Negara: Lebanon

  • Israel Tak Bisa Menang di Iran Tanpa Bantuan AS, Ini Buktinya

    Israel Tak Bisa Menang di Iran Tanpa Bantuan AS, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kendali Israel atas wilayah udara Iran membuka jalan bagi serangan udara yang semakin meluas terhadap target-target strategis di Republik Islam itu. Namun, para analis meyakini pasukan Tel Aviv akan kesulitan untuk menghancurkan fasilitas nuklir terdalam Iran tanpa campur tangan langsung militer Amerika Serikat.

    Sejak kampanye serangan dimulai Jumat lalu, jet-jet tempur Israel telah menyasar fasilitas nuklir, gudang peluru kendali, para ilmuwan, dan jenderal-jenderal senior Iran. Militer Israel bahkan menyatakan telah mencapai dominasi udara atas Iran, sebuah langkah besar yang digambarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “pengubah permainan”.

    “Kontrol udara atas Iran adalah perubahan besar dalam permainan,” kata Netanyahu, dilansir dari Reuters, Rabu (18/6/2025).

    Penasehat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi menambahkan bahwa para pilot Israel kini dapat “menyerang jauh lebih banyak target di Tehran” berkat hancurnya “puluhan dan puluhan” sistem pertahanan udara Iran.

    Militer Israel menyamakan kendali udaranya atas Iran dengan kontrol udara yang telah lama mereka miliki atas wilayah-wilayah konflik yang dihuni kelompok sekutu Iran, seperti Gaza dan Lebanon. Dalam perang sebelumnya, Israel dapat menyerang kapan saja di dua wilayah itu.

    Sumber intelijen regional menyebut keberhasilan Israel menembus ibu kota Iran sebagai sesuatu yang “benar-benar mengejutkan”, dengan jaringan agen rahasia yang telah dibangun dan serangan yang sangat terarah terhadap tokoh-tokoh penting, mirip dengan pola serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon pada 2024, yang menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah.

    Meski Iran mengeklaim telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur Israel, pihak Israel menyangkalnya. Israel menyatakan tidak ada pesawat atau awaknya yang terluka dalam misi-misi udara, yang menempuh jarak pulang-pergi lebih dari 3.000 kilometer.

    Seorang sumber pertahanan Barat mengatakan, jet-jet tempur Israel telah mengisi bahan bakar di wilayah udara Suriah, negara yang dulu merupakan benteng pengaruh Iran hingga Presiden Bashar al-Assad terguling pada Desember lalu. Kini, Israel dikabarkan beroperasi di Suriah dengan “kebebasan hampir total”.

    Israel juga menerbitkan peringatan evakuasi untuk area tertentu di Tehran pada Senin, menyatakan rencana untuk menyerang “infrastruktur militer rezim Iran” di ibu kota.

    Sejumlah media Israel juga melaporkan bahwa pengiriman besar-besaran bom dari Amerika Serikat tiba pada April, termasuk bom penghancur bunker. Serangan-serangan awal pekan lalu diyakini telah difasilitasi oleh pasukan khusus Mossad di darat yang menghancurkan sistem anti-pesawat Iran.

    Justin Bronk dari lembaga riset RUSI di London mengatakan, Iran memiliki “sedikit solusi teknis” untuk menghadapi kombinasi jet siluman F-35 Israel yang mampu melakukan peperangan elektronik terhadap sistem anti-pesawat, ditambah dengan F-16 dan F-15 yang membawa rudal balistik presisi.

    Sementara itu, Barin Kayaoglu, analis pertahanan asal Turki, menyebut bahwa meskipun Israel memang unggul secara militer, kecepatan dan efektivitas serangan udara kali ini telah mengejutkan banyak pihak. “Militer Iran seperti tertidur di kemudi,” katanya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa mempertahankan ritme serangan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Israel karena stok amunisi dan perawatan pesawat.

    Bom Fasilitas Nuklir

    Dua gedung yang menjadi lokasi produksi komponen sentrifus untuk program nuklir Iran telah hancur di Karaj, tepat di luar ibu kota Teheran, kata Badan Tenaga Atom Internasional, Rabu (18/6/2025). Pengumuman badan PBB itu muncul beberapa jam setelah militer Israel mengatakan telah melancarkan serangkaian serangan udara di Teheran dan sekitarnya.

    “IAEA memiliki informasi bahwa dua fasilitas produksi sentrifus di Iran, bengkel TESA Karaj dan Pusat Penelitian Teheran, terkena serangan,” kata IAEA dalam sebuah unggahan di X.

    “Kedua lokasi itu sebelumnya berada di bawah pemantauan dan verifikasi IAEA sebagai bagian dari JCPOA,” tambahnya, merujuk pada kesepakatan tahun 2015 tentang program nuklir Iran.

    Dalam serangan lain di sebuah lokasi di Teheran, “satu gedung terkena serangan di mana rotor sentrifus canggih diproduksi dan diuji”, badan itu menambahkan dalam sebuah posting di X.

    Bantuan AS

    Kendati kerusakan yang ditimbulkan signifikan, sebelumnya Israel secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya melumpuhkan program nuklir Iran. Satu-satunya fasilitas nuklir Iran yang paling terlindungi, seperti Fordow yang dibangun di bawah gunung di selatan Tehran, belum menjadi target serangan.

    Seorang mantan pejabat keamanan senior Israel menyatakan kepada Reuters bahwa hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan militer, terutama melalui bom penghancur bunker kelas berat dan pesawat pengebom strategis, untuk menghantam fasilitas semacam Fordow.

    Namun demikian, pejabat itu mengatakan Israel telah cukup merusak program nuklir Iran.

    “Jika setelah konflik berakhir Iran masih memiliki sedikit kemampuan pengayaan uranium, tapi tidak memiliki orang dan fasilitas untuk membuatnya berbahaya, maka itu sudah merupakan pencapaian besar,” katanya, tanpa ingin disebut namanya karena isu yang sensitif.

    Andreas Krieg dari King’s College London menyebut bahwa Israel telah mencapai banyak kesuksesan taktis dan operasional, namun keberhasilan strategis memerlukan lebih dari sekadar kekuatan udara.

    Bahkan jika AS terlibat, katanya, bom bunker terbesar sekalipun bisa kesulitan menembus fasilitas terdalam Iran. “Mungkin dibutuhkan operasi pasukan khusus di darat,” ujarnya.

    Meski begitu, Krieg menegaskan, “Israel kini bisa bertindak tanpa halangan, sebagaimana mereka lakukan di Lebanon.”

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel

    HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel

    Dokumentasi – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pada acara Tablig Akbar di depan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6/2025). ANTARA/HO-MPR

    HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 15:41 WIB

    Elshinta.com –  Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan umat Islam untuk tetap fokus pada situasi di Gaza dan memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina di tengah konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel saat ini.

    “Masyarakat Islam harus tetap waspada karena Palestina belum benar-benar merdeka, termasuk ketika Republik Islam Iran membalas serangan Israel, masyarakat Islam harus tetap fokus pada pokok masalah, yaitu penjajahan dan kejahatan perang atau kemanusiaan Israel atas Gaza, Palestina dan Masjidilaqsa,” kata HNW dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Hal itu disampaikannya saat berorasi pada acara Tablig Akbar dalam rangka aksi Bekasi bela Palestina yang diikuti puluhan ribu peserta dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam maupun santri berbagai pondok pesantren di depan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6).

    “Dari Bekasi, kami umat Islam dan bangsa Indonesia mengirimkan pesan tegas ini sebagai kontribusi untuk mengakhiri penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Israel untuk menghadirkan perdamaian untuk menyelamatkan peradaban global,” ucapnya.

    Diingatkan pula bahwa genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza masih berlangsung dan blokade terus dilakukan, bahkan ditambah dengan blokade internet yang dimatikan di seluruh wilayah Gaza.

    “Ingat, perang di Gaza/Palestina belum selesai, sekarang bahkan Israel memperluas medan perang dengan menyerang Iran. Sebelumnya, menyerang Yaman, Lebanon, dan Suriah. Palestina belum merdeka,” ujarnya.

    Untuk itu, dia mengajak umat Islam untuk tidak melupakan Gaza, Palestina, dan Masjidilaqsa meski hanya sesaat sebab Palestina belum merdeka sampai saat ini, serta masih menjadi korban kejahatan perang oleh Israel.

    Di sisi lain, dia memandang bahwa kemenangan Gaza dan kemerdekaan Palestina sudah berada di depan mata. Hal itu tampak makin banyaknya lembaga internasional, negara, maupun sukarelawan dan aktivis global yang mendukung Gaza dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia.

    HNW menyebut ribuan aktivis dari berbagai penjuru dunia pun tengah melakukan aksi konvoi Long March to Gaza untuk mengakhiri blokade dan tragedi kemanusiaan atas Gaza.

    “Ribuan dari mereka membawa sudah sampai di Libya dan Mesir. Akan tetapi, sangat disayangkan pemerintah di Libya dan Mesir justru tidak membantu, malah menghalangi sehingga mereka belum bisa sampai ke Gaza,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, dia mengajak peserta aksi memanjatkan doa demi mendukung konvoi Long March to Gaza dalam mengakhiri blokade di Gaza.

    “Dengan berdoa, semoga kita bisa membukakan jalan bagi mereka yang masih di Libya dan Mesir agar sukses sampai Gaza, mengakhiri blokade, masukkan bantuan kemanusiaan, hentikan genosida, termasuk tentunya sukarelawan Long March to Gaza dari Indonesia agar dijaga Allah disukseskan dan dimenangkan,” katanya.

    Ia juga meminta agar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, membantu dan melindungi para peserta aksi Long March to Gaza dari Indonesia yang melintasi kawasan tersebut.

    “Yang mereka lakukan justru sesuai dengan konstitusi dan sikap resmi Indonesia,” ucap dia.

    Sumber : Antara

  • Konflik Memanas, Kemlu Catat 386 WNI di Iran-194 di Israel

    Konflik Memanas, Kemlu Catat 386 WNI di Iran-194 di Israel

    Jakarta

    Konflik Iran dengan Israel semakin panas. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat ada total 580 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran maupun Israel.

    “Dapat kami sampaikan berdasarkan data terakhir terdapat 386 warga negara Indonesia yang berada di Iran mayoritas berada di kota Qom, mereka ini adalah pelajar dan mahasiswa,” ujar Jubir Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, dalam konferensi persnya, Rabu (18/6/2025).

    “Kemudian tercatat oleh KBRI Aman terdapat 194 warga negara Indonesia yang berada di Israel, mayoritas adalah peserta magang pendidikan di kota Rafah di bagian selatan Israel,” tambahnya.

    Dia memastikan tak ada WNI yang menjadi korban atas konflik tersebut.

    “Dapat kami sampaikan bahwa dalam komunikasi KBRI Aman dan juga KBRI Teheran dengan WNI hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam konflik Iran dan Israel,” katanya.

    Lebih lanjut, Roy mengimbau kepada para WNI untuk menunda perjalanan ke Suriah hingga Lebanon. Dia menyebut Indonesia telah menetapkan status siaga di wilayah tersebut.

    “Bagi warga negara kita yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah timur tengah agar selalu memeriksa jadwal penerbangan terakhir ke maskapai masing-masing, antisipasi buka tutup wilayah udara yang dapat mengganggu jadwal penerbangan,” tambahnya.

    (azh/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Infografis Ketegangan Perang Iran vs Israel hingga Dampak bagi Dunia – Page 3

    Infografis Ketegangan Perang Iran vs Israel hingga Dampak bagi Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketegangan perang antara Iran vs Israel sampai saat ini masih terus berlangsung. Hingga Senin 16 Juni 2025, konflik masih terus berlangsung tanpa ada indikasi penurunan tensi dari kedua belah pihak.

    Serangan udara dan peluncuran rudal masih terjadi secara bergantian. Iran dan Israel sama-sama sesumbar melanjutkan operasi militer jika diperlukan, seperti dirangkum dari Al Jazeera dan Euronews.

    Namun rupanya, konflik antara Iran vs Israel telah berlangsung sejak 2019. Kala itu, Israel melakukan serangkaian serangan di Suriah, Lebanon, dan Irak untuk mencegah Iran melengkapi sekutu Arabnya dengan rudal berpemandu presisi, pesawat nirawak, dan senjata canggih lainnya.

    Lalu pada Juli 2021, sebuah kapal tanker minyak yang dikelola oleh perusahaan pelayaran milik Israel diserang di lepas pantai Oman.

    Menurut perusahaan dan tiga pejabat Israel serangan ini menewaskan dua awak kapal. Dua pejabat mengatakan, serangan itu tampaknya dilakukan oleh pesawat nirawak Iran.

    Lalu, bagaimana dampaknya bagi dunia? Sejumlah pemimpin dunia pun telah angkat bicara. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penahanan maksimum guna menghindari jatuh ke dalam konflik yang lebih dalam.

    “Sekretaris Jenderal mengecam segala bentuk eskalasi militer di Timur Tengah,” kata Juru Bicaranya, Farhan Haq.

    Kemudian, Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri atau PM Singapura Lawrence Wong juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Gaza, Palestina serta meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

    Kedua pemimpin negara menyerukan gencatan senjata segera dilakukan untuk mengakhiri perang.

    “Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza dan eskalasi konflik Israel-Iran. Kami menekankan pentingnya solusi damai, negosiasi, dan kami menyerukan gencatan senjata segera,” ujar Prabowo.

    Lantas, bagaimana perjalanan konflik Iran vs Israel yang masih berlangsung hingga saat ini? Apa dampaknya bagi dunia? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Dubes Iran Minta Dukungan Indonesia, Desak Israel Dikeluarkan dari Komunitas Internasional

    Dubes Iran Minta Dukungan Indonesia, Desak Israel Dikeluarkan dari Komunitas Internasional

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, berharap Indonesia memberikan dukungan kepada negaranya dan Palestina di berbagai forum internasional pasca serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke Teheran pada Kamis, 13 Juni 2025.

    Boroujerdi menekankan pentingnya solidaritas negara-negara muslim, termasuk Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, dalam mendukung perjuangan Iran dan Palestina di forum-forum internasional.

    “Memberikan dukungan dan dorongan kepada Iran maupun Palestina di lembaga internasional,” ucap Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi mengapresiasi sikap tegas Indonesia yang mengutuk agresi Israel. Menurutnya, Iran juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

    “Interaksi komunikasi terus berjalan antar kementerian luar negeri antar para pejabat tinggi Iran dan Indonesia dan itu terus secara berkesinambungan,” tutur Boroujerdi.

    Israel Kanker Kronis

    Lebih lanjut, Boroujerdi menyebut Israel sebagai aktor utama pemicu konflik yang telah menimbulkan instabilitas di Timur Tengah. Ia bahkan menyebut Israel sebagai ‘kanker kronis’ yang harus disingkirkan dari komunitas internasional.

    “Tentu negara mana pun yang memulai sebuah peperangan harus dikutuk dan harus dihukum secara tegas. Dan dalam kaitan ini, dunia mengetahui bahwa siapa menjadi pencetus dari peperangan ini,” kata Boroujerdi.

    “Rezim zionis Israel memulai perang terhadap negara kami dan ini adalah sebuah kanker. Saya sampaikan seperti kanker kronis yang terjadi di kawasan Timur Tengah menyerang Lebanon, menyerang Iran, menyerang Palestina dan negara lainnya,” ucapnya melanjutkan.

    Minta PBB Tindak Tegas Israel

    Boroujerdi kemudian menyerukan agar organisasi-organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertindak tegas terhadap Israel.

    “Harus ada pengambilan langkah yang sangat tegas oleh komunitas internasional agar rezim pengecut ini dapat dikeluarkan dari berbagai lembaga internasional, khususnya perserikatan bangsa-bangsa,” ujar Boroujerdi.***

  • Kaderisasi Disiapkan Sejak 27 Tahun Lalu

    Kaderisasi Disiapkan Sejak 27 Tahun Lalu

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengecam keras serangan udara Israel di Teheran yang menewaskan puluhan pejabat tinggi militer Iran, termasuk Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami.

    “Malam pertama terjadi agresi pengecut terhadap negara kami, 20 pejabat mayoritas pejabat militer negara kami di teror secara pengecut oleh mereka (Israel)” kata Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi menyatakan, Iran tidak tinggal diam atas serangan yang dilancarkan oleh Israel pada Kamis dini hari, 13 Juni 2025. Menurutnya, Iran langsung melakukan aksi bela diri sebagai bentuk respons militer yang terukur.

    “Pada malam itu pun Iran melakukan aksi bela diri dan membalas agresi dari militer zionis Israel,” tutur Boroujerdi.

    Serangan Israel Mirip Agresi di Gaza

    Ia menyebut strategi Israel sebagai bagian dari pola agresi cepat atau rapid offensive strategy, dengan melakukan pembunuhan sistematis terhadap elite militer dan politik suatu negara, yang telah rezim zionis praktikkan sebelumnya di Gaza dan Lebanon.

    “Aksi yang dilakukan oleh rezim zionis ini biasanya dinamakan aksi cepat dalam agresi. Yang pertama yang dilakukan adalah pembunuhan masif terhadap pejabat tertinggi dari sebuah negara kemudian melakukan penyerangan lainnya, kami menyaksikan ini di Gaza dan juga di Lebanon,” ucap Boroujerdi.

    Kaderisasi Iran Sangat Siap

    Lebih lanjut, Boroujerdi menegaskan, Iran telah lama menyiapkan kaderisasi di berbagai institusi negara untuk menghadapi skenario terburuk, termasuk dalam situasi estafet kepemimpinan darurat.

    Dalam menghadapi situasi krisis, Iran disebut Boroujerdi telah memiliki sistem kaderisasi kepemimpinan yang kuat. Menurutnya, taktik Israel untuk melumpuhkan Iran melalui pembunuhan pejabat tidak akan berhasil, karena pengganti selalu siap untuk diangkat.

    Boroujerdi menyebut, dalam waktu singkat setelah pembunuhan para pejabat oleh Israel, Iran langsung menunjuk pengganti-pengganti dari jajaran militer yang telah disiapkan jauh hari.

    “Kami pun sudah terlatih bagaimana menangani situasi di saat yang sulit. Kami telah melakukan pelatihan kaderisasi di berbagai lembaga negara kami. Beberapa saat setelah pembunuhan, langsung mengangkat pejabat militer lainnya,” ujarnya.

    Tak hanya di militer, sistem kaderisasi ini juga diterapkan dalam struktur politik Iran. Menurut Boroujerdi, selama lebih dari dua dekade, Iran telah membangun sistem transisi kepemimpinan yang siap menghadapi setiap kemungkinan.

    “Hal ini juga berlaku untuk pejabat politik di negara kami yaitu apabila pejabat politik yang menjadi sasaran, kami langsung bisa menentukan panggantinya dan Iran telah membuktikan hal tersebut dikarenakan pelatihan kaderisasi dan persiapan sudah dilakukan selama 27 tahun,” kata Boroujerdi.***

  • Selama Diserang Israel, Kami Akan Terus Lakukan Aksi Bela Diri

    Selama Diserang Israel, Kami Akan Terus Lakukan Aksi Bela Diri

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menegaskan Iran akan terus melakukan aksi bela diri selama agresi militer oleh Israel masih berlangsung. Pernyataan ini disampaikan menyusul serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke sejumlah wilayah Iran pada 13 Juni 2025.

    “Selama Iran diserang dan agresi masih terus berlanjut tentu kami akan melanjutkan bela diri aksi bela diri kami terhadap negara kami,” kata Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi menyebut serangan Israel sebagai agresi ilegal yang tidak memiliki dasar hukum di mata internasional.

    “Saya menyebutnya sebagai agresi dan serangan yang ilegal dikarenakan berdasarkan hukum dan tata tertib internasional agresi dengan dalih tersebut tidak dibenarkan dan tidak memiliki status hukum,” ucapnya.

    Fasilitas Sipil Jadi Sasaran Israel

    Boroujerdi menjelaskan, Israel tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga menyerang infrastruktur sipil, industri, bahkan situs nuklir Iran. Ia menyebut serangan tersebut juga menyasar warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

    “Rezim zionis telah menyerang keluarga dari bangsa Iran, telah menyerang kaum ib, perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa. Masyarakat sipil dijadikan sasaran bahkan beberapa komandan militer pada saat mereka tidak sedang bertugas, tidak sedang menggunakan seragam sedang beristirahat di rumah masing-masing dijadikan sasaran oleh rezim brutal Israel,” tutur Boroujerdi.

    Serangan Israel disebut terjadi saat Iran tengah menjalin negosiasi dengan negara-negara Barat dan Amerika Serikat. Situasi ini, menurut Boroujerdi, membuat proses diplomasi tidak lagi masuk akal untuk dilanjutkan.

    “Melanjutkan negosiasi tidak memilki kedudukan rasional lagi dan ini merupakan sebuah hal yang tidak bisa dilanjutkan,” ucapnya.

    Tamparan untuk Israel

    Boroujerdi menegaskan bahwa Iran bukan Gaza yang wilayahnya terus dihantam serangan tanpa memiliki kekuatan pertahanan memadai. Ia juga menyatakan, Iran bukan negara yang tidak memiliki kekuatan, serangan balasan merupakan tamparan untuk Israel.

    “Kami adalah negara yang sangat kuat, yang mampu memberikan pembalasan dan bela diri,” ujar Boroujerdi.

    “Ini menjadi momentum yang sangat penting bagi negara-negara yang dizalimi oleh rezim zionis khususnya bangsa Palestina di jalur gaza khususnya, bangsa Lebanon dan berbagai negara lainnya ketika mereka melihat Iran dengan kekuatannya memberikan pelajaran kepada rezim zionis mereka senang dan gembira dan kami pun senang dan gembira,” ucapnya melanjutkan.

    Menurut Boroujerdi, aksi Iran melawan Israel tidak hanya demi pertahanan nasional, tetapi juga menjaga kepentingan umat Islam.

    “Pertama kami membela negara kami, kedua karena kami untuk menjaga kepentingan dari umat Islam memberikan tamparan dan pelajaran kepada rezim zionis,” ujarnya.***

  • Langit Israel dan Iran Sepi Pesawat di Aplikasi FlightRadar24

    Langit Israel dan Iran Sepi Pesawat di Aplikasi FlightRadar24

    Jakarta

    Israel dan Iran masih saling berbalas serangan. Dampaknya, langit kedua negara kosong dari penerbangan dalam pantauan aplikasi FlightRadar24.

    Israel melancarkan serangan ke Iran sejak Jumat (13/6) yang menghancurkan komando militer Iran dan merusak situs nuklirnya. Iran juga telah bersumpah akan membuka ‘gerbang neraka’ sebagai serangan balasan terhadap Israel.

    Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa serangan Israel selama tiga hari di negara itu telah menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 1.200 orang. Upaya gencatan senjata yang ditengahi Oman dan Qatar belum membuahkan hasil untuk menghentikan perang Iran-Israel.

    Israel menyerang dengan 200 jet tempur yang menyerang 100 target. Iran membalas dengan 100 drone dan puluhan rudal yang sebagian ditangkis oleh Iron Dome milik Israel.

    Dampaknya begitu nyata untuk dunia penerbangan. Dipantau detikINET dari aplikasi pemantau penerbangan FlightRadar24, Senin (16/6/2025) langit Israel dan Iran bersih dari penerbangan pesawat.

    Bukan cuma Israel dan Iran, negara-negara yang terjepit di antara konflik Iran-Israel juga mengosongkan penerbangannya. Suriah, Irak, Kuwait, Lebanon dan Yordania juga tampak bersih dari jalur pesawat.

    Semua pesawat berputar menghindari kemungkinan jalur rudal dan jet tempur Israel yang menyerang Iran dan sebaliknya. Tampak ratusan pesawat berputar ke Selatan lewat UEA, menyusuri Teluk Persia, ke Arab Saudi, Mesir, lalu melanjutkan perjalanan ke Eropa atau sebaliknya ke Asia.

    Ada juga yang berputar ke Utara. Ratusan pesawat tampak dari Turki ke Azerbaijan, Turkmenistan, Afghanistan, Pakistan dan sebaliknya untuk yang mau ke Asia atau Eropa.

    Sementara itu, langit Ukraina juga kosong dari pesawat sebagai dampak perang dengan Rusia. Sehingga, saat ini tampak ada dua wilayah bolong di dunia ini yang tidak dilewati pesawat terbang yaitu Iran dan tetangganya serta Ukraina.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    (fay/rns)

  • Viral Pesta di Atap Lebanon saat Rudal Israel-Iran Hujani Langit

    Viral Pesta di Atap Lebanon saat Rudal Israel-Iran Hujani Langit

    Jakarta

    Di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat antara Israel dan Iran, sebuah video viral dari Lebanon mencuri perhatian dunia. Alih-alih panik atau bersembunyi, sekelompok orang justru terlihat berpesta di atap gedung, menyaksikan hujan rudal yang melintasi langit malam.

    Video tersebut tersebar luas di media sosial X (dulu Twitter), menunjukkan suasana pesta yang tak lazim. Seorang musisi memainkan saksofon di atap sebuah hotel, sementara para tamu berdiri dari kursi mereka, mengangkat ponsel untuk merekam langit yang diterangi oleh kilatan rudal. Di latar belakang, musik tetap mengalun dimainkan oleh seorang DJ yang tetap tampil seperti tak terjadi apa-apa.

    Teks dalam video itu bertuliskan, “Sementara itu di Lebanon”, seolah menyoroti kontras mencolok antara hiburan dan kehancuran yang tengah berlangsung di kawasan tersebut.

    Suasana dalam video tersebut memunculkan berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang menyamakan adegan itu dengan orkes Titanic yang tetap bermain saat kapal karam.

    Lmaoooo

    pic.twitter.com/HdDx88AEWx

    — War Monitor (@WarMonitors) June 15, 2025

    “Memainkan musik seperti band saat Titanic tenggelam,” tulis salah satu pengguna.

    “Semuanya menyenangkan sampai akhirnya menimpa Anda,” tambah yang lain.

    “Masa-masa kelam ketika orang-orang di luar sana menikmati rudal yang jatuh di sekitar mereka seperti semacam pertunjukan,” komentar lainnya.

    Video yang sudah ditonton hampir 10 juta kali ini muncul di tengah memuncaknya konflik bersenjata antara Iran dan Israel. Dalam beberapa hari terakhir, kedua negara terlibat dalam aksi saling serang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Israel meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap sasaran militer dan nuklir Iran dalam “Operasi Singa yang Bangkit”, yang menurut laporan media Iran telah menewaskan sedikitnya 128 orang dan melukai lebih dari 900 lainnya.

    Sebagai balasan, Iran mengaktifkan “Operasi True Promise III”, meluncurkan lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke wilayah Israel. Serangan itu mengakibatkan setidaknya 10 korban jiwa dan lebih dari 200 luka-luka di pihak sipil.

    Lebanon, yang berbatasan langsung dengan Israel dan memiliki kelompok bersenjata Hizbullah yang pro-Iran, berada dalam posisi yang sangat rentan. Tahun lalu, negara ini juga sempat terkena dampak serangan udara Israel setelah Hizbullah menyerang menyusul konflik di Gaza.

    Meski berada di tengah potensi bahaya, momen pesta di atap gedung Lebanon menjadi simbol ironi: kehidupan yang terus berjalan, bahkan saat dunia di sekelilingnya dilanda konflik bersenjata.

    (afr/afr)

  • Israel Suka Perang tapi Tetap Kaya, Ini Rahasianya

    Israel Suka Perang tapi Tetap Kaya, Ini Rahasianya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel membuka perang baru dengan Iran setelah meluncurkan serangan besar-besaran sejak Jumat (13/6/2025). Hal ini dilakukan saat Negeri Yahudi itu masih dalam konflik dengan Hamas di Gaza.

    Selain itu, Israel juga memiliki konflik dengan sejumlah negara Timur Tengah lainnya seperti Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Irak. Meskipun selalu berkonflik, Israel tetap berhasil mempertahankan statusnya sebagai negara maju dan makmur.

    Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.300 triliun, mewakili 0,23% perekonomian dunia.

    Sumber pemasukan Israel tak lepas dari posisinya dari segi ekonomi. Diketahui, Negeri Zionis itu masuk kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada 2022, tahun sebelum peperangan ini dimulai.

    PDB yang sebesar ini diciptakan dari kegiatan ekonomi yang beragam. Israel saat ini adalah negara industri dengan sebagian besar manufakturnya berdasarkan penelitian & pengembangan yang intensif dan canggih serta disokong proses, peralatan, dan mesin berteknologi tinggi.

    “Berbeda dengan kebanyakan negara maju, yang jumlah orang yang bekerja di industri tetap stabil atau berkurang pada awal tahun 1990an, jumlah orang yang bekerja di Israel terus bertambah, dengan lebih dari 25% tenaga kerja industri bekerja di bidang manufaktur berteknologi tinggi,” tulis situs resmi Kedutaan Israel di Inggris.

    Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian dan pengembangan di Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas di dunia. Kontribusi ini dihasilkan dari investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, yang menghabiskan 4,9% PDB Israel.

    Dari segi mineral, Israel adalah pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di dunia. Ini disebabkan kemajuan negara itu dalam sektor pengolahan berlian.

    “Israel Diamond Exchange adalah lantai perdagangan berlian terbesar di dunia, yang menampung seluruh fungsi operasional dan kebutuhan setiap pembeli berlian dalam satu atap,” kata mereka.

    Selain itu, Israel juga disebut mencetak kemajuan dalam bidang agrikultur. Hal ini terlihat dari jumlah luas lahan pertanian yang saat ini merupakan 2,6 kali lipat dari kemerdekaan pada tahun 1948.

    Luas lahan yang beririgasi juga meningkat 8 kali lipat menjadi sekitar 0,6 juta hektar hingga pertengahan tahun 1980-an.

    “Rahasia keberhasilan pertanian Israel saat ini terletak pada interaksi erat antara petani dan peneliti yang disponsori pemerintah, yang bekerja sama dalam mengembangkan dan menerapkan metode canggih di semua cabang pertanian, serta kemajuan teknologi, teknik irigasi baru, dan peralatan agro-mekanikal yang inovatif,” tambah keterangan Kedutaan Israel London.

    Kemudian, Israel telah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai ‘Negara Startup’ dunia. Meskipun ukuran geografisnya kecil dan usianya yang relatif muda, Israel telah menjadi pemimpin global dalam inovasi dan kewirausahaan.

    Salah satu startup asal Israel yang terkenal di kancah global adalah Waze. Waze merupakan layanan peta digital dengan data real time dari para penggunanya. Aplikasi itu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur semua yang terjadi di jalan, seperti macet hingga kecelakaan.

    Ada juga Firebolt, yang mengembangkan data cloud untuk pengguna bisa menyederhanakan akses ke wawasan dan kemampuan analisa mereka. Pengguna juga dapat analisis sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan dalam aplikasi buatan Israel ini.

    Perkembangan industri ini sendiri tidak lepas dari donor dan tenaga terampil. Israel mendapatkan ‘durian runtuh’ dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

    Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

    Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tidak heran bila perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.

    Sementara itu, dari segi donor, Israel juga mendapatkan sokongan dari sekutu dekatnya, Amerika serikat. Melansir Al Jazeera, Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.181 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari Washington.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]