbal Indonesia juga diminati oleh pasar global. PT Setia Kawan Abadi, misalnya, berhasil mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.

    Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari tercatat telah mampu mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti: minyak nilam, minyak sereh wangi dan minyak pala ke berbagai negara.

    Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyebut, keberhasilan ekspor itu adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia.

    “Kami melihat permintaan terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern. Kemampuan menembus pasar beragam ini membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 November.

    Menurut Taufiek, pencapaian tersebut menegaskan bertambahnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap standar, kualitas dan inovasi produk farmasi dan kosmetik buatan Indonesia.

    “Pencapaian ini menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan sektor manufaktur strategis Indonesia dan tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap devisa negara, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia,” pungkasnya.

  • Modal Rp60 Juta, Pengungsi Rohingya Mulai Pelayaran Paling Mematikan

    Modal Rp60 Juta, Pengungsi Rohingya Mulai Pelayaran Paling Mematikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kapal kargo Filipina berhasil menyelamatkan tiga pengungsi Rohingya dari perairan di lepas pantai Langkawi, Malaysia, pada 8 November. Beberapa hari sebelumnya, para penyelundup memindahkan mereka dari kapal induk besar ke kapal yang lebih kecil saat mendekati pantai Malaysia.

    Kapal yang lebih kecil itu terbalik ketika mengangkut sekitar 70 hingga 100 orang. Sebelas korban selamat lainnya berhasil dievakuasi beberapa hari setelahnya, sedangkan 27 jiwa meninggal, termasuk empat anak-anak.

    Oktober disebut penanda dimulainya “musim berlayar” bagi kegiatan penyelundupan manusia. Ini karena angin muson barat daya mereda dan perairan menjadi lebih tenang.

    Dikutip dari The Economist, Sabtu (14/11/2025), dengan biaya 15.000 ringgit Malaysia atau setara Rp 60 juta (asumsi kurs Rp4.000/MYR) per orang, jaringan kriminal menjanjikan perjalanan aman melalui laut dari daerah perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar di pesisir menuju Malaysia.

    Namun, perjalanan yang memakan waktu selama sepekan itu berbahaya dan beberapa kapal dilaporkan tenggelam sebelum mencapai pantai.

    Seorang pengungsi dan aktivis Rohingya yang kini tinggal di Selandia Baru, Hafsar Tameesuddin, menyebut anggota etnis minoritas Rohingya yang sebagian besar Muslim menyadari risiko perjalanan tersebut.

    Mereka juga berisiko ditangkap dan ditahan tanpa batas waktu oleh otoritas imigrasi Malaysia. Namun setiap tahun, ribuan orang memilih untuk tetap mencoba, karena kondisi di negara asal mereka sangat memprihatinkan.

    Di Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat, tempat asal Rohingya, mereka terjebak dalam pertempuran antara junta militer Myanmar dan Tentara Arakan (AA), kelompok pemberontak yang berjuang untuk mendirikan tanah air bagi kelompok etnis lain Rakhine. Setidaknya sebanyak 100.000 orang dikurung di kamp-kamp pengungsi.

    PBB menyebut junta militer melancarkan genosida terhadap Rohingya sejak 2017. Namun, Rohingya mengatakan bahwa AA, yang membakar kota Buthidaung dengan mayoritas penduduknya Rohingya, kini juga melakukan kekejaman.

    The Economist mencatat Lebih dari satu juta warga Rohingya tinggal di kamp pengungsi terbesar di dunia, dekat Cox’s Bazar, di seberang perbatasan Bangladesh. Pemerintah melarang mereka membangun tempat tinggal permanen dengan tujuan mendorong mereka kembali ke Myanmar.

    Kebijakan itu tak membuahkan dampak yang diharapkan, tetapi justru membuat kamp-kamp tersebut rentan terhadap kebakaran dan tanah longsor. Lebih parah lagi, Bangladesh juga membatasi akses pendidikan dan pekerjaan.

    “Tidak ada yang bisa mereka dapatkan di sana,” kata istri Hafsar dikutip Sabtu (15/11/2025).

    Tahun ini, musim berlayar dimulai lebih awal. Para pengamat memperkirakan lebih banyak warga Rohingya yang akan mencoba pelayaran ini daripada sebelumnya.

    Chris Lewa, yang telah melacak bisnis penyelundupan manusia di Laut Andaman selama hampir seperempat abad, mengatakan bahwa setidaknya 16 kapal, yang membawa sekitar 2.000 hingga 3.000 orang, meninggalkan Bangladesh dan Myanmar sejak September.

    Ia dan analis lainnya menyoroti satu faktor khusus yang mendorong lonjakan penyelundupan manusia, yakni kekhawatiran warga Rohingya terhadap Amerika yang akan berhenti menyediakan makanan di kamp-kamp.

    Awal 2025, Pemerintahan Trump memangkas anggaran bantuan pangan, sebelum kemudian menyetujui serangkaian langkah sementara jangka pendek. Namun, karena paket bantuan hanya bertahan beberapa bulan, lembaga-lembaga bantuan terus memperingatkan bahwa makanan mungkin akan segera habis.

