Negara: Lebanon

  • Putus Asa Akibat Perang, Warga Gaza Bobol Gudang PBB

    Putus Asa Akibat Perang, Warga Gaza Bobol Gudang PBB

    Pasokan bantuan untuk Jalur Gaza terhenti sejak Israel mulai membombardir daerah kantong Palestina yang padat penduduk itu sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Otoritas Israel melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut.

    Sementara otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas menyebut lebih dari 8.000 orang, yang separuhnya anak-anak, tewas akibat gempuran Israel selama tiga pekan terakhir.

    Touma mengatakan bahwa UNRWA terpaksa mengurangi skala operasi kemanusiaannya di Jalur Gaza karena tidak bisa mendistribusikan bahan bakar ke beberapa fasilitas medis. Dia mengungkapkan bahwa UNRWA belum menerima pasokan tambahan apa pun pada Minggu (29/10) waktu setempat.

    “Pasokan tersebut sangat, sangat sedikit dan tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan di lapangan,” tuturnya.

    “Kami meminta pasokan kemanusiaan yang standar dan teratur, termasuk bahan bakar, dan peningkatan jumlah truk dalam konvoi ini,” cetus Touma.

    Lebih lanjut, UNRWA mengakui kemampuannya membantu masyarakat di Jalur Gaza melemah akibat serangan udara yang menewaskan puluhan stafnya dan membatasi pergerakan pasokan. “Sebanyak 59 kolega di UNRWA tewas selama perang,” sebut Touma.

    Jauh sebelum perang meletus, UNRWA mengatakan operasionalnya terancam akibat kurangnya pendanaan. UNRWA yang dibentuk tahun 1949 silam setelah perang Arab-Israel yang pertama ini, menyediakan layanan publik termasuk sekolah, layanan kesehatan, dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.

    (nvc/ita)

  • Tank Israel Masuki Gaza, Warga Palestina Diminta Mengungsi

    Tank Israel Masuki Gaza, Warga Palestina Diminta Mengungsi

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Senin 30 Oktober 2023.

    Perkembangan perang Israel dan Palestina menjadi fokus utama kita hari ini.

    Militer Israel minta warga Palestina mengungsi

    Militer Israel “mendesak” warga Palestina di Gaza untuk mengungsi ke arah selatan,menjauh dari kawasan utara Gaza, yang menjadi fokus utama perang melawan Hamas.

    “Selama dua pekan terakhir, kami sudah menyerukan kepada penduduk di utara dan pusat kota Gaza utara untuk sementara waktu pindah ke selatan. Relokasi ke selatan demi keselamatan pribadi mereka,” kata kepala juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari.

    “Hari ini kami menekankan jika ini adalah keputusan yang mendesak,” katanya dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.

    Israel Defense Forces juga sudah merilis foto dan video yang menunjukkan ‘ground operations’ di Gaza untuk menargetkan kelompok Hamas.

    Protes kedatangan pesawat dari Rusia

    Ratusan orang dilaporkan mendatangi bandara di wilayah Dagestan Rusia, bahkan sebagian mengerumuni jalur landasan untuk memprotes kedatangan sebuah pesawat dari Tel Aviv, Israel.

    Pihak berwenang menutup bandara di Makhachkala, sementara polisi berkumpul bandara.

    Belum ada laporan mengenai penangkapan, namun warga yang terluka disebutkan mencapai 20 orang.

    Laporan berita di media-media Rusia mengatakan orang-orang di antara kerumunan itu meneriakkan slogan-slogan anti-Semit dan mencoba menyerbu pesawat milik maskapai Rusia Red Wings.

    Konvoi bantuan terbesar memasuki Gaza

    Hampir tiga lusin truk memasuki Gaza, menjadi konvoi bantuan terbesar, karena Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan yang masuk ke Gaza.

    Namun para pekerja kemanusiaan mengatakan bantuan tersebut masih sangat kurang dari kebutuhan, yang menyebabkan ribuan orang masuk ke gudang untuk mengambil tepung dan kebutuhan dasar lainnya.

    Kemarin, konvoi truk bantuan dari International Committee of the Red Cross tiba di rumah sakit Nasser yang penuh sesak di Khan Younis membawa pasokan medis penting untuk unit gawat darurat dan ruang operasi.

    “Ini adalah konvoi pertolongan pertama yang mencapai kompleks medis Nasser melalui asosiasi Palang Merah,” kata Dr Nahed Abu Taemma, direktur rumah sakit tersebut.

    “Yang paling penting dan kurang saa tini adalah kebutuhan anestesi, alat untuk memperbaiki tulang, alat ICU,” semuanya kekurangan pasokan, katanya.

    Drone Israel jatuh di Lebanon selatan

    Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan pihaknya menembakkan rudal ke sebuah drone Israel di kawasan Khiam, lima kilometer dari perbatasan negaranya dengan Israel dan menjatuhkannya di wilayah Israel.

