Negara: Laos

  • Kepala daerah dukung percepatan hilirisasi perkebunan nasional

    Kepala daerah dukung percepatan hilirisasi perkebunan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah kepala daerah kompak mendukung percepatan hilirisasi perkebunan nasional bersinergi dengan Kementerian Pertanian guna meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing global.

    Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan yang dilaksanakan Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin, sebanyak 29 provinsi dan 259 kabupaten menyatakan komitmen menyukseskan program strategis itu.

    Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos menegaskan kesiapan daerahnya mendukung percepatan hilirisasi, khususnya komoditas kelapa, pala, dan cengkeh yang menjadi unggulan, dengan mengapresiasi program pemerintah tersebut.

    Sherly menekankan dukungan Maluku Utara diwujudkan melalui pemenuhan data calon petani dan calon lokasi secara by name by address yang akurat, agar program hilirisasi perkebunan berjalan tepat sasaran dan efektif.

    Menurutnya, hilirisasi penting agar komoditas unggulan tak hanya dijual mentah, tapi juga diolah menjadi produk turunan bernilai tambah yang meningkatkan kesejahteraan petani, daya saing nasional, dan kontribusi devisa negara.

    “Saat ini, kami sudah memiliki pabrik produk turunan kelapa sehingga harga di tingkat petani cukup baik. Dengan adanya program ini, kami optimistis pengembangan bibit dan hilirisasi akan semakin memperkuat kesejahteraan masyarakat,” kata Sherly.

    Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan dukungan dan kesiapan daerahnya menyukseskan program hilirisasi dan mengapresiasi keseriusan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam memastikan implementasi berjalan nyata.

    Menurut Hendrik, kesiapan kini berada di tangan pemerintah daerah, dengan Kabupaten Maluku Tengah tahun ini menjadi salah satu penerima bantuan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) guna mendukung pengembangan komoditas unggulan pala.

    Ia menegaskan data penerima bantuan sudah lengkap dan siap diimplementasikan, serta memastikan akan mengawasi implementasi program agar hilirisasi berjalan efektif dan memberikan hasil maksimal.

    Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah (tengah) menjawab pertanyaan awak media ditemui Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan bersama Mendagri Tito Karnavian dan sejumlah gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia di Jakarta, Senin (22/9/2025). ANTARA/Harianto

    Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga menegaskan dukungan penuh terhadap program hilirisasi perkebunan, khususnya gambir, yang diyakini dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

    Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka menilai rapat koordinasi Kementerian Pertanian sangat strategis karena kebijakan hilirisasi bisa langsung diterjemahkan ke daerah dengan dukungan anggaran dan pendampingan pemerintah pusat.

    Ia menyebutkan Sulawesi Tenggara fokus pada hilirisasi tebu, mete, dan kakao, dengan berencana membangun dua pabrik tebu di Konawe Selatan senilai Rp10 triliun guna memperluas lapangan kerja.

    Andi menegaskan percepatan koordinasi lintas kementerian sangat penting agar hambatan regulasi, terutama terkait status lahan, dapat segera diselesaikan, sehingga program hilirisasi benar-benar berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan hilirisasi perkebunan bukan hanya untuk meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja secara masif.

    “Anggaran yang kita rencanakan sebesar Rp371 triliun melibatkan BUMN dan swasta. Selain itu, dana KUR disiapkan Rp189 triliun,“ kata Amran.

    Kementerian Pertanian pada 2025 memperoleh ABT Rp9,9 triliun untuk pengembangan hilirisasi perkebunan, menyediakan benih gratis 800 ribu hektare yang diproyeksikan membuka lapangan kerja bagi 1,6 juta orang.

    Amran menyebut langkah ini terobosan besar yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo.

    Ia menyebut program ini akan berjalan cepat melalui sinergi pemerintah pusat dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan dukungan nyata dari gubernur dan bupati.