    Hal ini membuat banyak warga Rohingya cemas hingga memesan tiket ke Malaysia. Situasinya bahkan lebih buruk di Myanmar, di mana konflik telah membuat distribusi bantuan pangan menjadi lebih sulit.

    Satu alasan kecil yang dapat memperbaiki keadaan adalah para pejabat Amerika tampaknya akan melanjutkan bantuan pangan dengan Bangladesh agar para pengungsi Rohingya dapat bekerja. Hal itu akan membuat kehidupan di kamp-kamp jauh lebih nyaman dan mengurangi ketergantungan Rohingya pada anggaran bantuan luar negeri yang terbatas.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jejak Kebijakan Jokowi, Beri Konsensi Tanah IKN 190 Tahun yang Dihapus MK

    Jejak Kebijakan Jokowi, Beri Konsensi Tanah IKN 190 Tahun yang Dihapus MK

    Bisnis.com, JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) menyampaikan sejumlah ketentuan pasal 16A Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mengikat sepanjang tidak dimaknai sesuai batas waktu pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak.

    UU IKN peninggalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas mengenai batas waktu penggunaan Hak Atas Tanah (HAT) dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN). Dalam putusan yang dibacakan pada Kamis (13/11/2025), MK menyatakan sejumlah ketentuan Pasal 16A UU IKN bertentangan dengan UUD 1945.

    Diketahui undang-Undang No.3/2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) merupakan regulasi peninggalan Presiden Joko Widodo menjelang lengser. Tujuan utama pemberian izin adalah untuk menarik investasi sebesar-besarnya ke proyek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

    Skema konsesi berupa Hak Guna Usaha (HGU), hak pakai, dan Hak Guna Bangunan (HGB) diberikan maksimal dua siklus, masing-masing 95 tahun, sehingga total bisa mencapai 190 tahun jika lolos evaluasi di setiap periodenya.

    Saat kebijakan ini muncul tahun lalu, sejumlah toko memberikan kritikan karena dinilai merugikan Indonesia.

    Media Malaysia, Daily Express, menulis bahwa media tersebut sepakat dengan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika yang menyatakan jika aturan tersebut sarat dengan pelanggaran.

    Dewi Kartika mengatakan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023 yang baru saja disahkan Presiden Joko  Widodo atau Jokowi merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pokok Agraria dan putusan Mahkamah Konstitusi. 

    Yang dinilai Dewi berbahaya adalah aspek pencabutan hak sama sekali tidak diatur dalam PP 12. Ia menegaskan, dengan besarnya masa konsesi yang hampir dua abad, sanksi harus dinyatakan secara jelas dan tegas.

    Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode Oktober 2014 – Agustus 2015, Andrinof Chaniago menilai keputusan pemerintah memberi HAT 190 tahun sebagai langkah yang keliru. Menurutnya, siasat pemerintah untuk mendatangkan investor ke IKN lewat pemberian HGU, Hak Guna Bangunan (HGB) hingga Hak Pakai dengan jangka waktu sangat panjang itu dinilai kebablasan. 

    “Tidak perlu [pemberian HGU sampai 190 tahun], tidak perlu. Itu kebablasan,” kata Andrinof.

    Pasalnya, Andrinof menilai bahwa para investor akan datang dengan sendirinya seiring dengan makin matangnya pembangunan IKN. Atas dasar hal itu, yang seharusnya menjadi fokus pemerintah adalah bagaimana menyelesaikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terlebih dahulu.

    Pada saat yang sama, Andrinof juga menilai bahwa titah Jokowi yang menghendaki investasi mengalir deras ke IKN pada saat ini diprediksi sulit untuk terealisasi. 

    “Kecuali, investasi berupa rumah sakit itu relevan, sekolah relevan, supermarket relevan, taman rekreasi untuk ASN relevan. Tapi mencari investor yang mau menaruh dana Rp50 triliun itu tidak logis, mohon maaf saja tidak logis,” tegasnya.

    Dihapus MK

    Dalam perkembangan terbaru, Majelis hakim memberikan tafsir baru atas pengaturan jangka waktu Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), dan Hak Pakai (HP). Tafsir ini menegaskan bahwa mekanisme penggunaan HAT harus mengikuti tahapan pemberian, perpanjangan, dan pembaruan, bukan diberikan sekaligus dalam dua siklus sebagaimana frasa yang tercantum dalam UU IKN.

    Ketua MK Suhartoyo dalam sidang pembacaan amar Putusan Nomor 185/PUU-XXII/2024 menyampaikan ketentuan yang dinilai bertentangan dengan konstitusi. Ia membacakan amar putusan: “Menyatakan Pasal 16A ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara […] bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai ‘Dalam hal HAT yang diperjanjikan […] dalam bentuk hak guna usaha, diberikan hak, paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun; perpanjangan hak, paling lama 25 (dua puluh lima) tahun; dan pembaruan hak, paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun berdasarkan kriteria dan tahapan evaluasi,” kata Suhartoyo dikutip dari laman MK, Jumat (14/11/2025).

