Negara: Korea Selatan

  • Daftar Negara Penikmat Minyak Murah dari Rusia, Siap-siap Dihukum Trump

    Daftar Negara Penikmat Minyak Murah dari Rusia, Siap-siap Dihukum Trump

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menghukum negara-negara pembeli minyak Rusia dengan mengenakan tarif impor tinggi. Pengumuman ini disampaikan setelah mengenakan tarif tambahan 25% terhadap India, sehingga total tarif yang dikenakan menjadi 50%.

    “Saya mendapati bahwa Pemerintah India saat ini secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak dari Rusia. Oleh karena itu sesuai dengan hukum yang berlaku, barang-barang dari India yang diimpor ke wilayah AS akan dikenakan tarif bea masuk tambahan sebesar 25%,” bunyi perintah eksekutif Trump dikutip dari CNBC, Jumat (8/8/2025).

    Selain India, China juga merupakan importir minyak terbesar Rusia. Seorang pejabat China telah mengisyaratkan bahwa pihaknya akan terus membeli minyak Rusia.

    “Secara teoritis, jika Anda (AS) menghentikan pembelian minyak dari India dan Tiongkok itu akan menjadi pukulan berat bagi ekonomi Rusia, namun itu tidak akan terjadi,” ujarnya.

    Negara penikmat minyak murah Rusia lainnya yakni Netherland, Turki, Italia, Korea Selatan, Bulgaria, Finlandia, Polandia dan lainnya. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan ancaman Trump terhadap negara-negara pembeli minyak Rusia diperkirakan akan diberlakukan pada Jumat (8/8).

    “Ini adalah ancaman tarif terbaru dari serangkaian ancaman tarif Trump terhadap isu-isu non-perdagangan,” tulis Reuters.

    Sebelumnya, Trump meminta Rusia untuk menyetujui perdamaian dan mengakhiri perang dengan Ukraina. Negara-negara pun diminta untuk setop membeli minyak Rusia yang diyakini sebagai sumber duit terbesar bagi Moskow untuk membiayai invasi di Ukraina.

    “Hampir tidak ada peluang bagi Putin (Presiden Rusia) untuk menyetujui gencatan senjata karena ancaman tarif dan sanksi Trump terhadap Rusia,” kata Eugene Rumer, mantan analis intelijen AS untuk Rusia yang memimpin Program Rusia dan Eurasia di Carnegie Endowment for International Peace.

    Lihat juga Video Trump Ancam Naikkan Tarif Impor untuk India gegara Beli Minyak Rusia

    (aid/rrd)

  • Mantan Ibu Negara Korsel Segera Susul Suami di Tahanan

    Mantan Ibu Negara Korsel Segera Susul Suami di Tahanan

    Seoul

    Mantan Ibu Negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon Hee, terancam ditahan oleh jaksa. Kim bakal menyusul suaminya, mantan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang telah ditahan lebih dulu.

    Dilansir AFP, Kamis (7/8/2025), Kim diinterogasi jaksa pada Rabu (6/8) waktu setempat dan terancam ditangkap. Dia diperiksa terkait serangkaian dugaan tindak pidana, termasuk manipulasi saham hingga penyuapan.

    Interogasi terhadap Kim dilakukan saat Yoon masih ditahan atas penetapan darurat militer pada Desember 2024. Darurat militer itu memicu kekacauan di Korsel hingga membuat Yoon dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya.

    Kim dituduh berkolusi dengan para trader untuk menaikkan harga saham sebuah perusahaan antara tahun 2009 dan tahun 2012 lalu. Dia juga diduga menerima hadiah mewah saat suaminya menjabat Presiden, termasuk handbag bermerek senilai USD 2.200 yang diduga melanggar undang-undang antikorupsi Korsel.

    Jaksa Ajukan Surat Penangkapan

    Jaksa Korsel kemudian mengajukan surat perintah penangkapan untuk Kim sehari setelah menginterogasinya. Jika dikabulkan oleh pengadilan, maka surat perintah itu akan menandai pertama kalinya dalam sejarah Korsel di mana seorang mantan Presiden dan mantan Ibu Negara sama-sama ditangkap.

    “Kami telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Kim pada pukul 13.21 waktu setempat,” kata jaksa khusus Korsel, Oh Jung Hee, dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025).

