Negara: Lebanon

  • Hizbullah Ancam Balas Kematian Komandan Militer yang Dibunuh Israel

    Hizbullah Ancam Balas Kematian Komandan Militer yang Dibunuh Israel

    Jakarta

    Pemimpin Hizbullah menegaskan kelompoknya berhak untuk membalas pembunuhan komandan militernya oleh Israel dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon pekan lalu.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (28/11) waktu setempat, pemimpin Hizbullah, Naim Qassem menyebut pembunuhan Haytham Ali Tabtabai sebagai “agresi terang-terangan dan kejahatan keji”. Dia menambahkan bahwa kelompoknya “berhak untuk merespons, dan kami akan menentukan waktunya.”

    Qassem menegaskan bahwa kelompok yang didukung Iran tersebut telah menghormati gencatan senjata November 2024 yang bertujuan untuk mengakhiri konflik selama lebih dari setahun dengan Israel. Dia pun menyerukan diakhirinya serangan Israel yang terus-menerus terhadap Lebanon.

    Dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Sabtu (29/11/2025), Qassem mengatakan bahwa Tabtabai sedang dalam pertemuan dengan empat ajudannya “untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya” ketika ia diserang Israel.

    Ia adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata dengan Israel.

    Pembunuhannya terjadi seiring Israel mengintensifkan serangan terhadap Lebanon, bersumpah tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri kembali.

    Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah menyerukan “balas dendam” atas pembunuhan Tabtabai.

    Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan” pada waktu yang mereka tentukan.

    Kecaman IRGC ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri Iran juga menyampaikan kecaman terhadap serangan mematikan Israel tersebut. Teheran menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon”.

    Israel telah berulang kali melancarkan serangan di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata dimulai, dengan dalih serangan-serangan itu menargetkan para petempur dan infrastruktur militer Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pasukan Israel Serbu Desa Suriah, 10 Orang Tewas

    Pasukan Israel Serbu Desa Suriah, 10 Orang Tewas

    Damaskus

    Pasukan Israel menyerbu sebuah desa di wilayah Suriah bagian selatan, dalam operasi yang diklaim bertujuan menangkap anggota kelompok militan Jamaah Islamiyah asal Lebanon. Sedikitnya 10 orang tewas akibat penyerbuan pasukan Israel tersebut.

    Militer Israel melaporkan enam tentaranya mengalami luka-luka dalam operasi di area tersebut.

    Televisi pemerintah Suriah, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), melaporkan korban tewas dalam serangan militer Israel terhadap desa bernama Beit Jin itu mencakup wanita dan anak-anak.

    “Jumlah korban tewas akibat agresi Israel… telah bertambah menjadi 10 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak, sedangkan yang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan,” demikian dilaporkan televisi pemerintah Suriah.

    Disebutkan juga bahwa puluhan keluarga telah meninggalkan desa Beit Jin untuk mencari tempat aman di area-area sekitarnya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut operasi semalam di Suriah bertujuan untuk menangkap sejumlah tersangka dari kelompok Jamaah Islamiyah.

    “Para tersangka beroperasi di area Beit Jin di selatan Suriah dan melancarkan serangan-serangan teror terhadap warga-warga sipil Israel,” demikian pernyataan militer Israel.

    Militer Israel mengatakan bahwa setidaknya enam tentaranya terluka dalam operasi tersebut, dengan tiga tentara di antaranya mengalami luka parah.

    Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat lokal Abdul Rahman Al-Hamrawi mengatakan kepada AFP bahwa Israel menyerbu desa di barat daya Damaskus, yang terletak di kaki Gunung Hermon, hingga memicu bentrokan.

    “Tentara pendudukan Israel menyerbu Beit Jin untuk menangkap tiga pemuda dari desa tersebut, yang memicu bentrokan dengan penduduk yang mencoba melawan penyerbuan Israel,” sebutnya.

    “Setelah bentrokan tersebut, pasukan pendudukan Israel menembaki area tersebut dengan artileri dan drone,” ujar Al-Hamrawi.

    Setelah lengsernya rezim Bashar al-Assad di Suriah pada Desember 2024, dan kedatangan pemimpin Islamis baru di Damaskus, Israel melancarkan ratusan serangan di wilayah Suriah.

    Tel Aviv dengan cepat mengirimkan pasukan ke zona penyangga yang menjadi area patroli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak tahun 1974 silam.

    Tonton juga video “Bentrok! Tentara Israel Adu Jotos-Lempar Kursi di Pangkalan Militer”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Penasihat Khamenei Bikin Marah Lebanon Gegara Komentar Begini

    Penasihat Khamenei Bikin Marah Lebanon Gegara Komentar Begini

    Beirut

    Seorang pejabat Iran memancing kemarahan Lebanon dengan komentarnya yang menyebut keberadaan Hizbullah, yang didukung Teheran, jauh lebih penting daripada roti dan air bagi Lebanon. Otoritas Beirut mengecam komentar itu dan memperingatkan Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka.

    Komentar yang memicu reaksi keras Lebanon itu, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (27/11/2025), dilontarkan oleh Ali Akbar Velayati yang merupakan penasihat senior untuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

    Dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, Velayati mengatakan bahwa mengingat keinginan Israel “untuk membunuh dan menjarah wilayah-wilayah lainnya saat ini, keberadaan Hizbullah lebih penting daripada roti dan air bagi Lebanon”.

    Velayati, dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (26/11), mengatakan bahwa “pelanggaran berulang-ulang terhadap gencatan senjata dan serangan-serangan terhadap Lebanon” oleh Israel telah menunjukkan “apa konsekuensi perlucutan senjata Hizbullah” bagi Lebanon.

    Iran menentang keras rencana pemerintah Lebanon untuk melucuti persenjataan Hizbullah. Otoritas Beirut mengecam Teheran melakukan “campur tangan secara terangan-terangan dan tidak dapat diterima”.

    Pada Agustus lalu, Velayati menyebut usulan perlucutan senjata Hizbullah sebagai bentuk penyerahan diri kepada “kehendak Amerika Serikat dan Israel”.

    Reaksi keras diberikan oleh Lebanon terhadap komentar terbaru Velayati tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Lebanon, Youssef Raggi, memperingatkan Teheran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Beirut.

    “Saya sungguh ingin mempercayai pernyataan Anda bahwa Iran tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon, sampai penasihat pemimpin tertinggi Anda muncul untuk memberitahu kami tentang apa yang penting di Lebanon dan memperingatkan kami tentang konsekuensi perlucutan senjata Hizbullah,” kata Raggi dalam pernyataan yang ditujukan untuk Menlu Iran Abbas Araghchi.

    “Izinkan saya mengklarifikasi hal berikut: yang lebih penting bagi kami daripada air dan roti adalah kedaulatan kami, kebebasan kami, dan independensi pengambilan keputusan internal kami, bebas dari slogan-slogan ideologis dan agenda regional transnasional yang telah menghancurkan negara kami dan terus menyeret kami ke dalam kehancuran,” tegasnya.

    Dalam pernyataan terpisah, politisi Kristen terkemuka di Lebanon, Samir Geagea, mengatakan Iran tidak berhak mencampuri urusan Lebanon.

    “Tuan Khamenei dan penasihatnya yang terhormat, jika Anda berdua peduli dengan urusan rakyat Iran dan penderitaan mereka, itu akan lebih baik bagi kita semuanya,” ucapnya.

    “Lebanon adalah negara merdeka dengan konstitusinya sendiri, diperintah oleh otoritas Lebanon yang dipilih secara demokratis dan populer, dan Anda tidak berjak mencampuri urusannya,” tegas Geagea dalam pernyataan via media sosial X.

    Kelompok Hizbullah telah melemah secara signifikan akibat konfrontasi terbarunya dengan Israel dan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, sekutu utama Iran dan Hizbullah. Dengan pengaruhnya yang semakin terkikis, pemerintah baru Lebanon bergerak untuk semakin membatasi kelompok tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Garda Revolusi Iran akan Respons Tegas Tewasnya Panglima Militer Hizbullah dalam Serangan Israel

    Garda Revolusi Iran akan Respons Tegas Tewasnya Panglima Militer Hizbullah dalam Serangan Israel

    JAKARTA – Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Hari Senin mengecam pembunuhan panglima militer Hizbullah oleh Israel, menjanjikan “respons tegas” sebagai balasan.

    Haytham Ali Tabatabai tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada Hari Minggu.

    Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, IRGC mengatakan “mengutuk keras kejahatan biadab ini,” menambahkan Hizbullah dan seluruh “poros perlawanan” – Iran dan jaringan kelompok bersenjata yang didukung Teheran – berhak untuk membalas dendam atas Tabatabai, melansir Al Arabiya 25 November.

    IRGC memperingatkan Israel akan menghadapi “respons tegas” pada waktu yang mereka pilih.

    Tabatabai adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak dimulainya gencatan senjata November 2024, yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun.

    Sebelumnya pada Hari Senin, Kementerian Luar Negeri Iran juga mengecam serangan tersebut, menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon.”

    Israel telah berulang kali melancarkan serangan di Lebanon sejak gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan para pejuang Hizbullah dan infrastruktur militer.

    Hizbullah, yang pendukung utamanya adalah Iran, telah melemah secara signifikan akibat konfrontasi terbarunya dengan Israel dan jatuhnya Bashar al-Assad di Suriah, sekutu utama Teheran dan Hizbullah.

    Kemunduran ini juga berdampak langsung pada Iran, dengan fasilitas nuklirnya menjadi sasaran serangan Israel dan AS selama perang 12 hari awal tahun ini.

  • Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris, Israel Senang

    Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris, Israel Senang

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses penetapan cabang-cabang tertentu dari Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam berpengaruh yang didirikan di Mesir, sebagai organisasi teroris asing dan teroris global yang ditetapkan secara khusus.

    Penetapan yang akan memberikan sanksi terhadap salah satu organisasi Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia Arab itu, mendapat sambutan baik Israel.

    Perintah eksekutif Trump itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (25/11/12025), secara spesifik menyebutkan cabang-cabang kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir, Lebanon, dan Yordania.

    Disebutkan dalam perintah eksekutif Trump tersebut bahwa cabang-cabang Ikhwanul Muslimin itu “terlibat dalam atau memfasilitasi dan mendukung kekerasan dan kampanye destabilisasi yang merugikan wilayah mereka sendiri, warga negara Amerika Serikat, dan kepentingan Amerika Serikat”.

    Dalam perintah eksekutifnya, menurut lembar fakta Gedung Putih, Trump menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dan Menteri Keuangan (Menkeu) Scott Bessent untuk melanjutkan penetapan cabang-cabang Ikhwanul Muslimin itu dalam waktu 45 hari ke depan.

    Pemerintah Trump menuduh cabang-cabang Ikhwanul Muslimin di ketiga negara itu mendukung atau mendorong serangan kekerasan terhadap Israel dan sekutu-sekutu AS lainnya, atau memberikan dukungan material kepada kelompok Hamas.

    “Presiden Trump mengkonfrontasi jaringan transnasional Ikhwanul Muslimin, yang memicu terorisme dan kampanye destabilisasi terhadap kepentingan dan sekut-sekutu AS di Timur Tengah,” sebut lembar fakta Gedung Putih tersebut.

    Penetapan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris asing oleh AS akan memungkinkan Washington untuk mengambil tindakan hukum, seperti membekukan aset apa pun yang mungkin dimiliki kelompok itu di wilayah AS dan menolak masuknya anggota kelompok tersebut.

    Langkah AS ini disambut baik oleh Israel. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, melontarkan pujian untuk Washington.

    “Ini merupakan keputusan penting, tidak hanya bagi negara Israel, tetapi juga bagi negara-negara Arab tetangga yang menderita akibat terorisme Ikhwanul Muslimin selama beberapa dekade,” kata Danon dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (24/11).

    Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi pan-Islamis yang didirikan di Mesir tahun 1928 silam. Organisasi ini awalnya dibentuk sebagai gerakan politik Islam untuk melawan penyebaran gagasan sekuler dan nasionalis.

    Organisasi ini dengan cepat menyebar ke negara-negara lainnya di dunia Arab, menjadi pemain utama, tetapi seringkali beroperasi secara rahasia.

    Pendiri Ikhwanul Muslimin, seorang guru sekolah asal Mesir, Hassan al-Banna, meyakini bahwa menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam dalam masyarakat dapat memungkinkan dunia Muslim untuk melawan kolonialisme Barat.

    Ikhwanul Muslimin telah ditetapkan sebagai kelompok teroris di beberapa negara lainnya, seperti Mesir, Arab Saudi, Rusia, Suriah, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Donald Trump Tak Izinkan Israel Caplok Tepi Barat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Israel Bunuh Komandan Hizbullah, Garda Revolusi Iran Ancam Pembalasan!

    Israel Bunuh Komandan Hizbullah, Garda Revolusi Iran Ancam Pembalasan!

    Teheran

    Garda Revolusi Iran (IRGC) mengecam pembunuhan komandan militer Hizbullah oleh Israel, dalam serangan terbaru di ibu kota Lebanon. IRGC, yang merupakan sekutu Hizbullah, mengancam akan memberikan “respons yang menghancurkan” sebagai balasan terhadap Tel Aviv.

    Kelompok Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Haytham Ali Tabatabai, salah satu komandan senior kelompok tersebut, dalam serangan udara Israel yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Minggu (23/11) waktu setempat.

    Hizbullah mengenang Tabatabai sebagai “seorang komandan militer penting” dan sosok komandan yang “hebat” yang telah “bekerja untuk menghadapi musuh Israel hingga saat-saat terakhir hidupnya yang penuh berkah”.

    Tabatabai menjadi komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak dimulainya gencatan senjata antara kelompok itu dan Tel Aviv pada November 2024 lalu, yang mengakhiri pertempuran sengit selama lebih dari setahun.

    Dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh media pemerintah Iran, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/11/2025), IRGC mengatakan pihaknya “mengutuk keras kejahatan biadab ini”.

    Ditegaskan juga oleh IRGC bahwa Hizbullah dan seluruh “poros perlawanan” — merujuk pada Iran dan jaringan kelompok bersenjata yang didukung Teheran — berhak untuk membalas dendam atas kematian Tabatabai.

    IRGC, dalam pernyataannya, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan” pada waktu yang mereka tentukan.

    Kecaman IRGC ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri Iran juga menyampaikan kecaman terhadap serangan mematikan Israel tersebut. Teheran menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon”.

    Israel telah berulang kali melancarkan serangan di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata dimulai, dengan dalih serangan-serangan itu menargetkan para petempur dan infrastruktur militer Hizbullah.

    Hizbullah, yang pendukung utamanya adalah Iran, telah melemah secara signifikan akibat konfrontasi terbaru dengan Israel. Situasi semakin memburuk dengan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, yang merupakan sekutu utama Teheran dan Hizbullah.

    Kemunduran-kemunduran itu berdampak langsung pada Iran, dengan fasilitas nuklirnya menjadi target pengeboman Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), saat perang berkecamuk selama 12 hari pada pertengahan Juni lalu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Sesumbar Netanyahu: Kami Menguasai Langit di Atas Teheran”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Israel Ajak Pindah Komunitas Yahudi India, Bakal Ditempatkan di Dekat Lebanon

    Israel Ajak Pindah Komunitas Yahudi India, Bakal Ditempatkan di Dekat Lebanon

    Jakarta

    Israel telah menyetujui rencana untuk menerima sekitar 5.800 anggota komunitas Yahudi India, Bnei Menashe, pada tahun 2030, menurut keputusan pemerintah yang diumumkan Minggu (22/11) lalu.

    Kelompok etnis asal negara bagian Mizoram dan Manipur di India ini diperkirakan akan pindah secara bertahap ke wilayah Galilea di utara Israel. Wilayah ini kerap terdampak konflik dengan kelompok militan Hezbollah dari Lebanon, yang memaksa puluhan ribu warga meninggalkan daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut keputusan ini bernilai “penting dan Zionis,” yang menurutnya akan memperkuat Israel di bagian utara.

    Apa rencana bagi komunitas Bnei Menashe?

    Kelompok pertama yang berjumlah 1.200 orang dijadwalkan tiba tahun depan. Kementerian yang menangani absorpsi diaspora di luar negeri akan menyediakan bantuan finansial awal, pengajaran bahasa Ibrani, bimbingan pekerjaan, perumahan sementara, serta program sosial untuk memudahkan penyesuaian para pendatang.

    Pemerintah diperkirakan akan mengalokasikan sekitar $27,4 juta hanya untuk gelombang awal ini. Kedatangan baru ini mengikuti sekitar 4.000 Bnei Menashe yang sudah bermigrasi ke Israel selama dua dekade terakhir.

    Rencana ini disusun secara koordinatif dengan pemerintah India.

    Pertimbangan demografis tetap menjadi inti kebijakan negara Israel, terutama terkait konflik yang lebih luas dengan Palestina. Saat ini, populasi Israel mencapai sekitar 10,1 juta jiwa, dengan sekitar 73% beragama Yahudi, dibandingkan 5,5 juta jiwa di wilayah Palestina.

    Siapa Bnei Menashe asal India?

    Israel baru secara resmi mengakui imigrasi Bnei Menashe pada 2005, ketika Sephardi Chief Rabbi saat itu menetapkan komunitas ini sebagai keturunan suku Israel yang hilang.

    Galilea, tempat mereka diperkirakan akan menetap, adalah wilayah pegunungan bersejarah dengan kota-kota besar seperti Nazaret, Tiberias, dan Safed. Wilayah ini berbatasan dengan Lebanon di utara, serta Lembah Yordan dan Danau Galilea di timur.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    (haf/haf)

  • Kepala Militer Hizbullah Tewas Akibat Serangan Israel di Beirut

    Kepala Militer Hizbullah Tewas Akibat Serangan Israel di Beirut

    Kami sudah merangkum sejumlah laporan utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir di berbagai negara.

    Dunia Hari Ini, edisi Senin, 24 November 2025 diawali dari Beirut, Lebanon.

    Kepala militer Hizbullah tewas dibunuh Israel

    Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Lebanon, Beirut, atau menjadi yang pertama kali sejak Juni lalu, hingga menewaskan kepala militer Hizbullah, Haytham Tabtabai, dan empat orang lainnya.

    Serangan itu menghantam jalan utama di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai tempat tinggal para pejabat Hizbullah.

    Hizbullah mengonfirmasi kematian Haytham melalui saluran TV satelit Al Manar, yang dimiliki dan dioperasikannya.

    Sebelumnya, kepada para wartawan, pejabat Hizbullah Mahmud Qomati mengatakan jika serangan itu “melewati batas merah baru”.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lima orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan itu, menyebut jumlah tersebut sebagai “jumlah korban terakhir.”

    Mantan presiden Brasil ditangkap atas dugaan pelarian

    Kepolisian federal Brasil menangkap mantan presiden Jair Bolsonaro atas dugaan rencana pelarian dan menghindari hukuman penjara 27 tahun karena memimpin upaya kudeta.

    Sabtu pagi, agen federal memasuki rumah Bolsonaro atas perintah hakim Mahkamah Agung, untuk membawa mantan presiden tersebut ke markas besar kepolisian federal di ibu kota, Brasilia.

    Hakim Alexandre de Moraes memerintahkan penangkapan pre-emptif setelah monitor pergelangan kaki Bolsonaro dibuka pada pukul 12.08 dini hari Sabtu, meski pengacaranya mengklaim ini tidak terjadi.

    Sebuah laporan oleh agen tahanan yang dirilis belakangan, dan sudah dilihat oleh kantor berita The Associated Press, mengatakan Bolsonaro mengaku menggunakan solder untuk mencoba membuka perangkat tersebut.

    Cetakan gol Ronaldo membawa kemenangan

    Striker legendaris Cristiano Ronaldo kembali menunjukkan performa gemilang dengan mencetak gol salto untuk klubnya di Arab Saudi.

    Ia mencetak gol gemilang untuk menutup kemenangan 4-1 Al-Nassr atas Al Khaleej di Liga Pro Saudi.

    Saat seorang bek Al Khaleej berlari ke arahnya, Ronaldo melompat dan memutar tubuhnya untuk melepaskan tendangan voli akrobatik yang melesat ke pojok kiri atas gawang, melewati kiper Anthony Moris yang lengah.

    Ronaldo kemudian memberikan apa yang diinginkan para penggemar tuan rumah: ia berlari menuju bendera sudut sebelum melakukan selebrasi khasnya, “Siu”, yakni melompat, berputar, dan menjejakkan kaki sambil mengangkat tangannya.

    DOGE bubar

    Departemen Efisiensi Pemerintahan Amerika Serikat (DOGE) telah dibubarkan dengan sisa masa jabatan delapan bulan.

    “Tidak ada,” kata Direktur Kantor Manajemen Personalia, Scott Kupor, kepada kantor berita Reuters awal bulan ini ketika ditanya tentang status DOGE.

    DOGE bukan lagi “entitas terpusat,” tambah Kupor, dalam komentar publik pertama dari pemerintahan Presiden Donald Trump tentang berakhirnya DOGE.

    Badan yang dibentuk pada Januari tersebut mengalami terobosan dramatis di Washington pada awal masa jabatan kedua Trump untuk secara cepat mengecilkan badan-badan federal, memangkas anggaran mereka, atau mengalihkan pekerjaan mereka ke prioritas Trump.

  • Iran Kutuk Israel Atas Pembunuhan Komandan Militer Hizbullah

    Iran Kutuk Israel Atas Pembunuhan Komandan Militer Hizbullah

    Jakarta

    Pemerintah Iran mengutuk Israel atas pembunuhan komandan militer Hizbullah. Hal itu disampaikan pada hari Senin (24/11), sehari setelah komandan tersebut menjadi sasaran serangan di ibu kota Lebanon, Beirut.

    “Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk keras pembunuhan pengecut terhadap komandan besar Perlawanan Islam Lebanon, syahid Haytham Ali Tabatabai,” kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Senin (24/11/2025).

    Tabatabai adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak dimulainya gencatan senjata pada November 2024, yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun dengan Hizbullah.

    Pembunuhan tersebut “merupakan pelanggaran berat terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon”, kata Kementerian Luar Negeri Iran.

    Hizbullah sebelumnya telah mengonfirmasi pembunuhan “komandan besar” Tabatabai.

    Tidak banyak diketahui publik Lebanon, Tabatabai termasuk di antara komandan baru yang dipilih untuk memimpin kelompok tersebut setelah perang.

    Teheran adalah pendukung utama Hizbullah. Kelompok milisi yang berbasis di Lebanon tersebut telah sangat dilemahkan oleh permusuhan terbarunya dengan Israel, dan penggulingan Presiden Bashar al-Assad di Suriah yang menyediakan jalur darat menuju Iran.

    Hal itu merupakan pukulan bagi Iran sendiri, yang juga terkena serangan Israel dan AS terhadap fasilitas nuklirnya selama perang 12 hari dengan Israel tahun ini.

    (ita/ita)

  • Paus Leo ke Turki-Lebanon, Kunjungan Luar Negeri Pertama

    Paus Leo ke Turki-Lebanon, Kunjungan Luar Negeri Pertama

    Vatican City

    Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Leo XIV, akan memulai kunjungan luar negeri perdananya pada Kamis (27/11) mendatang. Paus Leo akan mengunjungi Turki dan Lebanon untuk mempromosikan persatuan umat Kristen dan mendesak upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

    Kunjungan selama enam hari ini akan menjadi ujian internasional besar yang pertama bagi Paus asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Paus Leo yang terpilih menjadi kepala Gereja Katolik pada Mei lalu, memiliki gaya bicara yang bersahaja, kontras dengan pendahulunya, Fransiskus, yang karismatik dan impulsif.

    Di Turki, seperti dilansir AFP, Senin (24/11/2025), Paus Leo akan menghadiri peringatan 1.700 tahun Konsili Nicaea, yang menjadi tempat bagi Kredo — deklarasi dasar iman Kristen — ditulis.

    Di Lebanon, meskipun kunjungan Paus kelahiran Chicago ini agak kurang mendapat perhatian di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, di mana umat Kristen hanya mewakili 0,2 persen dari 86 juta penduduk, kunjungan tersebut masih sangat dinantikan.

    Lebanon telah lama dianggap sebagai model koeksistensi agama. Namun sejak tahun 2019, Lebanon dilanda berbagai krisis, termasuk keruntuhan ekonomi yang menyebabkan kemiskinan yang meluas, ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada tahun 2020, dan perang baru-baru ini dengan Israel.

    Persiapan berjalan lancar di lokasi-lokasi yang akan dikunjungi Paus Leo, dengan spanduk-spanduk bergambar sang Paus dan bertuliskan “Lebanon menginginkan perdamaian” terpasang di sepanjang jalan yang baru saja direnovasi.

    Duta Besar Lebanon untuk Takhta Suci, Fadi Assad, mengatakan kunjungan ini “luar biasa” dan akan “menyoroti kesulitan yang dihadapi Lebanon”, yang mengharapkan “terobosan politik dan ekonomi”.

    Selama di Lebanon, Paus Leo akan mengunjungi rumah sakit jiwa yang dikelola para biarawati, kemudian bertemu dengan kaum muda Lebanon dan memimpin misa di area terbuka yang akan dihadiri 100.000 orang.

    Paus Leo juga akan menghadiri doa di lokasi ledakan pelabuhan Beirut yang menewaskan 220 orang dan memicu kerusakan parah pada tahun 2020 lalu. Sang Paus juga akan menghadiri pertemuan antaragama di pusat kota Beirut.

    Sementara itu, kunjungan ke Turki, yang merupakan persimpangan strategis antara Timur dan Barat, juga bertujuan untuk mempromosikan dialog Gereja dengan Islam.

    Paus Leo akan bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Kamis (27/11) mendatang dan mengunjungi Blue Mosque di Istanbul pada Sabtu (29/11).

    Namun, inti dari perjalanan ini adalah peringatan Konsili Nicaea, yang dihadiri Paus Leo atas undangan Patriark Bartholomew I, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks.

    Umat Katolik mengakui otoritas universal Paus sebagai kepala Gereja. Sementara umat Kristen Ortodoks diorganisasikan ke dalam gereja-gereja yang menunjuk pemimpin sendiri.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ketua KWI Sampaikan Cerita Kardinal Ignatius Suharyo di Momen Terpilihnya Paus”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)