Negara: Korea Selatan

  • Samsung Galaxy Z TriFold Resmi Rilis, Masuk Indonesia?

    Samsung Galaxy Z TriFold Resmi Rilis, Masuk Indonesia?

    Jakarta

    Samsung akhirnya memperkenalkan Galaxy Z TriFold, ponsel tiga-lipat pertama yang sekaligus menjadi inovasi terbesar perusahaan di segmen foldable. Perangkat ini menggabungkan desain ultra-tipis, performa flagship, serta layar raksasa 10 inci yang dapat dilipat dua kali menjadi ukuran smartphone ringkas.

    “Galaxy Z TriFold menyelesaikan salah satu tantangan terlama industri mobile, yaitu keseimbangan sempurna antara portabilitas, performa premium, dan produktivitas dalam satu perangkat. Galaxy Z TriFold kini memperluas batasan kemungkinan untuk pekerjaan seluler, kreativitas, dan koneksi,” ujar TM Roh, President dan Head of Device eXperience (DX) Division Samsung Electronics dalam keterangan resmi.

    Namun, pertanyaan yang ramai dibahas warganet adalah: apakah Galaxy Z TriFold akan masuk Indonesia? Sebelum menjawab, yuk kita bahas keunggulan HP ini.

    Spesifikasi dan Fitur

    Ketika dilipat sepenuhnya, Galaxy Z TriFold memiliki ketebalan mulai 3,9 mm (titik ter tipis) hingga 4,2 mm, menjadikannya foldable tertipis Samsung hingga saat ini. Perangkat ini menggunakan desain inward-folding untuk melindungi layar utama, dilengkapi mekanisme engsel ganda Armor FlexHinge terbaru dengan struktur dual-rail yang berbeda ukuran untuk kestabilan maksimal.

    Samsung Galaxy Z TriFold Foto: Samsung

    Material premium turut dihadirkan: frame Advanced Armor Aluminum, housing engsel berbahan titanium, serta panel belakang ceramic-glass fiber-reinforced polymer. Setiap unit menjalani inspeksi ketat termasuk CT scanning dan laser scanning untuk memastikan presisi komponen.

    Di balik bodi rampingnya, Galaxy Z TriFold ditenagai chipset khusus Snapdragon 8 Elite for Galaxy, kamera utama 200 MP dengan Adaptive Pixel Sensor, serta baterai terbesar yang pernah ada di ponsel lipat Samsung: 5.600 mAh (typical) yang terbagi di tiga sel pada masing-masing panel untuk distribusi daya seimbang. Pengisian daya 45W super-fast charging juga tersedia.

    Samsung Galaxy Z TriFold Foto: Samsung

    Layar utama 10 inch (diagonal penuh, 9,9 inci dengan sudut membulat) menggunakan teknologi foldable display terbaru dengan lapisan shock-absorbing dan reinforced overcoat untuk ketahanan lebih baik. Layar penutup Dynamic 2X AMOLED mendukung refresh rate 120 Hz dan kecerahan hingga 2.600 nits.

    Layar 10 inch yang minim crease memberikan pengalaman menonton film atau YouTube yang imersif, termasuk menampilkan video dan kolom komentar secara berdampingan. Vision Booster menjaga warna dan kontras optimal di berbagai kondisi cahaya.

    Galaxy Z TriFold menjadi ponsel pertama Samsung yang mendukung Samsung DeX secara standalone tanpa perlu perangkat tambahan. Pengguna dapat mengakses hingga 4 workspace virtual, masing-masing menjalankan 5 aplikasi secara bersamaan.

    Samsung Galaxy Z TriFold Foto: Samsung

    Mode Extended memungkinkan koneksi ke monitor eksternal plus dukungan keyboard dan mouse Bluetooth untuk pengalaman desktop lengkap di mana saja.Layar besar memungkinkan tiga aplikasi portrait 6,5 inci berjalan berdampingan, taskbar cerdas, serta optimalisasi aplikasi Samsung seperti My Files dan Samsung Health.

    Semua fitur Galaxy AI hadir dengan penyesuaian khusus untuk layar 10 inci, termasuk Photo Assist, Generative Edit, Sketch to Image, serta Browsing Assist. Gemini Live mendukung multimodal AI sehingga pengguna bisa bertanya secara kontekstual tentang apa yang terlihat di layar atau kamera secara real-time.

    Samsung Galaxy Z TriFold Foto: SamsungKategoriSpesifikasiDisplay

    Main Screen
    10.0-inch QXGA+ Dynamic AMOLED 2X (2160 x 1584), 269 ppi
    1600 nits peak brightness
    120 Hz adaptive refresh rate (1~120 Hz)
    *Ukuran diukur secara diagonal, area tampilan lebih kecil karena sudut membulat dan lubang kamera.
    **Dynamic AMOLED 2X mendukung 100% Mobile Color Volume dalam DCI-P3.

    Cover Screen
    6.5-inch FHD+ Dynamic AMOLED 2X (2520 x 1080, 21:9), 422 ppi
    2600 nits peak brightness
    120 Hz adaptive refresh rate (1~120 Hz)
    *Area tampilan lebih kecil karena sudut membulat dan lubang kamera.

    Dimension & Weight

    Folded (HxWxD)
    159.2 x 75.0 x 12.9 mm*

    Unfolded (HxWxD)
    159.2 x 214.1 x 3.9 mm (screen with SIM tray)
    4.2 mm (center screen) / 4.0 mm (side button)

    Berat
    309 g*
    *Tidak termasuk berat protective film.

    Rear Camera

    Ultra-Wide
    12 MP, Dual Pixel AF, F2.2, 1.4 μm, 120°

    Wide
    200 MP, Quad Pixel AF, OIS, F1.7, 0.6 μm, 85°
    Optical Quality Zoom 2x*

    Telephoto
    10 MP, PDAF, OIS, F2.4, 1.0 μm, 36°
    3x Optical Zoom, 30x Space Zoom*

    Front CameraCover Screen
    10 MP, F2.2, 1.12 μm, 85°Main Screen
    10 MP, F2.2, 1.12 μm, 100°AP (Chipset)Snapdragon 8 Elite Mobile Platform for Galaxy (3 nm)Memory & Storage16 GB RAM + 1 TB storage
    16 GB RAM + 512 GB storage
    *MicroSD tidak didukung.Battery5,600 mAh (three-cell system)*
    *Rated capacity: 5437 mAh.ChargingSuper-Fast Charging 2.0 (45W)
    Wired: 50% dalam ±30 menit (adapter 45W)
    Fast Wireless Charging 2.0 (15W)
    Wireless PowerShareWater ResistanceIP48*Glass / Metal

    Cover
    Corning Gorilla Glass Ceramic 2

    Back
    Ceramic-Glass Fiber Reinforced Polymer

    Frame
    Titanium Hinge Housing + Advanced Armor Aluminum Frame

    OSAndroid 16, One UI 8Network & Connectivity5G, LTE, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4SensorsSide fingerprint, accelerometer, barometer, gyro, geomagnetic, hall, proximity, light sensorSecuritySamsung Knox + Samsung Knox VaultSIM CardUp to two Nano SIM + Multi eSIMColorsCrafted BlackHarga dan Ketersediaan

    Galaxy Z TriFold akan mulai dijual di Korea Selatan pada 12 Desember 2025, diikuti China, Taiwan, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Untuk pasar Amerika Serikat baru akan tersedia pada kuartal pertama 2026.

    Untuk Indonesia, Samsung hingga kini belum memberikan konfirmasi resmi. Untuk harganya pun raksasa teknologi asal Korsel belum mengumumkan harganya, namun setiap pembeli mendapatkan benefit eksklusif:

    Uji coba 6 bulan Google AI Pro (termasuk video generation Veo3 + 2TB cloud storage)Diskon 50% satu kali untuk perbaikan layar (program khusus Galaxy Z TriFold)Samsung Galaxy Z TriFold Foto: Samsung

    Samsung menegaskan setiap unit Galaxy Z TriFold telah melewati serangkaian pengujian kualitas tertinggi untuk menjamin durabilitas jangka panjang perangkat revolusioner ini.

    (afr/afr)

  • Mendagri Instruksikan Pemda Siaga Bencana Jelang Nataru 2026

    Mendagri Instruksikan Pemda Siaga Bencana Jelang Nataru 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) segera melakukan langkah antisipasi bencana sekaligus mempersiapkan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

    Hal tersebut disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah untuk Antisipasi Momentum Natal dan Tahun Baru 2026 di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta.

    “Inti dari rapat ini ada dua, antisipasi bencana dan persiapan Nataru. Ini memerlukan sinergi dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Karena itu, kami di tingkat pusat berkumpul dengan para stakeholder terkait. Harapannya, setelah ini kepala daerah segera melakukan rapat dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan pemangku kepentingan kebencanaan di daerah,” kata Tito dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Tito menegaskan bahwa dalam tiga pekan terakhir telah terjadi dua bencana hidrometeorologi besar, yakni longsor dan banjir bandang di Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Karena itu, mitigasi dari pemda penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

    Tito juga mengingatkan pemda untuk memperkuat kesiapan menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat pada masa Nataru, baik transportasi darat, laut, maupun udara.

    Selain itu, Nataru berpotensi memicu kenaikan harga pangan karena tingginya kebutuhan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. 

    “Oleh karena itu, stok pangan dan kesiapan distribusi perlu diperhatikan,” kata Tito.

    Selain kesiapan pangan, Tito meminta pemda dan aparat keamanan memantau titik-titik keramaian pada puncak malam pergantian tahun. Hal ini untuk mencegah terjadinya kepadatan berlebih yang bisa memicu insiden fatal, seperti Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan, pada 29 Oktober 2022 yang menewaskan lebih dari 150 orang.

    “Dimensi keamanan juga penting, baik lalu lintas maupun lokasi wisata dengan potensi bahaya seperti ombak besar. Pada malam tahun baru, titik keramaian seperti di Ancol harus dijaga agar tidak terjadi situasi seperti tragedi Itaewon,” tegas Tito.

    Sementara itu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memaparkan bahwa dua bulan ke depan wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) , sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, dan Kalimantan akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. Ia juga menyebut adanya potensi bibit siklon atau siklon tropis di perairan selatan Indonesia hingga NTT, Laut Arafura, serta selatan Papua.

    Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan yakni Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

    “BMKG terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga melalui operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko cuaca ekstrem pada puncak musim hujan dan libur Nataru. Namun, teknologi modifikasi cuaca saat ini masih belum mampu mencegah pembentukan bibit siklon atau mengurangi intensitas siklon,” jelas Fathani.

    Dia menambahkan, periode November 2025–April 2026 merupakan fase pertumbuhan bibit atau siklon tropis di selatan Indonesia yang berpotensi menimbulkan hujan lebat dan angin kencang.

  • Potensi Penerapan Direct License di Indonesia, Bisa Jadi Pelopor di ASEAN

    Potensi Penerapan Direct License di Indonesia, Bisa Jadi Pelopor di ASEAN

    JAKARTA – Sistem pengelolaan royalti di Indonesia masih berada dalam dinamika dan diskursus. Kebijakan blanket license yang selama ini diterapkan LMK-LMK dinilai tak memberi kepuasan dan transparansi yang dibutuhkan pihak-pihak terkait.

    Penerapan pembayaran kolektif ini juga menjadi dalih untuk penarikan royalti atas lagu-lagu yang masuk ranah public domain. Ujungnya, jumlah unclaimed royalty jadi membengkak dan peruntukannya sangat berpotensi disalahgunakan.

    Sejumlah musisi memperjuangkan sistem direct license yang lebih akurat dan akuntabel. Dengan bantuan perangkat digital, distribusi royalti akan tercatat rapi dan bisa dilacak sampai informasi terkecil. 

    Direct license juga memotong mata rantai birokrasi, membuat penyaluran royalti langsung mengarah ke pemilih hak cipta tanpa campur tangan pihak lain. Dari sisi pengusaha, transparansi ini juga dirasa lebih fair kepada para musisi dan pencipta lagu.

    Jerry Chen, CEO USEA Global, perusahaan teknologi audio global yang menyediakan platform manajemen musik terpusat berbasis cloud, merasa sistem direct license dapat membantu mengurai kusutnya distribusi royalti di beberapa negara, termasuk Indonesia.

    “Sepanjang pengalaman saya, baru Amerika Serikat yang berhasil menerapkan direct licensing di mana pemerintah tidak campur tangan. Dan menurut saya ini pendekatan yang baik untuk industri musik. Tapi ini akan jadi tantangan besar di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, karena ada uang besar yang dipertaruhkan,” tutur Jerry dalam wawancara dengan VOI belum lama ini.

    Direct License mendapat tentangan dari berbagai pihak karena dinilai sulit dikontrol, ketika musisi menerapkan harga mereka masing-masing dan berpotensi menimbulkan friksi dengan penggunanya. Namun Jerry melihat ini adalah hal yang lumrah, di mana pasar terbuka dan akan muncul persaingan sehat secara harga.

    “Boleh saja, kenapa tidak. Kalau ada musisi yang pasang harga mahal untuk memutar lagunya, akan ada musisi-musisi lain yang siap bersaing dengan harga lebih murah. Biarkan pasar yang memilih,” tegasnya.

    Selain Amerika Serikat, pendekatan direct license juga digunakan dengan ketentuan khusus di Jepang dan Korea Selatan. Bukan sebagai satu-satunya sistem, tapi pendekatan ini bisa jadi alternatif bagi musisi untuk menjual karyanya dengan cara masing-masing.

    Ahmad Dhani termasuk yang sudah memberlakukan sistem direct licensing terhadap para musisi yang membawakan lagunya. Meski belum diketok secara sah, ia bersama AKSI tengah menyiapkan Digital Direct License yang dianggap bisa jadi alternatif blanket license yang kurang transparan.

    “Mungkin Indonesia bisa jadi yang pertama di ASEAN yang melakukan ini. Tapi sekali lagi, tantangannya akan sangat berat,” tandas Jerry Chen.

  • Penjualan Lampaui Target, Begini Cara INALUM Perkuat Sinergi dengan Pelanggan

    Penjualan Lampaui Target, Begini Cara INALUM Perkuat Sinergi dengan Pelanggan

    Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) menutup tahun 2025 dengan capaian penjualan yang solid. Hingga Oktober 2025, volume penjualan aluminium INALUM mencapai 236.517 ton, melampaui target RKAP sebesar 231.034 ton atau 102,4% dari target tahunan.

    Pencapaian ini juga meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan 227.114 ton. Kinerja positif tersebut menunjukkan tumbuhnya permintaan aluminium dan kuatnya posisi INALUM di pasar, baik domestik maupun global.

    Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, mengungkapkan apresiasi kepada para pelanggan dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang selama ini diberikan. Ia menegaskan bahwa hubungan yang baik antara perusahaan dan para customer merupakan fondasi kuat bagi pertumbuhan industri aluminium nasional.

    Melati juga menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kebijakan dan praktisi industri yang terus menjaga ekosistem pasar aluminium tetap kondusif dan penuh optimisme.

    “Pertumbuhan penjualan INALUM sepanjang tahun 2025 tidak lepas dari meningkatnya permintaan dari berbagai sektor industri dalam negeri, termasuk sektor ekstrusi, otomotif, kabel, hingga industri lembaran aluminium,” kata dia, Senin (1/12/2025).

    Produk utama INALUM seperti Ingot G1 masih menjadi kontributor terbesar penjualan, disusul produk-produk lainnya seperti Ingot S1B, Alloy, Billet, Molten, dan Ingot S2.

    Pada saat yang sama, pasar ekspor juga menunjukkan performa yang stabil dengan Malaysia menjadi negara tujuan terbesar, diikuti Korea Selatan, Jepang, Cina, India, Thailand, serta sejumlah negara lainnya. Secara keseluruhan, 76 persen penjualan dialokasikan untuk pasar domestik, sementara 24 persen lainnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar global. 

     

  • Harga HP Samsung Galaxy A, Seri S, dan Seri Z Desember 2025, Galaxy A36 5G Turun

    Harga HP Samsung Galaxy A, Seri S, dan Seri Z Desember 2025, Galaxy A36 5G Turun

    Bisnis.com, JAKARTA —  Samsung, produsen smartphone asal Korea Selatan, memperbarui daftar harga jajaran smartphone memasuki periode Desember 2025. Penyesuaian harga ini mencakup seluruh segmen pasar, mulai dari seri entry-level Galaxy A hingga lini flagship Galaxy S dan ponsel lipat Galaxy Z.

    Berdasarkan pantauan di laman resmi, Senin (1/12/2025), varian terjangkau Galaxy A07 kini dibanderol mulai Rp1,64 juta. Sementara itu, untuk segmen premium, Samsung menetapkan harga Galaxy S25 Ultra mulai dari Rp20,99 juta, sedangkan seri Galaxy S25 Edge dipatok seharga Rp15,49 juta.

    Berikut update harga Samsung Desember 2025 di laman resmi Samsung Senin (01/12/2025): 

    Seri Galaxy  A

    Galaxy A07 – 4 GB: Rp1.649.000

    Galaxy A07 – 6 GB: Rp1.949.000

    Galaxy A07 – 8 GB: Rp2.299.000

    Galaxy A17 LTE – 8 GB: Rp2.999.000

    Galaxy A17 5G – 8 GB: Rp3.699.000

    Galaxy A26 5G – 8 GB: Rp3.999.000

    Galaxy A36 5G – 8 GB: Rp4.999.000

    Galaxy A36 5G – 12 GB: Rp5.499.000 (turun Rp390.000 daripada November)

    Galaxy A56 5G – 8 GB: Rp5.999.000

    Galaxy A56 5G – 12 GB: Rp6.499.000

    Seri Galaxy S

    Galaxy S24 – 256 GB: Rp9.499.000

    Galaxy S25 FE – 256 GB: Rp9.999.000

    Galaxy S25 FE – 512 GB: Rp10.999.000

    Galaxy S25 – 256 GB: Rp13.999.000

    Galaxy S25 Edge – 256 GB:  Rp15.499.000

    Galaxy S24 Ultra – 256 GB: Rp16.999.000

    Galaxy S25 Ultra – 256 GB: Rp20.999.000

    Galaxy S25 Ultra – 512 GB: Rp22.999.000

    Seri Galaxy Z

    Galaxy Z Flip7 – 256 GB: Rp15.999.000

    Galaxy Z Flip7 – 512 GB: Rp17.999.000

    Galaxy Z Fold7 – 512 GB: Rp28.999.000

    Demikian daftar harga terbaru Samsung Galaxy Seri A, S, dan Z per Desember 2025. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • TikTok Uji Fitur Baru untuk Atur Seberapa Banyak Konten AI Muncul di FYP

    TikTok Uji Fitur Baru untuk Atur Seberapa Banyak Konten AI Muncul di FYP

    Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi generator video berbasis kecerdasan buatan (AI), Sora, untuk pengguna perangkat Android. Aplikasi Sora ini sudah dapat diunduh melalui Google Play Store dengan wilayah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

    Sora pertama kali meluncur ke platform mobile lewat peluncuran aplikasi tersebut di App Store pada September 2025. Hanya dalam waktu satu minggu, aplikasi ini mencatat lebih dari 1 juta unduhan dan langsung berada di puncak toko aplikasi Apple tersebut.

    Dengan kehadirannya di Play Store, diperkirakan jumlah pengguna Sora akan meningkat secara signifikan.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (9/11/2025), Sora versi Android membawa fitur berbagi video berbasis feed cara kerjanya mirip TikTok atau Instagram. Fitur ini memungkinkan pengguna menjelajah video buatan AI dalam format vertikal.

    Langkah ini dianggap menjadi strategi OpenAI untuk masuk ke pasar video pendek dan bersiang langsung dengan TikTok, Instagram, dan platform berbagi video singkat lainnya.

    Pelopor teknologi AI tersebut juga tetap mempertahankan semua fitu di versi iOS, termasuk fitur “Cameos” diperuntukkan bagi pengguna untuk membuat video diri mereka sendiri saat melakukan berbagai aktivitas menggunakan model mirip mereka sendiri.

    Sora sendiri saat ini sedang menghadapi kritik terkait penggunaan deepfake. Setelah peluncuran awal, berbagai unggahan video tak pantas dibuat pakai AI ini mulai marak beredar di internet.

  • Data Ungkap 1 dari 3 Warga Korsel Ternyata Obesitas, Ini Jadi Pemicunya

    Data Ungkap 1 dari 3 Warga Korsel Ternyata Obesitas, Ini Jadi Pemicunya

    Jakarta

    Angka obesitas di kalangan orang dewasa Korea Selatan (Korsel) mengalami peningkatan satu dekade ke belakang. Studi terbaru mencatat, kini satu dari tiga warga Korsel tergolong obesitas.

    Dikutip dari The Korea Herald, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan bahwa 34,4 persen warga Korea mengalami obesitas pada tahun 2024.

    Berdasarkan gender, 41,4 persen pria dan 23 persen wanita mengalami obesitas pada tahun 2024. Di antara pria, obesitas tertinggi terjadi pada usia sebagai berikut:

    Usia 20-an: 39,9 persen laki-laki dan 16,8 persen perempuanUsia 30-an: 53,1 persen laki-laki dan 21,1 persen perempuanUsia 40-an: 50,3 persen laki-laki dan 21,4 persen perempuanUsia 50-an: 41,6 persen laki-laki dan 23,2 persen perempuanUsia 60-an: 34 persen laki-laki dan 26,6 persen perempuanUsia 70-an: 26 persen laki-laki dan 27,9 persen perempuan.

    KDCA mencatat bahwa obesitas sedang meningkat secara global, menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, baik di negara maju maupun berkembang. Menurut statistik kesehatan OECD, Korea Selatan (36,5 persen) masih berada di bawah rata-rata OECD (56,4 persen).

    “Tingkat obesitas di Korea masih di bawah rata-rata negara-negara OECD, tetapi perubahan gaya hidup dan pola makan yang semakin kebarat-baratan mendorong peningkatan yang stabil,” kata KDCA, dikutip dari Korea Times, Senin (1/12/2025).

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Program Beta One UI 8.5 bakal Meluncur 8 Desember 2025?

    Program Beta One UI 8.5 bakal Meluncur 8 Desember 2025?

    Liputan6.com, Jakarta Program uji coba One UI 8.5 untuk perangkat Samsung Galaxy disebut akan segera dimulai. Setelah gagal meluncur pada November 2025 seperti rencana awal, sejumlah sember di platform X menyebut program beta itu akan dibuka pada 8 Desember2025.

    Penundaan ini diduga berkaitan dengan majunya jadwal peluncuran seri Galaxy S26, sehingga jadwal uji coba antarmuka terbaru Samsung ikut bergeser.

     

    Setiap program beta One UI dibagi menjadi beberapa fase, dan kali ini fase pertama kabarnya akan diluncurkan di Amerika Serikat (AS), Inggris, Korea Selatan, dan Jerman.

    Fase kedua kabarnya akan dimulai pada 22 Desember 2025, saat Samsung akan memperluas program beta ke India dan Polandia, serta merilis pembaruan beta kedua untuk pasar fase pertama.

    Dilansir Sam Mobile, Senin (1/12/2025), pengamat teknologi Tarun Vats menyebut Samsung kemungkinan akan merilis setidaknya tiga versi beta.

    Versi ketiga diprediksi hadir pada pekan pertama Januari 2026, meskipun jadwal tersebut masih dapat berubah mengingat sifat perangkat lunak beta yang tidak stabil.

    Awal Muncul Firmware

    Spekulasi soal dimulainya program beta kian menguat setelah sejumlah firmware awal One UI 8.5 muncul di internet. Oktober 2025, firmware untuk Galaxy S25 Ultra bocor ke publik. Tak lama kemudian, beredar pula apa yang diyakini sebagai build beta pertama yang disiapkan untuk pengguna umum.

    Dua versi firmware One UI 8.5 untuk Galaxy Z Fold 7 pun diketahui telah beredar, meski belum jelas perangkat mana saja yang akan resmi masuk dalam program uji coba beta.

    Menanti Peluncuran Samsung

    Menjelang tanggal peluncuran yang dirumorkan, berbagai informasi awal tentang rencana peluncuran Samsung diprediksi akan terus bermunculan. Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan.

    Dengan semakin banyaknya firmware bocor dan konsistensi laporan dari berbagai sumber, tanda-tanda kehadiran One UI 8.5 versi beta memang semakin kuat.   

    One UI 8.5 disebut akan menghadirkan serangkaian penyempurnaan visual beserta fitur-fitur baru, termasuk beberapa kemampuan tambahan berbasis kecerdasan buatan (AI).

  • PMI Manufaktur China Masih Kontraksi, Perlambatan Ekonomi Kian Dalam!

    PMI Manufaktur China Masih Kontraksi, Perlambatan Ekonomi Kian Dalam!

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks manufaktur China mencatatkan kontraksi meski mulai menunjukkan perbaikan pada November 2025, memperpanjang tren pelemahan menjadi rekor terlama seiring dengan semakin dalamnya perlambatan ekonomi negara tersebut.

    Melansir Bloomberg pada Senin (1/12/2025) Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur versi pemerintah China tercatat di level 49,2, tetap berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi untuk bulan kedelapan berturut-turut. Angka ini juga sedikit lebih rendah dari estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 49,4.

    Sementara itu, PMI nonmanufaktur yang mencerminkan aktivitas konstruksi dan jasa turun ke 49,5, setelah sempat naik ke level 50,1 pada Oktober, menurut data Biro Statistik Nasional China yang dirilis Minggu (30/11/2025). Catatan itu menjadi kontraksi pertama indeks tersebut dalam hampir tiga tahun, dipicu oleh melemahnya sektor properti dan jasa perumahan.

    Rilis data tersebut memberikan gambaran awal kinerja ekonomi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, sepanjang November setelah dilanda gejolak perdagangan global selama berbulan-bulan serta penurunan investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

    Pada kuartal berjalan, pertumbuhan produksi industri tercatat menjadi yang terendah sejak awal tahun, sementara ekspor secara mengejutkan mengalami kontraksi lantaran lemahnya permintaan global gagal mengimbangi penurunan pengiriman ke Amerika Serikat.

    Di sisi lain, ketegangan perdagangan dengan AS cenderung mereda usai tercapainya gencatan sementara bulan lalu, setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan. 

    Namun, sejumlah detail kesepakatan, termasuk terkait ekspor logam tanah jarang (rare earth) dari China, masih dalam tahap negosiasi, menandakan rapuhnya perjanjian tersebut.

    Ketidakpastian perdagangan juga bertambah setelah muncul ketegangan diplomatik dengan Jepang dalam beberapa pekan terakhir, di tengah wacana Beijing untuk menyiapkan langkah-langkah balasan ekonomi.

    Di luar risiko geopolitik, lemahnya permintaan domestik masih membayangi prospek sektor manufaktur China. Pertumbuhan penjualan ritel melambat untuk bulan kelima berturut-turut pada Oktober, menjadi periode perlambatan terpanjang sejak aktivitas belanja sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 lebih dari empat tahun lalu.

    Meski ekonomi menunjukkan pelemahan, peluang stimulus tambahan dalam waktu dekat dinilai masih terbatas. Para pembuat kebijakan China belum terburu-buru bertindak, mengingat target pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 5% untuk 2025 dinilai masih berada dalam jangkauan.

    Sebelumnya, pemerintah China telah menggelontorkan stimulus tambahan senilai 1 triliun yuan atau sekitar US$141 miliar sejak akhir September. 

    Paket tersebut mencakup pemanfaatan kuota obligasi daerah yang belum terpakai untuk mendorong investasi dan membayar tunggakan pemerintah kepada perusahaan, serta penyertaan modal baru ke bank kebijakan guna mengakselerasi investasi.

    Dalam lima tahun ke depan, Beijing menegaskan akan tetap menjadikan sektor teknologi dan manufaktur sebagai prioritas utama, sekaligus berkomitmen meningkatkan secara signifikan porsi konsumsi dalam struktur ekonomi nasional. Sepanjang tahun ini, ekspor bersih menyumbang hampir sepertiga pertumbuhan ekonomi China.

    Adapun pertumbuhan ekonomi China pada kuartal lalu melambat ke level terendah dalam setahun. Para analis memperkirakan perlambatan akan berlanjut, dengan proyeksi kinerja kuartal berjalan menjadi yang terlemah sejak kuartal IV/2022, ketika negara itu masih berada di fase akhir kebijakan pengetatan pandemi Covid-19.

  • Samsung Siapkan Galaxy S26 Series, Tiga Poin Penting Ini Harus Hadir

    Samsung Siapkan Galaxy S26 Series, Tiga Poin Penting Ini Harus Hadir

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung sedang menyiapkan seri Galaxy S26. Namun beragam feedback dari pengguna yang memakai Galaxy S25 dan Galaxy S25 Ultra mengungkap beberapa celah yang belum terselesaikan.

    Dilansir Digitaltrends pada Minggu (30/11/2025), Performa HP Android milik Samsung ini memang kencang, namun di kelas unggulannya, pengguna berharap lebih. Harga mahal membuat perbandingan dengan iPhone dan beragam merek HP Android buatan China terasa langsung.

    Oleh karena itu, agar Galaxy S26 benar-benar menjadi produk layak dibeli, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu harus melakukan tiga lompatan besar, mulai dari sisi pengalaman software, merombak sistem kamera, hingga performa.

    1. Software Lebih Personal dan Cerdas

    Samsung punya modal kuat lewat Good Lock serta integrasi kecerdasan buatan (AI) di One UI. Namun, pesaing seperti OnePlus dan Google bergerak lebih cepat. Galaxy S26 membutuhkan asisten AI lebih mandiri.

    Diharapkan, asisten AI baru ini dapat dipakai pengguna untuk mencari file, mengeksekusi perintah, atau memahami isi dokumen tanpa koneksi internet.

    Perusahaan asal Korea Selatan itu juga bisa menambahkan fitur pembuat aplikasi mini berbasis AI. Cukup memasukkan instruksi bahasa alami untuk membuat automasi dan pemotongan kemeja tanpa menulis kode.

    2. Kamera Perlu Arah Baru

    Meski unggul dalam resolusi tinggi dan kemampuan zoom, peningkatan kamera Samsung dinilai terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, pesaing mereka sudah beralih ke sensor besar 1 inci yang mampu memberiknan detail dan tone lebih natural.

    Galaxy S26 Ultra diharapkan membawa teknologi aperture variabel dan sensor utama lebih besar. Konsistensi kualitas di semua lensa penting, terutama ultrawide dan telefoto.

    Kolaborasi dengan brand fotografi besar dapat menghadirkan karakter foto lebih kuat. Gaya visual khas akan memperjelas identitas Samsung di kelas andalannya.

    3. Performa Naik Kelas

    Chipset Snapdragon versi khusus belum sepenuhnya maksimal di seri Galaxy S sebelumnya. Samsung memiliki tugas berat untuk mengoptimalkan kemampuan chipset baru Qualcomm tersebut, terutama saat bermain game atau multitasking.

    Sistem pendingin di model non-Ultra juga perlu dibenahi. Desain lebih tebal untuk mendukung sistem pendingin bisa dimaklumi, dibandingkan kinerja cepat turun saat suhu naik.

    Secara keseluruhan, meski dari sisi hardware Galaxy S26 diprediksi tidak membawa banyak perubahan besar, sentuhan optimalisasi pada software dan pengalaman pengguna masih bisa menjadi penentu utama agar seri ini menjadi incaran pasar di lini andalan terbarunya.