Negara: Korea Utara

  • Komisi I DPR uji kelayakan calon dubes Mesir hingga Korut pada hari kedua

    Komisi I DPR uji kelayakan calon dubes Mesir hingga Korut pada hari kedua

    Jakarta (ANTARA) – Komisi I DPR RI melanjutkan agenda uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon duta besar untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir hingga Korea Utara di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu, yang merupakan hari kedua ujian tersebut.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan uji kelayakan calon duta besar (dubes) itu digelar dua sesi, sama seperti pada hari pertama, Sabtu (5/7).

    Untuk sesi pertama digelar bagi enam calon dubes dan sesi kedua juga bagi enam calon dubes sehingga totalnya adalah 12 calon dubes.

    “Calon dubes yang akan hadir, di antaranya dari Mesir, dari Korea Utara, dari Oman, kemudian dari Malaysia, Kuala Lumpur, dan lain-lain, sisanya dari yang sudah hadir kemarin,” kata Sukamta sebelum memulai uji kelayakan.

    Dia menjelaskan pada hari pertama, 12 calon dubes sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Calon dubes yang sudah mengikuti uji kelayakan pada hari pertama itu tidak perlu lagi hadir pada hari ini.

    “Untuk mengambil keputusan tidak harus hadir mereka. Ya, itu rapat internal,” katanya.

    Menurut dia, dalam uji kelayakan itu para calon dubes diminta menjelaskan dan menerjemahkan visi dan misi Presiden terkait hubungan yang akan dilakukan bagi negara yang dituju.

    “Bagaimana mereka menguasai persoalannya dan bagaimana mereka membangun kinerjanya dan target-target apa yang akan mereka lakukan, kira-kira begitulah ini,” katanya.

    Pada prinsipnya, kata Sukamta, semua calon dubes yang diusulkan pemerintah adalah sosok prioritas yang sama pentingnya.

    Walaupun dalam diplomasi ada penggolongan berdasarkan tingkatan, ukuran, dan nilai strategis, tetapi pada dasarnya seluruh dubes tersebut memiliki kedudukan yang sama.

    “Yang paling penting adalah kecocokan yang bersangkutan pada daerah atau negara yang dituju,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini 6 Calon Dubes RI Jalani Fit and Proper Test Sesi Pagi, ada Malaysia Hingga Korut

    Ini 6 Calon Dubes RI Jalani Fit and Proper Test Sesi Pagi, ada Malaysia Hingga Korut

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi I DPR RI kembali melanjutkan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para calon duta besar (dubes) RI untuk negara sahabat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025) pagi.

    Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta mengonfirmasi bahwa enam calon dubes RI yang menjalani fit and proper test pada sesi pertama (10:00–13:00 WIB) adalah calon dubes RI untuk Mesir, Korea Utara, Oman, Malaysia, Ekuador, dan Bangladesh. 

    “Mudah-mudahan nanti berjalan lancar, jadi tetap seperti kemarin. Nanti ada dua batch, pagi 6, siang 6. Nanti sore terus kita akan rapat internal untuk mengambil keputusan dan kita laporkan kepada pimpinan untuk dibawa ke Rapur dari Selasa,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).

    Legislator PKS ini menejelaskan dalam fit and proper test ini para calon dubes akan menerjemahkan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto dan berkaitan dengan negara tempatannya. Dengan demikian, dia menekankan paparan dubes bukanlah visi dan misi pribadi.

    “[Kemudian] bagaimana mereka menguasai persoalannya dan bagaimana mereka membangun kinerjanya dan target-target apa yang akan mereka lakukan, kira-kira begitulah ini,” jelasnya.

    Pada intinya, lanjutnya, indikator penilaian utama yang diberikan Komisi I DPR kepada para calon dubes adalah kecocokan mereka pada daerah atau negara yang dituju. 

    “Ini negara pemerintahan, tolak ukur itu objektif, tidak melihat background. Kalau memang karena backgroundnya dia fit, oke itu bisa processed lanjut, tapi kalau apapun backgroundnya kalau tidak pas ya tidak dilanjutkan,” bebernya.

