Negara: Lebanon

  • Militer Israel Gempur Lebanon Selatan, Target Serang Hizbullah

    Militer Israel Gempur Lebanon Selatan, Target Serang Hizbullah

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangkaian serangan ke Lebanon Selatan. Mereka mengklaim menyasar lokasi Hizbullah di kawasan tersebut.

    “IDF telah memulai serangkaian serangan terhadap target-target militer Hizbullah di Lebanon selatan,” kata pihak militer dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025).

    Serangan dilancarkan tidak lama setelah mereka mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk di beberapa bagian wilayah tersebut. Evakuasi dikeluarkan kepada para penghuni di desa Taybeh, Tayr Debba, Aita Al-Jabal dan Zawtar al-Sharqiya di Lebanon selatan.

    Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel Shosh Bedrosian mengatakan bahwa Israel akan mengambil tindakan untuk memastikan gencatan senjata di Lebanon Selatan ditegakkan.

    “Israel akan terus mempertahankan semua perbatasannya dan kami terus mendesak penegakan penuh perjanjian gencatan senjata,” kata Bedrosian.

    (wnv/dek)

  • Panas Lagi, Hizbullah Tegaskan Berhak Membela Diri Melawan Israel

    Panas Lagi, Hizbullah Tegaskan Berhak Membela Diri Melawan Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah di Lebanon menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri melawan Israel. Mereka juga menolak prospek negosiasi politik apa pun antara Lebanon dan Israel.

    Pernyataan itu muncul setelah Israel memperingatkan bahwa mereka dapat mengintensifkan operasi melawan Hizbullah di Lebanon, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hizbullah mempersenjatai kembali kelompok itu.

    “Kami menegaskan kembali hak sah kami… untuk membela diri melawan musuh yang memaksakan perang terhadap negara kami dan tidak menghentikan serangannya,” kata Hizbullah, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025).

    Gerakan militan tersebut, yang didukung oleh Iran, juga menolak prospek “negosiasi politik apa pun” antara pemerintah Lebanon dan Israel. Hizbullah menegaskan perundingan semacam itu “tidak akan melayani kepentingan nasional”.

    Hizbullah menyebut pernyataannya itu sebagai surat terbuka yang ditujukan kepada rakyat Lebanon dan para pemimpin mereka.

    Pada hari Kamis (6/11) waktu setempat, pemerintah Lebanon dijadwalkan mengadakan perundingan untuk mengkaji kemajuan upaya perlucutan senjata Hizbullah — satu-satunya gerakan yang menolak menyerahkan senjatanya setelah perang saudara 1975-1990.

    Hizbullah menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang dicapai dengan Israel tahun lalu, setelah berbulan-bulan permusuhan yang meningkat menjadi perang habis-habisan.

    Meskipun ada perjanjian November 2024, Israel tetap mempertahankan pasukannya di lima wilayah di Lebanon selatan dan terus melakukan serangan rutin.

    Pada bulan September 2024, Israel membunuh pemimpin lama kelompok tersebut, Hassan Nasrallah, bersama dengan banyak pemimpin senior lainnya.

    Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Lebanon dalam beberapa minggu terakhir, dan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan posisi Hizbullah.

    Lihat juga Video: Tank Israel Terlihat di Perbatasan Lebanon Usai Serangan Udara

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Israel Tembakkan Rudal ke Lebanon, Klaim Bunuh Anggota Elite Hizbullah

    Israel Tembakkan Rudal ke Lebanon, Klaim Bunuh Anggota Elite Hizbullah

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan udara terbaru ke wilayah Lebanon. Rudal militer Israel membunuh satu orang yang diklaim sebagai salah satu anggota elit Hizbullah.

    “Serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya pada hari Rabu,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon dilansir AFP, Kamis (6/11/2025).

    Otoritas Lebanon mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah kendaraan di Burj Rahal. Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan serangan itu terjadi di dekat sebuah sekolah dan menyebabkan “kepanikan dan teror” di antara para siswa.

    Militer Israel mengatakan serangan tersebut telah menewaskan Hussein Jaber Dib. Israel menuding Hussein Jaber Dib sebagai anggota Pasukan Radwan elite Hizbullah.

    Israel telah berulang kali mengebom Lebanon meskipun ada gencatan senjata pada November 2024 yang bertujuan untuk mengakhiri lebih dari setahun permusuhan dengan Hizbullah, dan telah meningkatkan serangannya dalam beberapa hari terakhir.

    Israel memperingatkan pada hari Minggu (2/11) bahwa mereka akan mengintensifkan serangan terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut. Menteri Pertahanan Israel Katz mengklaim Hizbullah “bermain api, dan presiden Lebanon berlambat-lambat”.

    Pada hari Selasa (4/11), Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan kembali seruannya untuk berunding dengan Israel, dengan mengatakan bahwa Israel “belum menentukan posisinya dan terus menyerang”.

    (ygs/lir)

  • Israel Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Lebanon, 2 Orang Tewas-7 Terluka

    Israel Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Lebanon, 2 Orang Tewas-7 Terluka

    Beirut

    Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Lebonon selatan yang menargetkan kelompok Hizbullah. Serangan itu menewaskan dua orang dan melukai tujuh korban lainnya.

    Dilansir AFP, Senin (3/11/2025), dalam penghitungan awal, Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut bahwa serangan Israel di kota Doueir, provinsi Nabatiyeh, menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya.

    “Serangan kedua di Aita al-Shaab juga menewaskan satu orang,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon, NNA, melaporkan bahwa pesawat tanpa awak atau drone yang diluncurkan Israel menargetkan sebuah mobil di Doueir dan menyebabkannya terbakar.

    Petugas pemadam kebakaran setempat bergegas memadamkan api di yang membakar mobil. Ada sekitar lima mobil lainnya yang rusak akibat serangan tersebut.

    NNA melaporkan bahwa serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sebuah pusat perbelanjaan setempat. Para pekerja membersihkan pecahan kaca dari toko-toko yang rusak akibat ledakan tersebut.

    Pada Minggu kemarin, Israel memperingatkan bahwa mereka akan mengintensifkan serangan terhadap kelompok tersebut. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengklaim Hizbullah bermain api, dan presiden Lebanon lamban.

    Hizbullah sangat lemah selama perang, dan Amerika Serikat (AS) telah menekan Lebanon untuk melucuti senjata kelompok yang didukung Iran tersebut.

    Pada Jumat lalu, Presiden Lebanon Joseph Aoun menuduh Israel menanggapi tawarannya untuk bernegosiasi dengan mengintensifkan serangan udara.

    Meskipun otoritas Lebanon telah mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Israel di masa lalu, utusan AS Tom Barrack mengatakan kepada wartawan di Bahrain bahwa negaranya mendorong negosiasi langsung.

    (fas/eva)

  • Israel Belum “Puas” di Gaza, Incar Perang Baru di Negara Arab Ini

    Israel Belum “Puas” di Gaza, Incar Perang Baru di Negara Arab Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Israel dan Hizbullah kembali meningkat setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa negaranya siap memperluas dan memperkeras operasi militernya di Lebanon selatan. Ancaman itu muncul sehari setelah empat orang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam wilayah tersebut.

    Katz menuduh pemerintah Lebanon gagal melaksanakan kewajiban untuk melucuti senjata kelompok bersenjata yang didukung Iran itu.

    “Hizbullah bermain dengan api, dan presiden Lebanon sedang mengulur waktu,” kata Katz, dikutip dari The Guardian, Senin (3/11/2025).

    “Komitmen pemerintah Lebanon untuk melucuti Hizbullah dan menyingkirkannya dari Lebanon selatan harus dijalankan. Penegakan maksimum akan terus dilakukan dan bahkan diperkuat – kami tidak akan membiarkan ancaman apapun terhadap warga di utara.”

    Pernyataan keras itu disampaikan setelah militer Israel (IDF) mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara di kota Kfar Reman, Lebanon selatan. Serangan tersebut, menurut IDF, menewaskan empat anggota pasukan elite Hizbullah yang dikenal sebagai Radwan Force.

    Militer Israel menyebut target utama operasi itu adalah kepala logistik unit tersebut, yang terlibat dalam pengiriman senjata dan upaya membangun kembali infrastruktur militer Hizbullah di wilayah selatan. Tiga korban lainnya juga disebut sebagai anggota pasukan Radwan yang dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata.

    Media Lebanon kemudian mengidentifikasi keempat korban sebagai Jawad Jaber, Hadi Hamid, Abdullah Kahil, dan Muhammad Kahil.

    Meski melemah setelah lebih dari satu tahun berperang dengan Israel, Hizbullah tetap mempertahankan kekuatan militer dan finansialnya. Israel pada September 2024 menewaskan pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta sejumlah besar petinggi kelompok itu dalam serangan beruntun.

    Dalam perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat pada November tahun lalu, pemerintah Lebanon berjanji hanya aparat keamanan negara yang diperbolehkan memegang senjata. Kesepakatan itu secara tidak langsung mengharuskan Hizbullah dilucuti sepenuhnya.

    Namun, pelaksanaan komitmen itu tidak berjalan mulus. Beirut kini menghadapi tekanan kuat dari Amerika Serikat, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok politik domestik yang menentang Hizbullah agar segera menegakkan perjanjian tersebut.

    Menurut sumber militer Lebanon yang dikutip Reuters, pasukan keamanan telah menghancurkan begitu banyak gudang senjata milik Hizbullah hingga kehabisan bahan peledak untuk melanjutkan operasi. Meski begitu, militer Lebanon harus berhati-hati agar upaya penegakan perjanjian tidak memicu ketegangan politik di dalam negeri.

    Adapun sebagai kekuatan dominan di Lebanon selama bertahun-tahun, Hizbullah kehilangan banyak pengaruh setelah perang besar dengan Israel yang menewaskan ribuan pejuangnya, termasuk Nasrallah. Konflik itu juga merenggut nyawa lebih dari 1.100 perempuan dan anak-anak serta menghancurkan sebagian besar wilayah selatan dan timur Lebanon.

    Meski menyatakan komitmen terhadap gencatan senjata, Hizbullah tetap menolak pelucutan senjata secara penuh. Kelompok itu menegaskan bahwa klausul pelucutan hanya berlaku untuk Lebanon selatan, dan memperingatkan kemungkinan perlawanan jika Israel memperluas operasi militernya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serbuan Israel Tewaskan 1 Orang, Presiden Lebanon Perintahkan Ini!

    Serbuan Israel Tewaskan 1 Orang, Presiden Lebanon Perintahkan Ini!

    Beirut

    Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan militernya untuk mengkonfrontasi setiap serangan Israel ke negara tersebut. Perintah itu diberikan setelah pasukan Israel melakukan penyerbuan lintas perbatasan ke Lebanon bagian selatan dan menewaskan seorang pegawai pemerintah setempat.

    Penyerbuan pasukan Israel via darat hingga melanggar perbatasan Lebanon itu terjadi pada Kamis (30/10) dini hari, saat gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) masih berlangsung.

    Militer Lebanon secara historis berada di pinggir konflik besar yang berkecamuk antara kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon bagian selatan, dan Israel.

    Namun, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (31/10/2025), posisi itu tampaknya akan berubah, setelah pasukan Israel terdeteksi memasuki kota perbatasan Blida pada Kamis (30/10) pagi waktu setempat dan menembaki gedung pemerintah setempat, hingga menewaskan seorang pegawai di sana.

    Militer Lebanon, dalam pernyataannya, menyebut penyerbuan pasukan Israel di wilayah negara tersebut sebagai “aksi kriminal” dan merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

    Kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), mengidentifikasi pegawai yang tewas sebagai Ibrahim Salameh, yang sedang tidur di gedung pemerintah yang ditembaki tentara-tentara Israel. Belum diketahui secara jelas apakah Salameh memang menjadi target serangan itu, dan jika iya, apa alasannya.

    Setelah mengerahkan personel ke lokasi serangan pada pukul 04.00 dini hari, militer Lebanon tidak menemukan infrastruktur militer di gedung yang diserang Israel. Pasukan militer Lebanon melihat bekas-bekas tembakan yang mengindikasikan pasukan Israel melepaskan tembakan secara intens dari luar gedung.

    Seorang pejabat keamanan senior Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa jenazah Salameh ditemukan mengenakan piyama dengan genangan darah di lantai, dan beberapa luka tembak di sekujur tubuhnya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, pasukannya telah melepaskan tembakan di area Blida setelah mengidentifikasi “ancaman langsung” selama operasi penghancuran infrastruktur Hizbullah. Ditambahkan militer Tel Aviv bahwa insiden itu sedang ditinjau lebih lanjut.

    Presiden Aoun mengecam serangan itu sebagai pola agresi Israel, dan menurut pernyataan kantor kepresidenan Lebanon, telah memerintahkan komandan militer Jenderal Rudolph Haykal “agar militer Lebanon mengkonfrontasi setiap penyerbuan Israel ke wilayah selatan yang telah dibebaskan, untuk mempertahankan wilayah Lebanon dan keselamatan warga”.

    Itu menjadi perintah pertama yang diberikan Presiden Aoun agar militer Lebanon menghadapi pasukan Israel sejak dia menjabat pada Januari lalu.

    Hizbullah, yang bertempur melawan Israel selama lebih dari setahun setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023, menyatakan dukungan terhadap perintah Presiden Aoun. Kelompok itu menyerukan dukungan untuk militer Lebanon dalam mengkonfrontasi Israel.

    Lihat juga Video: Detik-detik Drone Israel Hantam Mobil di Lebanon, 2 Tewas

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Netanyahu Bilang Israel Tak Butuh Izin Serang Musuh di Gaza atau Lebanon

    Netanyahu Bilang Israel Tak Butuh Izin Serang Musuh di Gaza atau Lebanon

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa negaranya tidak akan meminta persetujuan untuk menyerang target di Jalur Gaza atau Lebanon. Dia bersikeras akan mempertahankan kendali keamanan atas Jalur Gaza, meskipun telah menandatangani perjanjian gencatan senjata.

    Berbicara dalam rapat dengan jajaran menteri dalam pemerintahannya, seperti dilansir AFP, Senin (27/10/2025), Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan memutuskan sendiri soal di mana dan kapan akan menyerang musuh-musuhnya.

    “Israel merupakan negara merdeka. Kami akan membela diri dengan cara kami sendiri dan kami akan terus menentukan nasib kami sendiri,” tegas Netanyahu.

    “Kami tidak meminta persetujuan siapa pun untuk hal ini. Kami mengendalikan keamanan kami sendiri,” ujarnya dalam rapat yang digelar Minggu (26/10).

    Beberapa waktu terakhir, Israel kembali melancarkan rentetan serangan di wilayah Jalur Gaza dan Lebanon, yang diklaim menargetkan posisi Hamas dan sekutunya, kelompok Hizbullah. Serangan dilancarkan Tel Aviv meskipun ada perjanjian gencatan senjata di kedua wilayah tersebut.

    Pernyataan Netanyahu itu disampaikan setelah kunjungan para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) yang berupaya mengkonsolidasikan gencatan senjata Gaza.

    Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Gaza yang dimediasi AS, ketika pasukan Israel ditarik mundur setelah berakhirnya dua tahun pertempuran melawan Hamas, pasukan keamanan internasional, yang sebagian besar berasal dari negara Arab atau Muslim, akan menjaga keamanan Jalur Gaza.

    Namun, Israel menentang peran apa pun bagi rival regionalnya, Turki, dengan Netanyahu menegaskan Tel Aviv akan memutuskan sendiri soal negara mana yang akan diizinkan untuk mengirimkan pasukan guna mengawasi gencatan senjata di Jalur Gaza.

    “Kami menegaskan dengan rasa hormat terkait pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima,” ucap Netanyahu, sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengakhiri kunjungan tingkat tinggi ke Israel.

    Juru bicara pemerintah Israel, Shosh Bedrosian, secara terpisah menegaskan maksud dari pernyataan Netanyahu pada Minggu (26/10) tersebut.

    “Perdana Menteri telah mengatakan hal itu akan dilakukan dengan cara mudah atau cara yang sulit, dan Israel akan memiliki kendali keamanan menyeluruh atas Jalur Gaza,” ujarnya.

    “Gaza akan didemiliterisasi dan Hamas tidak akan memiliki peran dalam memerintah rakyat Palestina,” tandas Bedrosian.

    Lihat Video ‘Momen Warga Gaza Gelar Pemakaman Massal Korban Tahanan Israel’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Kembali Serang Lebanon di Tengah Gencatan Senjata, 2 Orang Tewas

    Israel Kembali Serang Lebanon di Tengah Gencatan Senjata, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah bagian selatan dan timur di Lebanon, di tengah gencatan senjata hari ini. Tercatat dua orang tewas akibat serangan Israel tersebut.

    “Serangan musuh Israel terhadap sebuah mobil di Naqoura di provinsi Tyre menyebabkan kematian satu orang,” kata Kesehatan Lebanon dilansir kantor berita AFP, Minggu (26/10/2025).

    Serangan lain juga dilancarkan terhadap sebuah kendaraan di Nabi Sheet di wilayah Baalbek timur. Serangan itu menewaskan satu orang.

    Meskipun gencatan senjata sudah berlangsung hampir setahun, Israel tetap melakukan serangan di Lebanon, dan sering mengatakan bahwa mereka menargetkan posisi-posisi Hizbullah. Militer Israel belum memberikan komentar atas serangan tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon juga mengatakan satu orang terluka setelah sisa-sisa bom meledak di kota Aitaroun, di bagian selatan.

    Kementerian Kesehatan mengatakan dua orang tewas dan satu lainnya terluka dalam dua serangan Israel di selatan negara itu pada hari Sabtu (25/10) kemarin. Militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan para pejuang Hizbullah.

    Dua orang lainnya tewas dalam serangan pada hari Jumat, dan serangkaian serangan Israel di Lebanon selatan dan timur pada hari Kamis menewaskan empat orang, termasuk seorang wanita tua.

    Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahun lalu, pasukan Israel harus menarik diri dari Lebanon selatan dan Hizbullah harus mundur ke utara Sungai Litani serta membongkar semua infrastruktur militer di selatan.

    Di bawah tekanan AS dan kekhawatiran akan eskalasi serangan Israel, pemerintah Lebanon telah bergerak untuk mulai melucuti Hizbullah, sebuah rencana yang ditentang oleh gerakan ini dan sekutunya. Terlepas dari persyaratan gencatan senjata, Israel tetap menempatkan pasukannya di lima titik perbatasan yang dianggap strategis.

    (wnv/isa)

  • Israel Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Lebanon, 2 Orang Tewas-7 Terluka

    Israel Kembali Serang Lebanon, 1 Orang Tewas-2 Terluka

    Jakarta

    Israel kembali menyerang Lebanon meskipun ada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Satu orang dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon tersebut mengatakan bahwa “serangan musuh Israel terhadap sebuah mobil di Haruf, distrik Nabatiyeh” menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya. Militer Israel tidak segera mengomentari insiden tersebut.

    Israel telah berulang kali mengebom Lebanon meskipun ada gencatan senjata sejak bulan November yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun dengan Hizbullah.

    Militer Israel telah mengintensifkan serangannya selama seminggu terakhir. Sebanyak 2 orang dalam dua serangan pada hari Jumat kemarin.

    Militer mengatakan telah menewaskan seorang “komandan logistik” Hizbullah dalam serangan pertama dan seorang anggota “yang terlibat dalam upaya membangun kembali kemampuan militer Hizbullah” dalam serangan kedua.

    Serangkaian serangan Israel di Lebanon selatan dan timur menewaskan empat orang pada hari Kamis, termasuk seorang perempuan lanjut usia. Militer menyatakan target mereka termasuk depot senjata, kamp pelatihan, dan infrastruktur militer.

    Di bawah tekanan AS dan kekhawatiran akan eskalasi serangan Israel, pemerintah Lebanon telah bergerak untuk mulai melucuti senjata Hizbullah. Rencana ini ditentang oleh gerakan tersebut dan sekutunya.

    Terlepas dari ketentuan gencatan senjata, Israel tetap menempatkan pasukan di lima titik perbatasan yang dianggap strategis.

    (lir/idh)

  • Israel Serang Lokasi Hizbullah di Lebanon Selatan, 2 Orang Tewas

    Israel Serang Lokasi Hizbullah di Lebanon Selatan, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Serangan udara Israel ke Lebanon Selatan menewaskan dua orang. Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan kelompok Hizbullah.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/10/2025), menurut Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon, seorang pria menjadi sasaran drone Israel dengan rudal berpemandu saat sedang mengemudi di sepanjang jalan menuju desa Toul, tidak jauh dari Nabatieh. Pria yang terbunuh itu teridentifikasi bernama Abbas Hassan Karky.

    Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengklaim mereka menyerang Karky dan menyebutnya sebagai komandan logistik markas besar Front Selatan Hizbullah.

    Militer Israel mengatakan Karky telah “memimpin upaya untuk membangun kembali kemampuan tempur Hizbullah” setelah perang tahun lalu dengan Israel, dan bahwa ia juga bertanggung jawab “untuk mengelola transfer dan penyimpanan senjata di Lebanon selatan”.

    Kementerian Kesehatan Lebanon kemudian melaporkan bahwa “serangan Israel lainnya yang menargetkan mobil” telah menewaskan satu orang dan melukai orang lain, juga di dekat Nabatieh.

    (whn/whn)