Negara: Kuwait

  • Kuwait Hibah Sebesar 3,5 juta Dolar ke UNICEF untuk Infrastruktur Air Gaza & Pendidikan di Lebanon – Halaman all

    Kuwait Hibah Sebesar 3,5 juta Dolar ke UNICEF untuk Infrastruktur Air Gaza & Pendidikan di Lebanon – Halaman all

    Kuwait Hibah Sebesar 3,5 juta Dolar ke UNICEF untuk Infrastruktur Air Gaza & Pendidikan di Lebanon

    TRIBUNNEWS.COM- Dana Kuwait untuk Pembangunan Ekonomi Arab menandatangani dua perjanjian hibah pada hari Kamis dengan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) untuk menyediakan $1,5 juta guna mendukung sektor air Gaza dan $2 juta untuk meningkatkan pendidikan di Lebanon, Anadolu melaporkan.

    Dalam sebuah pernyataan, dana yang dikelola pemerintah mengatakan proyek Gaza bertujuan untuk memulihkan sistem air dan sanitasi, menyediakan air minum yang aman, dan meningkatkan kesehatan masyarakat di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan di daerah kantong tersebut.

    Pada hari Senin, pabrik desalinasi terbesar kedua di Gaza menghentikan operasinya, beberapa hari setelah fasilitas terbesar di wilayah itu ditutup karena penutupan perbatasan Israel yang sedang berlangsung, yang telah memblokir bahan bakar dan pasokan penting.

    Dana tersebut mengatakan proyek Lebanon akan berinvestasi dalam infrastruktur untuk meningkatkan lingkungan belajar bagi anak-anak lokal dan pengungsi dengan merehabilitasi tiga sekolah umum sesuai dengan standar Kementerian Pendidikan negara tersebut.

    Gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak November, mengakhiri perang lintas perbatasan selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang meningkat menjadi konflik skala penuh pada bulan September.

    Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan paling lambat tanggal 26 Januari, tetapi batas waktu diperpanjang hingga tanggal 18 Februari setelah Israel menolak mematuhinya. Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.

    Hibah hari Kamis menandai perjanjian bantuan kemanusiaan ke-10 antara Kuwait Fund dan UNICEF. Sejak 2017, dana tersebut telah menyediakan sekitar $24 juta untuk sembilan proyek dengan badan PBB tersebut, menurut pernyataan tersebut.

    Dana Kuwait, yang beroperasi secara independen menggunakan sumber dayanya sendiri, menyediakan pinjaman lunak dan bantuan pembangunan untuk membantu negara-negara berkembang dengan proyek infrastruktur.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Ambisi Irak, Mampukah Beralih dari Minyak ke Pariwisata?

    Ambisi Irak, Mampukah Beralih dari Minyak ke Pariwisata?

    Jakarta

    Lapangan Saray di pusat Baghdad, tempat Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani akan berpidato tentang pariwisata, dikelilingi oleh bangunan bersejarah yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Di sekitar area ini terdapat dua masjid kuno, salah satu universitas tertua di dunia Arab, sebuah kastil berusia 800 tahun, gereja tertua di kota ini, serta bekas pusat pemerintahan Baghdad pada era Kekaisaran Ottoman.

    Namun, kawasan ini juga menyimpan jejak sejarah kelam Irak yang selama bertahun-tahun membuat wisatawan enggan berkunjung. Di dekatnya, Jalan Muttannabi menjadi saksi serangan bom mobil pada 2007 yang menewaskan 30 orang dan menghancurkan sebagian besar kawasan yang terkenal dengan penjual bukunya. Pada 2019, Jalan Rasheed yang berada di sekitar lokasi ini menjadi medan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan selama protes anti-pemerintah.

    Dalam lima tahun terakhir, Irak mengalami periode stabilitas dan keamanan yang lebih baik. Itulah sebabnya, pada malam di akhir Februari, para pejabat Irak merayakan Baghdad yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Pariwisata Arab 2025, gelar yang diberikan setiap tahun oleh Organisasi Pariwisata Arab, bagian dari Liga Arab.

    Dalam pidatonya, Perdana Menteri al-Sudani menyampaikan, “Berkat pengorbanan rakyatnya, Irak telah merebut kembali posisinya sebagai negara berpengaruh yang menarik wisatawan dari seluruh dunia untuk menikmati peradaban yang kaya.” Ia kemudian menerima kunci simbolis dari para pejabat Oman, pemegang gelar Ibu Kota Pariwisata Arab 2024.

    Mengurangi ketergantungan pada minyak

    Seperti banyak negara penghasil minyak lainnya, Irak ingin mendiversifikasi sumber pendapatan nasionalnya, terutama mengingat peralihan dunia dari bahan bakar fosil. Saat ini, sektor pariwisata, yang mayoritas berbasis wisata religi, menyumbang sekitar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Irak, dan pemerintah ingin meningkatkan angka tersebut menjadi 10% dengan memperluas fokus pada daya tarik wisata lainnya.

    Ambisi ini tidak mustahil. Di negara-negara seperti Mesir, Tunisia, Maroko, dan Uni Emirat Arab, sektor pariwisata menyumbang sekitar 7% hingga 9% dari PDB nasional.

    Setiap tahun, Irak menerima sekitar 6 hingga 10 juta wisatawan religi, terutama dari Iran dan Turki, karena menjadi rumah bagi beberapa situs suci Islam paling penting di dunia. Namun, sejak pemerintah Irak melonggarkan aturan visa pada tahun 2021 dengan menawarkan visa on arrival bagi warga dari lebih dari 30 negara, jumlah wisatawan non-religius pun meningkat.

    Rencana ambisius

    “Ini 100% mungkin,” kata Ali al-Makhzomy, pendiri dan ketua agensi tur lokal Bil Weekend, yang melayani wisatawan domestik maupun internasional. “Bahkan bisa menyumbang 30% dari anggaran Irak,” tambahnya, “tentu dengan beberapa syarat.”

    Irak memiliki banyak faktor pendukung untuk mengembangkan sektor pariwisata, termasuk enam situs Warisan Dunia UNESCO, keramahan masyarakatnya yang luar biasa terhadap tamu, serta kekayaan alam dan arkeologi yang berusia ribuan tahun.

    Meskipun Irak masih sering dianggap sebagai destinasi yang berbahaya, kelompok wisata dari Barat dan para influencer perjalanan mulai menarik perhatian dunia terhadap potensi pariwisata negara ini. Namun, dampak ekonomi terbesar dalam waktu dekat kemungkinan berasal dari wisatawan Arab.

    Sejak kunjungan resmi Paus Fransiskus ke Irak pada 2021 mengubah persepsi global tentang negara ini, kunjungan wisatawan dari negara-negara Arab semakin meningkat, terutama setelah Irak menjadi tuan rumah turnamen sepak bola Piala Teluk 2023 di Basra.

    “Piala Teluk di Basra adalah momen ketika Irak benar-benar mulai membuka pintunya bagi wisatawan Arab,” jelas Diyar Talal, salah satu pendiri komunitas wisata Iraqi Traveler’s Cafe (ITC) yang memiliki sekitar 100.000 anggota di media sosial. “Kami mulai melihat orang-orang dari negara Teluk seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait datang ke Irak untuk tujuan wisata, bukan hanya ziarah.”

    Booming pariwisata domestik

    Al-Makhzomy awalnya mendirikan agensinya pada 2016 untuk melayani pasar domestik. Ia melihat bahwa banyak warga Irak yang mulai tertarik dengan sejarah negaranya sendiri, tetapi tidak tahu bagaimana cara menjelajahinya.

    Kini, ia memperkirakan sekitar 20.000 warga Irak setiap bulan mengunjungi situs-situs bersejarah seperti reruntuhan kuno Babilonia.

    “Ada begitu banyak peluang di sini,” katanya. “Mulai dari pengalaman kuliner yang terkait dengan situs warisan, hingga peluang kerja bagi pengemudi dan pemandu wisata. Bahkan jika Anda hanya membuat suvenir di sekitar lokasi wisata, Anda bisa menjalankan bisnis yang sukses.”

    Namun, pasar lokal masih memiliki banyak kekurangan. Sementara pedagang di Jalan Muttannabi menawarkan berbagai suvenir seperti magnet kulkas dan bendera Irak, di beberapa tempat wisata utama hampir tidak ada yang bisa dibeli.

    Misalnya, di Museum Nasional Irak, pengunjung dapat melihat peninggalan luar biasa seperti tablet tulisan tertua di dunia yang berusia 3.600 tahun. Namun, satu-satunya cenderamata yang tersedia di sana hanyalah kartu pos berdebu di toko suvenir yang terbengkalai.

    Seorang warga lokal yang bekerja di sektor pariwisata menjelaskan secara off the record bahwa perbedaan besar antara fasilitas yang dikelola pemerintah dan bisnis swasta adalah motivasi kerja. “Di museum yang dikelola pemerintah, orang tidak terlalu peduli. Mereka tetap digaji, apa pun yang terjadi,” ujarnya. “Sementara di sektor swasta, mereka harus benar-benar berusaha untuk menarik pengunjung.”

    Dibutuhkan visi jangka panjang

    Meskipun ada peluang besar, banyak tantangan yang masih menghadang. Beberapa negara Barat masih melarang warganya bepergian ke Irak. Sementara itu, meskipun warga negara Teluk bisa mendapatkan visa bebas saat menghadiri pertandingan sepak bola di Basra, wisatawan dari negara Arab lain sering kali mengalami kesulitan mendapatkan visa ke Irak dibandingkan wisatawan Eropa.

    Faktor lain seperti konflik regional, seperti perang di Gaza, serta dampak perubahan iklim yang membuat musim panas di Irak semakin ekstrem, juga menjadi tantangan besar bagi industri pariwisata.

    “Saya rasa negara ini butuh visi yang jelas untuk pariwisata,” ujar Talal dari ITC. “Lihat Arab Saudi, mereka punya Vision 2030 yang mencakup pengembangan sektor pariwisata. Kita tidak punya hal seperti itu.”

    Senada dengan itu, Al-Makhzomy dari Bil Weekend menyimpulkan, “Kita butuh rencana nyata dari pemerintah dan investasi besar untuk mengembangkan industri ini. Pariwisata bukan hanya soal pemandu wisata, tapi juga mencakup perhotelan, restoran, dan infrastruktur pendukung lainnya. Ini adalah industri yang kompleks, dan kita harus mampu menanganinya secara menyeluruh.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pasukan Timnas Indonesia U17 Ditarget Bisa Lolos Piala Dunia, Ketum PSSI: Buktikan Kalian Layak

    Pasukan Timnas Indonesia U17 Ditarget Bisa Lolos Piala Dunia, Ketum PSSI: Buktikan Kalian Layak

    TRIBUNJAKARTA.COM – Timnas Indonesia U-17 bakal tampil di Piala Asia U-17 2025, skuad Garuda Muda Ditargetkan bisa tembus Piala Dunia U-17.

    Timnas Indonesia U-17 kini bakal di Piala Asia U17 pada 3-20 April 2025 di Arab Saudi.

    Di Piala Asia U-17, Timnas Indonesia yang berada di Grup C bergabung bersama Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan. 

    Selama berada di Dubai, Timnas U-17 akan melakukan tiga kali uji coba melawan Tiongkok pada 20 Maret, UEA (26 Maret), dan Australia (29 Maret).

    Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan, skuad Garuda Muda harus bermain sebaik mungkin dan penuh semangat demi mengejar target utama lolos ke putaran final Piala Dunia U-17.

    Terlebih, Indonesia di periode sebelumnya berstatus sebagai peserta di Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Indonesia.

    Piala Dunia U-17 bakal dilaksanakan di Qatar, November 2025.

    “Saya ucapkan selamat kepada para pemain yang sudah terpilih dalam tim ini. Kalian sudah berjuang untuk lolos ke Piala Asia, dan kalian telah berlatih keras selama persiapan. Jadi selamat bertanding,” ujar Erick Thohir dalam keterangan persnya, Minggu (16/3/2025).

    Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (PSSI)

    “Tunjukkan permainan terbaik, penuh semangat untuk kejar target lolos, minimal sebagai runner up grup, agar bisa tampil ke Piala Dunia U-17,” sambungnya.

    Erick mengatakan, dengan jatah delapan tim dari Piala Asia U-17 ini akan lolos ke Piala Dunia U-17, maka target lolos dari grup jadi hal yang realistis.

    “Jika saya optimistis bisa, maka kalian harus buktikan bahwa memang mampu dan layak tampil di Piala Dunia U17 mendatang,” ujar Erick Thohir.

    “Jika dua tahun lalu kita bertanding di Piala Dunia U-17 dengan status tuan rumah, maka kali ini harus lebih bergengsi dengan lolos dari penyisihan,” jelasnya. 

    Tim asuhan pelatih Nova Arianto itu akan terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjalani Training Center. 

    Persiapan panjang dilakukan demi mewujudkan target bisa tembus ke Piala Dunia U-17 2025.

    Timnas U-17 melaju ke Piala Asia U-17 2025 setelah menjadi salah satu dari runner up terbaik di kualifikasi yang berlangsung di Kuwait pada tahun 2024. 

    Indonesia meraih tujuh poin usai menang, 1-0 atas Kuwait, lalu 10-0 atas Kepulauan Mariana, serta bermain imbang 0-0 melawan Australia.

    (TribunJakarta)

  • Danantara jadi SWF Terkuat ke-6 Dunia, Kalahkan Singapura dan Arab Saudi – Page 3

    Danantara jadi SWF Terkuat ke-6 Dunia, Kalahkan Singapura dan Arab Saudi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia berada di peringkat keenam dalam jajaran pengelola dana kekayaan negara atau sovereign wealth funds (SWFs) terkuat tingkat global.

    Peringkat itu dihimpun oleh The World in Maps yang menyatakan bahwa Danantara Indonesia menjadi sovereign wealth funds yang menonjol di tingkat global, dengan nilai assets under management (AUM) mencapai 983 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

    “Salah satu yang menonjol dalam peringkat tahun ini adalah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, SWF Indonesia. Dengan nilai luar biasa sebesar 983 miliar dolar AS,” demikian dikutip dari @the.world.in.maps dikutip dari Antara, Minggu (16/3/2025).

    Danantara Indonesia dinilai memiliki potensi dan kekuatan yang akan berkembang pesat dan bisa melampaui SWF terkuat di dunia.

    “SWF (Danantara) ini berkembang pesat, bahkan telah melampaui beberapa SWF tertua di dunia. Berbeda dengan dana berbasis sumber daya alam, SWF Indonesia lebih berfokus pada infrastruktur dan ekonomi digital, menarik minat investor global yang ingin memanfaatkan pertumbuhan ekonomi negara ini,” tulis The World in Maps.

    Seiring dengan meningkatnya pengaruh SWF, tren investasi global pun berubah, baik yang didorong oleh kekayaan minyak, cadangan devisa, atau ekspansi industri.

    Danantara Indonesia disorot tidak hanya sekadar sebagai wadah untuk menampung total aset BUMN, namun, juga menjadi sumber kekuatan negara Indonesia untuk lebih mengembangkan industri ekonomi dan pasar global.

    “Dengan negara-negara seperti Indonesia yang dengan cepat naik peringkat, lanskap SWF menjadi semakin beragam, menandai pergeseran dari pusat-pusat keuangan tradisional,” imbuhnya.

    Adapun top 10 Sovereign Wealth Funds by Assets Under Management adalah sebagai berikut:

    Norwegia 1,74 triliun dolar AS

    China (CIC) 1,33 triliun dolar AS
    China (SAFE) 1,09 triliun dolar AS
    UAE 1,06 triliun dolar AS
    Kuwait 1,03 triliun dolar AS
    Indonesia 983 miliar dolar AS
    Saudi Arabia 925 miliar dolar AS
    Singapura 801 miliar dolar AS
    Qatar 526 miliar dolar AS
    Hong Kong 514 miliar dolar AS

  • Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, dari Nyekar hingga Mheibes!

    Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, dari Nyekar hingga Mheibes!

    Jakarta: Ramadan tidak hanya identik dengan ibadah puasa dan berbuka bersama, tetapi juga dipenuhi oleh beragam tradisi unik di berbagai belahan dunia. 
     
    Dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara, setiap negara memiliki cara tersendiri untuk menyambut dan menjalani bulan suci ini. 
     
    Ada yang berbagi permen seperti di Uni Emirat Arab, ada pula yang mengunjungi makam leluhur seperti di Indonesia. 

    Setiap tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, refleksi, dan spiritualitas yang khas di bulan Ramadan.
     
    Berikut beberapa tradisi unik dari berbagai negara saat Ramadan, seperti dirangkum dari The National News.
     

    Tradisi unik Ramadan di berbagai negara

    1. Haq Al Laila – Tradisi Berbagi di UEA

    Di Uni Emirat Arab, anak-anak merayakan Haq Al Laila, sebuah tradisi yang dilakukan 15 hari sebelum Ramadan. Mereka mengenakan pakaian tradisional dan membawa tas anyaman berwarna-warni untuk mengumpulkan permen dan kacang-kacangan dari rumah ke rumah. Tradisi ini sering disebut sebagai “versi Timur Tengah dari trick-or-treat Halloween.”
     
    Menurut sejarawan budaya Islam, tradisi ini mungkin berasal dari kisah Fatima, putri Nabi Muhammad, yang membagikan manisan kepada orang-orang menjelang Ramadan. “Tradisi ini tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga mengajarkan pentingnya berbagi,” kata seorang ahli sejarah Timur Tengah.

    2. Gargee’an dan Qaranqasho – Perayaan di Teluk Arab

    Di beberapa negara Teluk seperti Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Irak, ada tradisi Gargee’an yang dirayakan pada malam ke-15 Ramadan. Anak-anak berpakaian cerah, bernyanyi, dan menerima hadiah manisan dari tetangga.
     
    Di Qatar, tradisi ini disebut Garangao, sementara di Oman dikenal dengan nama Qaranqasho. Di Bahrain, perayaan ini bahkan diadakan dalam bentuk karnaval dengan berbagai pertunjukan budaya.

    3. Nyekar – Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia

    Di Indonesia, menjelang Ramadan, banyak orang melakukan nyekar, yaitu ziarah ke makam leluhur untuk membersihkan makam dan mendoakan keluarga yang telah meninggal. Tradisi ini mencerminkan nilai penghormatan terhadap leluhur dan memperkuat ikatan keluarga sebelum memasuki bulan suci.
     
    “Nyekar bukan hanya tentang mengenang yang telah tiada, tetapi juga sebagai refleksi diri agar lebih siap secara spiritual menyambut Ramadan,” ujar seorang budayawan Indonesia.

    4. Padusan – Ritual Mandi Suci di Jawa

    Di beberapa daerah di Jawa, umat Muslim menjalankan tradisi Padusan, yaitu mandi di mata air sebelum Ramadan untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Tradisi ini memiliki kemiripan dengan ritual mandi dalam agama Hindu dan Buddha, yang telah lama menjadi bagian dari budaya Jawa sebelum Islam datang.
     
    Menurut seorang antropolog, “Padusan adalah bentuk penyucian diri yang menghubungkan kepercayaan lokal dengan nilai-nilai Islam.”

    5. Mheibes – Permainan Cincin di Irak

    Di Irak, setelah berbuka puasa, masyarakat kerap memainkan Mheibes, permainan tradisional yang melibatkan dua tim besar. Salah satu tim menyembunyikan cincin di tangan salah satu pemainnya, sementara tim lawan harus menebak siapa yang menyimpannya.
     
    Mheibes bukan sekadar permainan, tetapi juga ajang mempererat silaturahmi antarwarga. “Permainan ini melatih kejelian membaca ekspresi orang lain, sekaligus memperkuat kebersamaan selama Ramadan,” ujar seorang sejarawan Irak.
     
    Ramadan, Bulan Penuh Tradisi dan Makna
    Setiap negara memiliki cara unik dalam menyambut Ramadan, mencerminkan keanekaragaman budaya Islam di seluruh dunia. Dari berbagi permen di UEA, ziarah kubur di Indonesia, hingga permainan Mheibes di Irak, semua tradisi ini memiliki satu benang merah: semangat kebersamaan, refleksi, dan kebahagiaan di bulan suci.
     
    Bagaimana dengan tradisi Ramadan di daerahmu?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 10 Negara Ini Tidak Memungut Pajak Penghasilan ke Warganya

    10 Negara Ini Tidak Memungut Pajak Penghasilan ke Warganya

    Jakarta

    Beberapa negara di dunia tidak memungut pajak penghasilan dari warganya. Padahal, pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak negara.

    Adapun alasan terbesarnya adalah karena negara-negara ini sudah memiliki pemasukan yang cukup. Kebijakan tersebut bisa menjadi daya tarik bagi ekspatriat yang ingin mengoptimalkan penghasilan mereka. Berikut beberapa negara yang tidak memungut pajak penghasilan warganya.

    10 Negara yang Tidak Memungut Pajak Penghasilan ke Warganya

    Ada banyak negara yang tidak membebani pajak penghasilan kepada warganya. Menurut laman Nomad Capitalist, Investopedia, dan Investment Visa, berikut di antaranya:

    1. Monako

    Monako telah lama dianggap sebagai salah satu tempat terindah dan paling diminati untuk ditinggali di Eropa. Berada di French Riviera, Monaco memiliki marina yang luas dan ditempati berbagai kapal pesiar di seluruh dunia.

    Jika tinggal di sana, penduduknya tidak perlu membayar pajak atas keuntungan modal, pendapatan investasi, dividen, kekayaan, hingga pembelian properti. Sewa dikenakan pajak sebesar 1% dari sewa tahunan. Meski demikian, Monako merupakan salah satu tempat termahal di dunia untuk ditinggali.

    2. Bahrain

    Bahrain menjadi salah satu negara terkaya di dunia sekaligus salah satu negara tanpa pajak penghasilan. Cukup mudah untuk tinggal di negara ini. Tempat-tempat seperti Manama, memiliki komunitas ekspatriat yang cukup besar.

    Meski begitu, untuk mendapatkan tempat tinggal permanen bisa jadi sulit. Penduduk harus sudah pensiun, dan berinvestasi dengan jumlah tertentu dalam properti atau bisnis lokal.

    3. Kepulauan Cayman

    Pemerintah Kepulauan Cayman tidak mengenakan pajak penghasilan, pajak properti, pajak keuntungan modal, dan pajak gaji kepada penduduknya. Selain itu, kepulauan ini juga tidak mengenakan pajak perusahaan yang menarik banyak perusahaan multinasional.

    Ada tiga cara untuk memperoleh tempat tinggal di Kepulauan Cayman, yaitu bekerja di perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman, melakukan investasi yang signifikan, dan mendirikan bisnis di sana. Seperti sebagian besar negara Karibia, semakin banyak uang diinvestasikan, semakin mudah pendatang menerima tempat tinggal.

    4. Brunei Darussalam

    Brunei Darussalam memiliki kekayaan minyak yang cukup untuk tidak memungut pajak penghasilan. Meski begitu, tinggal di Brunei sangat sulit.

    Pasalnya, negara ini memiliki reputasi tidak ramah terhadap orang asing. Mendapatkan tempat tinggal tetap dan kewarganegaraan juga tidak mungkin, kecuali jika memperoleh persetujuan Sultan.

    5. Kuwait

    Kuwait juga tidak memungut pajak penghasilan berkat industri minyaknya yang begitu besar. Menariknya, Kuwait menjadi salah satu negara yang paling ramah terhadap ekspatriat di dunia, dengan warga negara asing dua per tiga dari populasinya.

    Meski begitu, untuk memperoleh status penduduk tepat, biasanya pendatang harus memiliki kerabat warga Kuat atau pekerjaan formal di negara tersebut. Sehingga, tinggal secara permanen di Kuwait hampir mustahil.

    6. Oman

    Sebab penghasilan industri minyak dan gasnya, Oman tidak memerlukan pajak penghasilan dari warganya. Namun, tinggal di sana bisa membutuhkan penyesuaian besar, sebab budaya Oman cukup konservatif.

    Negara ini juga tidak terlalu membutuhkan modal asing. Jadi, ekspatriat yang ingin pindah ke negara ini biasanya membutuhkan koneksi kuat agar bisa melakukannya dengan mudah.

    7. Qatar

    Meski kecil, Qatar adalah negara kaya yang meraup keuntungan dari industri minyak. Qatar memiliki salah satu tingkat pendapatan per kapita tertinggi di dunia dan dianggap sebagai negara paling maju di Timur Tengah.

    Secara keseluruhan, Qatar menjadi tempat yang menyenangkan untuk ditinggali dan menawarkan tempat tinggal permanen untuk ekspatriat. Namun, persyaratannya ketat dan hanya sedikit pengacara yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut. Untuk memenuhi syarat, pendatang juga harus tinggal di negara tersebut selama lebih dari 20 tahun dan menguasai bahasa Arab dengan baik.

    8. Uni Emirat Arab

    Di antara negara penghasil minyak di Timur Tengah yang tidak memiliki pajak pendapatan atau pajak perusahaan, UEA dianggap sebagai salah satu yang paling menarik. Salah satu alasannya yaitu ekonominya yang relatif stabil.

    UEA menjadi salah satu negara yang paling mudah ditinggali dan berinvestasi, terutama dalam hal keamanan dan pembangunan. Negara ini memiliki fasilitas pendidikan yang baik dan populasi berbahasa Inggris yang kuat.

    9. Saint Kitts dan Nevis

    Saint Kitts dan Nevis di Karibia menjadi negara kepulauan selanjutnya yang membebaskan pajak, baik pendapatan pribadi, kekayaan, hadiah, warisan, dan keuntungan modal. Untuk mendapatkan kewarganegaraan di sini, investasinya mungkin lebih tinggi dibanding banyak negara tetangga Karibia.

    Meski begitu, negara ini menawarkan opsi real estat serta program kewarganegaraan yang stabil. Cukup membutuhkan waktu 2-4 bulan untuk ekspatriat mendapatkan kewarganegaraan.

    10. Maladewa

    Maladewa terkenal dengan negara kepulauan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang indah. Menurut catatan detikcom, Maladewa memiliki penduduk 100 persen muslim.

    Berkat banyaknya resor di sana, Maladewa tidak terlalu membutuhkan pajak penghasilan. Pendatang yang bisa tinggal dalam jangka panjang di sana adalah seorang muslim sunni. Meski demikian, negara ini tidak memiliki program bagi orang asing untuk menjadi penduduk tetap apalagi mendapat kewarganegaraan.

    (elk/row)

  • Tingkatkan Kualitas Hidup Anak, Rumah Sakit Internasional Samitivej Perluas Jangkauan dan Inovasi – Halaman all

    Tingkatkan Kualitas Hidup Anak, Rumah Sakit Internasional Samitivej Perluas Jangkauan dan Inovasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setiap anak memilik hak untuk bertahan hidup, berkembang, dan mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

    Sayangnya, angka kematian balita masih menjadi perhatian global. Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menunjukkan 4,9 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal pada 2022, atau 13.400 anak setiap hari.

    Di Indonesia, kematian anak balita (under-five mortality rate) pada 2021 mencapai 22,17 per 1.000 kelahiran hidup. Artinya, dari setiap 1.000 bayi lahir hidup, sekitar 22 anak tidak dapat merayakan ulang tahun kelima mereka.

    Tingginya angka kematian balita ini menyoroti perlunya akses terhadap layanan kesehatan anak yang lebih komprehensif, terutama dengan kondisi medis yang kompleks. 

    Untuk menjawab kebutuhan ini, Samitivej Hospital memperluas jangkauan Samitivej International Children’s Hospital yang kini beroperasi secara independen di Samitivej Srinakarin Hospital, Bangkok, Thailand.

    Ekspansi itu memperkuat komitmen Samitivej untuk menjadi pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik serta menyediakan perawatan khusus, pengobatan inovatif, dan koordinasi medis yang terpadu.

    Adapun total investasi untuk perluasan layanan ini mencapai 2 miliar baht atau setara dengan Rp 970 miliar.

    Wakil Pejabat Eksekutif Tertinggi Samitivej Hospital dan BNH Hospital, Dr. Surangkana Techapaitoon menyatakan, “Kami ingin mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi setiap anak dengan mengintegrasikan inovasi, kepakaran kelas dunia, dan perawatan yang penuh kasih.”

    Fasilitas dan layanan pediatrik tersebut akan melayani pasien dari Thailand dan sekaligus menegaskan perannya sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global di negara sekitar, seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Oman, dan Qatar. 

    “Fasilitas ini memperkuat peran kami sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka, memperluas akses menuju perawatan khusus, dan memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik,” kata Dr. Surangkana Techapaitoon dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Selasa (11/3/2025).

    Hadirkan layanan pediatrik yang unggul

    Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menghadirkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka.

    Ada beberapa layanan yang tersedia, diantaranya:

    Bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif

    Layanan ini memberikan perawatan jantung menyeluruh sejak lahir dengan perawatan canggih dan memastikan pasien pulih lebih cepat.

    Transplantasi sumsum tulang Haploidentik (Haploidentical Bone Marrow Transplant/BMT) hingga Terapi Sel CAR-T

    Layanan medis dengan perawatan canggih untuk mengobati penderita kanker ataupun kelainan darah.

    Bedah komprehensif pediatrik dan bayi baru lahir

    Kepakaran dalam menjalankan prosedur bedah dari ujung kepala hingga ujung kaki, dipimpin oleh dokter spesialis.

    Pengobatan epilepsi dengan implan obat hingga stimulasi saraf vagus (Vagus Nerve Stimulation/VNS) yang merupakan solusi bagi penderita epilepsi yang resisten terhadap obat.

    Miliki fasilitas mutakhir

    Rumah sakit baru dengan delapan lantai ini memiliki 111 tempat tidur, termasuk 12 tempat tidur untuk anak-anak dengan kondisi kritis dan delapan tempat tidur perawatan intensif neonatal. 

    Samitivej International Children’s Hospital mengintegrasikan teknologi Rumah Sakit Pintar untuk efisiensi dan perawatan yang berpusat pada pasien. Rumah sakit ini dilengkapi dengan sejumlah fitur utama.

    Di antaranya ada ruang operasi hibrida yang menyediakan prosedur bedah bayi baru lahir dan anak-anak dengan presisi tinggi menggunakan teknologi pencitraan biplane. Tim dokter spesialis pediatrik multidisiplin turut disiapkan untuk menangani berbagai kondisi kompleks dan langka.

    Selanjutnya, untuk bayi prematur dengan berat di bawah 500 gram, Samitivej International Children’s Hospital menghadirkan perawatan intensif neonatal & pediatrik lanjutan.

    Ada pula pusat rehabilitasi canggih yang menawarkan pelatihan berjalan dengan bantuan robot, terapi Hybrid Assistive Limb (HAL), dan sistem Redcord NEURAC.

    Terakhir, terdapat layanan komprehensif untuk pasien internasional seperti telekonsultasi sebelum kedatangan, transportasi aeromedis, tim perawatan multibahasa, janji temu tindak lanjut, serta evakuasi dan repatriasi medis.

    Untuk meningkatkan layanan, Samitivej berkolaborasi dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat). Sinergi ini dilakukan untuk meningkatkan perawatan bagi anak-anak yang sakit kritis, bayi baru lahir, dan pasien yang mengalami trauma. 

    Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) juga dilakukan guna memberikan perawatan khusus untuk neonatal dan alergi, serta membuka akses menuju kemajuan pediatrik terkini.

    Pelopor inovasi rumah sakit pintar

    Samitivej menjadi yang terdepan dalam perawatan kesehatan digital dengan mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan, seperti:

    Aplikasi Well Kidz: Mengelola rekam medis, janji temu, dan konsultasi jarak jauh.
    Layanan Darurat Pintar dan Ambulans Pintar: Pemantauan real-time untuk respons darurat yang cepat.
    OPD Pintar & IPD Pintar: Estimasi biaya berbasis AI, pelacakan antrean, dan komunikasi yang lancar antara pasien dan tim medis.
    Sistem D-Discharge: Pemulangan pasien rawat inap dari rumah sakit yang disederhanakan demi kenyamanan yang lebih baik.

    Sebagai informasi, Samitivej mencatat pencapaian luar biasa dalam perawatan anak. Rumah sakit ini telah menangani lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis setiap tahunnya. Kemudian, 1.000 kelahiran dan bedah pediatrik termasuk prosedur minimal invasif.

    Dalam penanganan transplantasi sumsum tulang, rumah sakit ini berhasil mencatatkan tingkat keberhasilan hidup 92 persen dalam satu tahun, yang mana melampaui standar global.

    Samitivej International Children’s Hospital juga berhasil menyelamatkan lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung lewat koreksi bedah. Rumah sakit ini juga menyediakan perawatan khusus untuk bayi prematur dengan berat lahir di bawah 500 gram.

    Dengan sejumlah capaian tersebut, Samitivej International Children’s Hospital mendapatkan tingkat kepercayaan hingga 98 persen dari keluarga.

    Dengan inovasi, fasilitas kelas dunia, dan tingkat keberhasilan tinggi dalam perawatan anak, Samitivej International Children’s Hospital semakin memperkuat perannya sebagai pusat rujukan pediatrik di Asia-Pasifik. 

    Rumah sakit ini tidak hanya menjadi harapan bagi anak-anak dan keluarga dari berbagai negara yang mencari perawatan medis terbaik bagi buah hati mereka.

    Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi website berikut https://smtvj.com/3F5dPKC.

  • Samitivej International Children’s Hospital Majukan Layanan Kesehatan Anak

    Samitivej International Children’s Hospital Majukan Layanan Kesehatan Anak

    Jakarta – Samitivej Hospital, sebagai pemimpin dalam perawatan kesehatan anak, meresmikan perluasan Samitivej International Children’s Hospital, yang kini beroperasi secara mandiri di Samitivej Srinakarin Hospital.

    Dengan investasi sebesar dua miliar Baht atau sekitar Rp 970 miliar, ekspansi ini memperkuat komitmen Samitivej untuk menjadi Pusat Rujukan Pediatrik Terkemuka di Asia-Pasifik, menyediakan perawatan khusus, pengobatan inovatif, dan koordinasi medis yang terpadu.

    “Kami ingin mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi setiap anak dengan mengintegrasikan inovasi, kepakaran kelas dunia, dan perawatan yang penuh kasih. Fasilitas ini memperkuat peran kami sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka, memperluas akses menuju perawatan khusus, dan memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik,” ungkap Wakil Pejabat Eksekutif Samitivej Hospital Surangkana Techapaitoon dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

    Fasilitas yang ditingkatkan ini melayani pasien dari Thailand dan negara sekitarnya, memperkuat reputasinya di Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Oman, dan Qatar, sekaligus menegaskan perannya sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global.

    Merevolusi Perawatan Anak dengan Perawatan Canggih

    Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menghadirkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka, seperti:

    – Bedah Jantung Terbuka hingga Kateterisasi Minimal Invasif – Perawatan jantung menyeluruh sejak lahir, memastikan perawatan canggih dan pemulihan lebih cepat.

    – Transplantasi Sumsum Tulang Haploidentik (Haploidentical Bone Marrow Transplant/BMT) hingga Terapi Sel CAR-T – Perawatan canggih untuk kelainan darah dan kanker.

    – Bedah Komprehensif Pediatrik dan Bayi Baru Lahir – Kepakaran dalam menjalankan prosedur bedah dari ujung kepala hingga ujung kaki, dipimpin oleh dokter spesialis.

    – Pengobatan Epilepsi dengan Implan Obat hingga Stimulasi Saraf Vagus (Vagus Nerve Stimulation/VNS)- Solusi untuk epilepsi yang resisten terhadap obat.

    Foto: Samitivej International Children’s Hospital

    Memajukan Keunggulan Pediatrik dengan Fasilitas Mutakhir

    Rumah sakit baru dengan delapan lantai ini memiliki 111 tempat tidur, termasuk 12 tempat tidur untuk anak-anak dengan kondisi kritis dan delapan tempat tidur perawatan intensif neonatal. Rumah sakit ini mengintegrasikan teknologi Rumah Sakit Pintar untuk efisiensi dan perawatan yang berpusat pada pasien. Fitur utama meliputi:

    Ruang Operasi Hibrida: Prosedur bedah bayi baru lahir dan anak-anak dengan presisi tinggi menggunakan teknologi pencitraan biplane.

    Spesialis Pediatrik Kelas Dunia: Tim multidisiplin yang menangani berbagai kondisi kompleks dan langka.

    Perawatan Intensif Neonatal & Pediatrik Lanjutan: Perawatan khusus untuk bayi prematur dengan berat di bawah 500 gram.

    Pusat Rehabilitasi Canggih: Pelatihan berjalan dengan bantuan robot, terapi Hybrid Assistive Limb (HAL), dan sistem Redcord NEURAC.

    Layanan Pasien Internasional Komprehensif: Telekonsultasi sebelum kedatangan, transportasi aeromedis, tim perawatan multibahasa, janji temu tindak lanjut, serta evakuasi dan repatriasi medis.

    Kemitraan Global & Kepakaran Medis

    Samitivej berkolaborasi dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat) untuk meningkatkan perawatan bagi anak-anak yang sakit kritis, bayi baru lahir, dan pasien yang mengalami trauma. Kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) memastikan perawatan khusus untuk neonatal dan alergi, serta memberikan akses menuju kemajuan pediatrik terkini.

    Pelopor Inovasi Rumah Sakit Pintar

    Samitivej menjadi yang terdepan dalam perawatan kesehatan digital dengan mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan:

    – Aplikasi Well Kidz: Mengelola rekam medis, janji temu, dan konsultasi jarak jauh.

    – Layanan Darurat Pintar dan Ambulans Pintar: Pemantauan real-time untuk respons darurat yang cepat.

    – OPD Pintar & IPD Pintar: Estimasi biaya berbasis AI, pelacakan antrean, dan komunikasi yang lancar antara pasien dan tim medis.

    – Sistem D-Discharge: Pemulangan pasien rawat inap dari rumah sakit yang disederhanakan demi kenyamanan yang lebih baik.

    Hasil & Pencapaian Pediatrik yang Luar Biasa

    Samitivej mencatat pencapaian luar biasa dalam perawatan anak:

    7.000+ kasus pediatrik kritis ditangani setiap tahun

    1.000+ kelahiran dan bedah pediatrik dilakukan, termasuk prosedur minimal invasif

    92% tingkat kelangsungan hidup satu tahun untuk transplantasi sumsum tulang, melampaui standar global

    400+ bayi yang lahir dengan masalah jantung berhasil ditangani melalui koreksi bedah

    Perawatan khusus untuk bayi prematur dengan berat lahir di bawah 500 gram

    98% tingkat kepercayaan dari keluarga

    Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi: https://smtvj.com/3F5dPKC

    (ega/ega)

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    JABAR EKSPRES – Setelah sebelumnya sempat bocor jadwal penayangan untuk Indonesia, kini jadwal lengkap perilisan Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle di berbagai negara akhirnya terungkap.

    Film terbaru dari seri fenomenal ini siap mengguncang layar lebar di seluruh dunia.

    Baca juga : Ditengah Hiatus Panjang Kazuki Yao Pensiun Jadi Franky di Serial One Piece

    Film ini akan menghadirkan kelanjutan perjalanan Tanjiro dan kawan-kawan dalam pertempuran epik yang akan membawa kita masuk ke dalam Infinity Castle, markas besar para Iblis yang dipimpin langsung oleh sang antagonis utama, Muzan Kibutsuji.

    Disutradarai oleh Haruo Sotozaki dan diproduksi oleh Ufotable, film ini dipastikan akan memberikan pengalaman visual yang spektakuler, didukung oleh desain karakter dari Akira Matsushima serta musik dari Yuki Kajiura dan Go Shiina.

    Nah, buat kamu yang nggak sabar menantikan tayangnya di bioskop, berikut adalah jadwal lengkap Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle di berbagai negara:

    Jadwal Rilis Internasional Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle

    14 Agustus: Malaysia, Singapura, Pakistan15 Agustus: Kamboja, Indonesia, Vietnam20 Agustus: Filipina11 September: Meksiko, Cile, Peru, Argentina, Bolivia, Brasil, Karibia (Jamaika, Aruba, Suriname, Trinidad & Tobago, Curacao), Amerika Tengah, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Paraguay, Uruguay, Venezuela, Australia, Selandia Baru, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Mesir, Etiopia, Georgia, Yunani, Hungaria, Islandia, Irak, Israel, Italia, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Lithuania, Makedonia, Belanda, Oman, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Serbia, Slowakia, Slovenia, Swiss (berbahasa Italia), Suriah, Ukraina, Uni Emirat Arab.12 September: India, Mongolia, Spanyol, Bulgaria, Estonia, Finlandia, Kenya, Latvia, Nigeria, Norwegia, Polandia, Rumania, Afrika Selatan, Swedia, Turki, Inggris Raya.17 September: Belgia, Prancis, Afrika berbahasa Prancis, Luksemburg, Swiss (berbahasa Prancis).18 September: Moldova25 September: Austria, Jerman, Swiss (berbahasa Jerman)

    Sebelum menyapa para penggemarnya di seluruh dunia, film ini lebih dulu tayang perdana di Jepang pada bulan Juli sebagai penghormatan bagi negara asalnya.

    Baca juga : Kapan Blue Lock Season 3 Tayang? Ini Chapter di Manga Setelah Season 2

    Bukan sekadar film anime biasa, Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle akan menjadi bagian dari trilogi movie yang dipersiapkan sebagai penutup perjalanan epik Tanjiro dalam membasmi iblis.