Negara: Lebanon

  • Intelijen AS Ingatkan Trump Soal Ancaman Iran untuk Bunuh Dirinya

    Intelijen AS Ingatkan Trump Soal Ancaman Iran untuk Bunuh Dirinya

    Washington DC

    Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan mantan Presiden Donald Trump soal ancaman “nyata dan spesifik” dari Iran untuk membunuh dirinya. Teheran sebelumnya telah membantah tuduhan dari Washington ini.

    Peringatan dari intelijen AS itu, seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024), diungkapkan oleh tim kampanye pilpres Trump yang kini menjadi capres Partai Republik, yang akan melawan capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, dalam pemilu AS yang dijadwalkan pada November mendatang.

    “Presiden Trump telah diberi pengarahan hari ini oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional mengenai ancaman nyata dan spesifik dari Iran untuk membunuhnya dalam upaya untuk mengganggu stabilitas dan menebar kekacauan di Amerika Serikat,” ungkap direktur komunikasi tim kampanye Trump, Steven Cheung, dalam pernyataan pada Selasa (24/9) waktu setempat.

    “Para pejabat intelijen telah mengidentifikasi bahwa serangan yang berkelanjutan dan terkoordinasi ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan aparat penegak hukum di semua lembaga berupaya untuk memastikan Presiden Trump terlindungi dan pemilu bebas dari intervensi,” sebutnya.

    Tim kampanye Trump tidak menguraikan lebih lanjut soal peringatan intelijen itu, yang muncul ketika tekanan internasional semakin meningkat terhadap Iran untuk mengurangi ketegangan yang meninggi di Lebanon, saat militer Israel terus melancarkan pengeboman terhadap target Hizbullah yang didukung Teheran.

    Awal musim panas ini, Iran telah membantah tuduhan bahwa mereka berusaha membunuh Trump, tak lama setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah mantan Presiden AS itu saat dia berkampanye di Pennsylvania. Sedikitnya satu orang tewas, dan Trump sendiri mengalami luka-luka di telinganya.

    Beberapa hari usai percobaan pembunuhan itu, media-media lokal AS melaporkan bahwa otoritas setempat telah menerima informasi intelijen mengenai dugaan rencana Iran membunuh Trump, yang mendorong peningkatan perlindungan terhadapnya.

    Pada saat itu, Teheran membantah tuduhan itu sebagai “tuduhan jahat”.

    “Jika mereka benar-benar ‘membunuh Presiden Trump’, yang selalu menjadi kemungkinan, saya berharap Amerika melenyapkan Iran, menghapusnya dari muka Bumi — Jika hal itu tidak terjadi, para pemimpin Amerika akan dianggap sebagai pengecut yang ‘tidak punya keberanian’!” tulis Trump via media sosial Truth Social pada saat itu.

    Tidak diketahui secara jelas apakah ancaman yang diungkapkan tim kampanye Trump itu merupakan ancaman baru atau ancaman yang telah dilaporkan sebelumnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Bilang Tak Ingin Lakukan Invasi Darat ke Lebanon

    Israel Bilang Tak Ingin Lakukan Invasi Darat ke Lebanon

    New York

    Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Danny Danon mengatakan negaranya tidak ingin melancarkan invasi darat ke Lebanon. Hal itu disampaikan ketika militer Tel Aviv terus melancarkan serangan udara terhadap wilayah Lebanon, yang diklaim menargetkan persenjataan Hizbullah.

    Rentetan serangan udara yang terus dilancarkan militer Israel sejak Senin (23/9) telah memicu spekulasi soal adanya invasi darat terhadap Lebanon, terutama melawan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

    Amerika Serikat (AS), sekutu terdekat Israel, telah menegaskan penolakan terhadap invasi darat yang mungkin dilancarkan Israel ke Lebanon.

    “Kami memiliki pengalaman di Lebanon di masa lalu. Kami tidak ingin memulai invasi darat di mana pun,” ucap Danon ketika serangan udara Israel terhadap Lebanon semakin intensif yang memicu kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah.

