Negara: Korea Utara

  • Pesawat Pengebom AS Mengudara di Semenanjung Korea, Ada Apa?

    Pesawat Pengebom AS Mengudara di Semenanjung Korea, Ada Apa?

    Seoul

    Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat pengebom B-1B ke Semenanjung Korea dalam latihan udara gabungan dengan sekutunya, Korea Selatan (Korsel). Pengerahan pesawat pengebom AS ini juga dimaksudkan sebagai pamer kekuatan terhadap Korea Utara (Korut).

    Selain pesawat pengebom AS, beberapa jet tempur F-16 milik AS dan Korsel, serta jet tempur siluman F-35 milik Seoul, juga ikut serta dalam latihan gabungan itu.

    Pengerahan pesawat pengebom AS itu, seperti dilansir Associated Press, Selasa (15/4/2025), dilakukan beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, bersumpah untuk melawan dorongan yang dipimpin Washington dalam berupaya melenyapkan program nuklir Korut.

    Korut seringkali memberikan reaksi keras terhadap pengerahan pesawat pengebom AS dan aset militer kuat lainnya, dengan melakukan uji coba rudal dan melontarkan retorika yang berapi-api.

    Mengudaranya pesawat pengebom AS pada Selasa (15/4) waktu setempat dapat memicu respons lebih keras karena hal itu terjadi ketika Korut sedang memperingati hari penting, yakni hari ulang tahun pendiri Korut, mendiang Kim Il Sung, atau kakek dari Kim Jong Un.

    Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pesawat pengebom AS itu berpartisipasi dalam latihan udara gabungan Seoul-Washington di atas Semenanjung Korea untuk memperkuat kemampuan operasional dan menunjukkan kemampuan pencegahan terhadap program nuklir Korut.

    Disebutkan Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya bahwa sejumlah jet tempur F-35 dan jet tempur F-16 milik Korsel, juga jet tempur F-16 milik AS, juga berpartisipasi dalam latihan udara gabungan tersebut.

    Lihat juga Video ‘AS Serang Yaman Lagi, 6 Orang Tewas-30 Terluka’:

    Ini merupakan kedua kalinya pesawat pengebom B-1B milik AS ikut dalam latihan bersama Korsel sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat untuk periode kedua pada Januari lalu.

    Pada Februari lalu, Kementerian Pertahanan Korut mengecam penerbangan pesawat pengebom B-1B di kawasan itu sebagai bukti meningkatnya provokasi yang dilakukan AS sejak pelantikan Trump. Pyongyang bersumpah akan melawan ancaman strategis AS dengan cara-cara strategis.

    Beberapa hari kemudian, Korut melakukan uji coba rudal jelajah, dalam apa yang disebutnya sebagai upaya menunjukkan kemampuan serangan balik nuklirnya.

    Trump berulang kali mengatakan dirinya akan menghubungi Kim Jong Un untuk menghidupkan kembali diplomasi antara kedua negara. Korut belum menanggapi secara langsung atas upaya Trump tersebut.

    Kim Yo Jong, pada Rabu (9/4) lalu, mencemooh AS dan sekutu-sekutunya atas apa yang disebutnya sebagai “khayalan” mereka soal denuklirisasi Korut. Dia menegaskan Pyongyang tidak akan pernah menghentikan program senjata nuklirnya.

    Lihat juga Video ‘AS Serang Yaman Lagi, 6 Orang Tewas-30 Terluka’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengakuan Prajurit China yang Ditangkap Ukraina: Semua yang Kami Dengar dari Rusia adalah Kebohongan – Halaman all

    Pengakuan Prajurit China yang Ditangkap Ukraina: Semua yang Kami Dengar dari Rusia adalah Kebohongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua warga negara China yang ditangkap oleh Ukraina saat bertempur di pihak Rusia menceritakan kesulitan yang mereka alami selama peperangan.

    Mengutip Kyiv Independent, salah satu tawanan perang bernama Wang Guangjun mengatakan bahwa ia menjadi sasaran “senjata kimia” Rusia sesaat setelah ditangkap oleh tentara Ukraina.

    Hal ini ia sampaikan kepada wartawan dalam konferensi pers di Kyiv pada 14 April.

    “Saya kehilangan kekuatan dan pingsan. Kemudian saya merasa seseorang mencengkeram kerah baju saya dan menarik saya keluar ke udara segar,” kata Wang.

    Menurut Wang, setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina, ia mendapati dirinya berada di sebuah gubuk bersama seorang tentara Ukraina untuk berlindung dari gempuran Rusia.

    Ia mengatakan bahwa tentara Ukraina itu membantunya bertahan dari serangan gas.

    “Tentara Ukraina melindungi kami dan telah memperlakukan kami dengan baik selama ini,” tambahnya.

    PENGAKUAN TAWANAN PERANG – Tawanan perang Wang Guangjun berbicara selama konferensi pers 14 April 2025. Ia membongkar kedok perekrutan Rusia. (Tangkap layar YouTube ukrinform)

    Wang Guangjun dan rekannya, Zhang Renbo, yang lahir pada tahun 1991 dan 1998, merupakan warga negara China pertama yang ditangkap saat bertempur bersama tentara Rusia melawan Ukraina di wilayah Ukraina.

    Penangkapan mereka diumumkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada awal April.

    Zelensky menyatakan bahwa sedikitnya “beberapa ratus” warga negara China bertempur di pihak Rusia di Ukraina.

    Dua di antaranya berhasil ditangkap dan dihadirkan dalam konferensi pers.

    Keduanya berbicara dalam bahasa Mandarin, dengan jawaban yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina oleh penerjemah pemerintah.

    Iklan Rekrutmen Rusia

    Wang mengatakan bahwa ia menemukan iklan perekrutan tentara Rusia saat membuka media sosial.

    Setelah kehilangan pekerjaannya musim panas lalu, ia tertarik dengan tawaran tersebut, terutama karena, menurutnya, dinas militer dianggap “bergengsi” di China.

    Seorang perekrut yang dihubungi Wang memberitahunya bahwa rekrutan dapat memperoleh 200.000 hingga 250.000 rubel Rusia (sekitar $2.000–$3.000) per bulan di tentara Rusia, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata gaji di China.

    Perekrut itu juga menjanjikan akan menanggung biaya perjalanan ke Rusia dan membantu pengurusan dokumen yang diperlukan, menurut Wang.

    Namun, janji-janji itu tak terwujud. Ia menyebut orang Rusia mengambil kartu bank dan teleponnya, sehingga ia tidak bisa mengelola uang yang diperolehnya.

    Tawanan lainnya, Zhang, mengaku berasal dari keluarga kaya dan sebelumnya bekerja sebagai pemadam kebakaran serta penyelamat di China.

    Ia mengatakan datang ke Rusia pada Desember lalu dengan tawaran pekerjaan di bidang konstruksi, namun akhirnya direkrut menjadi tentara.

    “Saya ingin menghasilkan uang, tetapi saya tidak menyangka akan berakhir di medan perang,” ujarnya.

    PENGAKUAN TAWANAN PERANG – Tawanan perang Zhang Renbo berbicara selama konferensi pers 14 April 2025. Ia membongkar kedok perekrutan Rusia. (Tangkap layar YouTube ukrinform)

    Tak satu pun dari mereka menyebutkan daerah asalnya di China.

    Keduanya mengklaim tidak memiliki hubungan dengan pemerintah China dan menyatakan bahwa mereka menandatangani kontrak dengan tentara Rusia atas kehendak sendiri.

    Rute perjalanan mereka melewati Moskow, Rostov-on-Don, dan Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur, sebelum akhirnya sampai di medan tempur.

    Menurut Wang, ia juga sempat ditempatkan di sebuah kamp bersama orang-orang dari negara lain, seperti dari Asia Tengah, Ghana, dan Irak.

    Tentara Asing di Rusia

    Rusia dilaporkan telah merekrut tentara asing dari berbagai negara, termasuk India, Nepal, dan Suriah, untuk berperang melawan Ukraina.

    Rusia juga disebut telah mengerahkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara yang dikirim oleh Pyongyang untuk melawan serangan Ukraina di Oblast Kursk.

    Kedua tawanan asal China itu mengatakan bahwa mereka berada di bawah komando perwira Rusia yang hanya menggunakan isyarat tangan untuk memberi perintah.

    Wang mengatakan bahwa sangat sulit untuk melarikan diri setelah bergabung, karena pengawasan di tempat pelatihan sangat ketat.

    Ia juga mengklaim tidak membunuh satu pun tentara Ukraina, karena hanya berada di garis depan selama tiga hari sebelum akhirnya ditangkap.

    Zhang mengatakan bahwa ia bahkan belum pernah melihat tentara Ukraina hingga saat ia ditangkap.

    Keduanya menyampaikan kritik terhadap Rusia dalam konferensi pers dan memperingatkan rekan-rekan senegaranya agar tidak mengikuti jejak mereka.

    “Bagi warga negara China yang ingin ikut berperang, kami ingin mengatakan: jangan lakukan itu,” kata Wang.

    “Karena semua yang kami dengar dari Rusia adalah kebohongan. Ternyata Rusia tidak sekuat itu, dan Ukraina tidak selemah itu. Itulah sebabnya lebih baik tidak ikut berperang sama sekali.”

    Keduanya menegaskan bahwa mereka ingin kembali ke China, bukan ke Rusia, dalam skema pertukaran tawanan di masa mendatang.

    “Saya sadar mungkin akan ada hukuman, dan saya siap menerimanya. Namun, saya tetap ingin pulang dan bertemu keluarga saya,” kata Zhang.

    “Perang yang sebenarnya sangat berbeda dari apa yang kita lihat di film dan di televisi,” ujar Wang.

    “Saya hanya menyesal satu hal — saya ingin meminta maaf kepada orang tua saya. Satu-satunya keinginan saya sekarang adalah pulang ke kampung halaman dan mengikuti semua instruksi agar bisa pulang.”

    Respons Pemerintah China atas Penangkapan Dua Warganya

    Pada 8 April lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa ada ratusan warga China yang bergabung dengan Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Namun, pemerintah China membantah klaim tersebut, menyebutnya tidak berdasar.

    Mengutip ABC News, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan pada Rabu (9 April 2025) bahwa negaranya berperan secara konstruktif dalam penyelesaian krisis Ukraina melalui jalur politik.

    Dalam konferensi pers, Lin menyampaikan bahwa pemerintah China selalu mengimbau warganya agar menjauhi zona konflik, tidak terlibat dalam bentuk apa pun dari konflik bersenjata, dan terutama tidak ikut serta dalam operasi militer pihak manapun.

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa warga China yang ditangkap kemungkinan besar bergabung dengan tentara Rusia atas inisiatif pribadi.

    Baik Rusia maupun Ukraina memang mengizinkan tentara asing untuk bergabung dalam angkatan bersenjata mereka.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Sebut Korea Utara Layak Menang, Nova Arianto Tetap Apresiasi Anak Asuhnya

    Sebut Korea Utara Layak Menang, Nova Arianto Tetap Apresiasi Anak Asuhnya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-17 harus rela tersingkir di babak perempat final di ajang Piala Asia U-17 2025.

    Kekalahan telak dari Korea Utara, membuat Skuad asuhan pelatih Nova Arianto ini harus angkat koper.

    Timnas Indonesia U-17 kalah dengan skor telak 6-0 dari Korea Utara di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin 14 April 2025

    Terkait hasil yang kurang memuaskan ini, pelatih Nova Arianto tetap memberikan apresiasi ke para pemainnya.

    Menurutnya, Korea Utara tampil lebih dominan dan layak untuk meraih kemenangan.

    “Saya ucapkan selamat kepada Korea Utara karena bermain sangat luar biasa pada malam ini,” kata Nova Arianto usai laga.

    Tersingkir di babak perempat final akan dijadikan pelajaran, mengingat target mereka lolos ke ajang Piala Dunia U-17 sudah tercapai.

    “Terlepas dari hasil ini, saya ucapkan terima kasih kepada para pemain yang tampil luar biasa. Walaupun, secara hasil tidak sesuai harapan,” sebutnya.

    “Saya yakin para pemain banyak belajar dari situasi ini agar lebih siap lagi untuk Piala Dunia U-17,” harapnya.

    Timnas Indonesia U-17 wajib berbenah sebelum ambil bagian di Piala Dunia U-17 2025 Qatar pada 3-27 November 2025.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Timnas U17 Korut Bikin Geleng-geleng, Bantai Indonesia 6-0

    Timnas U17 Korut Bikin Geleng-geleng, Bantai Indonesia 6-0

    Jakarta

    Jagat media sosial Indonesia kembali ramai usai laga Timnas Indonesia lawan Korea Utara di perempat final Piala Asia U-17 2025. Perjuangan Garuda Muda berakhir tragis, kalah 6-0 untuk kemenangan Korut.

    Dalam laga yang berlangsung di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025), penampilan Timnas Indonesia seolah antiklimaks. Sebab sebelumnya tampil sempurna di fase grup.

    Hasil ini membuat kiprah Indonesia harus terhenti di Piala Asia U-17 2025. Sementara, Korea Utara melaju ke semifinal untuk berjumpa dengan Uzbekistan.

    Reaksi warganet pun beragam. Selain menyemangati Garuda Muda, banyak yang berdecak kagum dengan penampilan Timnas Korut dalam pertandingan tersebut. Mereka terkesima atas kelincahan Chow Song-hun dkk mengiring bola hingga berkali-kali menjebol gawang squad asuhan Nova Arianto.

    “Jadikan cambuk untuk berlatih lebih keras, jadikan pembelajaran. Latih umpan cepat & akurat, pergerakan buka ruang kosong, visi main, jarak antar pemain jgn terlalu jauh. Latih terus pasti akan ada hasil. Kalah dr Korut dpt ilmu yg bagus,” kata @jepara123456.

    “Pelajaran & ilmu yg sangat2 berharga serta mahal. Jajaran pelatih & pemain hrs dapat menemukan cara bagaimana lepas dr pressing ketat lawan. Di pildun nanti akan bertemu lawan lebih kuat dr Korut. Ada waktu buat terus berlatih passing cepat & gerak cepat,” ujar @jepara123456.

    “Speed dan Power Pemain U17 Korut luarr biasa… Mereka bermain seakan akan bukan Usia U17 pada umumnya.. Agak sangsi sihh..,🤔 tapi ah sudahlah mungkin memang mental pemain2 kita yg down ketika kebobolan di menit2 awal…,” kata @AUtiarahman.

    “Anak2 Korut ini taruhannya nyawa, Makannya gacor amat, tanpa ampun membantai Garuda Muda, dari pada dibantai sendiri oleh Kim Jong-un.
    Indonesia 0-6 Korea Utara,” kata @Titipan_Mafia.

    “Korut emang beda level sama tim tim lain sih kyknya, paling disiplin dan terorganisir di turnamen ini. Sayang bgt harus kalah 6 gol tanpa bisa balas 1 gol pun, tapi tetap terimakasih untuk Garuda Muda. Kalian sudah hebat bisa bikin sejarah lolos kualifikasi Piala Dunia,” ujar @Kuuciiing_.

    (afr/afr)

  • Timnas U-17 Indonesia Mesti Waspada Korea Utara Main Keras, Pengamat: Mereka Tak Peduli Kartu

    Timnas U-17 Indonesia Mesti Waspada Korea Utara Main Keras, Pengamat: Mereka Tak Peduli Kartu

    TRIBUNJAKARTA.COM – Timnas U-17 Indonesia mesti mewaspadai permainan keras yang akan ditunjukkan Korea Utara.

    Laga Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara akan berduel pada babak perempat final Piala Asia U-17 2025.

    Duel hidup mati itu akan digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi kick off pukul 21.00 WIB.

    Pengamat Sepakbola Anton Sanjoyo mengingatkan pertahanan Korea Selatan kuat. 

    Ia juga meminta Garuda Muda mewaspadai determinasi Korea Utara.

    “Harus diwaspadai di lini tengah, banyak tackling di lini tengah, permainannya agak keras di lini belakang,” kata Anton Sanjoyo dikutip dari akun Youtube Kompas TV, Senin (14/4/2025).

    “Mereka enggak ada kompromi, ya hajar aja, gaprak-gaprak. Mereka enggak peduli kartu dan segala macam, kalau kita bermain dengan tim yang nothing to lose seperti itu kita yang harus hati-hati. Nah ini saya enggak prediksi banyak-banyak sih 1-0 atau 2-1 tapi leading,” sambungnya.

    Anton mengakui kemampuan individu pemain Korea Utara sedikit di bawah Korea Selatan. Namun, Timnas Korea Utara unggul dari segi militansi.

    Menurut Anton, cara bermain Timnas Korea Utara khas negara-negara komunis
    yang mendidik pemuda dengan sangat militansi.

    “Kelihatan betul di lapangan keras mainnya tekniknya enggak terlalu tinggi tapi determinasinya menurut saya harus diwaspadai. Mereka enggak pernah tuh jatuh lalu tiba-tiba terus guling-guling itu enggak pernah,” imbuhnya.

    Tak hanya itu, Anton mengatakan peluang Indonesia mengalahkan Korea Utara cukup besar. 

    Sebab, Timnas U-17 Indonesia telah mengalahkan Korea Selatan. Sementara Korea Selatan secara peringkat jauh di atas Korea Utara. 

    Meskipun, kata Anton, banyak yang menilai kemenangan Timnas U-17 Indonesia atas Korea Selatan karena sedikit keberuntungan.

    “Tapi menang ya kan itu kepercayaan diri tinggi dan dari semua sisi kemarin pertandingan terakhir Indonesia kan hampir semua pemain utama dicadangkan Jadi yang tujuh pemain utama itu sekarang kondisinya lebih bugar daripada 
    pemain-pemain Korea Utara Jadi saya yakin dari sisi kebugaran oke,” ungkapnya.

    Kekhawatiran Anton Sanjoyo mengenai daya dobrak lini depan juga menghilan. Ia melihat daya lini serang Timnas U-17 dalam mencetak gol tinggi. 

    Bahkan, kata Anton, gol anak asuh Nova Arianto sangat cantik.

    “Jadi saya sih tetap optimis melawan meskipun Korea Utara kayak apa rambutnya cepak semua loh. Semua alam militer gitu. Jadi memang mereka itu masuk ke lapangan kalau di negara-negara komunis kan dia hanya bisa hidup kalau dia berprestasi untuk negara yang akan dibawa ke lapangan. Mereka akan hidup mati berjuang mati-matian demi pujian dari negaranya,” ujarnya.

    Link live streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Link >>>>

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Timnas U-17 Indonesia

    Formasi: 3-4-3

    Daffa Al Gasemi; I Putu Panji, Mathew Baker, Al Gazani; Evandra Florasta, Nazriel Alfaro, Daniel Alfrido, Fabio Azkairawan; Zahaby Gholy, Fadly Alberto, Mierza Firjatullah

    Pelatih: Nova Arianto. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Korut Kepergok Bikin Kapal Perang Frigate Terbesar, Dilengkapi Senjata Canggih Buatan Rusia – Halaman all

    Korut Kepergok Bikin Kapal Perang Frigate Terbesar, Dilengkapi Senjata Canggih Buatan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Korea Utara diam-diam membuat sebuah kapal perang terbesar dan tercanggih yang pernah dimiliki negara komunis tersebut.

    Informasi tersebut mencuat setelah Satelite Maxar Technologies and Planet Labs menemukan sebuah kapal Frigate di perairan Korut.

    Dalam cuplikan foto satelit yang diambil pada 6 April terlihat kapal tersebut terlihat mendarat di Pelabuhan Nampho, pantai barat Korea Utara, sekitar 60 kilometer (37 mil) barat daya ibu kota Pyongyang.

    Kapal yang diduga kuat merupakan kapal perang itu kemungkinan besar milik militer Korut.

    Analis memperkirakan kapal perang tersebut masih dalam proses pembuatan sistem persenjataan dan sistem internal kapal.

    Tak dirinci berapa besar ukuran dari kapal perang milik militer Korut itu, namun kapal tersebut diperkirakan mencapai dua kali dari seluruh kapal armada laut Korut saat ini.

    Adapun bobot kapal tempur militer Korut diperkirakan mencapai  4.000 ton

    Sebagai perbandingan, kapal jenis penghancur Amerika Serikat kelas USS Arleigh Burke memiliki panjang total 153 meter.

    Sedangkan kapal frigate AS kelas Constellation memiliki panjang 151 meter.

    “FFG memiliki panjang sekitar 140 meter (459 kaki), menjadikannya kapal perang terbesar yang diproduksi di Korea Utara,” menurut analisis oleh Joseph Bermudez Jr. dan Jennifer Jun di Pusat Studi Strategis dan Internasional, dilansir CNN International.

    Dilengkapi Senjata Canggih

    Pembangunan kapal ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan angkatan laut Korut.

    Mengingat kapal perang terbesar sebelumnya adalah fregat seberat 1.500 ton.

    Hal ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan angkatan laut Korut guna meningkatkan kesiapan perang negara. ​

    Meski penampakan kapal ini belum diungkap secara resmi oleh pemerintah Korut, namun para analis mengatakan gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa kapal Frigate dilengkapi senjata canggih.

    Salah satunya senjata berpeluru kendali (FFG) yang dirancang untuk membawa rudal dalam tabung peluncur vertikal untuk digunakan terhadap target di darat dan laut.

    Analis juga mencatat kapal tersebut tampaknya disiapkan untuk memiliki radar array bertahap.

    Dengan teknologi tersebut kapal Frigate Korut dapat melacak ancaman dan target lebih cepat dan akurat daripada kemampuan Korea Utara yang sebelumnya ditampilkan.

    Lebih lanjut radar array yang terintegrasi ke dalam superstruktur dan sistem peluncuran vertikal atau VLS juga diklaim mampu menyebarkan rudal jelajah atau rudal anti pesawat ke arah musuh.

    Hal Senada juga diungkap oleh Jeffrey Lewis, peneliti dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) Amerika Serikat (AS).

    Ia mengatakan foto kapal yang tertangkap dari satelit menunjukan bahwa kapal perang Frigate korut memiliki dek yang cukup besar untuk menampung lebih dari 50 rudal

    Ia memperkirakan kemungkinan terdapat 32 rudal di bagian depan dan jumlah yang lebih sedikit atau beberapa rudal balistik di bagian belakang.

    Tak hanya itu kapal perang Frigate juga didesain untuk membawa misil berpemandu (guided-missile frigate/FFG)dalam balistik.

    Kapal Perang Korut Mirip Kapal Tempur Rusia

    Jika dilihat sekilas, desain eksternal kapal baru ini juga menunjukkan kemiripan dengan fregat kelas Admiral Grigorovich milik Rusia, yang berbobot sekitar 3.600 ton. ​

    Kemiripan ini mencerminkan kedekatan hubungan militer antara kedua negara dan kemungkinan adanya transfer teknologi atau bantuan desain dari Rusia ke Korea Utara.

    Menunjukkan upaya Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dengan memanfaatkan teknologi dan desain dari negara lain, khususnya Rusia.​

    Meskipun ada sanksi internasional yang membatasi kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, namun sejak 2023 Rusia dan Korea Utara telah meningkatkan kerja sama militer mereka.

    Pada Juni 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyepakati peningkatan kerja sama militer, termasuk pertukaran teknologi dan pelatihan angkatan bersenjata .

    Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk pertukaran teknologi militer, latihan bersama, dan kemungkinan penyediaan komponen atau desain kapal perang.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara, Ayah Evandra Florasta Bongkar Instruksi Coach Nova Arianto

    Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara, Ayah Evandra Florasta Bongkar Instruksi Coach Nova Arianto

    TRIBUNJAKARTA.COM – Oktamus Sifester, ayah gelandang Timnas U-17 Indonesia Evandra Florasta, membongkar instruksi pelatih Nova Arianto jelang laga kontra Korea Utara, Senin (14/4/2025).

    Laga Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara pada babak perempat final Piala Asia U-17 2025 itu digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi kick off pukul 21.00 WIB.

    Evandra Florasta tampil sebagai pahlawan dalam kemenangan 4-1 Timnas U-17 Indonesia atas Yaman, yang memastikan Garuda Asia lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

    “Kabar terbaru mereka untuk disampaikan sama Coach Nova untuk main nothing to lose, main lepas saja,” kata Oktamus dikutip dari akun Youtube Kompas TV, Senin (14/4/2025).

    Menurut Oktamus, para penggawa Timnas U-17 Indonesia harus sudah melupakan euforia lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

    Kini, Oktamus meminta skuat Garuda Muda untuk memulai semangat baru dengan menekuk Korea Utara.

    “Ya gitu jadi main lepas saja untuk kegembiraan tentang masuk piala dunianya sudah cukup nah berhenti dan mereka harus mulai dengan semangat yang baru untuk lanjutkan perjuangan,” ujarnya.

    Permintaan Nova Arianto

    Sementara itu, bek Timnas U-17 Indonesia, Fabio Azka Irawan, mengungkapkan permintaan pelatih Nova Arianto kepada para pemain jelang lawan Korea Utara.

    Skuad Garuda Asia mesti menekuk Korea Utara apabila ingin lolos ke semifinal Piala Asia U-17 2025.

    Korea Utara menjadi salah satu tim yang harus diwaspadai. Apalagi mereka telah mencatatkan diri dengan meraih dua gelar juara Piala Asia U-17 pada tahun 2010 dan 2014.

    Dengan catatan tersebut, tentu saja mereka tak bisa dianggap remeh, karena Korea Utara memiliki motivasi besar untuk kembali meraih gelar juara.

    Untuk itu, jelang menghadapi Korea Utara, para pemain Timnas U-17 Indonesia telah dipersiapkan dengan maksimal.

    Nova Arianto mengaku telah mempersiapkan tim asuhannya secara taktikal baik saat menyerang ataupun bertahan.

    Menurutnya, tim Merah Putih bahkan selama dua hari terakhir jelang lawan Korea Utara ini telah fokus mempersiapkan tim dengan baik.

    Ini dilakukan dengan harapan Timnas U-17 Indonesia bisa meraih hasil terbaik dalam perempat final Piala Asia U-17 2025 ini.

    Apalagi skuad Garuda Asia menargetkan diri untuk lolos ke semifinal Piala Asia U-17 ini.

    Untuk itu, Nova ingin para pemain bisa paham dengan baik dari apa yang telah dilatih sebelum lawan Korea Utara nanti.

    “Kita persiapkan secara taktikal apa yang kita buat secara defense, bagaimana saat kita menyerang,” ujar Nova Arianto sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Instagram resmi Timnas Indonesia, Senin (14/4/2025).

    “Itu yang kita persiapkan selama dua hari ini dan semoga pemain bisa paham, dan semoga kita bisa meraih hasil yang maksimal,” ucapnya.

    Dalam kesempatan ini, bek Timnas U-17 Indonesia fabio Azka Irawan juga mengungkapkan permintaan sang pelatih.

    Fabio mengatakan bahwa mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia itu untuk mempersiapkan diri dengan baik.

    Untuk itu, sebelum pertandingan melawan Korea Utara. Para pemain diminta untuk menganalisis permainan Korea Utara.

    Selain itu, Fabio Azka Irawan juga memastikan bahwa pelatih berusia 45 tahun tersebut meminta agar para pemain fokus.

    Dengan harapan mereka bisa menerapkan strategi yang telah dilatih selama latihan saat menghadapi Korea Utara nantinya.

    “Seperti biasa coach Nova meminta kita untuk analisis video pertandingan mereka (Korea Utara),” kata Fabio Azka Irawan.

    “Dan menjalani latihan sesuai dengan strategi yang diterapkan tim pelatih,” tuturnya.

    Link live streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Link >>>>

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Timnas U-17 Indonesia

    Formasi: 3-4-3

    Daffa Al Gasemi; I Putu Panji, Mathew Baker, Al Gazani; Evandra Florasta, Nazriel Alfaro, Daniel Alfrido, Fabio Azkairawan; Zahaby Gholy, Fadly Alberto, Mierza Firjatullah

    Pelatih: Nova Arianto. 

    (TribunJakarta.com/Bolasport.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • PREDIKSI Indonesia vs Korea Utara: Modal Menjanjikan Timnas U17, Nova Arianto Bidik Posisi Tinggi

    PREDIKSI Indonesia vs Korea Utara: Modal Menjanjikan Timnas U17, Nova Arianto Bidik Posisi Tinggi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Perjalanan Timnas U17 Indonesia berlanjut kini bakal menghadapi tantangan Korea Utara dalam laga perempat final Piala Asia U-17 2025.

    Pertandingan Indonesia melawan Korea Utara bakal berlangsung di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025) pukul 21.00 WIB.

    Skuad Garuda Muda asuhan pelatih Nova Arianto mempunyai modal menjanjikan sebelum menantang Korea Utara.

    Waktu rehat beberapa hari lalu dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi terhadap kelemahan dan juga kekurangan tim.

    Pelatih Nova Arianto menyadari Korea Utara bakal memberikan ancaman serius ke timnya.

    Untuk itu, Nova Arianto mengaku telah melakukan evaluasi dari laga sebelumnya.

    Mantan pemain Persib Bandung itu mengaku telah memperbaiki masalah utama Timnas U-17 Indonesia dalam laga-laga sebelumnya.

    “Evaluasi memang sudah kita lakukan ya,” ujar Nova Arianto dalam keterangan yang diterima, Senin (14/4/2025).

    “Kita bisa lihat masalah terbesarnya ada di passing, masalah pengambilan keputusan di lapangan ya,” ucapnya.

    Pelatih berusia 45 tahun tersebut mengatakan bahwa saat laga terakhir melawan Afghanistan memang ada beberapa kekurangan yang mencolok.

    Ia bahkan mengatakan dengan jelas, masalah utama saat itu soal keputusan para pemain dari passing dan yang lainnya.

    Untuk itu, ini menjadi catatan terbesar tim dan ia pun mengaku telah memperbaiki kekurangan tersebut.

    “Bisa kita lihat waktu lawan Afghanistan, banyak keputusan pemain yang terlambat dalam mengeksekusi bola,” kata Nova.

