Negara: Lebanon

  • Israel Vs Hizbullah-Houthi Memanas Saat Gencatan Senjata Gaza Dibahas

    Israel Vs Hizbullah-Houthi Memanas Saat Gencatan Senjata Gaza Dibahas

    Jakarta

    Rencana gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza masih terus dibahas oleh berbagai pihak. Di tengah pembahasan tersebut, Israel memanas dengan kelompok Hizbullah dan Houthi.

    Dilansir BBC dan AFP, Selasa (11/6/2024), naskah resolusi tersebut disahkan dengan 14 suara mendukung, termasuk Amerika Serikat (AS) selaku perancang resolusi ini. Sementara Rusia abstain.

    Proposal tersebut menetapkan syarat-syarat untuk “gencatan senjata penuh dan menyeluruh”, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, pengembalian jenazah sandera dan pertukaran tahanan Palestina.

    Rencana tersebut mencakup tiga fase yang akan diakhiri dengan rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat pertempuran tersebut.

    Tahap pertama dari rencana tersebut menyangkut pertukaran sandera-tahanan serta gencatan senjata jangka pendek.

    Fase kedua mencakup “penghentian permusuhan secara permanen”, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, menurut teks rancangan resolusi AS.

    Fase ketiga berfokus pada prospek jangka panjang wilayah tersebut, dan akan memulai rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza.

    Meski begitu, rencana gencatan senjata ini masih tarik ulur antara kedua pihak. Sampai hari ini belum tercapai kesepakatan.

    Hizbullah Luncurkan Ratusan Roket

    Rencana gencatan senjata yang masih tarik ulur itu pun kini makin terganggu oleh kelompok-kelompok lawan Israel. Salah satunya, kelompok Hizbullah.

    Kelompok ini menembakkan sedikitnya 250 roket ke wilayah Israel sepanjang Rabu (12/6) untuk membalas kematian komandan seniornya dalam serangan udara Tel Aviv. Jumlah roket itu menjadi yang terbanyak ditembakkan oleh Hizbullah dalam sehari ke Israel sejak permusuhan meningkat delapan bulan terakhir.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (13/6), Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi lebih luas antara kedua pihak.

    Serangan udara Israel pada Selasa (11/6) tengah malam menghantam desa Jouaiyya, Lebanon bagian selatan, dan dilaporkan menewaskan seorang komandan lapangan senior Hizbullah bernama Taleb Abdallah, alias Abu Taleb, serta tiga petempur Hizbullah lainnya.

    Abdallah, menurut salah satu sumber, merupakan komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan lintas perbatasan dengan Israel.

    Militer Israel dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa serangannya terhadap pusat komando dan kendali Hizbullah tewas menewaskan empat anggota kelompok yang didukung Iran itu, termasuk seorang komandan senior.

    Sebagai respons atas kematian Abdallah, Hizbullah mengatakan bahwa pasukannya melancarkan setidaknya 17 operasi terhadap Israel sepanjang Rabu (12/6) waktu setempat. Delapan operasi di antaranya disebut Hizbullah sebagai respons terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pembunuhan” oleh Israel di Jouaiyya.

    Dalam salah satu satu operasinya, pasukan Hizbullah menembakkan rudal-rudal ke sebuah pabrik militer Israel. Operasi lainnya melibatkan serangan terhadap markas militer Israel di Ein Zeitim dan Ami’ad, juga terhadap stasiun pengawasan udara militer Israel di Meron.

    Lihat Video ‘Hizbullah Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Kematian Komandan Senior’:

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Seorang sumber keamanan setempat menyebut Hizbullah telah menembakkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel sepanjang Rabu (12/6) waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai jumlah roket yang terbanyak dalam satu hari yang ditembakkan Hizbullah ke Israel sejak konflik semakin meningkat tahun lalu.

    Lebih dari 100 roket, menurut sumber keamanan tersebut, ditembakkan secara bersamaan, yang menjadi salah satu serangan terbesar Hizbullah terhadap Israel.

    Seorang pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, saat berbicara dalam seremoni pemakaman Abdallah di pinggiran selatan Beirut, mengatakan bahwa kelompoknya akan meningkatkan intensitas, kekuatan, dan kuantitas operasinya terhadap Israel sebagai pembalasan atas kematian Abdallah.

    “Jika musuh berteriak dan mengeluh soal apa yang terjadi padanya di Palestina bagian utara, biarkan mereka bersiap untuk menangis dan meratap,” tegas Safieddine dalam pernyataannya.