    “Kami tidak ingin mengirimkan prajurit kami untuk berperang di negara asing, namun kami bertekad untuk melindungi warga sipil Israel,” tegas Danon saat berbicara kepada wartawan di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    “Kami lebih memilih solusi diplomatik. Jika tidak berhasil, kami menggunakan metode-metode lainnya untuk menunjukkan kepada pihak lainnya bahwa kami serius,” cetusnya.

    Pernyataan itu disampaikan Danon saat para pemimpin dunia berkumpul di New York, Amerika Serikat (AS), untuk menghadiri pertemuan puncak Majelis Umum PBB yang digelar pekan ini.

    Pada Senin (23/9) waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap wilayah selatan dan timur Lebanon.

    Sehari setelahnya, atau pada Selasa (24/9), Tel Aviv mengatakan pasukan militernya melancarkan serangan baru secara “ekstensif”, termasuk serangan di pinggiran selatan Beirut yang dilaporkan berhasil menewaskan komandan pasukan roket Hizbullah.

    Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad melaporkan sedikitnya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan, akibat rentetan serangan di negara tersebut sejak awal pekan ini.

    Prancis, salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB, menyerukan digelarnya pertemuan darurat membahas krisis di Lebanon. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, secara terpisah, memperingatkan bahwa situasi di Lebanon berada di ambang kehancuran.

    “Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di tepi jurang,” sebutnya.

    Dia juga memperingatkan “kemungkinan Lebanon berubah menjadi Gaza lainnya”, yang saat ini situasinya, menurut Guterres, bagaikan “mimpi buruk yang tiada henti”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hamas Minta PBB Segera Bertindak untuk Hentikan Perang Gaza

    Hamas Minta PBB Segera Bertindak untuk Hentikan Perang Gaza

    Jakarta

    Kelompok Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (24/9) waktu setempat, bahwa mereka mengharapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil “tindakan segera” guna mengakhiri perang di Gaza.

    “Kami menuntut tindakan segera untuk menghentikan agresi Israel dan perang,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/9/2024).

    Namun, kelompok Palestina itu juga mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata baru. Mereka mengatakan tidak akan goyah dari posisinya “menolak memasuki perundingan baru yang akan memberi (Israel) perlindungan untuk melanjutkan agresinya.”

    Dalam beberapa hari terakhir, ada lebih sedikit serangan di Gaza karena Israel meningkatkan serangan di Lebanon, yang menurut mereka ditujukan kepada kelompok Hizbullah.

    Namun, Israel melancarkan serangan mematikan pada hari Selasa di Gaza, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 40 orang lainnya, menurut para pejabat kesehatan Palestina. Salah satu serangan, di kamp pengungsi Nuseirat, menewaskan enam warga Palestina, tiga di antaranya adalah wanita.

    Tank-tank Israel juga bertempur melawan para petempur Hamas dan Jihad Islam di Rafah utara dan barat.

    Perang Israel-Hamas di Gaza terjadi menyusul serangan mengejutkan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan.

    “Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon sudah di ambang kehancuran. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia tidak mampu membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza,” imbuh pemimpin badan dunia itu.

    (ita/ita)

  • Inggris Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon: Pergi Sekarang!

    Inggris Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon: Pergi Sekarang!

    Beirut

    Pemerintah Inggris menyerukan semua warganya yang ada di wilayah Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut, ketika pertempuran sengit terus berlangsung antara Israel dan kelompok Hizbullah. London mengerahkan ratusan tentaranya ke Siprus untuk membantu pengungsian warganya tersebut.

    Kantor Urusan Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (25/9/2024), bahwa sekitar 700 tentara Inggris, yang didukung oleh pasukan perbatasan, akan dipindahkan ke Siprus dalam beberapa jam mendatang.

    Langkah itu merupakan bagian dari rencana darurat yang diluncurkan London untuk mendukung warga negara Inggris di Lebanon dan kawasan tersebut.

    Angkatan Udara Inggris, sebut FCDO, juga menyiagakan pesawat terbang dan helikopter pengangkut untuk memberikan dukungan jika diperlukan.