    “Kapan saat memutuskan mau shooting, melepas bola, passing.

    “Itu jadi catatan terbesar kami dan semoga di dua hari ini bisa diperbaiki lagi, lalu di lawan Korea Utara, kita bisa improve lagi,” tuturnya.

    Selain itu, Nova Arianto pun mengaku telah memberikan para pemain latihan tendangan penalti.

    Ini dilakuan dengan harapan para pemain dalam kondisi siap apabila memang harus melakukan adu penalti nantinya.

    Nova Arianto dengan percaya diri tim asuhannya menargetkan tiket lolos ke semifinal Piala Asia U-17 2025.

    Jika berhasil lolos ke semifinal, Timnas Indonesia sudah ditunggu Uzbekistan yang sudah lolos duluan.

    Sebelumnya, Uzbekistan meraih tiket semifinal setelah menaklukkan Uni Emirat Arab dengan skor 3-1.

    Jadwal Piala Asia U17

    Babak Perempatfinal

    Senin, 14 April 2025

    Pukul 21.00 WIB

    Timnas Indonesia vs Korea Utara

    Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi

    Prediksi susunan pemain kedua tim

    Timnas Indonesia (3-4-2-1): 

    Dafa Al Gasemi; Algazani Dwi Sugandi, Putu Panji, Matthew Baker; Fabio Azka, Daniel Alfrido, Nazriel Alfaro, Evandra Florasta; Zahaby Gholy, Alberto Hengga; Mierza Firjatullah. 

    Pelatih:Nova Arianto 

    Korea Utara U-17 (4-3-3):

    Jong Hyon-ju; Oh Won-mu, Choe Song-hun, Choe Chung-hyok, Ri Kang-song; An Jin-sok, Ri Ro-gwon, Kim Yu-jin; Kim Tae-guk, Ri Kyong-bong, Pak Kwang-song. 

    Pelatih: O Thae-song

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • LINK Live Streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara, Prediksi Susunan Pemain Garuda Muda

    LINK Live Streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara, Prediksi Susunan Pemain Garuda Muda

    TRIBUNJAKARTA.COM – Berikut link live streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara pada hari ini, Senin (14/4/2025) malam.

    Laga babak perempat final Piala Asia U-17 2025 itu bakal digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi kick off pukul 21.00 WIB.

    Simak prediksi susunan pemain Garuda Muda saat melawan Korea Utara.

    Laga Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara disiarkan secara langsung di RCTI dan streaming Visionplus.

    Link live streaming laga panas ini ada di bagian artikel ini.

    Garuda Muda yang diarsiteki Nova Arianto tampil menyakinkan pada babak fase grup.

    Evandra Florasta Cs sukses menyapu bersih tiga kemenangan di babak fase grup.

    Timnas U-17 Indonesia melaju ke babak delapan besar Piala Asia U-17 2025 dengan status juara Grup C.

    Tim asuhan Nova Arianto itu sukses memetik tiga kemenangan kala berjumpa Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-1).

    Sedangkan sang lawan, Korea Utara mengoleksi satu kemenangan dan dua hasil imbang.

    Adapun Korea Utara melaju ke babak gugur dengan status runner up Grup D Piala Asia U-17 2025.

    Korea Utara memiliki lima poin setelah imbang 1-1 lawan Iran, menang 3-0 atas Tajikistan, dan seri 2-2 berjumpa Oman.

    Lini depan kedua tim juga cukup tajam yang membuat pertandingan akan berjalan semakin sengit.

    Pelatih timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto menjelaskan bahwa beberapa aspek coba mereka perbaiki.

    Unggul waktu istirahat, dia berjanji akan mempersiapkan timnya dengan maksimal.

    Apalagi, kemenangan di laga ini akan membawa mereka menuju ke babak semifinal.

    Tentunya, semua pemain dalam ambisi tinggi untuk mencapai misi tersebut dan performa positif ini harus mereka pertahankan.

    “Evaluasi sudah kita lakukan ya, kita bisa lihat masalah terbesarnya ada di passing, pengambilan keputusan di lapangan ya.”

    “Bisa kita lihat waktu lawan Afghanistan, banyak keputusan pemain yang terlambat dalam mengeksekusi bola, kapan saat memutuskan mau shooting, melepas bola, passing.”

    “Itu jadi catatan terbesar kami dan semoga di dua hari ini bisa diperbaiki lagi, lalu di lawan Korea Utara, kita bisa improve lagi,” kata Nova Arianto.

    Dari sisi lawan, pelatih Korea Utara O Thae Song menjelaskan bahwa mereka sudah mempelajari permainan lawan.

    Termasuk bagaimana kelemahan dan kekuatan dari Garuda Asia.

    Dia cukup percaya diri dan optimis membawa Korea Utara lolos ke babak semifinal.

    “Gaya permainan mereka terdiri dari pertahanan yang solid dan serangan yang mematikan dan efektif.”

    “Kami harus melemahkan keunggulan mereka dan memanfaatkan kelemahan mereka. Karena kami telah mencapai tujuan pertama kami untuk lolos ke Piala Dunia FIFA, moral tim kami sangat tinggi.”

    “Namun, perjalanan masih panjang, dan kami harus berkonsentrasi penuh dalam setiap pertandingan yang kami mainkan,” tegas O Thae Song.

    Link live streaming Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Link >>>>

    Prediksi Susunan Pemain

    Nova Arianto menegaskan bahwa kebugaran para pemain timnas U-17 Indonesia terjaga.

    Timnas U-17 Indonesia lebih banyak mempunyai waktu lebih satu hari untuk beristirahat ketimbang Korea Utara.

    Proses recovery dari jadwal yang sangat padat juga sudah dilakukan oleh Nova Arianto.

    Kini, ia tinggal menyiapkan mental dan taktik agar anak-anak asuhnya bisa lebih siap lagi melawan Korea Utara.

    Nova Arianto juga sudah mempersiapkan semuanya untuk timnas U-17 Indonesia.

    Termasuk persiapan adu tendangan penalti apabila kedua tim bermain imbang di waktu normal.

    Diprediksi dalam laga nanti, Nova Arianto masih akan menerapkan formasi 3-4-3.

    Pemain-pemain terbaik akan dimainkan sejak menit pertama.

    I Putu Panji dinilai akan menjadi kapten tim untuk mengisi lini belakang bersama Mathew Baker dan Al Gazani.

    Posisi kiper masih ditempati oleh Daffa Al Gasemi.

    Tiga pemain depan akan dimainkan oleh Zahaby Gholy, Fadly Alberto, dan Mierza Firjatullah.

    Empat pemain tengah diisi oleh Evandra Florasta, Nazriel Alfaro, Daniel Alfrido, dan Fabio Azkairawan.

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Utara

    Timnas U-17 Indonesia

    Formasi: 3-4-3

    Daffa Al Gasemi; I Putu Panji, Mathew Baker, Al Gazani; Evandra Florasta, Nazriel Alfaro, Daniel Alfrido, Fabio Azkairawan; Zahaby Gholy, Fadly Alberto, Mierza Firjatullah

    Pelatih: Nova Arianto. 

    (Bolasport.com/Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Analis Rusia: Turki Mau Kirim Sistem Rudal Jarak Jauh S-400 ke Suriah, Jebakan Buat Jet Israel – Halaman all

    Analis Rusia: Turki Mau Kirim Sistem Rudal Jarak Jauh S-400 ke Suriah, Jebakan Buat Jet Israel – Halaman all

    Analis Rusia: Turki Mau Kirim Arhanud S-400 ke Suriah, Jebakan Buat Jet Israel yang Bom Semena-mena

    TRIBUNNEWS.COM – Analis militer Rusia mengklaim kalau rencana militer Turki untuk mentransfer sistem pertahanan udara (Arhanud) jarak jauh S-400 Triumf buatan Rusia ke Suriah merupakan “jebakan” bagi jet tempur Israel yang semakin agresif dalam melakukan serangan udara terhadap negara Arab tersebut.

    “Sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 bersama dengan sistem pertahanan udara jarak pendek dan menengah milik Turki di Suriah akan bertindak sebagai “payung”, melindungi Suriah dari serangan udara Israel,” kata analis Rusia, Igor Subbotin, yang menulis di portal berita Nezavizimaya Gazeta.

    Hal menarik lainnya, niat Turki ini mengungkap kalau mereka berani berpaling dari Amerika Serikat (AS) dan Barat, khususnya NATO, dengan aksi pembelian senjata ke Rusia.

    Igor mengatakan kalau Turki berencana untuk memindahkan sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 ke pangkalan udara Suriah yang terletak di wilayah Homs.

    Pangkalan udara di wilayah Homs yang dimaksud dan sebagaimana yang dispekulasikan adalah Pangkalan Udara T-4 atau Tiyas.

    Pangkalan T-4 merupakan pangkalan udara terbesar yang pernah dioperasikan oleh Angkatan Udara Suriah pada masa rezim Assad.

    Tidak hanya digunakan oleh Angkatan Udara Suriah di bawah rezim Assad, Pangkalan Udara T-4 juga digunakan oleh cabang militer Iran dalam melancarkan serangan terhadap posisi kelompok ISIS di Suriah.

    Letaknya di utara Tiyas dan barat kota kuno Palmyra.
     
    Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Pangkalan Udara T-4 (Tiyas) juga digunakan oleh pesawat tempur Rusia.

    Media internasional melaporkan, Turki berencana untuk mengubah Pangkalan Udara T-4 menjadi pusat pertahanan udara dengan mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara, yang bertujuan untuk menyediakan lapisan dan jaringan pertahanan udara untuk melindungi pemerintahan baru Suriah dari jet tempur Israel.

    RUDAL JARAK JAUH – Sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia. Turki dilaporkan akan memboyong sistem pelontar rudal jarak jauh ini ke Suriah guna melindungi pemerintahan baru negara itu dari serangan udara Israel.

    Sistem pertahanan udara S-400 “Triumf” terdiri dari beberapa komponen utama yang berfungsi secara terpadu untuk memastikan efektivitasnya dalam menghadapi ancaman udara.

    Komponen ini mencakup radar pengintaian utama (91N6E “Big Bird”) yang mampu mendeteksi berbagai jenis target udara pada jarak hingga 600 kilometer.

    Radar pengendali tembakan (92N6E “Grave Stone”) juga berperan dalam mengunci target dan mengendalikan proses intersepsi secara akurat.

    Sistem ini juga dilengkapi dengan radar deteksi dini dan pelacakan (96L6E “Cheese Board”) yang beroperasi pada jarak menengah sekitar 300 kilometer untuk meningkatkan akurasi deteksi.

    Sistem persenjataan ini juga dilengkapi dengan kendaraan peluncur bergerak (TEL) yang membawa rudal siap diluncurkan, serta pusat kendali dan komando (55K6E) yang secara otomatis mengoordinasikan keseluruhan operasi.

    Rudal yang digunakan terdiri dari beberapa varian utama dengan jangkauan berbeda, termasuk 40N6 (400 km), 48N6 (250 km), dan 9M96 (40–120 km).

    Semua elemen ini menjadikan S-400 salah satu sistem pertahanan udara paling canggih dan efektif, yang mampu beroperasi di semua kondisi cuaca dan menangkal berbagai jenis ancaman udara secara bersamaan.

    Sistem pertahanan udara S-400 “Triumf” dikembangkan oleh perusahaan Rusia Almaz-Antey , sebuah perusahaan pertahanan yang mengkhususkan diri dalam pengembangan sistem pertahanan udara dan kedirgantaraan canggih.

    Almaz-Antey juga bertanggung jawab untuk memproduksi sistem pertahanan udara terkenal lainnya seperti S-300 dan S-500 Prometey .

    Perusahaan ini merupakan salah satu produsen sistem pertahanan udara terkemuka di dunia, dengan keahlian tinggi dalam teknologi radar dan rudal.

    RUDAL JARAK JAUH – Sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia. Turki dilaporkan akan memboyong sistem pelontar rudal jarak jauh ini ke Suriah guna melindungi pemerintahan baru negara itu dari serangan udara Israel.

    Ditolak AS, Turki Berpaling ke Rusia

    Akuisisi sistem pertahanan udara S-400 oleh Turki merupakan langkah strategis yang mencerminkan perubahan dalam kebijakan pertahanan dan hubungan internasional negara tersebut.

    Pada bulan Desember 2017, Turki menandatangani kesepakatan senilai sekitar US$ 2,5 miliar dengan Rusia untuk memperoleh sistem S-400 “Triumf”.

    Langkah ini diambil setelah kegagalan negosiasi dengan Amerika Serikat mengenai pembelian sistem pertahanan udara Patriot, serta kebutuhan mendesak Turki untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya, terutama dalam menghadapi ancaman konflik di Suriah dan ketegangan dengan Rusia.

    Keputusan Turki telah meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan NATO, yang melihat pembelian S-400 Triumf sebagai ancaman terhadap integritas sistem pertahanan udara aliansi militer, karena sistem pertahanan udara buatan Rusia tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan berpotensi membocorkan informasi sensitif.

    Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengeluarkan Turki dari program jet tempur generasi kelima F-35 pada Juli 2019 dan mengenakan sanksi ekonomi melalui Undang-Undang CAATSA pada Desember 2020.

    CAATSA ( Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act ) adalah undang-undang yang disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 2017 untuk menjatuhkan sanksi pada negara-negara yang memiliki hubungan pertahanan dan militer dengan Rusia, Iran, dan Korea Utara.

    Tujuan utama CAATSA adalah mencegah negara lain bertransaksi dengan sektor pertahanan Rusia, sehingga memberi tekanan ekonomi pada Moskow dan sekutunya.

    Namun, tindakan lewat CAATSA ini juga meningkatkan ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan negara sekutunya, seperti Turki.
      
    Meskipun ada tekanan internasional, Turki tetap melanjutkan pengadaan S-400, dengan pengiriman pertama diterima pada Juli 2019.

    Langkah ini mencerminkan upaya Turki untuk memperkuat kedaulatan pertahanannya dan mengurangi ketergantungan pada sekutu tradisional, sekaligus menyeimbangkan hubungan dengan negara-negara besar seperti Rusia.

    Sistem pertahanan udara Turki HISAR A+ dikembangkan lebih mapan dan sistem pertahanan udara HISAR O+ telah memasuki produksi secara massal. (Anadolu Agency)

    Boyong Juga Hisar-O

    Selain sistem pertahanan jarak jauh S-400, Turki juga dilaporkan akan mengerahkan sistem pertahanan udara Hisar buatan lokal — kemungkinan Hisar-O untuk pertahanan jarak menengah atau Hisar-A untuk pertahanan dekat — untuk melindungi Pangkalan T4 dan mendominasi wilayah udara di sekitarnya.

    Sistem pertahanan udara HISAR dikembangkan oleh ROKETSAN, yang menyumbangkan rudal, sementara perusahaan ASELSAN mengembangkan sistem elektronik untuk sistem pertahanan.

    Kedua perusahaan ini mulai mengembangkan sistem pertahanan udara ini segera setelah mereka mendapat kontrak dari pemerintah Turki pada tahun 2011.
     
    Pada tahun 2014, rudal HISAR-O berhasil diluncurkan untuk pertama kalinya.
     
    Turkiye mengembangkan sistem pertahanan udara HISAR dalam upayanya menciptakan sistem pertahanan udara berlapis-lapis yang terdiri dari tingkat rendah (HISAR-A), tingkat menengah (HISAR-O) dan tingkat tinggi atau jarak jauh (HISAR-U).

    Sistem HISAR-O terdiri dari rudal jarak menengah itu sendiri, sistem peluncur rudal, sistem pengendalian tembakan, radar pertahanan udara yang dipasang di tiang dan sensor elektro-optik dan inframerah.

    Ia menggunakan radar array bertahap 3D “ASELSAN KALKAN” untuk mendeteksi dan melacak hingga 60 target secara bersamaan.

    Target dapat dideteksi sejauh 60 km menggunakan radar sistem HISAR-O.

    Peluncur rudal untuk sistem pertahanan udara jarak menengah HISAR-O didasarkan pada truk Mercedes-Benz 6×6 yang dilengkapi dengan enam rudal jarak menengah.

    Sistem pertahanan udara jarak menengah HISAR-O dikembangkan untuk mempertahankan pangkalan militer, personel militer, pelabuhan, dan berbagai aset strategis lainnya dari ancaman udara yang terbang di ketinggian sedang.

    Mengenai kinerjanya, sistem pertahanan udara HISAR-O dapat membombardir target udara pada jarak 25 km di permukaan laut, sementara rudalnya mampu terbang hingga ketinggian 10 km.

    Namun, sebelum Turki dapat mengambil alih Pangkalan Udara T-4 di Suriah, jet tempur Israel mengebom pangkalan udara tersebut untuk mencegah Ankara mengambil alih pangkalan udara tersebut.

    DIBOM ISRAEL – Foto kehancuran dari serangan udara Israel di satu di antara pangkalan udara di Suriah. Israel menghancurkan aset-aset militer yang tersisa Suriah dengan dalil agar tidak menjadi ancaman kelak bagi negara pendudukan tersebut. (DSA/Tangkap Layar)

    Pengeboman Israel terhadap Pangkalan Udara T-4, yang ingin diambil alih Turki, telah semakin meningkatkan ketegangan antara Ankara dan Tel Aviv.

    Serangan oleh jet tempur Israel menghancurkan landasan pacu, menara kontrol, hanggar dan jet tempur (milik Angkatan Udara Suriah) di pangkalan udara yang dimaksud.

    “Ini adalah pesan kuat bahwa Israel tidak akan menerima perluasan kehadiran Turki,” kata seorang pejabat intelijen yang telah meninjau foto-foto kerusakan tersebut.

    Sumber Suriah yang dekat dengan Turki memberi tahu Reuters bahwa “(Pangkalan Udara T4) sekarang sama sekali tidak dapat digunakan (karena serangan udara oleh jet tempur Israel).

    Kementerian Luar Negeri Turki menggambarkan Israel sebagai “ancaman terbesar bagi keamanan regional.”

     

    (oln/dsa/*)