    Rentetan serangan roket Hizbullah itu memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di wilayah Israel bagian utara. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut sejumlah jet tempurnya dikerahkan untuk menargetkan lokasi-lokasi peluncuran di wilayah Lebanon bagian selatan pada Rabu (12/6) waktu setempat.

    Militer Israel, dalam pernyataan awal, menyebut Hizbullah menembakkan sekitar 50 proyektil dari Lebanon bagian selatan ke arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv di dekat perbatasan Suriah. Dalam pengumuman lebih lanjut, militer Israel menyebut sekitar 90 proyektil terdeteksi ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel bagian utara.

    Diklaim oleh Tel Aviv bahwa beberapa proyektil itu berhasil ditembak jatuh, namun beberapa lainnya menghantam area-area di Israel bagian utara hingga memicu kebakaran di beberapa wilayah.

    Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini akibat rentetan serangan dari Lebanon tersebut. Namun para petugas pemadam kebakaran setempat sedang berjuang memadam kebakaran yang dipicu oleh serangan Hizbullah.

    Houthi Kirim Rudal hingga Drone ke Israel

    Tak berhenti sampai di situ, kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman juga melancarkan operasi militer gabungan dengan kelompok Perlawanan Islam di Irak. Mereka menargetkan kota-kota di wilayah Israel.

    Tak cuma itu, kelompok yang didukung Iran ini menyerang sebuah kapal di Laut Merah. Seperti dilansir Al Arabiya dan kantor berita TASS, Kamis (13/6), juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya mengklaim kelompoknya melakukan operasi gabungan anti-Israel dengan mengerahkan rudal dan drone terhadap target-target di sedikitnya dua kota di Israel.

    “Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan dua operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak,” ucapnya.

    “Pada operasi pertama, sejumlah rudal jelajah ditembakkan ke target yang sangat penting di kota Ashdod. Operasi kedua melibatkan serangan drone terhadap target penting di kota Haifa,” tutur Saree dalam pernyataan kepada televisi Al-Masirah yang merupakan milik Houthi.

    “Kedua operasi tersebut berhasil,” klaim Saree.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan gabungan Houthi dan Perlawanan Islam di Irak itu memicu korban jiwa atau kerusakan di wilayah Israel.

    Belum ada pernyataan dari otoritas Tel Aviv terkait laporan tersebut.

    Lihat Video ‘Hizbullah Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Kematian Komandan Senior’:

    Halaman 2 dari 2

    (maa/isa)

  • Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anggota Hizbullah di Lebanon

    Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anggota Hizbullah di Lebanon

    Beirut

    Serangan rudal Israel menghantam konvoi truk tangki di wilayah Lebanon bagian timur laut. Sedikitnya tiga anggota kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon, tewas dalam serangan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (11/6/2024), kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, hampir setiap hari terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza yang dipicu serangan mengejutkan Hamas, sekutu Hizbullah, pada Oktober tahun lalu.

    Laporan kelompok pemantau konflik Syrian Observatory for Human Rights dan keterangan sumber militer Lebanon menyebut rentetan serangan rudal Israel, pada Senin (10/6) tengah malam, menghantam konvoi truk tangki di sebuah desa di distrik Hermel, Lebanon bagian timur laut, dekat perbatasan Suriah.

    “Tiga anggota Hizbullah tewas akibat sembilan serangan rudal Israel yang menargetkan konvoi truk tangki dan sebuah bangunan,” sebut sumber militer Lebanon.

    Ditambahkan bahwa tiga orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Tel Aviv itu.

    Syrian Observatory melaporkan bahwa serangan rudal Israel itu menghantam konvoi yang sedang memasuki wilayah Lebanon dari perbatasan Suriah. Dua orang lainnya, menurut Syrian Observatory, tewas dalam serangan tersebut.

    “Tiga warga Suriah yang bekerja dengan Hizbullah dan dua warga Lebanon tewas dalam serangan Israel yang menargetkan konvoi truk tangki yang memasuki Lebanon di perbatasan dengan Suriah,” tutur direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, kepada AFP.

    Lima orang lainnya, sebut Abdel Rahman, mengalami luka-luka dan dua orang masih hilang usai serangan tersebut.

    Lihat juga Video ‘4 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas dalam Sergapan Polisi Israel’:

    Menurut laporan Syrian Observatory, sistem pertahanan antipesawat Suriah diaktifkan untuk mencegat serangan rudal Israel tersebut.

