Negara: Malaysia

  • Penjualan Mobil Malaysia Sepanjang 2025: Hampir Salip Indonesia

    Penjualan Mobil Malaysia Sepanjang 2025: Hampir Salip Indonesia

    Jakarta

    Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) merilis data penjualan kendaraan bulan Juli 2025. Penjualan mobil Malaysia selama bulan Juli 2025 lebih tinggi dibanding Indonesia. Malaysia hampir menyalip Indonesia sebagai raja otomotif ASEAN.

    Dikutip kantor berita Malaysia, Bernama, data penjualan Malaysia pada bulan Juli 2025 mencatatkan angka 70.057 unit. Angka itu naik dibanding bulan sebelumnya, bahkan kenaikannya mencapai 28 persen! Pada Juni 2025, Malaysia hanya menjual 54.863 unit mobil baru.

    Penjualan mobil di Malaysia pada bulan Juli 2025 mengalahkan Indonesia. Sebagai pembanding, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales kendaraan bulan Juli 2025 naik 4,8 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 57.799 unit. Begitu juga dengan retail sales yang naik 1,8 persen dari bulan sebelumnya yang sebanyak 61.687 unit. Meski naik dari bulan sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia pada Juli 2025 masih di bawah Malaysia.

    Dalam sebuah pernyataan, MAA menyatakan bahwa peningkatan penjualan kendaraan itu disebabkan oleh satu bulan kerja penuh yang terdiri dari 23 hari kerja, dibandingkan dengan Juni 2025 (19 hari kerja), dan rendahnya basis produksi pada Juni 2025 akibat penutupan Hari Raya Idul Adha.

    Sementara itu, data year to date atau penjualan kendaraan dari Januari sampai Juli 2025, Malaysia mencatatkan angka 443.777 unit. Angka itu turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Penjualan year to date atau Januari-Juli 2025 di Malaysia itu hampir mengalahkan Indonesia. Berdasarkan data retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) yang dicatat Gaikindo, sepanjang Januari sampai Juli 2025 sebanyak 453.278 unit mobil baru dikirim ke garasi konsumen Indonesia. Angka itu turun 10,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Tahun ini, Malaysia menargetkan penjualan sebanyak 780 ribu unit. Pencapaian hingga Juli 2025 telah menyentuh 57 persen dari proyeksi penjualan setahun. Sedangkan Indonesia menargetkan penjualan sebanyak 900 ribu unit.

    (rgr/dry)

  • Puluhan Merchant di Jepang Sudah Bisa Terima Pembayaran QRIS Pakai Platform Ini – Page 3

    Puluhan Merchant di Jepang Sudah Bisa Terima Pembayaran QRIS Pakai Platform Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan perwakilan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJP), baru saja meluncurkan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Antarnegara di Jepang, pada 17 Agustus 2025.

    PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) sebagai salah satu penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital yang mengadopsi QRIS di Jepang, menilai bahwa langkah ini merupakan peluang strategis menghadirkan UMKM Indonesia sebagai wajah bangsa di kancah internasional.

    “Langkah ini memperlihatkan komitmen kuat kami untuk memberdayakan UMKM Indonesia agar semakin percaya diri bersaing di pasar internasional,” ujar CEO Netzme, Vicky G. Saputra, dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).

    Ia menyebut QRIS bukan kanya sebuah alat transaksi, tetapi merupakan pintu gerbang bagi pelaku usaha lokal untuk meraih peluang bisnis yang lebih besar dan menjangkau pasar global.

    Saat ini, sudah ada 35 merchant di Jepang yang bisa menerima pembayaran QRIS melalui jaringan JPQR Global. Para merchant terbaik tersebut akan diajak merasakan langsung pengalaman bertransaksi dengan QRIS Antarnegara menggunakan netzme pay.

    Puluhan merchant yang terpilih merupakan hasil kolaborasi dengan Mitra10, Olsera, Atria, Jakpreneur, serta merchant netzme yang aktif pengguna QRIS Soundbox Netzme.

    Sebelumnya, Netzme menjadi salah satu first mover PJP QRIS Antarnegara di Singapore, Thailand, dan Malaysia.

     

     

  • Mandalika Lanjut, Brasil Jadi Tuan Rumah Baru

    Mandalika Lanjut, Brasil Jadi Tuan Rumah Baru

    Jakarta

    Kalender sementara MotoGP 2026 resmi dirilis Dorna. Dari 22 seri yang dijadwalkan, Indonesia kembali menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika. Sementara itu, Brasil muncul sebagai tuan rumah baru.

    Balapan perdana musim depan akan dimulai di Thailand, tepatnya di Sirkuit Buriram pada 27 Februari – 1 Maret 2026. Setelah itu, MotoGP akan langsung menuju Brasil pada 20-22 Maret. Negeri Samba itu akan memakai Sirkuit Ayrton Senna yang baru direnovasi. Sirkuit ini pernah menggelar MotoGP pada musim 1987 sampai 1989.

    “Kami sangat menantikan untuk kembali ke Brasil. Kami memiliki basis penggemar yang baik yang kami tahu sangat gembira dengan berita ini. Perjanjian baru ini juga bakal menawarkan peluang fantastis untuk berekspansi di pasar utama bagi olahraga ini dan pabrikan kami,” kata CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta.

    Masuknya Brasil menambah variasi kalender yang kini tersebar di lima benua. Selain itu, seri klasik tetap dipertahankan, mulai dari Jerez, Mugello, Assen, hingga Silverstone. MotoGP Hungaria di Balaton Park dan Ceko di Brno juga kembali mengisi jadwal setelah sempat vakum lama.

    Kabar baik untuk pecinta balap di Tanah Air, Sirkuit Mandalika di Lombok tetap menjadi salah satu tuan rumah. Balapan akan digelar pada 9-11 Oktober 2026, masuk dalam rangkaian Asia Tenggara bersama Australia dan Malaysia. Kehadiran Mandalika menegaskan posisi Indonesia sebagai pasar penting MotoGP.

    Jadwal MotoGP 2026

    1. Thailand (Buriram) 27 Februari – 1 Maret
    2. Brasil (Ayrton Senna) 20 Maret – 22 Maret
    3. Amerika Serikat (COTA) 27 Maret – 29 Maret
    4. Qatar (Lusail) 10 April – 12 April
    5. Spanyol (Jerez) 24 April – 26 April
    6. Prancis (Le Mans) 8 Mei – 10 Mei
    7. Spanyol (Catalunya) 15 Mei – 17 Mei
    8. Italia (Mugello) 29 Mei – 31 Mei
    9. Hungaria (Balaton Park) 5 Juni – 7 Juni
    10. Ceko (Brno) 19 Juni – 21 Juni
    11. Belanda (Assen) 26 Juni – 28 Juni
    12. Jerman (Sachsenring) 10 Juli – 12 Juli
    13. Inggris (Silverstone) 7 Agustus – 9 Agustus
    14. Spanyol (Aragon) 28 Agustus – 30 Agustus
    15. San Marino (Misano) 11 September – 13 September
    16. Austria (Red Bull Ring) 18 September – 20 September
    17. Jepang (Motegi) 2 Oktober – 4 Oktober
    18. Indonesia (Mandalika) 9 Oktober – 11 Oktober
    19. Australia (Phillip Island) 23 Oktober – 25 Oktober
    20. Malaysia (Sepang) 30 Oktober – 1 November
    21. Portugal (Portimao) 13 November – 15 November
    22. Spanyol (Valencia) 20 November – 22 November

    (lua/rgr)

  • Dolar AS Tekuk Rupiah ke Level Rp 16.288

    Dolar AS Tekuk Rupiah ke Level Rp 16.288

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam itu mendekati level Rp 16.300/US$.

    Dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 09.15 WIB dolar AS berada pada level Rp 16.288, menguat 16,5 poin atau sebesar 0,28% dibandingkan saat penutupan.

    Sementara itu, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya terlihat bervariasi. Dolar AS terpantau menguat terhadap dolar baru Taiwan 0,39%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,04%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami penguatan terhadap rupee India 0,14% dan terhadap dolar Singapura juga menguat 0,03%. Dolar AS juga menguat terhadap dolar Australia sebesar 0,11%.

    Di sisi lain, dolar AS mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang lainnya. Mata uang Paman Sam itu melemah terhadap peso Filipina 0,06%. Lalu terhadap mata uang yuan China juga mengalami pelemahan 0,05%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami pelemahan terhadap mata uang baht Thailand 0,01% dan juga terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,11%. Pelemahan juga terjadi terhadap mata uang dolar Hong Kong 0,05% dan yen Jepang 0,01%.

    (acd/acd)

  • Komitmen Pijar Foundation Perkuat Sektor Kesehatan ASEAN

    Komitmen Pijar Foundation Perkuat Sektor Kesehatan ASEAN

    Jakarta: Kesiapan sistem kesehatan dalam suatu kawasan bisa dilihat dari beberapa tolak ukur. Salah satunya adalah mampukah teknologi digital menjembatani kesenjangan layanan kesehatan dan sekaligus memperkuat ketahanan kawasan?

    Di Brunei, misalnya, penerapan platform kesehatan digital berbasis AI mulai mengubah cara layanan diberikan. Rekam medis terintegrasi, telemedicine, hingga sistem pemantauan kesehatan masyarakat kini dikembangkan agar layanan semakin proaktif, berbasis data, dan berpusat pada pasien. Langkah ini sejalan dengan visi regional bahwa inovasi teknologi bukan hanya soal efisiensi, tapi juga bagaimana tetap menjaga nilai kemanusiaan, etika, dan kepercayaan publik.

    Semangat transformasi inilah yang menjadi latar belakang program Global Future Fellows (GFF) 2025: Powering ASEAN’s Digital Health, inisiatif Pijar Foundation untuk menunjukkan pentingnya pendekatan people-to-people dalam memperkuat visi ASEAN ke depan. 

    Dengan fokus pada kesehatan digital dan kolaborasi lintas batas negara, program ini mempertemukan sepuluh pemimpin muda dari seluruh negara anggota ASEAN untuk merumuskan rekomendasi aksi yang dapat membantu membentuk Visi Kesehatan ASEAN 2045.

    Cazadira Fediva Tamzil, Executive Director Pijar Foundation mengatakan program Global Future Fellows bukan hanya perjalanan pembelajaran bagi para fellow, tetapi juga kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan dan bersama-sama membangun kawasan Asia Tenggara yang lebih kuat. 

    “Tujuannya adalah agar komunitas ASEAN menjadi lebih tangguh mulai dari tingkat akar rumput. Kita menjadi lebih bersatu, lebih terhubung, dan mampu berbagi pengetahuan, pengalaman, serta jejaring karena ASEAN adalah untuk semua,” ujarnya.

    ASEAN Community Vision 2045 yang diadopsi para pemimpin ASEAN pada 26 Mei 2025 menjadi tonggak penting dalam menetapkan arah kawasan menuju ASEAN yang tangguh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada masyarakat dalam dua dekade ke depan. Di sektor kesehatan, visi ini berarti membangun sistem terintegrasi, memperkuat infrastruktur digital, dan memastikan inovasi dapat dirasakan semua pihak. Tanpa kolaborasi yang berkelanjutan, komitmen ini berisiko hanya menjadi aspirasi di atas kertas.
     

    Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dwi Meilani mengutarakan transformasi harus dimulai dari penguatan kapasitas manusia 

    “Kami percaya bahwa investasi pada sumber daya manusia sama pentingnya, khususnya dalam keterampilan digital dan kepemimpinan. Harapan saya, apa yang kita mulai hari ini dapat melampaui ide, menjadi kemitraan nyata, kebijakan bersama, serta penguatan kapasitas untuk membangun ketahanan kesehatan digital kolektif ASEAN,” terangnya.

    Diluncurkan pada April 2025, GFF telah membawa para fellow menjalani empat learning journey di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei, disertai pendampingan dari para pakar regional dan global. Di Indonesia, mereka mempelajari diplomasi kesehatan digital, pemodelan prediktif, dan strategi telehealth inklusif. 

    Di Malaysia, fokus pada strategi nasional kesehatan digital, inovasi, dan tata kelola rekam medis elektronik. Brunei berbagi pengalaman penerapan platform kesehatan digital nasional yang mengintegrasikan rekam medis, layanan vaksinasi, telemedicine, dan pemantauan kesehatan publik.

    Di Singapura, para fellow berpartisipasi sebagai peserta dalam International HealthTec Summit (IHS), yang menampilkan inovasi kesehatan terdepan dari berbagai negara, disertai kunjungan ke rumah sakit pintar dan peninjauan infrastruktur kesiapsiagaan pandemi di National Centre for Infectious Diseases.

    Mengenai partisipasi Malaysia, Datuk Dr Muhammad Radzi bin Abu Hassan, mantan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, mengapresiasi program ini. “Saya merasa ini adalah salah satu program terpenting yang pernah diselenggarakan, dan merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berbicara di hadapan para fellow muda yang sangat terlibat dalam bidang kesehatan digital,” bebernya.

    Saat ASEAN memasuki era baru, penting untuk mengubah rencana besar menjadi tindakan nyata. Pemerintah perlu memastikan sistem kesehatan saling terhubung, inovator menciptakan solusi yang bisa diakses semua orang, dan masyarakat ikut memastikan tidak ada yang tertinggal. Masa depan kesehatan ASEAN akan ditentukan oleh kerja sama dan kepercayaan yang kita bangun mulai sekarang. 

    Jakarta: Kesiapan sistem kesehatan dalam suatu kawasan bisa dilihat dari beberapa tolak ukur. Salah satunya adalah mampukah teknologi digital menjembatani kesenjangan layanan kesehatan dan sekaligus memperkuat ketahanan kawasan?
     
    Di Brunei, misalnya, penerapan platform kesehatan digital berbasis AI mulai mengubah cara layanan diberikan. Rekam medis terintegrasi, telemedicine, hingga sistem pemantauan kesehatan masyarakat kini dikembangkan agar layanan semakin proaktif, berbasis data, dan berpusat pada pasien. Langkah ini sejalan dengan visi regional bahwa inovasi teknologi bukan hanya soal efisiensi, tapi juga bagaimana tetap menjaga nilai kemanusiaan, etika, dan kepercayaan publik.
     
    Semangat transformasi inilah yang menjadi latar belakang program Global Future Fellows (GFF) 2025: Powering ASEAN’s Digital Health, inisiatif Pijar Foundation untuk menunjukkan pentingnya pendekatan people-to-people dalam memperkuat visi ASEAN ke depan. 

    Dengan fokus pada kesehatan digital dan kolaborasi lintas batas negara, program ini mempertemukan sepuluh pemimpin muda dari seluruh negara anggota ASEAN untuk merumuskan rekomendasi aksi yang dapat membantu membentuk Visi Kesehatan ASEAN 2045.
     
    Cazadira Fediva Tamzil, Executive Director Pijar Foundation mengatakan program Global Future Fellows bukan hanya perjalanan pembelajaran bagi para fellow, tetapi juga kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan dan bersama-sama membangun kawasan Asia Tenggara yang lebih kuat. 
     
    “Tujuannya adalah agar komunitas ASEAN menjadi lebih tangguh mulai dari tingkat akar rumput. Kita menjadi lebih bersatu, lebih terhubung, dan mampu berbagi pengetahuan, pengalaman, serta jejaring karena ASEAN adalah untuk semua,” ujarnya.
     
    ASEAN Community Vision 2045 yang diadopsi para pemimpin ASEAN pada 26 Mei 2025 menjadi tonggak penting dalam menetapkan arah kawasan menuju ASEAN yang tangguh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada masyarakat dalam dua dekade ke depan. Di sektor kesehatan, visi ini berarti membangun sistem terintegrasi, memperkuat infrastruktur digital, dan memastikan inovasi dapat dirasakan semua pihak. Tanpa kolaborasi yang berkelanjutan, komitmen ini berisiko hanya menjadi aspirasi di atas kertas.
     

     
    Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dwi Meilani mengutarakan transformasi harus dimulai dari penguatan kapasitas manusia 
     
    “Kami percaya bahwa investasi pada sumber daya manusia sama pentingnya, khususnya dalam keterampilan digital dan kepemimpinan. Harapan saya, apa yang kita mulai hari ini dapat melampaui ide, menjadi kemitraan nyata, kebijakan bersama, serta penguatan kapasitas untuk membangun ketahanan kesehatan digital kolektif ASEAN,” terangnya.
     
    Diluncurkan pada April 2025, GFF telah membawa para fellow menjalani empat learning journey di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei, disertai pendampingan dari para pakar regional dan global. Di Indonesia, mereka mempelajari diplomasi kesehatan digital, pemodelan prediktif, dan strategi telehealth inklusif. 
     
    Di Malaysia, fokus pada strategi nasional kesehatan digital, inovasi, dan tata kelola rekam medis elektronik. Brunei berbagi pengalaman penerapan platform kesehatan digital nasional yang mengintegrasikan rekam medis, layanan vaksinasi, telemedicine, dan pemantauan kesehatan publik.
     
    Di Singapura, para fellow berpartisipasi sebagai peserta dalam International HealthTec Summit (IHS), yang menampilkan inovasi kesehatan terdepan dari berbagai negara, disertai kunjungan ke rumah sakit pintar dan peninjauan infrastruktur kesiapsiagaan pandemi di National Centre for Infectious Diseases.
     
    Mengenai partisipasi Malaysia, Datuk Dr Muhammad Radzi bin Abu Hassan, mantan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, mengapresiasi program ini. “Saya merasa ini adalah salah satu program terpenting yang pernah diselenggarakan, dan merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berbicara di hadapan para fellow muda yang sangat terlibat dalam bidang kesehatan digital,” bebernya.
     
    Saat ASEAN memasuki era baru, penting untuk mengubah rencana besar menjadi tindakan nyata. Pemerintah perlu memastikan sistem kesehatan saling terhubung, inovator menciptakan solusi yang bisa diakses semua orang, dan masyarakat ikut memastikan tidak ada yang tertinggal. Masa depan kesehatan ASEAN akan ditentukan oleh kerja sama dan kepercayaan yang kita bangun mulai sekarang. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Semarak HUT ke-80 RI, HK catat peningkatan trafik di jalan tol HK

    Semarak HUT ke-80 RI, HK catat peningkatan trafik di jalan tol HK

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Semarak HUT ke-80 RI, HK catat peningkatan trafik di jalan tol HK
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 15:35 WIB

    Elshinta.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mencatat peningkatan signifikan trafik kendaraan pada periode libur panjang cuti bersama peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pada tanggal 15–18 Agustus 2025, lebih dari 346.000 kendaraan melintas di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) atau naik sekitar 23,92% dibandingkan dengan trafik normal.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa puncak arus terjadi pada Senin (18/08) dengan lebih dari 83.000 kendaraan melintas. 

    “Ruas dengan peningkatan tertinggi adalah Tol Pekanbaru–Dumai yang melonjak sekitar 87,26%, dipicu tingginya minat masyarakat Pekanbaru untuk berlibur ke negara jiran Malaysia, khususnya tujuan Melaka,” tutur Adjib Rabu (20/8). 

    Lebih lanjut, Adjib menambahkan bahwa  Hutama Karya juga memperingati HUT ke-80 RI dengan menggelar upacara bendera serentak di seluruh ruas tol yang dikelola, di antaranya yaitu di Tol Terbanggi Besar–Kayu Agung, Tol Palembang–Indralaya, Tol Indralaya–Prabumulih, Tol Bengkulu–Taba Penanjung, Tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 3 (Bayung Lencir–Tempino), Tol Pekanbaru–Dumai, Tol Pekanbaru–XIII Koto Kampar, Tol Padang–Sicincin, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Indrapura, Tol Indrapura–Kisaran, Tol Binjai–Tanjung Pura, dan Tol Sigli–Banda Aceh. Upacara ini digelar sesuai tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” sebagai bentuk komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan Bakti Transportasi Untuk Negeri melalui operasional jalan tol yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

    “Momentum peringatan HUT RI ke-80 ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus menghadirkan karya nyata melalui layanan jalan tol. Dengan semangat persatuan dan kedaulatan bangsa, Hutama Karya berkomitmen mempercepat konektivitas, meningkatkan kualitas pelayanan, serta menghadirkan Bakti Transportasi Untuk Negeri demi kesejahteraan rakyat,” tambahnya.

    Tak hanya itu, Hutama Karya bersama anak usahanya PT Hakaaston (HKA) juga menggelar operasi simpatik berupa pembagian lebih dari 700 kartu uang elektronik dan goodie bag edisi khusus HUT RI kepada pengguna jalan tol.

    “Kegiatan ini adalah bentuk apresiasi Hutama Karya kepada pengguna jalan yang menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan. Kartu uang elektronik dipilih karena bermanfaat untuk transaksi di jalan tol, sementara penggunaan busana adat dalam upacara dimaksudkan agar momen 17 Agustus ini senantiasa mengingatkan kita pada keberagaman budaya bangsa,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Rabu (20/8).

    Hutama Karya mengimbau pengguna jalan tol untuk mematuhi tata tertib berkendara, menjaga kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki gerbang tol, serta memanfaatkan aplikasi HK Toll Apps untuk pengecekan dan pengisian saldo. Apabila merasa lelah, pengguna diimbau beristirahat di rest area terdekat, serta segera melapor ke call centre jika menemukan kendala atau kejadian darurat di jalan tol 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Insentif Pajak Manufaktur Naik tapi Tak Mampu Dongkrak Kinerja, Ada Apa?

    Insentif Pajak Manufaktur Naik tapi Tak Mampu Dongkrak Kinerja, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah kembali menaikkan belanja perpajakan untuk sektor industri pengolahan menjadi Rp141,7 triliun pada 2026 atau naik dari proyeksi tahun ini yang mencapai Rp137,2 triliun. 

    Kenaikan belanja pajak sektor industri pengolahan telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, insentif pajak yang diberikan pemerintah ke sektor manufaktur mencapai Rp72,3 triliun. 

    Stimulus yang diberikan meningkat pada 2022 menjadi Rp82,2 triliun, kemudian naik menjadi Rp88,8 triliun pada 2023 dan mencapai Rp98,9 triliun pada 2024. 

    Meski terus meningkat, kinerja industri pengolahan dari segi laju pertumbuhan industri dan kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) masih stagnan. 

    Dari segi kinerja pertumbuhan, industri pengolahan nonmigas tumbuh pesat ke angka 5,60%% yoy pada kuartal II/2025 atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 4,31% yoy.

    Capaian pertumbuhan periode baru ini juga naik dibanding periode yang sama tahun lalu 4,63% yoy dan 4,67% pada kuartal II/2023. Angkanya nyaris sama dengan kinerja tahun kuartal II/2022 yakni 5,47% yoy. Meskipun stagnan sedekade terakhir atau pada periode yang sama 2015 lalu sebesar 5,22% yoy.

    Tak hanya itu, laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan sektor industri pengolahan masih memberikan sumbangsih terhadap PDB mencapai 18,67% (year-on-year/yoy).

    Jika dilihat secara tahunan, capaian kuartal kedua tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, yakni 18,52% yoy pada kuartal II/2024 dan 18,25% pada kuartal II/2023. Angka tersebut terus tumbuh sejak terperosok ke level 17,84% yoy pada 2022.

    Sayangnya, kontribusi manufaktur periode baru ini masih cenderung stagnan, bergeming jika dibandingkan sedekade lalu atau kuartal II/2015 yang mampu tembus ke angka 20,91% yoy.

    Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Ariyo Irhamna mengatakan, industri dalam negeri sudah mendapatkan banyak insentif perpajakan, tetapi kemajuannya tidak sepesat Vietnam, Thailand dan Malaysia. 

    “Kenapa tidak optimal insentif-insentif pajak tersebut karena insentif itu seperti icing on the cake atau hanya pemanis saja, jadi hal-hal lain yang lebih fundamental tidak dibenahi maka industri tidak akan bisa optimal,” kata Ariyo kepada Bisnis, Rabu (20/8/2025). 

    Menurut dia, insentif fiskal yang diberikan pemerintah harus sejalan dengan perbaikan polemik fundamental seperti kepastian hukum untuk industri, persaingan usaha, dan penguatan inovasi dan teknologi pelaku industri. 

    “Jadi belanja perpajakan harus dievaluasi terkait efektivitasnya, sebab ini salah satu sumber kebocoran APBN, insentif-insentif yang tidak optimal,” jelasnya. 

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan, turunnya kontribusi sektor manufaktur perlu menjadi perhatian karena sektor ini memiliki daya ungkit atau multiplier effect yang besar terhadap PDB, lapangan kerja, dan ekspor. 

    “Dengan kebijakan yang pro-manufaktur dan responsif terhadap kebutuhan industri, kontribusi sektor industri terhadap PDB berpeluang tumbuh kembali di atas 19% dalam beberapa kuartal ke depan,” kata Saleh, dihubungi terpisah. 

  • Nasib Pedagang HP Miris di 2025, Kondisi di RI Memprihatinkan

    Nasib Pedagang HP Miris di 2025, Kondisi di RI Memprihatinkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Secara global, pasar HP masih mencatat pertumbuhan tipis sebesar 1% sepanjang kuartal-II (Q2) 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY), menurut firma riset IDC. Namun, pertumbuhan itu menurun ketimbang Q1 2025 yang tercatat 1,5%.

    Kinerja yang melambat tak lepas dari kondisi pasar HP China yang lesu, dengan penurunan 4% YoY di Q2 2025. Seperti diketahui, China merupakan negara pasar HP terbesar di dunia.

    Kondisi di Indonesia juga memperlihatkan tren penurunan. Pengapalan HP anjlok 3,5% YoY di Q2 2025, menurut laporan IDC.

    Di antara negara-negara di Asia Tenggara, kinerja pasar HP Tanah Air menunjukkan pertumbuhan paling buruk. Pasar HP Vietnam juga turun 1,7% pada Q2 2025 alias tak seanjlok Indonesia.

    Sementara itu, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara justru menunjukkan pertumbuhan positif. Filipina memimpin pertumbuhan sebesar 17,2%, disusul Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

    “Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan 7.8% YoY di Q2 2025, didorong segmen HP dengan harga di bawah US$100 (Rp1,6 jutaan), seiring peralihan kebiasaan belanja konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi,” kata Research Analyst IDC Malaysia, Hoon Yik Phang, dikutip dari laporan IDC yang dibagikan ke LinkedIn, Rabu (20/8/2025).

    Raja HP Terbaru di Indonesia Q2 2025

    Transsion (Infinix, Tecno, Itel) masih bertahan di posisi pertama sebagai ‘raja’ HP di Indonesia. Transsion menguasai pangsa pasar 21,5%, sekaligus mencatat pertumbuhan terbesar di antara pesaingnya.

    Samsung berada di urutan ke-2 dengan pangsa pasar 18,5%. Raksasa Korea Selatan itu menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 7% YoY.

    Xiaomi yang bertengger di posisi ke-3 hanya bisa tumbuh tipis 0,2% YoY dengan pangsa pasar 16,6%. Sementara itu, vivo dan Oppo menunjukkan penurunan pertumbuhan yang drastis.

    Oppo berada di urutan ke-4 dengan penurunan 29,2% YoY, sementara Vivo di posisi paling bawah mencatat penurunan 32,1% YoY.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Marc Marquez Seharusnya Minta Maaf ke Valentino Rossi!

    Marc Marquez Seharusnya Minta Maaf ke Valentino Rossi!

    Jakarta

    Legenda MotoGP yang besar di periode 1990-an, Loris Reggiani berpendapat, Marc Marquez seharusnya minta maaf ke Valentino Rossi soal insiden 10 tahun lalu. Menurutnya, permintaan maaf The Baby Alien bisa membuat hubungan keduanya membaik.

    Rivalitas Rossi-Marquez memang dimulai dari rentetan kejadian di musim 2015. Keduanya mulai berjarak setelah balapan di Argentina, kemudian makin memburuk setelah perlombaan di Malaysia. Menariknya, Reggiani menyimpulkan, Marquez merupakan pihak yang bersalah.

    “Saya percaya (jika) Marc dicemooh, seharusnya dia meminta maaf, bahkan meski sudah 10 tahun berlalu. Itu akan menjadi permintaan maaf untuk dunia balap motor dan para penggemarnya,” ujar Reggiani, dikutip dari Crash, Rabu (20/8).

    Marc Marquez dan Valentino Rossi. Foto: Jorge Guerero/AFP

    Reggiani percaya, Marquez telah mencuri mahkota yang seharusnya menjadi milik Rossi. Menurutnya, pebalap asal Spanyol tersebut sengaja ‘main kotor’ demi memuluskan langkah rekan senegaranya, Jorge Lorenzo meraih gelar juara.

    “Dia (Rossi) memimpin dari balapan pertama hingga balapan sebelum terakhir. Lorenzo memang lebih banyak menang, tapi Rossi lebih konsisten. Dan Jorge sedikit ikut dalam permainan ini, dia mengatakannya bahkan setelah Valencia,” tuturnya.

    “Kalau tiga balapan terakhir itu tidak terjadi, atau jika berjalan sebagaimana mestinya, saya yakin Rossi akan memenangkan gelar pada usia 36 tahun,” tambahnya.

    Marquez dan Rossi. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Reggiani mengklaim, dia pernah menjadi penggemar berat Marquez di MotoGP. Bahkan, perasaan itu masih ada hingga sekarang. Hanya saja, kata dia, pebalap 32 tahun itu sudah melakukan kesalahan yang membuat citranya berubah.

    “Tadinya saya juga penggemarnya. Bahkan, saya lebih suka dia dibandingkan Valentino. Saya benar-benar kagum dengan anak muda ini yang datang ke MotoGP dan langsung menaruh semua orang di tempatnya dengan bakat luar biasa,” ungkapnya.

    “Dan perasaan itu tetap ada, mustahil untuk tidak mengakuinya, tapi Marquez sebagai pribadi sudah kehilangan banyak hal,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Bank Koperasi Islam Terbesar di Malaysia Rambah Pasar Indonesia – Page 3

    Bank Koperasi Islam Terbesar di Malaysia Rambah Pasar Indonesia – Page 3

    Datuk Mohd Irwan Mohd Mubarak Pengerusi Bank Rakyat menambahkan, kolaborasi ini membuka jalan bagi berbagai peluang bisnis sekaligus memperkuat ambisi Bank Rakyat untuk memperluas pasar produk dan layanan ke tingkat internasional.

    “Kerja sama ini sekaligus memperkokoh peran Bank Rakyat sebagai salah satu pelopor keuangan koperasi,” tegasnya.

    Per akhir 2024, BKRM tercatat memiliki aset senilai RM 122,92 miliar di bawah pengawasan Bank Negara Malaysia dan regulasi Development Financial Institutions Act 2002 (DAFIA).

    Adapun PT BRA dibentuk khusus sebagai mitra strategis untuk mendukung ekspansi Bank Rakyat di Indonesia, dengan fokus pada implementasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.

    President Director PT Bathi Rakyat Abadi Makki Omar Parikesit mengatakan, kerja sama ini akan mulai diimplementasikan setelah seluruh persyaratan teknis dan regulasi Indonesia–Malaysia terpenuhi, dengan target operasional penuh sebelum akhir 2025.

    Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral sekaligus menghadirkan produk keuangan yang mendukung para guru dan ekosistem pendidikan nasional,” ujar dia.