    “Dalam tiga tahun kita melakukan akselerasi untuk merealisasikan target yang diberikan Bapak Presiden. Dengan demikian, masalah pangan bisa kita atasi, pangan nasional semakin terjaga, bahkan kita bisa memperkuat ketahanan pangan dan mendorong ekspor perkebunan untuk mendominasi pasar internasional,” kata Amran.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Jafar M Sidik
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ambisi Logam Tanah Jarang China Cemari Sungai Mekong

    Ambisi Logam Tanah Jarang China Cemari Sungai Mekong

    Jakarta

    Para ahli ekologi memperingatkan, beberapa negara Asia Tenggara terancam menghadapi bencana ekologis, kecuali dilakukan tindakan segera untuk meredam ‘booming’ penambangan logam tanah jarang di Myanmar.

    Global Witness, sebuah organisasi pengawas lingkungan dan pelanggaran HAM yang berbasis di London melaporkan, Myanmar memiliki sumber terbesar di dunia unsur mineral tanah jarang berat. Mineral ini penting untuk pembuatan produk teknologi tinggi seperti turbin angin, mobil listrik, serta alat-alat medis.

    Sebagian besar tambang ini terletak di negara bagian Shan, lokasi perang saudara berkecamuk sejak kudeta militer terjadi di Myanmar pada tahun 2021.

    Departemen Pengendalian Pencemaran Thailand awal tahun ini menemukan kadar arsenik hampir empat kali lebih tinggi dari batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di beberapa bagian Sungai Kok, anak sungai Mekong yang mengalir dari Myanmar ke Thailand. Logam beracun lainnya juga terdeteksi pada tingkat yang membahayakan.

    Sungai Kok mengalir melewati provinsi Chiang Rai di Thailand utara sebelum bermuara ke Mekong, di mana konsentrasi arsenik juga dilaporkan telah terdeteksi.

    Mekong adalah sungai terpanjang di Asia Tenggara, yang menjadi sumber kehidupan bagi jutaan orang. Para ahli khawatir sistem irigasi yang mengairi hamparan luas lahan pertanian dan pasokan air minum di wilayah tersebut turut terkontaminasi. WHO telah melaporkan bahwa paparan jangka panjang terhadap arsenik dan logam lainnya dapat menyebabkan kanker, gangguan saraf, dan kegagalan organ tubuh.

    “Apa yang kita lihat sekarang hanyalah permulaan,” kata Pianporn Deetes, direktur kampanye International Rivers, sebuah LSM konservasi pada DW.

    “Jika tidak dikendalikan, situasinya bisa memburuk dengan cepat. Kemungkinan ada ratusan tambang ilegal di kawasan hulu, dan air yang terkontaminasi berat menyebar melalui Sungai Mekong dan anak-anak sungainya, dan pada akhirnya menyebabkan pengasaman air yang terjadi hingga ke laut,” kata Deetes.

    Di luar kendali Bangkok?

    Setelah petisi dari komunitas setempat di bulan Juni, otoritas Thailand mengusulkan pembangunan penghalang sedimen bawah air atau bendungan mini di Sungai Kok untuk menjebak endapan beracun agar tidak mencapai desa-desa.

    Namun, kelompok lingkungan mengatakan, infrastruktur semacam itu akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dapat diselesaikan, sementara krisis sudah di depan mata.

    Bangkok tidak punya banyak pilihan. Masalahnya bersumber dari sebagian besar wilayah di Myanmar, khususnya di negara bagian Shan, di mana tambang-tambang baru di wilayah tersebut berada di bawah kendali United Wa State Army (UWSA), sebuah kelompok bersenjata yang mengelola dua wilayah otonomi khusus di Myanmar. UWSA didukung oleh Cina.

    Reuters melaporkan, UWSA memberikan perlindungan bersenjata untuk operasi pertambangan yang dijalankan oleh perusahaan Cina di sana. Baik penguasa militer Myanmar maupun organisasi internasional tidak memiliki kendali atas wilayah tersebut.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Sejauh ini masih belum diketahui apakah pencemaran tersebut masih terkonsentrasi di Thailand utara atau sudah meluas ke negara-negara hilir Sungai Mekong.