    Dua sumber militer di Lebanon mengatakan ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengumumkan jatuhnya pesawat tak berawak milik Israel.

    “Mereka menyindir kalau mereka memiliki kemampuan ini, namun ini adalah pertama kalinya mereka menyatakan memiliki kemampuan semacam ini untuk menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak,” kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center.

    Jurnalis tewas akibat serangan Israel

    Organisasi Reporters Without Borders (RSF) mengatakan kematian jurnalis visual dari kantor berita Reuters bernama Issam Abdallah di Lebanon,13 Oktober lalu, adalah akibat serangan yang ditargetkan dari arah perbatasan Israel.

    “Menurut analisis balistik yang dilakukan RSF, tembakan datang dari arah timur tempat para jurnalis berdiri; dari arah perbatasan Israel,” jelas RSF.

    Militer Israel mengatakan pihaknya tidak dengan sengaja menargetkan jurnalis dan sedang menyelidiki insiden 13 Oktober tersebut.

    Reuters sudah meminta Angkatan Pertahanan Israel untuk mengomentari laporan RSF.

  • Memanas! Serangan Udara Israel Tewaskan 8 Tentara Suriah

    Memanas! Serangan Udara Israel Tewaskan 8 Tentara Suriah

    Jakarta

    Serangan udara Israel menewaskan delapan tentara di Suriah selatan pada hari Rabu (25/10). Militer Israel menyebut serangan tersebut sebagai respons terhadap serangan roket sebelumnya.

    Baku tembak roket dan artileri yang terus-menerus dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di perbatasan utara Israel dengan Lebanon dan Suriah, telah menimbulkan kekhawatiran akan terbentuknya front baru dalam perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.

    Faksi-faksi Palestina di selatan Suriah telah beberapa kali terlibat baku tembak lintas perbatasan dengan Israel sejak pekan lalu.

    “Sekitar pukul 01.45, musuh Israel melakukan agresi udara dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki,” lapor media pemerintah Suriah, dikutip kantor berita AFP, Rabu (25/10/2023).

    Serangan tersebut juga melukai tujuh tentara dan menyebabkan kerusakan material, menurut laporan tersebut.

    Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau yang berbasis di Inggris dengan jaringan luas sumber-sumber di Suriah, jumlah tentara yang tewas sebanyak 11 orang, termasuk empat perwira.

    Disebutkan bahwa serangan tersebut “menghancurkan gudang senjata dan radar pertahanan udara Suriah” dan juga menargetkan unit infanteri.

  • Pemimpin Hizbullah Bertemu Petinggi Hamas-Jihad Islam, Bahas Apa?

    Pemimpin Hizbullah Bertemu Petinggi Hamas-Jihad Islam, Bahas Apa?

    Beirut

    Pemimpin kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan tokoh senior Hamas dan Jihad Islam Palestina. Pembicaraan ketiga pihak yang anti-Israel itu, digelar saat perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), pertemuan pada Rabu (25/10) waktu setempat itu, digelar oleh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhala. Pertemuan itu digelar di Beirut, ibu kota Lebanon.

    Menurut pernyataan singkat yang dirilis media yang dikelola Hizbullah dan media pemerintah Lebanon, Nasrallah setuju dengan al-Arouri dan al-Nakhala mengenai langkah selanjutnya yang harus diambil oleh ketiga kelompok tersebut — bersama para milisi lain yang didukung Iran — pada ‘tahap sensitif’ ini.

    Tujuan mereka, menurut pernyataan singkat itu, adalah mencapai ‘kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina’, juga menghentikan ‘agresi berbahaya dan brutal Israel terhadap rakyat yang tertindas dan tabah di Gaza dan Tepi Barat’.

    Laporan televisi al-Manar milik Hizbullah, seperti dilansir Reuters, menyebut pertemuan itu menilai apa yang harus dilakukan aliansi kelompok-kelompok tersebut untuk ‘mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan’ di Gaza.

    “Pertemuan itu … menilai posisi yang diambil secara internasional dan apa yang harus dilakukan oleh Poros Perlawanan,” sebut al-Manar dalam laporannya.

    Sebutan ‘Poros Perlawanan’ merujuk pada aliansi antara Iran, kelompok militan Palestina, Suriah, Hizbullah dan faksi-faksi lainnya.

  • Serangan Israel Makin Gencar, Bantuan Masuk Gaza

    Serangan Israel Makin Gencar, Bantuan Masuk Gaza

    Jakarta

    Israel membombardir Gaza dengan serangan udara pada Senin (23/10) pagi. Sejumlah jet tempurnya juga menghantam Lebanon selatan pada Minggu (22/10) malam. Serangan tersebut terjadi saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan para jenderal dan kabinet perangnya untuk menganalisis konflik yang semakin meningkat.

    Serangan Israel terkonsentrasi di tengah dan utara Jalur Gaza, demikian laporan media Palestina. Serangan udara terhadap sebuah rumah di dekat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara telah menewaskan beberapa warga Palestina dan banyak lainnya mengalami luka-luka.

    Otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 4.600 orang tewas dalam serangan bom Israel selama dua minggu terakhir, yang dilancarkan setelah serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap komunitas Israel selatan yang menewaskan 1.400 orang dan menculik 212 orang ke Gaza sebagai sandera.

    Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tinggal di luar negeri, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian berkomunikasi melalui sambungan telepon pada hari Minggu (22/10) malam, membahas cara untuk menghentikan “kejahatan brutal” Israel di Gaza, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

    Israel juga telah mengumpulkan tank-tank dan pasukannya di dekat pagar perbatasan di sekitar Gaza, yang diyakini merupakan persiapan invasi darat yang untuk menumpas Hamas.

    Biden bahas konflik dengan sekutu Barat

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga telah membahas perang Israel-Hamas dengan para pemimpin negara Barat, kata Gedung Putih.

    Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah berbicara dengan para pemimpin dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia.

    Dikatakan bahwa para pemimpin juga membahas tentang warga negara mereka sendiri yang terjebak dalam perang Israel-Hamas, “khususnya mereka yang ingin meninggalkan Gaza.”

    Protes pro-Palestina di berbagai negara, aksi pro Israel di Berlin

    Sekitar 12.000 orang berpartisipasi dalam aksi mendukung Palestina di Brussel pada hari Minggu (22/10). Mereka menyerukan kepada Uni Eropa untuk mengadvokasi gencatan senjata dan mengakhiri penutupan Jalur Gaza oleh Israel.

    Para demonstran membawa poster-poster dengan slogan-slogan seperti “Hentikan serangan” atau “Bebaskan Palestina.”

    Di Prancis, Paris menjadi tuan rumah aksi demonstrasi pro-Palestina untuk pertama kali, setelah penyelenggara secara terbuka mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

    Menurut laporan kepolisian, sekitar 15.000 orang juga hadir di Place de la Republique untuk mengekspresikan solidaritas mereka kepada warga Palestina serta menyerukan gencatan senjata.

    Beberapa ribu orang juga berkumpul pada hari Minggu (22/10) di ibu kota Bosnia, Sarajevo, untuk melakukan aksi demonstrasi pro-Palestina.

    “Kota yang mengalami pengepungan terlama dalam sejarah modern, Sarajevo, memiliki hak untuk berdiri teguh bersama Gaza hari ini,” kata Wali Kota Sarajevo Benjamina Karic kepada kerumunan massa di depan balai kota.

    “Kami tahu bagaimana rasanya ketika tidak ada air, tidak ada makanan, kami tahu bagaimana rasanya ketika anak-anak terbunuh,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

    Di Berlin, lebih dari 10.000 orang bergabung dalam aksi unjuk rasa untuk mendukung Israel hari Minggu (22/10).

    Konvoi bantuan kedua masuk ke Jalur Gaza

    Konvoi kedua truk bantuan kemanusiaan telah memulai proses penyeberangan ke Jalur Gaza, menurut laporan beberapa kantor berita.

    Sekitar 17 truk bantuan telah diizinkan untuk masuk ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah di Mesir pada hari Minggu (22/10), lapor media pemerintah Mesir.

    Kantor berita AFP menggambarkan bagaimana truk-truk berisi bahan bakar yang pertama memasuki wilayah Palestina itu pada hari Minggu (22/10) sejak aksi serangan terjadi dua minggu lalu.

    Enam truk berisi bahan bakar lainnya untuk menyalakan generator di dua rumah sakit di Jalur Gaza juga telah menyeberang dari Mesir, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan sumber media Mesir kepada AFP.

    Cindy McCain, Kepala Program Pangan Dunia PBB, WFP, mengatakan kepada stasiun siaran ABC bahwa situasi kemanusiaan di Gaza kini semakin memburuk. Dia menyerukan agar lembaga-lembaga bantuan diberikan akses yang aman untuk memasuki wilayah Palestina, yang menurutnya merupakan zona perang.

    kp/ha/hp (AFP, Reuters, AP)

    Lihat Video ‘Israel Gempur Gaza dalam 24 Jam: 400 Orang Tewas, 320 Titik Diserang’:

    (ita/ita)

  • Hizbullah Bikin Kesalahan Besar Jika Gabung Perang di Gaza!

    Hizbullah Bikin Kesalahan Besar Jika Gabung Perang di Gaza!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hizbullah yang berbasis di Lebanon bahwa kelompok itu akan melakukan ‘kesalahan besar dalam hidup’ jika memulai perang dengan Israel. Peringatan ini disampaikan saat Israel sedang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/10/2023), Netanyahu melontarkan peringatan untuk Hizbullah, yang didukung oleh Iran itu, saat berbicara dalam kunjungan ke posisi tentara Israel di dekat perbatasan Lebanon. Perbatasan Israel dan Lebanon memanas beberapa waktu terakhir dengan markanya serangan lintas perbatasan.

    “(Hizbullah) Akan membuat kesalahan besar dalam hidup mereka. Kita akan menyerang mereka dengan kekuatan yang bahkan tidak bisa mereka bayangkan, dan dampaknya bagi mereka dan terhadap negara Lebanon akan sangat menghancurkan,” ucap Netanyahu dalam peringatannya pada Minggu (22/10).

    “Saya tidak bisa memberi tahu Anda saat ini apakah Hizbullah akan memutuskan untuk memasuki perang (Gaza) sepenuhnya,” imbuhnya.

    Perang di Gaza, sebut Netanyahu, merupakan ‘lakukan atau mati’ bagi Israel. Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok yang menguasai Gaza itu melancarkan serangan mematikan terhadap negara Yahudi tersebut pada 7 Oktober lalu.

    Para pejabat Israel melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian warga sipil, tewas akibat serangan Hamas. Sementara otoritas kesehatan Gaza melaporkan sejauh ini lebih dari 4.600 orang tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama lebih dari dua pekan terakhir.

    Sebelumnya, seperti dilansir AFP, Hizbullah menyatakan mereka ‘sepenuhnya siap’ untuk bergabung dengan Hamas, sekutu Palestina mereka, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.

    Saksikan juga ‘Saat PM Lebanon Minta Hizbullah Tak Terprovokasi Israel’:

  • RS Gaza Digempur, Hizbullah Serukan ‘Hari Kemarahan’ untuk Israel!

    RS Gaza Digempur, Hizbullah Serukan ‘Hari Kemarahan’ untuk Israel!

    Beirut

    Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon menyerukan ‘hari kemarahan’ untuk mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza yang dilaporkan menewaskan ratusan orang. Hizbullah menyerukan umat Muslim dan warga Arab untuk turun ke jalanan guna meluapkan kemarahan mereka.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Rabu (18/10/2023), Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyalahkan Israel atas pengeboman yang menghantam rumah sakit bernama Rumah Sakit Baptis Al-Ahli yang ada di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam waktu setempat.

    Hizbullah menyebutnya sebagai ‘pembantaian’ dan ‘kejahatan brutal’. Sementara militer Israel dalam pernyataannya menyalahkan roket militan Jihad Islam yang disebutnya mengalami malfungsi dan salah sasaran.

    “Marilah besok, Rabu, menjadi hari kemarahan terhadap musuh,” cetus Hizubllah merujuk pada Israel dalam pernyataannya.

    Kelompok yang berbasis di Lebanon ini menyerukan sesama Muslim dan warga Arab untuk ‘segera turun ke jalanan dan alun-alun untuk mengekspresikan kemarahan besar’.

    Seruan Hizbullah itu disampaikan saat ratusan demonstran berkumpul di luar gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Awkar, sebelah utara Beirut, di mana mereka meneriakkan ‘matilah Amerika’ dan ‘matilah Israel’ dalam aksi mereka.

    Pasukan keamanan Lebanon menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran, yang sempat melemparkan batu ke arah gedung kedutaan.

  • Ratusan Tewas Akibat Ledakan RS Gaza, Israel-Hamas Tolak Tanggung Jawab

    Ratusan Tewas Akibat Ledakan RS Gaza, Israel-Hamas Tolak Tanggung Jawab

    Jakarta

    Sedikitnya 500 orang dikhawatirkan tewas setelah ledakan besar di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, tempat warga Palestina yang terluka dalam perang Israel-Hamas dirawat.

    Kelompok Hamas – pihak berwenang di Gaza – mengatakan 500 orang tewas dalam ledakan di rumah sakit Al Ahli. Hamas menyalahkan Israel, yang pada gilirannya menyalahkan kelompok milisi Jihad Islam Palestina.

    BBC berbicara dengan seorang dokter di rumah sakit yang didanai oleh Gereja Anglikan tersebut yang mengatakan bahwa terjadi kehancuran total dan ratusan orang tewas atau terluka akibat ledakan tersebut.

    Hamas menyalahkan serangan udara Israel dan menggambarkannya sebagai “kejahatan perang”, sementara Israel membantah militernya terlibat dan mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina.

    Jihad Islam, kelompok milisi terbesar kedua di Jalur Gaza, membantah bertanggung jawab

    Insiden itu terjadi tidak lama setelah PBB mengatakan sebuah sekolah yang menampung ribuan orang di Gaza tengah juga terkena serangan, menewaskan sedikitnya enam orang.

    Ada juga protes di kota Ramallah, Tepi Barat pada Selasa (17/10) malam. Para demonstran yang menentang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bentrok dengan pasukan keamanan yang merespons dengan menembakkan gas air mata.

    Reuters Warga yang terluka mendapat pertolongan pertama setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza pada 17 Oktober 2023. Getty ImagesOrang-orang berkumpul di sekitar jasad warga Palestina yang tewas dalam serangan di rumah sakit Al Ahli di Gaza tengah pada 17 Oktober 2023.

    Sebelumnya, Amerika Serikat, Israel dan Mesir disebut telah menyetujui gencatan senjata di Gaza selatan bertepatan dengan pembukaan kembali perbatasan Rafah, namun hal ini kemudian dibantah Israel.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan kepada BBC bahwa, “tidak ada gencatan senjata yang disepakati”.

    Israel menyangkal laporan gencatan senjata yang mengizinkan “orang asing keluar” dari Gaza selatan dan “bantuan kemanusiaan masuk”, setengah jam setelah sumber keamanan di Mesir mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa gencatan senjata telah disepakati.

    Kerumunan orang yang ingin meninggalkan Gaza sudah berkumpul di perbatasan Rafah, setelah laporan sebelumnya menyatakan bahwa perbatasan tersebut dapat dibuka kembali untuk sementara.

    Pembukaan kembali jalur penyeberangan Gaza-Mesir akan memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan masuk ke wilayah tersebut, dan beberapa orang asing dapat meninggalkan wilayah tersebut.

    Namun hingga saat ini perbatasan masih ditutup.

    Rafah, yang berada di perbatasan antara Semenanjung Sinai Mesir dan Gaza yang dikuasai Hamas, adalah satu-satunya penyeberangan ke wilayah yang tidak dikuasai Israel.

    Ribuan orang berkumpul di perbatasan Rafah dengan harapan dapat meninggalkan Gaza menjelang serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi.

    Sebelumnya, laporan-laporan media AS mengatakan Mesir akan segera membuka perbatasannya ke Gaza.

    Jika perbatasan itu dibuka akan memungkinkan warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda akan dapat meninggalkan Gaza.

    Pembukaan ini akan memudahkan masuknya bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat di Gaza.

    Para pejabat terkait belum mengkonfirmasi tentang hal ini, namun warga AS di Gaza telah diberitahu supaya mendekati penyeberangan Rafah

    Menurut laporan, penyeberangan hanya akan dibuka selama beberapa jam mulai pukul 09:00 (06:00 GMT).

    Dalam hari-hari terakhir, orang-orang secara bergelombang mendekati lokasi perbatasan ketika kondisi di Gaza terus memburuk.

    Getty ImagesSejumlah tentara Israel berpatroli di pemukiman Kfar Aza di Israel selatan di dekat perbatasan Gaza di Kfar Aza, 15 Oktober 2023.

    Presiden AS Joe Biden telah meminta Israel agar bersikap hati-hati, ketika militernya bersiap untuk melakukan serangan darat di sana.

    Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel ketika kelompok milisi Hamas menyerang warga sipil dan tentara lebih dari sepekan lalu

    Hampir 2.700 orang telah tewas akibat pemboman Israel di Gaza sejak serangan tersebut, dan diperkirakan 1.000 orang belum ditemukan di bawah reruntuhan.

    Israel berencana melakukan serangan darat

    Militer Israel merencanakan serangan melalui darat, udara dan laut ke Gaza. Kendati militer Israel belum memerinci kapan serangan akan dilakukan, serangan darat Israel ke Gaza diperkirakan akan terjadi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada tentara garis depan: “Tahap selanjutnya akan segera tiba.”

    Sebelumnya, militer Israel mengatakan secara langsung kepada penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi “keamanan dan perlindungan” mereka, saat pasukan Tel Aviv berkumpul menjelang serangan darat.

    Sementara itu, PBB telah meminta Israel untuk menarik perintah tersebut. Alasannya, “mustahil” bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. PBB juga memperingatkan seruan ini akan ada “konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras perintah Israel untuk mengevakuasi 22 rumah sakit yang merawat lebih dari 2.000 pasien di Gaza utara.

    WHO mengatakan bahwa nyawa mereka yang berada dalam perawatan intensif atau yang bergantung pada alat bantu hidup, bayi baru lahir di inkubator, dan pasien lainnya, kini sedang dipertaruhkan.

    Getty ImagesWarga Palestina yang terluka, termasuk anak-anak, dilarikan ke Rumah Sakit Nasser untuk perawatan pasca serangan udara Israel di Khan Yunis, Gaza, 15 Oktober 2023.

    “Memaksa lebih dari 2.000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan sama saja dengan hukuman mati,” tulis WHO dalam sebuah pernyataan.

    WHO mengatakan sebagian besar petugas kesehatan memilih untuk tetap tinggal, daripada mengambil risiko memindahkan pasien mereka yang sakit kritis, sebuah pilihan yang disebutnya “mustahil”.

    WHO juga memperingatkan bahwa banyak warga sipil yang mencari perlindungan di sekitar rumah sakit, dan mengatakan bahwa nyawa mereka juga terancam “ketika fasilitas kesehatan dibom”.

    WHO mengakhiri pernyataannya dengan menyerukan Israel “untuk segera membatalkan perintah evakuasi ke rumah sakit di Gaza utara,” dan menyerukan “perlindungan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, pasien, dan warga sipil”.

    Pemindahan yang mustahil

    Dalam satu ulasan, Kepala Koresponden Internasional BBC di Israel Selatan, Lyse Doucet mengatakan mustahil untuk memindahkan lebih dari satu juta orang dalam waktu sehari.

    Hal ini mengingat kondisi jalanan rusak, bom masih berjatuhan, rumah-rumah hancur, sementara lansia dan orang-orang yang terluka masih membutuhkan pertolongan.

    Dalam sebuah konferensi pers, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari belum bisa memastikan apakah akan menambah perpanjangan waktu untuk proses relokasi tersebut.

    Getty ImagesWarga Gaza di bagian utara sedang bersiap meninggalkan rumahnya.

    “Ini adalah zona perang, kami berusaha memberikan mereka waktu dan kami melakukan banyak upaya, dan kami memahami bahwa ini tidak akan memakan waktu 24 jam,” ujarnya menanggapi pertanyaan BBC pada sebuah konferensi pers mengenai jangka waktu yang dibutuhkan Israel.

    Ketika didesak apakah ia mengatakan bahwa IDF memahami akan membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk mengevakuasi warga Gaza, Hagari menjawab: “Kami memahami bahwa ini akan memakan waktu. Hanya itu yang bisa saya katakan.”

    Di sisi lain, pihak Hamas mengatakan agar warga jangan pindah. Seorang pejabatnya menggambarkan perintah Israel agar warga pindah ke bagian selatan sebagai “propaganda palsu”, dan mendesak warga di sana untuk mengabaikannya.

    Getty ImagesSeorang anak warga Gaza sedang bersiap untuk pindah ke wilayah selatan menyusul seruan Israel agar penduduk meninggalkan Gaza bagian utara.

    Potret warga berkemas

    Foto warga Gaza sedang berkemas pagi tadi. Mereka bersiap meninggalkan wilayah utara Gaza ke bagian selatan, menyusul perintah Israel.

    Warga sipil di daerah tersebut kini terjebak di antara peringatan Israel – menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi di Gaza – dan pernyataan Hamas yang meminta warga untuk mengabaikannya.

    Getty Images Getty Images

    Tuduhan bom fosfor

    Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, dalam rangkaian aksi pengeboman di Jalur Gaza dan Libanon.

    Bahan kimia yang sangat mudah terbakar ini terkadang digunakan oleh militer untuk menandai suatu wilayah. Namun senjata ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan sangat berbahaya bila digunakan sebagai senjata, terutama jika diluncurkan ke tempat ramai.

    Militer Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka “saat ini tidak mengetahui penggunaan senjata yang mengandung fosfor putih di Gaza”. Mereka tidak mengomentari Libanon.

    AFPIsrael menjatuhkan bom ke Kota Gaza, pada 11 Oktober 2023. HRW menuduh Israel menggunakan bom fosfor putih.

    Israel mengatakan mereka telah menjatuhkan 6.000 bom seberat 4.000 ton ke sasaran Hamas di Gaza selama enam hari.

    Angkatan udara Israel mengatakan serangan udara telah menghantam lebih dari 3.600 sasaran.

    HRW mengatakan telah memperoleh dan menganalisis video di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih. HRW juga menyoroti foto kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit.

    Baca juga:

    Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan asap putih pekat.

    “Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil dan melanggar larangan hukum humaniter internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu,” kata organisasi hak asasi manusia tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Fosfor putih tidak dilarang berdasarkan hukum internasional karena memiliki kegunaan yang sah, namun karena dampak berbahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia, penggunaannya diatur dengan ketat.

    Angkatan bersenjata Israel menggunakan fosfor putih sebagai tabir asap saat menyerang Gaza tahun 2008-2009. Kala itu, beberapa kelompok hak asasi manusia menuduh Israel melakukan kejahatan perang.

    Militer Israel mengatakan pada tahun 2013 bahwa mereka akan menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut sebagai kamuflase.

    Ratusan ribu warga Palestina mengungsi

    Lebih dari 338.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Kini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.

    “Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan,” kata Antonio Guterres.

    Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air. Pasokan listrik utama di Gaza padam setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar.

    Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza “siap melaksanakan misi yang telah diberikan”.

    IDF juga mengirim “pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri”, ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

    Mereka “berada di dekat Jalur Gaza untuk bersiap-siap melaksanakan misi yang diperintahkan pemerintah Israel – dan ini untuk memastikan Hamas pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer apa pun yang dapat digunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel”.

    ‘Kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik’

    Warga Gaza, Kamal Mashharawi, berbicara kepada BBC dari ruang bawah tanah yang menampung 45 orang.

    “Ini sangat sulit – kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik,” katanya.

    Anak-anaknya terluka dan paru-parunya sakit. Kamal telah kehilangan beberapa anggota keluarganya tetapi tidak dapat menghubungi yang lain karena koneksi internet mati.

    “Kami mencoba melakukan perjalanan darat ke supermarket terdekat tetapi tidak aman karena ledakan tersebut,” katanya kepada program Newshour.

    Melalui sambungan telepon, Kamal mengatakan jantungnya berdebar kencang ketika dia mempersiapkan diri untuk serangan berikutnya, sambil berpikir “apakah saya orang berikutnya?”

    Ahmad Hasaballah/Getty ImagesWarga Palestina mengungsi setelah rumah dan lingkungan mereka hancur menyusul serangan udara Israel.

    “Saya pikir warga sipil tidak pantas meninggal – mereka harusnya tidak terlibat dalam konflik ini,” katanya.

    “Saya tidak bisa menyalahkan Hamas, saya tidak bisa menyalahkan Israel, tapi saya katakan bahwa kami, warga sipil, terkena dampaknya.

    “Kami adalah orang-orang yang bukan bagian dari konflik ini dan kami membayarnya.”

    Foto yang menggambarkan situasi terakhir di Gaza

    Berikut adalah sejumlah foto yang menggambarkan situasi terakhir di Gaza. Seluruh bangunan hampir rata dengan tanah menyusul serangan udara Israel.

    Reuters Warga Palestina berkumpul di atas reruntuhan di dekat bangunan yang rusak setelah serangan Israel, di Khan Younis, Gaza selatan. ReutersPara pejabat Palestina mengatakan banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan mungkin tidak mungkin diselamatkan

    Bagaimana ‘Pengepungan total’ Gaza berawal?

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan “pengepungan total” di Jalur Gaza: “Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar.”

    Seperti diketahui – Israel berkuasa atas ruang udara di langit Gaza dan garis pantainya, serta memiliki otoritas atas keluar dan masuknya orang dan barang melalui perbatasannya.

    Demikian pula, Mesir mengendalikan siapa yang masuk dan keluar dari perbatasannya dengan Gaza.

    Getty ImagesSejumlah warga Palestina berjalan di depan puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di Gaza, 8 Oktober 2023.

    KBRI Amman: Tidak ada WNI jadi korban serangan Israel ke wilayah Gaza

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, mengatakan hingga kini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban akibat serangan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza. Dalam catatan KBRI, terdapat 13 orang WNI yang berdomisili di wilayah Gaza.

    “Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Kairo di Mesir dan KBRI Lebanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza,” dalam keterangan pers dari KBRI Amman, yang diterima BBC News Indonesia pada Minggu (08/10).

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut 256 warganya tewas, termasuk 20 anak-anak, akibat serangan balik yang dilakukan oleh Israel sejak Sabtu (07/10). Selain itu, sekitar 1.788 orang juga dilaporkan terluka.

    ReutersRoket dari Gaza menghantam jalan Kota Ashkelon di Israel, Sabtu (07/10).

    Israel melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah sekelompok milisi Hamas menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

    Baca juga:

    Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.

    Hamas adalah organisasi di Palestina yang melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Tentara Israel telah meminta warga di tujuh wilayah berbeda di Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.

    Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan sebanyak 12 warga Thailand tewas dan 11 lainnya diculik dan disandera oleh kelompok milisi Hamas.

    Bagaimana konflik ini berawal?

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel sedang “berperang” dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan “membayar harga yang belum pernah diketahui”.

    “Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya,” kata Netanyahu dalam pidatonya.

    Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.

    Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar, Sabtu (07/10). Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza – beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

    Baca juga:

    Serangan udara Israel juga menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, menewaskan satu staf medis yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut.

    Relawan MER-C, Farid, mengatakan tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi para relawan medis, dan menghancurkan mobil operasional MER-C.

    “Abu Romzi, staf local MER-C yang tengah berada di ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia,” ujar Farid.

    Serangan juga membuat kerusakan di wisma tempat tinggal relawan yang berada di area RS Indonesia.

    Rentetan serangan roket dari Gaza – aksi serangan terbesar Hamas terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir – dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu (07/10), yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi serta hari perayaan Simchat Torah.

    Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa “teroris” telah menyusup ke wilayah Israel “di sejumlah lokasi berbeda”.

    IDF meminta semua warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk bergegas menuju tempat penampungan di wilayah sekitar Gaza.

    Baca juga:

    Rekaman video yang diunggah ke dunia maya menunjukkan sekelompok milisi Palestina bersenjata lengkap mengenakan seragam hitam berkeliling Sderot menggunakan truk pikap.

    Dalam salah satu video, para milisi itu terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di jalan-jalan Kota Sderot, yang hanya berjarak 1,6 km dari Gaza.

    ‘Intelijen Israel tertidur’

    Frank Gardner

    Koresponden keamanan BBC

    Peristiwa serangan Hamas adalah kegagalan intelijen luar biasa bagi Israel.

    Israel memiliki salah satu jaringan intelijen terluas dan canggih di Timur Tengah, baik domestik maupun eksternal.

    Mereka mempunyai informan yang tertanam dalam kelompok milisi tidak hanya di wilayah Palestina tetapi juga di Libanon, Suriah dan tempat lain.

    Di masa lalu, mereka mampu membunuh para pemimpin milisi baik dengan serangan pesawat tak berawak atau bahkan ponsel yang dijadikan jebakan.

    Namun hari ini, di penghujung hari raya Yahudi, nampaknya mereka tertidur.

    Hamas telah mampu merencanakan dan melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan hati-hati terhadap Israel yang tampaknya dilakukan secara sangat rahasia.

    Bahwa Israel akan membalas dengan kekuatan besar adalah hal yang wajar. Namun Israel kini akan bertanya-tanya mengapa mata-mata Israel tidak menyadari hal ini dan memberikan peringatan kepada negaranya.

    Seorang komandan senior militer Hamas mengumumkan dimulainya operasi serangan dalam siaran di media Hamas, menyerukan warga Palestina di mana pun untuk berperang.

    “Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata Mohammed Deif.

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas – saingan politik Hamas – memimpin pertemuan darurat, dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk membela diri melawan “teror pemukim dan pasukan pendudukan”.

    (ita/ita)

  • Turki dan Hamas Bahas Pembebasan Ratusan Sandera

    Turki dan Hamas Bahas Pembebasan Ratusan Sandera

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan mengatakan bahwa negaranya tengah menjalin kontak dengan Hamas mengenai sekitar 200 sandera Israel dan warga asing yang ditahan di Gaza. Hal ini dilakukan menyusul permintaan dari beberapa negara.

    “Sejauh ini kami telah menerima permintaan dari berbagai negara untuk pembebasan warganya. Hasilnya, kami mulai membicarakan masalah ini, terutama dengan sayap politik Hamas,” kata Hakan Fidan pada konferensi pers di Beirut, Lebanon bersama rekannya dari Lebanon, Menlu Abdallah Bou Habib, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Selasa (17/10/2023).

    Komentar Fidan ini disampaikan sehari setelah dia berbicara dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh melalui telepon tentang kemungkinan pembebasan sandera.

    Ratusan orang disandera dalam serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, ketika para militan menembak, menikam atau membakar hingga tewas lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

    “Upaya kami terus berlanjut, terutama untuk pembebasan orang asing, warga sipil, dan anak-anak. Kami akan melanjutkan upaya kami untuk menjamin perdamaian abadi,” kata Fidan, Selasa (17/10).

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seorang pendukung vokal perjuangan Palestina, telah meningkatkan kontak diplomatik dengan negara-negara Barat dan regional setelah ia menawarkan diri untuk menjadi penengah guna memulihkan perdamaian.

    Sebelumnya, Hamas mengumumkan pihaknya saat ini menyandera sekitar 200-250 orang. Hamas juga mengatakan bahwa semua warga negara asing (WNA) yang disandera akan dibebaskan jika ‘kondisinya memungkinkan’.

  • Israel Gagalkan Upaya Penyusupan dari Lebanon, Tewaskan 4 Orang

    Israel Gagalkan Upaya Penyusupan dari Lebanon, Tewaskan 4 Orang

    Jakarta

    Militer Israel menyatakan pasukannya menewaskan empat militan yang mencoba menyusup dari Lebanon. Insiden ini terjadi seiring ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan antara kedua negara.

    “Pasukan pengawas melihat sebuah skuad teroris berusaha menyusup lewat pagar keamanan Lebanon dan memasang alat peledak,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Selasa (17/10/2023).

    Militer Israel menambahkan bahwa empat orang tewas dalam insiden.

    Sebelumnya militer Israel mengatakan pihaknya telah menargetkan kelompok Hizbullah asal Lebanon dengan serangan udara di Lebanon selatan.

    Sejak dimulainya perang yang dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh sekutu Hizbullah di Palestina, Hamas, terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, bentrokan di perbatasan Israel-Lebanon telah menyebabkan lebih dari 10 orang tewas di pihak Lebanon.

    Sebagian besar korban tewas adalah kombatan, namun mereka juga termasuk seorang jurnalis Reuters dan dua warga sipil.

    Di pihak Israel, setidaknya dua orang tewas.

    Rumah-rumah di Desa Dhayra terkena dampaknya, sehingga menimbulkan korban jiwa, NNA melaporkan, tanpa merinci berapa banyak penduduk desa yang terluka atau apakah ada yang terbunuh.