    “Peristiwa-peristiwa dalam beberapa jam dan beberapa hari terakhir telah menunjukkan betapa tidak menentunya situasi ini, itulah sebabnya pesan kami jelas, warga negara Inggris harus pergi sekarang,” tegas Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris John Healey dalam pernyataannya.

    Pertempuran sengit yang berlangsung pekan ini antara militer Israel dan kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun di Jalur Gaza akan meledak dan mengacaukan stabilitas Timur Tengah.

    Israel mengatakan pihaknya mengalihkan fokus dari Jalur Gaza ke perbatasan utara wilayahnya, yang menjadi lokasi Hizbullah menembakkan roket ke wilayah Israel untuk mendukung Hamas, sekutunya.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya menyerang puluhan target Hizbullah semalaman, atau sehari setelah melancarkan rentetan serangan udara terhadap kelompok tersebut.

    Disebutkan juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial X bahwa “pesawat-pesawat tempur mengebom target-target Hizbullah di Lebanon bagian selatan, termasuk peluncur rudal, gedung-gedung militer, dan bangunan-bangunan tempat penyimpanan senjata”.

    Ribuan orang terpaksa mengungsi dari area-area yang terdampak serangan Israel di Lebanon bagian selatan, dengan kebanyakan berlindung di sekolah-sekolah dan bangunan-bangunan lainnya.

    Hizbullah, sebagai pembalasan, melancarkan serangan terhadap sejumlah target militer Israel, termasuk pabrik peledak yang berlokasi 60 kilometer dari perbatasan. Diklaim oleh Hizbullah bahwa pasukannya juga menyerang lapangan terbang Megiddo di dekat kota Afula, Israel bagian utara, sebanyak tiga kali.

    Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad melaporkan sedikitnya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan, akibat rentetan serangan di wilayahnya.

    “Sebagian besar, jika tidak semuanya, korban tewas dalam serangan kemarin merupakan orang-orang tidak bersenjata yang berada di rumah-rumah mereka,” sebutnya.

    Lihat Video ‘2 Hari Lebanon Dibombardir Israel, Korban Tewas Capai 558 Orang’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Biden Desak Pemimpin Dunia Cegah Perang Besar-besaran di Lebanon

    Biden Desak Pemimpin Dunia Cegah Perang Besar-besaran di Lebanon

    New York

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak para pemimpin dunia untuk mencegah “perang skala penuh” di Lebanon. Seruan ini disampaikan saat pertempuran sengit berlangsung antara Israel dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Biden, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (25/9/2024), menyampaikan seruan itu saat berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang menggelar pertemuan puncak pada Selasa (24/9) waktu setempat di New York, AS.

    Pertemuan Majelis Umum PBB ini digelar saat eskalasi konflik berlangsung antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, yang menurut otoritas Beirut, telah menewaskan sedikitnya 558 orang, termasuk 50 anak-anak.

    “Perang skala penuh tidak menjadi kepentingan siapa pun. Meskipun situasinya meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan,” ucap Biden dalam pidato yang menjadi pidato perpisahan kepada Majelis Umum PBB sebelum dia mengakhiri masa jabatan sebagai Presiden AS.

    “Faktanya (itu) tetap menjadi satu-satunya jalan menuju keamanan abadi yang memungkinkan penduduk dari kedua negara kembali ke rumah-rumah mereka di perbatasan dengan aman,” cetusnya.

    Biden juga kembali mendorong gencatan senjata yang sulit dicapai antara Israel dan Hamas, dan mengatakan kepada badan global tersebut bahwa sudah waktunya untuk “mengakhiri perang ini”.

    Prancis, salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB, menyerukan digelarnya pertemuan darurat membahas krisis di Lebanon.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, secara terpisah, memperingatkan bahwa situasi di Lebanon berada di ambang kehancuran. “Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di tepi jurang,” sebutnya.

    Dia juga memperingatkan “kemungkinan Lebanon berubah menjadi Gaza lainnya”, yang saat ini situasinya, menurut Guterres, bagaikan “mimpi buruk yang tiada henti”.

    Diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, juga memperingatkan bahwa “kita hampir berada dalam perang besar-besaran”.

    Sementara Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang mendukung Hizbullah, mengutuk kelambanan PBB terhadap Israel yang “tidak masuk akal dan tidak bisa dipahami”.

    AS sebagai sekutu terdekat Israel telah menegaskan penolakan terhadap invasi darat yang mungkin dilancarkan Israel ke Lebanon. Seorang pejabat senior Washington, yang enggan disebut namanya, menuturkan bahwa AS akan menawarkan ide-ide “konkret” untuk meredakan krisis di Lebanon kepada PBB.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tuduhan Iran ke Israel Seret Timur Tengah ke Perang Besar-besaran

    Tuduhan Iran ke Israel Seret Timur Tengah ke Perang Besar-besaran

    Tehran

    Konflik antara Israel dan Hizbullah terus memanas. Presiden Iran Masoud Pezeshkian terang-terangan menuduh Israel menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam perang besar-besaran.

    Peringatan itu disampaikan Pezeshkian berbicara kepada sekelompok wartawan setibanya dia di New York, Amerika Serikat (AS), untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti dilansir Reuters, Selasa (24/9/2024).

    “Kami tidak ingin menjadi penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah karena konsekuensinya tidak akan bisa diubah,” ucap Pezeshkian dalam pernyataannya.

    “Kami ingin hidup damai, kami tidak ingin perang. Israel-lah yang berupaya menciptakan konflik habis-habisan ini,” tegasnya.

    Pezeshkian juga menuduh komunitas internasional bungkam dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai “genosida Israel” di Jalur Gaza.

    REUTERS/Ronen Zvulun Foto: REUTERS/Ronen Zvulun

    Lihat Video ‘Ledakan Tambang Batu Bara di Iran, Puluhan Orang Tewas’:

    Selesaikan Konflik Lewat Dialog

    Dia mencetuskan penyelesaian konflik Timur Tengah melalui dialog setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara yang intens terhadap target-target Hizbullah di Lebanon sejak Senin (23/9) waktu setempat.

    Kementerian Kesehatan Lebanon sejauh ini melaporkan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak dan 58 perempuan. Disebutkan juga bahwa sekitar 1.645 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.

    “Kami akan membela kelompok mana pun yang membela hak-hak dan diri mereka sendiri,” cetus Pezeshkian ketika ditanya apakah Iran akan ikut serta dalam konflik antara Israel dan Hizbullah. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu.

    Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dari kota dan desa di kedua sisi perbatasan, baik Lebanon maupun Israel, saat aksi saling serang semakin meningkat beberapa waktu terakhir.

    Foto: REUTERS/Aziz Taher

    Tel Aviv sebelumnya mengatakan lebih memilih solusi diplomatik yang akan membuat Hizbullah menjauhi perbatasan utara Israel.

    Sementara Hizbullah yang juga menyatakan ingin menghindari konflik besar-besaran, menegaskan hanya berakhirnya perang di Jalur Gaza yang akan menghentikan pertempuran melawan Israel.

    Upaya mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza menemui jalan buntu setelah berbulan-bulan perundingan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, berujung kegagalan.

    Lihat Video ‘Ledakan Tambang Batu Bara di Iran, Puluhan Orang Tewas’:

    Halaman 2 dari 2

    (isa/fas)

  • Netanyahu Bersumpah Akan Lanjutkan Serangan Israel ke Hizbullah

    Netanyahu Bersumpah Akan Lanjutkan Serangan Israel ke Hizbullah

    Jerusalem

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa militer Israel akan melanjutkan kampanye pengeboman terhadap Hizbullah, ketika jet Israel menggempur kelompok yang didukung Iran di Lebanon.

    “Kami akan terus menyerang Hizbullah… siapa pun yang memiliki rudal di ruang tamunya dan roket di rumahnya tidak akan memiliki rumah,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi pangkalan intelijen Israel, dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    Pernyataan Netanyahu ini dipertegas oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant saat pidato di hadapan pasukan militer Israel.

    “Kita harus melanjutkannya sampai kita mencapai tujuan kita — untuk memastikan kembalinya penduduk Israel di utara dengan selamat ke rumah mereka,” ucapnya.

    Gallant membandingkan pertarungan melawan Hizbullah dengan pertarungan melawan Hamas di Gaza, Palestina.

    “Hizbullah bukan Hamas, ada persamaan tapi ada perbedaannya. Medannya terlihat berbeda, musuhnya terlihat berbeda, ancaman dan tantangannya berbeda,” ujarnya.

    Dia menambahkan, Hizbullah telah mengalami pukulan hebat selama seminggu terakhir.

    Namun dia mengatakan bahwa Israel telah menyiapkan lebih banyak serangan, setelah pihak berwenang Lebanon melaporkan sedikitnya 558 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Senin, dan ribuan orang mengungsi.

    Musuh lama Hizbullah dan Israel hampir setiap hari terlibat baku tembak lintas perbatasan sejak militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza.

    Hizbullah mengklaim 18 serangan terhadap Israel pada hari Selasa, sementara militer Israel mengatakan kelompok itu menembakkan sekitar 300 roket melintasi perbatasan.

    (fas/fas)

  • Komandan Hizbullah Ibrahim Kobeissi Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

    Komandan Hizbullah Ibrahim Kobeissi Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

    Beirut

    Israel kembali melancar serangan ke Beirut selatan, Lebanon. Serangan kali ini menewaskan Ibrahim Kobeissi, yang menurut Israel adalah salah satu komandan utama kelompok Hizbullah.

    “Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut menewaskan komandan militer Hizbullah Ibrahim Kobeissi,” kata sumber yang dekat dengan kelompok Hizbullah dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    Serangan ini merupakan yang kedua terhadap kubu Hizbullah dalam beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran pada Senin lalu di selatan dan timur Lebanon, yang menewaskan lebih dari 550 orang dan meningkatkan ketegangan.

    Israel menyebut Kobeissi adalah komandan jaringan rudal dan roket Hizbullah. Kobeissi, kata militer Israel, memimpin beberapa unit roket, termasuk unit rudal berpemandu presisi. Kobeissi disebut tewas terkena serangan bersama dengan komandan pasukan rudal dan roket Hizbullah lainnya.

    “Kobeissi adalah sumber pengetahuan penting di bidang rudal dan memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin senior militer Hizbullah,” kata militer Israel.

    Kobeissi disebut bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1980-an dan memegang beberapa posisi militer, termasuk komando unit Badr, salah satu dari tiga zona operasi Hizbullah di selatan Lebanon.

    (fas/fas)

  • iPhone Disebut Ikut Meledak di Lebanon, Ini Faktanya

    iPhone Disebut Ikut Meledak di Lebanon, Ini Faktanya

    Jakarta

    Pada 17 dan 18 September, pager dan walkie talkie meledak di Lebanon. Hal itu menimbulkan ketakutan perangkat seperti ponsel akan meledak juga. Bahkan beredar kabar bahwa ada iPhone yang sudah meledak di Lebanon. Benarkah?

    Serangan itu menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai sekitar 2.800 orang. Pelakunya diduga kuat adalah dinas rahasia Israel, Mossad, yang menanam bom kecil di gadget tersebut.

    Setelah ledakan tersebut, banyak gambar, video, dan narasi di media sosial bahwa tidak hanya pager dan walkie talke yang meledak, tetapi sudah ada iPhone yang mengalami hal serupa.

    “Sebuah iPhone juga meledak di Lebanon,” tulis seorang pengguna media sosial di X, sebelumnya Twitter, yang membagikan gambar iPhone yang hancur. Foto itu pun viral dan mendapatkan ratusan ribu views.

    Namun dikutip detikINET dari Deutsche Welle, foto itu dipastikan tidak berasal dari Lebanon sehingga narasinya adalah hoax. Pencarian mengungkap bahwa gambar ini sudah lama dan tidak ada hubungannya dengan insiden terkini di Lebanon.

    Foto iPhone yang meledak itu berasal dari Maret 2021 ketika kantor berita Mesir Cairo24 melaporkan ledakan iPhone di Maadi, Kairo. Insiden itu menyebabkan kebakaran dan melukai seorang anak.

    Ada pula narasi yang beredar di media sosial bahwa terdapat panel tenaga surya yang meledak di Lebanon, dan juga laptop. Akan tetapi kabar itu juga dipastikan tidak benar.

    Memang sebagian netizen takut smartphone yang mereka pakai bisa disabotase hacker dan meledak, bukan hanya di Lebanon, tapi di mana saja. “Jika pager bisa meledak bukankah hal yang sama berarti juga bisa menimpa feature phone dan smartphone yang jumlahnya miliaran?” tulis seorang netizen.

    Tapi tenang saja, pakar menyebut bahwa jauh lebih sukar memodifikasi atau meretas smartphone ketimbang pager. Menurut Dr Olejnik dari King’s College London, tidak ada risiko seseorang akan berminat meledakkan smartphone pengguna biasa.

    “Sebagian besar smartphone modern dibuat sedemikian rupa sehingga gangguan semacam itu bisa jadi sangat sulit hingga hampir mustahil,’” katanya. Ia menambahkan apa yang terjadi di Lebanon bukan berarti perangkat elektronik apa pun dapat meledak.

    (fyk/fyk)

  • Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Jakarta

    BAC Consulting, perusahaan yang berbasis di Hungaria, dituding dimanfaatkan oleh dinas rahasia Israel Mossad, memproduksi pager yang meledak di Lebanon. CEO perusahaan ini adalah Cristiana Barsony-Arcidiacono, wanita berusia 49 tahun keturunan Italia-Hungaria.

    Setelah perusahaannya diketahui mendapat lisensi dari produsen pager Taiwan, Gold Apollo, Barsony mengatakan bahwa dia tidak membuat produk itu. “Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” katanya yang dikutip detikINET dari Reuters.

    Pemerintah Hungaria menegaskan pager itu tak diproduksi di negaranya. Namun New York Times menyebut BAC Consulting membuat pager biasa untuk klien umum dan di saat yang sama, juga pager yang ditanam peledak oleh Mossad. Tak menutup kemungkinan produksi dilakukan di luar Hungaria.

    Didirikan tahun 2022, BAC Consulting terdaftar di Budapest. Barsony disebut satu-satunya karyawan. Sejak ledakan pager, dia belum muncul. Tetangga mengatakan mereka tidak melihatnya. Dia tidak menanggapi pesan dan apartemennya di sebuah bangunan tua tapi cukup megah di Budapest, telah ditutup.

    Pemerintah Hungaria lalu mengatakan dinas intelijennya menggelar beberapa wawancara dengan Barsony. New York Times melaporkan BAC Consulting merupakan bagian dari kedok yang dibentuk intelijen Israel. Menurut sumber, Israel memproduksi pager itu, tak sekedar menanamnya dengan bom.

    Teman sekolah Barsony menyebut dia tumbuh di Italia. Awal 2000-an, dia meraih gelar doktor bidang fisika di University College London. Namun, dia tampaknya tak mengejar karier ilmiah. “Sejauh saya tahu, dia tidak pernah melakukan pekerjaan ilmiah lagi,” cetus Akos Torok, salah satu profesornya di UCL.

    Resume yang dia gunakan untuk mendapatkan pekerjaan memuat referensi ke gelar pascasarjana dari London School of Economics dan School of Oriental and African Studies. Dia kemudian bekerja pada proyek LSM di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

    Sejauh ini, belum jelas bagaimana keterlibatan Barsony dalam produksi pager yang meledak di Lebanon atau memang dia tidak tahu menahu. Keberadaannya belum diketahui.

    (fyk/fyk)