    Kim Keon Hee (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)

    Laporan media lokal Korsel menyebut Kim membantah tuduhan-tuduhan tersebut selama pemeriksaan. Kontroversi telah sejak lama menyelimuti Kim, dengan banyak pertanyaan masih belum terjawab mengenai dugaan perannya dalam manipulasi saham. Sebuah video yang direkam tahun 2022 menunjukkan Kim menerima tas tangan mereka Dior dari seorang penggemar hingga memicu kritikan publik.

    Dia juga dituduh mencampuri proses pencalonan anggota parlemen dari partai yang menaungi Yoon, yang terindikasi sebagai pelanggaran undang-undang pemilu yang berlaku di Korsel.

    Kim Minta Maaf

    Kim telah menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Dia mengatakan bakal bersikap kooperatif.

    “Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah meskipun saya bukan orang penting. Saya akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini,” ucap Kim.

    Para pendukung Kim dan Yoon juga berkumpul di luar kantor kejaksaan, dengan mengibarkan bendera nasional Korsel dan memegang poster bertuliskan ‘Para penyidik harus adil’.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/fas)

  • Peringatan Keras Trump, Bangun Pabrik di AS atau Dihantam Tarif 100%

    Peringatan Keras Trump, Bangun Pabrik di AS atau Dihantam Tarif 100%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Presiden AS Donald Trump untuk menggenjot manufaktur dalam negeri lewat penerapan tarif masih terus berlanjut. ‘Korban’ terbarunya adalah industri semikonduktor.

    Trump mengatakan AS akan menerapkan tarif hingga 100% untuk impor semikonduktor. Ketetapan itu akan dikecualikan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki fasilitas manufaktur atau berkomitmen untuk membangun manufaktur di AS.

    Ucapan Trump tersebut berbarengan dengan pengumuman Apple yang menambah investasi di sektor manufaktur AS sebesar US$100 miliar hingga 4 tahun ke depan. Jumlah investasi itu meningkatkan komitmen dari yang sebelumnya US$500 miliar menjadi US$600 miliar.

    “Untuk perusahaan seperti Apple yang telah berkomitmen membangun [manufaktur] di AS, tak akan diberlakukan [tarif],” kata Trump di Kantor Oval Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Kamis (7/8/2025).

    Namun, Trump memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan tidak boleh mencoba mengelak dari janji pembangunan pabrik di AS.

    “Jika, karena suatu alasan, Anda mengatakan sedang membangun tetapi tidak membangun, maka kami akan menjumlahkannya kembali, terakumulasi, dan kami akan menagih Anda di kemudian hari, Anda harus membayar, dan itu sudah pasti,” Trump menegaskan.

    Namun, komentar tersebut bukanlah pengumuman tarif resmi, dan masih banyak yang belum jelas tentang bagaimana perusahaan dan negara-negara di seluruh dunia akan terdampak.

    Pernyataan Trump tentang usulan tarif 100% untuk chip muncul tepat sebelum pungutan AS sebesar 10% hingga 50% mulai berlaku pada pekan ini untuk banyak barang dari puluhan mitra dagang.

    Tarif semikonduktor dan barang teknologi utama lainnya telah menjadi subjek penyelidikan keamanan nasional AS, yang hasilnya diperkirakan akan diumumkan pada pertengahan Agustus mendatang.

    Pernyataan Trump ini langsung memicu serangkaian reaksi dari negara-negara yang memiliki kekuatan dalam industri chip. Utusan perdagangan utama Korea Selatan mengatakan produsen chip utama Samsung Electronics dan SK Hynix tidak akan dikenakan tarif 100%.

    Korea Selatan disebut akan mendapatkan pungutan paling menguntungkan untuk semikonduktor berdasarkan kesepakatan perdagangan antara Washington dan Seoul. Samsung dan SK Hynix menolak berkomentar.

    Di sisi lain, presiden industri semikonduktor Filipina, Dan Lachica, mengatakan rencana Trump akan “menghancurkan” negaranya.

    Selain itu, Malaysia yang merupakan pemain besar dalam pengujian dan pengemasan chip secara global turut bereaksi. Menteri Perdagangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz memperingatkan parlemen bahwa negaranya akan berisiko kehilangan pasar utama di AS jika produknya menjadi kurang kompetitif akibat pengenaan tarif ini.

    Menteri Dewan Pembangunan Nasional Taiwan, Liu Chin-ching, mengatakan kepada wartawan pada Kamis (7/8) waktu setempat bahwa perusahaan-perusahaan Taiwan telah membangun pabrik di AS atau membeli perusahaan AS yang memiliki pabrik lokal, serta berkolaborasi dengan produsen chip AS untuk melawan potensi tarif chip.

