Negara: Malaysia

  • Pidato Anwar Ibrahim di Sekretariat ASEAN

    Pidato Anwar Ibrahim di Sekretariat ASEAN

    Rabu, 30 Juli 2025 00:54 WIB

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pidato di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Dalam kunjungannya ke Indonesia, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan pidato kebijakan tentang ASEAN dalam konteks Keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Pandu BN/wpa.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) disaksikan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan pidato di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Dalam kunjungannya ke Indonesia, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan pidato kebijakan tentang ASEAN dalam konteks Keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Pandu BN/wpa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menlu Sugiono: Implementasi Tarif Resiprokal Asean Belum Dibahas Spesifik

    Menlu Sugiono: Implementasi Tarif Resiprokal Asean Belum Dibahas Spesifik

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan pentingnya memanfaatkan kekuatan kolektif Asean dalam menghadapi tantangan ekonomi kawasan, terutama menjelang implementasi tarif resiprokal antarnegara anggota.

    Hal ini disampaikan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Selasa (29/7/2025).

    Menjawab pertanyaan media mengenai apakah isu tarif resiprokal dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut, Sugiono menjelaskan bahwa hal itu belum masuk dalam pembahasan secara khusus.

    Sugiono menyoroti kekuatan laten Asean sebagai blok ekonomi dengan jumlah penduduk mencapai 680 juta jiwa yang menurutnya merupakan aset strategis, baik dari sisi produksi maupun konsumsi.

    “Masyarakat Asean ini 680 juta, merupakan populasi yang besar. Kalau dilihat dari sisi produsen maupun konsumen, kita punya inherent strength,” imbuhnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kesadaran akan potensi ekonomi kawasan juga telah dia sampaikan dalam Asean Ministerial Meeting (AMM) sebelumnya di Kuala Lumpur.

    Menurutnya, negara-negara anggota kini memiliki pemahaman yang lebih besar akan pentingnya memaksimalkan kerja sama ekonomi intra-kawasan.

    “Kenapa potensi yang sedemikian besar ini, di samping beberapa kelebihan lain yang kita miliki, tidak kita manfaatkan bersama-sama?” pungkas Sugiono.

  • Pemkot Bandung Buka Bandara Husein, Malaysia Yakin Kerja Sama Ekonomi Meningkat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Juli 2025

    Pemkot Bandung Buka Bandara Husein, Malaysia Yakin Kerja Sama Ekonomi Meningkat Regional 29 Juli 2025

    Pemkot Bandung Buka Bandara Husein, Malaysia Yakin Kerja Sama Ekonomi Meningkat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Dewan Perniagaan dan Perindustrian
    Malaysia
    atau Malaysian Chamber of Commerce and Industry (MCCI) mendukung penuh upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung  membuka kembali Bandara Internasional Husein Sastranegara.
    Sekretaris Jenderal MCCI Zaha Izrin Zahari mengatakan, Bandung merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia dalam hal ekonomi, pendidikan, dan pariwisata
    “Konektivitas langsung antara Bandung dan kota-kota utama di Malaysia akan memperkuat kerja sama antarnegara dan membuka peluang baru di berbagai sektor,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (29/7/2025).
    Pernyataan itu tertuang dalam surat resmi MCCI kepada Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang ditandatangani Zaha pada Jumat (25/7/2025).
    Zaha menilai, pembukaan kembali Bandara Husein dapat menjadi pintu masuk penerbangan domestik dan internasional, khususnya rute langsung ke Malaysia.
    MCCI meyakini, reaktivasi Bandara Husein untuk penerbangan internasional akan berdampak luas terhadap sektor perdagangan, usaha kecil menengah (UKM), pariwisata halal, pendidikan, hingga ekonomi digital.
    “Kami siap menjadi mitra aktif yang menjembatani komunikasi antara
    Pemkot Bandung
    dengan mitra-mitra potensial dari Malaysia, termasuk maskapai dan investor sektor pendukung,” imbuhnya. 
    Zaha menyebut pembukaan bandara tersebut merupakan momentum strategis yang harus dimanfaatkan secara optimal.
    MCCI juga berharap kerja sama antara Kota Bandung dan Malaysia dapat terus diperkuat secara berkelanjutan demi kemajuan kedua pihak.
    Zaha menyampaikan, pihaknya akan menjajaki komunikasi lanjutan dengan maskapai penerbanga, seperti AirAsia dan Batik Air Malaysia untuk melihat peluang pengaktifan kembali rute tersebut.
    Ia menilai, penerbangan langsung antara Bandung dan Malaysia, terutama ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan Sultan Abdul Aziz Shah Airport (Subang, Selangor), sangat mendukung peningkatan mobilitas pelaku usaha, pelajar, wisatawan, dan investor kedua negara.
    Zaha juga mengingatkan bahwa hubungan historis antara Bandung dan Malaysia dalam dunia penerbangan bukanlah hal baru.
    Pada 2004, maskapai berbiaya rendah asal Malaysia, AirAsia, menjadikan Bandung sebagai kota tujuan internasional pertamanya di Indonesia melalui rute Kuala Lumpur–Bandung.
    “Rute tersebut saat itu hanya melayani satu kali penerbangan per minggu, tetapi menjadi tonggak sejarah dan membuktikan posisi strategis Bandung dalam peta konektivitas regional Asia Tenggara,” jelas Zaha.
    Untuk diketahui,
    Bandara Husein Sastranegara
    Bandung sebelumnya menjadi salah satu pintu utama wisatawan dan pelaku bisnis dari Malaysia ke Jawa Barat.
    Namun, sebagian besar penerbangan dipindahkan ke Bandara Kertajati pascapandemi Covid-19.
    Usulan pembukaan kembali bandara untuk rute internasional saat ini tengah dalam proses pengkajian lintas otoritas terkait. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PM Anwar Ibrahim Sebut Malaysia Siap Kerja Sama Terkait Riza Chalid
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juli 2025

    PM Anwar Ibrahim Sebut Malaysia Siap Kerja Sama Terkait Riza Chalid Nasional 29 Juli 2025

    PM Anwar Ibrahim Sebut Malaysia Siap Kerja Sama Terkait Riza Chalid
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Perdana Menteri (PM)
    Malaysia