    Para petempur Hizbullah telah sejak lama dikerahkan ke Suriah untuk mendukung pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang berkelanjutan di negara tersebut.

    Beberapa jam sebelum serangan terjadi pada Senin (10/6) waktu setempat, kelompok Hizbullah mengumumkan pasukannya telah menembak jatuh sebuah drone Israel yang terdeteksi mengudara di wilayah udara Lebanon. Ini merupakan kelima kalinya drone Israel ditembak jatuh di Lebanon sejak Februari lalu.

    Hizbullah yang meningkatkan pengerahan drone untuk menyerang posisi-posisi militer Israel, mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan pada Senin (10/6) waktu setempat. Salah satunya serangan drone terhadap posisi militer di area Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.

    Militer Israel juga meningkatkan serangan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon, terutama di Baalbek yang merupakan markas kuat kelompok tersebut.

    Serangan lintas perbatasan yang marak selama delapan bulan terakhir, menurut penghitungan AFP, telah menewaskan sedikitnya 462 orang di wilayah Lebanon, yang terdiri atas 90 warga sipil dan hampir 300 petempur Hizbullah.

    Lihat Video ‘4 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas dalam Sergapan Polisi Israel’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Diplomat Top Iran Akui Perundingan dengan AS Berlanjut

    Diplomat Top Iran Akui Perundingan dengan AS Berlanjut

    Beirut

    Pelaksana tugas (Plt) Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri mengungkapkan bahwa pemerintahannya sedang terlibat dalam perundingan dengan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS), dengan dimediasi oleh Oman.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Bagheri saat dirinya soal isu adanya perundingan antara Teheran dan Washington saat dirinya sedang berkunjung ke Lebanon pada Senin (3/6) waktu setempat.

    “Kami selalu melanjutkan perundingan… dan itu tidak pernah berhenti,” ujar Bagheri dalam konferensi pers di Beirut.

    Iran dan AS tidak memiliki hubungan diplomatik sejak Revolusi Islam terjadi di Iran tahun 1979 silam.

    Laporan harian Inggris, Financial Times, pada Maret lalu menyebutkan bahwa Bagheri terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan AS di Oman pada awal tahun 2024, dengan semakin meningkatnya ketegangan regional akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    AS merupakan sekutu dekat dan penyedia bantuan militer utama untuk Israel, sedangkan Iran mendukung kelompok Hamas yang berperang melawan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Bagheri tiba di Lebanon pada Senin (3/6) waktu setempat, dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak mengambil alih jabatan Menlu Iran untuk sementara setelah kematian Menlu Hossein Amir-Abdollahian dalam kecelakaan helikopter bulan lalu, yang juga menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

    Dijelaskan oleh Bagheri bahwa Beirut menjadi tujuan pertama untuk kunjungan luar negerinya “karena Lebanon adalah tempat lahirnya perlawanan” terhadap Israel. Iran diketahui juga mendukung kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Hizbullah yang lebih kuat secara finansial dan militer, yang merupakan sekutu Hamas, terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Israel yang terjadi hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Bagheri yang merupakan mantan perunding nuklir utama Iran ini, mengatakan bahwa diskusi dengan negara-negara Barat mengenai aktivitas nuklir Teheran terus berlangsung.

    Pemerintah negara-negara Barat khawatir Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan itu selalu dibantah mentah-mentah oleh Teheran.

    “Kami menyarankan mereka untuk tidak melewatkan kesempatan ini lebih jauh dan memberikan kompensasi atas tindakan yang seharusnya mereka lakukan tetapi tidak mereka lakukan,” ucap Bagheri saat pertemuan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) digelar di Wina, Austria.

    Para diplomat menuturkan kepada AFP bahwa Inggris, Prancis dan Jerman akan berupaya mengecam Iran atas kurangnya kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam pertemuan dewan organisasi tersebut.

    Dalam pertemuan terakhir dewan tersebut pada Maret lalu, negara-negara Eropa menunda rencana mereka untuk mengkonfrontasi Iran karena kurangnya dukungan dari AS.

    Dari Lebanon, Bagheri dijadwalkan melanjutkan kunjungan luar negeri ke Suriah pada Selasa (4/6) waktu setempat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Memanas! Roket Hizbullah Picu Kebakaran Hutan Dahsyat di Israel

    Memanas! Roket Hizbullah Picu Kebakaran Hutan Dahsyat di Israel

    Tel Aviv

    Otoritas Israel sedang memerangi kebakaran hutan dahsyat di bagian utara wilayahnya pada Selasa (4/6) waktu setempat. Kebakaran hutan itu terjadi tak lama setelah rentetan serangan roket dan drone ke Israel yang dikirimkan oleh kelompok Hizbullah dari wilayah Lebanon, negara tetangganya.

    Kebakaran hutan itu bahkan memaksa evakuasi sebagian penduduk di salah satu kota yang ada di wilayah Israel bagian utara.

    “Unit pemadam kebakaran, dibantu oleh berbagai lembaga, sekarang berupaya memadamkan api,” sebut Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/6/2024).

    Disebutkan juga bahwa para penghuni beberapa rumah di area Kiryat Shmona telah dievakuasi ke lokasi yang aman.

    Seorang fotografer AFP di kota timur laut di Israel melaporkan dirinya melihat kobaran api hebat melalap sebagian besar wilayah yang berbatasan dengan Lebanon. Kebakaran hutan terjadi di area yang dilanda serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah, yang terjadi hampir setiap hari.

    Serangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah semakin marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya telah mengerahkan pasukannya untuk mendukung para petugas pemadam kebakaran yang kewalahan dengan skala kebakaran hutan yang terjadi.

    “Enam tentara cadangan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) mengalami luka ringan akibat menghirup asap kebakaran dan dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Pasukan menguasai lokasi kebakaran, dan pada tahap ini, tidak ada nyawa manusia yang terancam,” imbuh pernyataan tersebut.

    Para pemimpin Komando Utara pada militer Israel telah tiba di Kiryat Shmona pada malam hari, dan pihak militer sedang “melakukan penilaian situasi” di area yang dilanda kebakaran tersebut.

    Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya memantau dengan cermat, bersama dengan pihak militer, atas perkembangan situasi kebakaran, yang terjadi pada Senin (3/6) waktu setempat setelah serangan roket dan drone dilancarkan dari Lebanon ke wilayah Israel.

    Sebagai pembalasan, militer Israel mengumumkan telah melancarkan serangan udara terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target Hizbullah di Lebanon bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Balas Serangan Udara, Hizbullah Luncurkan 60 Roket ke Israel

    Balas Serangan Udara, Hizbullah Luncurkan 60 Roket ke Israel

    Beirut

    Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon meluncurkan rentetan serangan roket ke wilayah Israel, tepatnya posisi militer Tel Aviv. Rentetan roket ini diluncurkan Hizbullah untuk membalas serangan udara Tel Aviv semalam sebelumnya.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (16/5/2024), kelompok Hizbullah dalam pernyataannya mengumumkan pasukannya “meluncurkan serangan rudal dengan lebih dari 60 roket Katyusha” terhadap sejumlah posisi militer Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Tel Aviv.

    Disebutkan Hizbullah bahwa serangan roket itu dimaksudkan untuk “merespons serangan musuh Israel semalam di wilayah Bekaa”, yang merupakan wilayah di Lebanon bagian timur.

    Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), sebelumnya menyebut serangan udara Israel menghantam wilayah Lebanon bagian timur, yang dikuasai Hizbullah, pada Rabu (15/5) malam waktu setempat.

    “Pinggiran area pegunungan di Lebanon bagian timur, pada tengah malam (15/5), menjadi sasaran dari lima serangan musuh,” sebut NNA dalam laporannya.

    Serangan di area Baalbek, Lebanon bagian timur itu, menurut NNA, “memicu luka ringan pada seorang warga” dan sempat memicu kebakaran.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah menuturkan kepada AFP bahwa salah satu serangan “menghantam kamp militer Hizbullah”.

    Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Israel mengonfirmasi pasukannya menggempur target Hizbullah di Lebanon bagian timur pada Rabu (15/5) malam.

    “Saya bisa mengonfirmasi bahwa serangan udara memang dilancarkan jauh ke dalam wilayah Lebanon, terhadap target teror terkait proyek rudal presisi Hizbullah,” sebut juru bicara militer Israel itu kepada AFP.

    Belum ada tanggapan resmi Tel Aviv soal serangan roket terbaru Hizbullah ke wilayahnya.

    Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lima Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon

    Lima Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon

    Jakarta

    Sumber keamanan Lebanon mengatakan sebanyak lima orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan. Kelompok bersenjata Palestina menyebut tiga korban tewas merupakan anggotanya.

    Dilansir AFP, Kamis (9/5/2024) Israel dan Hizbullah, sekutu Hamas, telah meningkatkan pertukaran lintas batas yang sedang berlangsung.

    Menurut sumber keamanan Lebanon, “dua pejuang Hizbullah” tewas dalam serangan udara Israel di kota perbatasan Adaisseh.

    “Dua pejuang telah mati syahid dalam perjalanan menuju Yerusalem”, ungkapan yang mereka gunakan untuk merujuk pada anggotanya yang terbunuh oleh tembakan Israel.

    Sementara itu, serangan terpisah di desa Khiam pada hari Rabu menewaskan tiga orang yang kemungkinan besar adalah “pejuang Palestina,” kata sumber Lebanon.

    Gambar AFP menunjukkan awan asap besar membubung di atas Khiam setelah serangan. Militer Israel mengatakan “jet tempurnya menyerang bangunan militer… di wilayah Khiam, Adaisseh” dan kota-kota lain di Lebanon selatan.

    Israel sebelumnya melaporkan “jet tempur dan artileri mereka menyerang lebih dari 20 sasaran teror Hizbullah” di Lebanon selatan. Sementara itu Hizbullah mengatakan pasukannya melakukan setidaknya 11 serangan terhadap posisi tentara Israel utara di seberang perbatasan, menggunakan drone dan “peluru kendali”.

    (dwia/dwia)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Serangan Drone Hizbullah Tewaskan 2 Tentara Israel

    Memanas! Serangan Drone Hizbullah Tewaskan 2 Tentara Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan drone terhadap sebuah posisi militer Israel di dekat kota Metula di Israel utara.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Selasa (7/5/2024), militer Israel kemudian mengonfirmasi dua tentaranya tewas dalam serangan itu.

    Sesaat sebelum serangan drone tersebut, militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sekitar 15 bangunan dan infrastruktur milik pasukan elit Hizbullah, Radwan di sebuah kompleks di al-Lwaiza, Lebanon selatan.

    Sebelumnya, sekitar 30 roket diluncurkan dari Lebanon ke Dataran Tinggi Golan, kata militer Israel (IDF). Tidak ada korban luka dalam rentetan serangan roket tersebut, dan militer Israel mengatakan pihaknya telah menggempur lokasi peluncuran dengan artileri.

    Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Kelompok milisi itu mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan roket ke pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan sebagai tanggapan atas serangan IDF sebelumnya di wilayah timur laut Lebanon. Menurut media Lebanon, tiga orang terluka dalam serangan Israel itu.

    Serangan itu terjadi setelah Hizbullah meluncurkan lebih dari 60 roket ke Israel utara pada hari Minggu lalu.

    IDF mengatakan pihaknya juga menyerang posisi Hizbullah di Ramyeh, Ayta ash-Shab, Marwahin, dan Jabal Blat di Lebanon selatan pada Minggu malam waktu setempat.

    Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan. Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung Gaza di tengah perang yang berkecamuk di sana.

    Sejauh ini, bentrokan di perbatasan Lebanon dan Israel telah mengakibatkan sembilan kematian warga sipil di pihak Israel, serta tewasnya 11 tentara dan cadangan IDF. Ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada korban jiwa.

    Sementara Hizbullah telah menyebutkan 290 anggotanya tewas akibat serangan-serangan Israel tersebut, sebagian besar di Lebanon tetapi beberapa juga di Suriah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hizbullah Menyerang saat Israel Gempur Rafah

    Hizbullah Menyerang saat Israel Gempur Rafah

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah melontarkan serangan puluhan roket ke sebuah pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan. Serangan roket itu disebut sebagai pembalasan atas serangan Israel di timur Lebanon.

    Dilansir kantor berita AFP, Kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran itu melontarkan “puluhan roket Katyusha” ke pangkalan militer Israel pada Senin (6/5/2024).

    Hizbullah mengaku merespons serangan Israel pada Senin (6/5) dini hari waktu setempat di timur negara itu. Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sebuah “kompleks militer” Hizbullah.

    Media resmi Lebanon melaporkan tiga orang terluka akibat serangan Israel.

    Para petempur Hizbullah lalu meluncurkan “puluhan roket Katyusha” yang menargetkan “markas besar Divisi Golan…di pangkalan Nafah”, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/5).

