Anggota DPR Minta Pemerintah Perbanyak Visa Gratis demi Genjot Turis Asing
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com-
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan visa bagi wisatawan mancanegara (wisman) demi meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.
Dia menilai Indonesia masih tertinggal dibanding banyak negara ASEAN yang memberlakukan kebijakan bebas visa untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
“Kita tidak boleh kalah bersaing. Jika negara-negara tetangga sudah membuka visa gratis dan kunjungan mereka meningkat tajam, Indonesia harus melakukan langkah serupa agar tetap kompetitif di ASEAN maupun global,” kata Evita di Jakarta, Kamis (20/11/2025), dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan, negara-negara Asia Tenggara telah memberikan bebas visa kunjungan kepada sebagian besar wisatawan asing, termasuk wisatawan dari pasar-pasar besar seperti China, India, Rusia, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah.
Sementara, Indonesia yang punya potensi pariwisata terbesar di kawasan seperti Bali, Labuan Bajo, Raja Ampat, Mandalika, Danau Toba, Likupang, Borobudur, dan ratusan destinasi lainnya, dia menilai Indonesia justru belum memaksimalkan peluang tersebut.
Menurut dia, kebijakan bebas visa terbukti meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan serta memperkuat industri pariwisata negara-negara tersebut
Sedangkan, Indonesia justru mencabut kebijakan bebas visa kunjungan wisata pada saat negara lain berlomba memberikannya pascapandemi Covid-19.
Akibatnya, kunjungan turis mancanegara ke Indonesia tercatat stagnan dibandingkan negara-negara tetangga setelah pandemi Covid-19.
Politikus PDI Perjuangan itu mencatat, kunjungan ke Malaysia itu pada delapan bulan pertama 2025 sudah mencapai 28 juta dari target 31,4 juta tahun 2025, sedangkan kunjunga ke Thailand mencapai 24 juta pada sembilan bulan pertama 2025 dan mereka target 33,4 juta tahun ini.
Sedangkan, dalam sembilan bulan pertama 2025, Indonesia baru meraih 11,43 juta dari target 15 juta sampai akhir 2025.
Data itu pun menunjukkan, kunjungn turis mancanegara didominasi di Bali, yaitu sekitar 5,3 juta pada Januari-September 2025, sementara destinasi lain terkesan sepi.
“Bali memang ramai tapi jangan lupa secara nasional kita melihat destinasi wisata kita itu belum mampu menarik lebih banyak wisman untuk berkunjung, seperti Danau Toba, Batam, Jakarta, Likupang-Manado, Lombok, Makassar, Bangka Belitung, dan lainnya,” kata Evita.
Oleh sebab itu, ia menilai kebijakan
visa Indonesia
masih terlalu restriktif, dan tidak sejalan dengan semangat peningkatan daya saing pariwisata nasional.
Padahal, ia yakin kebijakan bebas visa bakal mmeningkatkan jumlah kunjungan wisman secara drastis, yang kemudian akan mendorong belanja wisatawan yang berdampak langsung pada UMKM, hotel, restoran, transportasi, dan pelaku ekonomi kreatif, memperluas lapangan kerja, menumbuhkan investasi dan konektivitas udara.
Meskipun begitu, dia pun menyerahkan kepada pemerintah terkait syarat batas waktu kunjungan bagi wisman dengan tetap memperhatikan aspek keamanan nasional dan pengawasan keimigrasian.
“Apakah dikembalikan seperti sebelumnya diberikan untuk 159 negara atau harus dipilih berdasarkan potensi kunjungan yang lebih besar kita persilakan kepada pemerintah untuk menentukannya,” kata Evita.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Malaysia
-

Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746
Jakarta –
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Penguatan membawa mata uang Paman Sam itu sempat mencapai level Rp 16.746/US$ pada pagi ini.
Dikutip dari data Bloomberg, Kamis (20/11/2025), dolar AS dibuka di Rp 16.748. Lalu sekitar pukul 09.15, nilai tukar dolar AS turun tipis ke posisi Rp 16.746. Nilainya naik 38,0 poin atau 0,23% dari penutupan perdagangan hari kemarin di Rp 16.708.
Adapun pergerakan nilai dolar tertinggi hingga terendah pada pagi hari ini berada di rentang Rp 16.731 s.d Rp 16.752. Sedangkan dalam periode 52 minggu atau dalam satu tahun ke belakang, nilainya bergerak pada rentang Rp 15.828 s.d 17.224.
Sementara itu, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia-Pasifik lainnya cukup bervariasi. Dolar AS terpantau menguat terhadap dolar baru Taiwan 0,02%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,08%.
Nilai tukar dolar AS juga mengalami penguatan terhadap peso Filipina 0,29%, yuan China 0,05%, dan terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,28%.
Dolar AS juga menguat terhadap bath Thailand 0,09% dan juga terhadap mata uang yen Jepang 0,17%. Selain itu, nilainya juga mengalami penguatan terhadap dolar Singapura juga menguat 0,05% dan dolar Australia 0,02%.
Namun demikian, dolar AS justru mengalami pelemahan terhadap mata uang rupee India sebesar 0,02% dan juga terhadap dolar Hong Kong 0,07%.
(shc/eds)
-

Presiden Prabowo dan para pemimpin ASEAN berfoto bersama pada KTT ke-47 di Malaysia
Minggu, 26 Oktober 2025 16:29 WIB
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) bergandengan tangan dengan (dari kiri) Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Hau Khan Sum, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Dang Hoang Giang, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone saat sesi foto bersama sebelum sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kanan) mengikuti sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersiap mengikuti sesi foto dengan (dari kiri) Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Hau Khan Sum, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Dang Hoang Giang, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sebelum sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

CBU dari Indonesia, Suzuki Fronx Mild Hybrid Debut di Malaysia dengan Fitur Lengkap
JAKARTA – Naza Eastern Motors resmi menghadirkan Suzuki Fronx Hybrid di Malaysia, menawarkan satu-satunya opsi mild hybrid di segmennya dengan harga mulai 147.888 ringgit atau sekitar Rp595 jutaan.
Mengutip Paultan, Rabu, 19 November, Fronx Hybrid yang dipasarkan di Malaysia merupakan model CBU dari Indonesia. SUV kompak ini hadir dengan dimensi panjang 3.995 mm, lebar 1.765 mm, tinggi 1.550 mm, serta jarak sumbu roda 2.520 mm—proporsi yang dirancang untuk lincah di kota namun tetap nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
Untuk jantung pacunya, Suzuki menyematkan mesin bensin K15C 1.5 liter empat silinder yang menghasilkan tenaga 103 PS pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis enam percepatan lengkap dengan paddle shift, memberikan sensasi berkendara yang lebih responsif.
Sistem mild hybrid yang mengandalkan baterai lithium-ion menjadikan konsumsi bahan bakar lebih efisien. Dengan tangki 37 liter, Fronx Hybrid diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 700 km berdasarkan standar WLTP—cocok untuk kebutuhan harian maupun perjalanan antarkota.
Dari sisi kenyamanan dan kendali, Fronx Hybrid memakai suspensi MacPherson strut di depan dan torsion beam di belakang, serta ground clearance 170 mm. Mobil ini dibekali pelek 16 inci dengan ban 195/60R16, rem cakram berventilasi di depan, dan rem tromol di belakang.
Tampilan luarnya diperkuat dengan lampu depan LED lengkap dengan DRL dan high beam assist, lampu belakang LED, serta aksen skid plate di bagian depan, samping, dan belakang. Interiornya mengusung kombinasi pelapis kain dua warna dan kulit sintetis, setir multifungsi tiga palang dengan paddle shift, serta kolom kemudi yang dapat diatur tilt dan telescopic.
Untuk keselamatan, Suzuki Fronx Hybrid di Malaysia sudah dilengkapi paket ADAS lengkap, termasuk adaptive cruise control, blind spot monitor, rear cross traffic alert, lane departure warning, lane departure prevention, lane keep assist, dan vehicle sway warning. Fitur lain mencakup kontrol stabilitas elektronik, ABS+EBD, bantuan rem, dua titik ISOFIX di bangku belakang, serta enam airbag sebagai standar.
-

Acha Septriasa Hidupkan Sosok Anggie di Film Air Mata Mualaf, Ini Pesan Mendalamnya
Jakarta, Beritasatu.com – Film Air Mata Mualaf hadir dengan cerita keluarga yang menyorot pergulatan batin seorang perempuan dalam memilih jalan hidupnya. Cerita berpusat pada Anggie, yang berada di titik paling krusial, meresapi panggilan spiritual di tengah keluarga yang sangat ia cintai. Bukan sekadar kisah perpindahan keyakinan, film ini menghadirkan perjalanan emosional seorang anak yang ingin jujur pada dirinya sendiri tanpa melukai orang-orang terdekat.
