Negara: Lebanon

  • Iran-Israel Memanas, Negara-negara Arab Pilih Sikap Netral

    Iran-Israel Memanas, Negara-negara Arab Pilih Sikap Netral

    Doha

    Negara-negara Teluk Arab berusaha meyakinkan Iran akan netralitas mereka dalam konflik antara Teheran dan Israel. Sikap ini diberikan negara-negara Teluk Arab ketika kekhawatiran memuncak bahwa eskalasi konflik yang lebih luas dapat mengancam fasilitas minyak mereka.

    Para menteri dari negara-negara Teluk Arab dan Iran, menurut dua sumber yang dikutip Reuters, Selasa (8/10/2024), menghadiri pertemuan negara-negara Asia yang digelar oleh Qatar, pekan lalu, dengan pembahasan berpusat pada deeskalasi atau meredakan ketegangan.

    Teheran melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap Tel Aviv pada 1 Oktober lalu, dalam apa yang disebut sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin senior Hamas dan Hizbullah oleh Israel serta kejahatan Tel Aviv di Jalur Gaza dan Lebanon.

    Otoritas Iran menegaskan serangannya, yang melibatkan ratusan rudal itu, telah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut. Israel sendiri bersumpah akan membalas dengan keras serangan Iran tersebut.

    Para pejabat Tel Aviv, yang dikutip media Axios, mengatakan Israel bisa menargetkan fasilitas produksi minyak di dalam wilayah Iran dalam pembalasannya.

    Menurut salah satu sumber yang dikutip Reuters, deeskalasi yang mendesak telah menjadi agenda utama dalam semua diskusi yang berlangsung saat ini.

    Kementerian Luar Negeri Qatar, Kementerian Luar Negeri Iran, Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab, Kementerian Luar Negeri Kuwait dan kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.

    Iran sejauh ini tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak di kawasan Teluk Arab. Namun Teheran telah memperingatkan jika “para pendukung Israel” melakukan intervensi langsung, maka kepentingan mereka di kawasan akan menjadi sasaran.

    “Negara-negara Teluk berpendapat kecil kemungkinannya bahwa Iran akan menyerang fasilitas minyak mereka, namun Iran memberikan petunjuk bahwa mereka akan melakukan serangan semacam itu dari sumber-sumber tidak resmi. Ini adalah alat yang dimiliki Iran untuk melawan AS dan perekonomian global,” sebut komentator Saudi, Ali Shihabi, yang dekat dengan otoritas Kerajaan Riyadh.

    Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar telah memulihkan hubungan politik dengan Iran dalam beberapa tahun terakhir, yang telah membantu dalam meredakan ketegangan regional. Namun demikian, hubungan kedua negara masih sulit hingga kini.

    Riyadh selama ini mewaspadai serangan Teheran terhadap fasilitas minyak mereka, terutama sejak serangan terhadap kilang minyak utama mereka di Abqaiq tahun 2019 lalu memicu penutupan singkat terhadap lebih dari 5 persen pasokan minyak global. Iran telah membantah terlibat dalam serangan itu.

    “Pesan GCC kepada Iran adalah ‘tolong deeskalasi’,” ungkap Shihabi dalam pernyataannya, merujuk pada Dewan Kerja Sama Teluk yang terdiri atas Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar dan Kuwait.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian, saat menghadiri pertemuan di Doha pekan lalu, menegaskan bahwa negaranya akan siap untuk merespons, dan memperingatkan agar negara-negara Arab tidak “diam” dalam menghadapi “penghasutan perang” oleh Israel.

    “Segala jenis serangan militer, aksi teroris, atau pelanggaran garis merah kami akan ditanggapi dengan tegas oleh Angkatan Bersenjata kami,” tegasnya.

