Negara: Korea Utara

  • Spesifikasi Rudal Balistik Shahab-3, Rudal Canggih Iran yang Mampu Tembus Iron Dome Israel

    Spesifikasi Rudal Balistik Shahab-3, Rudal Canggih Iran yang Mampu Tembus Iron Dome Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Rudal Shahab-3 menjadi salah satu pilar kekuatan strategis Iran dalam hal kemampuan balistik jarak menengah yang digunakan menggempur Israel.

    Dikutip melalui laman Missilethreat, senjata ini memiliki jangkauan hingga 1.300 kilometer, rudal ini memungkinkan Iran untuk menyerang sasaran di luar perbatasan langsungnya, termasuk wilayah Israel dan sebagian Arab Saudi.

    Pengembangan Shahab-3 dimulai pada pertengahan 1990 setelah Iran membeli rudal No Dong 1 dari Korea Utara. Meskipun pejabat Iran, termasuk mantan Menteri Pertahanan Ali Shamkhani, mengklaim bahwa Shahab-3 sepenuhnya dikembangkan oleh para insinyur dalam negeri, bukti fisik dan teknis menunjukkan kemiripan mencolok dengan rudal No Dong. Bahkan Pakistan turut menggunakan teknologi No Dong dalam pengembangan rudal Hatf-5 “Ghauri”-nya.

    No Dong sendiri diduga merupakan hasil adopsi teknologi rudal Rusia SS-3 (R-5), terutama karena menggunakan jenis bahan bakar dan oksidator yang serupa. Korea Utara memulai pengujian No Dong pada 1990, dan pada 1993 Iran serta Pakistan diperkirakan menyaksikan langsung uji coba rudal tersebut sebelum melakukan perjanjian pembelian atau alih teknologi.

    Shahab-3 merupakan rudal balistik berbahan bakar cair dan bermobilitas tinggi (road-mobile), dengan sistem peluncuran dari kendaraan Transporter-Erector-Launcher (TEL) atau silo. Rudal ini didesain oleh Iran Aviation Industries Organization (IAIO) dengan dukungan dari kelompok industri milik negara seperti Shahid Bagheri, Shahid Hermat, dan Shahid Karimi.

    Beberapa spesifikasi teknis utama Shahab-3 memiliki panjang antara 15,6 hingga 16,58 meter dengan diameter 1,25–1,38 meter dan bobot peluncuran 17.410 kg.

    Rudal ini memiliki jangkauan hingga 800–1.300 km. Dengan payload hingga 760–1.200 kg. Serta memiliki jenis hulu ledak konvensional, nuklir, kimia, atau submunisi.

    Untuk sistem navigasi rudal ini menggunakan inertial guidance (INS), dengan peningkatan akurasi pada varian lanjut menggunakan teknologi China.

    Adapun, kemampuan hulu ledak nuklir dimungkinkan, dengan pengembangan sistem fuzing dan arming di awal 2000-an

    Shahab-3 juga menggunakan kendaraan reentry terpisah, suatu langkah signifikan menuju kemampuan multi-tahap dan pengiriman hulu ledak lebih berat.

    Uji coba pertama Shahab-3 dilakukan pada Juli 1998, namun dinyatakan gagal. Keberhasilan signifikan mulai tercatat pada 2000 dan 2002. Pada Juli 2003, Iran mengumumkan bahwa rudal tersebut telah memasuki fase operasional, setelah uji coba kesembilan berhasil menempuh jarak lebih dari 1.300 km.

    Antara 1998 dan 2017, Iran tercatat melakukan 21 kali uji coba penerbangan Shahab-3 dan variannya. Produksi awal diperkirakan sebanyak 12–15 unit per tahun. Hingga pertengahan 2017, jumlah peluncur Shahab-3 yang dikerahkan diperkirakan di bawah 50 unit, sebagian besar dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), bukan oleh militer konvensional.

    Dengan kemampuan menjangkau sasaran sejauh 1.300 km dan kemungkinan membawa hulu ledak nuklir, Shahab-3 menjadi komponen vital dalam doktrin pencegahan Iran. Meski akurasinya pada varian awal masih rendah (sekitar 2.500 meter Circular Error Probable/CEP), peningkatan sistem kendali dan pengembangan varian lanjut memperkuat peran rudal ini sebagai alat politik dan militer.

    Shahab-3 mencerminkan ambisi Iran dalam memperluas kekuatan strategisnya, memanfaatkan kemajuan teknologi rudal sebagai instrumen tekanan di Timur Tengah. Dalam konteks geopolitik saat ini, eksistensi dan potensi penggunaan Shahab-3 tetap menjadi perhatian serius komunitas internasional.

  • 4
                    
                        Kenapa Iran Bisa Serang Israel meski Digempur Rudal Bertubi-tubi?
                        Internasional

    4 Kenapa Iran Bisa Serang Israel meski Digempur Rudal Bertubi-tubi? Internasional

    Kenapa Iran Bisa Serang Israel meski Digempur Rudal Bertubi-tubi?
    Penulis
    TEHERAN, KOMPAS.com –
    Di tengah gempuran serangan udara Israel yang intensif, Iran masih mampu meluncurkan rudal balistik ke arah wilayah Israel. 
    Iran bahkan bisa menghancurkan pusat komando militer IDF di Tel Aviv pada Minggu (13/6/2025) malam.
    Terbaru, rudal Iran menyerang Institut Sains Weizmann, yang berkontribusi sangat signifikan terhadap perkembangan teknologi militer Israel.
    Menurut penilaian militer Israel, Iran mengawali eskalasi konflik terbaru ini dengan sekitar 2.000 rudal balistik berbagai jenis dan jangkauan, yang bisa diluncurkan dari beberapa ratus sistem peluncur berbeda.
    Dilansir dari
    The Jerusalem Post
    , sejak lebih dari 20 tahun lalu, strategi rudal Iran berfokus pada tiga pilar utama, yakni industri pertahanan dalam negeri yang mampu merekayasa balik dan meniru teknologi asing, pembangunan kemampuan produksi independen, serta manufaktur massal beragam jenis rudal dan platform peluncur.
    Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan militer reguler negara itu telah berinvestasi besar-besaran untuk membangun arsenal rudal yang tidak mudah dilumpuhkan hanya dalam satu serangan atau kampanye militer.
    Iran juga memprioritaskan daya tahan arsenalnya dengan memperkuat stok senjata, armada
    drone
    , dan platform peluncur rudal. 
    Hal ini dilakukan setelah mencermati kemampuan militer Israel, khususnya Angkatan Udara Israel (IAF) yang bisa beroperasi di wilayah yang disebut “lingkaran ketiga”—mencakup Iran, Irak, dan Yaman.
    Untuk melindungi aset-aset strategisnya, Iran telah menyebar sistem pertahanan udara di seluruh wilayah, termasuk buatan dalam negeri, sistem buatan Asia, dan baterai rudal S-300 dari Rusia.
    Iran mengadopsi tiga jenis sistem peluncur rudal balistik, yaitu peluncur tetap, peluncur bergerak, dan peluncur bawah tanah.
    Peluncur tetap adalah fasilitas di atas tanah yang lebih mudah terdeteksi, terutama melalui citra satelit.
    Sementara peluncur bergerak menggunakan truk semi-trailer yang dicamuflase dan sering dipindahkan agar sulit dilacak. Beberapa disembunyikan di wilayah urban atau pelosok, dan disebar secara acak dalam kondisi darurat.
    Selain itu, peluncur bawah tanah menjadi komponen utama strategi bertahan Iran. 
    Terinspirasi dari infrastruktur Korea Utara dan jaringan Al Qaeda, Iran membangun kompleks bawah tanah raksasa yang memungkinkan seluruh proses operasional rudal—mulai dari transportasi, pengisian bahan bakar, hingga peluncuran—dilakukan secara tersembunyi sampai detik terakhir.
    Beberapa dari fasilitas bawah tanah ini bahkan pernah diperlihatkan Iran ke publik, sebagai bentuk pesan pencegahan terhadap Israel maupun negara-negara Teluk.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perang Lawan Israel, Apakah Iran Punya Senjata Nuklir?

    Perang Lawan Israel, Apakah Iran Punya Senjata Nuklir?

    Jakarta

    Perang Israel dan Iran memanas. Infrastruktur nuklir Iran pun harus dihancurkan oleh Israel imbas peperangan tersebut pada Jumat (13/6) pagi. Iran sendiri telah meluncurkan drone dan rudal ke wilayah Israel demi membalas serangan Israel beberapa hari lalu. Serangan balasan Iran ini dinilai dapat berpeluang membuat negara lain ikut terlibat dalam perang.

    Dalam sebuah pernyataan, Israel memperingatkan bahwa Iran semakin dekat untuk memiliki senjata nuklir. Israel menyebutnya sebagai ‘ancaman eksistensial’ bagi dunia.

    Iran saat ini tidak memiliki senjata nuklir, tetapi analis Barat mengatakan bahwa Iran memiliki pengetahuan dan infrastruktur untuk memproduksinya dalam waktu yang cukup singkat jika para pemimpinnya memilih untuk melakukannya, menurut Council on Foreign Relations (CFR).

    Analis CFR mengatakan bahwa Iran dapat memproduksi cukup bahan fisi untuk senjata dalam beberapa bulan, sementara beberapa memperkirakan negara itu dapat melakukannya hanya dalam satu atau dua minggu.

    Melansir News Nation Now, sudah jadi perdebatan panjang apakah Iran memang sedang mengembangkan senjata nuklir atau hanya ketakutan biasa. Yang pasti, AS ketar-ketir walaupun meyakini bahwa Iran sudah mengakhiri program pengembangannya pada 2003.

    Kekhawatiran tentang ambisi nuklir Iran kembali meningkat pada bulan Mei, ketika pengawas nuklir PBB mengatakan Teheran telah menambah persediaan uraniumnya yang mendekati tingkat senjata. Laporan tersebut, yang dilihat oleh The Associated Press, mengeluarkan peringatan keras, dengan mengatakan bahwa Iran sekarang adalah ‘satu-satunya negara non-senjata nuklir yang memproduksi bahan semacam itu’.

    Sementara itu, Iran telah menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

    Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, sembilan negara memiliki senjata nuklir pada awal tahun 2025: AS, Rusia, Prancis, Tiongkok, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

    Lebih lanjut, Iran tidak memiliki senjata nuklir, tetapi memiliki persediaan rudal balistik terbesar di Timur Tengah. Pada tahun 2022, Komando Pusat AS memperkirakan bahwa Iran memiliki lebih dari 3.000 rudal balistik di gudang senjatanya — yang beberapa di antaranya dapat mencapai Tel Aviv.

    (ask/fay)

  • Perang Iran Israel: Jet Tempur Cangih F-35 Seharga Rp 2,2 Triliun Tumbang – Page 3

    Perang Iran Israel: Jet Tempur Cangih F-35 Seharga Rp 2,2 Triliun Tumbang – Page 3

    Korea Utara (Korut) dilaporkan telah berjanji untuk memberikan sejumlah dukungan militer yang tidak disebutkan jumlahnya kepada Iran dalam pertempuran mereka yang sedang berlangsung melawan Israel. Demikian mengutip zambianobserver.com, Sabtu (14/6/2025).

    Presiden Korea Utara, Kim Jong Un sebelumnya telah menyatakan solidaritasnya dengan Iran terhadap Israel.

    Secara historis, Korea Utara adalah salah satu negara yang telah bekerja sama dengan Iran ketika isu-isu serangan muncul.

    Mereka sebagian besar bekerja sama dalam teknologi rudal dan baru-baru ini, tercatat bahwa Korea Utara belum menarik kembali hubungan mereka dengan Iran.

    Israel melakukan serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, lokasi rudal balistik, dan pimpinan militer pada Jumat (13/6). Laporan menunjukkan bahwa rudal Israel yang sangat presisi menargetkan rumah seorang komandan Iran di Teheran, menembus tembok dan menyebabkan kerusakan internal yang signifikan.

    Hal ini saja menyoroti ketegangan besar yang akan meningkat antara kedua rival yang telah lama ada.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan, mengutuk serangan yang dianggapnya sebagai serangan serius yang tidak beralasan terhadap negaranya.

    Iran telah berjanji untuk membalas dendam dan menyerang Israel dengan cara yang lebih berbahaya dan dengan dukungan negara kuat seperti Korea Utara, kita mungkin akan menyaksikan sesuatu yang menarik.

  • Kim Jong Un Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran Melawan Israel

    Kim Jong Un Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran Melawan Israel

    GELORA.CO – Korea Utara (Korut) dilaporkan berkomitmen untuk memberikan dukungan militer yang tidak disebutkan jumlahnya kepada Iran dalam konflik yang sedang berlangsung melawan Israel. Hal ini disampaikan oleh zambianobserver.com pada hari Sabtu (14/6).

    Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, sebelumnya telah menunjukkan solidaritasnya terhadap Iran dalam menghadapi Israel. Secara historis, Korea Utara merupakan salah satu negara yang telah menjalin kerja sama dengan Iran ketika menghadapi isu-isu serangan.

    Kedua negara ini terutama berkolaborasi dalam pengembangan teknologi rudal, dan baru-baru ini, Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengurangi hubungan mereka dengan Iran. Pada hari Jumat, 13 Juni, Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, lokasi peluncuran rudal balistik, serta pemimpin militer Iran.

    Laporan menyebutkan bahwa serangan rudal Israel yang sangat presisi berhasil menghancurkan rumah seorang komandan Iran di Teheran, menyebabkan kerusakan yang signifikan di dalam bangunan tersebut.

    Peristiwa ini menegaskan adanya ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara yang telah lama berseteru. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang tidak berdasar terhadap negaranya.

    Iran telah berjanji untuk membalas dan menyerang Israel dengan cara yang lebih mematikan, dan dengan dukungan dari negara kuat seperti Korea Utara.

  • Mengintip Smartphone Ala Korea Utara: Screenshot Otomatis Tiap 5 Menit – Page 3

    Mengintip Smartphone Ala Korea Utara: Screenshot Otomatis Tiap 5 Menit – Page 3

    Pada awal smartphone ini dibuka, penonton akan melihat bendera Korea Utara saat menyalakan smartphone tersebut.

    Meski tak terlihat merek apa yang tertera di smartphone itu, namun jelas kalau perangkat tersebut sangat disesuaikan untuk memenuhi persyaratan ketat dari pemerintah.

    Blokir Kata “Oppa” hingga “Korea Selatan”

    Smartphone ini dilengkapi dengan sensor otomatis yang dapat mendeteksi saat kata-kata tertentu digunakan. Sensor juga mencakup sesuatu yang sederhana seperti “oppa”, yang merupakan istilah Korea untuk kakak laki-laki.

    Namun, di Korea Selatan, anak perempuan sering menggunakan kata “oppa” untuk merujuk pada pacar mereka.

    Jadi, smartphone ini mengubah kata tersebut menjadi “kamerad” dan juga membagikan pesan peringatan. Lebih jauh lagi, pengguna smartphone di Korea Utara bahkan tidak bisa mengetik “Korea Selatan” karena secara otomatis diubah menjadi “negara boneka.”

  • Korut Luncurkan Kapal Perang Lagi Usai Kegagalan Bikin Kim Jong Un Murka

    Korut Luncurkan Kapal Perang Lagi Usai Kegagalan Bikin Kim Jong Un Murka

    Jakarta

    Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan kapal perang usai dua minggu sebelumnya gagal peluncuran. Insiden gagalnya peluncuran kapal perang sebelumnya sempat menuai kritik keras dari Pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Dilansir BBC, Jumat (6/6/2025), kapal perusak seberat 5.000 ton, telah dipulihkan keseimbangannya hingga diluncurkan pada Kamis. Dilaporkan kantor berita milik pemerintah KCNA, kini kapal tersebut ditambatkan di dermaga.

    Kapal tersebut diharapkan akan dipulihkan sepenuhnya sebelum pertemuan partai yang berkuasa bulan ini.

    Kim, yang menyaksikan kapal perang sebelumnya terbalik pada peluncuran pertamanya, mengkritik insiden tersebut sebagai “tindakan kriminal” yang “sangat merusak martabat dan harga diri [negara]”.

    “Itu adalah hasil dari kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan empirisme yang tidak ilmiah”, kata Kim.

    Setidaknya empat pejabat termasuk Ri Hyong-son, wakil direktur Departemen Industri Amunisi Partai Pekerja yang berkuasa, telah ditangkap atas insiden tersebut.

    Sementara itu, Ri adalah bagian dari Komisi Militer Pusat partai tersebut, yang memimpin Tentara Rakyat Korea dan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan militer Korea Utara.

    Sementara itu, upaya untuk meluruskan kapal tersebut merupakan proses manual, menurut para peneliti dari 38 North, sebuah situs web yang dikelola oleh Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins di AS.

    Dikatakan, citra satelit menunjukkan para pekerja di dermaga menarik tali tambat dan menggunakan balon penghalang untuk mengembalikan keseimbangan kapal. Mereka juga menambahkan beberapa balon yang masih terpasang di kapal.

    Sebelumnya, kecelakaan besar terjadi saat seremoni peluncuran kapal perang baru Angkatan Laut Korea Utara (Korut), yang disaksikan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kim yang marah menyebut kecelakaan itu sebagai “tindakan kriminal” dan mengingatkan bahwa hal itu “tidak dapat ditoleransi”.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025), dalam seremoni peluncuran kapal baru seberat 5.000 ton di kota Chongjin pada hari Rabu (21/5), telah “terjadi kecelakaan serius”, kata kantor berita resmi Korut, KCNA.

    KCNA menyalahkan “komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional” dalam insiden gagalnya peluncuran kapal perusak tersebut. KCNA mengatakan ada kecelakaan yang menyebabkan “beberapa bagian dasar kapal perang tersebut hancur”.

    4 Orang Ditahan

    Buntut gagalnya peluncuran kapal perang itu, Korea Utara menahan empat orang. Pihak yang ditahan salah satunya kepala teknisi kapal.

    Ri Hyong Son, wakil direktur departemen Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai, dipanggil dan ditahan pada Minggu (25/5), demikian laporan kantor berita resmi Korut, KCNA, dilansir AFP, Senin (26/5/2025).

    Ia “sangat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan serius itu”, kata KCNA dalam laporannya. Ri adalah orang keempat yang ditahan terkait hal tersebut.

    Sebelumnya ada tiga pejabat yang ditahan atas perintah Kim Jong Un, mereka adalah kepala teknisi galangan kapal Chongjin utara tempat kapal perusak itu dibangun, serta kepala konstruksi dan seorang manajer administrasi.

    Lihat juga Video ‘Peluncuran Kapal Perang Korut Berujung Kecelakaan, Kim Jong Un Murka’:

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ilmuwan Jepang Beri Fakta Baru soal Nuklir, Dunia di Ambang Perang?

    Ilmuwan Jepang Beri Fakta Baru soal Nuklir, Dunia di Ambang Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Penelitian Penghapusan Senjata Nuklir di Universitas Nagasaki kembali menyalakan peringatan terbaru soal kondisi senjata nuklir dunia. Hal ini disampaikan lembaga itu dalam sebuah pengumuman, Rabu (5/5/2025).

    Dalam paparannya yang dikutip Newsweek, jumlah hulu ledak nuklir yang siap digunakan oleh sembilan negara sedikit meningkat dari tahun lalu, mencapai lebih dari 9.615 hulu ledak. Bila jumlah hulu ledak nuklir yang tidak dapat dikerahkan masuk dalam penghitungan, jumlah total hulu ledak nuklir di semua negara bersenjata nuklir mencapai 12.340 unit.

    Mengenai tiga persenjataan nuklir terbesar yang dapat dikerahkan, Rusia memiliki 4.310 hulu ledak, turun 0,8% dari tahun 2018, sementara Amerika Serikat (AS) memiliki 3.700, turun 2,6%.

    “Amerika Serikat dan Rusia menyumbang lebih dari 80% dari jumlah total hulu ledak nuklir aktif dan tentu saja memiliki tanggung jawab khusus untuk pelucutan senjata nuklir, tetapi porsi tujuh negara yang tersisa juga meningkat dari 12% pada tahun 2018 menjadi 17 persen pada tahun 2025,” tutur lembaga itu.

    Sebaliknya, persenjataan China meningkat hingga 150%, mencapai 600 hulu ledak. Ini merupakan penambahan 360 hulu ledak ke dalam persenjataannya. Presiden China Xi Jinping memerintahkan negara itu untuk mempercepat pembangunan kekuatan nuklir, bahkan saat Beijing meminta Rusia dan AS untuk melakukan pelucutan senjata nuklir.

    Sementara itu, Korea Utara, yang menguji senjata nuklir antara tahun 2006 dan 2017, telah mengalami peningkatan persentase tertinggi dalam jumlah hulu ledaknya, meningkat hingga 233% . Namun, dengan 50 hulu ledak, negara Asia Timur Laut itu memiliki persenjataan nuklir terkecil di dunia.

    Di luar negara-negara tersebut, Prancis, Inggris, Israel diyakini masih memiliki ratusan hulu ledak nuklir. India dan Pakistan, dua negara yang akhir-akhir ini berseteru, juga memiliki ratusan senjata berbahaya itu.

    Dengan situasi ini, Pusat Penelitian Penghapusan Senjata Nuklir di Universitas Nagasaki menyebut bahwa angka-angka ini didapatkan setelah terakhir kali senjata nuklir digunakan 8- tahun lalu di Hiroshima dan Nagasaki. Lembaga itu mencatat bahwa selain penambahan jumlah, ada juga skema modernisasi persenjataan nuklir di antara negara-negara dunia.

    “Semua negara bersenjata nuklir diperkirakan akan terus memodernisasi persenjataan mereka di tengah konflik di seluruh dunia, seperti perang di Ukraina, ketegangan di Semenanjung Korea dan Selat Taiwan, serta persaingan kekuatan besar antara AS, Rusia, dan China,” tambahnya

    (tps)

  • Microsoft Tawarkan Program Keamanan Siber Gratis untuk Pemerintah Eropa

    Microsoft Tawarkan Program Keamanan Siber Gratis untuk Pemerintah Eropa

    JAKARTA – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, menawarkan program keamanan siber secara cuma-cuma kepada pemerintah-pemerintah di Eropa. Langkah ini diumumkan pada Rabu  4 Juni sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan terhadap ancaman siber yang semakin canggih, termasuk yang ditingkatkan dengan kecerdasan buatan (AI).

    Program ini diluncurkan menyusul lonjakan serangan siber di kawasan Eropa, banyak di antaranya diduga dilakukan oleh aktor yang disponsori negara dari China, Iran, Korea Utara, dan Rusia. Melalui program ini, Microsoft berupaya meningkatkan berbagi informasi intelijen terkait ancaman berbasis AI, serta membantu pencegahan dan penanggulangan serangan siber.

    “Jika kami bisa membawa lebih banyak hal yang telah kami kembangkan di Amerika Serikat ke Eropa, maka itu akan memperkuat perlindungan keamanan siber bagi lebih banyak institusi Eropa,” kata Presiden Microsoft, Brad Smith, dalam wawancara eksklusif dengan Reuters.

    Smith menambahkan bahwa masih ada beberapa inisiatif tambahan yang akan diumumkan Microsoft pada akhir bulan ini sebagai bagian dari strategi keamanan global perusahaan tersebut.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku serangan siber semakin memanfaatkan kecerdasan buatan generatif untuk memperbesar skala dan dampak serangan mereka—mulai dari gangguan terhadap infrastruktur vital hingga penyebaran disinformasi.

    Meski AI telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak jahat, Smith menegaskan bahwa teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk pertahanan. “Kami belum menemukan AI yang mampu menghindari kemampuan kami dalam mendeteksi penggunaannya atau ancaman secara lebih luas,” ujar Smith, dalam posting blog Microsoft.

    “Tujuan kami adalah memastikan AI berkembang lebih cepat sebagai alat pertahanan dibandingkan sebagai senjata ofensif,” imbuhnya.

    Microsoft mengklaim mereka memantau secara ketat setiap penggunaan berbahaya dari model AI yang mereka kembangkan, dan juga mencegah para penjahat siber yang telah teridentifikasi dari menggunakan produk AI milik mereka.

    Beberapa contoh nyata dari penyalahgunaan AI termasuk video deepfake Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, yang tampak menyerah pada tuntutan Rusia pada tahun 2022, serta rekaman audio palsu yang memengaruhi pemilu Slovakia pada 2023.

    Brad Smith juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, manipulasi audio masih lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan video.

    Dengan tawaran program keamanan siber gratis ini, Microsoft berharap dapat menjadi mitra strategis dalam memperkuat ketahanan digital institusi-institusi pemerintahan di Eropa di tengah lanskap ancaman siber yang semakin kompleks dan berbasis teknologi canggih.

  • Warga dari 12 Negara Ini Dilarang Trump Masuk ke AS

    Warga dari 12 Negara Ini Dilarang Trump Masuk ke AS

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani aturan yang melarang semua perjalanan dari negara-negara tertentu. ‘Proklamasi’ tersebut sepenuhnya membatasi masuknya warga dari 12 negara: Afganistan, Cad, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libia, Myanmar, Somalia, Sudan, dan Yaman.

    Larangan ini akan berlaku pada Senin (09/06) mendatang, mulai pukul 00:01 dini hari waktu Washington (11:01 WIB). Pengunjung dari Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela juga akan menghadapi pembatasan yang lebih ketat.

    “Saya harus bertindak untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan nasional Amerika Serikat serta rakyatnya,” kata Trump dalam ‘proklamasi’ itu.

    “Beberapa negara yang disebutkan memiliki proses pemeriksaan dan penyaringan yang tidak memadai, sehingga menghambat kemampuan Amerika dalam mengidentifikasi potensi ancaman keamanan sebelum masuk,” menurut dokumen resmi yang diterbitkan Gedung Putih.

    Negara-negara lain “menunjukkan tingkat perpanjangan visa yang tinggi,” atau tidak bekerja sama dalam berbagi informasi identitas dan ancaman.

    Sebelumnya, Trump juga pernah memberlakukan beberapa larangan perjalanan selama masa jabatannya yang pertama sebagai presiden AS. Larangan pertamanya pada 2017 menargetkan tujuh negara mayoritas Muslim selama 90 hari.

    Larangan berikutnya termasuk Myanmar, Eritrea, Iran, Kirghizia, Libia, Nigeria, Korea Utara, Somalia, Sudan, Suriah, Tanzania, Venezuela, dan Yaman. Larangan ini dicabut oleh Presiden Joe Biden pada tahun 2021.

    Trump: Larangan perjalanan ini akibat serangan di Colorado

    “Serangan teror baru-baru ini di Boulder, Colorado menegaskan bahaya besar yang ditimbulkan oleh masuknya warga asing yang tidak diperiksa dengan baik,” kata Trump dalam sebuah pesan video.

    “Kami tidak menginginkan mereka,” tambahnya.

    Mesir tidak termasuk dalam daftar larangan perjalanan baru ini. Trump juga mengatakan daftar itu bisa diperluas jika muncul ancaman baru di dunia.

    Trump blokir mahasiswa internasional Harvard masuk ke AS

    Selain larangan perjalanan baru untuk 12 negara, Trump juga mengambil langkah untuk memblokir hampir semua mahasiswa internasional yang ingin belajar di Harvard agar tidak bisa masuk ke negara tersebut.

    Dalam sebuah perintah eksekutif yang ditandatangani Rabu (04/06), Trump menyatakan bahwa mengizinkan Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia, untuk terus menerima mahasiswa internasional akan membahayakan keamanan nasional.

    “Perilaku Harvard membuat universitas itu menjadi tujuan yang tidak layak bagi mahasiswa dan peneliti internasional,” tulis perintah eksekutif tersebut.

    Berlaku untuk semua mahasiswa yang berusaha masuk ke AS untuk belajar di Harvard setelah tanggal perintah itu dikeluarkan. Berlaku selama enam bulan dengan kemungkinan perpanjangan.

    Bagi mahasiswa asing yang merupakan sekitar seperempat dari total mahasiswa di Harvard, keputusan mengenai pencabutan visa mereka akan ditentukan oleh Menteri Luar Negeri, Marco Rubio. Ini merupakan eskalasi lebih lanjut dalam konflik antara Gedung Putih dan universitas tertua serta terkaya di Negeri Paman Sam itu.

    Pekan lalu, pengadilan federal di Boston sempat menghentikan Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam menjalankan rencana penangguhan visa mahasiswa internasional yang mau ke Harvard.

    Perintah Trump memberikan wewenang hukum berbeda bagi pemerintahannya untuk melarang mahasiswa asing. Trump menuduh universitas-universitas top AS menjadi pusat gerakan anti-Amerika.

    Respons Harvard: Ini langkah pembalasan ilegal

    Universitas Harvard mengatakan bahwa perintah Trump yang melarang universitas tersebut menerima mahasiswa asing baru selama enam bulan adalah tindakan “balasan”.

    “Ini adalah langkah balasan ilegal lainnya yang diambil oleh pemerintahan yang melanggar hak Amandemen Pertama Harvard,” kata pejabat universitas dalam pernyataan yang dirilis Rabu (04/06) malam.

    “Harvard akan terus melindungi mahasiswa internasionalnya,” tambahnya.

    Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perintah terbaru itu karena Harvard menolak “memberikan informasi yang cukup, saat diminta, tentang kasus-kasus pelanggaran dan kriminalitas yang diketahui dilakukan oleh mahasiswa asingnya.”

    Larangan perjalanan Trump izinkan pemain Piala Dunia masuk, bagaimana dengan suporter?

    Larangan perjalanan baru Trump memberikan beberapa pengecualian, menurut pejabat AS yang berbicara dengan CBS News. Di antara pengecualian itu, ‘proklamasi’ secara eksplisit menyebut atlet atau anggota tim olahraga, termasuk pelatih dan staf pendukung, serta atlet yang bepergian untuk Piala Dunia, Olimpiade, atau acara olahraga lainnya.

    AS bersama dengan Kanada dan Meksiko, akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada 2026. Meskipun sebagian besar tim belum lolos, Iran — yang masuk dalam daftar larangan perjalanan, sudah memastikan tempat di turnamen 2026.

    Tim nasional sepak bola Sudan juga berada di puncak grup kualifikasinya, sehingga berpeluang ikut bermain di Piala Dunia.

    Namun, pembatasan penuh bagi warga Iran dan Sudan untuk masuk ke AS mungkin membuat para pendukung tidak bisa menyaksikan dan mendukung tim mereka jika dijadwalkan bertanding di AS.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Melisa Lolindu

    Editor: Prita Kusumaputri

    Tonton juga “Daftar Lengkap 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS Oleh Trump” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini