Negara: Malaysia

  • Lebih dari 200 Ribu WNI Berobat di IHH Healthcare Tiap Tahun

    Lebih dari 200 Ribu WNI Berobat di IHH Healthcare Tiap Tahun

    Jakarta

    Pariwisata medis di Malaysia merupakan hal yang digandrungi oleh WNI. Salah satu destinasi yang sering dikunjungi ialah IHH Healthcare Malaysia.

    Dalam acara Malaysia Healthcare Expo (MHX) Exclusive 2025 di Jakarta, Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia Sipika Singh menyampaikan lebih dari 200 ribu pasien RI berobat di RS tersebut.

    “Lebih dari 200.000 pasien Indonesia setiap tahun memilih IHH Healthcare Malaysia. Bahkan, satu dari tiga pasien Indonesia yang bepergian ke Malaysia untuk berobat memilih rumah sakit di bawah naungan IHH Healthcare Malaysia,” ujar Singh.

    Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, IHH Healthcare Malaysia mengelola jaringan 18 rumah sakit di berbagai kota utama Malaysia. Jaringan ini mencakup 4 Gleneagles Hospitals, 11 Pantai Hospitals, Prince Court Medical Centre, Timberland Medical Centre, dan Island Hospital sebagai anggota terbaru.

    Singh menambahkan 12 dari 18 rumah sakit IHH Healthcare Malaysia masuk dalam daftar World’s Best Hospitals 2025 versi Newsweek, termasuk Gleneagles Hospital Kuala Lumpur, Island Hospital, Pantai Hospital Kuala Lumpur, dan Prince Court Medical Centre yang termasuk dalam 10 besar rumah sakit terbaik di Malaysia. Sebagai informasi, acara MHX Exclusive 2025 tidak hanya memperkenalkan fasilitas rumah sakit modern dalam jaringannya, melainkan juga menegaskan upaya jangka panjang IHH Healthcare Malaysia terhadap pasien internasional, khususnya dari Indonesia.

    (akd/akd)

  • Lebih dari 200 Ribu WNI Berobat di IHH Healthcare Tiap Tahun

    Wisata Medis Makin Diminati, Ini Inovasi IHH Healthcare Malaysia

    Jakarta

    Pariwisata medis di Malaysia dirancang dengan pengalaman pasien sebagai pusatnya. Mulai dari sistem penjadwalan yang efisien, fasilitas berbahasa Indonesia, hingga integrasi budaya lokal dalam pelayanan untuk menciptakan suasana yang lebih akrab dan nyaman bagi pasien.

    Tak hanya di Penang, Kuala Lumpur pun juga menawarkan inovasi pengobatan. Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia Sipika Singh mengatakan pihaknya secara konsisten terus menghadirkan inovasi teknologi medis yang berdampak nyata bagi pasien.

    Dia pun memberikan contoh prosedur tanpa sayatan Endoscopic Sleeve Gastroplasty yang dilakukan di Prince Court Medical Centre, serta teknologi Pulsed Field Ablation untuk gangguan irama jantung yang kini tersedia di Island Hospital, Penang.

    “Kami terus bertanya kepada diri sendiri, bagaimana kami bisa membuat proses perawatan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih aman? Itulah esensi inovasi yang kami terapkan,” tegas Singh, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (31/8/2025).

    (akd/akd)

  • Siapakah GOAT MotoGP Sesungguhnya? Rossi atau Marquez?

    Siapakah GOAT MotoGP Sesungguhnya? Rossi atau Marquez?

    Jakarta

    Greatest of all time (GOAT) atau yang terhebat sepanjang masa selalu menjadi bahan perdebatan di berbagai cabang olahraga. Kalau di sepakbola ada nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang diperdebatkan. Maka di olahraga otomotif MotoGP, ada nama Valentino Rossi dan Marc Marquez yang selalu dibanding-bandingkan. Jadi siapakah rider yang pantas menyandang gelar GOAT di MotoGP?

    Pebalap Pertamina VR46, Franco Morbidelli, ikut menanggapi perdebatan ini. Menurut dia, faktor yang membedakan Rossi dengan Marquez adalah, dampak besar yang Rossi berikan terhadap perkembangan MotoGP di dunia.

    Rossi punya catatan karier yang impresif. Ia mengoleksi sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas utama, dengan total 115 kemenangan Grand Prix. Lebih dari sekadar angka, Rossi juga berperan besar dalam mengangkat popularitas MotoGP ke level global. Tak heran, banyak yang menempatkannya sebagai ikon sekaligus kandidat terkuat GOAT.

    Tapi Marquez juga tak bisa dipandang sebelah mata. Pada musim 2025 ini, Marquez berpeluang menyamai rekor sembilan gelar Rossi. Saat ini, pebalap asal Spanyol itu telah mengantongi delapan gelar dunia dan 72 kemenangan di kelas utama, hanya terpaut dari rekor Rossi yang mencatat 89 kemenangan. Bagi sebagian penggemar, pencapaian tersebut sudah cukup untuk menobatkannya sebagai GOAT.

    Sebagai anak didik Rossi, Morbidelli tentunya memiliki pandangan yang subjektif dan dipastikan dia akan memilih mentornya sebagai satu-satunya pebalap yang layak diberi gelar GOAT MotoGP. Tapi di sisi lain, dia tetap menganggap Marquez sebagai salah satu yang terhebat dalam sejarah MotoGP.

    Rossi diduga tendang Marquez di MotoGP Malaysia 2015. Foto: Motogp.com

    “Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjawab Anda, dan saya akan mengesampingkan persahabatan saya dengan Valentino untuk melakukannya,” katanya tentang perdebatan ini dalam wawancara dengan AS baru-baru ini.

    “Saat ini, Marc memiliki delapan gelar, dan ketika dia memenangkan kejuaraan dunia ini, dia akan punya sembilan gelar, seperti Vale. Angka-angkanya sama, dan saya pikir Valentino dan Marc dapat dianggap sebagai tiga atau lima yang terhebat dalam sejarah,” tambahnya.

    Meski demikian, Morbidelli menyebut ada satu momen yang membuatnya ragu pada karier Marquez, yakni kontroversi tahun 2015. Saat itu Valentino Rossi menuduh Marquez berkonspirasi untuk menggagalkan peluangnya meraih gelar juara dunia, isu yang masih sering dibicarakan hingga kini.

    Ketika diminta memilih lebih tegas, Morbidelli menegaskan Rossi tetap berada di atas Marquez. “Karena cara dia (Rossi) dalam melakukan perlakukan pendekatan terhadap olahraga ini dan sentuhan yang dia bawa, yang membawanya ke dimensi lain. Marc brutal dan fantastis, tapi dia belum mencapai (level) ini,” tukas Morbidelli.

    (lua/dry)

  • Pajak Motor Nmax di Malaysia Rp 117 Ribu, di Indonesia Nyaris Rp 500 Ribu

    Pajak Motor Nmax di Malaysia Rp 117 Ribu, di Indonesia Nyaris Rp 500 Ribu

    Jakarta

    Pajak kendaraan di Malaysia lebih murah dibanding pajak kendaraan di Indonesia. Untuk motor sekelas Yamaha Nmax misalnya, pajak tahunannya berkisar Rp 117 ribu. Coba bandingkan dengan pajak tahunan Yamaha Nmax di Indonesia yang nyaris menyentuh angka Rp 500 ribu.

    Ketimpangan perbedaan pajak kendaraan di Malaysia dan Indonesia lantaran ada perbedaan dasar pengenaan pajak. Jika di Malaysia, pengenaan pajak berdasarkan kapasitas mesin. Sementara di Indonesia, dasar pengenaan pajak berdasarkan NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

    Seperti dikutip situs kalkulator roadtax kendaraan di Malaysia, gambaran pajak tahunan Yamaha Nmax keluaran 2025 di Malaysia bagian barat atau semenanjung, kisarannya RM 30 atau setara Rp 117 ribu. Menariknya, di Malaysia bagian daerah, pajaknya lebih kecil.

    Contohnya seperti di negara bagian Sabah dan Sarawak, pajak tahunan Yamaha Nmax 2025 cuma RM 9 atau setara Rp 35 ribu. Terus di wilayah federal Labuan, pajak Yamaha Nmax 2025 per tahunnya cuma dikenakan 4,50 RM atau setara Rp 17 ribuan. Kemudian di Pulau Pangkor dan Langkawi, cuma RM 15 atau setara Rp 58 ribu.

    Di Indonesia, pajak Yamaha Nmax bisa berkali-kali lipat jauh lebih mahal. Contohnya seperti Yamaha Nmax terbaru produksi tahun 2024, pajaknya bisa mencapai Rp 450 ribu, itu pun harus ditambah dengan bayar biaya SWDKLLJ atau Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sebesar Rp 35 ribu, sehingga total pajak tahunannya bisa mencapai Rp 485 ribu. Belum ada lagi tambahan opsen yang beda-beda di setiap daerahnya.

    Selain perbedaan pajak tahunan, kendaraan di Malaysia juga tidak memerlukan perpanjangan STNK lima tahunan atau ganti pelat nomor. Sementara di Indonesia masih harus melakukan prosedur tersebut dan dikenakan biaya penerbitan STNK baru, pembuatan plat nomor baru, biaya administrasi, juga biaya cek fisik kendaraan.

    (lua/dry)

  • Ekonomi Digital Melonjak, Indonesia Berebut Jadi Pusat Data Center ASEAN

    Ekonomi Digital Melonjak, Indonesia Berebut Jadi Pusat Data Center ASEAN

    Jakarta

    Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan menembus USD 365 miliar pada 2030, mendorong kebutuhan besar terhadap pusat data (data center). Tak heran, Indonesia kini berebut posisi strategis sebagai hub data center Asia Tenggara, bersaing ketat dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Pasar pusat data dan komputasi awan (cloud) di ASEAN diprediksi mencapai USD 600 miliar pada 2030, bahkan bisa menembus USD 1 triliun jika ditopang kebijakan tepat. Indonesia sendiri menjadi pemain penting, dengan nilai bisnis data center yang diperkirakan naik dari USD 2,52 miliar pada 2025 menjadi USD 5,82 miliar di 2030.

    Meski begitu, kapasitas pusat data Indonesia baru sekitar 500 MW, jauh dari potensi ideal 2.700 MW. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar agar Indonesia benar-benar bisa menjadi pusat data regional di tengah lonjakan kebutuhan digital, cloud, hingga kecerdasan buatan (AI).

    Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Denny Setiawan menyampaikan, dalam rangka mengembangkan ekosistem pusat data, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dengan menawarkan insentif dan menyederhanakan regulasi.

    Insentif pajak bagi penyedia pusat data dan pelanggan yang mengimpor perangkat ke pusat data dapat meningkatkan daya saing Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara kompetitor di Asean, yakni Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    “Agar insentif ini efektif, skema yang diterapkan harus disertai dengan kepastian kebijakan jangka panjang untuk meyakinkan investor,” ungkap Denny di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

    Menurut dia, proses perizinan juga perlu disederhanakan. Perencanaan strategis dan infrastruktur pendukung juga menjadi kunci dalam pengembangan pusat data di Indonesia.

    Di lihat dari lokasinya, pembangunan pusat data baru saat ini perlu diarahkan agar tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia, tidak hanya terpusat di Batam dan Jakarta/Cikarang.

    Lokasi ideal sebaiknya berada dekat dengan titik pendaratan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) untuk meminimalisasi latensi data. Meskipun PLN memiliki kelebihan pasokan listrik, tarif listrik untuk pusat data juga masih tergolong masuk kategori bisnis, bukan industri.

    Selain itu, penyediaan energi hijau menjadi salah satu faktor penting untuk menarik investasi. Untuk mendukung semua upaya ini, diperlukan mekanisme nasional yang terintegrasi untuk pendataan lokasi dan kapasitas pusat data.

    “Data yang terintegrasi akan memberikan peta jalan yang lebih terarah untuk pengembangan di masa depan,” ucap Denny.

    (agt/agt)

  • Pertumbuhan Industri Data Center RI Perlu Ditopang Insentif dan Iklim Investasi Kondusif

    Pertumbuhan Industri Data Center RI Perlu Ditopang Insentif dan Iklim Investasi Kondusif

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan penciptaan iklim investasi yang mendukung dan insentif yang menarik diyakini menjadi kunci pertumbuhan ekosistem dan industri pusat data yang lebih positif di Indonesia.

    Industri pusat data (data center) di Indonesia memiliki prospek sangat cerah seiring potensi nilai ekonomi digital ditaksir mencapai US$365 miliar pada 2030. Berbagai sektor pun mulai terdigitalisasi termasuk pengelolaan data, yang memerlukan kehadiran data center. Pasar pusat data dan komputasi awan (cloud) di Asean saat ini berada di jalur pertumbuhan pesat sehingga diproyeksikan mencapai US$ 600 miliar pada 2030. Bahkan, bisa tembus US$1 triliun dengan kebijakan tepat. 

    Data Statista menyebutkan nilai bisnis pusat data Indonesia terus tumbuh mencapai US$2,52 miliar tahun 2025 dan terus naik mencapai US$5,82 miliar pada 2030 atau tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 6,69%. 

    Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Denny Setiawan mengatakan berdasarkan laporan structure research, Indonesia idealnya punya kapasitas data center hingga 2.700 megawatt (MW).

    Meskipun Indonesia sudah menjadi salah satu pemain utama, namun kapasitas pusat data masih 500-an MW dan sudah peringkat kedua terbesar di Asia Tenggara. Kapasitas yang tersedia tersebut tentu masih akan terus berkembang dan tantangan Indonesia adalah agar dapat benar-benar menjadi hub data center di Asia Tenggara. Terlebih, pengolahan data membutuhkan kapasitas data center yang untuk mengolah berbagai data yang sudah mulai berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Menurutnya, dalam rangka mengembangkan ekosistem pusat data, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dengan menawarkan insentif dan menyederhanakan regulasi. Insentif pajak bagi penyedia pusat data dan pelanggan yang mengimpor perangkat ke pusat data dapat meningkatkan daya saing Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara kompetitor di Asean seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

    “Agar insentif ini efektif, skema yang diterapkan harus disertai dengan kepastian kebijakan jangka panjang untuk meyakinkan investor,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (29/8/2025). 

    Selain itu, diperlukan penyederhanaan proses perizinan. Perencanaan strategis dan infrastruktur pendukung juga menjadi kunci dalam pengembangan pusat data di Indonesia. 

    Di lihat dari lokasi, pembangunan pusat data baru saat ini perlu diarahkan agar tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia, tidak hanya terpusat di Batam, Jakarta, dan Cikarang. Dia menilai lokasi ideal sebaiknya berada dekat dengan titik pendaratan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) untuk meminimalisasi latensi data. Meskipun PLN memiliki kelebihan pasokan listrik, namun tarif listrik untuk pusat data juga masih tergolong masuk kategori bisnis bukan industri. 

    Di sisi lain, penyediaan energi hijau menjadi salah satu faktor penting untuk menarik investasi. Untuk mendukung semua upaya ini, diperlukan mekanisme nasional yang terintegrasi untuk pendataan lokasi dan kapasitas pusat data. 

    “Data yang terintegrasi akan memberikan peta jalan yang lebih terarah untuk pengembangan di masa depan,” kata Denny. 

    Associate Director & Head of Industrial Services Leads Property Esti Susanti menuturkan lonjakan kebutuhan data center hyperscale, komputasi awan (cloud), dan AI membuat peta data center di Indonesia berubah cepat hingga menjelma menjadi hub digital penting di Asia Tenggara. 

    “Kami turut mengiringi perkembangan tersebut dengan membantu menghubungkan kebutuhan investor dengan lahan yang tepat,” ucapnya. 

    Menurutnya, terdapat tiga pihak utama yang setidaknya perlu didorong untuk saling berkolaborasi guna menopang pertumbuhan ekosistem data center di Tanah Air yang lebih baik, yakni pemerintah sebagai pembuat kebijakan, dan kawasan industri dan pelaku penyedia layanan data center.

    Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) Hendra Suryakusuma berpendapat kehadiran data center makin penting dan terus tumbuh di era transformasi digital dan merupakan hulu yang sangat dibutuhkan karena adanya evolusi digital, yang mencakup di dalamnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), koneksi perangkat pintar, media sosial, serba internet (internet of things), cloud computing, e-commerce, dan kota pintar (smart city).

    “Evolusi digital perlu adanya volume data, trafik internet protocol (IP), storage, processing power yang pada ujungnya membutuhkan kehadiran data center,” tuturnya. 

    Dia berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan perkembangan Indonesia bagian timur yang punya potensi investasi besar data center, namun kekurangan dukungan infrastruktur yang memadai.

    “Indonesia timur memerlukan infrastruktur yang lebih memadai antara lain pembenahan kabel fiber optik agar lebih baik untuk internet guna menunjang operasional data center,” ujar Hendra. 

    Chief Cloud Officer Lintasarta Gidion Suranta Barus menuturkan pihaknya hadir menjawab kebutuhan dengan GPU Merdeka dan Cloudeka, memberikan infrastruktur sovereign AI yang bisa diakses startup, korporasi, maupun lembaga riset di dalam negeri.

    Dengan adanya regulasi data sovereignty, kehadiran data center lokal berbasis GPU menjadi strategi enabler agar inovasi AI bisa berkembang tanpa harus tergantung pada infrastruktur asing.

    Dia mengungkapkan tantangan nasional saat ini terkait distribusi pusat data masih terkonsentrasi di Jakarta sebesar 55% sehingga menciptakan beban risiko dan menghambat pemerataan. 

    “Kami berkomitmen untuk memperluas footprint backbone connectivity dengan keandalan high bandwidth, low latency, dan high availability ke pusat data di wilayah strategis lain agar pertumbuhan lebih merata,” katanya. 

  • Elon Musk dan Platform Digital Lain Diwajibkan Punya Kantor di Indonesia

    Elon Musk dan Platform Digital Lain Diwajibkan Punya Kantor di Indonesia

    Jakarta

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa penyedia layanan media sosial X (sebelumnya Twitter) didesak punya kantor di Indonesia.

    Pemerintah, kata Nezar, sudah bersurat ke perusahaan milik Elon Musk itu untuk menjalin komunikasi lebih lanjut. Sebagai informasi, X diketahui belum punya kantor perwakilan di Indonesia.

    “Ya, kita kan sudah bersurat ya ke X. Kita tunggulah respon mereka. Selama ini memang enggak punya kantor,” ujar Nezar saat ditemui, Jumat (29/8/2025).

    Menurut Nezar, kehadiran kantor perwakilan bukan hanya kebijakan yang berlaku di Indonesia, melainkan juga sudah menjadi praktik umum di berbagai negara. Kewajiban punya kantor perwakilan di Indonesia tidak hanya ditujukan X saja, namun berlaku kepada platform digital lainnya.

    “Bukan cuma Komdigi ya, hampir semua negara memperlakukan hal yang sama. Di Singapura juga demikian, di Korea Selatan begitu juga, di Malaysia juga begitu. Jadi saya kira itu normal saja, wajar begitu,” jelasnya.

    Ia menambahkan, dengan jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa dan penetrasi internet mencapai 80%, wajar jika Indonesia meminta platform Over The Top (OTT) global menaati regulasi yang berlaku.

    “Karena kita pemakai terbesar di sini. Jadi, saya kira semua OTT yang memanfaatkan Indonesia sebagai pasar itu wajib menaati regulasi-regulasi yang berlaku,” kata Nezar.

    Terkait konsekuensi bila X atau platform digital lain tak segera punya kantor perwakilan resmi, Nezar mengatakan hal itu akan berhadapan dengan regulasi nasional. Namun ia menegaskan pemerintah belum sampai pada rencana pemblokiran.

    “Kita belum bicara soal pemblokiran, tapi kita berharap mereka kooperatif untuk mengikuti aturan yang ada. Jadi ini masih pendekatan dulu,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Bappenas harap program Sapi Merah Putih dapat dukung MBG

    Bappenas harap program Sapi Merah Putih dapat dukung MBG

    Sapi yang dikembangkan akan diarahkan untuk bisa menyediakan susu yang mungkin bisa mendukung program besar dari pemerintahan yang sekarang ada, yaitu pembagian Makan Bergizi Gratis

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonardo A. A. Teguh Sambodo mengharapkan kerja sama dengan PT Moosa Genetika Farmindo berupa kolaborasi program Sapi Merah Putih dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menurutnya dalam Media Briefing Peluncuran Sapi Merah Putih di Gedung Bappenas Jakarta Kamis, kerja sama yang dimaksud merupakan kolaborasi program yang dirancang untuk memperkuat industri sapi perah Indonesia dengan fokus pada sistem peternakan rakyat.

    Program ini bertujuan untuk mengembangkan sapi perah yang lebih produktif dan tangguh terhadap kondisi tropis, dengan memanfaatkan plasma nutfah lokal yang telah beradaptasi.

    “Sapi yang dikembangkan akan diarahkan untuk bisa menyediakan susu yang mungkin bisa mendukung program besar dari pemerintahan yang sekarang ada, yaitu pembagian Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, dia menerangkan bahwa kerja sama pihaknya dengan PT Moosa guna memastikan transformasi ekonomi yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 bisa dilaksanakan.

    Dalam lima tahun ke depan, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2030, pemerintah memiliki tiga target besar. Mulai dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju delapan persen, mengentaskan kemiskinan ekstrem 0 (nol) persen, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

    Apa yang diupayakan melalui kolaborasi Bappenas dan PT Moosa disebut mengarah pada sasaran trisula pembangunan ini.

    Melalui program Sapi Merah Putih, Teguh menginginkan adanya peningkatan produksi susu yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan para peternak susu

    “Apabila kita menggunakan inovasi dari PT Moosa Genetika Farmindo, maka tidak saja menyelesaikan masalah peningkatan kualitas SDM yang akan disasar melalui MBG, namun juga akan menurunkan kemiskinan. Karena kita tahu 80 persen produksi susu diproduksi oleh petani skala kecil,” ungkapnya.

    Secara khusus, Bappenas mengharapkan input dari sektor pertanian bisa ditingkatkan, salah satunya melalui peningkatan kualitas dari benih dan bibit.

    Apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia berada di peringkat 76 dalam produksi susu sapi segar dengan total 837,2 ribu ton, di bawah negara tetangga seperti Vietnam maupun Thailand. Dengan Malaysia, total produksi Indonesia lebih tinggi, tetapi masih kalah dalam hal produktivitas sapi perah yang masih berada di posisi 209 di antara seluruh negara.

    Konsumsi susu di Indonesia sendiri terus meningkat hingga sekitar 4,5 juta ton per tahun. Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 20 persen atau sekitar 0,9 juta ton, sehingga 80 persen sisanya dipenuhi oleh impor.

    Adapun populasi sapi perah nasional saat ini sekitar 540 ribu ekonomi yang 80 persen di antaranya berasal dari peternakan rakyat, dengan produktivitas rata-rata 10-12 liter per ekor per hari, jauh di bawah potensi optimal.

    Karena itu, kolaborasi Bappenas dengan PT Moosa dan juga Institut Pertanian Bogor (IPB) diharapkan dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain seperti India yang sudah memulai perbaikan genetika sapi di era 1970-an, Amerika Serikat (AS) pada 1945, dan Tiongkok saat dasawarsa 1980. Dengan begitu, produksi susu dapat ditingkatkan seiring kemajuan dalam sektor peternakan sapi.

    “Ini menjadi satu golden momentum bagi Indonesia, melalui inovasi dari PT Moosa Genetika Farmindo untuk bisa mewujudkan golden vision dari Indonesia tahun 2045,” kata Teguh.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: M. Tohamaksun
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa Dangkal M2,5 Guncang Johor, Susulan Sejak 24 Agustus 2025

    Gempa Dangkal M2,5 Guncang Johor, Susulan Sejak 24 Agustus 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Johor, Malaysia pada hari Kamis malam, (28/8/2025).

    Mengutip The Strait Times, gempa dangkal berkekuatan M2,5 tersebut merupakan gempa susulan, mengguncang wilayah Segamat, Johor.

    Ditambahkan, gempa ini merupakan susulan dari gempa M4,1 yang mengguncang Johor pada 24 Agustus 2025 pukul 6.13 pagi waktu setempat. Dan, gempa M3,2 yang terjadi pada tanggal 27 Agustus 2025.

    Disebutkan, episenter gempa tersebut memiliki koordinat lokasi di 2.6° Utara dan 102.8° Timur dengan kedalaman 10 km.

    Disebutkan, badan meteorologi Malaysia masih terus memantau perkembangan efek gempa tersebut.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Airlangga Tekankan Peran Strategis Sektor Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Airlangga Tekankan Peran Strategis Sektor Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    JAKARTA – Perekonomian Indonesia pada kuartal II-2025 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,12 persen (yoy). Salah satu pendorong utama pertumbuhan pada periode ini yaitu konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 2,64 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi.

    Sementara itu, porsi konsumsi rumah tangga sendiri terhadap PDB nasional pada kuartal ini mencatat capaian sebesar 54,25 persen.

    “Pak Presiden ingin pertumbuhan (ekonomi) kita 8 persen. Maka kita cari pengali terbesar. Nah, pengali terbesar ini adalah sektor konsumsi. Jadi kita beri tepuk tangan konsumsi. Konsumsi itu diikuti oleh pertumbuhan UMKM. Jadi kita lihat tadi UMKM yang mengisi sektor konsumsi itu tinggi, dan tentu kita mengapresiasi brand lokal,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, dikutip Kamis, 28 Agustus. 

    Airlangga mengatakan, program BINA Lebaran, Friday Mubarak, Holiday Sale, BINA Hari Belanja Diskon (HBD) Indonesia, Indonesia Shopping Festival, Jakarta Great Sale, Solo Raya Great Sale memperlihatkan keberhasilan bagaimana sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku usaha mampu menggerakkan konsumsi masyarakat.

    “Kemudian juga sektor yang di bawah Kementerian Pariwisata, bagaimana mem-bundling belanja menjadi tujuan para turis. Terutama turis Malaysia yang biasanya hunting di Indonesia. Dan arahan Bapak Presiden sudah membolehkan bahwa airport-airport kita dibuka untuk penerbangan internasional atau regional. Nah, dengan demikian mungkin kita juga bisa mendorong program atau kampanye belanja di Indonesia,” tegasnya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan tren positif dimana jumlah kunjungan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 13 juta kunjungan dengan nilai devisa sebesar Rp296 triliun. 

    Adapun hingga bulan Juni 2025, kunjungan wisman telah mencapai 7 juta kunjungan atau telah melebihi setengah capaian tahun 2024, dengan tren ini, devisa yang dihasilkan sampai Juni 2025 diperkirakan dapat mencapai Rp160 triliun yang sekaligus memberikan peluang besar bagi sektor ritel, kuliner, dan produk kreatif lokal.

    Di sisi lain, Airlangga juga menjelaskan terkait prospek perdagangan Indonesia ke depan yang semakin cerah dan optimis, di mana Indonesia saat ini tengah dalam proses penandatanganan kerja sama IEU-CEPA yang akan membuka akses pasar Eropa dengan biaya masuk nol.

    Selain itu, ia menambahkan, ketidakpastian tarif dengan Amerika Serikat juga telah terselesaikan dan menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga yang berhasil mencapai kesepakatan dan Indonesia juga mencatat kemenangan dalam sengketa perdagangan di WTO terkait produk biodiesel melawan Eropa.

    “Kita harus kejar pariwisata itu sebagai low hanging fruit. Dan itu juga penghasil devisa yang besar. Jadi seperti untuk mendukung pembelian di dalam negeri mari kita keroyok juga sektor pariwisata. Kalau kita keroyok antara Menteri UMKM, Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata saya yakin semakin lama dolar akan semakin masuk ke Indonesia,” pungkas Airlangga.