    Simak: Video Iran: Israel Mengira Dapat Rebut Gaza, Tapi Setahun Berlalu dan Mereka Gagal

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Sebut Belum Saatnya Menghentikan Perang

    Israel Sebut Belum Saatnya Menghentikan Perang

    Anda sedang membaca rangkuman sejumlah berita utama dari mancanegara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.Dunia Hari Ini, edisi Selasa, 8 Oktober 2024, kita awali dari perang di Timur Tengah.

    Perang Timur Tengah berlanjut

    Militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi baru bagi penduduk di sejumlah gedung di selatan Beirut, diikuti dengan lebih banyak serangan di ibu kota Lebanon tersebut.

    Dua kelompok yang dianggap militar, Hamas dan Hizbullah, juga menembakkan rentetan roket ke Israel untuk menandai setahun serangan Hamas pada 7 Oktober, yang disebutkan sebagai serangan teror.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia “tidak akan menghentikan perang sebelum waktunya” dalam pesan yang direkam selama upacara peringatan 7 Oktober.

    “Dalam setiap pertemuan saya dan istri dengan para pejuang, dengan yang terluka, dengan keluarga yang ditinggalkan, kami mendengar pesan yang sama berulang kali: kita tidak boleh menghentikan perang sebelum waktunya,” katanya.

    Amerika Serikat sudah memperingatkan Israel untuk tidak menyerang bandara Beirut atau jalanan menuju bandara, agar warga Amerika Serikat dan warga negara lainnya bisa keluar dari Lebanon.

    Pemerkosa dan pembunuh dokter di India didakwa

    Polisi India mendakwa seorang pria dengan tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter perempuan, yang kasusnya juga memicu protes besar-besaran.

    Tersangka bernama Sanjoy Roy ditangkap sehari setelah penemuan jasad dokter berusia 31 tahun di sebuah rumah sakit pemerintah di kota Kolkata.

    “Sanjoy Roy telah didakwa atas pemerkosaan dan pembunuhan dokter pascasarjana magang yang sedang bertugas di dalam rumah sakit,” kata seorang pejabat Biro Investigasi Pusat (CBI) kepada AFP.

    Roy, pria 33 tahun yang banyak diberitakan oleh media India, bekerja sebagai relawan di rumah sakit dan kini menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.

    Peraih Nobel bidang Kedokteran

    Majelis Nobel mengatakan dalam sebuah pernyataan jika Victor Ambros dan Gary Ruvkun berhasil melakukan penemuan molekul RNA kecil, yang memainkan peran penting dalam regulasi gen.

    “Penemuan inovatif mereka mengungkapkan prinsip regulasi gen yang sama sekali baru yang ternyata penting bagi organisme multiseluler, termasuk manusia,” ujar lembaga Nobel.

    Para pemenang untuk bidang kedokteran dipilih dari universitas kedokteran Institut Karolinska Swedia dan menerima hadiah sejumlah 11 juta kroner Swedia.

    Pemenang Nobel di bidang kedokteran sebelumnya sudah banyak memberikan terobosan, seperti Ivan Pavlov yang dikenal karena eksperimennya tentang perilaku menggunakan anjing, dan Alexander Fleming, yang berjasa dalam penemuan penisilin.

    Siapa pemenang Fat Bear Week 2024?

    Ini adalah perayaan tahunan beruang cokelat di Taman Nasional Katmai untuk kemampuan mereka menambah berat badan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup selama hibernasi musim dingin.

    Selama musim panas, beruang-beruang ini melahap salmon agar bisa memiliki cadangan lemak penting sebelum menghadapi musim dingin di Alaska.

    Pemenang akan ditentukan lewat pemungutan suara, yang sudah dilakukan sejak awal Oktober lalu dan akan ditutup pada 8 Oktober mendatang.

  • Erdogan Bersumpah Israel Akan Membayar Harga untuk Genosida di Gaza

    Erdogan Bersumpah Israel Akan Membayar Harga untuk Genosida di Gaza

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa Israel akan membayar harga untuk “genosida” di Gaza. Hal itu disampaikan Erdogan pada Senin (7/10) waktu setempat, bertepatan dengan peringatan satu tahun perang di Gaza yang terjadi sejak serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober.