    Istana Presiden di IKN

    Suhartoyo juga membacakan dua amar serupa untuk HGB dan HP, masing-masing dengan jangka waktu maksimal 30 tahun untuk pemberian, 20 tahun untuk perpanjangan, dan 30 tahun untuk pembaruan. Ia kemudian menegaskan: “Menyatakan Penjelasan Pasal 16A ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UndangUndang Nomor 3 Tahun 2022 […] bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.” Permohonan ini diajukan oleh Stephanus Febyan Babaro dari suku Dayak, yang mempersoalkan potensi penyalahartian pengaturan HAT di wilayah IKN.

    Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Menurut dia, ketentuan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 menimbulkan ambiguitas karena menyebutkan HGU diberikan melalui satu siklus dan dapat diberikan kembali untuk satu siklus kedua, yang jika dijumlahkan mencapai 190 tahun.

    “Sehingga hal demikian menimbulkan norma yang ambigu yang berpeluang disalahartikan,” ujarnya.

    Ketentuan tersebut dinilai serupa dengan pengaturan yang sebelumnya dibatalkan dalam Putusan MK Nomor 21-22/PUU-V/2007.

    Enny menekankan bahwa norma dua siklus melemahkan posisi negara dalam penguasaan tanah sebagaimana diamanatkan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Padahal, perubahan UU IKN dimaksudkan untuk menciptakan jangka waktu HAT yang kompetitif guna menarik investasi. Ia menyebut pengaturan khusus yang berlaku hanya di IKN juga berpotensi menimbulkan diskriminasi terhadap daerah lain dalam hal penanaman modal.

    Enny menegaskan MK tetap mengakui mekanisme tiga tahapan yakni pemberian, perpanjangan, dan pembaruan yang selama ini menjadi praktik pertanahan nasional dan telah ditegaskan dalam putusan MK sebelumnya. Ia menyatakan bahwa pemberian HAT sekaligus dalam dua siklus tidak sesuai dengan prinsip evaluasi berkala yang wajib dilakukan negara. Karena itu, frasa tentang “siklus pertama” dan “siklus kedua” harus dibatalkan. “Artinya, batasan waktu paling lama 95 tahun dimaksud dapat diperoleh sepanjang memenuhi persyaratan selama memenuhi kriteria dan tahapan evaluasi,” ujarnya.

    Dengan pemaknaan baru tersebut, Penjelasan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 dinyatakan tidak lagi diperlukan dan otomatis tidak berlaku. Dalam konteks penanaman modal, Enny menilai bahwa rujukan yang tepat adalah UU 25/2007 tentang Penanaman Modal yang telah dimaknai MK. Ketentuan ini menggarisbawahi bahwa perpanjangan atau pembaruan hak harus melalui evaluasi atas penggunaan tanah.

    Dia menambahkan bahwa peraturan yang memberikan kemudahan investasi harus tetap sejalan dengan konstitusi dan tidak melemahkan posisi negara.

    “Substansi Penjelasan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 dan praktik yang diterapkan dalam pemberian HGU telah mengikuti Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21-22/PUU-V/2007,” kata Enny.

  • CEO PowerCommerce Asia Bandingkan Kemudahan Jadi Pengusaha di Malaysia dan Keruwetan Indonesia

    CEO PowerCommerce Asia Bandingkan Kemudahan Jadi Pengusaha di Malaysia dan Keruwetan Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Founder & CEO PowerCommerce Asia, Hadi Kuncoro, menilai Indonesia tak cocok untuk pengusaha. Dia menanyakan peran pemerintah.

    “Mau yang corporate, mau yang UMKM, emang pernah dibantu ama pemerintah?Nggak pernah,” kata Hadi dikutip dari YouTube Big Thinkers ID, Sabtu (15/11/2025).

    Dia memaparkan bantuan dimaksud seperti keringanan pajak dan kemudahan mengurus perizinan.

    “Pernah denger dapat tax holiday? UMKM, enterpeneur? Enggak pernah. Pernah lu dibantu untuk mengurus izin dengan cepat? Faktanya urusan pajak aja jadi ruwet,” ujarnya.

    Selain itu, dia juga menanyakan bagaimana perlindungan pemerintah dari gangguan pihak eksternal.

    “Gua tanya, pernah engga dilindungi orang-orang yang punya production center? Dari segala macam premanisme, Ormas, dan lain-lain. Pernah enggak? Ada kebijakan yang melindungi itu?” sindirnya.

    Dia memberi contoh, saat dia ingin membangun perusahaan di Malaysia. Hadi langsung mendapat berbagai kemudahan.

    “Power commerce datang ke Malaysia sekitar tiga tahun lalu, kita bikin legal di sana, enggak lebih dari Rp50 juta bikin PT di sana, dan gua dapet tax holiday lima tahun,” imbuhnya.

    “Karena datang dari luar negeri, dan gue membawa digitalisasi,” tambahnya.

    Tidak hanya itu, semua perizinan tersebut bisa selesai hanya hitungan hari.

    “Dua minggu. Kebayang nggak?” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)