    “Sangat mungkin, cemaran bahan kimia beracun dan logam berat terdeteksi di Kamboja,” ujar Brian Eyler, direktur Program Asia Tenggara di Stimson Center, kepada DW. Eyler menambahkan, 60% asupan protein di Kamboja berasal dari tangkapan ikan liar di Sungai Mekong.

    Dalam beberapa minggu terakhir, kelompok masyarakat sipil menyerukan tindakan lebih tegas dari Komisi Sungai Mekong (MRC), sebuah badan antar-pemerintah yang dibentuk Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam pada tahun 1990-an untuk bersama-sama mengelola sungai Mekong.

    “MRC harus segera membangun stasiun pemantauan logam berat, dan memastikan komunitas di seluruh daerah yang dilewati aliran sungai memiliki akses atas informasi yang akurat dan transparan,” desak Pianporn.

    Sejauh ini MRC meremehkan seruan tersebut. Pada bulan Juli, lembaga itu melaporkan kadar arsenik di empat dari lima lokasi pengambilan sampel di Thailand dan Laos di atas batas aman. Namun, MRC hanya menggambarkan situasinya sebagai “masalah lingkungan lintas batas yang cukup serius.”

    Para analis sepakat, tanggung jawab akhir terletak di ‘pundak’ Beijing, yang menguasai sekitar 60% produksi logam tanah jarang global serta hampir 90% proses pemurniannya.

    Sekitar tahun 2010 Cina melarang banyak bentuk penambangan tanah jarang di dalam negeri, karena kekhawatiran terhadap kerusakan lingkungan. Namun, hal ini justru mendorong makin banyak perusahaan Cina untuk berpindah ke selatan, dan mengoperasikan pertambangan di perbatasan Myanmar, khususnya di negara bagian Kachin dan Shan.

    Pada tahun 2018, pemerintah sipil Myanmar melarang ekspor dan memerintahkan perusahaan tambang Cina menghentikan operasi. Namun sejak tahun 2021, ekstraksi terus berlanjut di tengah konflik sipil yang makin meluas di sana.

    Apakah situasinya kian memburuk?

    “Beijing harus menjamin, bahwa semua impor logam tanah jarang hanya berasal dari tambang yang mematuhi hukum dan standar lingkungan Cina,” kata Pianporn kepada DW. “Jika Cina serius ingin memimpin dalam hal ‘peradaban ekologis’, maka mereka harus bertindak secara akuntabel dan transparan,” tambahnya. Namun, jika Beijing merespon dengan keras maka itu akan bertentangan dengan kepentingan nasional mereka di tengah persaingan ketat geopolitis menguasai logam tanah jarang ini.

    Asisten Profesor Dulyapak Preecharatch dan dosen Studi Asia Tenggara di Universitas Thammasat mengatakan, dalam mempraktikkan kebijakan luar negerinya di wilayah seperti Asia Tenggara, dalam hubungan bilateralnya Cina selalu menekankan prinsip kedaulatan negara, di mana mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk peraturan lingkungannya.

    Dengan demikian, Beijing bisa mengatakan, mereka tidak ikut campur dalam penambangan tanah jarang di Myanmar, karena pengawasan terhadap kerusakan lingkungan adalah kedaulatan Myanmar, dan Cina tidak perlu “mempertimbangkan masalah yang dihadapi negara-negara hilir lainnya,” jelas Preecharatch kepada DW.

    “Demam” tanah jarang tidak hanya terjadi di Myanmar. Setidaknya ada 15 tambang teridentifikasi di sepanjang anak sungai Mekong di Laos. Kamboja saat ini belum memiliki tambang tanah jarang berskala besar yang aktif, tetapi eksplorasi sedang berlangsung.

    Para ahli lingkungan khawatir akan adanya reaksi berantai pencemaran di kawasan sungai Mekong.