    “Tidak boleh dilupakan bahwa Israel cepat atau lambat akan membayar harga untuk genosida yang telah dilakukannya selama setahun dan masih terus berlanjut,” tulis Erdogan di media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    Sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina, termasuk Hamas, Erdogan sering mengecam Israel. Dia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “penjagal Gaza” dan menyamakannya dengan Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman.

    “Sama seperti Hitler yang dihentikan oleh aliansi kemanusiaan, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya akan dihentikan dengan cara yang sama,” kata Erdogan, dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Selasa (8/10/2024).

    “Dunia yang tidak bertanggung jawab atas genosida Gaza tidak akan pernah menemukan kedamaian,” imbuhnya.

    Pemimpin Turki yang sering memuji Hamas sebagai pejuang kebebasan tersebut, mengatakan bahwa apa yang telah dibantai di depan mata seluruh dunia selama tepat satu tahun “sebenarnya adalah seluruh umat manusia, dan semua harapan umat manusia untuk masa depan.”

    Erdogan juga mengkritik kegagalan sistem internasional untuk menghentikan konflik di Gaza dan sekarang di Lebanon. “Kebijakan genosida, pendudukan, dan invasi Israel yang telah berlangsung lama, sekarang harus diakhiri,” cetusnya.

    Sementara itu, Khaled Meshaal, pemimpin Hamas yang tinggal di pengasingan, mengatakan kelompoknya akan bangkit dari abu “seperti burung phoenix” meskipun mengalami kerugian besar-besaran selama setahun perang melawan Israel di Jalur Gaza. Meshaal menegaskan Hamas akan terus merekrut petempur dan memproduksi senjata.

    Meshaal, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/10/2024), merupakan tokoh senior Hamas di bawah kepemimpinan Yahya Sinwar. Dia menjadi pemimpin Hamas dari tahun 1996 hingga tahun 2017 lalu, dan berhasil selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel tahun 1997 silam, di mana dia sempat disuntik dengan racun.

    Setahun usai serangan Hamas yang memicu perang di Jalur Gaza, Meshaal menggambarkan konflik dengan Israel sebagai bagian dari narasi yang lebih luas selama 76 tahun, yang bermula dari apa yang disebut oleh Palestina sebagai “Nakba” ketika banyak orang menjadi pengungsi pada perang tahun 1948 yang menyertai terciptanya Israel.

    “Sejarah Palestina terbuat dari siklus,” sebut Meshaal yang kini berusia 68 tahun, dalam wawancara eksklusif dengan Reuters yang dilakukan di Doha, Qatar.

    “Kami telah melewati fase di mana kami kehilangan para martir (korban) dan kami kehilangan sebagian dari kemampuan militer kami, tapi kemudian semangat Palestina bangkit kembali, seperti burung phoenix, syukur kepada Tuhan,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Fantastis! Bantuan Militer AS ke Israel Capai Rp 280 T Selama Perang Gaza

    Fantastis! Bantuan Militer AS ke Israel Capai Rp 280 T Selama Perang Gaza

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah memberikan bantuan militer ke Israel sebesar US$ 17,9 miliar atau setara Rp 280,2 triliun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, atau dalam setahun terakhir.

    Washington juga dilaporkan menghabiskan sekitar US$ 4,86 miliar (Rp 76 triliun) dalam pertempuran melawan kelompok Houthi dari Yaman.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (8/10/2024), hal tersebut diungkapkan dalam laporan terbaru yang dirilis Brown University, salah satu universitas terkemuka dan tertua di AS, pada Senin (7/10) waktu setempat, saat peringatan setahun serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Namun, laporan itu selesai disusun sebelum Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengumumkan pengerahan pasukan dan aset tambahan di Timur Tengah pada pekan lalu, serta dimulainya operasi darat Israel ke Lebanon. Hal itu diperkirakan memakan biaya ratusan juta, bahkan miliaran dolar bagi AS.