    Anwar Ibrahim
    mengatakan, siap bekerja sama dengan Indonesia terkait dengan upaya pencarian tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023, Mohammad
    Riza Chalid
    .
    Diketahui, berdasarkan data perlintasan terkahir, Riza Chalid meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025. Tetapi, keberadaan pengusaha minyak itu belum diketahui secara pasti.
    “Dia di Malaysia atau di mana, di Myanmar, di mana, saya tidak tahu tapi kita berikan kerja sama yang diperlukan,” kata PM Anwar Ibrahim dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (29/7/2025) pagi.
    Dia bahkan mengakui bahwa sudah ada permintaan dari Indonesia, untuk memulangkan Riza Chalid.
    Namun, Anwar Ibrahim menegaskan bahwa keberadaan Riza Chalid belum diketahui. Oleh karena itu, dia menyerahkannya pada jalur hukum yang berlaku.
    “Ditanya saya melalui kedutaan, saya baru diberi tahu memangnya ada utusan dikembalikan. Kita ikut jalur hukum saja tidak ada masalah,” ujarnya.
    Hanya saja, PM Anwar menegaskan bahwa harus ada kasus hukum yang jelas terkait kerja sama dengan Malaysia.
    “Ada (permintaan dari Indonesia). Tapi kita harus tahu apakah atau dia di luar. Kemudian, apa statusnya, apa kasusnya, sebab korupsi ini saya tidak berdasarkan tuduhan,” katanya.
    Bahkan, Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa hal itu juga telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
    Dalam kesempatan itu, Anwar Ibrahim mengaku bahwa dirinya mengenal Riza Chalid yang keberadaannya tengah dicari oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
    “Jadi sepintas lalu, ada kenal, saya kenal,” ujarnya.
    Hanya saja, PM Anwar menegaskan bahwa dia tidak mengetahui keberadaan Riza Chalid.
    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yuldi Yusman mengatakan, berdasarkan data perlintasan terkahir, Riza Chalid meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025.
    Diketahui, Riza Chalid adalah satu dari 18 tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS tahun 2018–2023.
    “Berdasarkan data perlintasan orang yang keluar masuk wilayah Indonesia di dalam kesisteman aplikasi APK V4.0.4 kami bahwa Mohammad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah Indonesia pada tanggal 06-02-2025 menuju Malaysia,” kata Yuldi dikutip dari
    Antaranews
    pada 17 Juli 2025.
    Sementara itu, terkait dugaan keberadaan Riza Chalid di Singapura, Yuldi mengatakan bahwa pengusaha minyak tersebut memang pernah terbang ke negeri singa itu pada Agustus 2024.
    “Menurut data dari ICA Singapura, Mohamad Riza Chalid terakhir masuk wilayah Singapura pada bulan Agustus tahun 2024, yang bersangkutan datang dengan status visitor dan bukan pemegang PR (permanent resident),” kata Yuldi.
    Merespons data perlintasan tersebut, Yuldi mengatakan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi telah berkoordinasi dengan perwakilan di Malaysia, terkait keberadaan Riza Chalid.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan perwakilan Imigrasi kami yang berada di Malaysia dan perwakilan kami sudah berkoordinasi dengan jabatan Immigraseen Malaysia serta Polis Malaysia untuk mencari keberadaan Mohamad Riza Chalid,” ujarnya.
    Selain itu, Yuldi menyebut, jajarannya juga telah berkoordinasi dengan Immigration Custom Authority (ICA) Singapura melalui perwakilan di sana, terkait dugaan awal bahwa Riza Chalid berada di negara tersebut.
    Diketahui, Riza Chalid adalah satu dari sembilan tersangka baru yang ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.
    Kesembilan tersangka itu adalah Alfian Nasution (AN) selaku Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina; Hanung Budya Yuktyanta (HB) selaku Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina; Toto Nugroho (TN) selaku VP Integrated Supply Chain;, Dwi Sudarsono (DS) selaku VP Crude and Trading PT Pertamina tahun 2019-2020; dan Arief Sukmara (AS) selaku Direktur Gas Petrochemical Pertamina International Shipping.
    Kemudian, Hasto Wibowo (HW) selaku VP Integrated Supply Chain tahun 2019-2020; Martin Haendra (MH) selaku Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021; Indra Putra (IP) selaku Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi, serta Mohammad Riza Chalid (MRC) selaku Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Realisasi Investasi Semester II 2025 Diprediksi Positif, Ini Pendorongnya – Page 3

    Realisasi Investasi Semester II 2025 Diprediksi Positif, Ini Pendorongnya – Page 3

    Sebelumnya, realisasi investasi di Indonesia sepanjang Semester I 2025 mencapai Rp 942,9 triliun, meningkat 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini setara dengan 49,5 persen dari target investasi nasional tahun ini sebesar Rp 1.905,6 triliun.

    Kementerian Investasi/BKPM mencatat kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 510,3 triliun atau 54,1 persen dari total investasi, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp 432,6 triliun atau 45,9 persen.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan, dari sisi wilayah, porsi investasi luar Pulau Jawa unggul tipis dengan kontribusi 50,5 persen (Rp 476 triliun), sementara Pulau Jawa menyerap 49,5 persen (Rp 466,9 triliun).

    Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, investasi juga menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.259.868 orang.

    Lima daerah dengan realisasi investasi tertinggi adalah Jawa Barat (Rp 141 triliun), DKI Jakarta (Rp 140,8 triliun), Jawa Timur (Rp 74,7 triliun), Sulawesi Tengah (Rp 64,2 triliun), dan Banten (Rp 60,7 triliun).

    Dari sisi PMA, Singapura tetap menjadi investor terbesar dengan total nilai USD 8,8 miliar (sekitar Rp 140,8 triliun), diikuti oleh Hong Kong (USD 4,6 miliar), Tiongkok (USD 3,6 miliar), Malaysia (USD 1,7 miliar), dan Jepang (USD 1,6 miliar).

    Dari segi subsektor, industri logam dasar, barang logam, dan non-mesin masih menjadi primadona dengan investasi mencapai Rp134,4 triliun. Disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp 110,7 triliun), serta pertambangan (Rp 102,2 triliun).

    Komposisi sektor menunjukkan dominasi sektor tersier (45,4 persen), diikuti sektor sekunder (39,2 persen), dan primer (15,4 persen).

  • RI-Malaysia Sepakat Permudah Perdagangan Lintas Batas di Sabah dan Sarawak

    RI-Malaysia Sepakat Permudah Perdagangan Lintas Batas di Sabah dan Sarawak

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mendorong kemudahan perdagangan lintas batas, khususnya di wilayah Sabah dan Sarawak.

    Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia meminta Malaysia untuk turut membangun fasilitas perdagangan lintas batas (cross-border trade) sebagaimana yang telah dilakukan Indonesia di kawasan perbatasan. Kedua negara disebut akan mendorong keberadaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang seimbang demi memperkuat konektivitas ekonomi.

    Hal ini disampaikan usai dirinya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Selasa (29/7/2025).

    “Dibahas mengenai perdagangan lintas batas agar dipermudah. Kita juga minta Malaysia membangun fasilitas lintas batas di wilayah mereka, seperti Indonesia yang sudah membangun. Dengan demikian akan ada PLBN dari kedua sisi,” kata Airlangga kepada media.

    Selain infrastruktur fisik, Airlangga juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo memberikan arahan untuk menaikkan batas minimal nilai perdagangan lintas batas yang dapat dibebaskan dari bea masuk. Hal ini sejalan dengan prinsip pasar bebas di kawasan Asean.

    “Karena kita sudah masuk Asean Free Trade Area (AFTA), maka nilai minimal perdagangan lintas batas itu diarahkan untuk dinaikkan dan dibebaskan,” pungkas Airlangga.

  • Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Perbatasan hingga Tangkapan Ikan Nelayan – Page 3

    Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Perbatasan hingga Tangkapan Ikan Nelayan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melangsungkan pertemuan bilateral di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan itu, berbagai topik menjadi pembahasan, termasuk masalah perbatasan hingga penurunan tangkapan ikan para nelayan.

    Menteri Luar Negeri Sugiono mengulas isi pertemuan, bahwa Prabowo berdialog dengan Anwar Ibrahim seputar isu-isu penting di kawasan kedua negara, ASEAN, hingga global.

    “Jadi tadi juga kedua pemimpin berbicara mengenai kemajuan-kemajuan yang kita capai selama beberapa waktu ini, perundingan perbatasan, kemudian penurunan angka penangkapan nelayan di masing-masing wilayah yang sebelumnya juga banyak menjadi masalah antara Indonesia dan Malaysia,” tutur Sugiono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    Meski membicarakan persoalan perbatasan dan tangkapan ikan nelayan, urusan blok dasar laut Ambalat belum diungkap lebih jauh. Wilayah tersebut terletak di Laut Sulawesi yang dekat dengan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur.

    Sugiono hanya menjelaskan, kedua negara masih membangun komunikasi untuk kerja sama dan peningkatan pengelolaan Ambalat. Pembicaraan lebih lanjut pun akan dilakukan oleh kementerian terkait yang fokus dengan sumber daya perikanan, energi, dan lainnya.

    “Kita masih melakukan exploratory talk sebenarnya, modalitasnya seperti apa, teknisnya seperti apa, masih panjang perjalanan,” terang dia.

     

  • Menlu: Presiden Prabowo dan PM Anwar diskusi hambatan dagang dua negara

    Menlu: Presiden Prabowo dan PM Anwar diskusi hambatan dagang dua negara

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berdiskusi membahas soal hambatan dagang yang masih berlaku untuk dua negara, termasuk langkah-langkah menyelesaikan masalah itu.

    Isu mengenai hambatan dagang merupakan salah satu persoalan yang dibahas dua pemimpin negara saat keduanya bertemu dalam Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia dan Malaysia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

    “Jadi, kita tadi disampaikan dalam pertemuan bilateral itu bahwa diminta ada peningkatan angka dan nilai perdagangan, kemudian beberapa hal yang menjadi barrier (hambatan, red.) antara perdagangan kedua negara juga tadi diminta untuk diselesaikan sehingga ada interaksi yang lebih besar di sektor perdagangan,” kata Menlu Sugiono kepada wartawan saat ditemui selepas pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

    Menlu Sugiono meyakini Indonesia dan Malaysia sebagai negara serumpun dan bertetangga, juga tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu meningkatkan hubungan dagang, terutama di tengah kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga menyasar ke negara-negara anggota ASEAN.

    Sugiono menilai ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia sebagai negara pendiri perhimpunan, punya kekuatan untuk menghadapi berbagai tekanan dagang global.

    “Jadi, gini, kita itu sebenarnya kan punya inherent strength. Masyarakat ASEAN ini 680 juta, merupakan populasi yang besar kalau dilihat dari sisi produsen maupun sisi konsumen. Kenapa potensi yang sedemikian besar ini, di samping beberapa kelebihan lain yang kita miliki, tidak kita manfaatkan sama-sama. Jadi, ada suatu, ini juga sudah saya sampaikan pada saat AMM di Kuala Lumpur. Ada suatu kesadaran bersama bahwa kita punya suatu potensi yang besar secara ekonomi. Mari kita bekerja sama secara lebih erat untuk bisa eksploitasi ke potensi yang kita miliki,” ujar Sugiono.

    AMM atau ASEAN Foreign Ministerial Meeting merupakan pertemuan menteri luar negeri se-ASEAN yang digelar rutin tiap tahun dalam rangkaian KTT ASEAN. AMM Ke-58 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8–11 Juli 2025.

    Di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia dan Malaysia berlangsung dalam dua sesi, yaitu pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo Subianto dan PM Malaysia Anwar Ibrahim di ruang kerja Presiden RI, kemudian dilanjutkan pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia, yang dikemas dalam format makan siang bersama (working luncheon).

    Dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka hari ini, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Intelijen Negara M. Herindra.

    Sementara itu, PM Anwar didampingi Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz, dan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek. Ada pula Kepala Negara Bagian Sarawak Abang Johari Openg dan petinggi negara bagian Sabah Hajiji Noor.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo terima kunjungan PM Anwar di Istana Merdeka

    Presiden Prabowo terima kunjungan PM Anwar di Istana Merdeka

    Presiden RI Prabowo Subianto menyambut kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Presiden Prabowo terima kunjungan PM Anwar di Istana Merdeka
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 13:40 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, untuk menghadiri acara Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia dan Malaysia.

    Iring-iringan kendaraan PM Anwar Ibrahim memasuki halaman Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 10.10 WIB.

    Presiden Prabowo pun menyambut langsung PM Anwar Ibrahim setelah turun dari kendaraan. Setelah bersalaman dan menyapa awak media yang tengah meliput, kedua pemimpin berjalan bersama memasuki Istana Merdeka.

    Sebelum memasuki Ruang Kredensial, Presiden Prabowo memperkenalkan sejumlah anggota Kabinet Merah Putih yang mendampingi dalam pertemuan dengan PM Anwar, yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BIN Muhammad Herindra dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, PM Anwar didampingi jajaran menterinya, yaitu Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz, dan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek. Kemudian, ada pula Kepala Negara Bagian Sarawak Abang Johari Openg dan petinggi negara bagian Sabah Hajiji Noor.

    Setelah saling mengenalkan delegasi masing-masing, Presiden Prabowo kemudian mempersilakan PM Anwar Ibrahim memasuki Ruang Kredensial untuk melakukan sesi foto bersama serta menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai simbol persahabatan kedua negara.

    Selanjutnya, kedua pemimpin melangsungkan pertemuan tête-à-tête atau pertemuan empat mata di ruang kerja Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral yang dihadiri oleh delegasi dari kedua negara, serta diikuti dengan penandatanganan sejumlah kesepakatan.

    Sebagai informasi, Annual Consultation RI-Malaysia terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia, sehingga pertemuan tahun ini menjadi yang pertama dalam tujuh tahun terakhir.

    Dalam kunjungan sebelumnya ke Jakarta pada 27 Juni lalu, PM Anwar mengungkapkan apresiasi atas sambutan hangat dari Presiden Prabowo.

    “Sekali lagi ucap terima kasih dan penghargaan atas sambutan yang luar biasa,” kata PM Anwar kala itu.

    Sumber : Antara

  • Menguak Jomplangnya Kekuatan Militer Thailand vs Kamboja

    Menguak Jomplangnya Kekuatan Militer Thailand vs Kamboja

    Jakarta

    Para pemimpin Kamboja dan Thailand sepakat bertemu guna merundingkan gencatan senjata. Bangkok dan Phnom Penh bertempur memperebutkan wilayah yang disengketakan sejak Prancis membuat perbatasan di antara mereka lebih dari seabad silam.

    Konflik mematikan ini mengadu Thailand, sekutu lama AS, melawan militer Kamboja yang relatif muda yang berhubungan dekat dengan China.

    Sejak pertempuran pecah hari Kamis, lebih dari selusin orang dilaporkan tewas, puluhan luka-luka, dan lebih dari 150.000 warga dievakuasi. Bentrokan terus berlanjut hingga hari Sabtu.

    Dari sisi kekuatan dan teknologi persenjataan, militer Thailand jauh lebih baik dari Kamboja. Total 361.000 personel aktif Thailand di semua cabang militer adalah tiga kali lipat Kamboja. Dan pasukan tersebut punya persenjataan yang hanya bisa diimpikan Kamboja.

    “Thailand memiliki militer besar dan didanai dengan baik, dan angkatan udaranya merupakan salah satu yang terlengkap dan terlatih di Asia Tenggara,” tulis International Institute for Strategic Studies (IISS). Lowy Institute tahun 2024 menempatkan Thailand di peringkat ke-14, sementara Kamboja ke-23.

    Memang jumlah penduduk Thailand empat kali lebih banyak dan PDB-nya lebih dari 10 kali lipat Kamboja. Tak seperti Kamboja, Laos, dan Vietnam, Thailand lolos dari kehancuran perang yang melanda kawasan tersebut pada paruh kedua abad ke-20 dan kolonialisme Eropa yang mendahuluinya.

    Lowly mengkategorikan Thailand sebagai kekuatan menengah, di belakang Indonesia tapi di depan negara seperti Malaysia dan Vietnam. Sedang Kamboja dinilai kekuatan kecil di Asia, setara Bangladesh, Sri Lanka, dan Laos.

    Thailand adalah sekutu Amerika Serikat, berawal dari penandatanganan perjanjian tahun 1954. Selama Perang Vietnam, Thailand menampung aset AU AS, termasuk pesawat pengebom B-52 dan puluhan ribu tentara Thailand bertempur di pihak Vietnam Selatan yang didukung AS melawan Vietnam Utara yang komunis.

    Militer Kamboja masih muda dibanding Thailand, didirikan tahun 1993. “Hubungan pertahanan internasional terpenting Kamboja adalah dengan China dan Vietnam. Walau secara tradisional bergantung pada Rusia untuk alutsista, China muncul sebagai pemasok utama,” kata IISS yang dikutip detikINET dari CNN.

    Didukung AS, AU Thailand diperlengkapi setidaknya 11 jet tempur Gripen Swedia modern dan puluhan jet F-16 dan F-5 buatan AS. Kamboja tak memiliki angkatan udara yang mampu bertempur.

    Di darat, Thailand memiliki puluhan tank tempur, termasuk 60 tank VT-4 modern buatan China dan ratusan tank tua buatan AS. Kamboja memiliki sekitar 200 tank tua buatan China dan Soviet.

    Tentara Thailand memiliki lebih dari 600 artileri, termasuk setidaknya 56 senjata 155mm yang kuat dan lebih dari 550 senjata derek 05mm. Kamboja hanya memiliki selusin senjata 155mm dengan sekitar 400 senjata derek yang lebih kecil.

    Di udara, angkatan darat Thailand memiliki helikopter Cobra buatan AS serta 18 pesawat angkut Black Hawk. Kamboja hanya punya beberapa lusin helikopter angkut Soviet dan China yang lebih tua.

    Analis militer Carl Schuster menyebut meski Thailand perkasa, Kamboja setidaknya punya satu keunggulan, yaitu wilayah di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Dengan Kamboja diduga memasang ranjau dan jebakan di sana, Thailand diperkirakan mengandalkan persenjataan jarak jauh.

    “AU Kerajaan Thailand dan pasukan khusus mereka lebih unggul. Saya pikir Thailand akan lebih memilih menekankan kekuatan udara dan daya tembak jarak jauh dalam konflik ini,” cetusnya.

    (fyk/fay)