Negara: Laos

  • Donald Trump Terapkan Tarif Impor 32% untuk Indonesia, Ini Respons Wamendag – Page 3

    Donald Trump Terapkan Tarif Impor 32% untuk Indonesia, Ini Respons Wamendag – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor tinggi kepada sedikitnya 14 negara mulai 1 Agustus 2025. Indonesia rencananya akan terkena tarif impor sebesar 32%.

    Tujuan pengenaan tarif impor dikatakan demi keadilan dengan melihat defisit perdagangan AS dengan negara-negara lain. Tarif Impor baru ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang. Pemberlakuan tarif ini mundur dari waktu sebelumnya, yang seharusnya berlaku mulai 9 Juli ini.

    Melansir laman CNBC, Selasa (8/7/2025), pengenaan tarif impor Amerika ini diumumkan Trump pada Senin (7/7/2025) waktu setempat. Trump membagikan informasi tarif impor melalui serangkaian unggahan media sosial, yang diposting di situs Truth Social.

    Indonesia termasuk dalam 14 negara yang terkena tarif impor tinggi tersebut sebesar 32%. Adapun negara lainnya yakni Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, Myanmar, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Indonesia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.

    Dalam isi surat yang akan dikirim Trump menyebutkan, barang-barang yang diimpor AS dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenakan tarif impor 25%.

    Sementara barang-barang dari Afrika Selatan dan Bosnia akan dikenakan tarif 30%. Bangladesh dan Serbia akan dikenakan tarif impor 35%. Kamboja dan Thailand akan dikenakan tarif 36%. Selain itu, impor dari Laos dan Myanmar akan dikenakan bea masuk sebesar 40%.

    Dalam surat-surat yang ditandatangani langsung Donald Trump tersebut menyatakan bahwa AS “mungkin” akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan besaran tarif baru, namun dikatakan itu semua “tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda.”

     Donald Trump membuat keputusan itu “berdasarkan informasi tambahan dan rekomendasi dari berbagai pejabat senior.”

     

  • Kena Tarif Impor Trump 32%, Prabowo Siapkan Langkah Diplomasi – Page 3

    Kena Tarif Impor Trump 32%, Prabowo Siapkan Langkah Diplomasi – Page 3

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor tinggi kepada sedikitnya 14 negara mulai 1 Agustus 2025. Indonesia rencananya akan terkena tarif impor sebesar 32%.

    Tujuan pengenaan tarif impor dikatakan demi keadilan dengan melihat defisit perdagangan AS dengan negara-negara lain. Tarif Impor baru ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang. Pemberlakuan tarif ini mundur dari waktu sebelumnya, yang seharusnya berlaku mulai 9 Juli ini.

    Indonesia termasuk dalam 14 negara yang terkena tarif impor tinggi tersebut sebesar 32%. Adapun negara lainnya yakni Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, Myanmar, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Indonesia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.

  • Biaya Bikin SIM Baru Juli 2025

    Biaya Bikin SIM Baru Juli 2025

    Jakarta

    Biaya bikin Surat Izin Mengemudi (SIM) 2025 baru masih belum mengalami perubahan tarif. Nah buat kamu yang baru hendak memiliki dan membuat SIM, haruskan siapkan uang segini.

    Untuk bisa mendapatkan SIM, kamu harus memenuhi serangkaian persyaratan seperti diatur dalam Peraturan Kepolisian nomor 2 tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpol 5 tahun 2021 Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi. Jika sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa dipastikan kamu baru bisa mengendarai kendaraan.

    Syarat Bikin SIM Baru:

    1. Usia

    Dijelaskan pada pasal 7, persyaratan untuk membuat SIM yaitu usia, administrasi, kesehatan, dan lulus ujian. Khusus persyaratan usia, pemohon harus memenuhi ketentuan berikut.

    – minimal 17 tahun untuk SIM A, SIM C, SIM D, dan SIM D1
    – minimal 18 tahun untuk SIM C1
    – minimal 19 tahun untuk SIM CII
    – minimal 20 tahun untuk SIM A umum dan SIM B1
    – minimal 21 tahun untuk SIM BII
    – minimal 22 tahun untuk SIM B1 Umum, dan
    – minimal 23 tahun untuk SIM BII Umum

    2. Administrasi

    Selanjutnya ada persyaratan administrasi yang harus dilengkapi pemohon. Syarat administrasi ini meliputi, formulir pendaftaran secara manual atau menunjukkan bukti pendaftaran secara elektronik, melampirkan fotokopi e-KTP, melampirkan fotokopi sertifikat pendidikan mengemudi dari sekolah mengemudi yang terakreditasi paling lama enam bulan sejak tanggal diterbitkan, perekaman biometri sidik jari, melampirkan tanda bukti kepesertaan aktif BPJS Kesehatan, dan menyerahkan bukti pembayaran penerimaan bukan pajak.

    3. Tes Kesehatan

    Persyaratan yang harus dipenuhi berikutnya adalah kesehatan jasmani meliputi pemeriksaan penglihatan, pendengaran, dan fisik anggota gerak serta perawakan fisik lain. Pemeriksaan fisik ini dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang dapat digunakan paling lama 14 hari sejak diterbitkan.

    Petugas merekam data diri pemohon SIM C di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polres Metropolitan Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa (27/5/2025). Mulai terhitung 1 Juni 2025, Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia akan berlaku di delapan negara anggota ASEAN, yaitu Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Brunei Darussalam, Myanmar, Malaysia, dan Singapura, setelah penyesuaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi nomor SIM. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

    4. Tes Psikologi

    Kemudian ada juga kesehatan rohani melalui pemeriksaan psikologi yang meliputi aspek kemampuan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan kepribadian. Pemeriksaan psikologi ini dibuktikan dengan surat keterangan lulus tes psikologi yang dapat digunakan paling lama enam bulan sejak diterbitkan.

    Untuk pembuatan SIM baru, kamu juga harus mengikuti ujian teori menggunakan E-AVIS pada perangkat yang tersedia di Satpas atau gawai milik pemohon. Pemohon SIM baru juga harus mengikuti ujian praktik.

    Biaya Bikin SIM Baru

    Soal biayanya, masih belum mengalami perubahan. Biaya bikin SIM baru masih merujuk pada Peraturan Pemerintah nomor 76 tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Polri. Berikut rincian biaya bikin SIM baru Januari 2025.

    – Penerbitan SIM A: Rp 120.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM B I: Rp 120.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM B II: Rp 120.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM C: Rp 100.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM C I: Rp 100.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM C II: Rp 100.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM D: Rp 50.000 (per penerbitan)
    – Penerbitan SIM D I: Rp 50.000 (per penerbitan)

    Biaya di belum termasuk tes psikologi, tes kesehatan, dan asuransi. Seperti diketahui bersama, tes psikologi dan tes kesehatan SIM kini dilakukan di luar Satpas sebagaimana tertuang dalam ST/2387/X/YAN.1.1./2022 per tanggal 31 Oktober 2022 yang ditandatangani oleh Firman Shantyabudi saat menjabat sebagai Kakorlantas atas nama Kapolri.

    Biaya pemeriksaan tersebut juga dipungut langsung oleh dokter atau psikolog pada pelayanan pemeriksaan kesehatan. Kapolri juga melarang petugas pelayanan penerbitan SIM menyalahgunakan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tersebut untuk melakukan pungutan biaya lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Sebagai gambaran, bila tes kesehatan dikenakan biaya Rp 35.000 dan tes psikologi Rp 60.000, serta asuransi Rp 50.000, maka biaya bikin SIM A baru yang dikeluarkan Rp 265.000. Biaya tersebut bisa jadi berbeda karena tarif tes kesehatan dan tes psikologi lebih mahal.

    (dry/lth)

  • Lengkap! Ini Isi Surat Trump ke Prabowo soal Keputusan Tarif 32%

    Lengkap! Ini Isi Surat Trump ke Prabowo soal Keputusan Tarif 32%

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif resiprokal 32% untuk seluruh produk Indonesia yang masuk ke AS. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

    Keputusan Trump ini diumumkan langsung lewat surat terbuka yang diunggah melalui akun TruthSocial @realDonaldTrump pada Selasa (8/7/205). Surat tersebut ditujukan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    Lewat surat tersebut, Trump menyinggung kerja sama perdagangan antara AS dan Indonesia yang kuat, tapi tidak begitu menguntungkan bagi AS. Pasalnya, nilai perdagangan ini justru membuat neraca perdagangan AS defisit. 

    Kebijakan tarif impor sebesar 32% ini dinilai AS perlu dlakukan untuk menyeimbangan defisit dagang tersebut. Menurut Trump, angka yang ditetapkan ini lebih rendah dari semestinya untuk menutupi kesenjangan defisit. 

    Tak hanya Indonesia, Trump juga memberikan surat serupa dengan penetapan tarif yang berbeda ke 14 negara pada waktu yang sama. 

    Beberapa negara tersebut yaitu, Thailand dikenakan tarif 36% dan berlaku per Agustus mendatang, kemudian tarif untuk Kamboja 36%, Bangladesh 35%, Myanmar 40%, Laos 40%. 

    Sementara itu, Malaysia, Korea Selatan, Jepang dikenakan tarif Trump sebesar 25%. Kemudian, Kazakhstan dikenakan tarif 30%. Di luar Asia, Trump juga menetapkan Bosnia dengan pungutan 30% dan Serbia menghadapi tarif 35%.

    Hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Trump menurunkan tarif terhadap Vietnam dari yang semula 46% menjadi 20%.

    Berikut isi lengkap surat Trump untuk Prabowo:

    Yang Mulia

    Prabowo Subianto

    Presiden Republik Indonesia

    Jakarta

    Bapak Presiden yang terhormat:

    Ini adalah suatu kehormatan besar bagi saya untuk mengirimkan surat ini kepada Anda karena ini menunjukkan kekuatan dan komitmen Hubungan Perdagangan kami, dan fakta bahwa Amerika Serikat telah setuju untuk terus bekerja sama dengan Indonesia, meskipun memiliki Defisit Perdagangan yang signifikan dengan Negara Anda yang hebat. Meskipun demikian, kami telah memutuskan untuk bergerak maju bersama Anda, tetapi hanya dengan PERDAGANGAN yang lebih seimbang, dan adil. Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam Ekonomi Amerika Serikat yang luar biasa, Pasar Nomor Satu di Dunia, sejauh ini. Kami telah memiliki waktu bertahun-tahun untuk membahas Hubungan Perdagangan kami dengan Indonesia, dan telah menyimpulkan bahwa kami harus menjauh dari Defisit Perdagangan jangka panjang, dan sangat gigih, yang ditimbulkan oleh Tarif Indonesia, dan Non Tarif, Kebijakan dan Hambatan Perdagangan. Sayangnya, hubungan kami jauh dari Timbal Balik. Mulai 1 Agustus 2025, kami akan membebankan Tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32% untuk setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat, terpisah dari semua Tarif Sektoral. Barang yang dipindahkan untuk menghindari Tarif yang lebih tinggi akan dikenakan Tarif yang lebih tinggi itu. Harap dipahami bahwa angka 32% jauh lebih sedikit dari apa yang dibutuhkan untuk menghilangkan kesenjangan Defisit Perdagangan yang kita miliki dengan Negara Anda. Seperti yang Anda ketahui, tidak akan ada Tarif jika Indonesia, atau perusahaan di Negara Anda, memutuskan untuk membangun atau memproduksi produk di Amerika Serikat dan, pada kenyataannya, kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan persetujuan dengan cepat, profesional, dan rutin — dengan kata lain, dalam hitungan minggu.

    Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan Tarif Anda, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 32% yang kami kenakan. Harap dipahami bahwa Tarif ini diperlukan untuk memperbaiki Tarif Indonesia selama bertahun-tahun, dan Non Tarif, Kebijakan dan Hambatan Perdagangan, yang menyebabkan Defisit Perdagangan yang tidak berkelanjutan ini terhadap Amerika Serikat. Defisit ini merupakan ancaman besar bagi Ekonomi kita dan, memang, Keamanan Nasional kita!

    Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda sebagai Mitra Perdagangan Anda selama bertahun-tahun yang akan datang. Jika Anda ingin membuka Pasar Perdagangan yang sebelumnya ditutup ke Amerika Serikat, dan menghilangkan Tarif, dan Non Tarif, Kebijakan, dan Hambatan Perdagangan Anda, kami akan, mungkin, mempertimbangkan penyesuaian pada surat ini. Tarif ini dapat dimodifikasi, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda. Anda tidak akan pernah kecewa dengan Amerika Serikat.

    Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!

  • Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menegaskan bahwa pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    mengenai pengenaan
    tarif impor
    Indonesia sebesar 32 persen membuktikan masih ada ruang negosiasi.
    Trump mematok waktu pengenaan tarif tersebut mulai 1 Agustus 2025 nanti.
    Sebelumnya, Trump memberikan jeda waktu 90 hari kepada berbagai negara, termasuk Indonesia, hingga 9 Juli 2025.
    “Besok 9 Juli kan? Harusnya itu berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan/PCO
    Hasan Nasbi
    di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
    Hasan menyampaikan bahwa peluang negosiasi tarif itu juga disampaikan Trump dalam suratnya.
    Oleh karenanya, tim negosiasi dari Indonesia kini tengah berada di Washington DC, AS, untuk menegosiasikan tarif lebih lanjut.
    Tim negosiasi bakal didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kini dalam perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil, ke AS.
    “Tadi saya kontak beliau, sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC. Dan yang bisa kita pegang adalah tanggalnya ini. Tanggalnya kan dimundurkan jadi tanggal 1 Agustus,” tutur Hasan.
    “Artinya ada beberapa minggu kesempatan kita untuk bernegosiasi,” imbuhnya.
    Hasan meminta semua pihak menunggu hasil negosiasi.
    Namun, ia optimistis negosiasi akan menghasilkan keputusan baik mengingat Indonesia berhubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.
    “Dan tentu hubungan baik itu bisa menjadi modal sosial yang bagus untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi di sana. Nah untuk keterangan lengkapnya nanti mohon bersabar, kita tunggu Bapak Menteri Koordinator Perekonomian sampai di DC dan bisa menyampaikan update kepada kita semua,” tandas Hasan.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan hasil negosiasi tarif impor terhadap 14 negara.
    Indonesia termasuk dalam daftar dengan tarif sebesar 32 persen.

    Trump menyampaikan pengumuman itu lewat sejumlah unggahan di media sosial Truth Social, Senin (7/7/2025) waktu AS.
    CNBC melaporkan informasi tersebut pada Selasa (8/7/2025).
    Tarif baru akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
    Selain Indonesia, negara lain yang masuk daftar antara lain Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar.
    Trump juga menyebut Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.
    Barang dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenai tarif 25 persen.
    Produk asal Afrika Selatan dan Bosnia dikenai tarif 30 persen.
    Indonesia masuk kategori dengan bea impor 32 persen.
    Tarif untuk Bangladesh dan Serbia ditetapkan 35 persen.
    Kamboja dan Thailand dikenai 36 persen.
    Laos dan Myanmar terkena tarif tertinggi, 40 persen.
    Trump meminta 14 negara tersebut tidak membalas tarif itu dengan kenaikan bea serupa.
    “Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 25 persen yang kami kenakan,” tulis Trump dalam surat yang diunggah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bali Barber Expo ajang pengembangan ekonomi kreatif

    Bali Barber Expo ajang pengembangan ekonomi kreatif

    Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa meninjau stand barber gelaran internasional bertajuk Bali Barber Expo tahun 2025 di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Bali, Sabtu (5/7/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkot Denpasar

    Wawali Denpasar: Bali Barber Expo ajang pengembangan ekonomi kreatif
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 05 Juli 2025 – 20:51 WIB

    Elshinta.com – Wakil Wali Kota (Wawali) Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyatakan gelaran internasional bertajuk Bali Barber Expo tahun 2025 yang diselenggarakan di Denpasar, Sabtu, merupakan ajang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif.

    Arya Wibawa menjelaskan Bali Barber Expo 2025 merupakan sebuah perhelatan yang mewadahi pertemuan insan kreatif di bidang barbering, tidak hanya dari Bali dan Indonesia, namun juga dari berbagai belahan dunia, karena acara ini juga merupakan serangkaian kegiatan Denpasar Youth Festival (D’Youth Fest) 5.0.

    “Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para panitia dan komunitas yang telah menghadirkan acara ini dalam semangat kolaborasi, inovasi, dan pengembangan kapasitas SDM di bidang ekonomi kreatif, khususnya dalam menunjang sub-sektor fashion dan personal care,” katanya.

    Ia mengatakan acara ini membuktikan profesi tukang cukur bukan sekadar jasa potong rambut, namun telah berevolusi menjadi bagian penting dari gaya hidup, tren budaya urban, dan identitas kreatif anak muda.

    Kehadiran lebih dari 20 narasumber internasional menjadi bukti bahwa Bali telah menjadi panggung terbuka untuk pertukaran ide dan praktik global di bidang barbering.

    “Untuk itu kami di Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar sangat mendukung upaya-upaya seperti ini, yang secara langsung mendorong penciptaan lapangan kerja, inovasi produk dan layanan, serta menjadikan industri kreatif sebagai motor pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” ucapnya.

    Melalui Bali Barber Expo, pihaknya berharap semakin banyak pelaku muda yang terinspirasi untuk terus belajar, beradaptasi dengan tren global, dan menjadikan kreativitas sebagai kekuatan dalam membangun masa depan.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan inovasi dan kolaborasi yang lebih luas, sehingga Denpasar dapat terus menjadi panggung kreativitas dunia,” tambahnya.

    Sementara itu Ketua Panitia Bali Barber Expo Tomi Bolin mengatakan Bali Barber Expo kini memasuki tahun kedua dan telah menjadi perayaan yang sangat dinantikan para barber di seluruh Indonesia.

    Acara ini dijuluki sebagai “Lebaran”  bagi komunitas barber, sekaligus menjadi destinasi utama wisata komunitas dan ajang berkumpulnya pelaku industri dari berbagai wilayah dan negara.

    Bali Barber Expo 2025 diadakan selama dua hari pada 5-6 Juli 2025.. Expo ini menghadirkan lebih dari 60 bintang tamu internasional dari 15 negara, seperti Mongolia, Selandia Baru, Taiwan, Filipina, Vietnam, Laos, Hong Kong, Thailand, dan Malaysia.

    Mereka akan berbagi teknik dan inspirasi melalui seminar kelas dunia dan pertunjukan keterampilan global.

    “Berbagai kompetisi bergengsi seperti internasional barber battle, individual competition, dan team challenge akan digelar untuk merayakan keahlian, kreativitas, dan solidaritas antar-barber,” ujarnya.

    Ekspo tersebut, lanjut dia, merupakan ruang edukasi dan kolaborasi, yang mempertemukan ratusan merek lokal dan internasional di bidang barbering dan perawatan rambut, membuka peluang besar dalam jejaring bisnis dan pengembangan profesional.

    “Dengan dukungan Pemkot Denpasar, Bali Barber Expo diharapkan menjadi ajang tahunan yang ikonik dan memperkuat posisi Denpasar sebagai kota kreatif yang inklusif, adaptif, dan menjadi pusat pertumbuhan industri gaya hidup modern berbasis komunitas,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Laksana Ekspor Bus ke Srilanka

    Laksana Ekspor Bus ke Srilanka

    Jakarta

    Karoseri lokal asal Ungaran, Laksana, kembali melakukan ekspor bodi bus. Laksana mengekspor bodi bus seri Neo untuk pasar Srilanka. Sebelumnya karoseri yang dikenal dengan produk bodi bus Legacy itu telah melakukan ekspor sejak tahun 2009 ke sejumlah negara seperti Bangladesh, Fiji, Timor Leste, dan Laos.

    “Sekarang adalah negara kelima Laksana menembus pasar ekspor, ke Srilanka,” bilang Bus & Coach Consultant Laksana Lang Widya Praba Wasista, dalam video di channel YouTube Laksanabus, Kamis (3/7/2025).

    Bus yang diekspor ke Srilanka ini menggunakan bodi SR3 Neo dengan kaca depan single alias panorama. Bagian fascia-nya masih sama sesuai pakem desain Legacy Series SR3 tipe Ultimate dengan tambahan lampu DRL di lips bumper depan. Sementara bodi samping dan belakang mengadopsi bodi Legacy Series SR3 tipe Standard.

    Secara posisi mengemudi masih sama dengan Indonesia, yakni mengadopsi setir kanan. Namun yang membedakan, bus Laksana buat Srilanka ini hanya punya satu pintu di kiri depan. Sementara pintu belakang, pintu darurat, maupun pintu sopir tidak ada.

    “Untuk sasisnya menggunakan Mercedes-Benz 1626L yang pakai air suspension. Bodinya pakai tipe HD (High Decker) yang standard,” sambung Lang Widya. Meski pakai bodi standard, bagian bagasi kolong bus ini sudah tembus kanan-kiri, tapi belum bisa untuk membawa motor.

    Geser ke bagian dalam, nuansanya serba mewah dengan lantai yang menggunakan vinyl bermotif kayu. Bus ini juga sudah dilengkapi head unit android 10 inci, kamera CCTV, juga cooler box untuk pendingin minuman. Secara konfigurasi jok, menggunakan format 2-2 yang sudah dilengkapi sabuk pengaman tiga titik seperti di mobil pribadi. Total kursinya berjumlah 45 seat.

    (lua/dry)

  • Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025

    Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menanti diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Rio de Janeiro, Brasil, bersiap menjadi panggung diplomasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang melibatkan delegasi dari 10 negara anggota penuh dan sembilan negara mitra, saat mereka berkumpul pada 6-7 Juli 2025.

    BRICS yang merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi dan politik yang signifikan. Kelompok ini mewakili lebih dari 40 persen populasi dunia dan sekitar sepertiga produk domestik bruto (PDB) global.

    Kelompok negara berkembang BRICS, yang kini diperkuat dengan penambahan anggota baru, termasuk Indonesia, semakin mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan signifikan di panggung global.

    BRICS tidak hanya menjadi penyeimbang ekonomi, tetapi juga pendorong utama terciptanya tatanan dunia yang lebih adil di tengah pengaruh dominasi historis negara-negara Barat.

    Dengan masuknya Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab, serta bergabungnya Indonesia secara resmi sejak 6 Januari 2025, BRICS kini diperkuat 10 negara anggota penuh, meningkatkan bobot ekonomi dan demografi kelompok tersebut.

    Selain itu, banyak anggota BRICS adalah produsen utama komoditas penting global, mulai dari energi, mineral, produk pertanian, hingga sumber daya manusia yang melimpah.

    Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat BRICS menyumbang sekitar 37,3 persen terhadap PDB global pada 2024, melampaui capaian G7 (AS, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Prancis) yang menyumbang 30 persen terhadap PDB global.

    Bagi dosen di Departemen Hubungan Internasional Universitas Bakrie, Sellita Selli, BRICS bukan tentang alternatif, tetapi mengenai tata kelola global baru yang menyeimbangkan kekuatan antara Barat dan Selatan Global yang baru.

    BRICS telah mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam pasar komoditas global, terutama melalui ekspor minyak mentah dan produk pertanian.

    China, sebagai mesin ekspor utama BRICS, membanjiri pasar dunia dengan berbagai produk, mulai dari tekstil hingga elektronik. Kehadiran kolektif BRICS sebagai eksportir dan importir utama menjadi mitra tidak terpisahkan dalam rantai pasok global.

    Tidak hanya sebagai pemasok, negara-negara BRICS juga merupakan pasar impor yang sangat penting, mengonsumsi berbagai bahan baku, mesin, dan teknologi. India, misalnya, adalah importir besar bahan bakar mineral serta besi dan baja, sementara Rusia, selain menguasai ekspor energi, juga mengimpor beragam produk pangan.

    Bagi Indonesia, hubungan perdagangan dengan BRICS sangatlah vital. Pada tahun 2024, ekspor Indonesia ke BRICS mencapai 84,37 miliar AS, dengan ekspor non-migas menyumbang 33,91 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.

    Di tengah sorotan terhadap dinamika ekonomi dan geopolitik dunia, posisi Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di Asia Tenggara yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, akan menjadi topik menarik untuk dicermati.

    Peluang kerja sama

    Data IMF pada 2024 menempatkan Indonesia di peringkat lima PDB per kapita dari 11 negara Asia Tenggara. Dengan PDB per kapita sebesar 5.270 dolar AS, Indonesia berada di bawah Singapura ($88.450), Brunei Darussalam ($35.110), Malaysia ($13.310), dan Thailand ($7.810).

    Peringkat ini menempatkan Indonesia di segmen tengah, di atas Vietnam ($4.620), Filipina ($4.130), dan negara-negara lain yang PDB per kapitanya jauh lebih rendah, seperti Kamboja, Laos, Timor-Leste, dan Myanmar.

    Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia telah melampaui fase pembangunan awal, namun masih menghadapi tantangan dalam mendorong kesejahteraan yang lebih merata di seluruh lapisan masyarakatnya.

    Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa yang berada di jalur perdagangan maritim global antara Samudra Hindia dan Pasifik, Indonesia berada di gerbang pasar domestik bagi negara-negara BRICS dalam mencari peluang ekspor maupun investasi.

    Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam, termasuk nikel, batu bara, minyak kelapa sawit, dan banyak mineral kritis lainnya.

    Teranyar, adalah proyek pembangunan Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (29/6), sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dalam rangka mewujudkan swasembada energi Indonesia.

    Proyek yang mencakup area seluas 3.023 hektare ini memiliki nilai investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS dari hulu hingga hilir, serta diproyeksikan menyerap hingga 8.000 tenaga kerja, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara langsung.

    Dalam sambutannya pada acara peresmian itu, Presiden menyampaikan bahwa proyek tersebut menjadi bagian dari upaya besar bangsa dalam menjalankan hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

    Proyek hilirisasi terbesar di Asia Tenggara itu relevan bagi negara-negara BRICS sebagai rantai pasok bahan baku industri otomotif, terutama dalam konteks transisi energi dan pengembangan teknologi yang kini selaras dengan harapan KTT BRICS.

    Hubungan bilateral

    Sejak resmi menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia kini berada di ambang era baru kerja sama ekonomi. Meskipun status keanggotaan penuh masih terbilang baru, hubungan bilateral yang kuat dengan negara-negara anggota BRICS telah menjadi modal awal dan gerbang menuju kolaborasi yang lebih dalam.

    Ada beberapa bentuk kerja sama konkret yang sebelumnya telah dan sedang bergerak menuju realisasi bersama sejumlah negara BRICS.

    Salah satu keuntungan nyata dari keanggotaan BRICS adalah akses langsung Indonesia ke New Development Bank (NDB). NDB, yang didirikan oleh BRICS adalah lembaga keuangan yang fokus membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.

    Bagi Indonesia, ini berarti peluang baru untuk mendapatkan pendanaan bagi proyek-proyek skala besar, seperti inisiatif transisi energi, hingga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

    NDB dikenal dengan syarat pinjamannya yang seringkali lebih fleksibel dibandingkan lembaga keuangan tradisional, memberikan opsi pembiayaan yang lebih beragam bagi Indonesia.

    Sebelum menjadi anggota penuh, hubungan dagang dan investasi Indonesia dengan negara-negara, seperti China, India, dan Rusia, sudah terjalin dengan baik. Dengan status keanggotaan di BRICS, kerja sama ini diproyeksikan akan semakin diperkuat.

    Diharapkan ada peningkatan investasi langsung dari negara-negara BRICS ke Indonesia, terutama di sektor manufaktur, pertambangan dengan fokus pada hilirisasi dan energi terbarukan. Sebaliknya, produk komoditas kunci Indonesia, seperti minyak sawit dan karet juga berpotensi menemukan pasar yang lebih besar di negara-negara BRICS.

    Keamanan energi dan transisi menuju energi bersih adalah isu krusial bagi negara-negara BRICS. Indonesia, sebagai produsen energi, dapat mempererat kerja sama pasokan dengan anggota lain. Namun, potensi terbesar ada pada pengembangan energi terbarukan.

    Ada ruang luas untuk kolaborasi dalam proyek-proyek tenaga surya, angin, dan hidro. Transfer teknologi dari China dan India, yang merupakan pemimpin global dalam inovasi energi bersih, akan sangat vital bagi ambisi energi hijau Indonesia.

    Selain itu, potensi kerja sama teknologi juga meluas ke sektor digital, kecerdasan buatan (AI), fintech, dan e-commerce, membuka peluang bagi kolaborasi antara startup di negara-negara anggota.

    Politik bebas aktif

    Diplomasi Indonesia di KTT BRICS 2025 juga tidak akan lepas dari tantangan. Dinamika geopolitik global yang kompleks, persaingan antarblok kekuatan, dan perbedaan kepentingan di antara anggota BRICS sendiri memerlukan pendekatan yang hati-hati dan strategis dari delegasi Indonesia.

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa keikutsertaan ini selaras dengan diplomasi luar negeri RI yang bebas aktif, yaitu mengambil peran, tanpa terjebak blok geopolitik.

    Keseimbangan antara menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan besar dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip politik luar negeri yang independen akan menjadi kunci.

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan tampil di Konferensi Tingkat Tinggi BRICS pada 6-7 Juli 2025 di Rio De Jeniro, Brasil, seusai menuntaskan kunjungan resmi ke Kerajaan Arab Saudi.

    Publik menanti narasi diplomasi Indonesia yang adaptif, memastikan bahwa kehadiran di KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro benar-benar memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa dan kontribusi bagi perdamaian serta kemakmuran global.

    Sumber : Antara

  • Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka

    Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Gubernur Jateng lepas ekspor bus ke Sri Lanka
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 17:43 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melepas ekspor perdana bus dari Karoseri Laksana di Kabupaten Semarang ke Sri Lanka, yang menjadi negara kelima tujuan ekspor perusahaan karoseri tersebut.

    “Kami mengapresiasi bahwa ekspor perdana ini menjadi penanda bahwa produk anak bangsa mampu bersaing di dunia internasional. Ini yang perlu kita hargai,” kata Ahmad Luthfi di Kabupaten Semarang, Rabu.

    Menurut dia, ekspor bus yang dilakukan karoseri Laksana menandakan bahwa produk Jateng mempunyai pangsa pasar yang besar di luar negeri.

    Dengan banyaknya produk Jateng yang mampu diekspor ke luar negeri, kata dia, membuktikan bahwa produk-produk dari Jateng mampu bersaing di pasar internasional.

    Ia menjelaskan bahwa Jateng saat ini sedang mengembangkan konsep aglomerasi wilayah, meliputi Semarang Raya, Soloraya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya dan Kedu Raya.

    Ke depan, Luthfi berharap unit bus produksi dari Laksana dapat menumbuhkembangkan ekonomi baru di wilayah aglomerasi.

    Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Laksana Bus Manufaktur Canta Bayu Laksana mengatakan bahwa ekspor bus dari karoseri Laksana sudah dilakukan sejak 2009.

    Sampai saat ini, Laksana sudah berhasil mengekspor ke empat negara tujuan, yaitu Kepulauan Fiji, Bangladesh, Timor Leste dan Laos.

    “Ini memang suatu ‘milestone’ yang sangat besar sekali bagi kita, karena bisa menembus satu pasar lagi. Jadi, setelah empat negara, Sri Lanka ini merupakan negara kelima yang kami ekspor,” katanya.

    Hingga kini, kata dia, perusahaan karoseri Laksana sudah mengekspor lebih dari 200 unit bus ke empat negara sebelumnya.

    Unit bus yang diekspor ke Sri Lanka adalah seri Legacy SR3 Neo Suites Combi yang menggunakan casis dan mesin dari Mercedes Benz.

    Bus yang diekspor ke Sri Lanka sementara baru satu unit sebagai prototipe yang dapat digunakan untuk bus pariwisata atau bus antarkota di Sri Lanka.

    “Harapannya ini pembuka, agar bisa mengekspor bus lebih banyak lagi ke Sri Lanka dan negara tetangga lainnya,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Indonesia atau Malaysia, Siapa IQ Paling Cerdas di ASEAN?

    Indonesia atau Malaysia, Siapa IQ Paling Cerdas di ASEAN?

    Jakarta

    Kawasan Asia Tenggara dikenal dengan keragaman budaya hingga bahasanya. Namun, bagaimana jika melihatnya dari kecerdasan intelektual?

    Melalui data riset IQ di berbagai negara, terdapat gambaran mengenai bagaimana negara-negara anggota ASEAN bersaing dalam hal kecerdasan warganya. Lalu, negara mana yang paling cerdas di Asia Tenggara? Apakah Indonesia atau Malaysia?

    Negara Mana dengan IQ Paling Cerdas di Asia Tenggara?

    Bukan Indonesia atau Malaysia, negara dengan IQ paling tinggi di Asia Tenggara menurut data International IQ Test 2024 adalah Singapura. Negara ini memiliki skor IQ sebesar 105,14.

    Intelligence Quotient atau IQ sendiri merupakan ukuran kemampuan penalaran seseorang. Dikutip dari laman Science News Explores, IQ digunakan untuk mengukur seberapa baik seseorang bisa menggunakan informasi dan logika dalam menjawab pertanyaan atau membuat prediksi. Berikut urutan 5 negara di Asia Tenggara berdasarkan IQ tertinggi.

    1. Singapura

    Singapura menduduki posisi pertama di Asia Tenggara sebagai negara dengan IQ tertinggi. Hal ini juga dicapai Singapura pada tahun 2023. Menurut data World Population Review, Singapura menempati peringkat pertama di Asia Tenggara dengan rata-rata IQ 105. Rerata tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan data International IQ Test 2024, tapi masih berada di peringkat teratas.

    Dikutip dari laman Seasia, peringkat teratas Singapura mencerminkan keberhasilan investasi negara tersebut dalam bidang pendidikan dan pertumbuhan intelektual. Negara ini memiliki sistem pendidikan yang sangat kompetitif, terutama berfokus pada penalaran analitis dan pemikiran kritis.

    2. Thailand

    Negara kedua dengan IQ tertinggi di Asia Tenggara adalah Thailand dengan skor rata-rata IQ 101,52. Dalam urutan global, Thailand menduduki peringkat ke 20. Rata-rata tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan data World Population Review di angka 102 poin, tapi dengan peringkat yang sama.

    Dikutip dari laman Qahe, sistem pendidikan di Thailand telah mengalami perkembangan dan perluasan yang signifikan. Dengan penekanan kuat pada pendidikan sebagai sarana kemajuan sosial dan ekonomi, Thailand telah melakukan upaya untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan.

    3. Malaysia

    Dengan rata-rata IQ 100,48, Malaysia menempati posisi ketiga. Angka tersebut serupa dengan data World Population Review, Malaysia memiliki rerata IQ di angka 100.

    Dikutip dari laman IQ Education Consultant, Malaysia merupakan rumah bagi beberapa universitas dan perguruan tinggi terkemuka. Banyak dari lembaga ini diakui secara global atas pendidikan berkualitas, metode pengajaran yang inovatif, dengan kontribusi penelitian yang ada.

    4. Vietnam

    Vietnam berada di peringkat keempat dengan rata-rata IQ 100,12. Jika dilihat secara global, maka Vietnam berada di peringkat ke 24. Dikutip dari laman Asia Society, siswa dan orang dewasa Vietnam memiliki keterampilan numerasi dan literasi yang kuat.

    Berdasarkan data World Population Review, Vietnam juga menempati peringkat empat di antara negara Asia Tenggara dengan rata-rata IQ 100.

    5. Brunei Darussalam

    Brunei Darussalam menempati posisi kelima dengan skor rata-rata IQ 98,14 untuk kawasan Asia Tenggara. Sementara, pada pemeringkatan dunia, Brunei menduduki posisi ke 55. Selaras dengan data World Population Review, Brunei menempati peringkat lima di Asia Tenggara dengan rerata IQ 98,1.

    Dikutip dari laman Jurnal Perkembangan Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam, sistem pendidikan di Brunei Darussalam memiliki struktur yang jelas dan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

    Indonesia Berada di Urutan Berapa?

    Indonesia berada di urutan ke sembilan dengan skor rata-rata 93,18. Dalam peringkat global dengan IQ tertinggi, Indonesia menempati posisi ke 98. Sedangkan pada data World Population Review, rerata Indonesia sedikit lebih tinggi di angka 93,2, tapi di peringkat yang sama.

    Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, pendidikan di Indonesia di tahun 2024 menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam tiga area utama, akses pendidikan, kualitas pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Berdasarkan data dari Dapodik, tercatat ada total 53,23 juta anak telah mendapat pelayanan pendidikan di 448.367 satuan pendidikan. Angka ini mencerminkan peningkatan yang stabil dalam partisipasi pendidikan anak-anak di Indonesia.

    Di atas Indonesia, ada negara Kamboja dengan skor yang sedikit berbeda, yaitu 93,97 dan menempati posisi ke 94 di dunia. Setelah Indonesia, di peringkat ke 10 ada Laos dengan skor rata-rata 92,05 dengan urutan ke 103 di dunia.

    (elk/tgm)