Kisah Anggie disajikan dengan nuansa yang lembut namun penuh intensitas. Dua trailer yang dirilis sebelumnya memperlihatkan benturan antara pencarian jati diri dengan dinamika keluarga yang takut kehilangan, marah, lalu perlahan belajar menerima. Alih-alih menggurui, film ini mengajak penonton merenungkan bahwa hidayah sering muncul pada saat paling tak terduga.
Acha Septriasa menjadi pusat emosi sebagai Anggie, perempuan yang mencoba menjaga cinta keluarganya meski langkah hidupnya berbeda. Achmad Megantara hadir sebagai ustaz yang membuka ruang dialog bagi Anggie, sementara Rizky Hanggono membawa perspektif keluarga yang merepresentasikan ketakutan dan kasih yang berlapis-lapis.
Film ini juga diperkuat oleh Syamim Freida, Hazman Al Idrus, dan Matthew Williams dari Malaysia dan Australia, menghadirkan warna lintas budaya yang memperkaya cerita.
Dalam konferensi pers dan press screening film Air Mata Mualaf Sutradara Indra Gunawan menjelaskan bahwa film ini tidak hadir untuk menentukan siapa yang paling benar.
“Fokus kami adalah memotret manusia apa adanya, dengan ketakutan, cinta, dan keberaniannya. Setiap orang pernah berada di titik ketika ia harus memilih jalannya sendiri, dan proses itulah yang kami ceritakan,” ujar Indra pada Rabu, (19/11/2025) di Jakarta.
Sementara itu, Produser Dewi Amanda menekankan kedekatan tema film ini dengan dinamika keluarga masa kini.
“Perbedaan sering dianggap ancaman. Tapi film ini ingin menunjukkan bahwa perbedaan bisa menjadi ruang belajar. Hidayah tidak datang karena paksaan manusia, ia datang dari Tuhan,” paparnya.
Pada sisi karakter, Acha Septriasa merasa Anggie adalah karakter yang mengajarkannya tentang keberanian yang lembut.
“Anggie adalah sosok yang memilih tanpa membenci dan melangkah tanpa marah. Dia tahu apa yang ia rasakan sebagai kebenaran, tetapi ia juga mencintai keluarganya dengan sangat dalam. Peran ini mengingatkan saya bahwa memilih jalan sendiri bukan tindakan meninggalkan, tetapi keberanian untuk jujur pada diri sendiri,” ungkap Acha.
Di sisi lain, Achmad Megantara menyoroti perjalanan spiritual yang tak pernah sama pada setiap individu.
“Banyak orang datang kepada keyakinan karena panggilan, bukan amarah. Film ini ingin memberi ruang bagi dialog antara iman dan kemanusiaan,” tuturnya.
Sementara itu, Rizky Hanggono menemukan sisi personal dalam perannya.
“Konflik keluarga sering kali lahir bukan dari kebencian, tetapi dari rasa takut kehilangan. Film ini mengingatkan bahwa mencintai seseorang tidak selalu berarti mengarahkan hidupnya,” pungkasnya.
Film Tanpa Antagonis, Hanya Manusia yang Belajar Memahami
Air Mata Mualaf hadir tanpa tokoh antagonis. Setiap karakter bertindak berdasarkan cinta ada yang mempertahankan tradisi, ada yang memperjuangkan pilihan, dan ada yang mencoba memahami. Konflik inti bukan antaragama, melainkan tarik ulur antara menjaga keluarga dan menjadi diri sendiri.
Film ini juga menjadi simbol kolaborasi lintas budaya, melibatkan industri film Indonesia, Malaysia, dan Australia. Para aktor internasional, Syamim Freida, Hazman Al Idrus, dan Matthew Williams-memberikan warna baru dalam proses kreatif, menegaskan bahwa cerita mengenai keluarga dan pencarian arti hidup adalah bahasa universal.
Segera Tayang di Bioskop
Air Mata Mualaf mengundang penonton untuk merenung, berdialog, dan melihat perjalanan iman dari kacamata yang lebih manusiawi. Air Mata Mualaf tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, kemudian dilanjutkan ke Asia Tenggara dan Timur Tengah pada awal Desember.
-

Global Town Hall Dorong Dialog Global untuk Masa Depan yang Inklusif dan Solutif
Jakarta, Beritasatu.com – Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), bersama Global Citizen dan konsorsium global yang terdiri dari think tank, universitas, organisasi masyarakat sipil, serta institusi internasional, menyelenggarakan Global Town Hall edisi keenam pada Sabtu, (15/11/2025). Forum global yang diinisiasi oleh Indonesia ini menghadirkan pemimpin pemerintahan, tokoh masyarakat sipil, penggerak akar rumput, sektor swasta, serta generasi muda untuk berdiskusi mengenai berbagai tantangan mendesak yang dihadapi dunia.
Penyelenggaraan tahun ini berlangsung menjelang G20 Summit dan bertepatan dengan negosiasi iklim COP30 yang sedang berlangsung di Belém, Brasil. Sehubungan dengan itu, Ana Toni, CEO COP30, turut menghadirkan wawasan langsung dari proses perundingan iklim global yang tengah berlangsung.
“Di COP30 Kita bersama-sama meresmikan era baru rezim iklim ‘climate regime’ Untuk menunjukkan bahkan di bawah situasi menyulitkan, rezim iklim ini berjalan. Kita perlu mempercepat tindakan, karena kita masih sangat jauh dari target, yang seharusnya di bawah 1,5°C” kata Ani.
Dengan mengusung tema “The Future We Need,” Global Town Hall 2025 menghadirkan percakapan terbuka dan solutif antara pemikir, praktisi, dan pemimpin dunia. Forum ini bertujuan menjembatani dialog Timur-Barat dan Utara-Selatan, serta mengangkat suara masyarakat dan komunitas yang perlu ikut menentukan arah kebijakan nasional maupun multilateral.
“Masa depan yang kita butuhkan tidak dapat ditulis oleh beberapa orang saja, tetapi harus ditulis bersama oleh semua orang. Inilah mengapa kami percaya pada dialog daripada perpecahan, kooperasi daripada persaingan, dan kemanusiaan daripada kekuasaan,” kata Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Dalam rangka tema besar Global Town Hall 2025, Dr. Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua FPCI, menyampaikan ajakan tindakan yang kuat bagi komunitas global.
“Tatanan internasional berbasis aturan sedang kehilangan kredibilitas dan terancam runtuh. Jelas bahwa aturan-aturan tersebut tidak berlaku sama untuk semua negara, dan beberapa dikecualikan. Semangat Piagam PBB memudar, dan angin ‘siapa kuat dia yang benar’ juga menguat. Nasionalisme sedang bangkit, bukan nasionalisme yang tepat, tetapi nasionalisme yang tidak aman dan seringkali penuh amarah. Dan memang, kita melihat terlalu banyak nasionalisme dan kemanusiaan yang mengurang,” ujar Dino.
Dr. Dino juga menekankan peran warga dunia sebagai agen perubahan, la menekankan bahwa masa depan yang dibutuhkan setiap orang adalah milik warga dunia.
“Masa depan yang kita butuhkan hari ini ditujukan bagi warga dunia, teruntuk masyarakat umum, teruntuk warga yang berpikir, teruntuk akar rumput, di mana pun Anda berada. Bersuaralah, beri informasi, ajak berargumen, debat, tidak setuju, tantang, beri saran. Karena masa depan adalah milik kita dan generasi mendatang. Mari kita bayangkan masa depan yang kita butuhkan, mari kita miliki masa depan yang kita butuhkan, dan mari kita ciptakan masa depan yang kita butuhkan bersama,” tuturnya.
Mick Sheldrick, Co-Founder dan Chief Policy, Impact, and Government Relations Officer dari Global Citizen. la menuturkan percakapan hari ini memiliki satu tujuan-yakni mengubah ide menjadi dampak, dan pembicaraan menjadi tindakan.
“Selama Global Town Hall hari ini, Anda akan mendengar dari masyarakat sipil, bagaimana para advokat, juru kampanye, dan aktivis dapat bekerja sama untuk mendorong akuntabilitas, untuk memastikan bahwa warga negara memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan terkait isu-isu yang berdampak pada mereka,” kata Mick.
“Itulah inti dari Global Citizen dan Global Town Hall. Kita memiliki kesempatan untuk membuat keputusan yang sadar apakah tindakan kita akan meninggalkan dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita atau tidak. Saya percaya bahwa kita memiliki kemampuan yang lebih besar daripada generasi sebelumnya untuk memengaruhi kehidupan orang lain,” tambahnya.
Rangkaian Sesi Global Town Hall
• “Anticipating the Next World Order: What Should Remain, What Should Be Fixed, What Should Be Replaced” yang mengeksplorasi perubahan dalam arsitektur kekuatan global.
• “Civil Societies as a Force for Stability and Progress in an Increasingly Turbulent World” yang menyoroti peran aktor masyarakat sipil dalam menjaga demokrasi dan keadilan.
• “How to Make the AI Revolution Work for All: A North-South Debate” yang membahas bagaimana transformasi teknologi dapat dilakukan secara adil di berbagai kawasan.
• “Winning Humanity’s Greatest Battle: Building a Strategic North-South-East-West Grand Alliance for the Climate Future We Need” yang menekankan urgensi aksi iklim kolektif.
• Sesi Khusus 1: “Listen to Us: Messages for G20 Leaders from Civil Societies Around the World” yang mengangkat suara akar rumput kepada para pemimpin global.
• Sesi Khusus 2: “My Nationalism is Humanity: ‘We Are One’ is Better than ‘We’re Number One” yang mengimajinasikan kembali identitas dan solidaritas di tengah dunia yang terpolarisasi.
• Sesi Khusus 3: “Religions for Peace: Pushing Back Against the Rising Tide of Bigotry and Prejudice” yang berfokus pada kepemimpinan lintas agama dalam menanggulangi intoleransi.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417835/original/060219400_1763547865-Direktur_Jenderal_Perhubungan_Udara_Kementerian_Perhubungan_Lukman_F_Laisa_M__tengah_..jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenhub Ungkap 210 dari Total 570 Pesawat di Indonesia Masuk Antrean Perbaikan
Liputan6.com, Jakarta Krisis armada pesawat dan tingginya harga tiket penerbangan mendorong pemerintah mempercepat kemandirian industri perawatan pesawat dalam negeri. Langkah besar itu ditandai dengan peresmian Hanggar 7 Batam Aerotechnik (BAT) di Bandara Hang Nadim, Batam, Rabu (19/11/2025).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa M menuturkan bahwa pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) nasional merupakan kebutuhan mendesak. Saat ini Indonesia memiliki 570 pesawat, namun hanya 360 unit yang serviceable, sementara 210 pesawat lainnya antre perbaikan.
“Ketergantungan MRO luar negeri masih 70 persen, terutama untuk mesin dan komponen. Akibatnya antrean perbaikan panjang, biaya perawatan membengkak, dan dampaknya terasa ke harga tiket,” ujar Lukman saat peresmian Hanggar Baru Blok F di Batam Aero Teknik (BAT).
Ia menjelaskan, ketidakseimbangan supply–demand pesawat akibat panjangnya antrean perawatan menjadi salah satu faktor utama mahalnya harga tiket. Selain itu, harga avtur yang tinggi serta PPN dan bea masuk suku cadang juga memperburuk keadaan.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah telah menyiapkan paket stimulus yang berlaku pada 22 Desember–10 Januari, meliputi, diskon avtur, diskon tarif PJP 2U/PJP 4U di 37 bandara, PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6 persen.
“Dengan adanya MRO besar di Batam ini, kami berharap semakin banyak investor membangun fasilitas serupa sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri,” Ucapnya.
CEO Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, menyebut Hanggar 7 sebagai salah satu fasilitas MRO paling modern di kawasan regional. BAT, yang beroperasi sejak 2012, kini mengelola tujuh hanggar dengan dukungan landasan pacu Bandara Hang Nadim yang mencapai 4.025 meter, salah satu yang terpanjang di Indonesia.
“Hanggar ketujuh ini sangat sophisticated dan telah tersertifikasi regulator dari berbagai negara, termasuk FAA Amerika, Inggris, dan San Marino,” jelas Daniel.
BAT kini melayani maskapai domestik serta internasional dari Filipina, India, Singapura, Malaysia, Thailand hingga Vietnam. Dengan tambahan hanggar, BAT menargetkan 10.000 tenaga kerja pada 2030, meningkat tajam dari 2.100 pegawai saat ini.
BAT mencatat nilai investasi Rp 1,7 triliun, dengan penanaman modal dalam negeri mencapai lebih dari 40 persen.
Dalam peresmian hanggar ketujuh, BAT menandatangani MoU dengan kitmon System (perawatan mesin pesawat), FTAI Service (komponen mesin),BNI (fasilitas perumahan karyawan hingga 3.000 unit).
/data/photo/2025/08/31/68b4465319808.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/18/691c1be4995c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2018/03/22/1847392076.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