    “Situasi ini kemungkinan besar akan semakin memburuk,” ujar Eyler dari Stimson Center kepada DW.

    “Ada kemungkinan seluruh populasi ikan di sungai tercemar, dan kawasan lahan basah di sepanjang aliran sungai yang merupakan zona produksi pertanian untuk dunia, tidak dapat digunakan untuk waktu yang lama,” tambahnya.

    Untuk saat ini, Mekong masih dianggap sebagai salah satu sungai besar yang masih relatif bersih di dunia jika dibandingkan dengan sungai Gangga (India) atau Yangtse (Cina). Namun para ahli khawatir, reputasi itu akan segera hilang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

  • Peringkat Terbaru Internet Asia Tenggara, Indonesia Masih Paling Lambat

    Peringkat Terbaru Internet Asia Tenggara, Indonesia Masih Paling Lambat

    Jakarta

    Rata-rata kecepatan internet di Indonesia mengalami peningkatan, berdasarkan laporan terbaru Speedtest Global Index per Agustus 2025. Namun, Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan internet paling lambat di Asia Tenggara.

    Untuk kategori internet mobile, Indonesia mencatat rata-rata kecepatan download 45,01 Mbps, upload 16,02 Mbps, dengan latensi 22 ms. Ada sedikit peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, tapi Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara tetangga di peringkat lima besar.

    Posisi Indonesia pada bulan Agustus 2025 masih sama seperti bulan sebelumnya. Peringkat pertama dipegang oleh Brunei Darussalam sedangkan Laos menduduki posisi buncit.

    Ranking Internet Mobile di Asia Tenggara per Agustus 2025:

    1. Brunei Darussalam 184,86 Mbps (peringkat 9)
    2. Singapura 164,75 Mbps (peringkat 12)
    3. Vietnam 152,17 Mbps (peringkat 16)
    4. Malaysia 143,56 Mbps (peringkat 20)
    5. Thailand 124,33 Mbps (peringkat 30)
    6. Filipina 59,64 Mbps (peringkat 66)
    7. Kamboja 53,58 Mbps (peringkat 76)
    8. Indonesia 45,01 Mbps (peringkat 83)
    9. Laos 42,94 Mbps (peringkat 86)

    Jika dilihat dalam tingkat global, Indonesia menduduki peringkat 83 dari 104 negara. Peringkat global Indonesia berhasil terkatrol tiga posisi dari bulan sebelumnya yang berada di peringkat 86.

    Peringkat Indonesia di layanan internet fixed broadband juga tidak jauh berbeda. Internet rumah Indonesia mencatat median kecepatan download 39,88 Mbps, upload 26,61 Mbps, dengan latensi 7 ms.

    Indonesia masih menduduki peringkat sembilan di Asia Tenggara, namun secara global posisinya naik dua peringkat dari bulan sebelumnya. Singapura masih menjadi negara dengan internet fixed broadband paling kencang di Asia Tenggara dan dunia dengan kecepatan 386,96.

    Ranking Internet Fixed Broadband di Asia Tenggara per Agustus 2025

    Foto: Getty Images/Stock photo and footage

    Berikut ranking internet fixed broadband di Asia Tenggara per Agustus 2025:

    1. Singapura 394,30 Mbps (peringkat 1)
    2. Thailand 262,42 Mbps (peringkat 9)
    3. Vietnam 261,80 Mbps (peringkat 10)
    4. Malaysia 154,03 Mbps (peringkat 41)
    5. Filipina 105,17 Mbps (peringkat 54)
    6. Brunei Darussalam 83,14 Mbps (peringkat 78)
    7. Kamboja 49,32 Mbps (peringkat 105)
    8. Laos 47,46 Mbps (peringkat 109)
    9. Indonesia 39,88 Mbps (peringkat 116)
    10. Myanmar 26,90 Mbps (peringkat 132)

    Secara keseluruhan, Speedtest Global Index Agustus 2025 menunjukkan rata-rata kecepatan internet mobile global mencapai 90,69 Mbps untuk download, 13,06 Mbps untuk upload, dan latensi 25 ms.

    Sementara itu, rata-rata kecepatan internet fixed broadband global mencapai 104,43 Mbps untuk download, 56,59 Mbps untuk upload, dengan latensi 8 ms.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ranking Terbaru Internet RI di ASEAN dan Global, Urutan Berapa?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/vmp)

  • Indonesia vs Makau, Timnas U-23 Pesta Gol 5-0

    Indonesia vs Makau, Timnas U-23 Pesta Gol 5-0

    Indonesia meraih kemenangan telak saat berhadapan dengan Makau. Timnas U-23 pesta gol 5-0, hasil ini menjadi pembakar semangat untuk lolos ke Piala Asia U-23 2026.

    Pertandingan Indonesia lawan Makau digelar di Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (6/9) malam WIB. Catatan sebelumnya di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Timnas U-23 imbang 0-0 pada laga pertama kontra Laos sedangkan Makau kalah telak 0-5 dari Korea Selatan.

  • Indonesia U-23 Banyak Kesalahan di Sepertiga Akhir Pertahanan Laos

    Indonesia U-23 Banyak Kesalahan di Sepertiga Akhir Pertahanan Laos

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 harus puas ditahan seri tanpa gol saat menghadapi Laos U-23 di laga perdana fase grup Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu, 3 September 2025, malam WIB.

    Garuda Muda mendominasi penguasaan bola, bahkan menciptakan banyak peluang. Meski begitu, penyelesaian akhir anak asuh Gerald Vanenburg tak ada satu pun yang berujung gol.

    Dari peluang yang dihasilkan itu pun lebih banyak didapat dari luar kotak penalti. Garuda Muda kesulitan menembus pertahanan rapat Laos.

    Salah satu penggawa Indonesia U-23, Rafael Struick, menyebut kegagalan timnya membobol gawang Laos merupakan kesalahan skuad.

    “Kami berusaha bermain sangat baik, menguasai bola. Namun, kami membuat banyak kesalahan di sepertiga akhir daerah pertahanan Laos.”

    “Kami mencoba tampil baik, tapi pertahanan Laos juga luar biasa,” tutur Struick selepas pertandingan.

    Gerald Vanenburg juga mengamini bahwa para pemainnya punya banyak pekerjaan rumah. Selain penyelesaian akhir, mentalitas pemain juga perlu dipertanyakan.

    Hasil seri itu pun juga menjadi sorotan dari pelatih Laos, Ha Hyeok-jun, yang menyebut Indonesia U-23 tak lebih baik ketimbang era Shin Tae-yong.

    Dengan kata lain, Ha Hyeok-jun menyebut Garuda Muda saat ini lebih lemah, terutama dari sisi penyerangan.

    Sementara itu, Indonesia U-23 masih punya dua laga sisa di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Mereka akan menghadapi Macau U-23 pada Sabtu, 6 September 2025, sebelum berjumpa Korea Selatan U-23 pada 9 September 2025.

  • Gerald Vanenburg Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Tetap Fokus dan Tidak Remehkan Laos

    Gerald Vanenburg Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Tetap Fokus dan Tidak Remehkan Laos

    Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg meminta anak asuhnya agar tidak menganggap remeh Laos. Menurutnya, fokus dan konsistensi menjadi kunci penting dalam meraih kemenangan.

    “Lawan siapapun, yang terpenting adalah fokus dan persiapan. Kita harus memenangkan pertandingan besok melawan Laos, lalu menghadapi Makau, dan kemudian Korea Selatan. Semua lawan harus dihormati, tapi target utama adalah menang di setiap laga,” kata Gerald dalam sesi jumpa pers di Surabaya, Selasa (2/9).

    Pelatih asal Belanda itu mengatakan, timnya telah dipersiapkan melalui seleksi yang ketat sehingga ia optimistis mampu bersaing.

    Dia juga menekankan pentingnya motivasi, komunikasi dan mentalitas bertanding untuk menjaga konsistensi di sepanjang turnamen.

    “Turnamen tidak bisa dimenangkan hanya dengan satu pertandingan. Pemain harus terus menjaga motivasi dan komunikasi. Kalau tidak fokus, tekanan bisa datang dari lawan maupun diri sendiri,” ucapnya.

    Dia menegaskan bahwa kondisi fisik dan mental para pemainnya jauh lebih siap dibandingkan sebelumnya.

    Hal ini tidak lepas dari para pemain yang telah kembali berlatih secara rutin bersama klub masing-masing sebelum bergabung ke pemusatan latihan timnas.

    “Kondisi para pemain lebih baik daripada sebelumnya karena mereka sudah berlatih di klub. Jadi secara fisik mereka siap. Sekarang tinggal bagaimana mereka menunjukkan permainan besok,” ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan pemain belakang Timnas U-23, Mikael Alfredo Tata. Dia menyatakan kesiapan seluruh skuad menghadapi laga perdana.

    Menurutnya, bermain di Sidoarjo memberi motivasi lebih karena mendapat dukungan penuh dari suporter setia Bonek dan Bonita.

    “Semua pemain dalam kondisi baik dan siap untuk pertandingan malam nanti. Kami sudah mempersiapkan diri di latihan untuk bisa mengalahkan Laos,” ucapnya.

    “Bermain di Sidoarjo tentu sangat menyenangkan karena kami mendapat dukungan penuh dari Bonek dan Bonita,” ujar Mikael.

    Diketahui, Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Asia AFC U-23 dengan menghadapi Laos U-23 pada laga perdana yang digelar Rabu (3/9/2025) malam di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup G bersama Laos, Makau, dan Korea Selatan. Hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari 11 grup yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia AFC U-23 2026 mendatang.

    Laga Indonesia melawan Laos di Gelora Delta Sidoarjo akan menjadi langkah awal penting sebelum Garuda Muda menghadapi Makau dan lawan terberat Korea Selatan.

  • PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    Riyadh menegaskan jika ditemukan provokasi, pihaknya tak segan untuk mengamankan dan menyerahkan kepada pihak berwajib.

    “Jika ada sesuatu di kanan kirinya semacam provokator akan kita serahkan ke pihak berwajib. Pengamanan all out untuk event internasional tinggal kita buktikan bahwa kita bisa amanah siap mendukung timnas dan nama baik Indonesia,” ucapnya.

    Diketahui, pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2026 U-23 Grup J akan berlangsung dari 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    Di grup ini terdiri dari Indonesia, Macau, Korea Selatan dan Laos. Pada laga pertama Indonesia akan menghadapi Laos, Rabu, 3 September 2025.

    Sementara FIFA Matchday, Indonesia akan melawan Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 5 dan 8 September 2025.

  • Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23: Garuda Muda Pernah Dijegal

    Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23: Garuda Muda Pernah Dijegal

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dengan menghadapi Laos U-23.

    Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 berlangsung pada 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Pada ajang kali ini Indonesia menjadi tuan rumah Grup J yang beranggotakan Korea Selatan, Laos, dan Macau.

    Indonesia U-23 akan melawan Laos di pertandingan pertama yang berlangsung pada Rabu, 3 September 2025. Bagi Garuda Muda, Laos bukan lawan asing karena dari catatan kedua tim sudah lima kali bertemu di berbagai ajang.

    Indonesia bertemu Laos di kelompok umur U-23 pertama kali pada SEA Games 2003. Saat itu, Skuad Merah-Putih menang tipis 1-0 berkat gol Bambang Pamungkas.

    Pertemuan terakhir Garuda Muda dengan Laos dijalani di Asian Games 2018 di mana saat itu Indonesia yang jadi tuan rumah menang meyakinkan dengan skor 3-0.

    Dari catatan pertemuan yang sudah terjadi, Indonesia U-23 hanya sekali kalah dari Laos. Momen itu terjadi di SEA Games 2009, yang mana saat itu kalah 0-2.

    Artinya, Indonesia U-23 tak bisa menganggap remeh Laos. Tetap ada potensi menjegal dari lawan sesama Asia Tenggara itu.

    Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23

    Indonesia 1-0 Laos – SEA Games 2003

    Indonesia 4-0 Laos – SEA Games 2005

    Indonesia 0-2 Laos – SEA Games 2009

    Indonesia 4-0 Laos – SEA Games 2019

    Indonesia 3-0 Laos – Asian Games 2018

  • Wakili Prabowo, Menlu Sugiono Sampaikan Sikap Indonesia di KTT SCO China

    Wakili Prabowo, Menlu Sugiono Sampaikan Sikap Indonesia di KTT SCO China

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Sugiono mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) “Plus” di Tianjin, China. Sugiono menyampaikan sikap Indonesia, termasuk soal gerakan non-blok.

    “Kehadiran kami di KTT SCO Plus ini merupakan bukti betapa pentingnya Indonesia bagi organisasi ini, untuk menegaskan kembali komitmen kami terhadap multilateralisme, gerakan non-blok, dan kesediaan kami untuk bekerja sama di SCO, untuk berdiri dan berjuang mengumpulkan suara negara-negara berkembang dan memperkuat kerja sama multilateral,” kata Menlu Sugiono dilansir Antara, Selasa (2/9/2025).

    Pada sesi pleno yang dipimpin Presiden China Xi Jinping tersebut, hadir kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota tetap SCO yaitu China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, Iran dan Belarus. Hadir juga satu kepala negara pemantau yaitu Monglia dan delapan kepala negara dan pemerintahan mitra dialog yaitu Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Myanmar dan Maladewa.

    Namun, dalam KTT SCO kali ini, China juga mengundang empat negara di luar anggota tetap, pengamat maupun mitra dialog yaitu Indonesia, Laos, Malaysia dan Vietnam Artinya, total 23 perwakilan negara menyampaikan pernyataan dalam KTT SCO Plus Tianjin.

    “Dan yang lebih penting, untuk menunjukkan komitmen Indonesia sebagai sahabat, mitra dan pihak yang bekerja sama dengan Anda semua sebagai keluarga besar,” kata Sugiono

    “Pada 1965, banyak negara terinspirasi untuk melepaskan diri dari penjajahan, untuk bersatu demi kemerdekaan, keadilan dan kerja sama. Kini, banyak dari kita berjuang untuk menemukan titik temu yang tepat guna memastikan bahwa pembangunan dalam PBB dapat diakses oleh semua orang,” imbuhnya.

    Sugiono mengatakan, Indonesia yakin kerja sama hanya dapat terus berkembang dalam lingkungan yang tepat, yaitu dunia yang di dalamnya terdapat tatanan global dan hukum internasional.

    “Pemerintahan global sebagaimana diusulkan oleh ketua, juga sejalan dengan agenda pembangunan Indonesia, terutama dalam hal menciptakan kesejahteraan bagi rakyat yang merupakan tujuan utama pembangunan,” tambah Menlu Sugiono.

    “Hal tersebut sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan bersama. Hal ini menjadi semakin penting terutama dalam menangani situasi seperti yang terjadi di Gaza karena itu kesejahteraan sosial, penghormatan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan tidak boleh dikesampingkan,” jelasnya.

    Menlu Sugiono mewakili Presiden Prabowo Subianto yang batal menghadiri KTT SCO Plus maupun parade militer peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang karena harus memantau perkembangan kondisi di Tanah Air secara langsung.

    Dalam KTT SCO Plus tersebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyampaikan sikapnya. China menjabat sebagai presiden bergilir kerja sama Shanghai Cooperation Organisation (SCO) periode 2024-2025.

    Dalam keketuaannya, China ingin agar SCO meneruskan serangkaian inisiatif dan kerja sama dalam Prakarsa Pembangunan Global yang diajukan oleh Presiden Xi Jinping yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, pembiayaan pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital dan konektivitas.

    SCO Tianjin juga menghasilkan “Tianjin Declaration” yang menguraikan prioritas strategis dan kerangka kerja sama SCO dalam dekade mendatang (2026-2035), dengan menekankan multilateralisme, keamanan, integrasi ekonomi, dan reformasi tata kelola global.

    (wnv/wnv)

  • Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 September 2025

    Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi Regional 1 September 2025

    Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, secara langsung menemui pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Ternate pada Senin (1/9/2025).
    Dalam kesempatan tersebut, Sherly didampingi Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara Ikbal Ruray, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, serta sejumlah unsur Forkopimda.
    Perwakilan massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate membacakan 17 tuntutan di hadapan gubernur dan rombongan.
    Tuntutan tersebut meliputi desakan untuk melakukan reformasi agraria, evaluasi izin usaha pertambangan (IUP), pengesahan UU perampasan aset, serta penurunan tarif pajak.
    Selain itu, mereka juga mendesak agar Perda adat di Maluku Utara segera disahkan, memberikan status tanah di Tabona, serta membebaskan 11 warga adat Maba Sangaji yang saat ini terjerat hukum.
    Massa aksi juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan almarhum Affan, seorang ojek online.
    Dalam menanggapi tuntutan tersebut, Sherly mengapresiasi keberanian mahasiswa menyampaikan aspirasi secara tertib.
    Ia juga memberikan penghargaan kepada TNI dan Polri yang mengawal jalannya aksi sehingga berlangsung kondusif.
    “Saya mendengar dengan saksama 17 tuntutan. Sebagian besar itu ada di kewenangan pusat. Tugas saya mendengarkan dan akan dipastikan didengar langsung oleh Pak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Sherly.
    Ia mengakui bahwa kewenangannya terbatas dalam lingkup Maluku Utara.
    Sherly menegaskan bahwa masalah tanah di Tabona akan segera ditindaklanjuti, sementara izin IUP merupakan kewenangan Kementerian ESDM.
    “Akan kami sampaikan,” katanya.
    Terkait tuntutan pembebasan 11 warga adat Maba Sangaji, Sherly menyatakan bahwa proses hukum mereka sedang berjalan.
    Ia juga membuka ruang komunikasi dengan Kejaksaan untuk mempertimbangkan keringanan hukum, serta akan mencari solusi untuk kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
    “Saya kawal langsung dan memastikan bahwa proses hukumnya berjalan secara adil dan transparan bagi 11 warga Maba Sangaji,” cetusnya.
    Mengenai Perda adat, Sherly menjelaskan bahwa telah dilakukan pembahasan bersama 10 kepala daerah saat kunjungan Menteri ATR.
    Pihak Kesultanan juga akan dilibatkan dalam inventarisasi tanah adat.
    “Langkah-langkah yang akan kita ambil bersama dengan kejaksaan, kementerian ATR, pihak Kesultanan dan kepala daerah harus duduk bersama untuk membuat Perda terkait dengan tanah adat,” terangnya.
    Ia berjanji mengawal proses Perda adat ini, meskipun tidak bisa dilakukan secara instan.
    “Akan saya update, dan publikasikan setiap bulan progres yang masuk dalam kontrol saya. Mudah-mudahan ada jawaban dari pemerintah pusat,” tambahnya.
    Sherly juga mengekspresikan rasa duka cita atas kejadian yang menimpa Affan.
    “Kami sangat menyayangkan apa yang terjadi kepada adik Affan, tidak ada yang menginginkan itu terjadi. Tapi yang sudah terjadi tidak bisa kita ulangi kembali,” ujarnya.
    Aksi yang berlangsung hingga sore hari itu sempat meningkat tensinya, namun dapat diredam dan situasi tetap terkendali.
    Kehadiran Sherly mampu meredakan ketegangan, dan setelah mendapatkan jawaban dari gubernur, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.