    Produsen kontrak chip Taiwan, TSMC, diperkirakan relatif aman karena memiliki pabrik di AS, sehingga pelanggan utama seperti Nvidia kemungkinan besar tidak akan menghadapi kenaikan biaya tarif untuk chip buatan AS.

    Nvidia, yang memproduksi unit pemrosesan grafis AI mutakhir, juga berencana untuk berinvestasi ratusan miliar dolar di AS. TSMC tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan juru bicara Nvidia menolak berkomentar.

    “Perusahaan besar dan kaya uang tunai yang mampu membangun di AS akan menjadi yang paling diuntungkan. Ini adalah survival of the largest,” kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di perusahaan penasihat investasi Annex Wealth Management.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Jakarta

    Presiden Donald Trump secara resmi telah menerapkan tarif impor terhadap sejumlah negara mitra dagang Amerika Serikat mulai hari ini, Kamis 7 Agustus 2025 waktu setempat. Tarif baru tersebut berlaku untuk lebih dari 90 negara.

    Melalui unggahan di media sosialnya, Trump menyebut kebijakan tersebut akan membawa miliaran dolar masuk ke AS.

    “(Tarif resiprokal) telah berlaku tengah malam ini! Miliaran dolar sekarang mengalir ke Amerika Serikat,” tulis Trump di platform media sosial Truth Social, dikutip dari CNBC International, Kamis (7/8/2025).

    Melalui unggahan sebelumnya, Trump menyebut sasaran dari tarif tersebut yakni negara-negara yang selama ini telah mengalami surplus perdagangan dari AS. Menurut dia, negara-negara itu telah mengambil keuntungan dari AS selama bertahun-tahun.

    Trump sempat menunda waktu penerapan tarif yang sebelumnya berlaku 1 Agustus menjadi 7 Agustus. Beberapa pungutan tarif tertinggi jatuh pada Suriah sebesar 41%, Laos dan Myanmar masing-masing sebesar 40% serta Swiss 39%.

    Tim negosiasi Swiss pekan ini telah terbang ke AS untuk merundingkan kenaikan tarif yang dikenakan Trump ke negara tersebut. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Secara terpisah, Brasil dan India kini terkena pungutan sebesar 50%. Trump menaikkan tarif untuk India semula 25% menjadi 50% lantaran masih mengimpor minyak mentah dari Rusia. Namun, tambahan tarif 25% akan berlaku 21 hari setelah 7 Agustus.

    Sementara itu, negara dan kawasan lain telah berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS, seperti Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang semuanya kini terkena tarif 15%, serta Inggris yang berhasil negosiasi tarif jadi 10%.

    Negara-negara lain, termasuk China dan Meksiko , masih belum jelas. China saat ini sedang terlibat dalam semacam gencatan senjata perdagangan dengan AS. Sementara tarif yang diumumkan sebelumnya untuk Meksiko masih ditangguhkan.

    (rea/hns)

  • Tarif Trump Mulai Berlaku, Brasil dan India ‘Digenjot’ Tarif Besar-Besaran

    Tarif Trump Mulai Berlaku, Brasil dan India ‘Digenjot’ Tarif Besar-Besaran

    Brasilia

    Akhir Juli lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif resiprokatif baru yang akan diberlakukan pada 67 negara. Tarif impor mulai diberlakukan Kamis (7/8) dengan besaran berbeda-beda untuk tiap negara. Negara-negara yang membeli lebih banyak barang dari AS dari pada mengimpor barang ke AS, dikenakan tarif dasar sebesar 10%.

    Dalam sebuah pernyataannya Gedung Putih, Trump mengatakan, “kondisi yang tercermin dalam defisit perdagangan barang AS setiap tahun merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional dan ekonomi AS, hal ini bersumber sepenuhnya atau sebagian besar berasal dari luar AS.”

    Mitra dagang utama AS seperti Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan dikenakan tarif 15%. Negara-negara tersebut sebelumnya melakukan negosiasi perdagangan dengan Washington. Negara-negara lainnya seperti Filipina, Vietnam, dan Indonesia, akan dikenakan tarif antara 19% hingga 20%.

    Tarif dagang yang jauh lebih tinggi dikenakan pada negara dengan berpendapatan rendah, seperti Suriah yang baru saja terlepas dari perang saudara yang berlangsung lebih dari satu dekade (41%, tertinggi dalam daftar tarif), Myanmar yang masih dalam situasi perang saudara (40%), Laos (40%), dan Irak (35%).

    Meskipun merupakan mitra dagang yang signifikan, Swiss dikenakan tarif sebesar 39%, meningkat 8% dari tarif yang dikenakan sebelumnya. Swiss sedang menegosiasikan penurunan tarif ini. Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter, melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada Rabu (6/8), namun sejauh ini belum ada indikasi perubahan tarif.

    Brasil dikenakan tarif tertinggi

    Presiden AS memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap lebih dari sepertiga ekspor Brasil ke AS. Jauh dari alasan ekonomi, tarif besar-besaran yang dikenakan Trump ini merupakan respons atas penangkapan sekutu politiknya yang berhaluan kanan, Jair Bolsonaro. Bolsonaro sedang diadili atas tuduhan merencanakan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilu 2022.

    Trump menyebut penangkapan Bolsonaro sebagai “witch hunt’ (istilah yang menggambarkan perburuan terhadap orang atau kelompok yang dianggap bersalah tanpa bukti yang kuat). Tarif 50% yang mulai diberlakukan kepada Brasil pada Rabu (6/8), menjadi tarif tertinggi yang ditetapkan oleh Trump terhadap negara-negara yang ada di dunia.

    Beli Minyak Rusia, India ‘digenjot’ tarif tambahan

    Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada hari Rabu (6/8) mengenakan tarif tambahan sebesar 25% dari tarif sebesar 25% yang diberlakukan sebelumnya pada barang-barang ekspor asal India. Hal ini diakibatkan pembelian minyak asal Rusia. Tarif tambahan ini mulai diberlakukan pada 28 Agustus 2025, memberi jeda 22 hari bagi India-Rusia melakukan negosiasi.

    Sekitar 35%-40% impor minyak India berasal dari Rusia, naik sebesar 3% pada tahun 2021, setahun sebelum Rusia melancarkan invasi atas Ukraina. Rusia menjadi pemasok minyak mentah utama untuk India. India pun tidak bergabung dengan negara-negara barat yang menetapkan sanksi terhadap Rusia.

    India telah menyatakan, tarif tersebut “tidak beralasan dan tidak wajar” dan akan mengambil “semua langkah yang diperlukan” untuk melindungi “kepentingan nasional dan keamanan ekonomi” negaranya. Tekanan Presiden AS Donald Trump terhadap India, untuk menghentikan impor minyak dari Rusia serta mematuhi sanksi terhadap Iran, telah memperburuk hubungan Washington dan New Delhi, yang selama puluhan tahun menjalin kemitraan strategis yang kuat.

    Presiden Donald Trump mengatakan, AS dapat memberlakukan tarif serupa terhadap China senilai 25%, seperti yang diberlakukan pada India terkait pembelian minyak dari Rusia.

    “Bisa saja terjadi,” kata Trump kepada wartawan tanpa memberikan rincian tentang tarif yang mungkin diberlakukan. “Mungkin terjadi … Saya belum bisa memberitahu sekarang,” kata Trump. “Kami melakukannya dengan India. Kami mungkin melakukannya dengan beberapa negara lain. Salah satunya bisa jadi China.”

    Namun cengkeraman China atas pasokan mineral tanah jarang dapat berfungsi sebagai ‘kartu as’ yang digunakan Beijing untuk meredam tarif Trump.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga video “LPS Sebut RI Tak Rugi soal Nego Tarif AS 19%, Ini Alasannya” di sini:

    (nvc/nvc)

  • Ngeri! Populasi Warga Jepang Terus Menyusut, Jumlah Bayi yang Lahir Makin Dikit

    Ngeri! Populasi Warga Jepang Terus Menyusut, Jumlah Bayi yang Lahir Makin Dikit

    Jakarta

    Penurunan populasi di Jepang semakin ngeri. Belum ada tanda perbaikan dari tren tersebut, dengan laporan terakhir di tahun lalu menunjukkan populasi Jepang menyusut hingga 900 ribu jiwa. Catatan ini menjadi rekor tertinggi penyusutan populasi Jepang.

    Data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi pada hari Rabu menunjukkan jumlah warga negara Jepang turun sebanyak 908.574 jiwa pada 2024, sehingga total populasi menjadi 120 juta jiwa.

    Sejak mencapai puncaknya di angka 126,6 juta jiwa pada 2009, populasi Jepang telah menurun selama 16 tahun berturut-turut, yang disebabkan berbagai faktor termasuk masalah ekonomi dan norma gender yang mengakar.

    Dengan populasi warga negara Jepang yang diperkirakan terus menurun selama beberapa dekade, negara ini akan merasakan dampaknya terhadap sistem pensiun dan perawatan kesehatan, serta infrastruktur sosial lain yang sulit dipertahankan dengan jumlah tenaga kerja menyusut.

    Pemerintah telah berupaya melawan penurunan ini selama lebih dari satu dekade, melakukan segala cara, mulai dari memberikan subsidi persalinan dan perumahan hingga mendorong para ayah untuk mengambil cuti, menemani pasangan mereka.

    Namun setiap tahun, semakin sedikit bayi yang lahir, dan semakin banyak kematian yang tercatat.

    Dinilai menjadi sebuah lingkaran setan di tengah populasi yang semakin menua. Proporsi lansia bahkan hampir mencapai 30 persen menurut data terbaru, sementara proporsi dewasa muda, usia subur dan usia kerja, terus menyusut.

    Tahun lalu pun sama. Jumlah kelahiran yang tercatat, hanya 687.689, merupakan yang terendah di antara catatan lain bahkan sejak 1968, sementara jumlah kematian hampir mencapai 1,6 juta.

    Populasi usia kerja, yang didefinisikan antara 15 hingga 64 tahun, hanya mencapai 59 persen dari populasi Jepang tahun lalu, jauh lebih rendah daripada rata-rata global sebesar 65 persen, menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

    Penurunan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, akibat tingkat kelahiran Jepang secara konsisten rendah sejak 1970-an. Oleh karena itu, menurut sosiolog dan demografer, tidak ada solusi cepat dan hal ini cenderung tidak dapat dibalikkan.

    Sekalipun Jepang berhasil meningkatkan tingkat kelahirannya secara dramatis dan besar, populasinya pasti akan terus menurun setidaknya selama beberapa dekade lagi hingga rasio usia muda-tua yang tidak seimbang mencapai keseimbangan, dan bayi-bayi yang lahir kini mencapai usia subur.

    Dikutip dari CNN, para ahli telah melihat tingginya biaya hidup di Jepang, ekonomi dan upah yang stagnan, ruang yang terbatas, dan budaya kerja tinggi tekanan di balik alasan mengapa semakin sedikit orang yang memilih berkencan, menikah, atau memiliki anak.

    Inikah Pemicunya?

    Bagi perempuan, biaya ekonomi bukanlah satu-satunya hal yang tidak disukai. Jepang merupakan masyarakat yang sangat patriarki, saat perempuan yang sudah menikah seringkali diharapkan untuk mengambil peran pengasuh, meskipun pemerintah berupaya untuk lebih melibatkan suami. Orang tua tunggal jauh lebih jarang di Jepang dibandingkan banyak negara Barat.

    Banyak dari masalah ini juga mengganggu negara-negara Asia Timur lainnya dengan masalah populasi mereka sendiri, termasuk China dan Korea Selatan.

    Menurut model pemerintah, yang terakhir direvisi pada 2023, populasi Jepang akan turun sebesar 30 persen pada 2070.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Warganya Ogah Nikah, Populasi Jepang Alami Penurunan 15 Tahun Berturut-Turut”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Eks Ibu Negara Korsel Minta Maaf Saat Diperiksa Terkait Korupsi

    Eks Ibu Negara Korsel Minta Maaf Saat Diperiksa Terkait Korupsi

    Rangkuman Dunia Hari Ini edisi Kamis, 7 Agustus 2025, kami awali dengan perkembangan soal tarif Amerika Serikat.

    Permohonan maaf mantan ibu negara Korea Selatan

    Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, meminta maaf dan menyebut dirinya “bukan siapa-siapa” saat hadir untuk diperiksa oleh penyidik atas serangkaian tuduhan korupsi terhadap masa jabatan suaminya.

    Kim dan suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, sedang menjalani penyelidikan terpisah oleh jaksa khusus.

    Kim sudah menjadi subjek berbagai skandal besar, beberapa di antaranya terjadi lebih dari 15 tahun yang lalu, yang membayangi masa kepresidenan Yoon yang bergejolak dan menimbulkan kerugian politik baginya dan partai konservatifnya.

    “Saya sungguh menyesal orang seperti saya telah menimbulkan kekhawatiran bagi semua orang di negara ini,” kata Kim saat memasuki kantor jaksa penuntut khusus.

    Tarif tambahan Trump untuk India

    Presiden Donald Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk impor India sebagai “hukuman” karena mereka mengimpor minyak Rusia.

    Tarif ini akan berlaku dalam tiga pekan dan akan ditambahkan di atas tarif terpisah sebesar 25 persen, sehingga tarif India menjadi 50 persen.

    Dalam sebuah pernyataan, pemerintah India mengatakan “sangat disayangkan bahwa Amerika Serikat memilih untuk mengenakan tarif tambahan pada India atas tindakan yang juga dilakukan beberapa negara lain demi kepentingan nasional mereka sendiri”.

    India menjadi pembeli utama minyak Rusia, sehingga menjadi pasar ekspor yang sangat dibutuhkan bagi Rusia setelah terputus dari pembeli tradisional di Eropa karena perang.

    Pengungsi Afghanistan dideportasi dari Pakistan

    Pihak berwenang di Pakistan terus mendeportasi para pengungsi Afghanistan secara paksa, setelah pemerintahan Pakistan menolak memperpanjang waktu tinggal mereka.

    Keputusan ini berdampak pada sekitar 1,4 juta warga Afghanistan yang memegang kartu khusus, dengan status hukum yang akan berakhir akhir Juni.

    Banyak yang mengharapkan perpanjangan satu tahun untuk menyelesaikan urusan pribadi, seperti menjual properti atau menyelesaikan urusan bisnis, sebelum kembali ke Afghanistan.

    Keputusan tersebut menuai kritik dari Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi, badan pengungsi PBB.

    Penembakan di pangkalan militer AS

    Seorang sersan dari angkatan udara Amerika Serikat melepaskan tembakan di sebuah pangkalan militer di Georgia, hingga melukai lima tentara.

    Angkatan Darat AS mengidentifikasi tersangka penembak di balik penembakan di Fort Stewart sebagai Sersan Quornelius Radford, seorang prajurit berusia 28 tahun.

    Brigadir Jenderal John Lubas, komandan Divisi Infanteri ke-3, mengatakan kepada wartawan jika Sersan Radford tampaknya menggunakan pistol pribadi di tempat kerjanya, dan menggambarkan para prajurit yang terluka sebagai rekan kerja Sersan Radford.

    Pria bersenjata itu kini telah ditahan, sementara para prajurit di daerah tersebut yang menyaksikan penembakan “segera dan tanpa ragu-ragu” menangani si penembak, kata Brigadir Jenderal Lubas.

    Tonton juga video “Momen Eks Ibu Negara Korsel Menunduk-Minta Maaf” di sini:

  • 26 Negara Unjuk Teknologi dan Inovasi Pengelolaan Air dan Limbah di Jakarta

    26 Negara Unjuk Teknologi dan Inovasi Pengelolaan Air dan Limbah di Jakarta

    Jakarta: 26 negara bakal unjuk teknologi dan inovasi dalam pengelolaan air dan limbah. Harapannya, menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.

    Semua teknologi itu bakal dipamerkan dalam perhelatan internasional Indo Water, Indo Waste & Recycling, Indo Renergy & Electric, dan Indonesia International Smart City (IISMEX) 2025 Expo & Forum yang digelar Napindo di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, pada 13-15 Agustus.

    Pameran ini menjadi pionir dalam sektor air dan air limbah, pengelolaan sampah, energi terbarukan, dan solusi kota cerdas, yang melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Dalam Negeri.

    Tahun ini, Indo Water & Waste 2025 mencatat partisipasi 611 peserta pameran dari 26 negara, termasuk 12 paviliun nasional dari Indonesia, Austria, Tiongkok, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Swiss, Taiwan, dan Turki.

    Pameran tersebut menargetkan 16 ribu pengunjung dari berbagai kalangan, sebagai upaya membangun ekosistem lintas sektor yang mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi, hingga komunitas.

    “Sejak 2001, Napindo mendorong teknologi dan inovasi di sektor air dan limbah demi kehidupan yang lebih baik,” kata Assistant Project Director Napindo Lisa Rusli.

    Lisa menambahkan, pameran ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.

    Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Noer Adi Wardjojo menegaskan pentingnya pameran ini untuk mendukung target pengelolaan sampah 100% pada 2029. “Masih ada waktu lima tahun, dan harus dimulai dari sekarang,” katanya.

    KLH juga akan membuka coaching clinic terkait penegakan hukum dan perizinan pengelolaan sampah selama pameran berlangsung.

    Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kementerian Dalam Negeri, Amran, menyoroti pentingnya pengembangan kota cerdas yang tidak hanya fokus pada digitalisasi, tetapi juga pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat.

    “Pendekatan kota cerdas harus menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan konektivitas antarwilayah,” ujar Amran.

    Selain pameran utama, Indo Water & Waste 2025 juga menghadirkan berbagai side event seperti Waste Crisis Center KLH, Urban Arena 2025, ASEAN Recycling Summit 2.0, dan Indonesia Water Forum 2025.
     
    Beragam seminar dan workshop kolaboratif akan diadakan bersama mitra strategis, termasuk Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Indonesia Water Association (IdWA), hingga Singapore Water Association.

    Ajang ini menjadi platform kolaborasi terbesar bagi pemerintah, swasta, asosiasi, dan akademisi untuk berbagi solusi inovatif menghadapi tantangan lingkungan, tata kelola air, dan pengelolaan sampah di Indonesia.

    Jakarta: 26 negara bakal unjuk teknologi dan inovasi dalam pengelolaan air dan limbah. Harapannya, menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.
     
    Semua teknologi itu bakal dipamerkan dalam perhelatan internasional Indo Water, Indo Waste & Recycling, Indo Renergy & Electric, dan Indonesia International Smart City (IISMEX) 2025 Expo & Forum yang digelar Napindo di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, pada 13-15 Agustus.
     
    Pameran ini menjadi pionir dalam sektor air dan air limbah, pengelolaan sampah, energi terbarukan, dan solusi kota cerdas, yang melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Dalam Negeri.

    Tahun ini, Indo Water & Waste 2025 mencatat partisipasi 611 peserta pameran dari 26 negara, termasuk 12 paviliun nasional dari Indonesia, Austria, Tiongkok, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Swiss, Taiwan, dan Turki.
     
    Pameran tersebut menargetkan 16 ribu pengunjung dari berbagai kalangan, sebagai upaya membangun ekosistem lintas sektor yang mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi, hingga komunitas.
     
    “Sejak 2001, Napindo mendorong teknologi dan inovasi di sektor air dan limbah demi kehidupan yang lebih baik,” kata Assistant Project Director Napindo Lisa Rusli.
     
    Lisa menambahkan, pameran ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi adopsi teknologi berkelanjutan.
     
    Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Noer Adi Wardjojo menegaskan pentingnya pameran ini untuk mendukung target pengelolaan sampah 100% pada 2029. “Masih ada waktu lima tahun, dan harus dimulai dari sekarang,” katanya.
     
    KLH juga akan membuka coaching clinic terkait penegakan hukum dan perizinan pengelolaan sampah selama pameran berlangsung.
     
    Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kementerian Dalam Negeri, Amran, menyoroti pentingnya pengembangan kota cerdas yang tidak hanya fokus pada digitalisasi, tetapi juga pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat.
     
    “Pendekatan kota cerdas harus menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan konektivitas antarwilayah,” ujar Amran.
     
    Selain pameran utama, Indo Water & Waste 2025 juga menghadirkan berbagai side event seperti Waste Crisis Center KLH, Urban Arena 2025, ASEAN Recycling Summit 2.0, dan Indonesia Water Forum 2025.
     
    Beragam seminar dan workshop kolaboratif akan diadakan bersama mitra strategis, termasuk Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Indonesia Water Association (IdWA), hingga Singapore Water Association.
     
    Ajang ini menjadi platform kolaborasi terbesar bagi pemerintah, swasta, asosiasi, dan akademisi untuk berbagi solusi inovatif menghadapi tantangan lingkungan, tata kelola air, dan pengelolaan sampah di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • Mantan Ibu Negara Korsel Segera Susul Suami di Tahanan

    Jaksa Ajukan Surat Perintah Penangkapan untuk Mantan Ibu Negara Korsel

    Seoul

    Jaksa Korea Selatan (Korsel) mengajukan surat perintah penangkapan untuk mantan Ibu Negara Kim Keon Hee, sehari setelah menginterogasinya atas serangkaian tuduhan, termasuk penyuapan dan manipulasi saham.

    Langkah tersebut diambil saat mantan Presiden Yoon Suk Yeol, suami Kim, masih ditahan terkait penetapan darurat militer pada Desember tahun lalu, yang menangguhkan pemerintahan sipil sebelum dibatalkan oleh parlemen. Buntut darurat militer tersebut, Yoon dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya.

    “Kami telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Kim pada pukul 13.21 waktu setempat,” kata jaksa khusus Korsel, Oh Jung Hee, dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025).

    Dakwaan yang dijeratkan terhadap Kim, sebut Oh, mencakup pelanggaran undang-undang pasar modal dan investasi keuangan, serta undang-undang pendanaan politik.

    Jika dikabulkan oleh pengadilan, maka surat perintah itu akan menandai pertama kalinya dalam sejarah Korsel di mana seorang mantan Presiden dan mantan Ibu Negara sama-sama ditangkap.

    Pengajuan surat perintah penangkapan itu dilakukan jaksa segera setelah Kim menjalani pemeriksaan selama berjam-jam sehari sebelumnya, atau pada Rabu (6/8) waktu setempat. Kim sempat menyampaikan permohonan maaf kepada publik sebelum memasuki kantor jaksa khusus di Seoul untuk menjalani pemeriksaan.

    “Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah meskipun saya bukan orang penting. Saya akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini,” ucapnya.

    Dalam kasus yang menjeratnya, Kim dituduh berkolusi dengan para trader untuk menaikkan harga saham sebuah perusahaan antara tahun 2009 dan tahun 2012 lalu.

    Dia juga diduga menerima sejumlah hadiah mewah saat suaminya masih aktif menjabat, termasuk tas tangan bermerek senilai US$ 2.200 — yang melanggar undang-undang antikorupsi.

    Laporan media lokal Korsel menyebut Kim membantah tuduhan-tuduhan tersebut selama pemeriksaan.

    Kontroversi telah sejak lama menyelimuti Kim, dengan banyak pertanyaan masih belum terjawab mengenai dugaan perannya dalam manipulasi saham. Sebuah video yang direkam tahun 2022 menunjukkan Kim menerima tas tangan mereka Dior dari seorang penggemar, yang memicu kritikan publik.

    Dia juga dituduh mencampuri proses pencalonan anggota parlemen dari partai yang menaungi Yoon, yang terindikasi sebagai pelanggaran undang-undang pemilu yang berlaku di Korsel.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pembelot Korut Nekat Berenang Lintasi Perbatasan Laut Demi Capai Korsel

    Pembelot Korut Nekat Berenang Lintasi Perbatasan Laut Demi Capai Korsel

    Seoul

    Seorang pembelot Korea Utara (Korut) nekat berenang melintasi perbatasan laut dengan Korea Selatan (Korsel). Sang pembelot Korut itu berhasil diselamatkan oleh militer Korsel dan kini dalam penahanan otoritas Seoul.

    Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025), mengatakan bahwa seorang pembelot Korut itu berhasil berenang melintasi perbatasan maritim de-facto di lepas pantai barat Semenanjung Korea pada 30 Juli malam hari.

    Selama berenang, dia mengikatkan tubuhnya pada styrofoam yang mengapung.

    Perbatasan maritim itu dikenal sebagai Garis Batas Utara dan terkadang menjadi rute bagi para pembelot Korut yang nekat berenang ke Pulau Ganghwa yang ada di wilayah Korsel.

    Seorang pejabat militer Korsel, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada wartawan bahwa “militer mengidentifikasi invididu tersebut di dekat bagian utara batas tengah” perbatasan maritim kedua Korea.

    Menurut pejabat militer Korsel tersebut, pembelot Korut itu melambaikan tangan meminta bantuan dan mengatakan dirinya ingin membelot ke Korsel ketika ditanya oleh seorang perwira Angkatan Laut Korsel.

    Operasi penyelamatan pembelot Korut itu, menurut militer Seoul, memakan waktu sekitar 10 jam, dengan individu itu diselamatkan pada 31 Juli dini hari, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

    Kementerian Pertahanan Korsel menambahkan bahwa pembelot Korut itu kini dalam penahanan dan telah menyatakan keinginan untuk membelot.

    Pulau Ganghwa, yang terletak di barat laut Seoul, merupakan salah satu wilayah Korsel yang letaknya paling dekat dengan Korut, dengan beberapa bagian laut di sekitarnya hanya berjarak 10 kilometer dari perbatasan laut antara kedua negara.

    Puluhan ribu warga Korut telah melarikan diri ke wilayah Korsel sejak semenanjung tersebut terbagi akibat perang pada tahun 1950-an silam. Kebanyakan mereka yang kabur nekat melintasi jalur darat ke wilayah China terlebih dahulu, lalu memasuki negara ketiga seperti Thailand sebelum akhirnya tiba di Korsel.

    Pembelotan melintasi perbatasan darat antara kedua Korea relatif jarang terjadi, karena area tersebut diselimuti hutan lebat, dipenuhi ranjau, dan diawasi oleh pasukan militer kedua negara.

    Tonton juga Video: Pembelot Kirim Pesan Anti-Pyongyang-Flashdisk Isi Drakor ke Korut

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)