    Laporan tersebut juga tidak memasukkan upaya AS, pekan lalu, yang membantu Israel menggagalkan serangan besar-besaran Iran yang melibatkan nyaris 200 rudal. Perkiraan kasar menunjukkan upaya Washington itu menelan biaya sebesar US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun), dengan 12 Rudal Standar dikerahkan.

    Beberapa senjata yang dikirimkan AS selama setahun terakhir mencakup peluru artileri, bom penghancur bungker seberat 2.000 pon, dan bom berpemandu presisi. Pengisian kembali pertahanan udara Iron Dome dan David’s Sling di Israel juga merupakan bagian besar dari bantuan AS.

    “Pelaporan pemerintah yang tambal-sulam mengenai bantuan militer AS ke Israel sangat kontras dengan perlakuan untuk bantuan militer ke Ukraina, di mana jumlah dolar, jalur pengiriman, dan sistem tertentu yang diberikan (termasuk berapa banyak) secara rutin dilaporkan dalam lembar fakta pemerintah secara teratur,” sebut laporan Brown University tersebut.

    Pekan lalu, militer AS telah mengumumkan pengerahan pasukan tambahan ke Timur Tengah saat pertempuran antara Hizbullah dan Israel meningkat.

    Pentagon tidak memberikan rincian soal pengerahan itu karena alasan keamanan operasi. Namun Komando Pusat AS atau CENTCOM menyebut tiga skuadron pesawat tambahan, F-15E, F-16 dan A-10, telah tiba di Timur Tengah, dengan satu skuadron telah tiba pada Selasa (1/10) pekan lalu.

    AS telah meningkatkan jumlah pasukannya dalam beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah totalnya mencapai 40.000 personel. Tidak diketahui jelas berapa banyak lagi yang dikerahkan.

    Sementara untuk operasi militer yang dipimpin AS dalam menangkal serangan Houthi, laporan Brown University yang mengutip Angkatan Laut AS itu memperkirakan amunisi dengan total senilai US$ 1 miliar (Rp 15,6 triliun) telah digunakan sepanjang Juni.

    Laporan ini juga menghitung bahwa Pentagon mungkin membutuhkan tambahan dana darurat sebesar US$ 2 miliar (Rp 31,3 triliun) selama beberapa bulan ke depan untuk melanjutkan pertempuran melawan Houthi.

    AS telah mengerahkan beberapa kapal induk dan kelompok tempurnya ke perairan Laut Merah. Menurut laporan tersebut, kapal induk yang dipenuhi personel dan beroperasi penuh itu menghabiskan biaya hampir US$ 9 juta (Rp 140,9 miliar) setiap hari.

    “Jadi secara total, aktivitas AS di kawasan itu telah menelan biaya setidaknya sekitar US$ 4,86 miliar dan kemungkinan akan meningkat tajam kecuali konflik yang lebih luas dengan Houthi dan aktor-aktor regional lainnya telah diselesaikan,” demikian laporan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Makin Panas! Hizbullah Tembakkan 190 Rudal Fadi 1 ke Israel

    Makin Panas! Hizbullah Tembakkan 190 Rudal Fadi 1 ke Israel

    Beirut

    Kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon, menembakkan sedikitnya 190 rudal “Fadi 1” ke wilayah Israel saat negara itu memperingati setahun serangan Hamas, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/10/2024), mengatakan pasukannya menargetkan sebuah pangkalan militer di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, dengan rentetan rudal “Fadi 1” dan melancarkan serangan lainnya ke area Tiberias, yang berjarak 65 kilometer.

    Diklaim juga oleh Hizbullah, yang didukung Iran, bahwa kelompoknya juga menyerang wilayah utara Haifa dengan rentetan rudal.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut sekitar 190 proyektil telah memasuki wilayahnya pada Senin (7/10) waktu setempat.

    Disebutkan juga bahwa sedikitnya 12 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan udara tersebut.

    Dalam pernyataannya, militer Tel Aviv menyebut bahwa Angkatan Udaranya telah melancarkan pengeboman besar-besaran terhadap target-target Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Militer Israel juga mengumumkan penambahan pasukan dalam operasi darat di dalam wilayah Lebanon, dekat perbatasan. Diklaim oleh Tel Aviv bahwa operasi darat mereka di Lebanon dilakukan secara “terlokalisasi, terbatas dan tepat sasaran”, namun skalanya terus meningkat sejak pekan lalu.

    Terkait operasi darat itu, militer Israel mengakui dua tentaranya tewas dalam pertempuran melawan Hizbullah di Lebanon. Dengan demikian, jumlah korban tewas militer Israel di wilayah Lebanon sejauh ini bertambah menjadi 11 orang.

    Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan puluhan kematian baru, termasuk 10 petugas pemadam kebakaran yang tewas akibat serangan udara yang menghantam sebuah gedung di area perbatasan.

    Total sekitar 2.000 orang tewas di Lebanon sejak kelompok Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza setahun lalu. Hizbullah menyebut rentetan serangannya terhadap Israel sebagai solidaritas untuk Palestina dan Hamas.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hilangnya Komandan Iran Usai Beirut Dihantam Israel

    Hilangnya Komandan Iran Usai Beirut Dihantam Israel

    Jakarta

    Komandan Pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, sempat dikabarkan hilang saat sedang berkunjung ke Lebanon. Qaani mendatangi ibu kota Lebanon, Beirut, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Tel Aviv bulan lalu.

    Dua sumber keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024), menuturkan Qaani berada di area pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, saat serangan melanda ibu kota Lebanon itu pada Kamis (3/10) pekan lalu.

    Serangan udara Israel pekan lalu itu dilaporkan menargetkan pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang diduga kuat menjadi calon pengganti mendiang Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah.

    Namun menurut salah satu sumber keamanan Iran, Qaani tidak bertemu dengan Safieddine dalam kunjungannya tersebut.

    Para pejabat keamanan Iran, yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa otoritas Iran dan Hizbullah tidak dapat menghubungi Qaani sejak serangan itu terjadi.

    Tidak disebutkan lebih lanjut tujuan dari kunjungan Qaani ke Lebanon. Tapi menurut sumber keamanan Iran yang dikutip Reuters, kunjungan itu dilakukan Qaani setelah kematian Nasrallah pada 27 September lalu.

    Pasukan Quds

    Pasukan Quds, yang dipimpin oleh Qaani, merupakan salah satu dari lima cabang dalam Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dengan spesialisasi dalam peperangan non-konvensional dan operasi intelijen militer. Pasukan Quds bertanggung jawab atas operasi IRGC di luar wilayah Iran atau di luar negeri.

    Pasukan Quds juga bertugas mengawasi transaksi dan interaksi dengan milisi-milisi yang bersekutu dengan Teheran di negara-negara Timur Tengah, seperti Hizbullah.

    Komandan IRGC Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan tewas bersama Nasrallah di dalam bungkernya ketika dihantam bom Israel pada akhir September lalu.

    Lihat juga Video ‘Peringatan Israel untuk Iran: Lihat Gaza dan Beirut!’:

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Qaani Ditemukan

    Komandan tertinggi Pasukan Quds, Iran, Esmail Qaani dinyatakan dalam kondisi sehat. Hal ini disampaikan wakil komandan pasukan tersebut, Iraj Masjedi, pada hari Senin (7/10), setelah sumber keamanan Iran mengatakan, bahwa ia tidak dapat dihubungi sejak serangan Israel di Beirut, ibu kota Lebanon, pekan lalu.

    “Ia dalam kondisi sehat dan menjalankan aktivitasnya. Beberapa pihak meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan… tidak perlu melakukan ini,” kata Masjedi seperti dikutip oleh media pemerintah Iran, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024).

    Sebelumnya, Esmail Qaani, yang sedang berkunjung ke Lebanon, dilaporkan hilang atau tidak diketahui keberadaannya sejak serangan udara Israel menghantam Beirut pekan lalu. Qaani mendatangi ibu kota Lebanon itu setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel bulan lalu.

    Dua sumber keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024), menuturkan Qaani berada di area pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, saat serangan menghantam ibu kota Lebanon itu pada Kamis (3/10) pekan lalu.

    Serangan udara Israel pekan lalu itu dilaporkan menargetkan pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang diduga kuat menjadi calon pengganti mendiang Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah.

    Namun menurut salah satu sumber keamanan Iran, Qaani tidak bertemu dengan Safieddine dalam kunjungannya tersebut.

    Lihat juga Video ‘Peringatan Israel untuk Iran: Lihat Gaza dan Beirut!’:

    Halaman 2 dari 2

    (aik/lir)

  • Israel Klaim Cegat Roket dari Lebanon, Sebagian Jatuh di Area Terbuka

    Israel Klaim Cegat Roket dari Lebanon, Sebagian Jatuh di Area Terbuka

    Yerusalem

    Tentara Israel mengatakan sekitar lima proyektil ditembakkan ke negaranya dari Lebanon. Israel menyebut beberapa di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.

    “Setelah sirene berbunyi di sejumlah wilayah di Israel tengah, sekitar lima peluncuran proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon ke wilayah Israel,” kata militer dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Selasa (8/10/2024).

    “Beberapa dicegat oleh IAF (angkatan udara) dan sisanya jatuh di wilayah terbuka,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mengatakan telah menargetkan pangkalan intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv pada hari Senin.

    Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan telah menembakkan ‘serangkaian roket ke pangkalan Glilot milik unit intelijen militer 8200 di pinggiran Tel Aviv’.

    (lir/lir)

  • AS Peringatkan Israel Tak Serang Bandara Beirut

    AS Peringatkan Israel Tak Serang Bandara Beirut

    Washington

    Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Bandara Beirut, Lebanon serta jalan menuju ke sana. Peringatan ini dikeluarkan AS saat Israel melakukan serangan intensif terhadap Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon itu.

    “Kami pikir sangat penting bahwa tidak hanya bandara yang dibuka, tetapi jalan menuju bandara juga dibuka, sehingga warga negara Amerika yang ingin pergi bisa keluar, tetapi juga warga negara lain,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan seperti dilansir AFP, Selasa (8/10/2024).

    Angkatan Udara Israel melakukan serangan pada hari Senin waktu setempat di pinggiran selatan Beirut, dekat bandara internasional. Hal itu diungkap oleh seorang sumber keamanan kepada AFP.

    Selama seminggu terakhir, Amerika Serikat telah menyewa penerbangan hampir setiap hari untuk membawa warga negaranya dan keluarga mereka keluar dari negara itu karena konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran meningkat.

    Miller mengatakan sekitar 900 orang telah menggunakan penerbangan sejauh ini. AS juga memesan kursi pada penerbangan komersial.

    Dia menambahkan sekitar 8.500 warga Amerika telah menghubungi Departemen Luar Negeri untuk menanyakan tentang ketentuan keberangkatan, tetapi ini tidak berarti mereka semua ingin pergi.

    Juru bicara itu juga menolak mengomentari serangan Israel di Lebanon, khususnya Beirut dan apakah mereka menghormati hukum internasional atau tidak.

    “Tetapi tentu saja, kami berharap mereka menargetkan Hizbullah dengan cara yang mematuhi hukum humaniter internasional dan meminimalkan korban sipil,” tambahnya.

    Dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah memperluas perangnya dari Jalur Gaza, tempat Hamas bermarkas, ke Hizbullah di Lebanon.

    Miller mengatakan AS mendukung serangan Israel terhadap Hizbullah.

    “Kami sangat menyadari banyaknya waktu di masa lalu di mana Israel terlibat dalam apa yang tampak seperti operasi terbatas dan bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dan pada akhirnya, itu bukanlah hasil yang ingin kita lihat,” pungkasnya.

    (lir/lir)

  • 3 RS di Lebanon Hentikan Layanan Usai Digempur Bom Israel

    3 RS di Lebanon Hentikan Layanan Usai Digempur Bom Israel

    Jakarta

    Tiga rumah sakit di Lebanon mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanan di tengah pemboman Israel yang sedang berlangsung. Sementara tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengatakan 11 personelnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.

    Dilansir AFP, Sabtu (5/10/2024), Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan tim penyelamat dan bantuan untuk mencapai lokasi yang dibom. Dan juga meminta mengizinkan mereka untuk memindahkan korban dengan beberapa lusin personel darurat tewas dalam beberapa hari terakhir.

    Rumah Sakit Sainte Therese di pinggiran selatan Beirut melaporkan kerusakan besar dan mengatakan penargetan pesawat tempur Israel… di sekitar fasilitas tersebut pada hari Kamis (3/10). Hal ini menyebabkan penghentian layanan rumah sakit, dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Kantor Berita Nasional (NNA) resmi.

    Rumah sakit Mais al-Jabal di Lebanon Selatan di perbatasan dengan Israel mengumumkan penghentian kerja semua departemen, dengan menyebutkan beberapa faktor termasuk ‘penargetan musuh terhadap rumah sakit’ sejak Oktober lalu, dan masalah pada jalur pasokan dan akses staf.

    Kemudian, Direktur rumah sakit pemerintah Marjayoun di Lebanon selatan, Mouenes Kalakesh, mengatakan kepada AFP bahwa serangan udara Israel menargetkan ambulans di pintu masuk utama rumah sakit. Selain itu juga menewaskan paramedis yang membawa korban luka ke fasilitas tersebut.

    Layanan darurat Komite Kesehatan Islam, yang berafiliasi dengan Hizbullah, mengatakan tujuh personel darurat tewas dalam agresi langsung Zionis terhadap tim darurat di rumah sakit Marjayoun, sementara empat lainnya tewas dalam dua serangan di tempat lain di Lebanon selatan.

    (azh/azh)

  • Tentara Israel Klaim Sudah Hancurkan 2.000 Target di Lebanon

    Tentara Israel Klaim Sudah Hancurkan 2.000 Target di Lebanon

    Jakarta

    Israel telah membombardir sebagian Lebanon. Mereka mengklaim telah menghancurkan ribuan target di negara tempat Hizbullah berbasis itu.

    Dilansir AFP, Jumat (4/10/2024), tentara Israel mengatakan jumlah 2.000 target itu merupakan akumulasi dari serangan empat hari di kawasan selatan Lebanon.

    “Lebih dari 2.000 target militer telah kami serang,” kata militer Israel lewat keterangannya.

    Mereka menyebut, ribuan target itu termasuk target militan, bangunan militer, persenjataan, dan lain sebagainya.

    Israel dan Hizbullah berperang hebat di Lebanon Selatan, bahkan sampai Beirut, pada waktu belakangan ini, setelah Israel tak henti-hentinya merundung Jalur Gaza (dan juga Tepi Barat) Palestina. Hizbullah sendiri sebenarnya merupakan satu komponen politik dengan sayap paramiliter yang kuat di Lebanon, bukan militer organik negara Lebanon.

    Namun demikian, tentara Lebanon juga sudah mulai bereaksi menembaki militer Israel. Seorang pejabat militer Lebanon, yang meminta identitasnya disembunyikan, mengatakan bahwa ini adalah tanggapan pertama terhadap tembakan Israel sejak Oktober 2023. Serangan ini dilakukan karena pos tentara Lebanon telah terkena ‘serangan langsung’.

    “Seorang tentara tewas setelah musuh Israel menargetkan sebuah pos tentara di daerah Bint Jbeil, di selatan, dan personel di pos tersebut menanggapi sumber tembakan,” kata militer Lebanon dalam sebuah pernyataa, dilansir AFP, Kamis (3/10).

    (dnu/azh)