    Adapun, berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, hingga pukul 09:28 WIB sudah ada tiga calon dubes yang datang ke Gedung Nusantara II DPR RI untuk menjalani fit and proper test. 

    Mereka adalah Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang) Andi Rahardian, Dubes RI untuk Ekuador (Quito) Imam A’sari, dan Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal Listyowati.

    Berikut Daftar Nama 6 Calon Dubes RI yang jalani fit and proper test Minggu (6/7/2025) pagi:

    Sesi 1 (10:00–13:00 WIB)

    1. Dubes RI untuk Oman, Andi Rahardian

    2. Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam A’sari

    3. Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal, Listyowati 

    4. Dubes RI untuk Mesir, Kuncoro Giri Waseso

    5. Dubes RI untuk Malaysia, Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo

    6. Dubes RI untuk Korea Utara, Mayjend (Purn) Gina Yoginda

  • 12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    Bisnis.om, JAKARTA — Sebanyak 12 calon duta besar (dubes) RI untuk beberapa negara sahabat akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat hari ini, Minggu (6/7/2025).

    Sebelumnya, pada Sabtu (5/7/2925) Komisi I juga sudah melakukan fit and proper test kepada 12 calon dubes lainnya. Dengan demikian, total ada 24 calon dubes RI yang akan menempati posisinya masing-masing.

    Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto mengemukakan bahwa sama seperti kemarin, hari ini juga fit and proper test terbagi dalam dua sesi. Setelah semuanya selesai, Komsi I DPR akan menggelar rapat internal.

    “Ini besok ada dua sesi lagi Jam 10 sampe jam 1. Kemudian jam 2 sampe jam 5. Tahapan [selanjutnya] kami semua rapat internal,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

    Senada, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono mengatakan fit and proper test hari ini akan dimulai pukul 10:00 WIB.

    “Kita akan kembali ke ruangan ini setelah tadi rapat kami skors untuk besok [Minggu] dimulai lagi jam 10 pagi. Betul [ada 12 orang]” katanya di tempat yang sama.

    Budi melanjutkan, setelah 24 calon dubes ini selesai fit and proper test, Komisi I akan langsung rapat internal guna merangkum hasil dari pemaparan fit and proper test. Hasilnya nanti akan diserahkan kepada pimpinan DPR RI.

    “Saya rasa kalau memang dimungkinkan [rapat internal digelar] besok sore, kalau jam segini sudah selesai sih ya. Sembari kita berkumpul ya kita bisa rapat besok sore,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi yang beredar, berikut 12 calon dubes yang akan fit and proper test hari ini, Minggu (6/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman Algeria (Alger), Yusron Ambary
    Dubes RI untuk Jerman (Baku), Berlian Helmy
    Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
    Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
    Dubes RI untuk Suriah (Damaskus), Lukman Hakim
    Dubes RI untuk Bangladesh (Dhaka), Listyowati
    Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
    Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
    Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahadian
    Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
    Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjend (Purn) Gina Yoginda
    Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari

    Berrikut 12 calon dubes yang sudah fit and proper test kemarin, Sabtu (5/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto

  • Usai Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes AS, Indroyono Soesilo: Doakan, Proses Belum Selesai

    Usai Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes AS, Indroyono Soesilo: Doakan, Proses Belum Selesai

    Usai Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes AS, Indroyono Soesilo: Doakan, Proses Belum Selesai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Dwisuryo
    Indroyono Soesilo
    tak banyak bicara usai menjalani
    fit and proper test
    atau uji kelayakan dan kepatutan calon Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat (AS).
    Pria asal Bandung, Jawa Barat ini, hanya meminta doa kepada awak media agar prosesnya bisa berjalan lancar.
    “Doain dulu deh, proses belum selesai,” kata Indroyono saat ditemui di Kantor Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
    Dia juga membagi-bagikan curriculum vitae (CV) kepada awak media dan tidak banyak bicara soal proses uji kelayakan yang telah jalani.
    “Saya ninggalin CV saya aja lah biar
    clear
    ya, biar enak,” ujarnya.
    Indroyono juga enggan menyampaikan pertanyaan para anggota Komisi I DPR dalam uji kelayakan yang ia jalani.
    “Nanti deh yang akan menyampaikan Ketua DPR kan dalam rapat paripurna,” katanya.
    Dwisuryo Indroyono Soesilo lahir di Bandung, 27 Maret 1955.
    Dia merupakan salah satu alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Geologi.
    Selain pernah menjadi Menko Kemaritiman, Indroyono juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
    Saat ini, dia menjabat di beberapa lembaga seperti Committee Reviewer Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peruhtanan Indonesia, dan Pembina Center for Technology & Innovation Studies.
    Sebelumnya diberitakan, DPR RI telah menerima Surat Presiden (Surpres) berisi nama-nama calon duta besar untuk 24 negara dan organisasi internasional. Penerimaan surat diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat kemarin.
    Kemudian, proses uji kelayakan dan kepatutan dilakukan Komisi I DPR pada 5-6 Juli 2025.
    Sebagaimana diketahui, ada 12 posisi dubes yang kosong, yakni Dubes RI untuk Amerika Serikat; Dubes RI untuk Jerman; Dubes RI untuk Korea Utara; Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa; PTRI di Markas PBB New York; Dubes RI untuk Meksiko; Dubes RI untuk Afghanistan; Dubes RI untuk Azerbaijan; Dubes RI untuk Libya; Dubes RI untuk Madagaskar; Dubes RI untuk Myanmar; dan Dubes RI untuk Polandia.
    Khusus untuk posisi Dubes AS telah kosong lama, yakni sejak 2023 lalu. Sosok terakhir yang menjadi Dubes AS adalah Rosan Roeslani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes AS, Indroyono Soesilo: Doakan, Proses Belum Selesai

    Adik Luhut hingga Indroyono Soesilo Ikut “Fit and Proper Test” Calon Dubes Hari Ini

    Adik Luhut hingga Indroyono Soesilo Ikut “Fit and Proper Test” Calon Dubes Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Adik kandung Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan,
    Nurmala Kartini
    disebut hadir dalam
    fit and proper test
    atau uji kelayakan dan kepatutan calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Jepang.
    Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua
    Komisi I DPR
    RI
    Budi Djiwandono
    di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
    “Menurut daftar ya (ikut uji kelayakan dan kepatutan), hari ini kita melihat kalau tidak salah ke (untuk KBRI Tokyo) Jepang,” kata Budi.
    Selain Nurmala Kartini, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Dwisuryo
    Indroyono Soesilo
    yang turut hadir dalam
    fit and proper test
    tersebut.
    Indroyono disebut menjadi
    calon Dubes RI
    untuk Amerika Serikat (AS).
    “Kalau tidak salah di list yang terakhir yang sudah diumumkan Ketua DPR (benar
    calon Dubes
    AS) demikian,” ujar Budi.
    Selain kedua nama tersebut, informasi yang diterima
    Kompas.com
    , terdapat empat
    calon dubes
    lainnya yang hadir dalam sesi pertama
    fit and proper test
     pada Sabtu hari ini.
    Keempat calon tersebut adalah Abdul Kadir Jaelani untuk penempatan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin Jerman, dan Redianto Heru Nurcahyo untuk KBRI Bratislava Slovakia.
    Kemudian, ada Umar Hadi sebagai Perutusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Hotmangaradja Pandjaitan untuk KBRI Singapura.
    Budi menjelaskan, dalam proses
    fit and proper test
    , para anggota Komisi I akan mendengarkan pemahaman geopolitik dan posisi Indonesia di kancah global.
    “Pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara (tempat ditugaskan) tersebut,” katanya.
    Setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan, Komisi I akan rapat secara internal untuk hasilnya diberikan kepada pimpinan DPR.
    Sebelumnya diberitakan, DPR RI telah menerima Surat Presiden (Surpres) berisi nama-nama calon duta besar untuk 24 negara dan organisasi internasional. Penerimaan surat diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025.
    Sebagaimana diketahui, ada 12 posisi dubes yang kosong, yakni Dubes RI untuk Amerika Serikat; Dubes RI untuk Jerman; Dubes RI untuk Korea Utara; Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa; PTRI di Markas PBB New York; Dubes RI untuk Meksiko; Dubes RI untuk Afghanistan; Dubes RI untuk Azerbaijan; Dubes RI untuk Libya; Dubes RI untuk Madagaskar; Dubes RI untuk Myanmar; dan Dubes RI untuk Polandia.
    Khusus untuk posisi Dubes AS telah kosong lama, yakni sejak 2023 lalu. Sosok terakhir yang menjadi Dubes AS adalah Rosan Roeslani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Ini, Komisi I DPR “Fit and Proper Test” Calon Dubes RI

    Hari Ini, Komisi I DPR “Fit and Proper Test” Calon Dubes RI

    Hari Ini, Komisi I DPR “Fit and Proper Test” Calon Dubes RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Komisi I DPR RI
    menjadwalkan untuk melakukan
    fit and proper test
    atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon Duta Besar Republik Indonesia (
    Dubes RI
    ) pada hari Sabtu (5/7/2025) ini.
    Selain pada Sabtu, uji kelayakan dan kepatutan tersebut juga dijadwalkan bakal berlangsung pada Minggu (6/7/2025).
    Anggota Komisi I
    DPR
    RI, Sukamta sebelumnya sudah mengonfirmasi jadwal
    fit and proper test
    tersebut.
    Bahkan, menurut dia, jadwal itu sudah direstui oleh pimpinan DPR RI.
    “Sudah diizinkan (pimpinan). Ya, Sabtu-Ahad besok akan dilakukan
    fit and proper
    di DPR terhadap 24
    calon Dubes
    ,” kata Sukamta kepada
    Kompas.com
    , Jumat (4/7/2025).
    Rencananya,
    fit and proper test

    calon dubes
    tersebut bakal diadakan di ruang Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan.
    Sebelumnya diberitakan, DPR RI telah menerima Surat Presiden (Surpres) berisi nama-nama calon duta besar untuk 24 negara dan organisasi internasional. Penerimaan surat diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat kemarin.
    Puan menyebut, DPR RI akan menjalankan mekanisme pemilihan duta besar sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah menerima Surpres, pembahasan pertimbangan calon duta besar akan dilakukan oleh Komisi I DPR RI secara rahasia.
    Nantinya, hasil pembahasan komisi tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPR untuk selanjutnya diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.
    Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa nama-nama calon duta besar itu bersifat rahasia karena menyangkut dengan integritas.
    “Nama-nama yang diusulkan sudah merupakan pilihan yang terbaik. Karenanya kami berharap bahwa calon-calon tersebut bisa mewakili Indonesia di negara-negara tersebut dan bisa bekerja dengan sebaik-baiknya atas nama Indonesia,” kata Puan.
    Sebagaimana diketahui, ada 12 posisi dubes yang kosong, yakni Dubes RI untuk Amerika Serikat; Dubes RI untuk Jerman; Dubes RI untuk Korea Utara; Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa; PTRI di Markas PBB New York; Dubes RI untuk Meksiko; Dubes RI untuk Afghanistan; Dubes RI untuk Azerbaijan; Dubes RI untuk Libya; Dubes RI untuk Madagaskar; Dubes RI untuk Myanmar; dan Dubes RI untuk Polandia.
    Khusus untuk posisi Dubes AS telah kosong lama, yakni sejak 2023 lalu. Sosok terakhir yang menjadi Dubes AS adalah Rosan Roeslani.
    Ketiadaan Dubes Indonesia untuk AS ini menjadi sorotan saat Indonesia tengah menegosiasikan tarif impor atau tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.
    Padahal, posisi Dubes dapat menjadi orang pertama di AS yang dapat mengantisipasi dinamika politik dan kebijakan perdagangan yang diambil Presiden Trump.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 24 nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk berbagai negara beredar luas di kalangan wartawan, Jumat (4/7/2025). Meski begitu, Komisi I DPR belum memberikan konfirmasi atas keabsahan daftar tersebut.

    Anggota Komisi I DPR, Nico Siahaan menegaskan, daftar resmi baru akan diterima oleh DPR pada Sabtu (5/7/2025) pagi. Ia menolak memastikan kebenaran nama-nama yang sudah lebih dahulu beredar.

    “Kami belum dapat daftar aslinya, baru akan dikeluarkan besok pagi,” kata Nico Siahaan saat dikonfirmasi Beritasatu.com.

    Selain itu, menurut Nico, proses fit and proper test untuk para calon dubes tersebut juga akan dilakukan esok hari, begitu daftar resmi diterbitkan oleh pemerintah.

    Daftar 24 Nama Calon Dubes yang Beredar

    Berikut ini adalah nama-nama 24 calon dubes yang disebut dalam dokumen yang belum terkonfirmasi kebenarannya:

    Judha Nugraha – Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)Yusron Ambari – Aljazair (Alger)Berlian Helmy – Azerbaijan (Baku)Hari Prabowo – Thailand (Bangkok)Abdul Kadir Jaelani – Jerman (Berlin)Andhika Chrisnayudhanto – Brasil (Brasilia)Redianto Heru Nurcahyo – Slowakia (Bratislava)Andi Rachmianto – Uni Eropa (Brussel)Lukman Hakim – Suriah (Damascus)Laurentius Amrih Jinangkung – Belanda (Den Haag)Listyowati – Bangladesh (Dhaka)Syahda Guruh Langkah Samudera – Qatar (Doha)Adam Mulawarman Tugio – Vietnam (Hanoi)Kuncoro Giri Waseso – Mesir (Kairo)Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Malaysia (Kuala Lumpur)Andi Rahadian – Oman (Muscat)Okto Dorinus Manik – Papua Nugini (Port Moresby)Sidharto Reza Suryodipuro – PTRI JenewaUmar Hadi – PTRI New YorkGina Yoginda – Korea Utara (Pyongyang)Imam A’sari – Ekuador (Quito)Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan – SingapuraNurmala Kartini Sjahrir – Jepang (Tokyo)Dwisuryo Indroyono Soesilo – Amerika Serikat (Washington D.C.)

    Meski daftar tersebut telah beredar, publik diimbau menunggu pengumuman resmi dari pihak terkait. Pemerintah dan Komisi I DPR akan memastikan kesesuaian nama-nama calon dubes dalam rapat resmi pada Sabtu (5/7/2025).

    DPR, melalui Komisi I, memiliki wewenang untuk melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon dubes, sebelum mereka disahkan presiden dan dilantik secara resmi.

  • Peretas Korea Utara Gunakan Malware Mac untuk Menyerang Perusahaan Kripto

    Peretas Korea Utara Gunakan Malware Mac untuk Menyerang Perusahaan Kripto

    JAKARTA – Para peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara dilaporkan menggunakan malware canggih khusus macOS untuk menargetkan perusahaan Web3 dan kripto. Malware ini disebarkan melalui undangan Zoom palsu, dengan tujuan mencuri data sensitif dan menghindari deteksi sistem keamanan standar.

    Laporan dari SentinelOne Labs mengungkap bahwa serangan ini menggunakan metode berlapis, yang melibatkan teknik rekayasa sosial, AppleScript berbahaya, dan file biner yang dikompilasi menggunakan bahasa pemrograman Nim — bahasa yang jarang digunakan di macOS sehingga menyulitkan proses deteksi.

    Kampanye siber ini diberi nama “NimDoor”, menunjukkan taktik baru yang digunakan kelompok peretas Korea Utara untuk menembus sistem keamanan dan mencuri data dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor kripto.

    Cara Serangan Berlangsung

    Serangan biasanya dimulai dengan rekayasa sosial. Penyerang menyamar sebagai kontak terpercaya melalui aplikasi Telegram, kemudian mengajak korban untuk menjadwalkan panggilan Zoom melalui tautan Calendly.

    Korban menerima email phishing berisi file update SDK Zoom palsu, dalam bentuk AppleScript berbahaya yang memiliki ribuan baris “padding” untuk menghindari deteksi. Skrip ini kemudian mengunduh malware tambahan dari server milik peretas yang meniru domain Zoom resmi.

    Dua file biner utama ditemukan oleh para peneliti — satu ditulis dalam C++ dan satu lagi dalam Nim — yang digunakan untuk menciptakan akses tetap dan mencuri data.

    Teknik Canggih untuk Akses dan Pencurian Data

    Malware ini menggunakan metode tidak umum di macOS seperti injeksi proses dengan hak akses khusus, komunikasi terenkripsi melalui WebSocket TLS (wss), serta mekanisme persistensi berbasis sinyal.

    Malware ini akan kembali diinstal jika pengguna mencoba mematikannya atau saat sistem di-reboot. Untuk mencuri data, malware ini menggunakan skrip Bash yang mengekstrak riwayat browser, kredensial dari Keychain, serta data Telegram.

    Browser yang menjadi target mencakup Arc, Brave, Firefox, Chrome, dan Microsoft Edge. Bahkan, malware ini mengambil database Telegram lokal yang terenkripsi untuk kemungkinan di-crack secara offline.

    Teknik Persistensi Licik

    Untuk bertahan dalam sistem, malware memanfaatkan macOS LaunchAgents dengan nama-nama yang menyerupai file asli, seperti “GoogIe LLC” (mengganti huruf “L” kecil dengan “i” besar), agar terlihat seperti file dari Google. Ada juga file bernama “CoreKitAgent” yang memantau sinyal sistem dan menginstal ulang dirinya sendiri jika dihentikan.

    Malware ini dilengkapi dengan fitur anti-analisis, seperti jeda asinkron selama 10 menit untuk menghindari deteksi dalam sandbox.

    Evolusi Alat Serangan

    Menurut SentinelOne, penggunaan bahasa Nim menunjukkan peningkatan kemampuan alat yang digunakan peretas. Kemampuan Nim dalam menjalankan kode saat kompilasi dan penggabungan kode pengembang dengan kode runtime menyulitkan analisis statis.

    Beacon berbasis AppleScript memungkinkan pengendalian jarak jauh yang ringan tanpa perlu menggunakan framework eksploitasi berat yang lebih mudah terdeteksi oleh sistem keamanan.

    Cara Melindungi Diri dari NimDoor

    1. Jangan jalankan skrip atau pembaruan perangkat lunak yang diterima lewat email atau pesan yang mencurigakan, meskipun terlihat berasal dari kontak terpercaya.

    2. Periksa URL secara teliti karena peretas sering menggunakan domain tiruan.

    3. Selalu perbarui sistem macOS dan aplikasi ke versi terbaru untuk menutup celah keamanan.

    4. Gunakan aplikasi keamanan endpoint terpercaya yang bisa mendeteksi injeksi proses, AppleScript berbahaya, atau agen peluncur mencurigakan.

    5. Periksa login item dan LaunchAgents secara berkala untuk mendeteksi entri tidak sah.

    6. Gunakan kata sandi kuat dan unik, serta aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di mana pun tersedia.

  • Kenapa Korut Antusias Kirim Ribuan Personel Militer ke Rusia?

    Kenapa Korut Antusias Kirim Ribuan Personel Militer ke Rusia?

    Jakarta

    Sebuah delegasi perwira senior militer Korea Utara berangkat ke Moskow pada hari Senin (30/7), dan para analis menduga Pyongyang sedang bersiap untuk mengirimkan lebih banyak pasukan dalam beberapa minggu mendatang, untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan menteri pertahanan, Sergei Shoigu, yang mengunjungi Korea Utara bulan lalu mengatakan kepada media Rusia, Presiden Kim Jong-un telah setuju untuk mengirimkan 6.000 insinyur dan pekerja militer ke wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina. Hal ini menandai hubungan militer kedua negara yang kian erat.

    Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) telah mengkonfirmasi angka-angka tersebut, serta menambahkan informasi bahwa Korea Utara telah menyediakan lebih dari 10 juta peluru artileri dan rudal untuk Rusia. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan kerja sama ekonomi dan teknologi militer.

    Perjanjian yang saling menguntungkan

    Para analis mengatakan, hal ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak dalam aliansi tersebut, dan ada kemungkinan Korea Utara akan mengirim lebih banyak tentara untuk bertempur bersama rekan-rekan Rusia dalam jangka panjang.

    “Baik Moskow maupun Pyongyang mendapatkan apa yang mereka inginkan dari perjanjian ini,” kata Yakov Zinberg, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Kokushikan, Tokyo.

    “Kita tahu ratusan ribu orang tewas dan luka-luka dari pihak Rusia, dan pemerintah tidak ingin memperluas mobilisasi ke kota-kota besar, seperti Moskow dan Sankt Peterburg, karena hal itu dapat membahayakan rezim Putin di kota-kota tersebut,” katanya kepada DW.

    Sementara itu, dengan mengerahkan personel militer tambahan, Pyongyang ingin membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Korut.

    Meskipun klip video tersebut hanya menunjukkan enam peti mati, laporan intelijen Barat menginformasikan 11.000 tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina, sekitar 6.000 di antaranya telah tewas, terluka, atau ditangkap.

    Rekaman video itu juga menunjukkan Kim yang menangis dalam sebuah acara budaya bersama dengan Rusia di Pyongyang pada hari Sabtu (28/6), dalam peringatan satu tahun penandatanganan pakta militer bilateral dengan pemimpin Rusia, Vladimir Putin.

    Pasukan Korea Utara ‘membantu rezim Putin’

    Meski Pyongyang menggunakan pengerahan pasukan tambahan sebagai alat propaganda, kehadiran pasukan Korea Utara adalah ‘anugerah’ bagi pemerintah dan warga Rusia.

    “Mayoritas dari mereka yang menjalani wajib militer di Rusia berasal dari wilayah federasi Rusia (dengan etnis non Rusia), sedikit di sana yang menentang mobilisasi ini, tetapi ketika saya berbicara dengan orang-orang Rusia, mereka selalu mengatakan takut akan adanya mobilisasi lagi,” kata Zinberg, yang berasal dari Saint Petersburg.

    “Ketika pemerintah mengumumkan, 6.000 tentara Korea Utara akan dikerahkan ke garis terdepan, mereka mengatakan kini dapat bersantai karena tahu bahwa mereka aman,” katanya. “Jadi, mengirim pasukan Korea Utara sebenarnya membantu rezim Vladimir Putin.”

    Zinberg menjelaskan lebih jauh, tentara Korea Utara ini digunakan Rusia untuk “menakuti” sekutu-sekutu Eropa Ukraina yang berharap Rusia akan kehabisan tenaga dan materi dengan lebih cepat. Dengan memiliki sekutu bersenjata nuklir di Asia Timur juga akan membuat AS, Korea Selatan, dan Jepang waspada.

    Ra Jong-yil, seorang mantan diplomat dan perwira intelijen senior Korea Selatan, mengatakan “alasan mendasar” mengapa Korea Utara setuju mengirimkan lebih banyak pasukan, adalah karena kerugian bsar yang telah dialami Rusia di front paling depan.

    “Tampaknya sebagian dari pasukan ini juga akan digunakan sebagai pekerja untuk membangun kembali infrastruktur di daerah yang berhasil diduduki Rusia, yang merupakan keahlian pasukan Korea Utara,” katanya.

    Ra memperkirakan, Korea Utara akan “terus mengirimkan lebih banyak personel bahkan setelah pertempuran berakhir, karena Rusia masih akan sangat kekurangan tenaga kerja untuk membangun kembali daerah-daerah hancur akibat pertempuran.”

    Apakah membantu Rusia menjamin kelangsungan rezim Pyongyang?

    Penilaian intelijen menunjukkan, Rusia telah membayar Korea Utara dengan bahan bakar, makanan, dan akses ke peralatan militer canggih yang sebelumnya sulit didapat oleh Pyongyang, karena rezim itu berada di bawah embargo dan sanksi PBB yang ketat atas program rudal nuklirnya.

    Keuntungan lain bagi Pyongyang adalah menaikkan statusnya sebagai sekutu penting kekuatan global. Aliansinya dengan Rusia juga kian mendekatkannya dengan Cina, yang selama ini menjadi mitra dan pelindung rezim Kim.

    “Mereka menyukai status sebagai teman Rusia,” kata Zinberg.

    “Dan saya memperkirakan, Pyongyang akan terus dekat dengan Moskow bahkan setelah perang berakhir, menawarkan pasukan dan pekerja, karena mereka tahu itu bisa memberi mereka imbalan yang setimpal untuk menopang rezim di Korut dan memastikan keberlangsungannya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga Video: Rusia Rilis Rekaman Latihan Militer Bareng Korut

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korsel Tahan Warga Korut yang Nekat Seberangi Perbatasan

    Korsel Tahan Warga Korut yang Nekat Seberangi Perbatasan

    Seoul

    Militer Korea Selatan (Korsel) menahan seorang warga negara Korea Utara (Korut) yang nekat menyeberangi perbatasan kedua negara yang memiliki penjagaan sangat ketat. Otoritas Seoul sedang menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.

    Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), menyebut seorang warga Korut berhasil melintasi Garis Demarkasi Militer (MDL) di area barat Zona Demiliterisasi (DMZ) kedua negara pada Kamis (3/7) waktu setempat.

    MDL merupakan perbatasan de-facto antara kedua Korea, yang membentang di tengah DMZ — wilayah perbatasan yang memisahkan kedua Korea, yang merupakan salah satu lokasi dengan ranjau terbanyak di dunia.

    “Militer mengidentifikasi individu di dekat MDL, melakukan pelacakan dan pengawasan,” kata JCS dalam pernyataannya.

    Militer Korsel kemudian, sebut JCS, “berhasil melakukan operasi pemanduan standar untuk mengamankan penahanan”.

    Ditambahkan JCS dalam pernyataannya bahwa “otoritas terkait” akan menyelidiki insiden tersebut secara detail.

    Warga negara Korut biasanya diserahkan kepada badan intelijen Seoul untuk menjalani pemeriksaan setibanya di wilayah Korsel.

    Insiden ini terjadi setelah sebuah perahu kayu yang membawa empat warga Korut hanyut hingga ke perairan selatan perbatasan maritim de-facto pada Mei lalu. Seorang warga Korut lainnya membelot ke Korsel dengan menyeberang perbatasan de-facto di Laut Kuning tahun lalu, tiba di pulau Gyodong di lepas pantai barat Semenanjung Korea.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Puluhan ribu warga Korut telah melarikan diri ke Korsel sejak area semenanjung itu terbagi dalam perang yang berkecamuk tahun 1950-an silam, dengan sebagian besar nekat melewati jalur darat berbahaya ke wilayah China terlebih dahulu, lalu memasuki negara ketiga seperti Thailand, sebelum akhirnya mencapai Korsel.

    Pembelotan melintasi perbatasan darat yang membagi wilayah Semenanjung Korea tergolong jarang terjadi.

    Jumlah aksi pelarian yang sukses mengalami penurunan secara signifikan sejak tahun 2020 lalu, setelah Korut menutup perbatasannya — dirumorkan dengan perintah tembak di tempat di sepanjang perbatasan darat dengan China — untuk mencegah penyebaran COVID-19.

    Presiden Korsel Lee Jae Myung, yang menjabat sejak bulan lalu, telah bersumpah untuk bersikap lebih lunak terhadap Pyongyang dibandingkan dengan pendahulunya yang agresif, Yoon Suk Yeol.

    “Politik dan diplomasi harus ditangani tanpa emosi dan didekati dengan akal sehat dan logika. Memutus dialog sepenuhnya adalah hal yang bodoh untuk dilakukan,” sebut Lee dalam pernyataan pada Kamis (3/7).

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini