Negara: Lebanon

  • Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebanon dilaporkan makin ditekan Amerika Serikat (AS) yang memberikan ultimatum kepada negara Timur Tengah itu.

    Media Lebanon Al-Akhbar menyebut AS meminta Lebanon untuk melucuti paksa kelompok Hizbullah dengan tenggat waktu tertentu.

    Jika Lebanon mengabaikannya, negara itu bisa menghadapi perang yang dikobarkan kembali oleh Israel.

    Sementara itu, utusan AS untuk kawasan Timur Tengah, Morgan Ortagus, memuji perang yang dilakukan Israel di Lebanon. Ortagus dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon pada Sabtu (5/4/2025).

    “Kunjungan itu membawa pesan AS yang meminta inisiasi rencana untuk melucuti senjata Hizbullah sebagai syarat untuk semua persoalan lainnya, mulai dari penarikan Israel hingga pembangunan kembali,” kata Al-Akhbar, Kamis (3/4/2025).

    “Pesan-pesan ancaman sudah sampai kepada para pejabat yang menyimpang dari Resolusi PBB 1701 dan membawa usul yang buruk sekali untuk Lebanon,” ujar narasumber media itu.

    Menurut media itu, para pejabat Lebanon merasa terpojokkan dan tidak bisa menghindari tekanan AS dan Israel.

    Jika nekat melucuti Hizbullah, pemerintah Lebanon bisa menghadapi konflik internal. Namun, jika Lebanon tidak melucuti Hizbullah, serangan besar Israel bisa terjadi lagi.

    LEBANON SELATAN – Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2025. Perang Israel-Hizbullah diprediksi kembali meletus. (The Times of Israel/Emmanuel Fabian)

    Narasumber media itu menyebut ada kemungkinan operasi militer baru Israel terhadap Lebanon.

    “Israel akan melancarkan operasi militer baru dalam jangka waktu tertentu, dan AS sudah memberikan lampu hijau untuk hal itu,” kata narasumber Al-Akhbar.

    “Tidak diketahui apakah hal itu akan terjadi setelah kunjungan Ortagus atau apakah dia akan menunda kunjungannya hingga setelah operasi itu dijalankan.”

    Narasumber itu juga menyebut Lebanon kini “hidup dalam ketakutan”.

    Bulan kemarin AS mengumumkan memfasilitasi perundingan secara tidak langsung antara Lebanon dan Israel. 

    Kedua belah pihak akan merundingkan warga Lebanon yang ditahan di penjara Israel, 13 titik yang disengketakan di sepanjang perbatasan, dan 5 titik yang diduduki Israel selepas perjanjian gencatan senjata November 2024.

    AS dan Israel dilaporkan meminta Lebanon melucuti Hizbullah sebagai bagian dari perundingan itu. Selain itu, AS berusaha menormalisasi hubungan antara Lebanon dan Israel

    Namun, The Cradle melaporkan bahwa upaya menyuruh Hizbullah untuk meletakkan senjatanya mungkin sekali akan menimbulkan kekacauan di Lebanon.

    Adapun Israel kembali menyerang pinggiran selatan Kota Beirut di Lebanon tanggal 1 April. Serangan itu menewaskan beberapa orang, termasuk anggota senior Hizbullah yang bernama Hassan Bdair dan putranya.

    Seminggu sebelumnya Israel juga menyerang Beirut. Serangan itu menjadi serangan pertama Israel ke Beirut sejak gencatan senjata tahun lalu.

    Israel dilaporkan terus melancarkan serangan di Lebanon sejak gencatan disepakati. Bahkan, Israel disebut sudah melakukan pelanggaran lebih dari 1.500 kali.

    Di samping itu, Israel tetap menempatkan pasukan di lima lokasi di sepanjang perbatasan di Lebanon selatan.

    “Kami di sisi tanpa batas waktu. Tidak bergantung pada waktu, tetapi pada situasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz kepada The Times of Israel hari Rabu.

    “Dengan kata lain, selama ancamannya ada, dan Hizbullah tidak menarik diri dari Sungai Litani, tidak melucuti senjata, dan tentara Lebanon tidak memaksakannya, kita di sini untuk menyediakan perlindungan.” 

    GENCATAN SENJATA (ARSIP) – Penduduk yang melarikan diri dari desa Shebaa di perbatasan selatan Lebanon, memeriksa kerusakan saat mereka kembali setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku pada 27 November 2024. (AFP)

    Hizbullah minta persatuan nasional

    Sementara itu, Ibrahim Al-Moussawi yang menjadi anggota dewan Lebanon dari Hizbullah meminta adanya persatuan nasional di Lebanon.

    Dia menegaskan komitmen Hizbullah untuk memprioritaskan kepentingan nasional dan menghindari perpecahan internal. Menurut dia, persatuan sangatlah penting dalam menghadapi agresi Israel.

    “Kami menolak terseret ke dalam perdebatan internal yang memperparah perpecahan saat Lebanon sangat membutuhkan persatuan dan solidaritas,” kata Moussawi dikutup dari Al Manar.

    Dia mendesak semua pihak untuk berfokus menumbuhkan persatuan nasional.

    “Mendapatkan tujuan politik bukanlah tujuan kami. Saat momen kritis ini, tak ada yang lebih utama ketimbang menjaga persatuan Lebanon.”

  • Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan darat baru di sebelah timur Kota Gaza pada Jumat (4/4/2025).

    Serangan itu untuk memperluas zona keamanan yang telah dibangunnya di dalam wilayah Palestina.

    “Selama beberapa jam terakhir pasukan telah mulai melakukan aktivitas darat di daerah Shejaiya di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, Jumat, dilansir Arab News.

    “Selama dan sebelum aktivitas tersebut, pasukan mengizinkan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran melalui rute yang terorganisir demi keselamatan mereka,” klaim Israel.

    Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tentara membagi Gaza dan “merebut wilayah” untuk memaksa Hamas membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan dalam serangan kelompok militan itu pada Oktober 2023 di Israel yang memicu perang Gaza.

    Pada Rabu (2/4/2025), Netanyahu mengatakan Israel sedang membangun koridor keamanan baru di Jalur Gaza untuk menekan Hamas, dengan maksud agar Hamas mengisolasi kota Rafah di selatan, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Palestina lainnya.

    Pengumuman itu muncul setelah menteri pertahanan Netanyahu mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Gaza dan menambahkannya ke dalam apa yang disebut zona keamanannya.

    Diberitakan AP News, gelombang serangan Israel menewaskan lebih dari 40 warga Palestina, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina.

    Israel telah berjanji untuk meningkatkan perang yang telah berlangsung hampir 18 bulan dengan Hamas hingga kelompok militan tersebut memulangkan puluhan sandera yang tersisa, melucuti senjata, dan meninggalkan wilayah tersebut.

    Israel mengakhiri gencatan senjata pada bulan Maret dan telah memberlakukan penghentian selama sebulan atas semua impor makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.

    Netanyahu menggambarkan poros baru itu sebagai koridor Morag, menggunakan nama permukiman Yahudi yang pernah berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, yang mengisyaratkan bahwa poros itu akan membentang di antara dua kota di selatan itu.

    Ia mengatakan itu akan menjadi “koridor Philadelphia kedua” yang merujuk pada sisi Gaza dari perbatasan dengan Mesir di selatan, yang telah berada di bawah kendali Israel sejak Mei lalu.

    Israel telah menegaskan kembali kendali atas koridor Netzarim, yang juga dinamai berdasarkan bekas pemukiman, yang memisahkan sepertiga bagian utara Gaza, termasuk Kota Gaza, dari sisa jalur pantai sempit tersebut.

    Kedua koridor yang ada membentang dari perbatasan Israel hingga Laut Tengah.

    “Kami memotong jalur itu, dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah, sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu.

    Penolakan Otoritas Palestina

    Otoritas Palestina yang didukung Barat, yang dipimpin oleh para pesaing Hamas, menyatakan “penolakannya sepenuhnya” terhadap koridor yang direncanakan Israel.

    Pernyataan tersebut juga menyerukan Hamas untuk menyerahkan kekuasaan di Gaza, tempat kelompok militan tersebut menghadapi protes yang jarang terjadi baru-baru ini.

    Di Gaza utara, serangan udara Israel menghantam gedung PBB di kamp pengungsi Jabaliya yang sudah dibangun, menewaskan 15 orang, termasuk sembilan anak-anak dan dua wanita, menurut Rumah Sakit Indonesia.

    Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang militan Hamas di pusat komando dan kendali.

    Bangunan tersebut, yang sebelumnya merupakan klinik, telah diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi, dengan lebih dari 700 orang tinggal di sana, menurut Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, penyedia bantuan utama di Gaza.

    Tidak ada staf PBB yang terluka dalam serangan itu.

    Ia mengatakan staf PBB memperingatkan orang-orang tentang bahaya jika tetap tinggal di sana setelah pemogokan hari Rabu, tetapi banyak yang memilih untuk tetap tinggal, “hanya karena mereka tidak punya tempat lain untuk dituju.”

    PASUKAN ISRAEL – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. (Yedioth Ahronoth/IDF)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 112 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza, sebagian besar termasuk wanita dan anak-anak di antara 33 orang yang tewas dalam tiga serangan terpisah terhadap sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza.

    Israel memerintahkan lebih banyak pengusiran paksa dari lingkungan selatan Kota Gaza karena PBB memperkirakan sekitar 280.000 warga Palestina mengungsi secara paksa sejak Israel melanggar gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret.

    Pembunuhan 15 petugas medis dan pekerja darurat oleh Israel baru-baru ini – sebuah dugaan kejahatan perang – adalah “salah satu momen tergelap” dalam perang di Gaza, kata presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

    Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan semalam di Gaza, termasuk serangan terhadap sebuah rumah di tenggara Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 10 orang.

    Jet tempur Israel juga telah mengebom dan menghancurkan pabrik desalinasi air di sebelah timur Kota Gaza di utara, dalam serangan terbaru terhadap infrastruktur penting di daerah kantong yang terkepung tersebut.

    Militer Israel telah menembak dan membunuh dua warga Palestina dalam serangan terpisah semalam di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, dan desa Husan, sebelah barat Betlehem.

    Serangan militer Israel terhadap Lebanon terus berlanjut sepanjang malam, dengan tiga orang tewas setelah sebuah pesawat tak berawak mengebom sebuah apartemen di kota pelabuhan Sidon, Lebanon.

    Pemerintahan Trump berencana untuk membekukan hibah federal senilai $510 juta untuk Universitas Brown atas tuduhan anti-Semitisme di kampusnya, kantor berita Reuters telah melaporkan.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.523 warga Palestina dipastikan tewas dan 114.638 terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Pemimpin Hamas Hassan Farhat Tewas Bersama 2 Anaknya dalam Serangan Israel di Lebanon – Halaman all

    Pemimpin Hamas Hassan Farhat Tewas Bersama 2 Anaknya dalam Serangan Israel di Lebanon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen perumahan di kota Sidon, Lebanon selatan pada Jumat (4/4/2025) pagi.

    Koresponden Al Mayadeen mengatakan target serangan Israel di Sidon adalah pemimpin Hamas, Hassan Farhat, yang berada di sebuah apartemen di Jalan Dalaa di pusat kota Sidon.

    Menurut sumber Palestina, Hassan Farhat (Abu Yasser) terbunuh bersama putra dan putrinya saat mereka sedang tidur di rumah mereka.

    Selain itu, pasukan pendudukan Israel melancarkan beberapa serangan di wilayah Lebanon selatan, termasuk Naqoura, Nabatieh, dan Sidon, dari Kamis (3/4/2025) malam hingga Jumat pagi. 

    Serangan ini mengakibatkan kerusakan di daerah sasaran dan jatuhnya korban di Sidon.

    Sebelumnya pada Kamis pagi, pendudukan Israel menargetkan sebuah mobil di kota Bint Jbeil, yang mengakibatkan dua orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Pasukan pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon sejak 27 November 2024, dengan lebih dari 2.000 pelanggaran tercatat, termasuk serangan terang-terangan di wilayah Selatan, Lembah Bekaa, dan pinggiran selatan Beirut.

    “Kami mengecam tindakan Israel yang menargetkan dua ambulans dan sebuah mobil pemadam kebakaran, selain penghancuran pusat kesehatan sementara untuk Otoritas Kesehatan di kota Naqoura di selatan,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Kementerian tersebut mengimbau masyarakat internasional untuk tidak berpuas diri dan tidak mengabaikan serangan Israel di Lebanon.

    Sebelumnya, Israel menolak untuk menarik pasukannya dari Lebanon, meski telah menandatangi perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon sejak 27 November 2024.

    Hizbullah sebelumnya menyatakan solidaritas untuk warga Gaza pada 8 Oktober 2023 dan meluncurkan serangan terhadap militer Israel di perbatasan selatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Hamas: Jika Kami Akan Lenyap, Biarlah dalam Pertempuran Terhormat, Bukan dalam Pengasingan – Halaman all

    Hamas: Jika Kami Akan Lenyap, Biarlah dalam Pertempuran Terhormat, Bukan dalam Pengasingan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas kini disebut menghadapi dilema di tengah berlanjutnya serangan Israel di Jalur Gaza.

    Gerakan perlawanan Palestina itu menghadapi tekanan internal dan eksternal agar menyerah saja. Namun, Hamas menegaskan kata menyerah tidak pernah terpikirkan.

    Dikutip dari The Cradle, narasumber dari internal Hamas mengatakan beberapa kelompok persaudaraan muslim bahkan sudah mendesak Hamas untuk menyerah saja, mengingat besarnya kehancuran di Gaza.

    Disebutkan bahwa penolakan Hamas untuk menyerah bukan karena persoalan bertahan hidup atau keberlanjutan politik, melainkan karena persoalan menjaga setiap ide dan aksi perlawanan.

    Menerima pengasingan tidak hanya berarti bahwa Hamas telah berakhir, tetapi juga hancurnya perjuangan bersenjata rakyat Palestina di seluruh faksi.

    Di samping itu, menyerah tidak akan mencegah pengusiran massal warga Palestina dari Gaza, bahkan malah akan mempercepatnya.

    Menurut koresponden Palestina, menyerahnya Hamas akan mengguncang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sehingga menandai perjuangan terakhir rakyat Palestina.

    “Jika kami akan lenyap, biarlah itu terjadi dalam pertempuran terhormat, bukan dalam pengasingan,” kata narasumber dari Hamas.

    Hamas menyinggung peristiwa pembantaian di kamp pengungsian Sabra dan Shatila di Lebanon. Para pengungsi di kamp itu dibunuh segera setelah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meninggalkan Lebanon, 

    Adapun perbedaan saat ini ialah Hamas berada di wilayahnya sendiri dan di tengah-tengah rakyat Palestina.

    Kini taktik Hamas juga sudah bergeser. Keberadaan pasukan Israel di Gaza telah mengikis medan tempur sehingga mengurangi ruang untuk bermanuver.

    Sekarang Brigade AL Qassam Hamas mengandalkan taktik penyergapan dengan cara menunggu pasukan Israel masuk ke area perkotaan. Al Qassam nantinya akan menembakkan roket untuk memberikan tekanan psikologis terhadap Israel.

    HARI QUDS INTERNASIONAL – Foto dari akun Telegram resmi Brigade Al-Qassam pada 1 Februari 2025, memperlihatkan proses pembebasan tahanan Israel gelombang keempat. Hamas menyerukan mobilisasi global pada Hari Quds, yang jatuh di hari Jumat terakhir pada bulan Ramadhan. (Telegram/qassambrigades)

    Hamas: Israel halangi usul gencatan senjata

    Hamas menuding Israel menghalangi usul gencatan senjata yang disodorkan oleh negara-negara yang menjadi juru penengah.

    Dua pejabat Hamas menyebut kelompok itu sebenarnya sudah menyepakati usul yang dirancang oleh Qatar dan Mesir guna melanjutkan gencatan senjata. Kini Hamas meminta dunia mendesak Israel agar menyetujuinya juga.

    Di sisi lain, Israel justru menyodorkan usul tandingan yang langsung ditolak oleh Hamas.

    “Hamas memutuskan untuk tidak menindaklanjuti usul terbaru Israel yang disampikan melalui juru penengah,” kata seorang pejabat Hamas dikutip dari The New Arab.

    Perang di Gaza kembali berlanjut setelah bulan kemarin Israel kembali menyerang Gaza. Israel menolak tahap kedua gencatan senjata dan mengklaim sandera di Gaza hanya bisa dibebaskan lewat aksi militer.

    Sementara itu, Mesir, Qatar, dan AS berupaya mewujudkan gencatan senjata baru dan mengamankan pembebasan warga Israel yang disandera Hamas.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. Akan tetapi, Israel telah menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel. (Telegram Quds News Network)

    Menurut salah satu pejabat Hamas, usul Mesir dan Qatar itu meliputi gencatan senjata 50 hari. Hamas nantinya akan membebaskan lima tentara Israel, salah satunya juga berkewarganegaraan AS.

    Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 250 warga Palestina yang dipenjara, termasuk 150 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

    Di samping itu, Israel juga akan membebaskan 2.000 warga Palestina yang ditangkap tentara Israel sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Israel mengatakan masih ada 58 warga Israel yang disandera Hamas. Sebanyak 34 di antaranya sudah meninggal.

  • Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Damaskus

    Suriah menuduh Israel sedang melancarkan serangan destabilisasi yang mematikan setelah gelombang serangan menghantam target militer dan menewaskan 13 orang. Israel pun mengklaim pihaknya melakukan serangan untuk menanggapi tembakan dari orang-orang bersenjata selama operasi di Suriah selatan.

    Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), Israel memperingatkan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa bahwa Suriah akan menghadapi konsekuensi berat jika keamanan Israel terancam. Israel telah melakukan pengeboman yang luas terhadap aset militer Suriah sejak pemberontak yang dipimpin Islamis menggulingkan Bashar al-Assad pada November 2024.

    Israel juga telah melakukan serangan darat ke Suriah selatan dalam upaya untuk menjauhkan pasukan pemerintah baru dari perbatasan. Pihak berwenang di provinsi selatan, Daraa, mengatakan sembilan warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam penembakan Israel di dekat kota Nawa.

    Pemerintah provinsi mengatakan pemboman itu terjadi di tengah serangan darat terdalam Israel ke Suriah selatan sejauh ini. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan korban tewas adalah orang-orang bersenjata setempat yang terbunuh saat mencoba menghadapi pasukan Israel menyusul seruan dari masjid di daerah itu untuk berjihad melawan Israel.

    Menurut militer Israel, pasukannya tengah melakukan operasi di daerah Tasil yang terletak di dekat Nawa. Israel juga mengklaim menyita senjata dan menghancurkan infrastruktur teroris ketika penembakan terjadi.

    “Mereka merespons dengan menembaki dan melenyapkan beberapa teroris bersenjata dari darat dan udara,” kata seorang juru bicara Israel.

    “Eskalasi yang tidak dapat dibenarkan ini merupakan upaya yang disengaja untuk mengacaukan Suriah dan memperburuk penderitaan rakyatnya,” ujar Kemlu Suriah dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membalas dengan memberi peringatan kepada Sharaa. Dia juga menggunakan nama samaran lama Sharaa saat masih aktif di kelompok pemberontak.

    “Saya memperingatkan pemimpin Suriah Jolani, jika Anda mengizinkan pasukan musuh memasuki Suriah dan mengancam kepentingan keamanan Israel, Anda akan membayar harga yang mahal. Aktivitas angkatan udara kemarin di dekat bandara di T4, Hama, dan wilayah Damaskus mengirimkan pesan yang jelas dan berfungsi sebagai peringatan untuk masa mendatang,” ujarnya.

    Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang kemampuan militer yang masih berada di pangkalan Suriah di Hama dan T4, bersama dengan lokasi infrastruktur militer tambahan yang tersisa di wilayah Damaskus. Israel mengatakan ingin mencegah senjata canggih jatuh ke tangan otoritas baru yang dianggap sebagai teroris.

    Sharaa berjuang untuk Al-Qaeda di Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003. Dia kemudian mendirikan cabang jaringan kelompok itu di Suriah sebelum memutuskan semua hubungan.

    Kementerian Suriah mengatakan serangan Israel terjadi saat negara itu mencoba membangun kembali setelah 14 tahun perang saudara. Suriah menyebut Israel melakukan strategi untuk menormalkan kekerasan di dalam negeri.

    Lihat Video ‘Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 12:41 WIB

    YouTube The White House

    TARIF BARU AS – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS.

    Trump memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Presiden mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk “mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami.”

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” ujar Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

    Trump kemudian mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS. Kemudian, kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

    Berikut daftar 160 negara dan wilayah yang dikenakan tarif oleh AS:

    1. China: 34 persen
    2. Uni Eropa:20%
    3. Vietnam: 46%
    4. Taiwan: 32%
    5. Jepang: 24%
    6. India: 26%
    7. Korea Selatan: 25%
    8. Thailand: 36%
    9. Swiss: 31%
    10. Indonesia: 32%
    11. Malaysia: 24%
    12. Komboja: 49%
    13. Inggris: 10%
    14. Afrika Selatan: 30%
    15. Brasil: 10%
    16. Bangladesh: 37%
    17. Singapura: 10%
    18. Israel: 17%
    19. Filipina: 17%
    20. Chile: 10%
    21. Australia: 10%
    22. Pakistan: 29%
    23. Turki: 10%
    24. Sri Langka: 44%
    25. Kolombia: 10%
    26. Peru: 10%
    27. Nikaragua: 18%
    28. Norwegia: 15%
    29. Kosta Rika: 10%
    30. Jordan: 20%
    31. Republik Dominika: 10%
    32. Uni Emirat Arab: 10%
    33. Selandia Baru: 10%
    34. Argentina: 10%
    35. Ekuador: 10%
    36. Guatemala: 10%
    37. Honduras: 10%
    38. Madagaskar: 47%
    39. Myanmar: 44%
    40. Tunisia: 28%
    41. Kazakhstan: 27%
    42. Serbia: 37%
    43. Mesir: 10%
    44. Arab Saudi: 10%
    45. El Savador: 10%
    46. Pantai Gading: 21%
    47. Laos: 48%
    48. Botswana: 37%
    49. Trinidad dan Tabago: 10%
    50. Maroko: 10%
    51. Algeria: 30%
    52. Oman: 10%
    53. Uruguay: 10%
    54. Bahamas: 10%
    55. Lesotho: 50%
    56. Ukraina: 10%
    57.Bahrain: 10%
    58. Qatar: 10%
    59. Mauritius: 40%
    60. Fiji: 32%
    61. Islandia: 10%
    62. Kenya: 10%
    63. Liechtenstein: 37%
    64. Guyana: 38%
    65. Haiti: 10%
    66. Bosnia-Herzegovina: 35%
    67. Nigeria: 14%
    68. Namibia: 21%
    69. Brunei: 24%
    70. Bolivia:  10%
    71. Panama: 10%
    72. Venezuela: 15%
    73. Makedonia Utara: 33%
    74. Ethiopia: 10%
    75. Ghana: 10%
    76. Moldova: 31%
    77. Angola: 32%
    78. Republik Demokratik Kongo: 11%
    79. Jamaika: 10%
    80. Mozambik: 16%
    81. Paraguay: 10%
    82. Zambia: 17%
    83. Lebanon: 10%
    84. Tanzania: 10%
    85. Irak: 39%
    86. Georgia: 10%
    87. Senegal: 10%
    88. Azerbaijan: 10%
    89. Kamerun: 11%
    90. Uganda: 10%
    91. Albania: 10%
    92. Armenia: 10%
    93. Nepal: 10%
    94. Sint Maarten: 10%
    95. Kepulauan Falkland: 41%
    96. Gabon: 10%
    97. Kuwait: 10%
    98. Togo: 10%
    99. Suriname: 10%
    100. Belize: 10%
    101. Papua Nugini: 10%
    102. Malawi: 19%
    103. Liberia: 10%
    104. British Virgin Islands: 10%
    105. Afganistan: 10%
    106. Zimbabwe: 18%
    107. Benin: 10%
    108. Barbados: 10%
    109. Monako: 0%
    110. Suriah: 41%
    111. Uzbekistan: 10%
    112. Republik Kongo: 10%
    113. Jibuti: 10%
    114. Polinesia Prancis: 10%
    115. Kepulauan Cayman: 10%
    116. Kosovo: 10%
    117. Curaçao: 10%
    118. Vanuatu: 22%
    119. Rwanda: 10%
    120. Sierra Leone: 10%
    121. Mongolia: 10%
    122. San Marino: 10%
    123. Antigua dan Barbuda: 10%
    124. Bermuda: 10%
    125. Eswatini: 10%
    126. Kepulauan Marshall: 10%
    127. Saint Pierre dan Miquelon: 50%
    128. Saint Kitts dan Nevis: 10%
    129. Turkmenistan: 10%
    130. Grenada: 10%
    131. Sudan: 10%
    132. Kepulauan Turks dan Caicos: 10%
    133. Aruba: 10%
    134. Montenegro: 10%
    135. Saint Helena: 10%
    136. Kirgistan: 10%
    137. Yaman: 10%
    138. Saint Vincent and Grenadines: 10%
    139. Niger: 10%
    140. Saint Lucia: 10%
    141. Nauru: 30%
    142. Guinea Khatulistiwa: 13%
    143. Iran: 10%
    144. Libya: 31%
    145. Samoa: 10%
    146. Guinea: 10%
    147. Timor Leste: 10%
    148. Monstserrat: 10%
    149. Chad: 13%
    150. Mali: 10%
    151. Sao Tome dan Príncipe: 10%
    152. Pulau Norfolk: 29%
    153. Gibraltar: 10%
    154. Tuvalu: 10%
    155. Teritori Inggris di Samudra Hindia: 10%
    156. Tokelau: 10%
    157. Guinea-Bissau: 10%
    158. Svalbard dan Jan Mayen: 10%
    159. Pulau Heard dan Kepulauan McDonald: 10%
    160. Réunion: 37%

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Donald Trump Umumkan Tarif Timbal Balik untuk 180 Negara, Ini Daftarnya – Page 3

    Donald Trump Umumkan Tarif Timbal Balik untuk 180 Negara, Ini Daftarnya – Page 3

     

    71. Panama: 10% (biaya AS 10%)

    72. Venezuela: 15% (biaya AS 29%)

    73. Makedonia Utara: 33% (biaya AS 65%)

    74. Etiopia: 10% (biaya AS 10%)

    75. Ghana: 10% (biaya AS 17%)

    76. Moldova: 31% (biaya AS 61%)

    77. Angola: 32% (biaya AS 63%)

    78. Republik Demokratik Kongo: 11% (biaya AS 22%)

    79. Jamaika: 10% (biaya AS 10%)

    80. Mozambik: 16% (biaya AS 31%)

    81. Paraguay: 10% (biaya AS 10%)

    82. Zambia: 17% (biaya AS 33%)

    83. Lebanon: 10% (biaya AS 10%)

    84. Tanzania: 10% (biaya AS 10%)

    85. Irak: 39% (biaya AS 78%)

    86. Georgia: 10% (biaya AS 10%)

    87. Senegal: 10% (biaya AS 10%)

    88. Azerbaijan: 10% (biaya AS 10%)

    89. Kamerun: 11% (biaya AS 22%)

    90. Uganda: 10% (biaya AS 20%)

    91. Albania: 10% (biaya AS 10%)

    92. Armenia: 10% (biaya AS 10%)

    93. Nepal: 10% (biaya AS 10%)

    94. Sint Maarten: 10% (biaya AS 10%)

    95. Kepulauan Falkland: 41% (biaya AS 82%)

    96. Gabon: 10% (biaya AS 10%)

    97. Kuwait: 10% (biaya AS 10%)

    98. Togo: 10% (biaya AS 10%)

    99. Suriname: 10% (biaya AS 10%)

    100. Belize: 10% (biaya AS 10%)

    101. Papua Nugini: 10% (biaya AS 15%)

    102. Malawi: 17% (biaya AS 34%)

    103. Liberia: 10% (biaya AS 10%)

    104. Kepulauan Virgin Inggris: 10% (biaya AS 10%)

    105. Afghanistan: 10% (biaya AS 49%)

    106. Zimbabwe: 18% (biaya AS 35%)

    107. Benin: 10% (biaya AS 10%)

    108. Barbados: 10% (biaya AS 10%)

    109. Monaco: 10% (biaya AS 10%)

    110. Suriah: 41% (biaya AS 81%)

    111. Uzbekistan: 10% (biaya AS 10%)

    112. Republik Kongo: 10% (biaya AS 10%)

    113. Djibouti: 10% (biaya AS 10%)

    114. Polinesia Prancis: 10% (biaya AS 10%)

    115. Kepulauan Cayman: 10% (biaya AS 10%)

    116. Kosovo: 10% (biaya AS 10%)

    117. Curaçao: 10% (biaya AS 10%)

    118. Vanuatu: 22% (biaya AS 44%)

    119. Rwanda: 10% (biaya AS 10%)

    120. Sierra Leone: 10% (biaya AS 10%)

     

  • Daftar Tarif Timbal Balik Baru Trump untuk Puluhan Negara, Indonesia Jumbo

    Daftar Tarif Timbal Balik Baru Trump untuk Puluhan Negara, Indonesia Jumbo

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik yang lebih tinggi bagi puluhan negara dalam konferensi pers pada 2 April 2025. Kebijakan ini menetapkan bahwa semua negara akan dikenakan tarif setidaknya 10% ke depannya, sementara negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS akan menghadapi tarif lebih besar.

    Dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/4/2025), pungutan baru ini bersifat tambahan terhadap tarif yang telah berlaku sebelumnya, termasuk pajak 20% terhadap barang-barang Tiongkok yang terkait dengan fentanil. Selain itu, pengecualian untuk barang-barang jangka pendek juga telah dicabut.

    Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam kebijakan ini. Kanada dan Meksiko tetap dikenakan tarif yang telah diumumkan sebelumnya. Sementara itu, produk dari sektor utama seperti baja, aluminium, mobil, tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu tidak termasuk dalam tarif baru ini.

    Barang-barang dari sektor tersebut akan dikenakan tarif sesuai ketentuan yang telah atau akan segera ditetapkan oleh presiden.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih dilansir dari Reuters.

    Daftar Tarif Impor Amerika per Negara dari Presiden AS Donald Trump, April 2025 

    Country
    Country’s Tariff*
    US Reciprocal Tariffs

    Afghanistan
    49%
    10%

    Albania
    10%
    10%

    Algeria
    59%
    30%

    Andorra
    10%
    10%

    Angola
    63%
    32%

    Anguilla
    10%
    10%

    Antigua and Barbuda
    10%
    10%

    Argentina
    10%
    10%

    Armenia
    10%
    10%

    Aruba
    10%
    10%

    Australia
    10%
    10%

    Azerbaijan
    10%
    10%

    Bahamas
    10%
    10%

    Bahrain
    10%
    10%

    Bangladesh
    74%
    37%

    Barbados
    10%
    10%

    Belize
    10%
    10%

    Benin
    10%
    10%

    Bermuda
    10%
    10%

    Bhutan
    10%
    10%

    Bolivia
    20%
    10%

    Bosnia and Herzegovina
    70%
    35%

    Botswana
    74%
    37%

    Brazil
    10%
    10%

    British Indian Ocean Territory
    10%
    10%

    British Virgin Islands
    10%
    10%

    Brunei
    47%
    24%

    Burma
    88%
    44%

    Burundi
    10%
    10%

    Cabo Verde
    10%
    10%

    Cambodia
    97%
    49%

    Cameroon
    22%
    11%

    Cayman Islands
    10%
    10%

    Central African Republic
    10%
    10%

    Chad
    26%
    13%

    Chile
    10%
    10%

    China
    67%
    34%

    Christmas Island
    10%
    10%

    Cocos (Keeling) Islands
    10%
    10%

    Colombia
    10%
    10%

    Comoros
    10%
    10%

    Congo (Brazzaville)
    10%
    10%

    Congo (Kinshasa)
    22%
    11%

    Cook Islands
    10%
    10%

    Costa Rica
    17%
    10%

    Cote d’Ivoire
    41%
    21%

    Curacao
    10%
    10%

    Djibouti
    10%
    10%

    Dominica
    10%
    10%

    Dominican Republic
    10%
    10%

    Ecuador
    12%
    10%

    Egypt
    10%
    10%

    El Salvador
    10%
    10%

    Equatorial Guinea
    25%
    13%

    Eritrea
    10%
    10%

    Eswatini
    10%
    10%

    Ethiopia
    10%
    10%

    EU
    39%
    20%

    Falkland Islands (Islas Malvinas)
    82%
    41%

    Fiji
    63%
    32%

    French Guiana
    10%
    10%

    French Polynesia
    10%
    10%

    Gabon
    10%
    10%

    Gambia
    10%
    10%

    Georgia
    10%
    10%

    Ghana
    17%
    10%

    Gibraltar
    10%
    10%

    Grenada
    10%
    10%

    Guadeloupe
    10%
    10%

    Guatemala
    10%
    10%

    Guinea
    10%
    10%

    Guinea-Bissau
    10%
    10%

    Guyana
    76%
    38%

    Haiti
    10%
    10%

    Heard and McDonald Islands
    10%
    10%

    Honduras
    10%
    10%

    Iceland
    10%
    10%

    India
    52%
    26%

    Indonesia
    64%
    32%

    Iran
    10%
    10%

    Iraq
    78%
    39%

    Israel
    33%
    17%

    Jamaica
    10%
    10%

    Japan
    46%
    24%

    Jordan
    40%
    20%

    Kazakhstan
    54%
    27%

    Kenya
    10%
    10%

    Kiribati
    10%
    10%

    Kosovo
    10%
    10%

    Kuwait
    10%
    10%

    Kyrgyzstan
    10%
    10%

    Laos
    95%
    48%

    Lebanon
    10%
    10%

    Lesotho
    99%
    50%

    Liberia
    10%
    10%

    Libya
    61%
    31%

    Liechtenstein
    73%
    37%

    Madagascar
    93%
    47%

    Malawi
    34%
    17%

    Malaysia
    47%
    24%

    Maldives
    10%
    10%

    Mali
    10%
    10%

    Marshall Islands
    10%
    10%

    Martinique
    10%
    10%

    Mauritania
    10%
    10%

    Mauritius
    80%
    40%

    Mayotte
    10%
    10%

    Micronesia
    10%
    10%

    Moldova
    61%
    31%

    Monaco
    10%
    10%

    Mongolia
    10%
    10%

    Montenegro
    10%
    10%

    Montserrat
    10%
    10%

    Morocco
    10%
    10%

    Mozambique
    31%
    16%

    Namibia
    42%
    21%

    Nauru
    59%
    30%

    Nepal
    10%
    10%

    New Zealand
    20%
    10%

    Nicaragua
    36%
    18%

    Niger
    10%
    10%

    Nigeria
    27%
    14%

    Norfolk Island
    58%
    29%

    North Macedonia
    65%
    33%

    Norway
    30%
    15%

    Oman
    10%
    10%

    Pakistan
    58%
    29%

    Panama
    10%
    10%

    Papua New Guinea
    15%
    10%

    Paraguay
    10%
    10%

    Peru
    10%
    10%

    Philippines
    34%
    17%

    Qatar
    10%
    10%

    Reunion
    73%
    37%

    Rwanda
    10%
    10%

    Saint Elena
    15%
    10%

    Saint Kitts and Nevis
    10%
    10%

    Saint Lucia
    10%
    10%

    Saint Pierre and Miquelon
    99%
    50%

    Saint Vincent and the Grenadines
    10%
    10%

    Samoa
    10%
    10%

    San Marino
    10%
    10%

    São Tomé and Príncipe
    10%
    10%

    Saudi Arabia
    10%
    10%

    Senegal
    10%
    10%

    Serbia
    74%
    37%

    Sierra Leone
    10%
    10%

    Singapore
    10%
    10%

    Sint Maarten
    10%
    10%

    Solomon Islands
    10%
    10%

    South Africa
    60%
    30%

    South Sudan
    10%
    10%

    Sri Lanka
    88%
    44%

    Sudan
    10%
    10%

    Suriname
    10%
    10%

    Svalbard and Jan Mayen
    10%
    10%

    Syria
    81%
    41%

    Taiwan
    64%
    32%

    Tajikistan
    10%
    10%

    Tanzania
    10%
    10%

    Thailand
    72%
    36%

    Timor-Leste
    10%
    10%

    Togo
    10%
    10%

    Tokelau
    10%
    10%

    Tonga
    10%
    10%

    Trinidad and Tobago
    12%
    10%

    Tunisia
    55%
    28%

    Turkey
    10%
    10%

    Turkmenistan
    10%
    10%

    Turks and Caicos Islands
    10%
    10%

    Tuvalu
    10%
    10%

    Uganda
    20%
    10%

    Ukraine
    10%
    10%

    United Arab Emirates
    10%
    10%

    United Kingdom
    10%
    10%

    Uruguay
    10%
    10%

    Uzbekistan
    10%
    10%

    Vanuatu
    44%
    22%

    Venezuela
    29%
    15%

    Vietnam
    90%
    46%

    Yemen
    10%
    10%

    Zambia
    33%
    17%

    Zimbabwe
    35%
    18%

    NOTE: * Including currency manipulation and trade barriers, according to White House. 

    SOURCE: White House

  • Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel kini mulai menguasai Gaza. Rabu waktu setempat, pemerintah Zionis mengumumkan perluasan besar operasi militer di Gaza, dengan mengatakan bahwa sebagian besar wilayah kantong itu akan direbut dan ditambahkan ke zona keamanannya, disertai dengan evakuasi penduduk dalam skala besar.

    Hal ini ditegaskan Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah pernyataan. Ia mendesak warga Gaza untuk melenyapkan Hamas dan memulangkan sandera Israel sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

    “Operasi akan membersihkan militan dan infrastruktur dan merebut wilayah-wilayah luas yang akan ditambahkan ke zona keamanan Negara Israel,” tegasnya dikutip dari Reuters, Kamis (3/4/2025).

    Pernyataan Katz tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak tanah yang ingin direbut Israel atau apakah tindakan tersebut merupakan aneksasi wilayah secara permanen. Namun, menurut kelompok hak asasi manusia Israel Gisha, Israel telah menguasai sekitar 62 kilometer persegi atau sekitar 17% dari total wilayah Gaza, sebagai bagian dari zona penyangga di sekitar tepi wilayah kantong tersebut.

    Sebelumnya, militer Israel memang telah mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga Gaza yang tinggal di beberapa distrik selatan. Radio Palestina melaporkan bahwa wilayah di sekitar Rafah hampir sepenuhnya kosong setelah perintah evakuasi.

    Israel makin giat mengusir warga Gaza setelah mendapat restu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyerukan evakuasi warga wilayah itu secara permanen, dengan keinginan membangun resor pantai di bawah kendali Washington di sana. Israel sendiri mengatakan akan memfasilitasi kepergian sukarela warga Gaza itu.

    “Sepertinya Netanyahu tidak akan menghentikan perangnya di Gaza sampai kami mengungsi,” kata Amer al-Farra, seorang warga Palestina di Gaza.

    “Namun, terlepas dari pemusnahan yang terjadi pada kami dan penderitaan yang luar biasa- sebagai warga negara saya mengungsi delapan kali- dengan kehendak Tuhan kami akan tetap teguh,” tambahnya.

    Perlu diketahui tekanan terhadap Hamas juga muncul dari warga Gaza, yang memprotes kelompok yang telah menguasai daerah kantong itu sejak 2007. Pengamat yakin operasi yang diperluas itu tampaknya menjadi strategi Israel untuk meningkatkan tekanan sipil terhadap para pemimpinnya itu.

    “Saya menyerukan kepada penduduk Gaza untuk bertindak sekarang untuk melenyapkan Hamas dan mengembalikan semua yang diculik,” kata Katz dalam pernyataannya.

    “Ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang,” ancamnya.

    Seiring meningkatnya operasi di Gaza, Israel juga telah menyerang target di Lebanon selatan dan Suriah, dengan serangan terhadap seorang komandan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut pada hari Selasa. Hal ini semakin memperburuk perjanjian gencatan senjata yang sebagian besar menghentikan pertempuran pada bulan Januari.

    53 Orang Tewas, 19 Anak-Anak

    Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 53 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu, dengan 19 orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan di klinik PBB yang digunakan untuk menampung orang-orang yang mengungsi. Israel sendiri menyebut klinik itu sebagai pusat komando dan kendali Hamas untuk merencanakan serangan, dan bahwa militer telah menggunakan pengawasan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil.

    Video Reuters menunjukkan bagaimana setelah serangan darah memenuhi lantai saat petugas penyelamat mengangkat mayat-mayat dengan tandu.

    Di lokasi serangan lain di Khan Younis, seorang saksi, Rida al-Jabbour, mengangkat sepatu kecil dan menunjuk ke dinding yang berlumuran darah saat dia menceritakan bagaimana seorang tetangga terbunuh bersama bayinya yang berusia tiga bulan.

    Kecaman Keluarga Sandera

    Sementara itu, sebuah kelompok Israel yang mewakili keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza mengatakan mereka “ngeri” dengan pengumuman Katz tentang perluasan operasi militer. Pemerintah dianggap tak berbuat banyak untuk mengamankan sandera.

    “Apakah sudah diputuskan untuk mengorbankan para sandera demi ‘keuntungan teritorial?’” tanya Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan dimuat AFP.

    Setidaknya 1.042 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melanjutkan operasi militer. Itu membuat jumlah korban keseluruhan menjadi sedikitnya 50.399 sejak perang dimulai Oktober 2023

    (sef/sef)

  • Mantan Pilot Israel Kecam Serangan di Gaza: Ini Genosida, Dunia Harus Bertindak! – Halaman all

    Mantan Pilot Israel Kecam Serangan di Gaza: Ini Genosida, Dunia Harus Bertindak! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, mengecam sikap diam komunitas internasional terhadap serangan militer Israel di Gaza.

    Ia juga mengkritik dukungan tidak langsung dari beberapa negara Barat yang memasok senjata dan jet tempur ke Israel.

    Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (1/4/2025), Shapira menegaskan negara-negara Barat dan Eropa turut bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Gaza.

    Menurutnya, kegagalan mereka untuk menghentikan dukungan terhadap Israel menjadi alasan utama konflik ini terus berlanjut.

    “Beginilah Holocaust terjadi terhadap leluhur saya, dan begitulah genosida di Gaza terjadi sekarang,” ungkap Shapira.

    Ia juga menyoroti warga Palestina di Gaza mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Shapira mengungkapkan mereka menemukan pecahan rudal di reruntuhan yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

    Kritik terhadap Pemerintahan Netanyahu

    Shapira juga mengkritik keras pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Dia menyebut Israel di bawah pemerintahan lNetanyahu lebih buruk daripada pemerintahan mana pun sebelumnya.

    Ia bahkan menyamakan kebijakan Netanyahu dengan rezim Nazi.

    Selain itu, ia juga menuding negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel turut berperan dalam kejahatan yang terjadi.

    Sebut Serangan Israel sebagai Terorisme

    Lebihy jauh, Yonatan Shapira menyerukan agar pembantaian di Gaza segera dihentikan.

    Mantan pemimpin skuadron di Angkatan Udara Israel selama Intifada Palestina kedua ini menuduh negara-negara Barat sengaja mendukung genosida terhadap warga Palestina.

    Menurutnya, pilot Israel telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil di Gaza.

    “Tidak ada kekuatan lain di wilayah ini yang telah menewaskan warga sipil tak berdosa sebanyak pilot Israel,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan pesawat tempur Israel dikirim ke Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon dengan tujuan membunuh warga sipil.

    Shapira pun menyadari bahwa perintah yang diberikan kepada tentara Israel merupakan tindakan terorisme.

    “Saya mulai menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme,” tegasnya.

    Shapira mengenang salah satu serangan udara yang menargetkan salah satu lingkungan terpadat di Gaza pada tengah malam.

    Sebuah bom seberat 1.000 ton dijatuhkan di sebuah rumah dan menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.

    “Para pelaku pembantaian di Gaza tidak boleh lolos dari keadilan. Mereka harus ditangkap, diinterogasi, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup,” tegasnya.

    Ia menambahkan, jika tentara dan perwira Israel tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka, mereka pasti akan berpikir dua kali sebelum melakukan pembantaian di Gaza.

    3 Warga Palestina Tewas di Rafah, Total Korban Meningkat

    Serangan Israel terhadap sebuah rumah di utara Rafah, Jalur Gaza selatan, menewaskan tiga warga Palestina.

    Dikutip dari Al Jazeera Arabic, serangan ini menambah jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari ini menjadi 21 orang.

    Selain itu, serangan udara Israel juga menghancurkan sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

    Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan melakukan penembakan artileri di sebelah timur lingkungan Tuffah, Kota Gaza.

    Situasi di Gaza terus memburuk seiring dengan meningkatnya serangan yang menargetkan permukiman warga sipil.

    25 Toko Roti yang Didukung WFP Ditutup

    Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengungkapkan penangguhan bantuan ke Gaza terus memberikan dampak yang menghancurkan bagi warga yang membutuhkan.

    Dikutip dari pernyataannya kepada wartawan, Dujarric mengataka 25 toko roti yang sebelumnya didukung oleh Program Pangan Dunia (WFP) selama masa gencatan senjata kini ditutup akibat kekurangan tepung dan tidak tersedianya gas untuk memasak.

    Ia menambahkan bahwa WFP terus memprioritaskan distribusi makanan dengan stok yang tersisa.

    Namun, situasi tetap kritis sejak penutupan jalur penyeberangan kargo hampir sebulan yang lalu.

    Kondisi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, dengan ribuan warga menghadapi kelaparan akibat terbatasnya pasokan pangan dan bahan bakar.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)