    Hizbullah menyebut hal itu “sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan wilayah Bekaa”.

    Israel dan Hizbullah Lebanon telah saling baku tembak secara rutin di lintas perbatasan sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sekutu Hamas, Hizbullah, telah meningkatkan serangannya terhadap Israel utara, dan militer Israel telah menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon.

    “Pesawat tempur musuh melancarkan serangan sekitar pukul 01.30 dini hari tadi terhadap sebuah pabrik di Sifri, melukai tiga warga sipil dan menghancurkan bangunan tersebut,” lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency.

    Sifri terletak di Lembah Bekaa Lebanon, dekat kota Baalbek, sekitar 80 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

    Militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya “menyerang struktur militer Hizbullah… jauh di dalam Lebanon,” menyebut lokasi tersebut sebagai “Safri”.

    Di Lebanon, setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas. Sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga termasuk lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara Israel mengatakan 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya. Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

    Israel Gempur Rafah Palestina

    Gempuran Israel yang menargetkan sebuah rumah di Rafah di Gaza Selatan menewaskan sembilan warga Palestina. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Rafah kini bertambah menjadi 19 orang.

    Serangan Israel itu terjadi hanya beberapa jam setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, pada Minggu (5/5) mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza, yang menurut Israel menewaskan tiga tentaranya.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (6/5/2024), petugas medis Palestina mengatakan, tak lama setelah serangan Hamas itu, Israel melancarkan serangan udara balasan yang menghantam sebuah rumah di Rafah yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.

    Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut. Militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.

    “Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah… adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.

    Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

    Serangan udara Israel pada Minggu (5/5) waktu setempat menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di sebuah rumah lainnya di Rafah, kata para pejabat kesehatan Gaza. Mereka mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Rafah pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah telah menembakkan “puluhan roket Katyusha” ke sebuah pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran itu, menyebut serangan roket pada hari Senin (6/5) tersebut sebagai pembalasan atas serangan Israel di timur Lebanon.

    Sebelumnya, media resmi Lebanon melaporkan bahwa tiga orang terluka dalam serangan Israel pada Senin (6/5) dini hari waktu setempat di timur negara itu. Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sebuah “kompleks militer” Hizbullah.

    Para petempur Hizbullah meluncurkan “puluhan roket Katyusha” yang menargetkan “markas besar Divisi Golan…di pangkalan Nafah”, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/5/2024).

    Hizbullah menyebut hal itu “sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan wilayah Bekaa”.

    Israel dan Hizbullah Lebanon telah saling baku tembak secara rutin di lintas perbatasan sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sekutu Hamas, Hizbullah, telah meningkatkan serangannya terhadap Israel utara, dan militer Israel telah menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon.

    “Pesawat tempur musuh melancarkan serangan sekitar pukul 01.30 dini hari tadi terhadap sebuah pabrik di Sifri, melukai tiga warga sipil dan menghancurkan bangunan tersebut,” lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency.

    Sifri terletak di Lembah Bekaa Lebanon, dekat kota Baalbek, sekitar 80 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

    Militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya “menyerang struktur militer Hizbullah… jauh di dalam Lebanon,” menyebut lokasi tersebut sebagai “Safri”.

    Di Lebanon, setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas. Sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga termasuk lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara Israel mengatakan 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya. Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Suriah. Kementerian Pertahanan Suriah pada hari Jumat (3/5) mengatakan delapan tentara terluka dalam serangan udara Israel di dekat Damaskus, ibu kota Suriah.

    Pada Kamis malam, “musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan sebuah lokasi dekat Damaskus… melukai delapan tentara,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/5/2024).

    Israel jarang mengomentari masing-masing serangan, namun berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas kehadirannya di Suriah.

    kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang Suriah mengatakan Israel telah menyerang sebuah gedung pemerintah di pedesaan Damaskus yang telah digunakan oleh kelompok Hizbullah, Lebanon yang didukung Iran sejak 2014.

    Militer Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah sejak pecahnya perang saudara di negara tetangganya itu pada tahun 2011, terutama menargetkan posisi militer dan para petempur yang didukung Iran.

    Namun, serangan tersebut meningkat setelah perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran tersebut melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel.

    Sebelumnya pada tanggal 19 April, serangan Israel menargetkan posisi tentara Suriah di selatan negara itu, kata pemerintah Suriah dan Observatorium, sementara media AS melaporkan Israel telah menyerang Iran.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini