Negara: Malaysia

  • 12 WN Bangladesh di NTT Diamankan, Masuk RI Lewat Jalur Ilegal

    12 WN Bangladesh di NTT Diamankan, Masuk RI Lewat Jalur Ilegal

    Jakarta

    Sebanyak 12 orang warga negara (WN) Bangladesh diamankan oleh Direktorat Intelkam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Sylvya, Kota Kupang, NTT. Mereka merupakan korban people smuggling atau penyelundupan manusia.

    “Ya ada 12 WN Bangladesh yang diamankan oleh anggota Direktorat Intelkam Polda NTT. Mereka ada paspor tapi cara masuk ke Indonesia yang tidak melalui jalur resmi,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi, dilansir detikBali, di kantornya, Rabu (6/8/2025) malam.

    Patar menjelaskan belasan orang itu awalnya datang diselundupkan dari Malaysia ke Pulau Sumatera melalui laut tanpa dilengkapi dokumen resmi. Mereka kemudian berangkat ke Surabaya melalui jalur darat dan menetap di sana selama lima bulan. Selanjutnya datang ke Kupang sekitar 3-4 hari lalu.

    “Jadi mereka masuk ke Indonesia secara ilegal. Saat ini mereka masih diperiksa oleh unit Peopple Smuggling Polda NTT agar bisa mengetahui tujuan mereka ke negara mana,” jelas Patar.

    Patar mengaku pelaku penyelundupannya masih dalam penyelidikan di Surabaya. Menurutnya, Subdit IV Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sedang berada di Surabaya bersama Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan.

    “Ini masih kolaborasi di Surabaya. Apa pun hasilnya kami akan koordinasi dengan Rumah Deteksi Imigrasi (Rudenim) Kupang untuk ditampung di sana,” jelasnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • NTT Masuk 10 Besar Pengiriman PMI ke Luar Negeri, Kasus Migran Ilegal Mendominasi

    NTT Masuk 10 Besar Pengiriman PMI ke Luar Negeri, Kasus Migran Ilegal Mendominasi

    Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Irjen Pol Duyono mengungkapkan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini masuk dalam 10 besar pengirim pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri pada tahun 2025, dengan 2.249 orang tercatat berangkat secara prosedural.

    Namun, jumlah pekerja migran ilegal diperkirakan jauh lebih besar, bahkan bisa mencapai 95 persen dari total keberangkatan.

    “Mayoritas korban TPPO dan kekerasan di luar negeri adalah mereka yang berangkat secara ilegal tanpa dokumen, tanpa kontrak kerja, tanpa pelatihan. Ini yang kita lawan bersama,” kata Duyono.

    Hal itu dia sampaikan dalam deklarasi bersama memberantas penempatan ilegal PMI dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Kupang, NTT, Rabu (6/8).

    Dia juga mengingatkan praktik migrasi ilegal seringkali memanfaatkan jalur-jalur tidak resmi seperti melalui negara ketiga sebelum tiba di tempat tujuan, misalnya lewat Malaysia, Kamboja atau Singapura, untuk mengelabui deteksi pihak berwenang.

    Dia menambahkan, kementerian akan mendorong pembentukan Desa Migran Produktif (Desmigratif) di seluruh wilayah NTT, sebagai model pemberdayaan dan perlindungan pekerja migran sejak dari kampung halaman.

    Di tempat sama, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan bahwa persoalan migrasi ilegal dan perdagangan orang adalah isu lama yang perlu diselesaikan dengan langkah luar biasa dan kolaborasi nyata.

    “Kita ingin warga yang bekerja ke luar negeri berangkat dengan legal, siap secara skill, terlindungi secara hukum, dan kembali dengan selamat. Tidak bisa lagi kita membiarkan praktik pengiriman ilegal ini terjadi terus-menerus,” tegas Melki.

  • Amirudin Arief Wakili Indonesia di Final World V60 Brewers Cup 2025 Jepang

    Amirudin Arief Wakili Indonesia di Final World V60 Brewers Cup 2025 Jepang

    Jakarta: Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di panggung kopi dunia. Setelah berbagai kemenangan di kompetisi internasional sepanjang 2024 hingga 2025, kini giliran Amirudin Arief yang membawa nama Tanah Air menuju babak final World V60 Brewers Cup 2025 di Jepang, yang akan berlangsung pada 26 September 2025.
     
    Kompetisi ini mempertemukan para pembuat kopi terbaik dari 12 negara, termasuk Australia, Brazil, Kanada, China, Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Indonesia. Masing-masing perwakilan adalah pemenang dari babak kualifikasi nasional di negaranya.
     
    Di Indonesia, ajang kualifikasi V60 Brewers Cup 2025 digelar oleh Otten Coffee dalam rangkaian Pekan Kopi Nusantara 2025 yang berlangsung di AEON Mall BSD City, 30 Juli–1 Agustus. Sebanyak 58 peserta bersaing sengit selama tiga hari, melalui proses penilaian ketat dengan metode blind cupping, sehingga juri tidak mengetahui identitas pembuat kopi yang dinilai.
     
    Perjalanan Amirudin Menuju Panggung Dunia
    Amirudin Arief, yang sebelumnya pernah menjadi runner-up di ajang kompetisi kopi dunia, kali ini berhasil merebut posisi Juara 1 Nasional. Kemenangannya memastikan tiket untuk mewakili Indonesia di laga final di Jepang.

    Dalam kompetisi ini, setiap peserta menggunakan dripper V60 andalan untuk menghasilkan seduhan kopi terbaik. Panitia menyediakan berbagai pilihan seperti V60 Plastic Dripper 01, V60 Heat Proof Glass Dripper 01, Immersion Dripper Switch 02, Mugen One-Pour Dripper (plastik), dan V60 Dripper SUIREN.
     
    Persaingan berlangsung ketat. Para peserta menampilkan performa terbaik sejak tahap persiapan hingga proses ekstraksi kopi. Meski Amirudin keluar sebagai juara, suasana kompetisi diakhiri dengan semangat kebersamaan. {ara finalis lain turut memberi dukungan penuh untuk perjuangannya di kancah dunia.
     
    Sementara itu, Otten Coffee sebelumnya telah sukses mengantarkan Sophan Nugraha meraih Juara 2 WAC 2024. Tahun ini, mereka kembali memberikan dukungan penuh kepada Amirudin dengan menanggung seluruh kebutuhan perjalanannya ke Jepang, mulai dari tiket kompetisi dunia, tiket pesawat pulang-pergi, pengurusan visa, akomodasi hotel selama 3 malam, Hario Grinder, hingga official merchandise.

    Jakarta: Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di panggung kopi dunia. Setelah berbagai kemenangan di kompetisi internasional sepanjang 2024 hingga 2025, kini giliran Amirudin Arief yang membawa nama Tanah Air menuju babak final World V60 Brewers Cup 2025 di Jepang, yang akan berlangsung pada 26 September 2025.
     
    Kompetisi ini mempertemukan para pembuat kopi terbaik dari 12 negara, termasuk Australia, Brazil, Kanada, China, Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Indonesia. Masing-masing perwakilan adalah pemenang dari babak kualifikasi nasional di negaranya.
     
    Di Indonesia, ajang kualifikasi V60 Brewers Cup 2025 digelar oleh Otten Coffee dalam rangkaian Pekan Kopi Nusantara 2025 yang berlangsung di AEON Mall BSD City, 30 Juli–1 Agustus. Sebanyak 58 peserta bersaing sengit selama tiga hari, melalui proses penilaian ketat dengan metode blind cupping, sehingga juri tidak mengetahui identitas pembuat kopi yang dinilai.
     

    Perjalanan Amirudin Menuju Panggung Dunia

    Amirudin Arief, yang sebelumnya pernah menjadi runner-up di ajang kompetisi kopi dunia, kali ini berhasil merebut posisi Juara 1 Nasional. Kemenangannya memastikan tiket untuk mewakili Indonesia di laga final di Jepang.
     
    Dalam kompetisi ini, setiap peserta menggunakan dripper V60 andalan untuk menghasilkan seduhan kopi terbaik. Panitia menyediakan berbagai pilihan seperti V60 Plastic Dripper 01, V60 Heat Proof Glass Dripper 01, Immersion Dripper Switch 02, Mugen One-Pour Dripper (plastik), dan V60 Dripper SUIREN.
     
    Persaingan berlangsung ketat. Para peserta menampilkan performa terbaik sejak tahap persiapan hingga proses ekstraksi kopi. Meski Amirudin keluar sebagai juara, suasana kompetisi diakhiri dengan semangat kebersamaan. {ara finalis lain turut memberi dukungan penuh untuk perjuangannya di kancah dunia.
     
    Sementara itu, Otten Coffee sebelumnya telah sukses mengantarkan Sophan Nugraha meraih Juara 2 WAC 2024. Tahun ini, mereka kembali memberikan dukungan penuh kepada Amirudin dengan menanggung seluruh kebutuhan perjalanannya ke Jepang, mulai dari tiket kompetisi dunia, tiket pesawat pulang-pergi, pengurusan visa, akomodasi hotel selama 3 malam, Hario Grinder, hingga official merchandise.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Merawat nasionalisme melalui pendidikan dan kebudayaan

    Merawat nasionalisme melalui pendidikan dan kebudayaan

    Jakarta (ANTARA) – Usia kemerdekaan Indonesia sudah memasuki tahun ke-80. Sebagai warga negara, momen ini merupakan saat yang tepat merefleksikan apa yang dapat kita berikan kepada Indonesia dalam membangun rasa nasionalisme di tengah kemajuan era digital dan AI?

    Salah satu bentuk refleksi tersebut adalah merawat nasionalisme melalui pemajuan bidang pendidikan dan kebudayaan.

    Di tengah pesatnya kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), dunia pendidikan dan kebudayaan kita menghadapi tantangan serius. Kemudahan akses informasi memang mempercepat penyebaran pengetahuan, tetapi juga membawa dampak negatif: menurunnya kualitas literasi kritis, memudarnya arah pendidikan karakter, serta melemahnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.

    Data-data yang ada mengisyaratkan bahaya yang tidak bisa diabaikan. Laporan Programme for International Student Assessment (PISA) –program penilaian internasional yang diselenggarakan oleh OECD– pada 2022 menunjukkan skor literasi membaca dan matematika siswa Indonesia turun drastis.

    Untuk pengetahuan matematika, Indonesia mendapat skor 366 poin. Skor membaca mendapat skor 359 dan sains dengan skor 383 poin. Penilaian terendah adalah pada domain membaca. Hal ini menggambarkan ketertinggalan daya saing bibit generasi nasional saat ini.

    Sejumlah negara tetangga berhasil mendapatkan skor PISA rata-rata lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Misalnya saja, Singapura dengan rata-rata skor PISA 560, Korea Selatan dengan poin 523. Skor negara Vietnam, Malaysia dan Thailand mendapat skor lebih baik dari Indonesia.

    Senada dengan itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 2023 menunjukkan bahwa sekitar 24 persen anak muda merasa nasionalisme sudah tidak lagi relevan di era globalisasi.

    Bagi sebagian generasi muda yang lebih terhubung dengan komunitas global melalui media sosial, pendidikan internasional, dan tren budaya popular, nilai-nilai nasional seperti cinta tanah air, simbol-simbol kebangsaan, dan semangat kolektif sudah ketinggalan zaman.

    Ini adalah sinyal peringatan serius yang perlu segera direspons.

    Di era digital yang dibanjiri algoritma personalisasi, anak-anak dan remaja kita lebih banyak “dididik” oleh konten media sosial ketimbang oleh guru dan orang tua. AI menawarkan jawaban cepat, tetapi tidak mengajarkan makna, konteks, dan tanggung jawab.

    Dampaknya, pendidikan tidak lagi membentuk manusia seutuhnya, melainkan mencetak generasi yang cepat tahu namun dangkal (superficial) dalam pemahaman dan empati.

    Hakekat Pendidikan

    Para filsuf pendidikan telah lama mengingatkan kita akan hal ini. Paulo Freire mendefinisikan pendidikan sejati bukan sebagai proses menjejali pikiran siswa, melainkan “praktik kebebasan” yang menumbuhkan kesadaran kritis.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkum Belum Terima Surat Permintaan Ekstradisi Riza Chalid

    Kemenkum Belum Terima Surat Permintaan Ekstradisi Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Hukum (Kemenkum) menyatakan belum menerima permohonan atau permintaan proses ekstradisi terhadap termohon kasus minyak mentah Riza Chalid.

    Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan MRC sebagai tersangka perkara minyak mentah, kemudian keberadaan Riza diduga terdeteksi di negara Malaysia.

    “Belum ada permohonan apapun yang masuk kepada Kementerian Hukum untuk proses apapun bentuk dan ekstradisi atas nama yang bersangkutan (Riza Chalid),” kata Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) pada Kemenkum, Widodo dikutip dari Antara, Rabu (6/8/2025).

    Hingga saat ini, pihaknya pun belum mengetahui terkait Riza Chalid yang telah menjadi daftar pencarian Interpol, karena Kementerian Hukum belum menerima permohonan apapun dari aparat penegak hukum (APH) sebagai pihak menangani dalam kasus itu.

    “Intinya, dari kita belum ada permohonan dari aparat penegak hukum. Jadi kalau dari kita belum ada permintaan, ya kita enggak tahu juga. Nanti isunya akan kita update ya,” kata dia.

    Sebelumnya, keberadaan Riza Chalid masih diburu karena pengusaha minyak ini terdeteksi tidak berada di Indonesia.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yuldi Yusman mengatakan, berdasarkan data perlintasan terakhir, mencatat Riza Chalid meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025.

    Riza Chalid adalah satu dari sembilan tersangka baru yang ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

    Bahkan, Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung), telah menyita sejumlah uang dan dokumen elektronik dari rumah dan kantor pengusaha minyak, Riza Chalid. Penyitaan usai penggeledahan pada Selasa siang hingga malam, 25 Februari 2025.

    Penggeledahan dilakukan di dua tempat, yakni rumah yang dijadikan kantor di Plaza Asia Jalan Sudirman. Kemudian, di sebuah rumah Jalan Jenggala II Nomor 1, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

  • Pemerintah Berhasil Bangkitkan Ekonomi, Pengusaha Muda Minta Sinergi Diperkuat – Page 3

    Pemerintah Berhasil Bangkitkan Ekonomi, Pengusaha Muda Minta Sinergi Diperkuat – Page 3

    Meski begitu, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I 2025 masih berada di level 4,99%. Namun Akbar tetap optimistis, mengingat percepatan pemulihan ini terjadi di tengah tekanan global yang masih tinggi.

    “Capaian ini membuat dunia usaha lebih optimis. Harapan kami, Pemerintah mampu mempertahankan kinerja apiknya, sehingga pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini mampu di atas 5 persen,” tambahnya.

    Akbar juga menyoroti pentingnya kolaborasi erat antara Pemerintah dan pelaku usaha di tengah ketidakpastian geopolitik. Apalagi, pada Kamis (7/8/2025), Indonesia akan melanjutkan pembicaraan dagang penting dengan Amerika Serikat (AS).

    Ia mendukung langkah Pemerintah dalam menegosiasikan penurunan tarif dagang yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Saat ini, tarif sebesar 19% masih dibebankan pada ekspor Indonesia, sama seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Filipina. Negara lain seperti Vietnam dikenakan tarif 20%, Brunei 25%, sedangkan Myanmar dan Laos 40%.

     

  • Menteri Imipas Pastikan Riza Chalid Masih Berada di Malaysia

    Menteri Imipas Pastikan Riza Chalid Masih Berada di Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan keberadaan Riza Chalid masih berada di Malaysia usai mangkir dalam panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung). 

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto memastikan bahwa berdasarkan informasi yang dimiliki, tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Riza Chalid masih berada di Malaysia.

    “Kita ikuti saja, kita monitor. Info pastinya masih di Malaysia ya,” ujar Agus dikutip dari Antara, Rabu (6/8/2025).

    Terkait kemungkinan penerbitan red notice terhadap Riza Chalid, Agus menyebut bahwa hal tersebut merupakan kewenangan aparat penegak hukum (APH), dalam hal ini melalui Kejaksaan Agung.

    “Nanti aparat penegak hukum yang mengajukan dari Kejaksaan Agung ya,” kata dia.

    Agus juga meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan dari aparat penegak hukum mengenai perkembangan kasus tersebut.

    “Beliau pasti sudah dapat laporan dari APH lah,” ucap Agus.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan Pemerintah siap memberikan dukungan penuh kepada Kejaksaan Agung dalam upaya mencari keberadaan Riza Chalid.

    “Pemerintah jelas bagian dari tugasnya pemerintah kita mem-back up penuh,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8).

    Prasetyo menyebut upaya komunikasi dengan Kejaksaan Agung terkait masalah ini telah dilakukan. Namun, proses penanganannya tetap menjadi kewenangan aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan Agung.

    “Kalau enggak salah sudah pemanggilan ketiga ya? Pemanggilan ketiga. Ya kalau upaya komunikasi ada, tapi tentunya itu kita kembalikan ke teman-teman aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan,” ucapnya.

    Pemerintah, lanjut dia, akan mendukung setiap langkah yang diperlukan oleh Kejaksaan Agung dalam upaya penegakan hukum terhadap Riza Chalid.

    Riza Chalid selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak merupakan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

    Kejaksaan Agung sedang memburu keberadaan bos minyak itu lantaran tidak sedang berada di Indonesia ketika ditetapkan sebagai tersangka.

  • Ekspor Vietnam Melesat jelang Pemberlakuan Tarif Trump

    Ekspor Vietnam Melesat jelang Pemberlakuan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor Vietnam melonjak di atas ekspektasi pada Juli 2025, seiring dengan langkah para pembeli di Amerika Serikat mempercepat pengiriman barang untuk menghindari tarif 20% yang akan berlaku mulai 7 Agustus 2025.

    Berdasarkan laporan Kantor Statistik Umum Vietnam pada Rabu (6/8/2025), ekspor Vietnam tumbuh 16% secara year on year (yoy) menjadi US$42,3 miliar pada Juli 2025, melampaui proyeksi pasar sebesar 14% YoY.

    Sementara itu, impor naik 17,8% menjadi US$40 miliar, lebih tinggi dari estimasi 15,2%. Dengan demikian, surplus dagang Vietnam tercatat sebesar US$2,27 miliar, turun dari US$2,83 miliar pada Juni.

    Vietnam, yang dikenal sebagai pusat manufaktur di Asia Tenggara dengan produk ekspor mulai dari kopi, pakaian, hingga suku cadang mesin, mengalami lonjakan pengiriman ke AS tahun ini. Hal ini dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. 

    Awalnya, Vietnam dihadapkan pada ancaman tarif impor sebesar 46%, tetapi kemudian diturunkan menjadi 20%, atau hanya satu poin persentase lebih tinggi dibandingkan tarif untuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

    “Vietnam membukukan lonjakan ekspor yang impresif pada Juli, terutama karena banyak perusahaan yang mempercepat pengiriman ke AS sebelum tarif Trump diberlakukan,” ujar Tran Tuan Minh, CEO TVI, dikutip dari Bloomberg.

    Namun, dia memperingatkan ekspor kemungkinan akan melambat secara signifikan pada paruh kedua tahun ini, terutama akibat tarif 20%, serta tambahan tarif 40% untuk barang transshipment yang hingga kini masih belum jelas detail implementasinya.

    Dalam pernyataan resmi pada Rabu (6/8/2025), pemerintah Vietnam mengatakan bahwa negosiator perdagangan terus melanjutkan dialog aktif dengan Washington. 

    Di sisi lain, Vietnam juga mempercepat upaya diversifikasi pasar melalui perjanjian dagang dengan kawasan Timur Tengah dan India, sekaligus mendorong konsumsi dalam negeri terhadap produk lokal.

    Adapun, ekspor ke AS tercatat melonjak 26% secara tahunan menjadi US$14,2 miliar pada Juli, berdasarkan data bea cukai yang dirilis secara terpisah. Sementara itu, impor dari China meningkat 30,5% menjadi sekitar US$16,7 miliar.

    Ekspor bersih ke AS menyumbang sekitar seperlima dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam. Dengan demikian, kebijakan tarif AS menjadi ancaman serius bagi pabrik-pabrik Vietnam yang berkembang pesat seiring dengan relokasi rantai pasok global dari China.

    Secara keseluruhan, data ekonomi Vietnam terpantau positif. Inflasi konsumen tercatat 3,19% secara tahunan, lebih rendah dari estimasi ekonom sebesar 3,40% dan capaian Juni sebesar 3,57%. Produksi industri tumbuh 8,5% secara tahunan dan naik 0,5% dibandingkan Juni.

    Ekspor komoditas juga meningkat, termasuk ekspor kopi yang naik 34,6% secara tahunan menjadi 103.000 ton.

    Perekonomian Vietnam terus menunjukkan kekuatan sepanjang 2025, dengan pertumbuhan PDB kuartal II tercatat 7,96% secara tahunan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan 8% tahun ini, meskipun masih belum jelas apakah kebijakan tarif baru AS akan menghambat pencapaian tersebut.

  • Polisi Tangkap 6 Kurir 33 Kg Sabu Jaringan Malaysia di Medan, Tebing Tinggi, dan Asahan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Agustus 2025

    Polisi Tangkap 6 Kurir 33 Kg Sabu Jaringan Malaysia di Medan, Tebing Tinggi, dan Asahan Medan 6 Agustus 2025

    Polisi Tangkap 6 Kurir 33 Kg Sabu Jaringan Malaysia di Medan, Tebing Tinggi, dan Asahan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi menggagalkan peredaran 33 kg sabu jaringan Malaysia di Kabupaten Asahan, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Medan, Sumatera Utara.
    Sebanyak enam kurir dengan inisial HS, CA, KS, TK, M, dan KP berhasil ditangkap.
    Kapolres Asahan, AKBP Revi Nurvelani, mengatakan bahwa penangkapan pertama dilakukan pada 28 Juli 2025.
    Awalnya, polisi mendapat informasi bahwa jaringan pelaku akan membawa sabu dengan mengendarai dua sepeda motor di salah satu Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Batubara.
    Polisi kemudian melakukan pengintaian dan menangkap HS, CA, dan KS di lokasi penangkapan.
    “Mereka ditangkap saat mengangkut 8 kilogram sabu, menggunakan dua sepeda motor tanpa nomor polisi,” ujar Revi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/8/2025).
    Dari interogasi ketiga pelaku, polisi kemudian mengembangkannya dan menangkap jaringan para pelaku dengan inisial M di Hotel Maliboo di Kota Tebing Tinggi.
    Dari situ, proses pengembangan dilanjutkan sampai ke Kota Medan.
    Pada Jumat (1/8/2025), polisi menangkap pelaku TK saat sedang makan di rumah makan cepat saji.
    Dari tangan TK, polisi menyita barang bukti sabu seberat 25 kg.
    “Di hari yang sama, tim juga menangkap KP, yang berperan sebagai penjemput narkotika dari (perairan) Malaysia bersama pelaku HS,” ujar Revi.
    Revi mengatakan, kini pihaknya masih menyelidiki peran serta bagaimana jaringan pelaku bergerak.
    Keenamnya ditahan untuk proses penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
    “Atas perbuatannya, para tersangka juga dijerat Pasal 114 Ayat (2) Subs Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana seumur hidup atau hukuman mati,” tutur Revi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Mohammad Edy Mahmud (Foto : Radio Elshinta Aldi Evi Permana)

    Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, ungguli negara tetangga
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 05 Agustus 2025 – 19:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 5.947 triliun. Angka ini bukan hanya melampaui proyeksi pasar, tetapi juga menjadi pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir.

    “Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II–2025 tercatat 5,12% secara tahunan dibanding Kuartal II–2024. Angka pertumbuhan secara Kuartalan 4,04% dibanding kuartal sebelumnya,” ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam Konferensi Pers, Selasa.

    Dibandingkan negara-negara tetangga, posisi Indonesia cukup menonjol. Malaysia mencatat pertumbuhan 4,5 persen yoy pada kuartal II-2025, menurut pembacaan awal (advance reading).

    Sementara itu, Singapura mencatat pertumbuhan 4,3 persen yoy pada kuartal II-2025, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,1 persen. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), perekonomian Negeri Singa berbalik tumbuh 1,4 persen setelah sempat mengalami kontraksi 0,5 persen pada kuartal I.

    “Meski demikian, risiko ke bawah masih membayangi paruh kedua tahun ini, terutama akibat ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, dikutip dari Bloomberg.

    Di Thailand, Bank of Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 hanya sekitar 2,3 persen yoy, menempatkan Indonesia jauh di depan.

    Meski unggul di antara beberapa negara, Indonesia masih harus mengejar Filipina dan Vietnam. Filipina baru akan merilis data pertumbuhan kuartal II pada 7 Agustus mendatang, dengan konsensus pasar memproyeksikan angka 5,5 persen yoy.

    Sementara itu, Vietnam kembali mencatat kinerja impresif dengan pertumbuhan 7,96 persen yoy pada kuartal II-2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,93 persen dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal III-2023.

    Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 secara tahunan dari sisi lapangan usaha, seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan dengan total 63,59% dari PDB.

    Dari sisi pengeluaran, pada Kuartal II–2025, secara tahunan seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi Pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% pada Kuartal II dan PMTB tumbuh 6,99%. Sedang ekspor juga naik 10,67%. Penyumbang terbesar masih dari konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 2,64% dari 5,12%.

    IHSG langsung melesat di zona penguatan merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,12% ini, dengan kenaikan tertinggi mencapai 7.541,35. Laju terendah IHSG berada di level 7.463,05. Sementara Kurs rupiah menguat 0,03% ke level Rp16.385/US$. (*)

    Sumber : Radio Elshinta